Anda di halaman 1dari 10

FILSAFAT SEJARAH

SPEKULATIF

KELOMPOK 5
ANGGOTA

Miya Fitriyanti 1913033001


Anatasia Ramadanti 1913033026
Ahmad Fariz Agus M. 1913033004
Shyna Risha Intan Muli 1953033002
Ahmad Syifa Pratama S. 1953033003
Pengertian Filsafat Sejarah Spekulatif

Ibnu Khaldun tentang Filsafat sejarah adalah “Ibrar”,yang berarti


contoh atau pelajaran moral yang berguna. Kata itu pula yang
kemudian digunakan Khaldun sebagai judul buku, yang didalamnya
ia menuliskan seluruh pikirannya tentang sejarah.

Filsafat Sejarah Spekultif berusaha untuk memberikan penjelasan


(eksplanansi) dan penafsiran (implementasi) yang luas mengenai
proses sejarah.Proses sejarah yang dimaksud adalah sejarah
sebagai peristiwa.
Spekulasi Apriori Dan Spekulasi Aposteriori

Pengetahuan apriori ialah pengetahuan yang tidak langsung


berdasarkan pengalaman, tetapi lebih didasarkan pada logika dan
asumsi, sedangkan pengetahuan aposteriori ialah pengetahuan yang
yang berdasarkan pada pengalaman dan pengamatan terhadap
realitas atau kenyataan.

Kedua sistem pemikiran spekulatif baik yang bersifat apriori dan


aposteriori juga dipergunakan dalam filsafat sejarah. Sesuai dengan
bidang garapan sejarah, ialah masa lalu, mudah dipahami apabila
sistem pemikiran spekulatif yang kedua, aposteriori itu didasarkan
pada pengalaman.
Objek Filsafat Sejarah Spekulatif

Objek Material adalah keseluruhan peristiwa yang bergerak


dari masa ke masa,dari generasi ke generasi.Jadi adalah
proses sejarah itu sendiri, dan Objek Formal adalah masing-
masing peristiwa sejarah.Untuk dapat meneliti peristiwa-
peristiwa sebagai suatu keseluruhan proses sejarah tak dapat
tidak penelitian itu harus dilakukan melalui peristiwa demi
peristiwa itu sendiri.
Persoalan-persoalan filsafat sejarah spekulatif
Menurut Ankersmit (1987:17), terdapat tiga pertanyaan mendasar
yang harus dijawab :

1. Irama atau pola (plot) yang bagaimanakah yang kita amati dari
proses sejarah?
2. Sumber gerak (motor) manakah yang menggerakan proses
sejarah?
3. Muara terakhir manakah yang yang dituju oleh proses sejarah?
Hubungan Filsafat Sejarah Spekulatif Dan Ilmu Sejarah Empiris

Hubungan filsafat sejarah spekulatif dengan ilmu sejarah (Empiris) yaitu


di mana sejarah dan filsafat sejarah spekulatif mempunyai objek material
yang sama ialah peristiwa peristiwa atau aktivitas manusia. Dalam objek
formalnya ilmu sejarah lebih bersifat induktif. Iya menyimpulkan suatu
hukum atau gejala sejarah dari data data dan fakta fakta. Dari kemudian
muncul suatu pertanyaan yang lebih mendasar yang tidak dapat dijawab
nya sendiri ini menjadi tugas filsafat sejarah untuk menjawabnya dengan
meneliti dan merenungkan dasar, asas-asas yang paling dasar, umum
dan paling mutlak filsafat sejarah berusaha memberikan pemahaman
yang mengatasi pemahaman yang dicapai oleh studi sejarah "biasa".
Tokoh-tokoh filsuf sejarah spekulatif dan
pemikirannya

1. Zaman Yunani Kuno : HERAKLEITOS, PARMENIDES, ARISTOTELES


dan PLATO

2. Zaman Kristen (Abad Pertengahan)

3. Zaman Modern : VOLTAIRE dan BOSSUET

4. Abad 19 : SIMON dan AUGUSTE COMTE


Kritik Terhadap Pemikiran – Pemikiran Filsafat
Spekulatif

 kebenaran hasil pemikiran spekulatif tidak dapat


dipastikan

 filsafat sejarah spekulatif bersifat metafisis


kebenarannya pun tidak dapat dipastikan.

 filsafat sejarah spekulatif tidak ilmiah.


SEKIAN
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai