Anda di halaman 1dari 14

MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

TAHUN 1959-1965

Guru Pengajar :
Maslina, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok C

Sulistia Rahmawati
Winda Amelia
Izatul Cahya Novita
Nafiza Versya Alenta
Keyfa Alia Marisya
Herlita
Nazita Adelia

1
DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................ 1
Daftar Isi ...................................................................................... 2

Bab I Pendahuluan ...................................................................... 3


A. Latar Belakang ............................................................... 3
B. Rumusan Masalah ......................................................... 3

Bab II Pembahasan ..................................................................... 4


A. Perkembangan Politik .................................................... 4-10
B. Perkembangan Ekonomi ................................................ 10-12
C. Kehidupan Masyarakat Indonesia ..................................
Pada Masa Demokrasi Terpimpin ................................... 12

Bab III Penutup ........................................................................... 11


A. Kesimpulan .................................................................... 12

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang Sejarah Indonesia pada periode 1959 sampai 1966


adalah masa di mana sistem "Demokrasi Terpimpin" sempat berjalan di
Indonesia. Demokrasi Terpimpin adalah suatu sistem pemerintahan yang
dilaksanakan di Indonesia setelah lengsernya Demokrasi Parlementer. Ini
dikarenakan sistem Demokrasi Parlementer memang tidak sesuai dengan
jiwa bangsa Indonesia, dimana Demokrasi Parlementer yang lebih
mengarah ke paham liberal sedangkan Indonesia lebih ke sikap gotong-
royongnya. Sehingga pada masa Demokrasi Parlementer tersebut terjadi
suatu keadaan krisis nasional ataupun ketidakstabilan dibidang sosial-
politik maupun keamanan yang mengancam keselamatan negara pada
masa itu.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan apa saja yang terjadi di Indonesia pada masa


demokrasi terpimpin, dan bagaimana kebijakan ekonomi yang di ambil
pemerintah pada masa demokrasi terpimpin ?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Politik

Kondisi politik yang tidak stabil karena hanya mementingkan


kelompok atau individu masing-masing membuat presiden soekarno geram.
Presiden kemudian perlu melakukan tindakan-tindakan tertentu agar
menstabilkan kondisi politik indonesia. Gagasan presiden soekarno tersebut
disebut demokrasi terpimpin. Ide tentang konsep demokrasi terpimpin
muncul pertama kali pada tanggal 10 november 1956 saat presiden
soekarno membacakan pidatonya dalam pembukaan sidang konstituante.
Awalnya konsep tersebut masih dirahasiakan oleh soekarno namun pada
tanggal 21 februari 1957 soekarno membuka tabir rahasia demokrasi
terpimpin. Menurut pandangannya demokrasi terpimpin yang baru
merupakan suatu bentuk pemerintahan yang lebih cocok dengan
kepribadian nasional pemerintah akan didasarkan pada kabinet gotong
royong yang terdiri dari partai partai besar yang akan mendapat nasehat-
nasehat dari dewan nasional yang terdiri dari golongan fungsional is bukan
dari partai politik.

Guna menopang tentang gagasan demokrasi terpimpin, maka


presiden soekarno mengeluarkan penetapan presiden nomor dua tahun
1959 tentang pembentukan majelis permusyawaratan rakyat sementara
(mprs). Yang anggota-anggota nya ditunjuk dan diangkat oleh presiden
sendiri. Presiden soekarno juga membentuk dewan pertimbangan agung
(dpa) yang diketuai oleh presiden sendiri.

Pembentukan dp-nya tersebut diatur dalam pen press no 3 tahun


1959. Adapun anggota dpr masih menggunakan hasil pemilu 1955 dan
harus menyetujui segala perombakan yang dilakukan oleh presiden, hingga
terbentuk format dpr baru.

4
Pada tahun 1960 dpr hasil pemilu 1955 menolak anggaran belanja
negara hal itu menyebabkan presiden langsung membubarkan dpr dan
membentuk dpr yang baru. Melalui penetapan presiden 03 tahun 1960
presiden menyatakan bahwa dpr hasil pemilu 1955 dibubarkan pada
tanggal 24 juni 1959. Presiden soekarno berhasil menyusun format anggota
dpr baru yang kemudian di diberi nama dewan perwakilan rakyat gotong
royong (DPR-GR).

Pada tanggal 17 agustus 1959 saat upacara bendera hari


kemerdekaan presiden soekarno berpidato dengan judul penemuan revolusi
kita pidato tersebut merupakan penjelasan dan pertanggungjawaban atas
dekrit presiden 5 juli 1959 serta garis besar kebijaksanaan presiden dalam
mencanangkan sistem demokrasi terpimpin. Pidato tersebut kemudian
dijadikan sebagai garis besar haluan negara atau gb hm dinamakan
manifes top politik republik indonesia atau man ipl usul tersebut diterima
oleh presiden soekarno mprs menetapkan usulan tersebut dalam tap mprs
no 1/mprs/1960.

Konflik pembebasan irian barat yang belum selesai pada masa


demokrasi parlementer akan diselesaikan pada masa demokrasi terpimpin
presiden soekarno yang sudah tidak lagi tunduk kepada belanda dan pbb
berusaha menyelesaikan masalah irian barat dengan jalan revolusi
perusahaan-perusahaan belanda yang ada di indonesia mulai di nasionalis
asik kan dan mengutus jendral A.H Nasution untuk membeli persenjataan
kepada uni soviet sebagai rangka pembebasan irian barat

Pada tanggal 14 desember 1961 DEPERTAN (departemen pertahanan)


membentuk komando tertinggi pembebasan irian barat (KOTI PEMIRBAR).
Panglima tertinggi dari koti dijabat oleh presiden soekarno dan dibantu oleh
ketiga staf angkatan yakni darat laut dan udara pada tanggal 19 desember
1961 presiden soekarno mengeluarkan komando yang dikenal dengan nama
tri komando rakyat (TRIKORA)

5
Di yogyakarta. Istri komando rakyat yaitu sebagai berikut
a. Gagal kan pembentukan negara papua bentukan belanda
b. Keyboard kan sang merah putih di irian barat tanah air indonesia
c. Mobilisasi umum untuk mempertahankan kemerdekaan dan
kesatuan tanah air dan bangsa

Pada tanggal 2 Januari 1962 Indonesia membentuk komando


Mandala pembebasan irian barat yang merupakan tidak lanjut dari
kebijakan Trikora komando Mandala ini bermarkas di Makassar presiden
Soekarno menunjuk mayjen Soeharto sebagai panglima. Pada tanggal 15
Januari 1962 sebelum komando Mandala menyelesaikan konsolidasinya
telah terjadi pertempuran di laut Arafuru. pada pertempuran tersebut mbt
macan tutul terbakar dan tenggelam sehingga menyebabkan gugurnya
komodor Yos Sudarso dan kapten laut wiratno.
Ada tiga tahap dalam menjalankan komando Mandala yakni sebagai
berikut.

a. tahap infiltrasi
Dimulai pada awal Januari 1962 sampai akhir tahun 1962 dengan
memasukkan 10 kompi di sekitar sasaran tertentu untuk menciptakan
daerah bebas de facto di irian barat.
Nama operasi yang dilaksanakan diantaranya sebagai berikut

1 operasi benteng di Fakfak dan Kaimana


2 operasi serigala di Sorong dan taminabuan
3 operasi naga di Merauke
4 operasi Jatayu di Sorong, Kaimana, dan Merauke

b. tahap eksploitasi
Tahap ini dimulai awal tahun 1963 titik tujuannya untuk mengadakan
serangan terbuka terhadap induk militer lawan dan menduduki semua pos
pertahanan musuh yang penting.

6
c. Tahap konsolidasi
Dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 1964 dengan menegakkan kekuasaan
RI secara mutlak di seluruh irian barat. Atas kegiatan konfrontasi militer
Indonesia menyebabkan kekhawatiran Belanda di irian barat dan di den
Haag. Akibatnya, pemerintah Belanda melalui menteri dan wakil tetapnya di
PBB mengadukan Indonesia dengan tuduhan melakukan agresi yang dapat
mengancam perdamaian dunia.

Tindakan konfrontasi yang dilakukan Indonesia ternyata mendapat


perhatian PBB dan negara barat. Ellsworth bunker menggagas diadakan
pertemuan antara kedua negara di new York, pada tanggal 15 Agustus
1962. Indonesia diwakili oleh menteri luar negeri Indonesia Subandrio
dengan Van Roem dan schuurman dari Belanda, dan disaksikan oleh
sekjen PBB U than dan ellsworth bunker. Kedua belah pihak menyepakati
perjanjian damai yang disebut perjanjian new York (new York agreement)

Salah satu poin hasil perjanjian new York adalah dilakukan perpera di irian
barat. Guna menjamin keamanan di wilayah irian barat PBB membentuk
pasukan penjaga keamanan yang dinamakan united nations security forces
(UNSF) PASUKAN PBB INI DIPIMPIN OLEH BRIGADIR JENDERAL SAID
UDIN KHAN DARI PAKISTAN. Pemerintahan Indonesia sejak tanggal 24
Maret sampai tanggal 4 Agustus 1969 menyelenggarakan penentuan
pendapat rakyat (papera) di irian barat berdasarkan hasil Pepera rakyat
irian barat memutuskan tetap menjadi bagian dari NKRI titik hasil Pepera
itu kemudian dibawa ke new York oleh dokter Fernando ortis sanz seorang
duta besar dari Bolivia yang diberi tugas oleh sekjen PBB untuk dilaporkan
kepada sidang majelis umum PBB.

Ada 4 yang melandasi politik luar negeri Indonesia, yaitu sebagai berikut.
a. Undang-undang dasar 1945

7
b. Pidato presiden pada tanggal 17 Agustus 1959 yang berjudul penemuan
kembali revolusi kita (drejek) atau yang dikenal manifesto politik republik
Indonesia
c. Pidato amanat presiden tanggal 17 Agustus 1960 yang terkenal dengan
nama jalannya revolusi kita yang kemudian dijadikan sebagai pedoman
pelaksanaan manifesto politik republik Indonesia
d. Pidato presiden tanggal 30 September 1960 di PBB to build world a new
(pembangunan dunia kembali) yang kemudian dijadikan sebagai pedoman
pelaksanaan manifesto politik republik Indonesia

Landasan politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Menurut politik
manipol, bebas bukan berarti lepas tangan atau cuci tangan terhadap
semua imperialisme yang ada di Indonesia titik prinsip Indonesia adalah
Pancasila sehingga harus menghilangkan segala macam imperialisme dan
kolonialisme di muka bumi titik adapun aktif, artinya mau bekerja sama
dengan bangsa lain tanpa harus memilih, agar tidak berat ke barat atau
timur.

Pidato presiden Soekarno di muka PBB sebagai cara agar Indonesia


dipandang sebagai unsur yang diperhitungkan di Asia. Pada kesempatan
itu pemerintah Indonesia seolah-olah menjual konsepsi-konsepsi
pemecahan masalah internasional yang sedang terjadi saat itu titik
tindakan pemerintah Indonesia tersebut kemudian dikenal sebagai politik
mercusuar yang memberikan penerangan pada kapal (diibaratkan sebagai
negara) agar tidak terkena karam (diibaratkan blok barat dan blok timur).
presiden Soekarno juga memberikan usulan kepada PBB walaupun
akhirnya ditolak oleh anggota PBB

Pada sidang umum PBB tanggal 30 September 1660 presiden Soekarno


berpidato tentang keinginannya agar pbb me-retooling posisinya. Walaupun
keinginan tersebut ditolak oleh sebagian besar anggota PBB, Indonesia
tetap keluar dari PBB. Keluarnya Indonesia dari PBB bukan dipicu oleh
kinerja PBB melainkan diterimanya Malaysia sebagai anggota tidak tetap

8
PBB, yang saat itu Indonesia sedang bersitegang dengan Malaysia titik pada
tanggal 7 Januari 1965 PBB secara resmi menerima Malaysia sebagai
anggota tidak tetap dewan keamanan

Keluarnya Indonesia dari anggota PBB secara resmi disampaikan oleh


menteri luar negeri Dr soebandrio, yang diumumkan pada tanggal 20
Januari 1965 titik beliau juga menyampaikan bahwa keluarnya Indonesia
dari PBB sudah dimulai sejak tanggal 1 Januari 1965 pada tanggal 26
Januari 1965, sekretaris jenderal u thant menyatakan telah mencatat
pengunduran diri Indonesia sebagai anggota tidak tetap PBB.

Keluarnya Indonesia dari PBB tidak menyurutkan Indonesia untuk dapat


mewujudkan revolusioner demokrasi terpimpin pemerintah Indonesia
membentuk suatu lembaga tandingan PBB, yang diberi nama conference of
the new emerging force (CONEFO). Berharap negara-negara yang masuk ke
dalam nefos dapat ikut serta di conefo. Pemerintah Indonesia juga berusaha
mewujudkan kegiatan conefo dengan cara mengadakan olimpiade
tandingan. Pada tanggal 17 Agustus 1965 Soekarno mengumumkan poros
Jakarta-phnompenh-hanoi-beijinh-pyong yang. Langkah awal dari politik
mercusuar adalah diadakannya ganefo (games of the new emerging forces)
sebagai tandingan olimpiade.

Indonesia melakukan konfrontasi terhadap Malaysia bermula dari


pembentukan federasi Malaysia yang dilontarkan oleh PM Malaysia Tengku
Abdul Rahman pada tanggal 27 mei 1961. Indonesia menantangnya karena
beranggapan pembentukan federasi Malaysia merupakan gagasan Inggris
dan bukan gagasan rakyat Malaysia. Indonesia beranggapan bahwa Inggris
mewakili kekuatan oldefo

Pembentukan federasi Malaysia ditentang oleh Indonesia dan Filipina. Guna


menyelesaikan sengketa tersebut, ketiga negara mengadakan konferensi
maphilindo (Malaysia, Filipina dan Indonesia) sampai 5 agustus 1963. Di
masa jalannya perundingan perdana menteri. Malaysia, Tengku Abdul

9
Rahman memproklamasikan berdirinya federasi Malaysia pada tanggal 16
September 1963.

Aksi sepihak dilakukan oleh Malaysia membuat presiden Soekarno marah.


Beliau kemudian mengeluarkan komando dwikora, pada tanggal 3 Mei 1964
titik adapun isi komando dwikora adalah perdebatan ketahanan revolusi
Indonesia serta bantulah rakyat Malaysia, Singapura, Sabah, dan Serawak
untuk menggagalkan pembentukan negara boneka neokolim Malaysia.

B. Perkembangan Ekonomi

Pada masa demokrasi terpimpin keadaan ekonomi dan keuangan Indonesia


mengalami masa suram titik pada bidang ekonomi, presiden Soekarno
mempraktikkan sistem ekonomi terpimpin. Presiden secara langsung terjun
dan mengatur perekonomian. Pemusatan kegiatan perekonomian pada satu
tangan ini berakibat penurunan kegiatan perekonomian.

Pada upaya meningkatkan aktivitas perekonomian Indonesia pemerintah


mengambil beberapa langkah yang dapat menunjang pembangunan
ekonomi Indonesia. langkah-langkah yang ditempuh pemerintah adalah
sebagai

A. Pembentukan Badan Perancang Pembangunan Nasional (Bappenas)


Guna melaksanakan pembangunan ekonomi di bawah kabinet karya
di bentuk Dewan perancang Nasional(Depernas) pada tanggal 15 Agustus
1959.Depemas di pimpin oleh Muh. Yamin dengan anggota berjumlah 50
orang. Pembentukan Depernas tersebut tertuang dalam undang-undang No.
8 Tahun 1958 dan peraturan pemerintah No. 23 Tahun 1958. Tugas
depernas adalah menyiapkan rancangan undang-undang pembangunan
nasional dan menilai penyelenggaraan pembangunan. Hasil yang di capai
depernas dalam waktu satu tahun berhasil menyusun rancangan dasar
undang-undang pembangunan nasional semesta berencana tahapan tahun

10
1961-1969 yang di setujui oleh MPRS dengan ketetapan MPRS No.
ll/MPRS/1960. Pada tahun 1963 Depernas di ganti nama menjadi badan
perancang pembangunan nasional (Bappenas) yang di pimpin oleh Presiden
Soekarno. Adapun tugas bappenas adalah sebagai berikut.
1.menyusun rencana pembangunan jangka panjang dan jangka pendek
2.mengawasi pelaksanaan pembangunan
3.menilai kerja mandataris MPRS.

B. Penurunan Nilai Uang (Devaluasi)


Tujuan dilakukan devaluasi adalah untuk membendung inflasi yang
tetap tinggi, untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat,
dan meningkatkan nilai rupiah, sehingga rakyat kecil tidak di rugikan.
Guna membendung inflasi dan mengurangi jumlah uang yang beredar di
masyarakat, pada tanggal 25 Agustus 1950 pemerintah mengumumkan
penurunan nilai uang(devaluasi) sebagai berikut :

1) uang kertas pecahan bernilai Rp 500,00 menjadi Rp 50,00


2) uang kertas pecahan bernilai 1.000,00 menjadi Rp 100,00
3) semua simpanan di bank yang melebihi Rp 25.000,00 di bekukan.
Namun, usaha pemerintah tersebut tidak mampu mengatasi kemerosotan
ekonomi, terutama perbaikan dalam bidang moneter.

C. Deklarasi Ekonomi (Dekon)


Guna mengatasi keadaan ekonomi yang makin suram, maka pada
tanggal 28 Maret 1963 dikeluarkan landasan baru bagi perbaikan ekonomi
secara menyeluruh, yaitu Deklarasi ekonomi atau di singkat dekon. Tujuan
di bentuk dekon adalah untuk menciptakan ekonomi yang bersifat
nasional, demokratis, dan bebas dari sisa-sisa imprialisme untuk mencapai
tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin.

Namun, dalam pelaksanaan nya , dekon tidak mampu mengatasi


kesulitan ekonomi dan masalah inflasi . Dekon justru mengakibatkan
stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Struktur ekonomi Indonesia

11
menjurus pada sistem status mereka. Artinya, masalah perekonomian di
atur atau di pegang oleh pemerintah sedangkan prinsip-prinsip dasar
ekonomi banyak diabaikan.
Akibatnya, defisit dari tahun ke tahun makin meningkat menjadi 40 kali
lipat. Defisit yang makin meningkat tersebut dengan percetakan uang baru
tanpa perhitungan yang matang, sehingga menambah berat beban inflasi.
Guna pelaksanaan ekonomi terpimpin, pada tanggal 11 Mei 1965, presiden
Soekarno mengeluarkan penetapan presiden No. 8 tahun 1965 tentang
bank tunggal milik negara. Bank tersebut kedudukannya di bawah urusan
mentri bank sentral.

Bank-bank pemerintah menjadi unit-unit dari bank Negara Indonesia.


Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk memperbarui ekonomi
tersebut ternyata mengalami kegagalan. Adapun faktor penyebabnya adalah
sebagai berikut :

1) penanganan masalah ekonomi tidak rasional


2) ekonomi lebih bersifat politik dan tidak ada kontrol
3) pengeluaran negara cukup besar
4) devisa yang makin meningkat di tutup dengan pencetakan uang baru
yang menyebabkan inflasi makin membumbung tinggi
5) struktur ekonomi menjurus ke ekonomi etatisme(semua nya di atur dan
di pegang oleh negara)

C.Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin.

Kehidupan masyarakat pada masa demokrasi terpimpin banyak di


pengaruhi oleh partai Komunis Indonesia. Oleh karena itu ada nya ajaran
Nasakom dan juga ajaran Resopim, kemerosotan ekonomi. Kebudayaan
mengalami perkembangan seperti lahirnya berbagai organisasi. Misalnya
LEKRA(PKI) LKN(PNI), LKKI(partai katolik), GSBI(Muh), dan LESBUMI(NU).

12
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan

Masa Demokrasi terpimpin adalah masa ketika Indonesia menerapkan


suatu sistem pemerintahan dengan seluruh keputusan pemerintah
berpusat pada kepala negara. Masa Demokrasi terpimpin (1959-1965)
dimulai dengan tumbangnya Demokrasi Parlementer atau Demokrasi
Liberal yang ditandai pengunduran Ali Sastroamijoyo sebagai perdana
menteri. Masa Demokrasi terpimpin berlangsung sejak dikeluarkan Dekrit
presiden 5 Juli 1959 sampai tahun 1965. Masa Demokrasi terpimpin
memberikan pengaruh bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Berikut
pengaruh masa Demokrasi terpimpin terhadap kehidupan sosial dan
pendidikan masyarakat Indonesia:

A.) Kehidupan sosial


Dinamika politik pada masa Demokrasi terpimpin berupa persaingan
antarkekuatan politik berpengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat
Indonesia waktu itu. Ajaran Nasakom (Nasionalis-agama komunis) yang
diciptakan Presiden Soekarno sangat menguntungkan PKI membuat
kedudukannya di Indonesia semakin kuat. Kampus dijadikan sarana
politik, mahasiswa yang tidak ikut dalam rapat umum atau demonstrasi
dianggap sebagai lawan.

B.) Pendidikan
Murid-murid sekolah lanjutan pertama dan tingkat atas pada tahun
1950-an jumlahnya melimpah dan berharap menjadi mahasiswa. Mereka
adalah produk pertama dari sistem pendidikan setelah kemerdekaan.
Universitas baru didirikan di ibu kota provinsi dan jumlah fakultas

13
ditambah meskipun kekurangan tenaga pengajar. Perguruan tinggi swasta
semakin banyak terutama tahun 1960.

14

Anda mungkin juga menyukai