0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan4 halaman
1. Pemerintahan RI dibentuk setelah proklamasi kemerdekaan 1945. Soekarno menjadi presiden, Hatta wakil presiden, dan Moh Natsir perdana menteri. Pemerintahan terdiri dari departemen dan daerah. BKR menjadi cikal bakal TNI, KNIP badan legislatif, dan DPA serta MPR dibentuk untuk membantu presiden.
2. Perjanjian Renville 1947 ditandatangani untuk mengakhiri agresi Belanda. Hasilny
1. Pemerintahan RI dibentuk setelah proklamasi kemerdekaan 1945. Soekarno menjadi presiden, Hatta wakil presiden, dan Moh Natsir perdana menteri. Pemerintahan terdiri dari departemen dan daerah. BKR menjadi cikal bakal TNI, KNIP badan legislatif, dan DPA serta MPR dibentuk untuk membantu presiden.
2. Perjanjian Renville 1947 ditandatangani untuk mengakhiri agresi Belanda. Hasilny
1. Pemerintahan RI dibentuk setelah proklamasi kemerdekaan 1945. Soekarno menjadi presiden, Hatta wakil presiden, dan Moh Natsir perdana menteri. Pemerintahan terdiri dari departemen dan daerah. BKR menjadi cikal bakal TNI, KNIP badan legislatif, dan DPA serta MPR dibentuk untuk membantu presiden.
2. Perjanjian Renville 1947 ditandatangani untuk mengakhiri agresi Belanda. Hasilny
1. Bagaimana proses pembentukan Pemerintahan RI, bagaimana pula pembentukan
alat kelengkapan Negara beserta fungsinya pada awal kemerdekaan? (Skor 40). Jawab: Dilatar belakangi oleh kalahnya Jepang pada peperangan membuat kaum intelektual muda menginginkanproklamasi kemerdekaan segera dilaksanakan karena menganggap ini adalah momentum yang pas. Walaupun pada usahanya dalam membujuk Ir. Soekarno dan Muhammad Hatta mengalami banyak perdebatan hingga terjadi isiden penculikan ke Rengasdengklok, akhirnya proklamasi kemerdekaan barhasil dibacakan pada 17 Aguastus 1945 di kediaman Laksamana Maeda. Hal ini menandakan bahwa Indonesia sudah menjadi Negara yang merdeka dan berdaulat penuh. Setelah kemerdekaan tentu masih banyak hal yang harus dilakukan seperti membentuk tatanan Negara, menyatukan seluruh nusantara dalam satu kepemimpinan, juga mempertahankan kemerdekaan tersebut. Setelah tercapainya kemerdekaan, kemudian langkah yang dilakukan pemilihan presiden, wakil presiden dan perdana menteri yangmana Ir. Soekarno dipilih menjadi presiden dan Muhammad Hatta sebagai wakil presiden, serta Moh Natsir sebagai perdana menteri. Selanjutnya langkah yang dilakukan adalah menyusun UUD Sementara 1950 dan perubahan konstitusi RIS. Dibentuk juga 12 menteri departemen dan 4 menteri Negara beserta cabinet kerjanya. Selain pembentukan pemerintahan, pembagian wilayah juga menjadi langkah awal dalam membentuk Negara Indonesia. Pada waktu itu dibentuklah pemerintah daerah yang dikepalai Gubernur, dan dibagi menjadi 8 provinsi. Kemudian mengenai pembentukan alat kelengkapan Negara beserta fungsinya adalah sebagai berikut: a. BKR (Badan Keamanan Rakyat) Dibentuk pada 22 Agustus 1945, dan diumumkan secara resmi pada 23 Agustus 1945 oleh presiden Soekarno. BKR beranggotakan para pemuda Indonesia yang telah melewati pendidikan militer. BKR bertugas dalam menjaga keamanan Negara yang sekarang ini merupakan TNI atau Tentara Nasional Indonesia. b. KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) Dibentuk pada 29 Agustus 1945 dan merupakan cikal bakal dari adanya badan legislatif yang ada di Indonesia saat ini. KNIP beranggotakan wakil-wakil masyarakat dan berfungsi untuk membantu kerja presiden. Seperti membantu menentukan garis besar haluan Negara, juga meiliki peran dalam penyatuan bangsa, menyejahterakan masyarakat serta membangun cita-cita dan tujuan awal bangsa Indonesia. Dalam sidang KNIP ini juga kemudian melahirkan DPR atau Dewan Perwakilan Rakyat. c. DPA (Dewan Perimbangan Agung) Pembentukan DPA terjadi pada 25 September 1945 berdasarkan pada pasal 16 UUD 1945 sebelum dilakukan amandemen. DPA beranggotakan 11 orang dan bertugas menjawab pertanyaan presiden terkait pembangunan nasional dan lain- lain, juga bertugas memberikan saran dan masukan kepada presiden mengenai kebijakan Negara. d. MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) Dibentuk pada 29 Agustus 1945 dan terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah melalui pemilihan umum, beberapa tugas dari MPR adalah mengubah dan menetapkan UUD, melantik presiden dan wakilnya.
2. Bagaimana latar belakang perjanjian Renville 8 Desember 1947- 17 Januari 1948 .
Bagaimana pokok2 hasilnya dan bagaimana pula dampaknya bagi perjuangan bangsa Indonesia saat itu? (Skor 30). Jawab: a. Latar belakang Perjanjian Renville merupakan sebuah perjanjian yang dipicu karena Belanda ingin kembali menguasai Indonesia setelah kekalahan Jepang pada Perang Dunia II. Sebab utama diadakan perjanjian Renville dalah karena Belanda melanggar perjanjian Linggarjati dan melakukan penyerangan pada 21 Juli 1947-5 Agustus 1947 yang dikenal sebagai Agresi Militer Belanda I. Penyerangan ini membuat PBB ikut andil dan dunia internasional juga mendukung Indonesia untuk membujuk Belanda agar melakukan perundingan secara damai. Dan kemudian terjadilah perundingan Renville. b. Hasil Pembentukan RIS atau Republik Indonesia Serikat, Republik Indonesia juga merupakan bagian dari RIS, wilayah yang diakui Belanda hanya Yogyakarta, Jawa Tengah dan Sumatera, wilayah Indonesia-Belanda dibatasi oleh garis demarkasi (garis Van Mook), tentara Indonesia ditarik mundur dari wilayah Belanda, akan dibentuk uni- Belanda, akan diselenggarakan pemilihan umum guna membentuk Dewan Konstituante RIS. c. Dampak Dilihat dari hasil perjanjian ini dapat disimpulkan bahwa membawa dampak negatif bagi Indonesia karena wilayah menjadi semakin sedikit, ditambah lagi Belanda yang sengaja menguasai wilayah penghasil sumber daya alam. Selain itu juga para tentara yang harus pindah dari wilayah yang dikuasai sebelumnya.
3. Bagaimana latar belakang pembentukan PDRI di Bukitinggi, bagaimana pula
kebijakan dalam dan luar negeri Perdana Menteri Syafruddin Prawiranegara? (Skor 30). Jawab: Latar belakang dari pembentukan PDRI tersebut adalah karena kekosongan kekuasaan di Indonesia. Hal ini dikarenakan terjadi Agresi Militer Belanda II (19 Desember 1948) di Yogyakarta dan penculikan presiden Soekarno dan wakil presiden Muhammad Hatta serta Suktan Syahrir dan H Agus Salim oleh Belanda. Dengan diculiknya presiden dan wakil presiden ini membuat pemerintahan menjadi lumpuh dan hal tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kemudian presiden Soekarno dan wakilnya Muhammad Hatta memberikan pesan kepada menteri yaitu Syafruddin Prawiranegara untuk segera membentuk pemerintahan darurat sementara. Dan dipilihlah Syafruddin Prawiranegara sebagai ketua yang setara dengan presiden dan perdana menteri. Selanjutnya dibentuklah PDRI pada 22 Desember 1948. Kemudian mengenai kebijakan dalam negeri dari Syafruddin Prawiranegara adalah dengan memberitahukan kepada dunia dalam pidato Syafruddin mengatakan bahwa Indonesia masih berdaulat tanpa adanya presiden Soekarno dan wakilnya Muhammad Hatta. Hal tersebut adalah upaya mengangkat derajat Republik Indonesia dihadapan dunia. Lalu kebijakan luar negeri yang lainnya adalah mengadakan perjanjian Roem Royen pada 14 Apri 1949 dan kemudian berhasil membebaskan presiden Soekarno dan wakilnya Muhammad Hatta.