Anda di halaman 1dari 6

A.

DINAMIKA POLITIK MASA DEMOKRASI TERPIMPIN


1. Menuju Demokrasi Terpimpin

Kehidupan sosial politik indonesia pada masa demokrai liberal (1950 -1959 ) belum
perna mencapai kestabilan secara nasional. Kabinet yang silih berganti membuat
program kerja kabinet tidak dapat dihalankan sebagai mestinya. Partai - partai politik
saling bersaing dan saling menjatuhkan.

Lebih jauh presiden soekrano juga menekankan bahwa demokrasi libeal yang di
pakai saat itu merupakan demokrasi impor yang tidak sesuai dengan jiwa dan semangat
bangsa indonesia. Untuk itu ia ingin mengganti dengan suatu demokrasi yang sesuai
dengan kepribadian bangsa indonesia,yaitu demokrasi terpimpin.

Demokrasi terpimpin sendiri merupakan suatu sistem pemerintah yang di tawarkan


presiden soekarno pada februari 1957. Demokrasi terpimpin juga merupakan suatu
gagasan pembarun kehidupan politik, kehidupan social dan kehidupan ekonomi.

Upaya untuk menuju demokrasi terpimpin telah di rintis oleh presiden


soekarno sebelum dikeluarkanya dekret presiden 5 juli 1959. Langkah pertama
adalah pembentukan dewan nasional pada 6 mei 1957.

Langkah selanjutnya yang di lakukan oleh presiden soekarno adalah


mengeluarkan suatu keputusan pada tanggal 19 februari 1959 tentang
pelaksanaan demokrasi terpimpin dalam rangka kembali ke UUD 1945.

Presiden soekarno memerlukan waktu beberapa hari untuk mengambil


langkah yang menentukan masa depan bangsa indonesia dan menyelesaikan
permasalahan yang ada

Dalam suatu upacara resmi yang berlangsung selama 15 menit di istana


merdeka, presiden soekaro mengumumkan dekret yang memuat tiga halpoko,
yaitu:

1) Menetapkan pembubaran konstituante.


2) Menetapkan UUD 1945 berlaku bagi segenap bangsa indonesia dan
seluruh tumpah darah indonesia, terhitung mulai tanggal penetapan
dekret dan tidak berlakunya lagi UUD sementara (UUDS)
3) pembentukan MPRS, yang terdiri atas anggota DPR di tambah dengan
utusan-utusan dan golongan, serta pembentukan dewan
pertimbangan agung sementara (DPAS)

melalui dekret presiden, konsep demorasi terpimpin yang di rumuskan presiden


soekarn melalui konsep 1957 direalisasikan pemberlakuan melalui
staatsnoodreccht, hokum negara dalam keadan bahaya perang. Langkah politik
ini terpaksa dambil Karen keadaan tatanegara dalam keadaan krisis yang
membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa dan juga mengancam keutuhan
NKRI.

2. Peta kekuatan politik nasional

Antara tahun 1960-1965, kekuatan politik pada waktu itu terpusat di tangan
presiden soekarno. Presiden soekarno memegang seluruh kekuasaan Negara
dengan TNI AD dan PKI di sampingnya.

Kekuatan politik baru lainnya adalah PKI. PKI sebagai partai yang bangkit kembali
pada tahun 1952 dari puing-puing pemberontakan madiun 1948. PKI kemudian muncul
menjadi kekuatan baru pada pemilihan umum 1955.

PKI mampu memanfatkan ajaran NASKOM yang di ciptakan soekarno sebaik-


baiknya, karena lewat NASKOM inilah PKI mendapat tempat yang sah dalam konstelasi
politik indonesia.

Pada akhir tahun 1964, PKI di sudutkan dengan berita di temukanya dokumen
rahasia milik PKI tentang resume program kegiatan PKI dewasa ini. Dokumen tersebut
menyebutkan bahwa PKI melancarankan perebutan kekuasaan.

3.PEMBEBASAN IRIAN BARAT

Salah satu isu politik luar negri yang terus menjadi pekerjaan rumah cabinet
RI adalah masalah irian barat. Wilayah ini telah menjadi bagian RI yang
diploklamasikan sejak 17 agustus 1945. Akan tetapi dalam perundingan KMB
tahun 1950 masalah penyerahan irian barat ditangguhkan satu tahun dan
berhasil di capai dalam suatu kompromi pasal di piagam penyerahan
kedaulatan yang berbunyi:

“mengingat kebulatan hati pihak-pihak yang bersangkutan hendak


mempertahankan asas supaya semua perselisihan yang mungkin ternyata
kelak atau timbul diselesaikandegan jalan patut dan rukun, maka status quo
Irian (Niewu Guinea) tetap berlaku seraya ditentuan bahwa dalam waktu
setahun sesudah tanggal penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia
Serikat masalah kedaulat irian akan diselesaikan dengan jalan perundingan
antara republik indonesia serikat dan Kerajaan Nederland.”(piagam
penyerahan Kedaulatan, dalam Notosoetardjo, Dokumen –dokumen
konperensi Medja Bundar: sebelum, sesudah dan pembubaranya, Pustaka
Endang, 1956)

Pidato presiden soekarno itu, membawa dampak kepada dibuka kembalinya


perdebatan Irian Barat di PBB. Usulan yang muncul dari perdebatan itu
adalah agar pihak belanda menyerahkan kedaulatan Irian Barat kepada
Republik Indonesia.

Dalam rangka perjuangan pembebasan Irian Barat , presiden soekarno, pada


tanggal 19 Desember 1961, di depan rapat raksasa di Yogyakarta ,
mengeluarkan suatu komando untuk berkonfrontasi secara militer dengan
Belanda yang di sebut dengan Tri Komando Rakyat

1. Gagalan pembentukan Negara bineka papua buatan Belanda


2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan
dan kesatuan tanah air dan bangsa.

Dengan dideklarasikanya Trikora mulailah konfrontasi total terhadap Belanda di


Papua. Langkah pertama yang di lakukan oleh presiden soekarno mengeluarkan
keputusan presiden No. 1 tahun 1962 tertanggal 2 januari 1962 tentang
pembentukan Komando Mandala Pembebasan Irian Barat di bawah Komando
Mayor jendral Soeharto.

4. Konfrontasi Terhadap Malaysia


Masalah Malaysia merupakan isu yang menguntungkan PKI untuk
mendapatkan tempat dalam kalangan pimpinan Negara.
Untuk meredakan ketegangan di antara tiga Negara tersebut kemudian di
adakan konferensi Maphilindo (Malaysia, philipina dan indonesia) di
Filipina pada tanggal 31 juli-5 agustus 1963.
Ditengah berlangsunya konfrontasi indonesia Malaysia, Malaysia
dicalonkan menjadi anggota tidak tetap Dewan keamanan PBB. Kondisi ini
mendorong pemerintah indonesia mengambil sikap menolak pencalonan
Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan keamanan PBB. Sikap
indonesia ini berlangsung disampaikan presiden soekarno pada pidatonya
tanggal 31 Desember 1964. Presiden soekarno menegaskan bahwa:

“oleh karenanya, jikulah PBB sekarang, PBB yang belum diubah,


yang tidak lagi mencerminkan keadaan sekarang, jikaulah PBB menerima
Malaysia menjadi anggota Dewan Keamanan, kita, indonesia, akan
keluar, kita akan meninggalkan PBB sekarang.”(Taufik Abdullah dan AB
Lapian, 2012)
Dari pidato tersebut terlihat bahwa keluarnya indonesia dari PBB adalah karena
masuknya Malaysia menjdi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Ketika tanggal 7
januari 1965 Malaysia dinyatakan di terima sebagai anggota tidak tetap Dewan
keamanan PBB, dengan spontan presiden soekarno menyatakan ‘Indonesia keluar dari
PBB”.

Walaupun Indonesia sudah keluar dari PBB, sasaran-sasaran yang ingin di capai
PBB tetap tidak tercapai. Karena dengan keuarnya indonesiadari PBB, indonesia
kehilangan satu forum yang dapat digunakan untuk mencapai Penyelesaian
Persengketaan dengan Malaysia secara damai.
KELOMPOK 3

KETUA : SALMIA SAFITRI ODE

MODERATOR : KALSUM NURHIDAYAH

ANGGOTA : KHADIJA

IRMAWATI

MUSTAFA

SMA NEGERI 2 LAKUDO

Anda mungkin juga menyukai