TERPIMPIN
1959 - 1965
Aira Ridha Cantika (3)
Nama
Daviona Putri Setiawan (13)
Mengembalikan keadaan
politik yang tidak stabil
Demokrasi Terpimpin atau Orde Lama
(1959–1965) adalah masa ketika Presiden
Indonesia Soekarno berkuasa di bawah
naungan Undang-Undang Dasar 1945
yang asli. Demokrasi terpimpin sendiri
adalah sebuah sistem demokrasi yang
seluruh keputusan serta pemikiran
berpusat pada pemimpin negara.
Demokrasi terpimpin adalah masa
kepresidenan penuh Soekarno yang
berlaku sejak Dekrit 5 juli 1959 sampai
Jenderal Soeharto ditetapkan sebagai
pejabat presiden pada 12 Maret 1967
setelah pertanggungjawaban Presiden
Soekarno (NAWAKSARA) ditolak MPRS.
1. PERKEMBANGAN POLITIK
a) Dekrit Presiden
b) Penyimpangan Terhadap
UUD 1945
c) Kekuatan Politik
Nasional
Peristiwa
pimpinan Letkol Untung melakukan penculikan
dan pembunuhan terhadap enam perwira tinggi
G30S atau
TNI Angkatan Darat serta memasukkan jenazah
mereka ke dalam sumur tua di daerah Lubang
PKI 1965
Buaya, Jakarta. Setelah melakukan
pembunuhan itu, kelompok tersebut menguasai
dua sarana komunikasi penting, yaitu Radio
Republik Indonesia (RRI) di jalan Merdeka Barat
dan Kantor Telekomunikasi yang terletak di
(1) Jalan Merdeka Selatan.
Pada tanggal 1 Oktober 1965 pemimpin Gerakan 30
September Letnan Kolonel Untung mengumumkan melalui
RRI Jakarta tentang gerakan yang telah dilakukannya. Dalam
pengumuman tersebut disebutkan bahwa gerakan 30
September merupakan gerakan internal Angkatan Darat
untuk menertibkan anggota Dewan Jenderal yang akan
Peristiwa
melakukan kudeta terhadap pemerintah Presiden Soekarno.
Selain itu, diumumkan juga tentang pembentukan Dewan
G30S atau
Revolusi, pendemisioneran Kabinet Dwikora, dan
pemberlakuan pangkat letnan kolonel sebagai pangkat
tertinggi dalam TNI. Pengumuman ini segera menyebar pada
PKI 1965
1 Oktober 1965 dan menimbulkan kebingungan di
masyarakat. Mayor Jenderal Soeharto yang saat itu menjabat
sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat
(Pangkostrad) memutuskan segera mengambil alih
pimpinan TNI Angkatan Darat karena Jenderal Ahmad Yani
selaku Men atau Pangad saat itu belum diketahui
Peristiwa
malam hari tanggal 1 Oktober 1965, RPKAD yang
dipimpin oleh Kolonel Sarwo Edhi Wibowo
G30S atau
berhasil menguasai kembali RRI Jakarta dan
kantor telekomunikasi. Selanjutnya, Mayjen
PKI 1965
Soeharto mengumumkan melalui radio tentang
keadaan yang sebenarnya kepada rakyat. Pada
tanggal 2 Oktober 1965, RPKAD pimpinan
Kolonel Sarwo Edhi Wibowo berhasil
sepenuhnya menguasai keadaan di Jakarta dan
(3) pemberontakan G 30 S/PKI berhasil digagalkan.
2. PERKEMBANGAN
EKONOMI
a) Pembentukan Dewan
Perancang Nasional (Depernas)
c) Deklarasi Ekonomi
Pembentukan Dewan
Perancang Nasional
b) Pendidikan
c) Kebudayaan
KEHIDUPAN SOSIAL
Dinamika politik yang terjadi pada masa Demokrasi
Terpimpin berupa persaingan antar kekuatan politik
yang ada berpengaruh terhadap kehidupan sosial
masyarakat Indonesia waktu itu. Ajaran Nasakom
(Nasionalis-Agama Komunis) yang diciptakan
Presiden Soekarno sangat menguntungkan PKI dan
membuat kedudukannya di Indonesia semakin kuat.
Melalui Nasakom PKI berupaya agar seluruh aspek
kehidupan masyarakat termasuk bidang sosial,
pendidikan, dan seni budaya berada di bawah
dominasi politiknya.
PENDIDIKAN
Pada 1950-an, murid-murid sekolah lanjutan tingkat pertama dan
sekolah lanjutan tingkat atas jumlahnya banyak sekali dan sebagian
besar mengharapkan menjadi mahasiswa. Supaya mereka dapat
melanjutkan pendidikan, pemerintah menetapkan kebijakan untuk
mendirikan universitas baru di setiap ibu kota provinsi dan menambah
jumlah fakultas di universitas-universitas yang sudah ada.
Pada tahun 1962 sistem pendidikan SMP dan SMA mengalami
perubahan. Dalam kurikulum SMP ditambahkan mata pelajaran Ilmu
Administrasi dan Kesejahteraan Masyarakat, dan di SMA dilakukan
penjurusan mulai kelas II, jurusan dibagi menjadi kelas budaya, sosial,
dan ilmu alam. Penjurusan ini bertujuan untuk mempersiapkan murid-
murid SMA untuk memasuki perguruan tinggi.
KEBUDAYAAN