Anda di halaman 1dari 8

`SEJARAH KABUPATEN LUMAJANG

DISUSUN OLEH :
Bunyanuddin Nu’man
ASAL MULA KABUPATEN LUMAJANG

1. SEJARAH NAMA LUMAJANG


Lumajang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten
ini berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo di utara, Kabupaten Jember di
timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Malang di barat. Kabupaten
Lumajang merupakan bagian dari wilayah Tapal Kuda Jawa Timur.
Nama Lumajang berasal dari "Lamajang" yang diketahui dari penelusuran sejarah,
data prasasti, naskah-naskah kuno, bukti-bukti petilasan dan hasil kajian pada
beberapa seminar dalam rangka menetapkan hari jadinya. Beberapa bukti
peninggalan yang ada antara lain:

1. Prasasti Mula Malurung


2. Naskah Negara Kertagama
3. Kitab Pararaton
4. Kidung Harsa Wijaya
5. Kitab Pujangga
6. Serat Babad Tanah Jawi
7. Serat Kanda
Karena Prasasti Mula Malurung di nyatakan sebagai prasasti tertua dan pernah
menyebut-nyebut "Negara Lamajang" maka dianggap sebagai titik tolak
pertimbangan hari jadi Lumajang.

Prasasti Mula Malurung ini ditemukan pada tahun 1975 di Kediri. Prasasti ini
ditemukan berangka tahun 1977 Saka, mempunyai 12 lempengan tembaga . Pada
lempengan VII halaman a baris 1—3 prasasti Mula Malurung menyebutkan "Sira
Nararyya Sminingrat, pinralista juru Lamajang pinasangaken jagat palaku, ngkaneng
nagara Lamajang" yang artinya: Dia Nararyya Sminingrat (Wisnuwardhana)
ditetapkan menjadi juru di Lamajang diangkat menjadi pelindung dunia di Negara
Lamajang tahun 1177 Saka pada Prasasti tersebut setelah diadakan penelitian /
penghitungan kalender kuno maka ditemukan dalam tahun Jawa pada tanggal 14
Dulkaidah 1165 atau tanggal 15 Desember 1255 M.

Mengingat keberadaan Negara Lamajang sudah cukup meyakinkan bahwa 1255M


itu Lamajang sudah merupakan sebuah negara berpenduduk, mempunyai wilayah,
mempunyai raja (pemimpin) dan pemerintahan yang teratur, maka ditetapkanlah
tanggal 15 Desember 1255 M sebagai hari jadi Lumajang yang dituangkan dalam
Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Lumajang Nomor 414 Tahun 1990
tanggal 20 Oktober 1990

2. KONDISI GEOGRAFI KABUPATEN LUMAJANG


Secara geografis Lumajang berada pada posisi 112o -53' - 113o -23' Bujur Timur
dan 7o -54' -8o -23' Lintang Selatan. Lumajang beriklim tropis, yang berdasarkan
klasifikasi Schmid dan Ferguson, termaksud iklim tipe C dan sebagian kecamatan
lainnya beriklim D. Jumlah curah hujan tahunan berkisar antara 1.500-2.500 ml.
Temperatur sebagian besar wilayah 24oC – 23oC. Di kawasan lereng Gunung
Semeru dan kawasan lain yang berada diatas 1.000 meter di atas permukaan laut
(dpl), temperature terenda mencapai 5oC.

Batas-batas Kabupaten Lumajang adalah sebagai berikut :

1. Sebelah Barat Kabupaten Malang.


2. Sebelah Utara Kabupaten Probolinggo.
3. Sebelah Timur kabupaten Jember.
4. Sebelah Selatan Samudra Indonesia.

Kabupaten Lumajang memiliki potensi diantaranya sektor pertanian dengan


komoditas andalan padi (Kabupaten Lumajang merupakan salah satu lumbung
pangan/padi di Prop. Jawa Timur, produk buah-buahan segar seperti pisang agung
dan pisang mas kirana. Pada sektor peternakan ada kambing PE dan susu segar,
pada sektor perindustrian dan perdagangan ada kerajinan perak, dan pada sektor
kehutanan ada produk kayu olahan yang masih menjadi andalan di sektor ini.
Sedangkan untuk perikanan juga potensial untuk perikanan tangkap dan perikanan
budidaya. Sektor lain yang juga sangat potensial adalah sektor pariwisata.

3. CIRI KHAS KAPUBATEN LUMAJANG


Lumajang mempunyai ciri khas tarian yang asli dari Lumajang yaitu Jaran Kencak,
Tari Topeng Kaliwungu, dan Tari Glipang Lumajang. Tarian tersebut sangat
fenomenal karena setiap tarian mempunyai asal usul yang melegenda. Selain itu
Lumajang juga terkenal sebagai kota batik dengan corak bergambar pisang.

Jenis makanan khas di Lumajang juga beragam, mulai dari pisang agung, lupis
lumajang, lontong petis, pecel telo, dan bledus lumajang. Lumajang juga memiliki
oleh-oleh khas yaitu kripik pisang, dan kripik rambak pisang.

Ciri khas yang dimiliki oleh Lumajang selain gunung Semeru adalah Pisang Agung
yang sangat besar. Pisang ini tersebar luas di daerah Senduro, Ranuyoso dan
Klakah. Ciri khas lain adalah Pura Mandaragiri Semeru Agung yang banyak orang
menyebutnya “Naik Hajinya Orang Hindu se-Indonesia”. Pura yang mempunyai
sebutan lain Pura Kahyangan Jagat (tempat memuja Hyang Widhi Wasa), selalu
ramai setiap harinya, apalagi ketika ada kegiatan atau upacara keagamaan umat
Hindu.

4. SITUS BITING (BEKAS IBU KOTA ARYA WIRARAJA)


Kabupaten Lumajang dikenal mempunyai banyak peninggalan bersejarah yang luar
biasa banyak, dimana hampir semua wilayah Kecamatan mempunyai situs-situs
yang bersejarah misalnya di Situs Biting, Situs Pra Sejarah di Kandangan
(Kecamatan Senduro), Situs Watu Lumpang di Dusun Watu Lumpang, Kecamatan
Gucialit, Candi Agung di Kecamatan Randu Agung, Situs Tegal Randu di
Kecamatan Klakah, Situs Candi Gedong Putri di desa Klopo Sawit Kecamatan Candi
Puro. Situs-situs ini sampai sekarang masih berserakan dan meminta perhartian
lebih intens karena ancaman alaman dan ulah tangan manusia.

Situs Biting adalah sebuah situs arkeologis yang terletak di desa Kutorenon,
kecamatan Sukodono, Lumajang, provinsi Jawa Timur. Situs ini diperkirakan
merupakan peninggalan dari kerajaan Lamajang dan tersebar di atas kawasan
seluas sekitar 135 hektaree. Bangunan yang paling mengesankan adalah bekas
tembok benteng dengan dengan panjang 10 kilometer, lebar 6 meter dan tinggi 10
meter. Kawasan Situs Biting adalah sebuah kawasan ibu kota kerajaan Lamajang
Tigang Juru yang dipimpin Prabu Arya Wiraraja yang dikelilingi oleh benteng
pertahanan dengan tebal 6 meter, tinggi 10 meter dan panjang 10 km. Hasil
penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta tahun 1982-1991, Kawasan Situs Biting
memiliki luas 135 hektare yang mencakup 6 blok/area merupakan blok keraton
seluas 76,5 ha, blok Jeding 5 ha, blok Biting 10,5 ha, blok Randu 14,2 ha, blok Salak
16 ha, dan blok Duren 12,8 ha. Dalam Babad Negara Kertagama, kawasan ini
disebut Arnon dan dalam perkembangan pada abad ke-17 disebut Renong dan
dewasa ini masuk dalam desa Kutorenon yang dalam cerita rakyat identik dengan
"Ketonon" atau terbakar. Nama Biting sendiri merujuk pada kosakata Madura
bernama "Benteng" karena daerah ini memang dikelilingi oleh benteng yang kokoh
Pada tahun 1995 di Kawasan Situs Biting mulai dibangun Perumnas Biting yang
tentu saja banyak merusak peninggalan Sejarah (Situs) yang ada. Namun anehnya
pihak-pihak terkait yaitu Balai Pelstarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur
yang merupakan lembaga penyelamat seolah diam melihat perusakan ini sehingga
lebih kurang 15 Hektar kawasan ini rusak oleh pembangunan ini. Advokasi
Pelestarian oleh Masyarakat Peduli Peninggalan Majapahit Timur (MPPM Timur)
Pada tahun 2010 berdasarkan lahir sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat
bernama Masyarakat Peduli Peninggalan Majapahit Timur (MPPM Timur)
melakukan advokasi pelestarian Situs Biting. Setelah itu juga Komunitas Mahasiswa
Peduli Lumajang (KMPL) bergerak dalam advokasi ini dan kemudian juga elemen
masyarakat lokal Biting juga mulai sadar akan peninggalan sejarah yang ada di
wilayahnya. Advokasi yang dilakukan oleh para pelestari Situs Biting telah
melahirkan berbagai event seperti Napak Tilas yang telah digelar selama 2 kali
berturut-turut, lomba lukis benteng maupun seminar Nasional. Untuk acara Napak
Tilas kemudian menjadi agenda resmi Pariwisata Jawa Timur dari Kabupaten
Lumajang yang akan diadakan setiap bulan juni. Pelestarian Situs Biting di
Lumajang Jawa Timur merupakan contoh bagi para pecinta dan pelestari sejarah
dimana LSM, mahasiswa maupun masyarakat telah bahu-membahu melakukan
sosialisasi maupun advokasi terhadap peninggalan sejarah.

5. MUSEUM DAERAH (KABUPATEN LUMAJANG)

Museum Daerah Kabupaten Lumajang merupakan salah satu pemanfaatan Benda


Cagar Budaya yang tersebar di wilayah Kabupaten Lumajang, di mana memerlukan
pemeliharaan dan perawatan yang serius dan intens.Setiap Jengkal di Kabupaten
Lumajang terdapat peninggalan sejarah dan budaya.Keberadaan Penginggalan
sejarah dan budaya inilah yang perlu diabadikan dalam suatu bentuk wadah yang
berbentuk Meseum. Hal ini yang mendasari Pemerintah Kabupaten Lumajang
melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang mendirikan
Museum Daerah Kabupaten Lumajang yang dibuka oleh Bapak Bupati
Drs.As'at ,Mag pada tanggal 24 Agustus 2015 disertai dengan pameran bersama 5
Museum anggota Assosiasi Museum Indonesia Daerah Jawa Timur.
6. AIR TERJUN TUMPAK SEWU LUMAJANG

Air Terjun Tumpak Sewu atau disebut juga Coban Sewu adalah sebuah air
terjun berketinggian sekitar 120 meter. Air terjun ini berbatasan dengan Kabupaten
Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Air Terjun Tumpak Sewu
memiliki aliran air yang menyerupai tirai sehingga termasuk dalam tipe air
terjun Tiered. Lokasi Air Terjun Tumpak Sewu ada di dalam sebuah lembah curam
memanjang dengan elevasi 500 meter di atas permukaan air laut. Air Terjun Tumpak
Sewu terbentuk di aliran Sungai Glidih[1] yang berhulu di Gunung Semeru.

 AKSESBILITAS
Meski berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, tetapi
wisatan lebih memilih jalur Kabupaten Lumajang melalui Jalan Nasional rute 3 lintas
selatan Jawa Timur, untuk menuju lokasi Air Terjun Tumpak Sewu. Dan jika
berangkat dari Malang, Anda bisa memilih rute perjalanan Bululawang – Dampit –
Tirtomoyo – Pronojiwo - perbatasan Lumajang dan Malang. Setelah sampai di Desa
Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, wisatawan akan melihat pintu masuk objek wisata
Air Terjun Tumpak Sewu di tepi jalan. Anda pun bisa langsung parkir di tempat
wisata. Air Terjun Tumpak Sewu mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi
maupun angkutan umum berupa minibus.
Di tumpak sewu ada 5 spot tempat wisata. dan jika diurut dari pintu masuk/loket
maka urutan spot wisata Air Terjun Tumpak sewu seperti berikut:

1. Panorama Tumpak Sewu


2. Bottom Waterfall
3. Tebing Nirwana
4. Telaga Biru
5. Goa Tetes
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Lumajang

https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Kabupaten_Lumajang
https://nanopdf.com/download/draft-bab-2_pdf

https://lumajangkab.go.id/main/gambaran#:~:text=Secara%20geografis
%20Lumajang%20berada%20pada,berkisar%20antara%201.500%2D2.500%20ml.

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com
%2Fbayu10666%2F5f28a22f097f36223f0ae503%2Fjaran-kencak-warisan-leluhur-
bumi-arya-
wiraraja&psig=AOvVaw0fbkCvvWez0H4odo9hPtkv&ust=1666220112254000&sourc
e=images&cd=vfe&ved=0CA0QjRxqFwoTCOjnr5_66voCFQAAAAAdAAAAABAD

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fsintameylindarosa.weebly.com%2Fblog%2Fsurga-tersembunyi-di-kaki-gunung-
semeru&psig=AOvVaw3zyh0NqrR7Eo6B_C8Nlg-
P&ust=1666221605941000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0QjRxqFwoTCOjf9rP
16voCFQAAAAAdAAAAABAD

https://brainly.co.id/tugas/31589742#:~:text=Jawaban%3A,batik%20dengan%20corak
%20bergambar%20pisang.

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fjejakpiknik.com%2Fsitus-
biting
%2F&psig=AOvVaw0LCgc_qdZluSHRURwrgsky&ust=1666220674516000&source=i
mages&cd=vfe&ved=0CA0QjRxqFwoTCLiNvOT46voCFQAAAAAdAAAAABAD

https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Kabupaten_Lumajang

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fradarjember.jawapos.com
%2Fsinergi%2F22%2F08%2F2022%2Fperingati-hut-ke-7-museum-daerah-gelar-
lomba-sejarah-dan-kebudayaan%2F&psig=AOvVaw3TGOWKTQ4FJI5g-
zHWerOE&ust=1666221494664000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0QjRxqFwo
TCJj0m_r06voCFQAAAAAdAAAAABAD

https://disparbud.lumajangkab.go.id/berita/detail/bGw%3D

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fdolanyok.com%2Fair-
terjun-tumpak-sewu
%2F&psig=AOvVaw1vW_kQ3wQ5b9DuxW4yKSOm&ust=1666222258648000&sour
ce=images&cd=vfe&ved=0CA0QjRxqFwoTCKjE7-P36voCFQAAAAAdAAAAABAS

https://id.wikipedia.org/wiki/Air_Terjun_Tumpak_Sewu

Anda mungkin juga menyukai