Konflik politik antara pimpinan partai semakin panas dan melibatkan masyarakat di
dalamnya sehingga memicu munculnya pemberontakan di daerah yang mengancam NKRI.
Banyaknya fraksi yang tidak hadir dalam sidang Dewan Konstituante akibatnya 5 Juli
Presiden Sukarno mengumumkan Dekrit yang isinya :
Penilaian pelaksanaan Demokrasi terpimpin pertama kali adalah Muhammad Hatta dalam
Majalah Islam Panji Masyarakat tahun 1960,tulisannya berjudul “Demokrasi Kita” yang
pengamatannya yaitu demokrasi yang tidak kenal batas kemerdekaan,lupa syarat-syarat
hidupnya dan menjadi anarki lambat laun digantikan oleh dictator.
Ketika Presiden Sukarno gagal membentuk cabinet gotong royong karena mendapat
tantangan dari kalangan Islam dan TNI AD.PKI mendapat angin segar dengan memperoleh
kedudukan dalam MPRS,DPRGR,DPA dan pengurus Besar Front Nasional.
Akhir tahun 1964 PKI disudutkan dengan berita ditemukan dokumen rahasia milik PKI
tentang Resume Program Kegiatan PKI Dewasa Ini.Masalah ini diselesaikan oleh presiden
Sukarno dengan tokoh-tokoh partai politik yang dikenal dengan istilah Deklarasi Bogor . PKI
melakukan serangan politik terhadap Partai Murba dan berhasil membuat Partai Murba
yang dipimpin Sukarni dibekukan oleh Presiden Sukarno.Kegiatan selanjutnya PKI berusaha
melemahkan kedudukan TNI AD dengan mematahkan pembinaan territorial yang dilakukan
oleh TNI AD seperti : Peristiwa Bandar Betsy ( Sumatera Utara ) dan Peristiwa Jengkol
Sebelumnya unsur militer Indonesia dari kesatuan motor Torpedo Boat telah melakukan
penyusupan ke Irian Barat namun terjadi pertempuran di laut Aru kapal MTB Macan Tutul
terbakar dan tenggelam,peristiwa ini memakan korban Komodor Yos Sudarso, dan Kapten
Wiratno gugur bersamaan dengan tenggelamnya MTB Macan Tutul.
Amerika Serikat juga menekan Pemerintah Belanda untuk kembali berunding agar arus
komunis tidak masuk ke wilayah Indonesia.Pada tanggal 15 agustus 1962 ditandatangani
perjanjian antara pemerintahan Indonesia dengan Belanda di New York yang dikenal dengan
Perjanjian New York. Inti dari perjanjian itu adalah penyerahan pemerintahan di Irian Barat
dari pihak Belanda ke PBB dengan dibentuknya United Nation Temporary Excecutive
Authority ( UNTEA) akan menyerahkan Irian Barat sebelum tanggal 1 Mei 1963.
Pemerintah Indonesia harus menyelenggarakan Penentuan Pendapat Rakyat ( Pepera ) di
Irian Barat sebelum tahun 1969. Tindakan selanjutnya pemerintahan Belanda membuka
kedutaan Belanda di Jakarta dan kedutaan Indonesia di Den Haag.
Pada tanggal 1 Mei 1963 secara resmi dlakukan penyerahan kekuasaan Irian Barat dari
UNTEA kepeda Pemerintahan Indonesia di Kota Baru ,Jaya Pura. Pemerintahan Indonesia
melaksanakan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera )/Act Free Choice dengan 3 tahap. Hasil
Pepera dibawa oleh Duta Besar Ortis Sanz ke New York pada tanggal 19 November 1969
sidang Umum PBB ke 24 menerima hasil Pepera dengan memperoleh kembali Irian barat
sebagai bagian dari NKRI.
1. Pemerintah Amerika Serikat, Jepang dan Thailand melakukan media tapi tidak berhasil
2. Pertemuan menteri-menteri luar negeri Indonesia,Malaysia dan Filipina di Bangkok
namun tetap tidak berhasil.
1. Herordering ekonomi yaitu penguasaan alat-alat produksi dan distribusi yang vital harus
dimiliki dan dikuasai oleh Negara
2. Membentuk Dewan Perancang Nasional (Depernas )yang melakukan sanering mata
uang ( pemotongan nilai mata uang ) yang dipimpin Muhammad Yamin,dengan pola
kerjanya Pola Pembangunan Semesta Berencana.Meliputi pola proyek
pembangunan,pola penjelasan pembangunan dan pola pembiayaan bangunan.proyek
ini disingkat Penasbede yang disetujui oleh MPRS NO I/MPRS/1960 tanggal 26 Juli 1960
yang diresmikan Presiden Sukarno pada tanggal 1 Januari 1961.
3. Depernas diganti menjadi Badan Perancangan Pembangunan Nasional ( Bappenas ) yang
dipimpin oleh Presiden Sukarno. Tugas Bappenas Yaitu :
a. Menyusun rancangan pembangunan jangka panjang dan pendek baik nasional
maupun daerah.
b. Mengawasi laporan pelaksanaan pembangunan
c. Menyiapkan dan menilai Mandataris utk MPRS
4. Kebijakan sanering berdasarkan peraturan Pemerintah pengganti UU no 2 /1959 berlaku
tanggal 25 Agustus 1959 bertujuan mengurangi banyaknya uang beredar untuk
kepentingan perbaikan keuangan dan perekonomian Negara.
5. Pembekuan sebagian simpanan bank yang nilainya di atas Rp.25.000 dengan tujuan
mengurangi jumlah uang yang beredar.
6. Konsep rehabilitasi ekonomi disusun oleh Menteri Pertama Ir.Djuanda yang dikenal
Konsep Juanda.
7. Membentuk Panitia 13 terdiri dari partai politik,anggota MPPR,pimpinan DPR,DPA.
Hasilnya disebut Deklarasi Ekonomi ( Dekon) sebagai strategi dasar ekonomi Indonesia
dalam rangka pelaksanaan Demokrasi Terpimpin.Terdiri atas 2 tahap.yaitu :
a. Menciptakan suasana ekonomi yang bersifat nasional demokrasi yang bersih dari sisi
imperialism dan kolonialisme
b. Ekonomi sosialis.
Keadaan ekonomi semakin memburuk dengan dilakukannya, kegiatan :
1. Anggaran belanja terus meningkat tanpa diimbangi dengan pendapatan Negara yang
disebabkan oleh pembangunan proyek mercusuar seperti Monas, pertokoan Sarinah,
Kompleks Olah Raga Senayan.
2. Mendapatkan devisit kredit (kredit Impor ) jangka panjang.
3. Pecahan mata uang Rp 1.000 diganti Rp.1 ,pengumuman kenaikan harga bahan bakar
menyebabkan mahasiswa melakukan aksi Tri Tuntutan Rakyat ( Tritura ).
Politik Mercusuar masa demokrasi Terpimpin
Politik mercusuar adalah politik yang dijalankan oleh Presiden Sukarno pada masa
Demokrasi Terpimpin untuk mencari kemegahan /keindahan dalam pergaulan antar bangsa
di dunia.
Proyek proyek tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar mencapai milyaran rupiah
diantaranya :