Anda di halaman 1dari 5

GUBERNUR LAMPUNG

Nama
Tempat, Tgl Lahir
Agama
Alamat
Pekerjaan
Nama Ibu
Nama Isteri
Nama Bapak
Pekerjaan
Pendidikan

: Muhammad Ridho Ficardo, SPi, MSi


: Bandar Lampung, 20 Juli 1980
: Islam
: Jl. Teratai No. 8 Lk. 01 RT 005 Rawa Laut, Tanjung Karang Bandar
Lampung
: Pegawai Swasta
: Hj. Agustina Toha
: Aprilani Yustin Zamri
: Ir. M. Fauzi Toha
: Site Director Sugar Group Company
: - SDN 1 Gunung Madu
- SMP Satya Dharma Sujana Gunung Madu Lamteng
- SMA Al-Kautsar B. Lampung
- S I Universitas Padjajaran Bandung
- Universitas Indonesia Kajian Strategik Intelejen (S-II)
- Program Pendidikan Leguler Anggkatan (PPRA) XLIII Lemhanas RI

Organisasi :
- DKD Kwarda Lampung
- BKN Kwarnas Gerakan Pramuka
- Ketua Ikatan Alumni Lemhanas RI
Anak Anak:
- Silvy Noviana
- Gita Farina
Muhammad Ridho Ficardo, S.Pi, M.Si (lahir di Bandar Lampung, Lampung, 20 Juli 1980; umur
35 tahun) adalah Gubernur Lampung yang menjabat pada periode 2014-2019. Ia bersama wakilnya
Bachtiar Basri dilantik pada 2 Juni 2014 di gedung DPRD Lampung. Pasangan M. Ridho-Bachtiar
berhasil memenangi pilkada Lampung dengan perolehan suara sebesar 44,78 persen. Pasangan
nomor urut satu, Berlian Tihang-Mukhlis Basri memperoleh 14,76 persen suara dan di posisi terakhir
ditempati pasangan nomor urut empat, M Alzier Dianis Thabrani-Lukman Hakim (Aman) dengan
perolehan suara 7,06 persen. Ia merupakan gubernur termuda saat dilantik yang dipilih oleh rakyat, ia
dilantik pada usia 33 tahun.

PROVINSI LAMPUNG

Bendera

Lambang

Semboyan: "Sai Bumi Ruwa Jurai"


(Bahasa Lampung: Satu Daerah ditempati oleh dua adat/tradisi yakni Saibatin dan Pepadun)

Hari jadi
Ibu kota
Area
- Total luas
Populasi
- Total
Pemerintahan
- Gubernur
- Wagub
- Ketua DPRD
- Sekda
- Kabupaten
- Kota
- Kecamatan
- Kelurahan
APBD
- DAU
Demografi
- Suku bangsa
- Agama
- Bahasa
Lagu daerah

18 Maret 1964 (hari jadi)


Bandar Lampung
35.587 km km2
9. 549. 079 jiwa (lelaki 4.951.035 jiwa, wanita 4.598.044 jiwa) [1]
Muhammad Ridho Ficardo
Bachtiar Basri
Dedi Afrizal
Arinal Djunaidi
12
2
225
2.072
Rp. 769.973.040.000,Jawa (65,8%), Lampung (12,8%), Sunda (11,36%), Minangkabau (3,57%), Batak
(2,13%), Bali (1,73%), Lain-lain (2,15%)
Islam (96%), Protestan (1,8%), Katolik (0.9), Hindu (1,7%), Buddha (0.3%)
Bahasa Lampung, Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda, Bahasa Jawa, Bahasa Bali
Sang Bumi Ruwa Jurai, Pang Lipang Dang, Tepui Tepui, dll

Lampung adalah sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatera, Indonesia, Ibukotanya terletak di
Bandar Lampung. sebelah utara berbatasan dengan Bengkulu dan Sumatera Selatan.
Provinsi Lampung memiliki Pelabuhan utama bernama Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan
Bakauheni serta pelabuhan nelayan seperti Pasar Ikan (Telukbetung), Tarahan, dan Kalianda di Teluk
Lampung.
Bandar Udara utama adalah "Radin Inten II", yaitu nama baru dari "Branti", 28 Km dari Ibukota
melalui jalan negara menuju Kotabumi, dan Lapangan terbang AURI terdapat di Menggala yang
bernama Astra Ksetra. Secara Geografis Provinsi Lampung terletak pada kedudukan : Timur - Barat
berada antara : 103 40' - 105 50' Bujur Timur Utara - Selatan berada antara : 6 45' - 3 45' Lintang
Selatan
Sedangkan di Teluk Semaka adalah Kota Agung (Kabupaten Tanggamus), dan di Laut Jawa
terdapat pula pelabuhan nelayan seperti Labuhan Maringgai dan Ketapang. Di samping itu, Kota
Menggala juga dapat dikunjungi kapal-kapal nelayan dengan menyusuri sungai Way Tulang Bawang,
adapun di Samudra Indonesia terdapat Pelabuhan Krui.
Geografi
Provinsi Lampung memiliki luas 35.376,50 km dan terletak di antara 10545'-10348' BT dan
345'-645' LS. Daerah ini di sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda dan di sebelah timur
dengan Laut Jawa. Beberapa pulau termasuk dalam wilayah Provinsi Lampung, yang sebagian besar
terletak di Teluk Lampung, di antaranya: Pulau Darot, Pulau Legundi, Pulau Tegal, Pulau Sebuku, Pulau
Ketagian, Pulau Sebesi, Pulau Poahawang, Pulau Krakatau, Pulau Putus dan Pulau Tabuan. Ada juga
Pulau Tampang dan Pulau Pisang di yang masuk ke wilayah Kabupaten Lampung Barat.
Keadaan alam Lampung, di sebelah barat dan selatan, di sepanjang pantai merupakan daerah
yang berbukit-bukit sebagai sambungan dari jalur Bukit Barisan di Pulau Sumatera. Di tengah-tengah
merupakan dataran rendah. Sedangkan ke dekat pantai di sebelah timur, di sepanjang tepi Laut Jawa
terus ke utara, merupakan perairan yang luas.
Gunung
Gunung-gunung yang puncaknya cukup tinggi, antara lain:
Gunung Pesagi (2262 m) di Liwa, Lampung Barat
Gunung Seminung (1.881 m) di Sukau, Lampung Barat
Gunung Tebak (2.115 m) di Sumberjaya, Lampung Barat
Gunung Rindingan (1.506 m) di Pulau Panggung, Tanggamus
Gunung Pesawaran (1.662 m) di Kedondong, Pesawaran
Gunung Betung (1.240 m) di Teluk Betung, Bandar Lampung
Gunung Rajabasa (1.261 m) di Kalianda, Lampung Selatan
Gunung Tanggamus (2.156 m) di Kotaagung, Tanggamus
Gunung Krakatau di Selat Sunda, Lampung Selatan
Gunung Sekincau Liwa, Lampung barat
Gunung Ratai di Padang Cermin, Pesawaran
Sungai
Sungai-sungai yang mengalir di daerah Lampung menurut panjang dan cathment area (c.a)-nya adalah:

Way Sekampung, panjang 265 km, c.a. 4.795,52 km2

Way Semaka, panjang 90 km, c.a. 985 km2

Way Seputih, panjang 190 km, c.a. 7.149,26 km2

Way Jepara, panjang 50 km, c.a. 1.285 km2

Way Tulangbawang, panjang 136 km, c.a. 1.285 km2

Way Mesuji, panjang 220 km, c.a. 2.053 km2

Ekonomi
Masyarakat pesisir lampung kebanyakan nelayan, dan bercocok tanam. Sedangkan masyarakat
tengah kebanyakan berkebun lada, kopi, cengkeh, kayu manis dll.
Lampung fokus pada pengembangan lahan bagi perkebunan besar seperti kelapa sawit, karet,
padi, singkong, kakao, lada hitam, kopi, jagung, tebu dll. Dan di beberapa daerah pesisir, komoditas
perikanan seperti tambak udang lebih menonjol, bahkan untuk tingkat nasional dan internasional. Selain
hasil bumi Lampung juga merupakan kota pelabuhan karena lampung adalah pintu gerbang untuk
masuk ke pulau sumatra. dari hasil bumi yang melimpah tumbuhlah banyak industri-industri seperti di
daerah pesisir panjang, daerah natar, tanjung bintang, bandar jaya dll
Kota-kota penting di Provinsi Lampung adalah :
Bandar Lampung
Menggala
Kota Agung
Kalianda
Bakauheni
Krui (Pesisir Barat )
Metro
Kotabumi
Bandar Jaya
Pringsewu
dan Kota-kota Satelit Bandar Lampung
Pariwisata
Tahun 2009 Pemerintah Provinsi Lampung mencanangkan tahun kunjungan wisata. Jenis Wisata
yang dapat dikunjungi di Lampung adalah Wisata Budaya di beberapa Kampung Tua di Sukau, Liwa,
Kembahang, Batu Brak, Kenali, Ranau dan Krui di Lampung Barat serta Festival Sekura yang diadakan
dalam seminggu setelah Idul Fitri di Lampung Barat, Festival Krakatau di Bandar Lampung, Festival
Teluk Stabas di Lampung Barat, Festival Teluk Semaka di Tanggamus, dan Festival Way Kambas di
Lampung Timur.
Pelabuhan
Di Provinsi ini terdapat Pelabuhan Panjang yang merupakan pelabuhan ekspor-impor bagi
Lampung dan juga Pelabuhan Srengsem yang menjadi pelabuhan untuk lalu lintas distribusi batu bara
dari Sumatera Selatan ke Jawa. Sekitar 92 kilometer dari selatan Bandar Lampung, ada Bakauheni,
yang merupakan sebuah kota pelabuhan di provinsi Lampung, tepatnya di ujung selatan Pulau
Sumatera. Terletak di ujung selatan dari Jalan Raya Lintas Sumatera, pelabuhan Bakauheni
menghubungkan Sumatera dengan Jawa via perhubungan laut.
Penerbangan
menggunakan jalur udara, melalui Bandar Udara Radin Inten II yang menghubungkan Lampung
dengan kota-kota besar lain di Indonesia.
Seni dan budaya
Sastra
Lampung menjadi lahan yang subur bagi pertumbuhan sastra, baik sastra (berbahasa) Indonesia
maupun sastra (berbahasa) Lampung. Kehidupan sastra (Indonesia) di Lampung dapat dikatakan
sangat ingar-bingar meskipun usia dunia kesusastraan Lampung relatif masih muda. Penyair Iwan
Nurdaya-Djafar yang baru kembali ke Lampung setelah selesai kuliah di Bandung sekitar 1980-an
mengaku kepenyairan di Lampung masih sepi. Dia baru menjumpai Isbedy Stiawan ZS, A.M.
Zulqornain, Sugandhi Putra, Djuhardi Basri, Naim Emel Prahana dan beberapa nama lainnya.

Teater
Perkembangan teater di Lampung banyak dilatarbelakangi dari keinginan para pelajar dan
mahasiswa yang tergabung dalam kelompok seni untuk mendalami seni peran dan pertunjukkan.
Beberapa kelompok teater kampus dan pelajar yang masih tercatat aktif sampai saat ini adalah teater
Kurusetra (UKMBS Unila), KSS (FKIP Unila), Green Teater (Umitra), Teater Biru (Darmajaya), Teater
Kapuk (STAIN Metro), Teater Sudirman 41 (SMAN 1 Bandar Lampung), Teater Gemma (SMAN 2
Bandar Lampung), Teater Palapa (SMAN 3 Bandar Lampung), Teater Sanggar Madani(SMAN 5 Bandar
Lampung), Teater Handayani (SMAN 7 Bandar Lampung), Kolastra (SMAN 9 Bandar Lampung), Teater
Sebelas (SMAN 11 Bandar Lampung), Teater Pelopor (SMA Perintis 1 Bandar Lampung), Insyaallah
Teater (SMU Perintis 2 Bandar Lampung), Teater Cupido (SMAN 1 Sumberjaya),dan Teater Pijar (SMA
YP UNILA Bandar Lampung).
Musik
Sebagaimana sebuah daerah, Lampung memiliki beraneka ragam jenis musik, mulai dari jenis
tradisional hingga modern (musik modern yang mengadopsi kebudayaan musik global). Adapun jenis
musik yang masih bertahan hingga sekarang adalah Klasik Lampung. Jenis musik ini biasanya diiringi
oleh alat musik gambus dan gitar akustik. Mungkin jenis musik ini merupakan perpaduan budaya Islam
dan budaya asli itu sendiri. Beberapa kegiatan festival diadakan dengan tujuan untuk mengembangkan
budaya musik tradisional tanpa harus khawatir akan kehilangan jati diri. Festival Krakatau, contohnya
adalah sebuah Festival yang diadakan oleh Pemda Lampung yang bertujuan untuk mengenalkan
Lampung kepada dunia luar dan sekaligus menjadi ajang promosi pariwisata.
Tarian
Ada berbagai jenis tarian yang merupakan aset budaya Provinsi Lampung. Salah satu jenis
tarian yang terkenal adalah Tari Sembah dan Tari Melinting (saat ini nama Tari Sembah sudah
dibakukan menjadi Sigeh Pengunten). Ritual tari sembah biasanya diadakan oleh masyarakat lampung
untuk menyambut dan memberikan penghormatan kepada para tamu atau undangan yang datang,
mungkin bolehlah dikatakan sebagai sebuah tarian penyambutan. Selain sebagai ritual penyambutan,
tari sembah pun kerap kali dilaksanakan dalam upacara adat pernikahan masyarakan Lampung.
Busana Adat
Daerah Lampung dikenal sebagai penghasil kain tapis, kain tenun bersulam benang emas yang
indah. Kain ini dibuat oleh wanita. Pada penyelenggaraan upacara adat, seperti perkawinan, tapis yang
dipenuhi sulaman benang emas dengan motif yang indah merupakan kelengkapan busana adat daerah
Lampung.
Dalam keseharian laki-laki Lampung mengikat kepalanya dengan kikat. Bahannya dari kain batik.
Bila dipakai dalam kerapatan adat dipadukan dengan baju teluk belanga dan kain. Lelaki muda
Lampung lebih menyukai memakai kepiah/ketupung, yaitu tutup kepala berbentuk segi empat berwarna
hitam terbuat dari kain tebal, apalagi kalau ingin bertemu dengan gadis. Untuk mengiring pengantin
dikenakan kekat akkin, yaitu destar dengan bagian tepi dihias bunga-bunga dari benang emas dan
bagian tengah berhiaskan siger, serta di salah satu sudutnya terdapat sulaman benang emas berupa
bunga tanjung dan bunga cengkeh.
Rumah Adat
Rumah tradisional adat Lampung, atau yang sering disebut Nuwo Sesat, memiliki ciri khas
seperti: berbentuk panggung, atap terbuat dari anyaman ilalang, terbuat dari kayu dikarenakan untuk
menghindari serangan hewan dan lebih kukuh bila terjadi gempa bumi, karena masyarakat lampung
telah mengenal gempa dari zaman dahulu dan lampung terletak di pertemuan lempeng Asia dan
Australia.

Anda mungkin juga menyukai