Kehidupan sosial politik indonesia pada masa demokrai liberal (1950 -1959 ) belum
perna mencapai kestabilan secara nasional. Kabinet yang silih berganti membuat
program kerja kabinet tidak dapat dihalankan sebagai mestinya. Partai - partai politik
saling bersaing dan saling menjatuhkan.
Lebih jauh presiden soekrano juga menekankan bahwa demokrasi libeal yang di
pakai saat itu merupakan demokrasi impor yang tidak sesuai dengan jiwa dan semangat
bangsa indonesia. Untuk itu ia ingin mengganti dengan suatu demokrasi yang sesuai
dengan kepribadian bangsa indonesia,yaitu demokrasi terpimpin.
Antara tahun 1960-1965, kekuatan politik pada waktu itu terpusat di tangan
presiden soekarno. Presiden soekarno memegang seluruh kekuasaan Negara
dengan TNI AD dan PKI di sampingnya.
Kekuatan politik baru lainnya adalah PKI. PKI sebagai partai yang bangkit kembali
pada tahun 1952 dari puing-puing pemberontakan madiun 1948. PKI kemudian muncul
menjadi kekuatan baru pada pemilihan umum 1955.
Pada akhir tahun 1964, PKI di sudutkan dengan berita di temukanya dokumen
rahasia milik PKI tentang resume program kegiatan PKI dewasa ini. Dokumen tersebut
menyebutkan bahwa PKI melancarankan perebutan kekuasaan.
Salah satu isu politik luar negri yang terus menjadi pekerjaan rumah cabinet
RI adalah masalah irian barat. Wilayah ini telah menjadi bagian RI yang
diploklamasikan sejak 17 agustus 1945. Akan tetapi dalam perundingan KMB
tahun 1950 masalah penyerahan irian barat ditangguhkan satu tahun dan
berhasil di capai dalam suatu kompromi pasal di piagam penyerahan
kedaulatan yang berbunyi:
Walaupun Indonesia sudah keluar dari PBB, sasaran-sasaran yang ingin di capai
PBB tetap tidak tercapai. Karena dengan keuarnya indonesiadari PBB, indonesia
kehilangan satu forum yang dapat digunakan untuk mencapai Penyelesaian
Persengketaan dengan Malaysia secara damai.
KELOMPOK 3
ANGGOTA : KHADIJA
IRMAWATI
MUSTAFA