Anda di halaman 1dari 167

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI LAMPUNG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2018
SAMBUTAN GUBERNUR LAMPUNG

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Salam Sejahtera
Tabik Pun

Alhamdullilah segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,
Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas rahmat dan hidayah-Nya, Dokumen
Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Provinsi Lampung Tahun 2018 ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu. Penyusunan PPKD Provinsi Lampung
ini merupakan hasil kerja tim yang terdiri dari kalangan akademisi, budayawan
maupun pelaku seni budaya yang ada di Provinsi Lampung .
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 65 Tahun 2018 tentang Tata Cara penyusunan PPKD dan Strategi
Kebudayaan bahwa PPKD adalah dokumen yang memuat kondisi faktual dan
permasalahan yang dihadapi daerah dalam upaya pemajuan kebudayaan
beserta usulan penyelesaiannya. Penyusunan PPKD ini tentunya menjadi
langkah kongkrit dari pemerintah pusat bersama dengan pemerintah provinsi
dan pemerintah daerah dalam pemajuan kebudayaan daerah dan nasional,
Setelah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 05 tahun 2017 tentang
Pemajuan Kebudayaan yang merupakan amanat pemajuan kebudayaan
nasional Indonesia.
Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung saya sangat menyambut baik
dan menyampaikan ucapan terima kasih serta memberikan penghargaan yang
setinggi-tingginya, baik kepada seluruh Tim Penyusun PPKD maupun kepada
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung beserta
jajarannya, sehingga Dokumen PPKD Provinsi Lampung Tahun 2018 ini
dapat diselesaikan tepat waktu. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan
kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota dan para tokoh
adat, tokoh masyarakat, pelaku seni, budayawan dan seluruh komponen
masyarakat lainnya, atas peran sertanya dalam membantu memberikan
informasi dan mendukung proses penyusunan PPKD Provinsi Lampung.
Saya berharap dengan tersusunnya Dokumen PPKD ini, kita memiliki
referensi yang kuat untuk mewujudkan komitmen pemajuan kebudayaan
daerah di Provinsi Lampung. Semoga segala upaya kita untuk kemajuan
Provinsi Lampung sebagaimana motto kita , “ Gerakan Membangun Desa
Menuju Lampung Maju dan Sejahtera “ dapat terwujud.

Sekian dan terima kasih.


Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandar Lampung, Oktober 2018

GUBERNUR LAMPUNG

TTD

M. RIDHO FICARDO
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Tuhan Yang


Maha Esa, dan atas Rahmat dan Ridho-Nya, sehingga
Penyusunan Pokok-pokok Kebudayaan Daerah (PPKD) Provinsi
Lampung Tahun 2018 dapat diselesaikan bersama dengan Tim
Penyusun. Pencapaian ini tentunya menjadi suatu kebanggan
tersendiri kami bersama Tim penyusun dengan waktu yang sangat singkat dapat
merampungkan laporan ini sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh Dirjen
Kebudayaan Kemendikbud. RI. Namun demikian, kami menyadari, PPKD ini
masih sangat jauh dari kata sempurna, ini merupakan langkah awal dari proses
panjang pemajuan kebudayaan yang diamanahkan oleh Undang-Undang Nomor
5 tahun 2017, sehingga penyempurnaan terus dilakukan.
Kami menyadari bahwa selama dalam proses penyusunan mulai dari
pembagian tugas dan tanggung jawab 11 Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK),
tahap pengumpulan dokumen PPKD Kabupate/Kota, kajian dokumen, dan
Focus Group Discussion (FGD) untuk menganilis pokok pikiran kebudayaan
daerah dari masing – masing kabupaten/kota dengan mengidentifikasi PPKD
Kabupaten/Kota, dan membuat rekomendasi untuk menjadi PPKD Provinsi
Lampung.
Kami menyadari, dengan selesainya dokumen ini tidak lepas dari
bantuan, saran, bimbingan dari berbagai pihak. Pertama sekali kepada Dirjen
Kebudayaan yang telah mempercayakan kepada Pemerintah Provinsi Lampung
melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung untuk menyusun
Pokok-pokok Pikiran Kebudayaan Daerah, kepada Asosiasi Antropologi
Indonesia (AAI) dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten yang telah
dukungan dan bimbing dalam penyusunan PPKD Provinsi Lampung. Kepada
Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Lampung yang tiada hentinya
memberikan dukungan dan arahan. Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung
yang telah meluangkan waktu khusus untuk ikut dalam mendukung proses
penyusunan PPKD dengan memberikan banyak informasi, masukan dan kritikan
yang sifatnya konstruktif. Begitu juga kepada tokoh masyarakat, tokoh adat
yang sangat baik memberikan informasi kepada tim penyusun, dan bersedia
menerima undangan FGD dan berbagi pemikiran di dalam proses tersebut. Dan
kepada semua komponen masyarakat yang tidak sempat kami sebutkan satu
persatu, kepada semuanya kami ucapkan terima kasih.
Harapannya ke depan, dokumen ini terus mengalami penyempurnaan
seiring dengan dinamika kebudayaan yang terus bergerak. Sedapat mungkin,
merupakan hasil potret dari dinamika yang berlangsung dalam kondisi
kekinian, sehingga setiap perubahan atas pokok pikiran kebudayaan daerah
yang sudah mengalami kemajuan ataupun yang mengalami kemunduran,
kondisinya tetap dapat terpantau.
Dokumen ini adalah data kebudayaan, yang di dalamnya memaparkan 11
objek pokok pikiran kebudayaan yang ada di Provinsi Lampung.
Kepada seluruh Tim Penyusun, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya, atas kerjasama, komitmen, dan upaya yang maksimal
dilakukan untuk merampungkan proses penyusunan PPKD Provinsi
Lampung Tahun 2018 ini. Semoga dokumen ini bermanfaat dalam pemajuan
kebudayaan dan strategi nasional pemajuan kebudayaan.

Bandar Lampung, Oktober 2018


Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
Provinsi Lampung

TTD

Drs. SULPAKAR. MM
Pembina Utama Madya
NIP. 19690205 198910 1 002
P P K D |1
Lampung

BAB I
RANGKUMAN UMUM

Lampung, meliputi daerah seperti Tulang Bawang, Abung,


Sungkai, Way Kanan, dan Pubian, sedangkan golongan masyarakat
keduanya mendiami daerah pesisir pantai, seperti Labuhan
Maringgai, Pesisir Krui, Pesisir Semangka (Wonosobo dan Kota
Agung), Balalau, dan Pesisir Rajabasa.
Disamping penduduk asli Suku Lampung, Suku Banten, Suku
Bugis, Jawa, dan Bali juga menetap di provinsi ini. Suku- suku ini
masuk seara masif sejak Pemerintahan Hindia Belanda pada
Tahun 1905 memindahkan orang – orang dari Jawa dan
ditempatkan di hampir semua daerah di Lampung. Kebijakan ini
terus berlanjut hingga 1979. Batas akhir Lampung secara rsemi
dinyatakan tidak lagi menjadi daerah tujuan transmigrasi. Namun,
mengingat posisi Lampung yang strategis sebagai pintu gerbang
pulau Sumatera dan dekat dengan Ibukota Negara, pertumbuhan
penduduk yang berasal dari pendatang pun tetap saja tak bisa di
bendung setiap tahunnnya.
Umumnya masyarakat Lampung mendiami kampung yang
disebut Tiyuh, Anek atau pekon. Beberapa kampung tergabung
dalam satu marga sedangkan kampung itu sendiri terdiri atas
beberapa buway. Di setiap buwat atau gabungan buway terdapat
rumah besar yang disebut Nuwou Balak. Biasanya Nuwou Balak ini
merupakan rumah dari kepala kerabat yang merupakan pemimpin
klan dari kebuwayan tersebut, yang disebut juga dengan
punyimbangbumi.
Masyarakat Lampung memiliki bahasa dan aksara sendiri,
namun penggunaan bahasa Lampung pada daerah perkotaan
masih sangat minim akibat heterogenitas masyarakat perkotaan
dan karena itu penggunaan Bahasa Indonesia lebih menonjol.

`
P P K D |2
Lampung

Untuk daerah pedesaan, terutama pada perkampungan


masyarakat asli Lampung (riyuh ataupun pekon), penggunaan
Bahasa Lampung sangat dominan. Bahasa Lamapung terdiri dari
dua dialek, pertama dialek “O” yang biasanya di gunakan oleh
masyarakat Pepaduan, meliputi Abung dan Menggala: serta dialek
“A” dan umumnya digunakan masyarakat Saibatin, seperti
Labuhan meringis, Pesisir Krui, Pesisie semangka, Belalau, Ranau,
Pesisir Rajabasa, Komering, dan Kayu Agung. Namun demikian ada
pula masyarakat Pepaduan yang menggunakan dialek “A” ini, yaitu
Way Kanan, Sungkai, dan Pubian. Di samping memiliki bahasa
daerah yang khas, masyarakat Lampung juga memiliki aksara
sendiri yang disebut dengan huruf kha gha nga. Aksara dan
Bahasa Lampung itu menjadi kurikulum muatan lokal yang wajib
dipelajari oleh murid-murid SD dan SMP di seluruh Provinsi
Lampung.
Nilai-nilai budaya masyarakat Lampung bersumber pada
falsafah Piil Pasenggiri, yang terdiri atas: Piil Pasanggiri (harga diri,
perilaku, sikap hidup):
1. Nengah nyappur (hidup bermasyarakat, membuka diri
dalam pergaulan):
2. Nemui nyimah (terbuka tangan, murah hati dan ramah pada
semua orang)
3. Berjuluk Beadek (bernama, bergelar, saling menghormati)
4. Sakai Sambayan (gotong royong, tolong menolong)
Nilai-nilai masyarakat Lampung tercermin pula dalam bentuk
kesenian tradisional, mulai dari tari tradisional, gitar klasik
Lampung, sastra lisan, sastra tulis, serta dalam bentuk upacara
kelahiran, kematian dan kematian. Pembinaan terhadap seni
budaya daerah ini dilakukan oleh pemerintah daerah dan lembaga
adat secara sinergis. Pada tahun 2006 terdapat sejumlah
organisasi kesenian, baik yang bersifat seni tradisional maupun

`
P P K D |3
Lampung

kreasi baru, yang tersebar di berbagai daerah di Lampung. Cabang


organisasi tersebut meliputi 127 organisasi seni tari, 87 organisasi
seni musik, 15 organisasi seni teater, dan 30 organisasi seni rupa.
Provinsi ini juga memiliki 438 benda cagar budaya yang dimiliki
warga masyarakat dan 93 lokasi komplek situs kepurbakalaan
yang tersebar di berbagai daerah. Situs kepurbakalaan zaman
prasejarah itu antara lain Taman Purbakala Pugung Raharjo do
Lampung Timur, situs Batu Bedil di Tanggamus, dan situs Kebon
Tebu di Lampung Barat yang berupa menhir dan dolmen. Ada juga
situs purbakala zaman Islam berupa kuburan kuno di Bantengsari,
Lampung Timur, dan makam Islam di Wonosobo, Tanggamus.
Situs kesejarahan antara lain Makam Pahlawan Nasional Raden
Intan II di Lampung Selatan. Di Museum Negeri Rua Jurai
Lampung, menurut catatan terakhir 2006, ada 4.369 benda
berharga yang berasal dari berbagai jenis koleksi yang bernilai
sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan.
Secara administratif Provinsi Lampung dibagi dalam 15 (lima
belas) Kabupaten/Kota , yang selanjutnya terdiri dari beberapa
wilayah Kabupaten beserta lambang kab/ kota dengan perincian
sebagai berikut :

1. Kabupaten Lampung Barat

2. Kabupaten Tanggamus

`
P P K D |4
Lampung

3. Kabupaten Lampung Selatan

4. Kabupaten Lampung Timur

5. Kabupaten Lampung Tengah

6. Kabupaten Lampung Utara

7. Kabupaten Way Kanan

8. Kabupaten Tulang Bawang

`
P P K D |5
Lampung

9. Kabupaten Pesawaran

10. Kabupaten Pringsewu

11. Kabupaten Mesuji

12. Kabupaten Tulang Bawang Barat

13. Kabupaten Pesisir Barat

14. Kota Bandar Lampung

15. Kota Metro

`
P P K D |6
Lampung

Masyarakat adat Lampung Saibatin dan masyarakat adat


Lampung Pepadun. Masyarakat Adat Saibatin kental dengan nilai
aristokrasinya, sedangkan Masyarakat adat Pepadun yang baru
berkembang belakangan kemudian setelah sebatin yang dilakukan
oleh orang abung ke banten lebih berkembang dengan nilai nilai
demokrasinya yang berbeda dengan nilai nilai Aristokrasi yang
masih dipegang teguh oleh Masyarakat Adat Saibatin. Masyarakat
adat Lampung Saibatin Masyarakat Adat Lampung Saibatin
mendiami wilayah adat:Labuhan Maringgai, Pugung, Jabung, Way
Jepara, Kalianda, Raja Basa, Teluk Betung, Padang Cermin, Cukuh
Balak, Way Lima, Talang Padang, Kota Agung, Semaka, Suoh,
Sekincau, Batu Brak, Belalau, Liwa, Pesisir Krui, Ranau,
Martapura, Muara Dua, Kayu Agung, empat kota ini ada di Propinsi
Sumatera Selatan, Cikoneng di Pantai Banten dan bahkan Merpas
di Selatan Bengkulu. Masyarakat Adat Saibatin seringkali juga
dinamakan Lampung Pesisir karena sebagian besar berdomisili di
sepanjang pantai timur, selatan dan barat lampung, masing masing
terdiri dari:

1. Paksi Pak Sekala Brak (Lampung Barat)


2. Keratuan Melinting (Lampung Timur)
3. Keratuan Darah Putih (Lampung Selatan)
4. Keratuan Semaka (Tanggamus) * Keratuan Komering (Provinsi
Sumatera Selatan)
5. Cikoneng Pak Pekon (Provinsi Banten) [sunting] Masyarakat
adat Lampung Pepadun Masyarakat beradat
Pepadun/Pedalaman terdiri dari: Abung Siwo Mego (Unyai,
Unyi, Subing, Uban, Anak Tuha, Kunang, Beliyuk, Selagai,
Nyerupa). Masyarakat Abung mendiami tujuh wilayah adat:
Kotabumi, Seputih Timur, Sukadana, Labuhan Maringgai,
Jabung, Gunung Sugih, dan Terbanggi.Mego Pak
Tulangbawang (Puyang Umpu, Puyang Bulan, Puyang Aji,
Puyang Tegamoan). Masyarakat Tulangbawang mendiami

`
P P K D |7
Lampung

empat wilayah adat: Menggala, Mesuji, Panaragan, dan


Wiralaga.
6. Pubian Telu Suku (Minak Patih Tuha atau Suku
Manyarakat, Minak Demang Lanca atau Suku Tambapupus,
Minak Handak Hulu atau Suku Bukujadi). Masyarakat
Pubian mendiami delapan wilayah adat: Tanjungkarang,
Balau, Bukujadi, Tegineneng, Seputih Barat, Padang Ratu,
Gedungtataan, dan Pugung. * Sungkay Bunga Mayang,
mendiami wilayah adat: Ketapang, Sungkay, Negara Ratu,
7. Way Kanan Buay Lima (Pemuka, Bahuga, Semenguk,
Baradatu, Barasakti, yaitu lima keturunan Raja Tijang
Jungur). Masyarakat WayKanan mendiami wilayah adat:
Negeri Besar, Pakuan Ratu, Blambangan Umpu, Baradatu,
Bahuga, dan Kasui. [sunting] Falsafah Hidup Ulun Lampung
Falsafah Hidup Ulun Lampung termaktub dalam kitab
Kuntara Raja Niti
Berdasarkan hasil penelusuran yang mengacu pada
instrumen borang OPK, telah teridentifikasi sejumlah jenis objek
kebudayaan, mulai dari objek kebudayaan berupa; tradisi lisan;
manuskrip; adat istiadat; ritus; pengetahuan tradisonal; seni;
bahasa; permainan rakyat; olahraga tradisional; dan cagar
budaya. Secara rinci ditemukan ada objek bahasa, Objek
Manuskrip, objek adat istiadat, jenis objek ritus, objek
tradisi lisan, objek pengetahuan tradisional, objek teknologi
tradisional, objek seni, objek permainan rakyat, objek olahraga
tradisional, dan objek cagar budaya yang ada di Provinsi
Lampung.

Beberapa objek kebudayaan Provinsi Lampung yang ada,


masih eksis dan dapat dilihat namun tidak menutup
kemungkinan ada beberapa objek budaya yang hampir punah,

`
P P K D |8
Lampung

hal ini dikarenakan semakin berkurangnya sumber daya


manusia (SDM) dan lembaga kebudayaan yang aktif dalam
melestarikan, membina dan mengembangkan suatu objek
kebudayaan. Objek kebudayaan yang banyak mengalami
kelemahan SDM dan kelembagaan di antaranya; adat istiadat,
Olahraga Tradisional dan permainan rakyat yang tergerus oleh
kemajuan pengetahuan dan teknologi modern, Adapun pada
objek ritus kekurangan SDM pada aspek penerjemah naskah-
naskah kuno.
Keseluruhan objek kebudayaan yang ada, memang secara
faktual masih ada yang bertahan dan dilaksanakan, namun
frekuensi pelaksanaannya sudah minim oleh karena kurangnya
sarana dan prasarana setiap objek kebudayaan yang ada, baik
difasilitasi oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Meskipun
demikian, berdasarkan hasil penelitian ditemukan data dan
informasi masih terdapat sapras jenis objek kebudayaan tertentu
berupa lembaga atau dewan adat, kelompok atau komunitas
masyarakat, dan sapras yang disiapkan oleh pemerintah yang
bersifat tentatif, seperti sapras pertunjukan dan pagelaran seni
budaya, serta promosi kerajian dan kuliner tradisional dalam
setiap event seperti; Hari jadi Provinsi Lampung dan juga melalui
hari jadi Kabupaten/kota. Problem mendasar pelestarian,
pembinaan, pengembangan, dan pemajuan keseluruhan objek
kebudayaan di Provinsi Lampung, di samping faktor kesadaran
internal masyarakat dalam menjaga khazanah kebudayaanya,
juga tidak terlepas dari konfigurasi globalisasi, terutama dalam
hal kemajuan ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi, dan
perubahan gaya hidup generasi muda yang berimplikasi pada
kurangnya minat, perhatian, kecintaan, dan sense of belonging
terhadap nilai-nilai luhur dan budaya suku bangsanya. Oleh
karena itu, upaya pemerintah Provinsi Lampung untuk

`
P P K D |9
Lampung

merevitalisasi nilai-nilai budaya dan adat berbasis iman dan


takwa melalui visi pembangunan berbudaya dan beradat saat ini,
sangat perlu didukung dan diapresiasi oleh seluruh komponen
masyarakat Provinsi Lampung dan oleh pemerintah pusat, baik
dukungan dalam bentuk moril maupun materil serta regulasi
yang mendukung percepatan pemajuan kebudayaan. Dengan
tersusunnya pokok pikiran kebudayaan daerah Provinsi
Lampung ini, dapat menjadi momentum untuk menyusun desain
program yang lebih strategis dan produktif serta sistematis dalam
pemajuan kebudayaan Indonesia, khususnya di Provinsi
Lampung .

`
P P K D | 10
Lampung

BAB II
PROFIL DAERAH

2.1 Sejarah Provinsi Lampung

Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan


ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3/1964 yang
kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964.
Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan Karesidenan
yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan.
Kendatipun Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 Maret
1964 tersebut secara administratif masih merupakan bagian
dari Provinsi Sumatera Selatan, namun daerah ini jauh
sebelum Indonesia merdeka memang telah menunjukkan
potensi yang sangat besar serta corak warna kebudayaan
tersendiri yang dapat menambah khasanah adat budaya di
Nusantara yang tercinta ini. Oleh karena itu pada zaman
VOC daerah Lampung tidak terlepas dari incaran penjajahan
Belanda.
Lampung pernah menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan
Tarumanagara dan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16.
Waktu Kesultanan Banten menghancurkan Pajajaran, ibu
kota Kerajaan Sunda maka Hasanuddin, sultan Banten yang
pertama, mewarisi wilayah tersebut dari Kerajaan Sunda.
Hal ini dijelaskan dalam buku The Sultanate of Banten
tulisan Claude Guillot pada halaman 19 sebagai berikut:
"From the beginning it was abviously Hasanuddin's intention
to revive the fortunes of the ancient kingdom of Pajajaran for
his own benefit. One of his earliest decisions was to travel to
southern Sumatra, which in all likelihood already belonged to

`
P P K D | 11
Lampung

Pajajaran, and from which came bulk of the pepper sold in the
Sundanese region".[5]
Tatkala Banten di bawah pimpinan Sultan Ageng Tirtayasa
(1651–1683) Banten berhasil menjadi pusat perdagangan
yang dapat menyaingi VOC di perairan Jawa, Sumatra dan
Maluku. Sultan Ageng ini dalam upaya meluaskan wilayah
kekuasaan Banten mendapat hambatan karena dihalang-
halangi VOC yang bercokol di Batavia. Putra Sultan Ageng
Tirtayasa yang bernama Sultan Haji diserahi tugas untuk
menggantikan kedudukan mahkota kesultanan Banten.
Dengan kejayaan Sultan Banten pada saat itu tentu saja
tidak menyenangkan VOC, oleh karenanya VOC selalu
berusaha untuk menguasai kesultanan Banten. Usaha VOC
ini berhasil dengan jalan membujuk Sultan Haji sehingga
berselisih paham dengan ayahnya Sultan Agung Tirtayasa.
Dalam perlawanan menghadapi ayahnya sendiri, Sultan Haji
meminta bantuan VOC dan sebagai imbalannya Sultan Haji
akan menyerahkan penguasaan atas daerah Lampung
kepada VOC. Akhirnya pada tanggal 7 April 1682 Sultan
Ageng Tirtayasa disingkirkan dan Sultan Haji dinobatkan
menjadi Sultan Banten.
Dari perundingan-perundingan antara VOC dengan Sultan
Haji menghasilkan sebuah piagam dari Sultan Haji
tertanggal 27 Agustus 1682 yang isinya antara lain
menyebutkan bahwa sejak saat itu pengawasan
perdagangan rempah-rempah atas daerah Lampung
diserahkan oleh Sultan Banten kepada VOC yang sekaligus
memperoleh monopoli perdagangan di daerah Lampung.
Pada tanggal 29 Agustus 1682 iring-iringan armada VOC
dan Banten membuang sauh di Tanjung Tiram. Armada ini
dipimpin oleh Vander Schuur dengan membawa surat

`
P P K D | 12
Lampung

mandat dari Sultan Haji dan ia mewakili Sultan Banten.


Ekspedisi Vander Schuur yang pertama ini ternyata tidak
berhasil dan ia tidak mendapatkan lada yang dicari-carinya.
Agaknya perdagangan langsung antara VOC dengan
Lampung yang dirintisnya mengalami kegagalan, karena
ternyata tidak semua penguasa di Lampung langsung
tunduk begitu saja kepada kekuasaan Sultan Haji yang
bersekutu dengan kompeni, tetapi banyak yang masih
mengakui Sultan Ageng Tirtayasa sebagai Sultan Banten
dan menganggap kompeni tetap sebagai musuh.
Sementara itu timbul keragu-raguan dari VOC apakah benar
Lampung berada di bawah Kekuasaan Sultan Banten,
kemudian baru diketahui bahwa penguasaan Banten atas
Lampung tidak mutlak.
Penempatan wakil-wakil Sultan Banten di Lampung yang
disebut "Jenang" atau kadang-kadang disebut Gubernur
hanyalah dalam mengurus kepentingan perdagangan hasil
bumi (lada).
Sedangkan penguasa-penguasa Lampung asli yang
terpencar-pencar pada tiap-tiap desa atau kota yang disebut
"Adipati" secara hierarkis tidak berada di bawah koordinasi
penguasaan Jenang/ Gubernur. Jadi penguasaan Sultan
Banten atas Lampung adalah dalam hal garis pantai saja
dalam rangka menguasai monopoli arus keluarnya hasil-
hasil bumi terutama lada, dengan demikian jelas hubungan
Banten-Lampung adalah dalam hubungan saling
membutuhkan satu dengan lainnya.
Selanjutnya pada masa Raffles berkuasa pada tahun 1811 ia
menduduki daerah Semangka dan tidak mau melepaskan
daerah Lampung kepada Belanda karena Raffles
beranggapan bahwa Lampung bukanlah jajahan Belanda.

`
P P K D | 13
Lampung

Namun setelah Raffles meninggalkan Lampung baru


kemudian tahun 1829 ditunjuk Residen Belanda untuk
Lampung.
Dalam pada itu sejak tahun 1817 posisi Radin Inten
semakin kuat, dan oleh karena itu Belanda merasa khawatir
dan mengirimkan ekspedisi kecil dipimpin oleh Assisten
Residen Krusemen yang menghasilkan persetujuan bahwa :
 Radin Inten memperoleh bantuan keuangan dari
Belanda
sebesar f. 1.200 setahun.
 Kedua saudara Radin Inten masing-masing akan
memperoleh bantuan pula sebesar f. 600 tiap tahun.
 Radin Inten tidak diperkenankan meluaskan lagi
wilayah selain dari desa-desa yang sampai saat itu
erada di bawah pengaruhnya.
Tetapi persetujuan itu tidak pernah dipatuhi oleh Radin
Inten dan ia tetap melakukan perlawanan-perlawanan
terhadap Belanda.
Oleh karena itu pada tahun 1825 Belanda memerintahkan
Leliever untuk menangkap Radin Inten, namun dengan
cerdik Radin Inten dapat menyerbu benteng Belanda dan
membunuh Liliever dan anak buahnya. Akan tetapi karena
pada saat itu Belanda sedang menghadapi perang
Diponegoro (1825–1830), maka Belanda tidak dapat berbuat
apa-apa terhadap peristiwa itu. Tahun 1825 Radin Inten
meninggal dunia dan digantikan oleh putranya Radin Imba
Kusuma.
Setelah Perang Diponegoro selesai pada tahun 1830 Belanda
menyerbu Radin Imba Kusuma di daerah Semangka,
kemudian pada tahun 1833 Belanda menyerbu benteng
Radin Imba Kusuma, tetapi tidak berhasil mendudukinya.

`
P P K D | 14
Lampung

Baru pada tahun 1834 setelah Asisten Residen diganti oleh


perwira militer Belanda dan dengan kekuasaan penuh, maka
Benteng Radin Imba Kusuma berhasil dikuasai.
Radin Imba Kusuma menyingkir ke daerah Lingga, namun
penduduk daerah Lingga ini menangkapnya dan
menyerahkan kepada Belanda. Radin Imba Kusuma
kemudian di buang ke Pulau Timor.
Dalam pada itu rakyat dipedalaman tetap melakukan
perlawanan, "Jalan Halus" dari Belanda dengan memberikan
hadiah-hadiah kepada pemimpin-pemimpin perlawanan
rakyat Lampung ternyata tidak membawa hasil. Belanda
tetap merasa tidak aman, sehingga Belanda membentuk
tentara sewaan yang terdiri dari orang-orang Lampung
sendiri untuk melindungi kepentingan-kepentingan Belanda
di daerah Telukbetung dan sekitarnya. Perlawanan rakyat
yang digerakkan oleh putra Radin Imba Kusuma sendiri
yang bernama Radin Inten II tetap berlangsung terus,
sampai akhirnya Radin Inten II ini ditangkap dan dibunuh
oleh tentara-tentara Belanda yang khusus didatangkan dari
Batavia.
Sejak itu Belanda mulai leluasa menancapkan kakinya di
daerah Lampung. Perkebunan mulai dikembangkan yaitu
penanaman kaitsyuk, tembakau, kopi, karet dan kelapa
sawit. Untuk kepentingan-kepentingan pengangkutan hasil-
hasil perkebunan itu maka tahun 1913 dibangun jalan
kereta api dari Telukbetung menuju Palembang.
Hingga menjelang Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus
1945 dan periode perjuangan fisik setelah itu, putra
Lampung tidak ketinggalan ikut terlibat dan merasakan
betapa pahitnya perjuangan melawan penindasan penjajah
yang silih berganti. Sehingga pada akhirnya sebagai mana

`
P P K D | 15
Lampung

dikemukakan pada awal uraian ini pada tahun 1964


Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Daerah Tingkat
I Provinsi Lampung.
Kejayaan Lampung sebagai sumber lada hitam pun
mengilhami para senimannya sehingga tercipta lagu Tanoh
Lada. Bahkan, ketika Lampung diresmikan menjadi provinsi
pada 18 Maret 1964, lada hitam menjadi salah satu bagian
lambang daerah itu. Namun, sayang saat ini kejayaan
tersebut telah pudar.

2.2 Demografi
Lampung beribukotakan Bandar Lampung dan
memiliki penduduk sebanyak 9.627.107 jiwa dengan total
luas wilayah 35376,50 Km². Provinsi Lampung memiliki 13
Kabupaten dan 2 kota dengan tingkat populasi sebagai
berikut :

TABEL 2.2

Tingkat Populasi di Kabupaten/Kota Provinsi


Lampung

Jumlah Penduduk : 479.256


UURI No. 12 Tahun Luas Wilayah : 3.921,63 km²
1. Kab. Way Kanan
1999, Tgl. 20-04-1999. Jumlah Kecamatan : 14
Jumlah Desa/Kel. : 227

Jumlah Penduduk
: 268.119
Tulang UURI No. 50 Tahun 2008, Luas Wilayah : 1.201,00
2 Kab. km²
Bawang Barat Tgl. 26-11-2008.
Jumlah Kecamatan : 9
Jumlah Desa/Kel. : 96
Jumlah Penduduk
: 419.427
Tulang UURI No. 2 Tahun 1997, Luas Wilayah : 3.466,32
3 Kab. km²
Bawang Tgl. 03-01-1997.
Jumlah Kecamatan : 15
Jumlah Desa/Kel. : 151

`
P P K D | 16
Lampung

Jumlah Penduduk
: 640.588
UURI No. 2 Tahun 1997, Luas Wilayah : 3.020,64
4 Kab. Tanggamus km²
Tgl. 03-01-1997.
Jumlah Kecamatan : 20
Jumlah Desa/Kel. : 302
Jumlah Penduduk
: 421.180
UURI No. 48 Tahun 2008,
5 Kab. Pringsewu Luas Wilayah : 625,00 km²
Tgl. 29-10-2008. Jumlah Kecamatan : 9
Jumlah Desa/Kel. : 131
Jumlah Penduduk
: 155.964
UURI No. 22 Tahun 2012, Luas Wilayah : 2.907,23
6 Kab. Pesisir Barat km²
Tgl. 17-11-2012.
Jumlah Kecamatan : 11
Jumlah Desa/Kel. : 118
Jumlah Penduduk
: 546.160
UURI No. 33 Tahun 2007, Luas Wilayah : 2.243,51
7 Kab. Pesawaran km²
Tgl. 10-08-2007.
Jumlah Kecamatan : 11
Jumlah Desa/Kel. : 144
UURI No. 12 Tahun 1999,
Tgl. 20-04-1999. Jumlah Penduduk
: 165.368
PPRI No. 34 Tahun 1986,
8 Kota Metro Luas Wilayah : 61,79 km²
Tgl. 14-08-1986. Jumlah Kecamatan : 5
Perpu No. 3 Tahun 1964, Jumlah Desa/Kel. : 22
Tgl. 13-02-1964.
Jumlah Penduduk
: 315.813
UURI No. 49 Tahun 2008, Luas Wilayah : 2.184,00
9 Kab. Mesuji km²
Tgl. 29-10-2008.
Jumlah Kecamatan : 7
Jumlah Desa/Kel. : 105
UURI No. 4/drt Tahun 1956,
Tgl. 14-11-1956. Jumlah Penduduk
UURI No. 28 Tahun 1959, : 885.591
Lampung Tgl. 26-06-1959. Luas Wilayah : 2.725,87
10 Kab. km²
Utara UURI No. 14 Tahun 1964,
Tgl. 23-09-1964. Jumlah Kecamatan : 23
Perpu No. 3 Tahun 1964, Jumlah Desa/Kel. : 247
Tgl. 13-02-1964.
Jumlah Penduduk
: 1.113.976
Lampung UURI No. 12 Tahun 1999, Luas Wilayah : 5.325,03
11 Kab. km²
Timur Tgl. 20-04-1999.
Jumlah Kecamatan : 24
Jumlah Desa/Kel. : 264
PPRI No. 46 Tahun 1999, Jumlah Penduduk
Tgl. 26-05-1999. : 1.468.875
Lampung UURI No. 4/drt Tahun 1956, Luas Wilayah : 3.802,68
12 Kab. km²
Tengah Tgl. 14-11-1956.
UURI No. 28 Tahun 1959, Jumlah Kecamatan : 28
Tgl. 26-06-1959. Jumlah Desa/Kel. : 311

`
P P K D | 17
Lampung

UURI No. 14 Tahun 1964,


Tgl. 23-09-1964.
Perpu No. 3 Tahun 1964,
Tgl. 13-02-1964.

PPRI No. 46 Tahun 1999,


Tgl. 26-05-1999.
PPRI No. 39 Tahun 1981,
Tgl. 03-11-1981.
UURI No. 4/drt Tahun 1956, Jumlah Penduduk
: 1.269.262
Lampung Tgl. 14-11-1956. Luas Wilayah : 700,32 km²
13 Kab.
Selatan UURI No. 28 Tahun 1959,
Jumlah Kecamatan : 17
Tgl. 26-06-1959. Jumlah Desa/Kel. : 260
UURI No. 14 Tahun 1964,
Tgl. 23-09-1964.
Perpu No. 3 Tahun 1964,
Tgl. 13-02-1964.
Jumlah Penduduk
UURI No. 22 Tahun 2012, : 301.131
Lampung Tgl. 17-11-2012. Luas Wilayah : 2.142,78
14 Kab. km²
Barat UURI No. 6 Tahun 1991,
Tgl. 16-08-1991. Jumlah Kecamatan : 15
Jumlah Desa/Kel. : 136
PPRI No. 24 Tahun 1983,
Tgl. 17-06-1983.
PPRI No. 3 Tahun 1982,
Tgl. 30-01-1982. Jumlah Penduduk
: 1.175.397
Bandar UURI No. 14 Tahun 1964,
Luas Wilayah : 296,00 km²
15 Kota
Lampung Tgl. 23-09-1964. Jumlah Kecamatan : 20
UURI No. 28 Tahun 1959, Jumlah Desa/Kel. : 126
Tgl. 26-06-1959.
PPRI No. 24 Tahun 1952,
Tgl. 30-04-1952.

2.3 Ringkasan Proses Penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan


Daerah

2.3.1 Tim Penyusun

Anggota Tim penyusun Pokok Pikiran


Kebudayaan Daerah Provinsi Lampung berasal dari
berbagai unsur, di antaranya Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi Lampung, Sekretaris Daerah
Provinsi Lampung, Asisten Pemerintahan dan Kesra
Provinsi Lampung, Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Lampung, Praktisi Seni dan

`
P P K D | 18
Lampung

Budaya, Tokoh Masyarakat. Adapun susunan


anggota tim sebagai berikut:

TabeL 2.3.1
Susunan Tim Penyusun PPKD Provinsi Lampung
Tahun 2018

NO JABATAN POKOK JABATAN


DALAM TIM
1. 1. Gubernur Lampung Pembina
2. Wakil Gubernur Lampung
2. 1. Sekretaris Daerah Penanggung
Jawab
2. Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Prov. Lampung

3. Asisten Pemerintahan dan Koordinator


Kesejahteraan Rakyat

4. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Wakil Koordinator


Kebudayaan Prov. Lampung
5. Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Ketua
Pendidikan dan Kebudayaan
Prov. Lampung

6. Kasi Sejarah dan Tradisi Sekretaris

7. 1. Kepala BAPEDA Anggota


2. Kepala Balitbangda
3.Kepala UPTD Taman Budaya
4.Kepala UPTD Meseum Rua Jurai Anggota
5.Kasie Kesenian Bidang Kebudayaan

6. Kasie Cagar Budaya dan Anggota


Permeseuman Bidang Kebudayaan
7. Dr. Risma M. Sinaga

`
P P K D | 19
Lampung

8. Kepala Bidang Kebudayaan


1) Kabupaten lampung Utara Anggota
2) Kabupaten Lampung Timur
3) Kabupaten Lampung Selatan
4) Kabupaten Lampung Barat.
5) Kabupaten Tanggamus
6) Kabupaten Pesisir Barat
7) Kabupaten Lampung Tengah
8) Kabupaten Way Kanan
9) Kabupaten Tulang Bawang
10) Kabupaten Pesawaran
11) Kabupaten Pringsewu
12) Kabupaten Mesuji
13) Kabupaten Tulang Bawang Barat
14) Kota Bandar Lampung
15) Kota Metro

2.3.2 Proses Pendataan


Proses pendataan yang dilakukan oleh Tim
PPKD Provinsi Lampung dilakukan berdasarkan
metode penelitian yang telah dijelaskan pada sub bab
di atas. Beragamnya metode penelitian yang
dioperasionalkan dalam kajian ini didasarkan pada
kompleksitas 11 pokok pikiran pemajuan
kebudayaan Provinsi Lampung. Yang Secara umum
tim yang terbentuk menggunakan wawancara, kajian
literatur, dan Focus Group Discussion (FGD).

Seluruh tim menggunakan metode Wawancara


terhadap setiap informan dengan menerapkan
metode bola salju (snowball). Dalam proses
wawancara setiap tim informan diwawancara
langsung, di antaranya tokoh masyarakat, tokoh
adat, budayawan, pelaku seni budaya dan
masyarakat umum yang dianggap memiliki
pengetahuan terkait 11 objek pemajuan kebudayaan;

`
P P K D | 20
Lampung

Kajian literatur dilakukan dengan mengumpulkan


dokumen PPKD di 5 Kabupaten/Kota sebagai dasar
pembuatan dokumen PPKD tingkat Provinsi
Lampung dan dokumen terkait yang terdapat pada
masyarakat; Focuss Group Discussion (FGD)
melibatkan kepala dinas yang membidangi
kebudayaan yang ada di 15 kabupaten/kota, kepala
bidang kebudayaan yang ada di 15 kabupaten/kota,
kepala seksi cagar budaya dan permuseuman atau
yang membidangi/mengurus pokok pikiran
kebudayaan yang ada di 15 kabupaten/kota,
operator pokok pikiran kebudayaan daerah yang di
15 kabupaten/kota, toko masyarakat, toko adat,
pelaku seni dan budaya yang ada di 15
kabupaten/kota dengan cara membentuk kelompok
kecil berdasarkan setiap pokok pikiran. Setiap orang
dari peserta FGD dimasukkan ke dalam kelompok
berdasarkan pengetahuan dan perhatian. Peserta
FGD yang hadir untuk 11 objek pemajuan berjumlah
40 orang, 15 orang dari masing-masing
kabupaten/kota dan dipandu oleh 4 orang tim pusat
yang membidangi PPKD terdiri dari 1 orang dari
kementerian kebudayaan, 1 orang dari Asosiasi
Antropologi Indonesia (AAI), dan 1 orang dari Balai
Pelestarian Cagar Budaya Banten dan 1 orang dari
Balai Bahasa .

2.3.3 Proses Penyusunan Masalah Dan Rekomendasi


Penyusunan masalah dan rekomendasi
dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan: Pertama,
identifikasi masalah melalui wawancara terbuka

`
P P K D | 21
Lampung

terhadap setiap informan atas setiap jenis dari 11


Objek Pemajuan Kebudayaan; tahap Kedua, Masalah
yang muncul pada tahap pertama didiskusikan oleh
setiap peserta FGD untuk setiap kelompok objek
pemajuan dan merumuskan secara kolektif
rekomendasi; dan tahap Ketiga, Masalah dan
rekomendasi yang telah dirumuskan melalui FGD
dimatangkan oleh Tim penyusun baik dalam konteks
kebahasaan dan konten dari rekomendasi dan
masalah.

2.3.4 Catatan Evaluasi dan Proses Penyusunan


Sebagai implikasi dari keseluruhan proses
penyusunan Pokok pikiran Kebudayaan Daerah
(PPKD) Provinsi Lampung ahun ini, maka ada
beberapa catatan-catatn evaluasi dari
Tim kerja, sebagai berikut:
a. Aspek Personal dan Tanggung Jawab Kinerja Tim
Penyusun
PPKD :
1. Tim penyusun memiliki kesibukan masing –
masing sehingga progres kerja penyusunan
kurang maksimal dan kurang produkrif.
2. Kordinasi kinerja masing – masing tim penyusun
yang dibangun melalui jalur komunikasi medsos
terkadang kurang responsif dari anggota tim,
menyebabkan diskusi dan proses pemecahan
masalah setiap kendala proses kerja penyusunan
menjadi terlambat.
b. Aspek Waktu dan Prosedur Penyusunan
1. Limit waktu penyusunan PPKD sangat singkat

`
P P K D | 22
Lampung

dan terbatas, sehingga pelaksanaan survei,


pengumpulan data dan pendalaman setiap objek
PPKD belum maksimal
2. Beberapa masukan tekait tahapan – tahapan
kinerja penyusunan dari bebrapa kurang
terakomodir, sehingga target dan capaian
kinerja penyusun kurang sesuai target yang
direncanakan.
3. Sitem kerja penyusunan tidak tersusun secara
sistematik dan terukur dalam bentuk time
schedule
c. Proses Pengumpulan dan Pengimputan Data
1. Pengumpulan data dan survei setiap OPK
masih terdapat diantaranya yang tidak berbasis
atau mengacu pada borang dan juknis penyusnan
OPK, sehingga berdampak pada proses
kelengkapan pengimputan di dalam APIK.
2. Keterlambatan proses input data OPK ke dalam
APIK berdampak terhadap proses analisis grafik
dan tabel di dalam draft PPKD.

3. Sistem APIK belum normal mengakibatkan


beberapa data grafik, tabel dan statistik setiap
OPK mengalami eror sehingga memperlambat
proses deskripsi dan narasi dalam draft PPKD.
d. Fasilitas dan Proses Penyusunan
1.Penguatan anggaran terkait dengan keperluan
penyusunan dan proteksi kinerja tim penyusun
masih sangat terbatas sehingga perlu
perencanaan keuangan terkait rencana
penyusunan rasional, terukur dan profesional

`
P P K D | 23
Lampung

serta berbasis profeesionalitas.


2. Sistem publikasi belum amksimal sehingga
banyak masyarakat tidak mengetahui adanya
penyusunan PPKD, sehingga masyarakat luas
kurang terlibat dalam memberikan data dan
informasi terkait dengan OPK Provinsi Lampung.
Beberapa catatan diatas, sekaligus sebagai
rekomendasi agar langkah penyusunan tindak lanjut
dapat berjalan secara efektif dan maksimal dalam
rangka tersusunnya PPKD dan desain program -
program strategis pemajuan kebudayaan Provinsi
Lampung secara berkualitas.

`
P P K D | 24
Lampung

BAB III
LEMBAGA PENDIDIKAN
BIDANG KEBUDAYAAN

3.1 Lembaga Pendidikan Menengah Bidang Kebudayaan

Secara spesifik, hanya ada 8 SMK di Provinsi


Lampung yang memiliki jurusan khusus di bidang
kebudayaan atau sekolah yang khusus di bidang seni
budaya. Namun demikian, terdapat beberapa lembaga
pendidikan menengah kejuruan memiliki jurusan yang
berhubungan dengan kebudayaan misalnya : pariwisata,
perhotelan, kesejahteraan sosial, animasi, multi media,
industri kreatif, karawitan, seni tradisi, dll Diantara
lembaga pendidikan tersebut, yaitu :

Tabel III.1
Lembaga pendidikan menengah bidang kebudayaan

NO KAB/KOTA NAMA SEKOLAH ALAMAT

1 2 3 4

Lampung
1 Selatan SMKS WIYATA KARYA NATAR WIYATA KARYA CITEREP

JL. RAYA NATAR


2 SMKS MUTIARA 2 NATAR PEMANGGILAN

JL. RAYA NATAR


3 SMKS MUTIARA 1 NATAR PEMANGGILAN

JL. PTP. NUSANTARA VII


4 SMKS BUDI KARYA NATAR PEWA TANJUNGREJO

5 SMKS SWADHIPA 2 NATAR SWADHIPA NO.217

`
P P K D | 25
Lampung

JL. RAYA BUMI SARI


6 SMKS 1 SWADHIPA NATAR NO. 217

7 SMKN 1 NATAR SUMBER SARI

8 SMKS YADIKA SITARA NO. 84

9 SMK TRI SUKSES JL. SERBAJADI II

10 SMK IT Kimaja Jl. Setiabudi Sri Rejo

SMK AHMAD DAHLAN Jl. KH. Ahmad Dahlan


11 SUKADAMAI No.01

SMKS AMAL BAKTI JL. PANEMBAHAN


12 JATIMULYO SENOPATI

13 SMKS AL HUDA JATI AGUNG JL. PESANTREN AL- HUDA

14 SMKS RASMAN MULYA RASMAN MULYA NO 18

15 SMKS NURUL ISLAM JL.RAYA SUMBER JAYA

JL. PANEMBAHAN
16 SMKS 2 AMAL BHAKTI SENOPATI

SMKS GEMA KARYA


17 LAMPUNG SINAR REJEKI

SMK KESEHATAN NURUL JL. P. Damar JL. Madrasah


18 ISLAM HUSADA No. 1 Way Hui

19 SMKS BHINA SOSIAL Jl. Raya Margomulyo

SMKS YPI TANJUNG JL. SATRIA JATIBARU


20 BINTANG TANJUNGBINTANG

21 SMKS YP SERDANG FAMILI I NO.70, SERDANG

22 SMKS DIPONEGORO SRIBUNGUR NO.46

23 SMKS BHAKTI PEMUDA JL. FLAMBOYAN NO.6

JL. SOEKARNO HATTA


24 SMKS BANI SUEB KM.20

25 SMKN 1 KATIBUNG
Jl. Bachtiar Tegal Rejo

`
P P K D | 26
Lampung

Desa Trans Tanjungan

JL. PERINTIS
SMKS YADITAMA KEMERDEKAAN NO.70 A
26 SIDOMULYO SIDOMULYO

27 SMKS DHARMA UTAMA JL SIRING JAHA NO 11

JL. TRANSPOLRI,
28 SMK N 1 SIDOMULYO BUDIDAYA NO. 30

29 SMK YPI Al Mubarak Jl. Brawijaya No.4

30 SMKS CAHYA KARTIKA PALAS JL. LAPANGAN NO.01

JL. SUDIRMAN NO. 10


31 SMK PGRI PALAS BUMIDAYA PALAS

32 SMKS UTAMA PENENGAHAN Jl.Lama Pasuruan No.232

JL PEJUANG 45 MERBAU
33 SMKS BAKTI UTAMA MATARAM

Jl. Napak Tilas Desa


34 SMKN 1 MERBAU MATARAM Mekar Jaya

35 SMKN 1 CANDIPURO JL. ANGSANA 1

SMKS DEWANTARA
36 CANDIPURO JL RAYA SIDOLUHUR

JL. H. AHMAD DAHLAN


37 SMK IT AL-HUDA N0.17

Jl. KH. Hasyim Asyari


38 SMKS QUEEN AL-AMIN No.09

Jl. KH. Ma sum Sindang


39 SMK MA ARIF SINDANG AYU Ayu

40 SMKN 1 SRAGI Jalan Desa Sumber Agung

41 SMKN 1 KETAPANG LINTAS TIMUR PARIT 8

JL. RAYA BAKAUHENI KM.


42 SMKN 1 BAKAUHENI 04

`
P P K D | 27
Lampung

JL. TRANS SUMATRA KM.


43 SMKS BAKAUHENI 0.5 BAKAUHENI

JL. Raya Kertosari No. 51


44 SMKN TANJUNG SARI B

45 SMKS KAUTSAR P. DIPONEGORO NO. 29

SMKS MUHAMMADIYAH
46 WAY SULAM JALAN RAYA WAYSULAN

47 SMK NURUL HUDA JL. PERINTIS NO. 91

48 SMK NEGERI 1 WAY PANJI Jl. Raya Sidomakmur

SMKS PEMBANGUNAN
49 KALIANDA JL. TJINDAR BUMI NO.266

JL. SOEKARNO-HATTA
50 SMKN 2 KALIANDA KM.52 KALIANDA

JL. SOEKARNO HATTA


KOMP RAGOM MUFAKAT
51 SMKN 1 KALIANDA 2 KALIANDA

SMKS MUHAMMADIYAH 1 JL. K.H. AHMAD DAHLAN


52 KALIANDA NO. 17

53 SMK HAMPAR BAIDURI JL TRANS

Lampung SMKS MAARIF 1 PADANG


54 Tengah RATU JLN. RAYA SENDANGAYU

SMKS ROUDLOTUL HUDA JL. KH. BUSTHOMIL


55 PADANG RATU KARIM

SMKS MUHAMMADIYAH 1 Jln. KH AHMAD DAHLAN


56 PADANG RATU NO.02

JL. JEND. SUDIRMAN


NO.569 KALIREJO
57 SMKS MAARIF 1 KALIREJO LAMPUNG TENGAH

SMKS MUHAMMADIYAH 1
58 KALIREJO JL. SPG Muhammadiyah

`
P P K D | 28
Lampung

SMKS MUHAMMADIYAH 2 JL. SPGM KALIWUNGU,


59 KALIREJO KEC. KALIREJO

JL KH ADRONGI, SRIDADI
SMKS PESANTREN KALIREJO LAMPUNG
60 BUSTANUL ULUM KALIREJO TENGAH 34174

61 SMKS AL HIKMAH Jln. RAYA SRIDADI Km. 05

62 SMK ISLAM AL BAROKAH Jln. PURBA DUSUN V

63 SMK Rifa Al Ghozali Jl. Ki Ageng Selo

64 SMKS PELITA BANGUNREJO BANGUNREJO

65 SMK AL IHSAN Kampung Suka Negara

dusun V RT/RW 14/05


66 SMK IT SHODIQUSSALAM kelurahan tanjung jaya

SMK Ma arif 06 Gunung Jl. Proklamator Raya


67 Sugih No.134

Jalan Bakti ABRI Liman


Benawi Kecamatan
68 SMK NEGERI 1 TRIMURJO Trimurjo

69 SMK PGRI 1 PUNGGUR JL. PENDIDIKAN NO. 5

SMKS KARYA WIYATA


70 PUNGGUR Jl. Pattimura No. 65

SMK IT BAITUN NUR Jl. Pesantren No.1


71 PUNGGUR Tanggulangin

SMKS DHARMA AGUNG JL. PENTAS TARI BALI


72 SEPUTIH RAMAN RAMA DEWA

SMKS MUHAMMADIYAH
73 SEPUTIH RAMAN JL. RAYA SEPUTIH RAMAN

SMKS PGRI 2 TERBANGGI JL. DI. PANJAITAN NO.1


74 BESAR PONCOWATI

SMKS PGRI 1 TERBANGGI


75 BESAR Jln. Jendral Ahmad Yani

`
P P K D | 29
Lampung

JL. AHMAD YANI NO. 2


76 SMKN 3 TERBANGGI BESAR PONCOWATI

JL. AHMAD YANI NO.3


77 SMKN 2 TERBANGGI BESAR PONCOWATI

78 SMKN 1 TERBANGGI BESAR JL. JEND. A. YANI NO. 1

SMKS MUHAMMADIYAH 1 JL. PINGLED BANDAR


79 TERBANGGI BESAR JAYA BARAT

JL. NEGARA YUKUM JAYA


KM.66 NO.59 TERBANGGI
SMKS UTAMA GLOBAL BESAR LAMPUNG
80 MADANI TENGAH

SMK KESEHATAN WAHANA


81 MEDICA Jln. KH. Ahmad Dahlan

SMKS DAYA BHINA TERUSAN


82 NUNYAI JL. LINTAS TIMUR NO. 207

JL. RAYA KECAMATAN


83 SMKN 1 TERUSAN NUNYAI NO. 8

SMKS YPI SEPUTIH JL. MERAPI FAJAR


84 MATARAM MATARAM

SMKS PANGUDI LUHUR JL. SYAM RATULANGI


85 SEPUTIH MATARAM REJOSARI MATARAM

SMKS PANCASILA SEPUTIH


86 MATARAM AMD WIRATA AGUNG

jln utama Kampung


87 SMK AL KIROM Subing Karya

SMKS PARAMARTA 3 JL. RAYA SUMBER BARU


88 SEPUTIH BANYAK NO.8

SMKS PARAMARTA 2 JL. RAYA SUMBER BARU


89 SEPUTIH BANYAK NO. 8

SMKS MUHAMMADIYAH 1 JL. K.H. AHMAD DAHLAN


90 SEPUTIH BANYAK NO. 2

`
P P K D | 30
Lampung

SMKS MUHAMMADIYAH 1 JL. RAYA RUKTI BASUKI


91 RUMBIA KEC. RUMBIA

JL. RAYA RENO BASUKI


92 SMKS BINTANG NUSANTARA KM. 0,5 RUMBIA

93 SMK AL FALAH Teluk Dalem Ilir

Jl. Raya Rekso Binangun


SMK BANGUN CIPTA Kec. Rumbia Kab.
94 RUMBIA Lampung Tengah

95 SMKS NASIONAL JL. RAYA SRIKATON SK. III

96 SMKN 1 SEPUTIH SURABAYA Gaya Baru Tiga

97 SMK DARUL MAWA Jln. Gaya Baru VI

JL. Bumi Sholawat No.27


98 SMK IT BUMI SHOLAWAT Dusun VI (Banyuwangi)

99 SMKN 1 BUMI RATU NUBAN Jl. Pandawa

100 SMK TUNAS BANGSA Bumirahayu

101 SMKN1 WAY PENGUBUAN JALAN PURNAWIRAWAN

SMK TERPADU NURUL Kampung Lempuyang


102 QODIRI Bandar

103 SMK Al Hidayah Candi Rejo

JL. RAYA DONO ARUM.


104 SMKN 1 SEPUTIH AGUNG SIMPANG AGUNG

105 SMK Islam Gayau Sakti Jl. Embung Giri Kencono

SMKS MIFTAHUL ULUM JL. JEND. AHMAD YANI


106 JATIDATAR NO. 1JATIDATAR

107 SMKS GARUDA JL. LINTAS TIMUR KM 05

108 SMKS SUGAR GROUP SITE GULA PUTIH

109 SMK BINTANG SEMBILAN Kampung Uman Agung

110
SMK MUHAMMADIYAH 1 JL LINTAS TIMUR KM 17

`
P P K D | 31
Lampung

BANDAR MATARAM KP TERBANGGI ILIR

SMK PLUS HIDAYATUT SENDANG AGUNG KEC.


111 THULLAB BANDAR MATARAM

SMKS MAARIF 1 SENDANG


112 AGUNG JL. PURAWIJAYA NO. 05

113 SMKS AL BASYARI JL. CEMPAKA JAJAR

114 SMKS KRIDA WACANA RADEN INTAN

SMKN UNGGUL TERPADU JL. SULUSUBAN ANAK


115 ANAK TUHA TUHA NO 2

SMKS MUHAMMADIYAH 1
116 PUBIAN JL. PRAMUKA NO. 99

117 SMK DARUSSALAM Kampung Surabaya Baru

118 SMK SUNAN KALIJOGO SURABAYA ILIR

SMK PERTANIAN ALAM dusun XVI Bumi Nabung


119 NUSANTARA Ilir

SMK MUHAMMADIYAH Jln. KH. Ahmad Dahlan


120 BOARDING SCHOOL No. 13

SMKS WIRATAMA JL. JENDRAL SUDIRMAN


121 KOTAGAJAH NO. 17

JL. RAYA KAUMAN


122 SMKS DARUSY SYAFAAH KOTAGAJAH

Desa Purworejo,
123 SMK MAARIF 5 Kecamatan Kota Gajah

JL. PEMUDA NO 21
SMKS BUDI UTOMO SELAGAI NYUKANG HARJO
124 LINGGA SELAGAI LINGGA

JL. BUKIT SULAH


PERDANA TAMAN SARI
125 SMKN SELAGAI LINGGA NO 01 SELAGAI LINGGA

`
P P K D | 32
Lampung

FIBER PTP NUSANTARA


VII BEKRI, KECAMATAN
BEKRI, KABUPATEN
126 SMKS WASKITA LAMPUNG TENGAH

Jalan Tugu Putih Gang


127 SMK BASKARA SAHAD Baskara No. 10

JL. LINTAS SUMATERA


Lampung SMKS YP 96 BUKIT GG. MANGGA, DESA
128 Utara KEMUNING SUKAMENANTI

129 SMKN 1 BUKIT KEMUNING JL. BATU RAJA

Jl. Baturaja Melungun


130 SMK KES FUTUHIYYAH 1 Dalam Muara Aman

Jl. Sumber Jaya Gg.


131 SMK Hidayatul Qur an Margarahayu

JL. PERUMNAS TULUNG


132 SMKN 3 KOTABUMI MILI INDAH

JL. TAMAN SISWA NO.160


SMKS MUHAMMADIYAH 1 KAMPUNG BARU
133 KOTABUMI KOTABUMI

SMKS PRABA ABUNG


134 SELATAN JL. NOOR ALI NO. 556

JL. RAYA KEMBANG


SMKS KARYA DHARMA 1 TANJUNG, KEC. ABUNG
135 ABUNG SELATAN SELATAN

136 SMKN 1 ABUNG SELATAN JL. PEMUDA

SMK Kesehatan Cendikia


137 Husada Walisongo Jl. Ridho No.3

SMKS MUHAMMADIYAH JL. HI. SYAMSUDIN ALI NO


138 ABUNG TIMUR 1

JL.raya subik RT 20 RW 02
kecamatan abung tengah
139 SMK TRI BHAKTI kabupen lampung Utara

`
P P K D | 33
Lampung

JL. RAYA KOTABUMI-


SMKS NUSANTARA 1 KETAPANG KM. 08
140 KOTABUMI PROKIMAL

JL. YOS SUDARSO NO. 14


141 SMKS DINAMIKA KOTABUMI MADUKORO PROKIMAL

142 SMKN 2 KOTABUMI JL. PLONGKOWATI

JL. STADION BARAT


NO.02 KELAPA TUJUH,
143 SMKS YAGSMI KOTABUMI KOTABUMI

JL. BOUGENVILLE NO.48


KELAPA TUJUH,
144 SMKN 1 KOTABUMI KOTABUMI

JL. SOEKARNO-HATTA
KM.1 KOTABUMI
145 SMKS NASIONAL KOTABUMI LAMPUNG UTARA

COEKOEL SOEBROTO
146 SMKS SEPTI JAYA NO.09

147 SMKS YPIB JL. SUKARNO HATTA KM 1

SMK HUSNUL AMAL


148 KOTABUMI Jl. Jalur Dua No. 023

SMK KESEHATAN GEMILANG


149 HUSADA Jl.Bangau V

SMKS BHAKTI ANGKASA 3 JL. RAJAWALI NO. 5


150 KOTABUMI SEMULI JAYA

SMKS MUHAMMADIYAH Jalan Belibis Transkim AU


151 ABUNG SEMULI PAMA

JL. USAHA TANI, TATA


152 SMKN 1 ABUNG SURAKARTA KARYA SIDORUKUN

JL. Ki Hajar Dewantara


153 SMKN 1 BUNGA MAYANG NO: 01 Tanah Abang

154 SMKN 1 HULU SUNGKAI JL. RAYA TULUNG BUYUT

`
P P K D | 34
Lampung

Jl.Gunung Maknibai 1,5


Km Kubuhitu Kec Sungkai
155 SMK ISTIQLAL Barat Lampung Utara

JL. KH AHMAD DAHLAN


Lampung NO.142 PADANG DALOM
156 Barat SMK NEGERI 1 LIWA LIWA

157 SMK SWASTA PAK SIPAK Sebarus

SMKS MIFTAHUL ULUM JL. PAMPANGAN NO. 099


158 PAMPANGAN KECAMATAN SEKINCAU

SMK BHAKTI WIYATA Jl. Raya Pampangan No.


159 PAMPANGAN 099

JL. LINTAS LIWA GG.


160 SMK NEGERI 1 WAY TENONG BOGOR PAJAR BULAN

161 SMK NEGERI 1 SOUH JLN.PELAJAR SRIREJO

162 SMK NEGERI 1 KEBUN TEBU JL. A.BANDANIJI SUJAI

163 SMK NEGERI 1 BATU KETULIS JL. LINTAS LIWA

jalan lintas sukabumi


164 SMK BHAKTI MULYA sanggi no. 72

165 SMK Favorit Darul Qur an Jl. Lintas Sekincau

166 SMKN 1 PAGAR DEWA RAYA PAHAYU JAYA

Tulang SMKS NUSANTARA BANJAR


167 Bawang AGUNG JL. LINTAS TIMUR UNIT 2

168 SMKS AL IMAN 1 JL. LINTAS TIMUR

JL. LINTAS TIMUR UNIT II,


169 SMKS AL IMAN 2 BANJAR AGUNG

SMKS KESEHATAN BAKTI JL. LINTAS TIMUR


170 NUSANTARA SIMPANG 5 UNIT 2

SMKS HMPTI BANJAR


171 AGUNG Jl. Ethanol

`
P P K D | 35
Lampung

SMKS KESEHATAN MITRA JL. ETHANOL KAMPUNG


172 BANGSA TUNGGAL WARGA UNIT II

JL. Pondok Pesantren


173 SMK DARUSSALAM SYAFAAT Darussalam Syafaat No.99

174 SMKN 1 BANJAR AGUNG Jl. Poros Tridarma

175 SMKN 1 GEDUNG AJI JL. Ki HAJAR DEWANTARA

JALAN RAYA GUNUNG


176 SMKS NASIONAL MENGGALA SAKTI NO 14

177 SMKS MAWAR SARON JLN. TRANS BALI BLOK A

JL. GALARATU KOMPLEK


SMK PEMBINA TULANG PERKANTORAN PEMDA
178 BAWANG KAB. TULANG BAWANG

179 SMKS KOSGORO JL. SEMERU NO. 02

JLN. RAWAJITU
180 SMKS PLUS SEBELAS MEI SIDOHARJO

181 SMKN 1 PENAWARTAMA Jln. Podang RT 03 RW 03

SMKS MMT RAWAJITU JL. KH. DEWANTARA NO.


182 SELATAN 256

183 SMKN 1 RAWAJITU SELATAN JL. RAYA RAWAJITU

184 SMKS MAKARTI TAMA JL. Lintas Timur Km. 149

Jln Lintas Rawa Jitu


Kampung Sumber
185 SMKS CATUR KARYA Makmur Unit IV

186 SMKN 1 BANJAR MARGO Jl. Poros Rawajitu

187 SMK HADI Jl. Pesanggrahan

188 SMKS MMT 1 PENAWAR AJI Jln. Poros B3 SP1

189 SMKN 1 RAWAPITU Jl. Makmur IV

JL. POROS RAWAPITU


190 SMKS MMT RAWAPITU
KAMPUNG DUTA

`
P P K D | 36
Lampung

YOSOMULYO

JL. PENDIDIKAN BUMI


191 SMKN RAWAJITU TIMUR DIPASENA MAKMUR

SMKS ESA KENCANA


192 GEDUNG AJI Jln. Cendekiawan No. 45

193 SMKS AL MUTTAQIN JLN. POROS KM 05

194 SMKN 1 DENTE TELADAS Jln Poros Mahabang

195 SMKN 1 MENGGALA LEBUH DALAM

SMKS BUMI NUSANTARA


196 Tanggamus WONOSOBO JL. RAYA BANYURIP

197 SMKS PGRI WONOSOBO JL. RAYA BANYU URIP

JL. IR. HI. JUANDA


198 SMKS PGRI 1 KOTA AGUNG WAYTUBA KURIPAN

SMKS MUHAMMADIYAH 1
199 KOTAAGUNG Jl. BENDUNGAN KUSA

Jl. Soekarno Hatta Kota


200 SMKS AL QOLAM Agung

JL. RADEN INTAN NO.35


BANDING AGUNG, KEC.
201 SMKN 1 TALANGPADANG TALANGPADANG

SMKS MUHAMMADIYAH Jln. Raya Negeri Agung


202 TALANG PADANG Talang Padang

203 SMKN 1 PUGUNG JL. PUSKESMAS

JL. RAYA GUNUNG TIGA


204 SMKS NURUL FALAH NO : 134 KEC. PUGUNG

Jl. Hi. Sulaiman No. 04


205 SMKS DARUL FIKRI Kec. Pugung

Jl. Raya Kacamarga Cukuh


206 SMK NEGERI 1 CUKUH BALAK Balak

`
P P K D | 37
Lampung

JL. MAKAM NO. 1


MARGOYOSO
207 SMKS BINA TEKNOLOGI KEC.SUMBEREJO

Pekon Argomulyo
208 SMK DARUSSALAM Kecamatan Sumberrejo

209 SMKS MAARIF 1 SEMAKA JL. RAYA KACAPURA

Jl. Rawa Tepus No. 139


210 SMKS PGRI 1 SEMAKA Pekon Sudimoro

Jln. Raya Ulubelu Pekon


211 SMKS HARAPAN BANGSA Datarajan Kec. Ulubelu

SMKN 1 KOTA AGUNG Jl. Ir. Hi. Juanda Way


212 BARAT Gelang

Jln. Pantai Harapan Way


213 SUPM NEGERI KOTA AGUNG Gelang Kotaagung Barat

214 SMKS ERLANGGA JL. MANGKU BUMI

Jl. Ir. Hi. Juanda


215 SMKN 1 KOTAAGUNG TIMUR Kotaagung Timur

SMKS MUHAMMADIYAH
216 GISTING JL.RAYA GISTING BAWAH

JL. SISWA BHAKTI


217 SMKS BHAKTI GISTING GISTING

218 SMKS AL BAROKAH JAMAL BLOK BALONG

Jl. Break Meayer Kuta


219 SMKS MULTAZAM Dalom

220 SMK PGRI I LIMAU Jl. Raya Pekon Antar Brak

Pekon Batu Tegi Kec. Air


221 SMK AL QODIR Naningan

Lampung
222 Timur SMK IT MUTIARA BANGSA Jln. Raya Batanghari

223
SMK NURUL HUDA Komplek Masjid Nurul

`
P P K D | 38
Lampung

BATANGHARI Huda Desa Adiwarno

SMKS MUHAMMADIYAH 1 JL. K.H. AHMAD DAHLAN


224 SEKAMPUNG UDIK NO. 1

SMKS GANESA 1
225 SEKAMPUNG JL. RAYA SEKAMPUNG

JL. RAYA SEKAMPUNG


SMKS 2 GANESA NO. 56, KEC.
226 SEKAMPUNG SEKAMPUNG

227 SMKS AL ASROR JLN. PONDOK PESANTREN

SMKS MUHAMMADIYAH
228 SEKAMPUNG JL. RAYA SEKAMPUNG

JL.PON-PES AL IKHSAN
SMKS MAARIF NU 6 KARYAMUKTI
229 SEKAMPUNG SEKAMPUNG

SMKS KESEHATAN YPIB


SEKAMPUNG LAMPUNG
230 TIMUR Sumber Gede Sekampung

SMK HIDAYATUL MUBTADI- Desa Sumber Gede 56A -


231 IEN Sekampung

Jl. Wonosari Indah


232 SMKN 1 SEKAMPUNG Kecamatan Sekampung

SMKS MUHAMMADIYAH 1 JL. KH. AHMAD DAHLAN


233 MARGA TIGA NO.11 MELARIS

JL. RAYA KAUMA


234 SMKS NURUL FALAH GEDUNG WANI TIMUR

SMKS PGRI 1 SEKAMPUNG Jl. Raya Margasari, Rt.01,


235 UDIK Rw.03, Bumi Mulyo

JL. SUNAN AMPEL NO. 8


SMKS MAARIF 2 PENAWAJA PUGUNG RAHARJO
236 SEKAMPUNG UDIK SEKAMPUNG UDIK

237
SMKS AL-AZHAR PUGUNG JL. ATMOREJO NO.15

`
P P K D | 39
Lampung

RAHARJO KEC. SEKAMPUNG UDIK

Jln. Ir. Sutami Km. 43


238 SMK YANIKMA Bauh Gunung Sari

SMK BAHRUL ULUM


239 YARJULLAH Jl. Ir. Sutami km 12

SMK PERJUANGAN
240 SEKAMPUNG UDIK Jl. Purwo 4

JALAN RAYA SERAGI


MAKMUR DESA
241 SMKS PERINTIS ADILUHUR ADILUHUR KEC. JABUNG

242 SMKS DARUL HIDAYAH JL. SILEM JAYA

JL. KUALA MUARA


243 SMKS ISLAM NURUL IMAN GADING MAS

SMKS MUHAMMADIYAH 1 DESA SRIGADING KEC.


244 LABUHAN MARINGGAI LABUHAH MARINGGAI

SMK MAARIF NU 9 RADEN Dusun Kelahang


INTAN LABUHAN Kecamatan Labuhan
245 MARINGGAI Maringgai

SMK Negeri 1 Labuhan


246 Maringgai Desa Karang Anyar

SMKS BUDI UTOMO 1 WAY


247 JEPARA JL. PISANG NO. 163

SMKS BHIMA SAKTI WAY


248 JEPARA PRAMUKA

SMKS ISLAM YPI 2 WAY


249 JEPARA JL BATHIN KYAI

SMKS BUDI UTOMO 2 WAY


250 JEPARA JL PISANG 163

JL. RAYA PLP2RP DSN.


TRANSPRAM II LABUHAN
251 SMKS PGRI 1 TRANSPRAM II RATU

`
P P K D | 40
Lampung

SMKS MAARIF NU 4 BANDING SRIKAYA,


252 DARURROHMAH SUKADANA

JL. WAY MATI LINTAS


253 SMKN 1 SUKADANA TIMUR

SMKS ISLAM ROUDLOTUL JL. KOLONEL SUTRASNO


254 FALAH MARGA TIGA GG. PESANTREN

SMKS WAHID HASYIM JALAN YANURIS NO. 09


255 MAARIF NU 5 PEKALONGAN DESA SIRAMAN

256 SMKN 1 PEKALONGAN Jl. Bengkok No. 29

SMK integral MINHAJUTH


257 Thullab Desa Gondang Rejo

258 SMKN 1 RAMAN UTARA RAMAN ENDRA

Desa Rama Puja Kec.


259 SMK TRI BHAKTI ATTAQWA Raman Utara

JALAN WAHID HASYIM


SMKS MAARIF NO. 01 TANJUNG INTAN
260 PURBOLINGGO PURBOLINGGO

SMKS BUDI BHAKTI 3 JL. SIMPANG RAMAN


261 PURBOLINGGO UTARA

262 SMKS TRI BHAKTI AL HUSNA JL. Raya Way Bungur

263 SMKN 1 BUMI AGUNG DESA MULYO ASRI

264 SMK YAQIN BUMI AGUNG Desa Lehan

JLN RAYA BRAJA


HARJOSARI GG. KERAMAT
265 SMKS DARUN NAJAH DESA BRAJA HARJOSARI

SMKS MUHAMMADIYAH KI.BAGUS HADUKUSUMO


266 BRAJA SELEBAH NO.10 BRAJASEBELAH

SMKS SAINS QUR AN BRAJA


267 SELEBAH Braja Harjosari

268
SMK NEGERI 1 BRAJA JL. BRAJA KENCANA NO. 2

`
P P K D | 41
Lampung

SELEBAH BRAJA KENCANA

269 SMK KOSGORO SRIBAWONO BANDAR SRIBHAWONO

SMKS MITRA BAKTI BANDAR BANDAR AGUNG BANDAR


270 SRIBAWONO SRIBAWONO

SMKS PRAJA UTAMA SRI JL. SOEKARNO-HATTA


271 BHAWONO NO. 03

JL. PANJANG SRIBAWONO


272 SMKS MANDIRI KM.55 BANDAR AGUNG

SMK MERAH PUTIH SCHOOL


273 ROUDLOTUL HIDAYAH JL. DANAU KEMUNING

SMK KOSGORO 2 Jl. Ir. Utami KM 60


274 SRIBAWONO Sribawono

SMK BUANA BANDAR Jl. Sribawono Panjang KM


275 SRIBAWONO 59

SMKS MIFTAHUL HUDA WAY Jl. Lintas Timur Sumatera


276 ARENG No. 117 Way Areng

SMKS ISLAM Jl. Sukosari Timur No 13


277 ASSYARONIYYAH Sukosari Teluk Dalem

SMK QURAN HIDAYATUL


278 QURAN Desa Teluk Dalem

JL. Lintas Timur Sp


279 SMKS TARUNA UTAMA Sidomakmur

SMKS MAARIF NU 7
DEWANTARA GUNUNG JL. KIHAJAR DEWANTARA
280 PELINDUNG NO.217 PELINDUNG JAYA

SMKN 1 GUNUNG
281 PELINDUNG Jl. Pendidikan No. 14

Jalan pondok pesantren


282 SMKS AL MARUF No. 06 Sumber Jaya

Desa Mekar Karya Kec.


283 SMK PUTRA BANGSA Waway Karya

`
P P K D | 42
Lampung

SMK TERPADU WAWAY Jl. KH. Abdul Chalim No.


284 KARYA 11

SMKS MAARIF NU 3 JL. RAYA LINTAS TIMUR


285 MIFTAHUL ULUM MULYOSARI

JL. TANGGUL JALIL


286 SMKS MIFTAHUL HIDAYAH SUKOREJO

287 SMKS PGRI PASIR SAKTI JL. MERDEKA NO. 01

288 SMKS BMW REJOMULYO DESA REJOMULYO

JL. PURWOSARI
SMKS BIMA SAKTI BATANGHARI NUBAN
289 BATANGHARI NUBAN BATANGHARI

290 SMKN 1 WAY BUNGUR JALAN LINTAS TIMUR

JLN. UMAR YUSUF NO. 9


PENIANGAN MARGA
SMKN 1 MARGA SEKAMPUNG LAMPUNG
291 SEKAMPUNG TIMUR

292 Way Kanan SMKN 1 BANJIT JL. WISNU KERTHA 77

293 SMKN 02 BANJIT KEMU

JL. GAJAH MADA NO.212,


294 SMKS YP 17 BARADATU BARADATU

295 SMKS AL MAARIF JL. VETERAN NO. 03

296 SMKN 1 BARADATU RAYA LINTAS SUMATERA

SMKS KESEHATAN CAHAYA


297 DHARMA TIUH BALAK PASAR

298 SMKS AL FAJAR KASUI JLN. BUKIT SULING NO. 1

SMKS RAUDLATUL MUTA


299 ALLIMIN Dr. Ak.Gani

Jl. Mayjend Ryacudu


300 SMKN BLAMBANGAN UMPU Km.06 No. 486

301 SMKN 01 BAHUGA MESIR ILIR

`
P P K D | 43
Lampung

302 SMKN 01 PAKUAN RATU Sukabumi, Pakuan Ratu

303 SMK MAKARTI MUKTI TAMA JL RADEN INTAN

SMK NEGERI 1 GUNUNG


304 LABUHAN Dusun VI Jaya Harapan

Jl. Pamuka Jaya, Gunung


305 SMK Manbaul Ulum Labuhan

306 SMK NURUL HIDAYAH LEBAK PENIANGAN

307 SMKS TUNAS WIYATA MAYJEN RYACUDU NO.27

308 SMKN 1 NEGERI AGUNG RAYA PROVINSI

309 SMKN 1 NEGARA BATIN GISTING JAYA

JENDRAL SUDIRMAN NO
310 SMKN 1 BESAR 02

SIMPANG EMPAT KEBON


311 SMKN 1 BUAY BAHUGA AGUNG NO.08

Kampung Bumi Harjo


Kecamatan Buay Bahuga
312 SMK Miftakhul Huda Kabupaten Way Kanan

JL. WIYATA MANDALA


313 SMKN 1 BUMI AGUNG NO. 02

314 SMKS ROUDHOTU TOLIBIN PENDIDIKAN NO.7

Jl. Protokol No. 62 Pisang


315 SMKS PERSADA NUSANTARA Baru

316 Pesawaran SMKN PADANG CERMIN JLN.WAY RATAI KM 40,5

Jl. Raya Way Ratay Km.


36,5 Padang Cermin Kec.
Padang Cermin Kab.
317 SMKS YPP PADANGCERMIN Pesawaran

JL. PERINTIS NO.1 DESA


CILIMUS KECAMATAN
318 SMKI SUNAN MURIA PADANG CERMIN

`
P P K D | 44
Lampung

JL.TRITURA NO.7 RT.01


319 SMKS PGRI 1 KEDONDONG RW.01 KEDONDONG

320 SMKS PGRI 2 KEDONDONG JL.TRITURA KEDONDONG

JL RAYA PENEGAHAN
SMKS MUHAMMADDIYAH GEDONG TATAAN
321 GEDONG TATAAN KAB.PESAWARAN

SMKS PELITA GEDONG JL.RAYA PENENGAHAN


322 TATAAN GEDONG TATAAN

JL.VETERAN II DAM C
323 SMKN 1 GEDONG TATAAN DESA WIYONO G.TATAAN

324 SMK NUSANTARA JL. PTPN VII

JL.TERUSAN BRANTI RAYA


325 SMKS YAMACO KATON KARANGREJO

326 SMKN 1 NEGERI KATON Jalan Pandean II

JL RAYA CENDANASARI
327 SMKS MINHADLUL ULUM WONOREJO

JL.LINTAS SUMATERA
328 SMKN SPP LAMPUNG KM.37

329 SMKN 1 TEGINENENG JL.RAYA TEGINENENG

Jl. Padangcermin-
330 SMK MAARIF 3 PESAWARAN Kedondong

JALAN RAYA TIRTA SARI


331 Pringsewu SMKS BAHRUL MAGHFIROH NO.5

JL. RAYA GUMUKREJO


332 SMKS YAPEMI PAGELARAN NO.677

SMKS MUHAMMADIYAH Jln Pemuda No. 5


333 PAGELARAN Karangsari

Jl. Gumuk Mas Kec.


334 SMK YADIKA PAGELARAN Pagelaran Kab. Pringsewu

335 SMKS 17 SUKOHARJO JL. KAPULOGO NO.83

`
P P K D | 45
Lampung

336 SMKN SUKOHARJO JL. WIYATA NO. 107

337 SMK MA ARIF SUKOHARJO JL. RAYA SUKOHARJO III

SMK Pelita Madani


338 Pringsewu Sukoharjo 2 RT 8 RW 3

JL. PESANTREN NO.234


339 SMKS ISLAM ADILUWIH ADILUWIH

PONDOK PESANTREN -
340 SMKS TARUNA ADILUWIH

Jl. Gajahmada samping


341 SMK AL KAUTSAR ADILUWIH GSG Pekon Adiluwih

JL. KAUMAN NO : 01
342 SMKS MA ARIF BANYUMAS BANYUMAS

JL. SATRIA NO.124, KEC.


343 SMKS 2 MEI 87 PRINGSEWU PRINGSEWU

SMKS BUDI UTAMA


344 PRINGSEWU JL. ASRI NO.6 PAJARESUK

JL. PELITA II PRINGOMBO,


345 SMKS YPT PRINGSEWU PRINGSEWU

346 SMKS PGRI 2 PRINGSEWU JL. JOHAR II, PRINGOMBO

SMKS MUHAMMADIYAH 1 JL. PIRNGADI NO.56,


347 PRINGSEWU PRINGSEWU

SMKS KH GHALIB JL. KH. GHALIB


348 PRINGSEWU PRINGSEWU

SMKS KARYA BHAKTI JL. AHMAD YANI NO.9


349 PRINGSEWU PRINGSEWU

350 SMKS PGRI 1 PRINGSEWU JL. JOHAR II, PRINGOMBO

JL.KH.DEWANTARA
SMKS NURUL HUDA NO.42/55 PRINGSEWU
351 PRINGSEWU SELATAN

352 SMK MA ARIF PRINGSEWU Jl. M. Yusuf No 451 Pekon


Rejosari Kecamatan

`
P P K D | 46
Lampung

Pringsewu

353 SMK MA ARIF 2 PRINGSEWU Jl. Imam Bonjol KM 2

SMKS MUHAMMADIYAH
354 AMBARAWA JL. HM. GHARDI NO. 29

355 SMKS YASMIDA JL. UTAMA NO. 5

Jl. Sapuhanda No. 7


356 SMKS MAARIF AMBARAWA Arjosari

JL. BIMA NO.54


357 SMKS YAPEMA GADINGREJO GADINGREJO

358 SMKS PATRIA GADINGREJO JL. RADEN INTAN

359 SMKN 1 GADINGREJO JL. BULUMANIS KM 1.5

SMKS WIDYA YAHYA JL. RAYA GADINGREJO NO


360 GADINGREJO : 14 GADINGREJO

SMKS TEKNIKA GRAFIKA JL RAYA WONOKRIYO NO


361 KARTIKA 41 GADINGREJO

362 SMK TELKOM LAMPUNG Jln. Raya Gadingrejo

Jl.Giriharjo No. 02 Fajar


363 SMK Negeri Pagelaran Utara Mulia

SMK Minhajuth Thullab Al


364 Mesuji Amin Sidomulyo Blok D

Jln. Zainal Abidin Pagar


365 SMKS SETIA BHAKTI Alam Desa Brabasan

366 SMKS AL FALAH JLN. SEMAR NO.05

367 SMKN 1 TANJUNG RAYA DESA MUARA TENANG

SMK NEGERI 2 TANJUNG


368 RAYA Jl. Poros Bujung Buring

SMK SWASTA BINTANG


369 SEMBILAN Jln Desa Bangun Jaya

`
P P K D | 47
Lampung

JL. POROS TELOGO REJO,


370 SMKN 1 RAWAJITU UTARA RT 10 RW 003

371 SMKS DHARMA UTAMA JLN POROS MESUJI F

SMKS KOTA TERPADU JLN. KELAPA 4 TANJUNG


372 MANDIRI MAS MAKMUR

373 SMKN 1 MESUJI TIMUR Jl. Desa Tanjung Mas Rejo

SMKN 1 SIMPANG JL. TVRI NO. 1 SIMPANG


374 PEMATANG PEMATANG

JLN BRABASAN KM 2
375 SMKS PATRIOT BANGSA SIMPANG PEMATANG

SMKS MUHAMMADIYAH Jl. Lintas Timur Agung


376 AGUNG BATIN Batin

377 SMK HIDAYATUL MUFTADIIN Jl. Taman Santri No.35

SMKS MUHAMMADIYAH JL. MASJID AGUNG AL


378 PANCA WARNA AQSHO

SMK NEGERI 1 WAY


379 SERDANG Desa Kebun dalam

380 SMKN 1 PANCA JAYA DESA MUKTI KARYA

Tulang
Bawang SMKS KESEHATAN PERSADA
381 Barat ABADI JL. MARGA KENCANA

382 SMKS PENDOWO TUMIJAJAR JL. SIMPANG MAKARTI

SMKS MUHAMMADIYAH JL. KH. AHMAD DAHLAN


383 TUMIJAJAR NO. 10

SMKS PELITA AGUNG


384 TUMIJAJAR JL. JENDERAL SUDIRMAN

385 SMKS ASSUNIYAH JL. RAYA WAY ABUNG 2

386 SMK YPIB TUMIJAJAR JL. JEND. SUDIRMAN

SMKS KARYA BHAKTI JLN. RAYA PULUNG


387 TULANG BAWANG TENGAH KENCANA

`
P P K D | 48
Lampung

SMKN 1 TULANG BAWANG JL. RAYA PULUNG


388 TENGAH KENCANA

SMK S WAHID HUSADA


389 MADANI JL. MULYA JAYA

390 SMKS DARURROHMAN JL. MULYA KENCANA

SMK A. Wahid Hasyim


391 Tebuireng 12 Jln. Raya Pulung Kencana

SMKS MUHAMMADIYAH JL. KH. A. DAHLAN NO.4


392 LAMBU KIBANG KIBANG BUDI JAYA

393 SMKS TARUNA JAYA JL POROS PAGAR BUANA

Jl. Poros Balam Jaya,


394 SMK Negeri 1 Way Kenanga kecamatan Way kenanga

SMKS BUANA GUNUNG


395 TERANG POROS TOTOMULYO

SMKS NASIONAL GUNUNG


396 TERANG MASJID NO.12

SMKS MUHAMMADIYAH JL. DIPONEGORO NO. 56


397 GUNUNG AGUNG TUNAS JAYA

SMKS BHINEKA KARYA


398 GUNUNG AGUNG SENO POROS

JLN RAYA MARGA JAYA


399 SMKN 1 GUNUNG AGUNG RT 13 RK 4

Pesisir SMK Negeri 1 Bengkunat Jl. Lintas Pesisir Barat km


400 Barat Belimbing 16

401 SMKN 1 NGAMBUR JLN. LINTAS BARAT

JL. ABDUL HAMID


PUNCAK RAWAS KRUI
402 SMK NEGERI 1 KRUI PESISIR TENGAH

SMKS MUHAMMADIYAH JL. KH AHMAD DAHLAN


403 KRUI NO.1 PESISIR TENGAH

`
P P K D | 49
Lampung

Bandar SMKS TAMAN KARYA JL. WR. SUPRATMAN NO.


404 Lampung MADYA TEKNIK 3 165

SMKS DHARMA PALA JL.RAYA KM. 10 NO.59


405 PANJANG PANJANG

SMKS YPPL BANDAR JL. SUKARNO-HATTA


406 LAMPUNG BARUNA RIA PANJANG

407 SMKS PLUS BANII SALIM SIMPANG WAY LAGA

JL. PERINTIS
SMKS KRISTEN BPK PENABUR KEMERDEKAAN NO.7
408 BANDAR LAMPUNG KOTABARU

SMKS YAGSMI BANDAR JL. HJ. SAID NO. 93


409 LAMPUNG KOTABARU

SMKS YAPENA BANDAR JL. GAJAH MADA NO. 34


410 LAMPUNG KOTA BARU

JL. P. TIRTAYASA GG. HMS


411 SMKS BINTARA BERINGIN

JL PERINTIS
SMK ANALISIS KESEHATAN KEMERDEKAAN H. SAID
412 TRI JAYA No. 93

SMKS GUNA DHARMA JL. CUT MUTIAH GG.


413 BANDAR LAMPUNG HANIAH NO. 10

SMKS MUHAMMADIYAH 1 JL. WOLTER MONGINSIDI


414 BANDAR LAMPUNG NO. 66B

SMKS SATU NUSA 1 BANDAR


415 LAMPUNG JL. CUT MUTIA NO. 19A

JL. CUT MUTIA NO.21


416 SMKN 3 BANDAR LAMPUNG TELUKBETUNG UTARA

SMKS SATU NUSA 2 BANDAR


417 LAMPUNG JL. CUT MUTIA NO.19A

SMKS SATU NUSA 3 BANDAR


418 LAMPUNG JL. CUT MUTIA NO.19 A

`
P P K D | 50
Lampung

SMKS TAMAN SISWA TELUK JL. WR SUPRATMAN


419 BETUNG BANDAR LAMPUNG NO.74 TELUK BETUNG

JL. KHAIRIL ANWAR


SMKS PGRI 2 BANDAR NO.79 TANJUNGKARANG
420 LAMPUNG PUSAT

SMKS TRISAKTI BANDAR JL. KHAIRIL ANWAR NO.


421 LAMPUNG 10

Jl. Cut Nyak Dien Gg.


422 SMK PALAPA Surya No. 87

423 SMKS BHAKTI UTAMA 1 JL. PANGLIMA POLIM 2A

424 SMK Bhakti Utama 2 Jl.Panglima Polim

SMKS FARMASI KESUMA


425 BANGSA JL. IMAM BONJOL NO. 3

JL. ST BADARUDDIN II Gg.


426 SMK N 9 BANDAR LAMPUNG BAYAM

SMKS SURYA DHARMA JLN KI MAJA GG


427 BANDAR LAMPUNG PERTAMA

428 SMKS BINA MULYA BADAK NO. 335A

SMKS PENERBANGAN JL. TULANG BAWANG NO.


429 LAMPUNG 35 ENGGAL

JL. PAHLAWAN No. 73


430 SMK GEOMATIKA LAMPUNG KEDATON

SMK KESEHATAN BANDAR


431 LAMPUNG Jl. Ratu dibalau No.68

JL. LETKOL H. ENDRO


SMKS PGRI 4 BANDAR SURATMIN NO.33
432 LAMPUNG SUKARAME

SMKS SATRIA BAHARI JL. RADEN PEMUKA NO.7


433 BANDAR LAMPUNG GN. SULAH

SMKS KRIDAWISATA JL. URIP SUMOHARJO GG.


434 BANDAR LAMPUNG PRAJURIT NO. 1

`
P P K D | 51
Lampung

SMKS BINA LATIH KARYA JL. SENTOT ALI BASYA NO.


435 BANDAR LAMPUNG 14

436 SMKN 7 BANDAR LAMPUNG JL. PENDIDIKAN

SMK TARUNA WIDYA JL. PULAU DAMAR Gg.


437 NUSANTARA SAPTA MARGA

SMKS PERSADA BANDAR JL. IMAMBONJOL KM 11


438 LAMPUNG NO.8

JL. TEUKU CIK DIKTIRO


BLOK F2 NO 14 WISMA
439 SMKS SAMUDRA MAS

JL. Imam Bonjol No. 52


440 SMK N 8 BANDAR LAMPUNG Kemiling

SMKS DHARMA UTAMA JL.PERUM POLRI PADAT


441 RAJABASA KARYA NO.17

SMKS 2 MEI BANDAR


442 LAMPUNG JL. ABDUL MUIS NO.18

JL. PROF. SUMANTRI


BROJONEGORO,
443 SMKN 2 BANDAR LAMPUNG RAJABASA

SMK CITRA ANGKASA


444 SCHOOL Jl. Perwira No. 21

445 SMK Global Surya Jl. St. Djamil No.1

SMKS GAJAH MADA BANDAR JL. SOEKARNO-HATTA


446 LAMPUNG NO. 1

Jl. Ratu Dibalau Way


SMKS YP 57 BANDAR Kandis Tanjung Senang
447 LAMPUNG Bandar Lampung

448 SMKS YADIKA JL. SOEKARNO HATTA

JL. Flamboyan IV Labuhan


Dalam Tanjung Senang
449 SMKS MIFTAHUL ULUM Bandar Lampung

`
P P K D | 52
Lampung

450 SMKN 5 BANDAR LAMPUNG JL. PANGERAN TIRTAYASA

JL. PULAU MOROTAI NO.


33 SUKABUMI, BANDAR
451 SMKN 1 BANDAR LAMPUNG LAMPUNG

SMKS TARUNA BANDAR JL PULAU LEGUNDI NO 6


452 LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

453 SMKS DWI PANGGA JL. PEJAJARAN NO. 4

SMKS FARMASI CENDIKIA Jl. P. Tirtayasa- P.


454 FARMA HUSADA Enggano no 99

SMK YAPISDA BANDAR JL. Ir. Sutami Gg. Ustadz


455 LAMPUNG Sam un

456 SMK S BHINEKA JL. SULTAN HAJI NO.28B

JL. ZAINAL ABIDIN PA


457 SMK S MUHAMMADIYAH 2 NO.14

SMK S PGRI 1 BANDAR


458 LAMPUNG JL. P. ANTASARI NO. 105

Jl. Pulau Tegal No. 44


Sukarame Bandar
459 SMK. P Raden Intan Lampung

SMK S ARJUNA BANDAR JL. TULANG BAWANG


460 LAMPUNG NO.35 ENGGAL

JL. HOS COKROAMINOTO


461 SMK N 4 BANDAR LAMPUNG NO.102

SMK S TAMAN KARYA Jln. Jenderal R. Suprapto


462 MADYA TEKNIK 1 No.82

JL. JENDERAL SUDIRMAN


463 SMK S UTAMA NO. 39

SMK N SMTI BANDAR


464 LAMPUNG JEND. SUDIRMAN NO. 43

Jl. Jendral Sudirman No.


465 SMKS Azza Wa Jalla 86 Rawa Laut

`
P P K D | 53
Lampung

Jl. Imam Bonjol Gg.


466 SMKS Vikri Flamboyan Segalamider

JL. Mayor Salim Batu Bara


Gg. Matahari No. 3 Teluk
467 SMKS SETIA BUDI Betung

468 SMKN 6 BANDAR LAMPUNG JALAN RE. MARTADINATA

469 SMKS TRI KARYA UTAMA JL. BANTEN

SMKS GAJAH TUNGGAL


470 Metro METRO JL. NATUNA

471 SMK MERAH PUTIH SCHOOL Jl. Cempaka 21 C

472 SMK TUMANINAH YASIN Jl. Pala No. 51 Kauman

JL. PATIMURA 29
BANJARSARI METRO
473 SMKS MAARIF 1 METRO UTARA

SMKS ISLAM BINA KHALIFAH Jl. Gelatik II, Desa


474 BANGSA Purwoasri

SMKS KP GAJAH MADA 1


475 METRO JL. JENDRAL SUDIRMAN

SMKS KP GAJAHMADA 2
476 METRO JENDRAL SUDIRMAN

JL. KHAIRBRAS II NO.12


SMKS MUHAMMADIYAH 2 GANJARASRI 14/IV
477 METRO METRO BARAT

SMKS MUHAMMADIYAH 3
478 METRO JL. SOEKARNO-HATTA

JL. YOS SUDARSO PO BOX


479 SMKN 2 METRO 214

PESANTREN MULYOJATI
480 SMKS DARUL AMAL 16 B

SMK KESEHATAN WAHANA


481 MEDICA METRO JL. CEMARA NO. 02

`
P P K D | 54
Lampung

JL.KI HAJAR DEWANTARA


482 SMKS GANESA METRO 15 A

SMKS MUHAMMADIYAH 1 JL. TAWES 21 POLOS


483 METRO YOSODADI METRO TIMUR

484 SMKN 1 METRO JL. KEMIRI 15 A

485 SMKN 3 METRO JL. KEMIRI 15A

JL. KI. HAJAR


486 SMKS TARUNA BUMI METRO DEWANTARA

487 SMKS TELADAN METRO JL. TONGKOL NO. 48

488 SMKS DAARUL `ULYA JL. MERICA NO.31

Jl. Raya Stadion 24


489 SMK AKU CINTA INDONESIA Tejoagung Metro Timur

490 SMK KARTIKATAMA METRO Jl. Kapten P. Tendean

SMKS KARTIKATAMA 2
491 METRO JL. Kapten P. Tendean

492 SMK NEGERI 4 METRO JL. LETJEND SOEPRAPTO

3.2 Lembaga Pendidikan Tinggi

Secara spesifik, di Provinsi Lampung belum ada


Perguruan Tinggi yang memiliki jurusan khusus di
bidang kebudayaan atau Sekolah Tinggi yang khusus di
bidang seni budaya. Namun demikian, terdapat beberapa
Peguruan Tinggi memiliki jurusan yang berhubungan
dengan kebudayaan misalnya : Multi Media, Sejarah
Seni Tari, Agri bisnis, Pariwisata dll Diantara lembaga
pendidikan tersebut, yaitu :

`
P P K D | 55
Lampung

1. Perguruan Tinggi Negeri :


a. Universitas Lampung ( jur. Seni Tari, Seni Musik, Sejarah,
Budi daya Pertanian, Geografi )
b. Intitut Tehnologi Sumatera ( Jur. Arsitektur, Geologi,
Antropologi)
c. IAIN Raden Intan ( Jur. Pariwisata, SosBud)
d. STAIN Jurai Siwo ( Jur. Pariwisata )
2. Perguruan Tinggi Swasta :
1. Universitas Bandar Lampung ( Jur.Sejarah )
2. Universitas Malahayati ( Jur. Lanskep)
3. Universitas Muhamadiyah Lampung
4. Universitas Muhamadiyah Metro
5. Universitas Saburai
6. Universitas Tulang bawang
7. Universitas Megow Pak tulang Bawang
8. Institut Informatika darmajaya
9. Sekolah Tinggi Bahasa Asing Tehnokrat
10. Sekolah Tinggi bahasa Asing Yunisla
11. STIH Kalianda ( jur. Hukum Adat )
12. STIE Gentiaras
13. STIH Muhamadiyah ( Jur. Hukum Adat )
14. STIKES Aisyah Pringsewu ( Kesehatan Masyarakat )
15. STIKES Mitra lampung ( Jur. Kesehatan Masyarakat)
16. Sekolah Tinggi Ilmu Maritim Mutiara
17. Sekolah tinggi Ilmu Pertanian Surya Darma
18. STT Nusatara ( Jur. Agri Tehnologi )
19. STIE Lampung ( manajemen pariwisata )
20. STIE Mitra ( manajemen pariwisata )
21. STIE Muhamadiyah Pringsewu
22. STIE Way Jepara
23. STIE Muhamadiyah Kalianda
24. STIE Ragam Tunas
25. STISIPOL Darma wacana
26. STKIP Muhamadiyah Kotabumi

`
P P K D | 56
Lampung

27. STKIP Muhamadiyah Pringsewu


28. STKIP PGRI Bandar Lampung
29. STKP PGRI Bandar Lampung
30. STMIK Darma Wacana
31. STMIK Mitra
32. STMIK Teknokrat
33. STMIK Tunas bangsa
34. STMIK Dian Cipta Cendekia
35. Polinela Bandar Lampung
36. Poliktehnik Seni Gajah sakti
37. Akademi pariwisata satu nusa

`
P P K D | 57
Lampung

BAB IV
DATA OBJEK PEMAJUAN KEBUDAYAAN (OPK)

4.1 Manuskrip

Manuskrip adalah semua bahan tulisan tangan


peninggalan nenek moyang pada kertas, lontar, kulit kayu,
dan sebagainya. Terdapat beberapa manuskrip skrip
(naskah) kuno yang selama ini tersimpan di penjuru tanah
air, sejatinya merupakan sumber peradaban tak ternilai.
Manuskrip merupakan sumber pengetahuan yang masih
relevan sampai kini, selain nilai-nilai kehidupan.

TABEL. 4.1
MANUSKRIP

NO KABUPATEN / URAIAN
KOTA
1 LAMPUNG UTARA a. Surat babak lalim
b. Kitab Kuning Raja Niti
c. Kitab Kuntara Brojo Aso
d. Kitab Pangkak Naga
e. Dudul Batu
2 LAMPUNG TIMUR a. Silsilah Keratuan
Malinting
b. Kitab Kuntara Rajaniti
c. Kitab Ketaro adat Lappung
3 LAMPUNG SELATAN a. Al-Quran Tulis Tangan
b. Kitab Kuntara Raja Niti
Jugul Muda
c. Dalung Kuripan ( perjanjian
Lampung – Banten
d. Aksara Lampung Kuno
e. Peta mekah
4 LAMPUNG BARAT Kha Ga Nga ( aksara lampung
5 TANGGAMUS Kha Ga Nga
6 PESISIR BARAT a. Tambo ( Silsilah
Kebandaran 16 Sai Batin
Marga di Pesisir Barat)
b. - Aksara
- Surat Perjanjian Tuha
c. - Gedung Dalom
d. - Rumah Adat
e. - Situs Peninggalan
- Pakaian Perang
f. - Pusaka-pusaka

`
P P K D | 58
Lampung

terapang, punduk,
Pemanohan, Payan, Keris,
Sula
g. - Pakaian Adat Raja
h. – Keramat

7 LAMPUNG TENGAH -

8 WAY KANAN a. Hikayat Radin Djambat Hang


Kirat

9 PESAWARAN a. Kitab Kuntara Raja Niti.


b. Kitab kuno pangeran sekar
c. Silsilah sutan marga bandakh
d. Kuntara Susokh Zaman pubian
bungkukh jadi.

10 PRINGSEWU

11 BANDAR LAMPUNG a. Tambo


b. Aksara
c. Al quran Lunik
d. Silsilah Keratuan balau
e. Terapang
f. Punduk
g. Tuha – Tuha Raja

12 TULANG BAWANG -
BARAT

13 METRO a. Kitab Kuntara Raja Niti


b. Kuntharo Brajo Sako
Ketherem Bandar Pak
14 MESUJI -

15 TULANG BAWANG -

Sumber : Borang Kabupaten / Kota Provinsi Lampung

`
P P K D | 59
Lampung

4.2. Tradisi Lisan

Tradisi lisan merupakan salah satu jenis warisan kebudayaan


masyarakat setempat yang proses pewarisannya dilakukan
secara lisan. Tradisi lisan ini terdiri atas cerita rakyat, bahasa
rakyat, teka-teki rakyat (pertanyaan tradisional), peribahasa rakyat
(ungkapan tradisional), dan nyanyian rakyat. Tradisi Tradisi lisan
merupakan bagian kekuatan kultural suatu suku bangsa. Tradisi
lisan sangat beraneka ragam bentuknya, tidak hanya berupa
dongeng, mitos, dan legenda atau pantun dan syair. Setiap daerah
bahkan setiap suku memiliki tradisi lisan masing-masing.

Tabel 4.2.
TRADISI LISAN

NO KABUPATEN / KOTA URAIAN


1 LAMPUNG UTARA a. Legenda Paya Cupak
b. Legenda Putri Silamayang
c. Legenda Gragasi
d. Legenda Putri Melor
e. Legenda Cut Bacut
f. Putri Bungsu
g. Cerita Sanak Akhuk
2 LAMPUNG TIMUR a. Legenda Rati Dipugung
b. Legenda Makam
Brajaselebah
c. Legenda Makam habib
Husen
d. Legenda Keratuan malinting

3 LAMPUNG SELATAN a. Batu Melekup


b. Kahanda Kembang
c. Belanga gasi

4 LAMPUNG BARAT a. Wakhahan


b. Netah Adok (Sastra lisan
yang digunakan pada saat
pemberian gelar adat)
c. Segata
d. Bekhasan
e. Nagguh
f. Betattah

5 TANGGAMUS a. Wakhakhan

`
P P K D | 60
Lampung

b. Netah Adok
c. Sesimbatan
d. Sagata
e. Batin Mangunang
6 PESISIR BARAT a. Netah Adok (Sastra lisan yang
digunakan pada saat
pemberian gelar adat)
b. Setekutan
c. Muwayak
d. Ngehahado
e. Hahiwang
f. Drusalamah

7 LAMPUNG TENGAH a. Cerita Tali Kiyang


b. Cerita Way Seputih
c. Cerita Riwayat Gunung Sugih
d. Cerita Sipahit Lidah
e. Cerita Tuping Nyerupa
f. Cerita Minak Sangaji Mentanah
g. Cerita Berdirinya Bandar Pak
h. Cerita Minak Sendiko Pulun
i. Cerita Betan Subing
j. Sastra Rinnget
k. Sastra Dadi
l. Sastra Peppacur

m. Sastra Bebandung
n. Sastra Pasa'an
8 WAY KANAN b. a. Pisaan
c. b. aruhan
9 PESAWARAN a. Segata/pattun
b. Bubandung
c. Wawachan/pepaccur/pepaccongh
d. Warahan (cerita rakyat)
e. Sesikun/Sekiman (peribahasa)
f. Memang (mantra)
g. Seganing/teteduhan (teka-teki)
h. Paghadini

10 PRINGSEWU -

11 BANDAR LAMPUNG a. Pepacekh


b. Warahan
c. Ringget
d. Ngaji Dikhi
e. Pecokh Krakatau
f. Pisaan
g. Bebandung
h. Segata
g. Adhi-Adhi
12 TULANG BAWANG

`
P P K D | 61
Lampung

BARAT
13 METRO a. Legenda putri Nuban
b. Pepancor,
c. Pattun (pantun),
d. Pisaan,
e. Bebandung,
f. Dadi
g. Mantera.

14 MESUJI
15 TULANG BAWANG a. Cerita Onang
b. Cerita Menak Ngegulung
c. Cerita Menak Sengaji
d. Cerita Menak Ngegeccang
Bumi
e. Cerita Pulau daging Kapal
Cina
f. Cerita Putri Bulan
g. Cerita Kerajaan Tulang
Bawang
h. Cerita Sang Aghuk
i. Sastra Reringget
j. Sastra Ngediou
k. Sastra Besya’er
l. Sastra Bebandung
Sumber : Borang Kabupaten / Kota Provinsi Lampung

4.3. Adat Istiadat


Marga yang ada Provinsi Lampung adalah Marga
Pepadun dan marga Sai batin yang terbagi lagi menjadi
sub-marga yang bahasanya pun berbeda. Terlepas dari itu
mereka tetap bersatu sebagaii mana bersatunya sebuah
suku. Kedua Marga yang mendiami Provinsi Lampung,
mempunyai beberapa tradisi yang tidak bisa dihilangkan
sejak zaman nenek moyang mereka. Adat istiadat tersebut,
berkaitan dengan beberapa jenis, yaitu; adat istiadat
tentang tata perilaku masyarakat, adat adat istiadat terkait
perilaku terhadap agama, perkawinan, gotong-royong, dan
sebagainya. Namun sangat disayangkan beberapa adat
istiadat tersebut sudah mulai jarang dilaksanakan oleh
masyarakat Adapun adat istiadat yang berada di Provinsi
Lampung sebagai berikut :
`
P P K D | 62
Lampung

TABEL 4.3
ADAT ISTIADAT

NO KABUPATEN / KOTA URAIAN


1 LAMPUNG UTARA Lampung Abung
a. Munggah Bumei
b. Lapah Pinang
c. Turun Mandi
d. Serah Asah
e. Temu di Lunjuk
f. Ngejuk Ngaku
g. Nyubuk
h. Kuruk Pegawo Adat
i. Musok
j. Amuk
k. Netak Apeng
l. Cangget Kughuk
m. Cangget Turun Mandei
n. Cangget Serak Asah
o. Cangget Bekatan
p. Cangget Ngebekas
q. Cangget Mupadun
r. Sewaghian (abung/sungkai)
s. Cangget Pilangan
(abung/sungkai)
t. Begawi (abung/sungkai)

Lampung Sungkai
a. Ruyang-Ruyang Mandi Pagi
Serak Sepi.
b. Kuruk Laju di Way
c. Ngini Puradu Bicara
d. Midang
e. Cangget Bara
f. Cangget Agung Muli meranai
g. Cangget Agung Sumbay
Perwatin
h. Cangget Ulang Sambay
i. Cangget Pumpung
j. Mupadun Cakak suntan
k. Hibah Serba Payu
l. Pepadun
m. Intar Padang
n. Intar terang (Bambang
Padang)
o. Intar Manum
p. Hibal Pungatu
q. Ngubali Bali
r. Silih Tegi (turun tahtah)
s. Nambak (adat kematian)
t. Sesumbahan

`
P P K D | 63
Lampung

2 LAMPUNG TIMUR a. Bumbang Aji.


b. Cangget
c. Mepadun
d. Ngarak Pacar.
e. Mandi tukuk
f. Begawi mejeng
g. Nyubuk majew
h. Sebambangan
i. Kuwaghei
j. Muwaghei
k. Tandang mengan
l. Tajuk
m. Merun
n. Nyuwah damagh
o. Ngarak mengian
p. Turun mandi
q. Bejeneng (adat melinting)

3 LAMPUNG SELATAN a. Muhun


b. Tari Rudat Ngarak
c. Sepusok' an (Suap-Suapan
kedua mempelai)
d. Maju Mandi Di Way
e. Sanak Mandi Di Way (yang
mau di khitan)
f. Dipangga
g. Khuwah (do’a makan
bersama)
h. Ngejajak
i. Majang
j. Nyambuk Maju
k. Khuwah Lamban
l. Pekkekh
m. Nyessuk Kipas: Memberi
gagang pada kipas yang
sudah di anyam
n. Nuhot
o. Nyambai
p. Manjau : Menghadiri sahibul
Hajat sebelum resepsi
q. Ngittai Maju
r. Ngakkatton Hajat
s. Bebakhung
t. Nyeccup
4 LAMPUNG BARAT a. Nayuh
b. Sekura

`
P P K D | 64
Lampung

c. Metudau
d. Semanda
e. Bediom
f. Buharak
g. Budikekh
h. Hadra
5 TANGGAMUS a. Nayuh
b. Sakuraan
c. Metudau
d. Semanda
e. Bediom
f. Buarak
g. Budikeh
h. Butegi
6 PESISIR BARAT a. Nayuh
b. Sekuraan
c. Memandian
d. Kekicekhan
e. Ngejalang Kubukh
f. Ngejalang Balak
g. Ngejalang Kebun
h. Metudau
i. Semanda
j. Bediom
k. Buarak
l. Budikekh

7 LAMPUNG TENGAH ADAT LAMPUNG


1. Bumbang Aji
2. Sujut Balak
3. Pineng Ngerabung Sanggay
4. Ittar Mulei
5. Manjau Balak
6. Cangget Turun Mandei
7. Cangget Pilangan
8. Ngedio
9. Ringget
10. Peppacur
11. Bebandung
12. Nyubuk Penganggih
13. Igel
14. Merwatin
15. Ngejuk Pemandei
16. Ajau Sabai
17. Ngatak Salah
18. Gawi Keding Kedingan
19. Galang Silo
20. Ngantak Dau Pengadew Daw
21. Sesan
22. Sigeh
23. Katyuara
24. Lunjuk

`
P P K D | 65
Lampung

25. Lawang Kuri


26. Pengawinan
27. Kandang Rarang
28. Jejalan
29. Awan Telapah
30. Paccah Haji
31. Ngarak/Arak-arakan
32. Nginai Adek
33. Mosok
ADAT BALI
1. Ngaben
2. Nyepi
3. Kuningan
4. Galungan
ADAT JAWA
1. Tingkepan
2. Ruwatan
3. Punggahan
4. Puputan

8 WAY KANAN a. Begawi Adat .


b. Serak Sepi
c. Pengangkonan
d. Canggot
e. Nitik Canang
f. Merwatin yaitu
musyawarah adat

9 PESAWARAN 1. Nyakak (sistem perkawinan)


2. Semanda Lepas/cambokh
SUmbay
3. Semanda Raja Raja
4. Sebambangan
5. Djujor (sistem perkawinan)
6. Tanjakh.
7. Bekhasan
8. Ngelamakh
9. Buasakh-Asakhan
10. Ngita
11. Nayuh/Tayuhan
12. Butangekh
13. Anjau silau dan muli mekhanai.
14. budikerh,
15. kedayokhan,
16. kemukhuh,
17. butamat,
18. butetakh,
19. nyambai budamping.
20. Pengangkonan
21. Upacara Gawi
22. Upacara Ngebabali.

`
P P K D | 66
Lampung

23. Upacara Ngambabekha.


24. Daduaian
25. Upcara Ngumbay Lawok.
26. Upacara Ngalahumkha
27. Upcara Belimau
28. Upcara Ngebala

10 PRINGSEWU

11 BANDAR LAMPUNG a. Nayah


b. Nyambai bayu
c. Ngkhak Butting
d. Turun mandi
e. Ngeni adok
f. Beasakh asakhan
g. Sebambangan
h. Cakak pepadun
i. Bediom
j. Cuak mengan sabai

12 TULANG BAWANG
BARAT

13 METRO a. Kemuwaghiyan
b. Cuak Mengan
c. Begawi Adat

14 MESUJI
15 TULANG BAWANG ADAT LAMPUNG
1. Bumbang Aji
2. Sujut
3. Betonang
4. Ngettar Mulei
5. Manjau Balak
6. Turun Duway
7. Cangget Pilangan
8. Ngedio
9. Ringget
10. Peppacur
11. Bebandung
12. Nyubuk
13. Nigel
14. Merwatin
15. Tali Pengendur
16. Manjau sabay
17. Ngatak Salah
18. Begawei
19. Galang Silo
20. Ngantak Dau Pengadew Daw
21. Sesan
22. Sigeh
23. Kayuarou
24. Telui Bohou

`
P P K D | 67
Lampung

25. Belangan Kurei


26. Kaw/janur
27. Kandang Rarang
28. Kasur lamat
29. Awan Telapah
30. Paccah Haji
31. Ngarak/Arak-arakan
32. Mekuh Adek
33. Mosok

ADAT BALI
1. Ngaben
2. Nyepi
3. Kuningan
4. Galungan

ADAT JAWA
1. Tingkepan
2. Ruwatan
3. Punggahan
4. Puputan

Sumber : Borang Kabupaten / Kota Provinsi Lampung

4.4 Ritus
Di dalam suatu kelompok masyarakat tentu ada suatu
bentuk ritual. Suatu bentuk ritual bukanlah sesuatu yang
mandiri, melainkan terkait dengan aspek-aspek lain. Ritual
tersebut sebenarnya terkait dengan suatu sistem kepercayaan
dan/atau sistem religi.

Ritus sebagai salah satu objek kebudayaan berupa tata


cara pelaksanaan upacara atau kegiatan yang didasarkan pada
nilai tertentu oleh kelompok masyarakat, seperti halnya
masyarakat Lampung .Sesungguhnya, masyarakat
Kalimantan Utara memiliki berbagai banyak perayaan yang
diwujudjan dalam bentuk upacara atau ritual.
Berbagai jenis upacara atau ritual dan pesta rakyat
berhasil diidentifikasi dalam borang dan hasil survei di
masyarakat di sini terdapat berbagai jenis. Angka ini nantinya
akan terus bertambah seiring proses pengindetifikasian
mengingat khasanah ritual masyarakat Kampung sangat kaya
yang belum tergali dan teridentifikasi yang selama ini dilakukan
oleh etnik yang mendiami Provinsi Lampung

`
P P K D | 68
Lampung

TABEL 4.4
RITUS

NO KABUPATEN / KOTA URAIAN


1 LAMPUNG UTARA a. Cebuk Caluk
b. Silih Darah
c. Marhaba
d. Butamat
e. Nyejak
2 LAMPUNG TIMUR a. Beamal-amal
b. Nigo panas
c. Mitew panas
d. Nyesah Lattai.
e. Ngepakngepuluh panas
f. Nyeghatuspanas
g. Nemui tahun
h. Belangir
i. Cucuk kundu
j. Mendem tebuney
k. Cebuk Caluk
l. Marhaban
3 LAMPUNG SELATAN a. NGEBUYU (NGEGABOKH)
b. NGADOK
c. MARHABA
d. NGELOP
e. NGENNI AMAI
f. 3 KHANI, 7, KHANI, 40, KHANI,
100 KHANI, NGEKHOL
g. KHUWAH
h. SETIAKH
i. NGEBAGIAN JUADAH
j. NINGA
4 LAMPUNG BARAT a. Ngememang
b. Niga Khani
c. Nujuh Khani
d. Batang Puluh Hari
e. Ngepak Puluh Khani
f. Nyekhatus Khani

5 TANGGAMUS a. Ngememang
b. Niga Khani
c. Nujuh Khani
d. ngepak Puluh Khani
e. Nyekhatus Khani
6 PESISIR BARAT a. Ngejalang Kubukh
b. Ngejalang Balak
c. Ngejalang Kebun

`
P P K D | 69
Lampung

d. Ngelangekh
e. Pedamai
f. Ngememang (Mengobat
dengan baca matra)
g. Niga Khani
h. Nujuh Khani
i. Khua Kali Pitu Khani
j. Ngepak Puluh Khani

7 LAMPUNG TENGAH a. Niga Hari


b. Nujuh Hari
c. 40 hari
d. 100 hari )
e. Nahun 1 / Mendak Pisan
f. Nahun 2 / Mendak Pindo
g. Nahun 3 / Nyewu / 1000
hari
h. Ruwatan Bumi
i. Ruwat Sangkala
j. Jamasan/ Muharoman
k. Pawai Budaya dalam rangka
Memperingati Maulid Nabi
l. awai Obor yang dilaksanakan
pada saat Malam Takbir

8 WAY KANAN a. Mandom


b. Surtanah
c. Ruwahan
d. Rugyah
d.
9 PESAWARAN a. Khuhuk Limau/Belanekh.
b. Khuhuk Kaminduan
c. Teppuk Pusokh/Salai
Tabui/Salin Khah/Nyilih
Dakhah.
d. Betebus
e. Becokokh/tasyakuran
f. Ngekuk/Ngebuyu/Mahau
Manuk
g. Besunat
h. Ngantak Sanak Ngaji
i. Khuhuk Mekhanai
j. Nyakakko akkos
k. Nettah Adoq/cakak pepadun
l. Kebaian mengan : makan
bersama pengantin
m. Tatikolan ;Gotong royong
sebelum acara adat.
n. Daduaian
o. Changet Bakha.

`
P P K D | 70
Lampung

10 PRINGSEWU

11 BANDAR LAMPUNG a. Memang


b. Nga khani
c. Nuju Khani
d. Baca Syekh
12 TULANG BAWANG
BARAT

13 METRO -

14 MESUJI

15 TULANG BAWANG a. Niga Hari


b. Nujuh Hari
c. 40 hari
d. 100 hari )
e. Nahun 1 / Mendak Pisan
f. Nahun 2 / Mendak Pindo
g. Nahun 3 / Nyewu / 1000
hari
h. Ruwatan Bumi
i. Ruwat Sangkala
j. Jamasan/ Muharoman
k. Pawai Budaya dalam rangka
Memperingati Maulid Nabi
l. awai Obor yang dilaksanakan
pada saat Malam Takbir

Sumber : Borang Kabupaten / Kota Provinsi Lampung

4.5 Pengetahuan Tradisional

Pengetahuan tradisional dapat dipahami sebagai satu


bentuk respon kreatif dari suatu suku bangsa dalam
menjaga keberlangsungan kehidupannya, sehingga tidak
satupun suku bangsa yang tidak memiliki pengetahuan
tradisional yang berfungsi untuk melakukan penetrasi
terhadap kondisi kehidupan sosial dan kondisi lingkungan
alam (environment) di mana
mereka berada.
Sebagai suatu suku bangsa, masyarakat Lampung
juga memiliki sejumlah pengetahuan tradisional yang

`
P P K D | 71
Lampung

diwujudkan oleh leluhur mereka, dan tidak sedikit


pengetahuan tersebut pada dasarnya masih cukup relefan
dioperasional dalam mendukung proses hidup dari
masyarakat dewasa ini.
Pengetahuan tradisional dari berbagai jenis
pengetahuan tradisional. Jumlah ini kemungkinan terus
dapat betambah dalam proses pengumpulan tahap
selanjutnya. Jenis-jenis OPK dan pengelompokan tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut berikut:

TABEL 4.5
PENGETAHUAN TRADISIONAL

NO KABUPATEN / KOTA URAIAN


1 LAMPUNG UTARA 1. Tetap Wayet/Tap Bayit
2. Punti Penawar/Pisang
Tawar
3. Ketepuk/Cetupan
4. Kunyit Asam
5. Pucuk Jambu Batu, Buah
Sawo Muda
6. Daun Rambutan (daun
setengah tua)
7. Bubuk Kopi
8. Kayu Tumpang/Benalu
9. Lempuyang
10. Kunyit Putih
11. Bekhul
12. Daun Dadap
13. Daun Pare Kecil
14. Jantung Pisang
15. Capa Sungkay
16. Grunggang
17. Kayu Kebol
18. Penabar Kuning
19. Bawak Pelawi
20. Bawak Ruku/Langsa
21. Bakak Limau Tahlui
22. Bakak Lioh
23. Limau Nipis
24. Lempuyang
25. Mata Wali

`
P P K D | 72
Lampung

26. Bunga Hati


27. Kanjang Halom
28. Ketimbang
29. Kepanjang
30. Jabung
31. Talam Bekukut
32. Peti Gresik
33. Kibik Kebayan
34. Kibuk Ragah
35. Kibuk Manuk
36. Pesihungan (sepasang
kerbau besi)

2 LAMPUNG TIMUR a. Keris


b. Badik
c. Laduk
d. Candung/ Cughik
e. Payan / tombak
f. Bebedil
g. Bubuw
h. Jaring
i. Jalo
j. Suppit
k. Legian
l. Mattek ( alat tenun kain tapis)
m. Klikuk Sapi
n. Lesung dan Alew
o. Pipisan dan anak pisan
3 LAMPUNG SELATAN a. Bulung kecubung
b. Bulung cambai
c. Bulung mahhakh
d. Bulung jabung
e. Bulung cacakkekh
f. Bulung khandu
g. Bulung lagun
h. Kayu nuppang
i. Wayit kekhali
j. Bulung jakhak
k. Bulung capa
l. Wayit manyassam
4 LAMPUNG BARAT 1. Pengobatan Tradisional:
a. Wait Masam (Obat Demam)
b. Benalu Kupi (Obat Kangker)
c. Bulung Jambu Biji (Obat
Diare)
d. Bulung Salam (Obat Bersih
Ginjal)
e. Bulung Sirsak (Obat Darah

`
P P K D | 73
Lampung

Tinggi)
f. Bulung Jarak (Obat Panas
Dalam)
g. Bulung Cambai (Obat Mata)
h. Cacing Tanoh (Obat Tepes)
i. Cintawali (Obat Diabetes)
j. Kunjekh (Obat Mag/ Mah)
k. Mengkudu (Obat Jantung)
l. Oyong (Obat Asma)
m. Temulawak (Obat Kangker
Hati)
n. Undur-Undur (Obat Stroke)
2. Keterampilan:
a. Napis
b. Nganyam
c. Mahak
d. Celugam
5 TANGGAMUS Pengobatan tradisional
a. Bait Naymsan
b. Benalu Limau
c. Bias Kecokh
d. Bulung Jambu
e. Bulung Samalaki
f. Bulung Salam
g. Bulung Sirsak
h. Bulung Cambai
i. Cacing tanoh
j. Cintawali
k. Kinjekh
l. Pask Bumi
m. Mengkudu
n. Oyong
o. Temulawak
p. Tetap Lawas
q. Tetap wayet
r. Undur Undur

Ketrampilan
a. Napis
b. Nganyam
c. Ngitung Umbak

6 PESISIR BARAT Obat:


a. Bait Nyamsam (Obat
Demam)
b. Cintawali (Obat Diabetes)
c. Bulung Jarak (Obat Panas
Dalam)
d. Bulung jambu biji (Obat

`
P P K D | 74
Lampung

Diare)
e.
Bulung Samalaki (Obat Cuci
Perut)
f. Kunjekh (Obat Mag/ Mah)
g. Bulung Sirsak (Obat Darah
Tinggi)
h. Bias Kecokh (Obat Keseleo)
i. Undur-Undur (Obat Stroke)
j. Cacing Tanoh (Obat Tepes)
k. Pask Bumi (Oabat Panas
Dalam dan Pegal)
l. Bulung Cambai (Oabat
Mata)
m. Benalu Limau (Oabat
Kangker)
n. Mengkudu (Obat Jantung)
o. Oyong (Obat Asma)
p. Temulawak (Obat Kangker
Hati)
q. Bulung Salam (Obat Bersih
Ginjal)
Keterampilan:
a. Ngitung Umbak
b. Napis
7 LAMPUNG TENGAH a. Mengurut
b. Pasang gandit
c. Kerokan
d. Bekuagh
e. Besulam
8 WAY KANAN a. Urut
b. Bekam
c. Kerokan
d. Sangkal Putung
e. Anyaman (brunang, tikar,
bubu, niu, tampah, bakul)
f. Cintung kayu
g. Menyulam
h. - Kreasi tapis
9 PESAWARAN a. Ngeberus (obat tradisional)
b. Arsistektur Rumah panggung
c. Ornamen khas Lampung
d. Kain tenun Tapis
e. Kain Sulam Usus
f. Kain Kebung
g. Sigekh wanita
h. Sual ciha

`
P P K D | 75
Lampung

10 PRINGSEWU
11 BANDAR LAMPUNG a. Tapis
b. Sulam Usus
c. Tumbung Manuk
12 TULANG BAWANG
BARAT
13 METRO
14 MESUJI
15 TULANG BAWANG a. Mengurut
b. Beserak Besonat
c. Kerokan
d. Bekuaw
e. Besolam
Sumber : Borang Kabupaten / Kota Provinsi Lampung

4.6 Teknologi Tradisional

Sejumlah catatan sejarah dan hasil wawancara yang


dilakukan menjelaskan bahwa dalam sejarahnya Provinsi
Lampung dihuni oleh penduduk yang dengan berbagai
etnis sebagai suku bangsa yang mendiami Provinsi
Lampung , tercatat keberadaannya sudah di wilayah
tersebut jauh sebelum terbentuknya NKRI. Sebagai suatu
kelompok masyarakat, penduduk Lampung pada saat itu
sangat akrab dan menggantungkan kehidupannya dengan
keadaan alam sekitarnya, yakni lingkungan agraris dan
kelautan.

Secara umum, dari data isian teknologi tradisional


dari berbagai jenis. Jumlah ini kemungkinan terus dapat
betambah dalam proses pengumpulan tahap selanjutnya.
Jenis-jenis OPK dan pengelompokan tersebut dapat dilihat
pada table berikut berikut:

`
P P K D | 76
Lampung

TABEL 4.6
TEHNOLOGI TRADISIONAL

NO KABUPATEN / KOTA URAIAN


1 LAMPUNG UTARA 1. Punduk
2. Badik
3. Payan
4. Laduk
5. Candung
6. Pedang Zulfikar
7. Gerobak Kambing
8. Gerobak Sapi
9. Alat Tenun
10. Arsitektur Bunga
Cempako
11. Payan Jalang Bekikho
12. Tetayuk
13. Ijan Lado
14. Lakkai
15. Pettei Besi
16. Appai/tikar
17. Jawan
18. Kindagh
19. Sinduk Gulai
20. Bubeu/Bubu
21. Tanggo Rajo
22. Jung/Biduk
23. Ghaakit/Rakik
24. Belawik
25. Hinsor /Isor
26. Lesung
27. Lesung Cuit
28. Cap Buay Harayab
29. Cap Tahun 1815 &1818
Desa Kota Negara
30. Kulintang Siburung Jawoh
31. Belawi
32. Gerubak
33. Bubu
34. Kriding
35. Salang
36. Serampang
37. Kukor
38. Niu
39. Huyan
40. Irik
41. Ceruban

`
P P K D | 77
Lampung

42. Bayuk
43. Tangguk
44. Pantuk
45. Lakai
46. Pesian (Wadah Nasi)
47. Sumpit (dompet Lamung)
48. Haru
49. Sulan/Tikar
50. Cintung
51. Peti gresik
52. Peti besi
53. Talam
54. Talam bekukut
55. Gilingan Bekukut
56. Baja
57. Tiruk
58. Linggis Beruga Pulan
59. Pedang si Hawak

2 LAMPUNG TIMUR a. Keris (Senjata Tradisional)


b. Payan (Senjata Tradisional)
c. Sula (Senjata Tradisional)
d. Puluk (pikat Burung
mengunakan Getah nangka)
e. Bebedil (Senjata Tradisional)
f. Bubuw
g. Jaring
h. Jalo
i. Suppit
j. Legian
k. Mattek ( alat tenun kain
tapis)
l. Kukugh kelapo

3 LAMPUNG SELATAN a. Alat tenun inuh


b. Nyanik kikat
c. Payan
d. Nyanik kipas
e. Candung
f. Nyanik penganan
g. Badik
h. Kikhang
i. Nyanik gatik
j. Nyawan
k. Lading
l. Gekhubak
m. Peti

`
P P K D | 78
Lampung

n. Tukkus
o. Gubit
p. Kuppis
q. Akhit
r. Candang
s. Bubuan
t. Pacul
u. Jala (jakhing)
v. Cemetik tupai

4 LAMPUNG BARAT a. Payan


b. Candung
c. Lakkai
d. ilat/tikar
e. Jekhawwan
f. Ginjakh
g. Cakhuk Gulai
h. Lesung
i. Nyu
j. Tangguk
k. Hakhu
l. Peti besi
m. Talam
n. Talam Pahakh
o. Kussa
p. Pakhuh
5 TANGGAMUS a. Badik
b. Payan
c. Candung
d. Gerobak sapi
e. Alat Tenun
f. Payan Jalang Bekikho
g. Lakkai
h. Apai
i. Jawwan
j. Kindakh
k. Sidul Gulai
l. Jung
m.Lesung
n. Niu
o. Irik
p. Tangguk
q. Hakku
r. Bayuk
s. Cintung
t. Peti Besi
u. Talam
v. Talam Pahakh

`
P P K D | 79
Lampung

6 PESISIR BARAT a. Keris (Senjata Tradisional)


b. Payan (Senjata Tradisional)
c. Sula (Senjata Tradisional)
d. Puluk (pikat Burung
mengunakan Getah Damar)
e. Bebedil (Senjata
Tradisional)
f. Sesepuh (Senjata
Tradisional)
7 LAMPUNG TENGAH Membuat tahu
8 WAY KANAN a. Kokop
b. Lampatan
c. Ngilik Padi
d. Kokor
e. Celigi
f. - Pembuatan Tahu Tempe
9 PESAWARAN a. Rumah Panggung
b. Talo Balak
c. Gamolan Pring
d. Pedang Lamban
e. Kalung bersayap
f. Jimat Padi
g. Badik
h. Payan
i. Keris
j. Lesung
k. Tikahi
l. Lalokhoh
m. Khadaian
n. Kain Tamoan
o. Kain Cempaka
p. Kain Batik Lampung
q. Kumbut Mantor
r. Kain Batumpal
s. Kain Pelanfi
t. Kain Lemar
u. Helu
v. SIgekh

10 PRINGSEWU
11 BANDAR LAMPUNG a. Pakaian Perang
b. Kereta Kencana Olok
gading

12 TULANG BAWANG
BARAT

`
P P K D | 80
Lampung

13 METRO a. Tapis
b. Betufal
c. Tupai Meghem
14 MESUJI

15 TULANG BAWANG a. Membuat Ikan


asin/Balur/Dending (Cakat
Raya)
b. Membuat Kemplang/Kerupuk
(Cakat Raya)
c. Membuat Ikan Asap/Panggang
(Cakat Raya)
d. Membuat Terasi (Teladas)
Sumber : Borang Kabupaten / Kota Provinsi Lampung

4.7 Seni

Banyak sekali warisan seni yang wajib


dilestarikan sehingga anak cucu kita. Banyaknya
seni di Lampung , tentu menjadi bagian dari
kebudayaan nasional Indonesia. Keaneka ragaman
seni yang terdapat di Lampungseperti alat musik
tradisional dan tarian tradisional sering juga
ditampilkan saat ada upacara, pesta, dan ritual
adat. Dan beberapa jenis kesenian daerah ini sudah
dikembangkan dalam bentuk yang lebih populer
bagi generasi muda saat ini. Secara umum, dari
data isian borang OPK dan hasil pendalaman
melalui survei, terhimpun beberapa OPK seni
tradisional dari berbagai jenis di Provinsi Lampung
baik seni music, seni tari, dan seni rupa dan seni
sastra. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut :

`
P P K D | 81
Lampung

TABEL 4.7
SENI
NO KABUPATEN / URAIAN
KOTA
1 LAMPUNG UTARA Seni Tari
1. Tari Cangget
2. Tari Nigel/Tigel
3. Tari Sebambangan
4. Tari Bedayo Abung Siwo Miga
5. Tari Ngebekas
6. Tari Ngejuk Ngaku
7. Tari Mutil Lado/Musim Ka
Tigoh
8. Tari Cangget Pilangan
9. Tari Pepangen Tuho
10. Tari Tehamburno Geruda
11. Tari Nyejak
12. Tari Ngelajau
13. Tari Jung Sarat
14. Tari Siger Suhun
15. Tari Temeu Dilunjuk
16. Tari Pejarau
17. Tari Wawai Ngingek
18. Tari serano Ghebei

Seni Rupa
1. Motif Lawok Andak
2. Motif Jung Sarat
3. Motif Bidak Cukil
4. Motif Sulur-Sulur
5. Motif Bintang Perak
6. Motif Pucuk Rebung
7. Motif Hewan
8. Motif Manusia
9. Motif Bunga
10. Motif Mata Kibau

Seni Sastra
1. Ringget (Abung)
2. Dikir Lama (tabuahan)
3. Dikir Bakhu (tabuhan)
4. Cecogawi/Panggeh
5. Bebandung
6. Syair
7. Ngedio
8. Pisaan (8 dstnya Sungkai)
9. Warahan
10. Andi-Andi
11. Prakasih
12. Sekiman
13. Incang-Incang

`
P P K D | 82
Lampung

Alat Musik Tradisional


1. Kulintang
2. Gitar
3. Gambus
4. Terbangan

2 LAMPUNG TIMUR a. Tari Sigeh Penguten.


b. Tari Melinting
c. Tari Bedana Tayuhan
d. Seni Pincak Kuttaw Lampung
e. Dhikir Bakhu
f. Rudat
g. Ringget
h. Gitar Tunggal
i. Bebandung
j. Ngedio
k. Talo balak
l. Talo lunik
m. Gong
n. Tari mulei bekipas
o. Tari mulei cangget
p. Tari igel
q. Gambus
r. Terbangan
s. Kelittang
3 LAMPUNG a. Tari kiamat
SELATAN
b. Takhi bekhuk
c. Tari selapanan
d. Takhi setiakh
e. Tari memandapan
f. Takhi tuping
g. Ngias
h. Marhaba
i. Segata
j. Dikkeh baru ( tabuhan )
k. Pepaccokhan
l. Wawakhakhan
m. Andai – andai
n. Kekhumung (kekenungan)
o. Tekhbangan (rebana)
p. Gambus
q. Tekhbang balak

`
P P K D | 83
Lampung

r. Piul (biola)
s. Piccak silat
t. Tekhbang balak

4 LAMPUNG BARAT

1. Tari Adat:
a. Tari Batin
b. Tari Pacok
c. Tari Kenui
d. Tari Kipas
e. Tari Piring

2. Tari Kreasi:
a. Tari Nettah Adok
b. Tari Pangeran Siagul – agul
c. Tari Tuah Pesagi
d. Tari Marok
e. Tari Sembah Batin
f. Tari Celugam Agung
g. Tari Cangkon Hul
h. Tari Terakot Kekati
i. Tari Alau – Alau Kembahang
j. Tari keris Rakian Istinja
Darah
k. Tari Kelekkup Gangsa
l. Tari Mekhanai Jebus
m. Tari Sepadu Serungkuk
n. Tari angon sasakh
o. Tari undom - undoman

`
P P K D | 84
Lampung

p. Tari lom pahakh


q. Tari begukhau sekekhumong

3. Musik Tradisional:
a. Musik Hadra
b. Musik Budikekh
c. Musik Buarak
d. Musik Nyambai
e. Muwayak
f. Hahiwang
g. Gamolan
h. Gambus
i. Cetik (gamolah pekhing)
j. Gung
k. Gelittang

5 TANGGAMUS 1. Tari Adat


a. Khakot
b. Batin
c. Hadra
d. Igol
e. Nyambai Kipas
f. Pedang
g. Piring
2. Tari Kreasi
a. Hadra
b. Maju Duwai
c. Muli Bekipas
d. Tandang
e. Payung
3. Musik tradisional
a. Hadra
b. Budikehk
c. Buarak
d. Nyambai
e. Muwayak
f. Angklung
g. Hahiwang

`
P P K D | 85
Lampung

h. Darusalamah
i. Gamelan
j. Gambus
k. Cetik

6 PESISIR BARAT Tari Adat:


a. Tari Dibingi
b. Tari Batin
c. Tari Nyambai Kipas
d. Nyambai Bulung
e. Tari Sula
f. Tari Pedang
g. Tari Hadra
h. Tari Adat Memandian
Tari Kreasi:
a. Tari Payung
b. Tari Hadra
c. Tari Muli Bekipas
d. Tari Kenui Begukhau
e. Tari Kambak Bebukha
f. Tari Bejujokh
g. Tari Lepas Metudau
h. Tari Mukek Iwa
i. Tari Ngunduh Damakh
j. Tari Baya
k. Tari Nengah
l. Tari Muli Ngantak
Pengasan
Musik Tradisional:
a. Musik Hadra
b. Musik Budikekh
c. Musik Buarak
d. Musik Nyambai
e. Muwayak
f. Ngehahado
g. Hahiwang
h. Drusalamah

7 LAMPUNG TENGAH 1. Reog Ponorogo


2. Qasidah
3. Jaranan / Kuda Kepang
4. Pencak Silat
5. Badrong
6. Orgen Tunggal

`
P P K D | 86
Lampung

7. Campur Sari
8. Hadroh
9. Wayang Kulit
10. Karawitan
11. Sesingaan
12. Sintreng
13. Barong drama
14. Drama Gong
15. Janger Banyuwangi
16. Janeng
17. Ketoprak
18. Janger Bali
19. Orkes
20. Tabuh Talo Balak
21. Albarjanji
22. Gamelan Bali
23. Jaipong
24. Tari Bali
25. Tari Legong
26. Angklung
27. Gong Kebyar
28. Tari Topeng
29. Tari Rejung Dewa
30. Tari Joged
31. Pesantian
32. Gitar Tunggal
33. Legong
34. Mawalan
35. Dzikir Baru
36. Dzikir Lama
37. Gajah gajahan
38. Marhabanan
39. Rudat
40. Barongsai
41. Tambur
42. Java Band
43. Orkes Keroncong
44. Orkes Melayau
45. Sholawatan.
46. Gambus
47. Tabuh Rebana
48. Kentrung
49. Gitar Klasik
50. Baliganjur
51. Joged Bumbung
52. Akrobat
53. Wayang Golek
54. Singo Depok
55. Tari Pendet
56. Gitar Modern
57. Tari Lampung
58. Tari Nusantara
59. Tari Padang
60. Seni Ukir
61. Seni Patung
62. Seni Pahat
63. Tatah Sungging
64. Tayub
65. Tari Palembang
66. Wayang Sekelik

`
P P K D | 87
Lampung

8 WAY KANAN 1.Gamolan


2. Kulintang
3. Tari Tigol
4. Pincak Lampung
5. Gitar Klasik Lampung
6. Marawis
7. Tari Sigeh Penguten
8. Kuda Lumping
9. Hadroh
10. Rudat
11. Qasidah
12. Wayang Kulit
13. Tayup
14. Ogoh-ogoh
15. Reog
16. Tarian Tradisional Bali
9 PESAWARAN 1. Rudat
2. WayangKulit dan golek
3. Butabuh
4. Gambus tunggal
5. Gitar tunggal
6. Orkes Lampung
7. Dziikekh/Hadroh
8. Kuda Lumping
9. Reog ponorogo
10. Seni Minang
11. Seni Batak
12. Seni Bali
13. Seni Sunda
14. Tari Sigekh Pengunten
15. Tari Turun Mandei
16. Tari Tigol
17. Tari Igel
18. Tarei Tuho Cangget Mepadun
19. Tari Pedang
20. Tari Mekhanai Selang
21. Tari Maju Cakak Talam
22. Tari Mekhanai Ango
23. Tari Cangget
24. Tari Sembah Agung.
25. Tari hadrah
26. Tari Nutu gekhepung
27. Tari Ngunduk Kupi
28. Tari Ngunduh lada
29. Tari sakai sambayan
30. Tari Bubekhedaian
31. Tari Ayongjong Ngegulai
32. Tari Piring dua belas

`
P P K D | 88
Lampung

33. Tari Bubukhau


34. Tari sembambangan
35. Tari maju duwai
36. Lagu klasik lampung
37. Lagu pop lampung
38. Langu dandut Lampung
39. Gambus lunik
40. Musik cetting pring
41. Rebana

10 PRINGSEWU
11 BANDAR LAMPUNG a. Bedana
b. Sekhai Serumpun
c. Ngigel
d. Muli Mekahani
e. Tari Sembah
f. Mupagha
12 TULANG BAWANG
BARAT

13 METRO a. Seni tari Lampung


b. Gitar Klasik Lampung
c. Musik tradisional talo balak
Lampung
d. Rudat
e. Wayang kulit
f. Janger Jawa
g. Ludruk Jawa
h. Reog Ponorogo
i. Kuda kepang/kuda lumping
j. Karawitan
k. Sintreng
l. Campur sari Jawa
m. Seni tari Jawa
n. Seni tari Bali
o. Seni tari Sumatera Barat
p. Seni Taro Tor-Tor Sumatera
Utara
q. Seni musik Tambur Sumatera
Barat
r. Musik Tradisional Balaganjur
Bali
s. Gordang Sumatera Utara
t. Kesenian Barong Sai PSMTI
u. Kesenian Tari Gending
Sriwijaya Sumatera Selatan

14 MESUJI

15 TULANG BAWANG 1. Reog Ponorogo


2. Qasidah
3. Jaranan / Kuda Kepang
4. Pencak Silat

`
P P K D | 89
Lampung

5. Badrong
6. Orgen Tunggal
7. Campur Sari
8. Hadroh
9. Wayang Kulit
10. Karawitan
11. Sesingaan
12. Sintreng
13. Barong drama
14. Drama Gong
15. Janger Banyuwangi
16. Janeng
17. Ketoprak
18. Janger Bali
19. Orkes
20. Tabuh Talo Balak
21. Albarjanji
22. Gamelan Bali
23. Jaipong
24. Tari Bali
25. Tari Legong
26. Angklung
27. Gong Kebyar
28. Tari Topeng
29. Tari Rejung Dewa
30. Tari Joged
31. Pesantian
32. Gitar Tunggal
33. Legong
34. Mawalan
35. Dzikir Baru
36. Dzikir Lama
37. Gajah gajahan
38. Marhabanan
39. Rudat
40. Barongsai
41. Tambur
42. Java Band
43. Orkes Keroncong
44. Orkes Melayau
45. Sholawatan.
46. Gambus
47. Tabuh Rebana

Sumber : Borang Kabupaten / Kota Provinsi Lampung

4.8 Bahasa

Marga Pepadun dan Marga sai Batin adalah dua


marga besar yang mendiami Lampung atau bisa disebut
juga sebagai etnis asli Lampung. Masyarakat ini
mendiami sebagian besar wilayah Lampung , dan
dengan masuknya suku jawa dan etnis lainnya maka
Bahasa yang ada di Kabupaten / Kota di lampung

`
P P K D | 90
Lampung

tergantung dari Sejarah etnis kabupaten / kota


tersebut .
Berdasarkan data borang dan APIK, paling tidak
ditemukan jenis dialek bahasa dari etnis besar dan sub
suku yang dipergunakan oleh masyarakat Lampung .
Data lapangan yang diperoleh mengenai penggunaan
bahasa yang digunakan di semua Kabupaten/Kota yang
ada di Lampung dan semua bahasa tersebut masih aktif
digunakan dalam berbahasa oleh komunitas masyarakat
yang ada di Lampung . Hal ini dapat dilihat dari sebaran
bahasa di Kabupaten Kota sebagai berikut :

TABEL 4.8
BAHASA

NO KABUPATEN / URAIAN
KOTA
1 LAMPUNG UTARA a. Aksaro
b. Dialek
c. Bahasa Lampung Abung
d. Bahasa Lampung Sungkai

2 LAMPUNG TIMUR a. Bahasa Lampung Abung Siwo


Migo
b. Bahasa lampung Melinting
c. Aksara Lampung

3 LAMPUNG SELATAN a. Aksara lampung


b. Dialek Api
c. Bahasa lampung pesisir
4 LAMPUNG BARAT 1. Bahasa Lampung dialek
Api
2. Bahasa Jawa
3. Bahasa Sunda
4. Bahasa Semendo
5. Bahasa Padang
6. Bahasa Batak

5 TANGGAMUS a. Bahasa Lampung dialek Api


b. Bahasa Jawa
c. Bahasa Sunda
6 PESISIR BARAT a. Bahasa Lampung dialek Api

7 LAMPUNG TENGAH 1. Bahasa Lampung Dialek O


2. Bahasa Lampung Dialek A
3. Bahasa Bali

`
P P K D | 91
Lampung

4. Bahasa Jawa
5. Bahasa Batak / Medan
6. Bahasa Padang
7. Bahasa Palembang
8. Bahasa Komering

8 WAY KANAN 1. Bahasa Lampung Logat Way


Kanan Dialek Belalau
(Dialek Api)
2. Bahasa Jawa
3. Bahasa Semendo
4. Bahasa Bali

9 PESAWARAN 1. Bahasa Lampung Sai Batin.


2. Bahasa Lampung Pepadun
3. Bahasa suku pendatang.

10 PRINGSEWU
11 BANDAR LAMPUNG a. Bahasa Lampung dialek
Nyow
b. Bahasa Lampung dialek Api
12 TULANG BAWANG
BARAT
13 METRO a. Bahasa Jawa
b. Bahasa Lampung
14 MESUJI
15 TULANG BAWANG 1. Bahasa Lampung Dialek O
2. Bahasa Lampung Dialek A
3. Bahasa Bali
4. Bahasa Jawa
5. Bahasa Sunda
6. Bahasa Batak / Medan
7. Bahasa Padang
8. Bahasa Palembang
9. Bahasa Komering
Sumber : Borang Kabupaten / Kota Provinsi Lampung

4.9 Permainan Rakyat


Ada beberapa permainan rakyat yang berhasil terhimpun
dan terinput dalam APIK tingkat kabupaten/kota, sebagai
mana tertera dalam table

`
P P K D | 92
Lampung

TABEL 4.9
PERMAINAN RAKYAT

NO KABUPATEN / KOTA URAIAN


1 LAMPUNG UTARA a. Main Ketekhan
b. Main Bedil Betung/Susuk
Tar
c. Tebabang
d. Balang-Balang
e. Pidak/Ngadu Buah Karet
f. Main Bejamuan/Jamu-
jamuan
g. Ceplak/Cangcanglu
h. Bedil Pering
i. Main Betet/ktapel
j. Main Gasing
k. Kukuhan Pekhing
l. Suksuktar
m. Cakciling
n. Tung-Tunglai
o. Kukut Hantu/ Egrak

2 LAMPUNG TIMUR a. Pencak Silat


b. Gasing
c. Lompat Tali
d. Nangguy
e. Panco

3 LAMPUNG SELATAN a. Main gatik


b. Main akhis – akhisan
c. Main bedil betung
d. Main gubag
e. Main akhul (enggrang)
f. Celuk – celuk batu
g. Main memanuk’an
h. Main memubilan

4 LAMPUNG BARAT a. Silik (pencak Silat)


b. Languy (berenang)
c. Selom Selusukh (Nyelam
tanpa alat bantu)
d. Gekhubak Takung

`
P P K D | 93
Lampung

e. Upih Ngisut
f. Bagan Kisikh
5 TANGGAMUS a. Permainan Sesegokan
b. Permainan Tikuk
c. Permainan Egrang
d. Permainan Peci ( kelereng)
e. Permainan
Ceplak/Engklek
f. Permainan Ngadu Kelapa
g. Permainan Perang Bebedil
h. Permainan Gobak Sorong
6 PESISIR BARAT a. Permainan Tikuk
b. Permainan Suk-suk
c. Permainan Patak Lilin
d. Permainan Sesegokan
e. Permainan Bulung Punti
f. Permainan Perang Bebebdil
g. Permainan Cucuk Mimin
h. Permainan Tekokan
7 LAMPUNG TENGAH a. Permainan Luncak Tali (karet)
b. Permainan Gangsing
c. Enggrang Geligi (Batok Kelapa)
8 WAY KANAN 1. Enggrang atau Kukut
Hantu
2. Gasing
3. Taplak Baju
4. Trompah
5. Betetan (Ketapel)
6. Layangan
7. Panjat Pinang
8. Tarik Pelepah Pinang
9. Yoyo
10. Bola bekel
11. Gobak Slodor
12. Panco
13. Luncak Tali
9 PESAWARAN a. Nyumput Sarung
b. Lempar Selop
c. Ngakuk wai / ambil air
d. Bledukan / dentuman
e. Kakhecekhan / tukar selendang
f. Sundung Khulah/menjepit lawan
dengan cepat.
g. Yeye/lompat tali.
h. Egkhang
i.

10 PRINGSEWU

`
P P K D | 94
Lampung

11 BANDAR LAMPUNG a. Permainan Enggrang


b. Permainan Lemmaung
c. Permainan Pecchi
d. Permainan Seghok Kuphok
e. Permainan Mecokh tebu
bitogh

12 TULANG BAWANG
BARAT
13 METRO a. Presidenan
b. Miagh damar
c. Nediow
14 MESUJI
15 TULANG BAWANG a. Permainan Tali Karet
b. Permainan Gangsing
c. Musik Pung (Petak Umpet)
d. Musik Jasut (Kejar kejaran)
e. Musik Nangei (Berenang)
f. Musik Kubew (Rumah-
rumahan)
Sumber : Borang Kabupaten / Kota Provinsi Lampung

4.10 Olahraga Tradisional

Seperti halnya permainan rakyat tradisional,


penduduk Lampung juga sejak dahulu memiliki kekayaan
khazanah budaya jenis olahraga tradisional. Adapun OPK
jenis olahraga tradisional masyarakat Lampung yang
berhasil terhimpun dalam data borang dan di dalam APIK
2018, seperti yang terlihat dalam tabel berikut:

`
P P K D | 95
Lampung

TABEL 4.10
OLAH RAGA TRADISIONAL

NO KABUPATEN / URAIAN
KOTA
1 LAMPUNG UTARA a. Pincak Lampung
b. Kuntaw
c. Panca (panco)
d. Languy (berenang)
e. Selom Srusul (Nyelam tanpa
alat bantu)

2 LAMPUNG TIMUR a. Pencak Silat


b. Gasing
c. Lompat Tali
d. Nangguy
e. Panco

3 LAMPUNG SELATAN a. Piccak sekilat


b. Piccak lampung
c. Selom delom way
4 LAMPUNG BARAT
a. Silik (pencak Silat)
b. Languy (berenang)
c. Selom Selusukh (Nyelam
tanpa alat bantu)
d. Gekhubak Takung
e. Upih Ngisut
f. Bagan Kisikh
5 TANGGAMUS
6 PESISIR BARAT a. Bagan Kisikh
b. Khakit Gincing

7 LAMPUNG TENGAH Perahu Jung


8 WAY KANAN 1. Lari karung
2. Tarik Tambang
3. Lomba biduk
9 PESAWARAN a. Pencak Silat Ta]pak
empat/Lampung
b. Pincak Khakot/Lampung
c. Pencak Silat TTKDH / Sunda

`
P P K D | 96
Lampung

d. Pencak Silat Setia Hati Terate /


Jawa
e. Mencak lampung
f. Pincak kuttau
g. Bagan Khisikh

10 PRINGSEWU
11 BANDAR LAMPUNG Picchak Khakot
12 TULANG BAWANG
BARAT
13 METRO a. Pencak silat
b. Engrang
c. Tarik Tambang
d. Panjat pinang
14 MESUJI
15 TULANG BAWANG a. Perahu Jung
b. Nangoi
Sumber : Borang Kabupaten / Kota Provinsi Lampung

4.11 Cagar Budaya

Adapun OPK cagar budaya yang ada di Provinsi


Lampung , dalam konteks ini oleh tim PPKD Tingkat
Kabupaten/Kota dan Tim PPKD Provinsi baru berhasil
mendata beberapa objek cagar budaya. Oleh karena
itu, proses pendataan terus akan ditindaklanjuti dan
akan diupdating secara berkesinambungan dalam
sistem APIK OPK. Objek cagar budaya dari tim, memang
tidak terlalu memfokuskan oleh karena borang OPK
dalam juknis juga masih fokus memperioritaskan pada
10 OPK.

`
P P K D | 97
Lampung

TABEL 4.11
CAGAR BUDAYA

NO KABUPATEN / URAIAN
KOTA
1 LAMPUNG UTARA a. Situs Canguk Ghacak
b. Situs Minak Triodeso
c. Situs Keramat Teluk
d. Situs Benteng Majapahit
e. Makam Minak Semel Asem
f. Situs Talang Batu Kodok
g. Situs Keramat Banjar Masin
h. Situs Makam Minak Rio Begeduk
i. Situs Makam Ratu Ibu
j. Situs Keramat Tebabeng
k. Situs Makam Putri Tijang Buwok
l. Situs Makam Syeh Maulana
Hasanudin

2 LAMPUNG TIMUR a. Taman Purbakala Pugung Raharjo.


b. Batu Tapak Jabung.
c. Batu Badak.
d. Makam Kuno (Putak)
e. Gua Kelelawar.
f. Batu Lesung.
g. Batu Klintang.
h. Benteng Benda Wano Jabung.
i. Makam Benteng sari Jabung
j. Rumah Informasi Budaya Sukadana
k. Rumah Informasi Budaya
Melinting (Nuwo Keratuan
Melinting)
l. Rumah Informasi Budaya Wana.
m. Bangun Kantor Pos Cabang
Sukadana.
n. Penjara zaman belanda
o. Lawang Kuri

3 LAMPUNG SELATAN 1. Lamban balak keratuan


2. Ratu darah putih
3. Legenda pancoran emas
4. Kawai besi
5. Dermaga pelabuhan canti
6. Celana sirwal
7. Lamban jengan singgah
8. Pahlawan raden intan ii
9. Pedang kemala bumi
10. Makam keramat benteng
11. Luji
12. Selendang
13. Benteng luji
14. Stempel keratuan ratu

`
P P K D | 98
Lampung

15. Darah putih


16. Benteng merambung
17. Kawai ( baju )
18. Benteng binjai/kenyayan
19. Kotak penawar racun
20. Kuburan di benteng ruguk
21. Kotak penyimpanan
22. Benteng penagaan dekat
23. Mata air way pakhettung
24. Mangkok susu kerbau putih
25. Benteng khaja gepeh
26. Pedang raden intan .i.
27. Makam kuno benteng ren
28. Deh
29. Gedung pusat inpormasi
30. Benteng ketimbang balak
31. Makam ratu darah putih
32. Lappai khatu
33. Makam pahlawan raden
34. Intan ii
35. Benteng hawi bekhak
36. Benteng raden intan. II
Benteng cempaka
36. Benteng salai tabuan
37. Batu bertulis
38. Benteng kenali
39. Makam alhabib ali
40. Benteng rendeh

4 LAMPUNG BARAT 1. Situs Batu Andak Way


Kenihang
2. Situs Si Pahit Lidah
3. Situs Batu Lumpang 1
4. Situs Batu Lumpang 2
5. Situs Johor
6. Situs Way Lumbok
7. Situs Pesiwoan
8. Situs Batin Katung
9. Situs Hujung Cumalagi
10. Situs Langkat
11. Makam Si Pahit Lidah dan Si
Mata Empat
12. Batu Ketulis Hujung di Langit
Harakuning
13. Batu Tulis/Gores
14. Bambu Buntu Telu Tungku
Ajaib
15. Makam Bergerak

`
P P K D | 99
Lampung

16. Makam Bergerak Suluh


17. Situs Tanjung Raya
18. Batu Asah Taji
19. Batu Muli Sri Kembang
20. Makam Panjang Punetap
Imbokh
21. Makam H. Baha Udin
22. Makam Raja Betani
23. Batu Kenyangan
24. Keramat Khatu Majengau
25. Keramat Khekhiya Jadi
26. Keramat Cambay Mak
Bejunjung
27. Keramat Melebui
28. Batu Sembilan
29. Batu Tulis
30. Batu Langgar
31. Batu Kepangpang
32. Situs Megalitik Batu Brak
33. Situs Megalitik Batu Jagur
34. Situs Purbakala Dolmen 8
buah
35. Situs Megalitik Telaga
Mukmin
36. Telaga Mukmin
37. Situs Cipta Mulya
38. Situs Batu Tameng
39. Keramat Batu Kebayan
40. Batu Sehektar
41. Batu Ikhau
42. Batu Ngiyu
43. Makam Raja Selalau
5 TANGGAMUS
6 PESISIR BARAT a. Kepala Arca Buddha
b. Pedang Jentayu
c. Tombak Cakramuda
d. Tombak/Jumbai Bulu Kuda
e. Keris
f. Gelang
g. Kalung Emas
h. Mahkota
i. Ikat Pinggang
j. Meriam Lantak
k. Kendi
l. Kenong
7 LAMPUNG TENGAH 1. Makam/Keramat Minak Trio Diso
2. Makam/Keramat Tujuh
3. Makam/Keramat Minak Siyab
Ayub Ratu Didohho
4. Makam/Keramat Minak Sangajie
Mentaneh

`
P P K D | 100
Lampung

5. Makam/Keramat Reo
Mulo/Sutaan Selagai Tuho
6. Makam/Keramat Minak Ngediko
Pulun
7. Makam/Keramat Minak Ratu
Kejungan Bin Rajo Lilo Bin Minak
Sengaji Mentaneh
8. Makam/Keramat Minak Jangguk
Kawat
9. Makam/Keramat Siwo
Ruang,Suttan Keramat Agung dan
Makam Sutan Tali Kiang
10. Makam/Keramat Puyang Keramat
Agung
11. Makam/Keramat Syeh Muhamad
Ali
12. Makam/Keramat Minak Pati
Agung
13. Makam/Keramat Pengulu Syech
Sadatulloh
14. Benda Peninggalan Minak Reo
Lingga
- Payan/Tombak
- Cis/Tongkat
- Talo Tuho
- Pepadun Tuho Wo Tako
- Sandaran Pepadun/Patung
Manusia
- Stemple dari kuningan
- Bok Besi
- Buku/Buk dari kayu alim
- Bujuk/gong kecil
- Gong Besar / Gong Sakti
- Serumbung
15. Benda Peninggalan Suttan Kramat
Agung,Siwo Ruang,Suttan Tali
Kiang
- Gong
- Gujih
- Pepadun
- Kawai Balak
- Tameng
- Qur’an Tua (book)
- Keris
- Payan
16. Benda Peninggalan Minak Kimas
Batin bin Minak Brajo Kuttan
- Kopiah/Peci
- Baju Perang/Jubah
- Sabuk Azimat

17. Minak Peninggalan Minak Prebu


Sakti
- Keris
- Azimat
18. Tugu Pepadun
19. Tugu Kopiah Mas
20. Rumah Panggung
21. Masjid tua

`
P P K D | 101
Lampung

22. Masjid Agung Istiklal


23. Gua Maria

8 WAY KANAN 1. Blambangan Umpu:


Gedung Batin:
a. Kampung Tua
b. Batu Mahligai
c. Kuburan tua yang
bertuliskan 1305
Blambangan Umpu
a. Makam Keramat (Ratu
Jimat)
b. Makam Keramat (Minak
Sumbahan)
Gistang (Bukit Intan)
a. Goa Gistang
Gunung Sangkaran
a. Makam Sunan
Mangkurat
b. Makam Minak Ratu
Batara Tunggal
Blambangan Umpu
a. Meriam Kuno di halaman
Nuwa Adat Kab. Way
Kanan
2. Way Tuba (Bukit Harapan)
a. Batu Perahu
b. Goa Kelelawar
3. Pakuan Ratu
a. Rumah Dalom Pakuan
Ratu ± 300 tahun
Peninggalan: Kolintang,
pepadun, meja rias
pengantin,
meriam.
b. Makam Keramat: Sang
Ratu, Tuan Ratu, Tuan
Tumenggung
c. Museum Lampung
Tahun 1838, Peninggalan:
Stempel Kepala
Kampung
4. Baradatu
Ada 4 (empat) kampung
tua:
a. Tiuh Balak: Makam
Junjungan Jimat
b. Gedung Pakuon: 1) Situs
Raja Muli, 2) Situs Mentika
Luwih

`
P P K D | 102
Lampung

c. Cugah: Situs Makam


Incik Begot
5. Wisata Kampung Gedung
Batin memiliki kekuatan
tradisi budaya mulai
bangunan rumah, adat
istiadat, kesenian, dan
kerajinan tangan

9 PESAWARAN a. Situs Tangkil.


b. Kampung Fosil
c. Rumah adat minak surya alam
d. Rumah adat Suntan Marga
Bandakh.
e. Batu Bertapa
f. Rumah Adat dan Panggung di
Desa pekon Ampai.
g. Lumbung padi di desa pekon
Ampai
h. Batu mandiir
i. Air terjun anglo
j. Tanjung Putus

10 PRINGSEWU
11 BANDAR LAMPUNG a. Rumah adat Kebandaran
Marga
b. Resevoir PDAM Way Rilau
c. Bunker Jepang
d. Goa Jajar
e. Goa Jepit
f. Sumur Putri
g. Gereja Marturia
h. Gereja Katedral
i. Bendungan Kali Akar
j. Kedatun Keagungan
k. Rumah Sakit Santa Ana

12 TULANG BAWANG
BARAT

13 METRO 1) Rumah Tinggal/Kuno zaman


Belanda yang terletak di Jl. AH.
Nasution No. 56

`
P P K D | 103
Lampung

2) Rumah Tinggal/Kuno zaman


Belanda yang terletak di Jl. AH.
Nasution No. 189
3) Rumah Tinggal/Kuno zaman
Belanda yang terletak di Jl. AH.
Nasution No. 289
4) Rumah Tinggal/Kuno zaman
Belanda yang terletak di Jl. AH.
Nasution No. 102
5) Rumah Tinggal/Kuno zaman
Belanda yang terletak di Jl. AH.
Nasution No. 124
6) Rumah Tinggal/Kuno zaman
Belanda yang terletak di Jl. AH.
Nasution No. 127
7) Rumah Tinggal/Kuno zaman
Belanda yang terletak di Jl. AH.
Nasution No. 125
8) Rumah Tinggal/Kuno zaman
Belanda yang terletak di Jl. AH.
Nasution No. 123
9) Rumah Tinggal/Kuno zaman
Belanda yang terletak di Jl. AH.
Nasution No. 267
10) Rumah Tinggal/Kuno zaman
Belanda yang terletak di Jl. AH.
Nasution No. 289
11) Rumah Tinggal/Kuno zaman
Belanda yang terletak di Jl.
Ahmad Yani No. 2
12) RS. Bersalin Santa Maria

14 MESUJI
15 TULANG BAWANG 24. Makam/Keramat Menak sengaji
25. Makam/Keramat Menak
Ngegulung
26. Makam/Keramat Menak
Ngegeccang Bumi
27. Makam/Keramat Menak Dewa
Pengantin
28. Makam/Keramat Menak Rajawali
29. Makam/Keramat Menak Riou

`
P P K D | 104
Lampung

Kuaso
30. Asrama Polisi/Tanksi
31. BOOM
32. Dermaga Bugis
33. Pasar Lama
34. Bekas Benteng Petrus Albertus
35. Gedung SD 1 Menggala
36. Masjid Agung Menggala
37. Menara Masjid agung Menggala
38. Gudang Amunisi
39. Kantor Onder Afdeeling
40. LOJI
41. Gedung Joeang
42. Lapangan Miau
43. Ruang tahanan UGI
44. Kantor Pos dan Giro
45. Tanggo Rajo

Sumber : Borang Kabupaten / Kota Provinsi Lampung

4.12. Produk Unggulan


4.12.1 . Kuliner
Kuliner Tradisional yang ada di Lampung berasal
dari 13 Kabupaten dan 2 Kota Se Lampung yaitu :
1. Seruit
2. Legit
3. Dodol.
4. Sekubal.
5. Engkak
6. Buras
7. Satten kudek (kue babon)
8. Sesam ( ikan permentasi)
9. Srikayo
10. Bubay manghing/selipek puttei
11. Dadar shap
12. Juwadah pipit
13. Gulai tabu jawo / letak letuk
14. Kekaghing ( seluang panggang
15. Khibas
16. Pepenyok
17. Babekhas
18. Isau
19. Taum
20. Bekasom
21. Pekhos mehasin
22. Sambol halipu
23. Tumis Kuol
24. Gulai handak

`
P P K D | 105
Lampung

25. Gulai Taboh


26. Sambol Matah
27. Bipang
28. Buak Lemoh
29. Cucukh
30. Selippok
31. Senanga Tiung
32. Tapai Siwok
33. Lemang
34. Segubal
35. Khengginang
36. Juwadah
37. Buak tat
38. Kekhipik Putti
39. Sasagun
40. Kumbang Luyang
41. Gagelang
42. Kukkuk ittokh
43. Kakicak
44. Gulai Sakhuk
45. Pekhmas
46. Pupput
47. Pindang
48. Legit
49. Engkak
50. Sekubal
51. Bubai Maghing
52. Gulai Kulak Kukut
53. Keripik
54. Sarikaya
55. Lempok
56. Tempoyak
57. Tapai
58. Serasiegubae
59. Leppot/lepper
60. Dakhsap
61. Kakhakhas
62. Dodol Lampung
63. Wajik Lampung
64. Sagon
65. Sabun bakar
66. Seruit
67. Gulai Taboh
68. Pindang Lampung
69. Sambal terasi
70. Juadah

`
P P K D | 106
Lampung

71. Gulai khakhempahan


72. Smabol Dilan
73. Lemong
74. Gulai Kabing Kelapa
4.12.2. Kerajinan
1. Sulam Tapis
2. Sulam Usus
3. Sulam Jalin Kepang
4. Rajut
5. Maduaro
6. Perkakas Rotan
7. Kandang Burung
8. Wayang Kulit
9. Gerabah
10. Batik
11. Bordir
12. Patung
13. Ukir
14. Anyaman Bambu
15. Kain Tapis mato kibau
16. Sulam usus
17. Batik Lampung Timur
18. Injang andak ( songket Lampung)
19. Kain Limar Segebar
20. Kain Sebagei
21. Kain Bekilas
22. Kain Tapis Cucuk Rebung
23. Kain Tapis Cucuk Pinggir
24. Kain Tapis Melinting
25. Kain Tapis Balak
26. Sulam Kerawang
27. Kain Tapis Rajo Tunggal
28. Kain Tapis Tuho
29. Kain Tapis Lawet Andak
30. Kain Tapis Angheng

4.12.WARISAN BUDAYA TAK BENDA NASIONAL

Warisan Budaya Takbenda berdasarkan Konvensi 2003


UNESCO:Warisan Budaya Takbenda adalah berbagai praktik,
representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan - serta
instrumen, obyek, artefak dan ruang-ruang budaya terkait
dengannya- bahwa masyarakat, kelompok dan, dalam beberapa

`
P P K D | 107
Lampung

kasus, perorangan merupakan bagian dari warisan budaya


tersebut.
Warisan budaya takbenda ini diwariskan dari generasi ke generasi,
yang secara terus menerus diciptakan kembali oleh masyarakat dan
kelompok dalam menanggapi lingkungan sekitarnya, interaksi
mereka dengan alam dan sejarah mereka, dan memberikan rasa
identitas yang berkelanjutan, untuk menghargai perbedaan budaya
dan kreativitas manusia.
1. Warisan budaya takbenda adalah:
a. Tradisional, kontemporer dan hidup pada saat yang
sama: warisan budaya takbenda tidak hanya mewakili
tradisi warisan masa lalu, tetapi juga praktik kebudayaan
kontemporer di mana kelompok budaya yang beragam
ambil bagian;
b. Inklusif: kita dapat berbagi ekspresi dari warisan budaya
takbenda yang mirip dengan yang dilakukan oleh orang
lain. Apakah mereka berasal dari desa tetangga, dari
sebuah kota di sisi berlawanan dari dunia, atau telah
diadaptasi oleh masyarakat yang bermigrasi dan menetap
di wilayah yang berbeda, mereka semua adalah warisan
budaya takbenda: mereka telah hidup dari satu generasi
ke generasi lain, telah berevolusi sebagai bentuk adaptasi
terhadap lingkungan mereka dan memberikan kontribusi
untuk memberikan kita rasa identitas secara terus
menerus, menyediakan hubungan dari masa lalu kita,
sampai sekarang, dan ke masa depan kita. Warisan
budaya takbenda memberikan kontribusi untuk kohesi
sosial, mendorong rasa identitas dan tanggung jawab yang
membantu individu untuk merasa menjadi bagian dari
satu atau lebih komunitas yang berbeda dan merasa
menjadi bagian dari masyarakat luas;

`
P P K D | 108
Lampung

c. Representative (Mewakili): warisan budaya takbenda


tidak hanya dihargai sebagai barang budaya, secara
komparatif, untuk eksklusivitas atau nilai yang luar biasa.
Warisan budaya takbenda berkembang pada masyarakat
dan tergantung pada orang-orang yang memiliki
pengetahuan tradisi, keterampilan dan kebiasaan yang
diteruskan ke seluruh masyarakat, dari generasi ke
generasi, atau komunitas lain;
d. Berbasis Masyarakat: warisan budaya takbenda hanya
dapat diwariskan bila diakui oleh masyarakat, kelompok
atau individu yang menciptakan, memelihara dan
mentransmisikannya. Tanpa pengakuan mereka, tidak
ada orang lain dapat memutuskan bagi mereka bahwa
ekspresi atau praktek tertentu adalah warisan milik
mereka.
Mengacu pada konvesi UNESCO tahun 2003
tentang safeguarding of intangible cultural heritage yang disebut
warisan budaya takbenda dibagi atas lima domain: a) tradisi lisan
dan ekspresi; b) seni pertunjukan; c) adat istiadat masyarakat,
ritus, dan perayaan-perayaan; d) pengetahuan dan kebiasaan
perilaku mengenai alam dan semesta; dan/atau e) keterampilan
dan kemahiran kerajinan tradisional.

1. Tradisi lisan dan ekspresi


Budaya takbenda yang termasuk ke dalam tradisi lisan
dan ekspresi adalah :
a. Bahasa: aksara, dialek, tata bahasa, tindak tutur,
tingkatan berbahasa;
b. Naskah Kuno: berbentuk buku, surat perjanjian,
surat keluarga, surat pribadi, kitab suci,
primbon, kumpulan nyanyian dalam bentuk

`
P P K D | 109
Lampung

buku, babad, ditulis pada bahan (batu, tembaga,


lontar, kulit kayu-daluwang, bambu), aksara,
arsip-arsip (piagam, kronik, memori serah
jabatan, ROC-OV, KV), bahasa dan tulisan yang
tidak digunakan lagi, komik/animasi dalam
naskah;
c. Permainan Tradisional: fungsi (hiburan dan
pemanfaatan waktu luang, permainan religius);
bentukpermainan (bertanding, berlomba); jenis
permainan (seperti: takraw-sepak raga, gasing,
layang-layang,dll.); aturan permainan (jumlah
pema
d.
e. in, gerakan, penentuan menang-kalah, tata
urutan, dll.); karakteristik pemain (laki-laki,
perempuan, anak kecil, dewasa, tua, muda,
sudah menikah, belum, dll.); pakaian saat
bermain (sarung, ikat kepala, dll.); waktu
bermain (siang, sore, malam, hari besar, bulan
purnama, dll.); bahan permainan (gerabah,
bambu, kayu, daun,dll.); dan lokasi permainan
(seperti di pantai, di lapangan, halaman terbuka,
dll.);
f. Pantun: gurindam, syair, tembang, sajak, puisi,
pojian (puji-pujian religius), syi'ir (nyanyian
religius), kidung;
g. Cerita Rakyat: dongeng, mite, legenda, dll.;
h. Mantra (pengaruh dari budaya lokal): bahasa
yang diucapkan, kapan dibacakan, aturan
membacanya, lokasi, siapa yang membacakan,
pantangan dan anjuran, tujuan;

`
P P K D | 110
Lampung

i. Doa (pengaruh dari agama): bahasa yang


diucapkan, kapan dibacakan, aturan
membacanya, lokasi, siapa yang membacakan,
pantangan dan anjuran, tujuan;
j. Nyanyian Rakyat: bermain, kapan,siapa (jenis
kelamin usia, stata), lokasi, syair lagu, musik
pengiring dan akapela, urutan penyajian. taksu,
bissu.
2. Seni pertunjukan:
Seni pertunjukan terdiri atas :
a. Seni Tari: pola gerakan (konsentris, menyebar);
penari (jenis kelamin), lokasi (istana, bangunan
sacral, lapangan, dll.); musik pengiring
(gamelan/gambelan, gendrang, akapela, dll.);
kostum (warna pakaian, asesoris, motif baju, dll.);
pencahayaan (blencong, obor, oncor, dll.);
komposisi (berkelompok, perorangan, campuran,
dll.); tujuan (sakral, profan); jenis dan bentuk
tari,
b. Seni Suara: penyanyi, syair, lirik lagu,
instrument, lokasi, waktu, pakaian, genre (jenis).
c. Seni Musik: alat musik, jenis musik, tujuan,
pemain, aturan memainkan alat musik, rakitan
(gabungan semua komponen musik)
d. Seni Teater: panggung, pemain, lakon, kostum,
waktu, lokasi, alat musik, pencahayaan
e. Film: lakon, pemain, skrip dan skenario, kostum,
lokasi.
f.
3. Adat Istiadat masyarakat, ritus, dan perayaan-
perayaan:

`
P P K D | 111
Lampung

Adat Istiadat masyarakat, ritus, dan perayaan-


perayaan, terdiri atas:
a. Upacara Tradisional: daur hidup individu
(kelahiran, inisiasi, perkawinan, kematian) dan
daur hidup kolektif (bersih desa, nyadran, dll.);
tujuan (sakral, tolak bala, dll.); lokasi (gunung,
pantai/pesisir, sungai, mata air, dll.); peserta
(perorangan, keluarga, masyarakat); waktu
(kalender agama, waktu panen, waktu melaut,
dll.); aturan (pantangan dan anjuran), urutan
upacara (tahapan pelaksanaan kegiatan upacara);
kelengkapan (sesaji, asesoris, peralatan, dll.);
b. Sistem Organisasi Sosial: kepemimpinan (adat,
desa, agama, pemerintahan); struktur (hierarki,
dll.); aturan-aturan adat (pantangan dan
anjuran); wilayah organisasi sosial (subak,
banjar, wanua, banua, dll.)
c. Sistem Ekonomi Tradisional: pasar berdasarkan
pasaran (pon, kliwon, legi, wage); pasar
berdasarkan hari (minggu, senin, selasa, rabu,
kamis, jumat, sabtu); barter (tukar-menukar hasil
tangkapan dan hasil panen, sewa rumah dengan
hasil bumi), tawar-menawar, cara pembayaran
(tunai, angsuran, lelang, ijon, tebas, dll.);
4. Pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam
dan semesta:
Pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam
dan semesta, terdiri atas:
a. Pengetahuan Tradisional: alam (mikrokosmos,
makrokosmos); astronomi; manusia (asal-usul
manusia, dll.);

`
P P K D | 112
Lampung

b. Kearifan Lokal: mitigasi bencana (pengurangan


resiko bencana berbasis budaya), konservasi
ekologi, penghormatan terhadap orang tua,
harmoni kehidupan/toleransi
c. Pengobatan Tradisional: pilihan penyembuhan,
teknik pengobatan, bahan pengobatan,
penyembuh (sanro, dukun, sekerei, suwanggi,
belian, paranormal, "orang pintar", tabib, sinshe,
dll.); etiologi penyakit (faktor-faktor penyebab
terjadinya penyakit)
5. Keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional
Keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional,
terdiri atas:
a. Teknologi Tradisional (proses pembuatan,
rancang bangun); arah hadap bangunan (kaja-
kelod, luan-teben); bangunan ditentukan oleh
status (jahe-julu);
b. Arsitektur Tradisional (proses Panduan rancang
bangun, antropometrik - ukuran bangunan
berdasarkan tubuh manusia - depa, jengkal,
nyengking, langka, dll.); antropomorfik (bentuk
bangunan berdasarkan tubuh manusia);
bangunan berdasarkan motif ragam hias;
pembuat (pandrita lopi, pande, dll.)
c. Pakaian Tradisional: (filosofi bentuk, ragam hias,
warna); status pemakai; waktu dan tata cara
pemakaian; fungsi (sakral, profan); jenis kelamin
pemakai;
d. Aksesoris Tradisional: (filosofi bentuk, desain,
warna); status pemakai; letak pemakaian; jenis

`
P P K D | 113
Lampung

kelamin pemakai; waktu dan tata cara


pemakaian; fungsi (sakral, profan);
e. Kerajinan Tradisional : bahan (anyaman,
gerabah, ukir kayu, tenun, besi, kayu, batu,
rotan); perkakas; pengrajin (pande sikek, gozali,
dll.); hasil karya (kriya, sulam, dll.); teknik
pengerjaan (merajut, tempa, menganyam,
mengukir, menenun, dll.)
f. Kuliner Tradisional: resep (randang, bubur
tinutuan, gudeg, tumpeng, dll.); proses (barapen -
bakar batu - , pindang, pengasapan, fermentasi,
memasak dengan pasir, disangrai, dibakar,
dikukus, ditim, pembakaran dengan media
lumpur, dll.); juru masak, waktu penyajian (pagi,
siang, sore, upacara peralihan, upacara
keagamaan, upacara kenegaraan, dll.), lokasi
penyajian (bangunan keagamaan, istana, daerah
sakral, bangunan pemerintahan, gunung, laut,
dll.), tata cara penyajian (makanan pembuka,
makanan inti, makanan penutup), tujuan (sakral,
profan), bahan makanan (hewani, tumbuhan),
media penyajian (takir, tempurung, ongke,
gerabah, dedaunan, dll.); makna dari makanan
(mengembalikan semangat, kesuksesan,
kesucian, dll.), peralatan masak (kukusan, wajan,
tungku, anglo, sutil, dll.)
g. Media Transportasi (pengetahuan tentang
binatang yang dapat dimanfaatan untuk
transportasi (kuda : memiliki asal-usul - salasila
kuda - ), pengetahuan tentang membuat mode

`
P P K D | 114
Lampung

transportasi (dokar, pedati, perahu, kole-kole,


pinisi, sope-sope, sampan, padewakang, dll.)
h. Senjata Tradisional : filosofi pembuatan senjata
(legitimasi asal-usul); fungsi dan peran
(keamanan, dakwah, kewibawaan, kesaktian,
substitusi identitas maskulin, simbol -
pernyataan perang, menyerah, penghinaan, dll.);
pembuat (empu, undagi, pande, dll.), tata cara
penggunaan (pantangan/larangan penggunaan
senjata dan anjuran), waktu (hari besar,
perayaan keagamaan, waktu ada bencana -
jamasan -, dll.), proses pembuatan (ditempa,
pemberian pamor dan warangan, pemberian
warangka, pembuatan hulu/pegangan
senjata/pantat lebah, dll.)

TABEL 4.12
KARYA BUDAYA YANG TELAH DITETAPKAN
SEBAGAI WBTB INDONESIA

Tahun No Nama Karya Budaya Domain


2013 019 Tapis Kemahiran dan
Kerajinan Tradisional
2014 037 Lamban Pesagi Kemahiran dan
Kerajinan Tradisional
038 Tari Melinting Seni Pertunjukan

039 Gamolan Pekhing Seni Pertunjukan

040 Muayak Tradisi dan Ekspresi


Lisan
041 Sigeh Penguten Seni Pertunjukan

2015 038 Kemahiran dan


Gulai Taboh
Kerajinan Tradisional
039 Sekura Cakak Adat Istiadat
Buah Masyarakat, Ritus, dan

`
P P K D | 115
Lampung

Perayaan

040 Kemahiran dan


Sulam Usus
Kerajinan Tradisional
041 Kemahiran dan
Seruit
Kerajinan Tradisional
042 Adat Istiadat
Cakak Pepadun Masyarakat, Ritus, dan
Perayaan
2016 040 Warahan Lampung Tradisi dan Ekspresi
Lisan
041 Kakiceran Adat Istiadat
Masyarakat, Ritus, dan
Perayaan-perayaan
042 Maduaro Kemahiran dan
Kerajinan Tradisional
043 Tenun Ikat Inuh Kemahiran dan
Kerajinan Tradisional
2017 050 Nyambai

051 Tari bedayou

052 Bediom

2018 644 Dadi Tradisi dan Ekspresi


Lisan

655 Siger Lampung Adat Istiadat


Masyarakat, Ritus
dan Perayaan-perayaan

657 Nyuncun Pahakh Pengetahuan dan


Kebiasaan
Perilaku mengenai Alam
Semesta

658 Ketaro Adat Tradisi dan Ekspresi


Lapppung Lisan

659 Tari Bedana Seni Pertunjukan

660 Sebambangan Adat Istiadat


Masyarakat, Ritus dan
Perayaan-perayaan

661 Nyubuk Majeu Adat Istiadat


Masyarakat, Ritus dan

`
P P K D | 116
Lampung

Perayaan-perayaan

662 Cangget Agung Adat Istiadat


Masyarakat, Ritus dan
Perayaan-perayaan

663 Kias Tradisi dan Ekspresi


Lisan

664 Tari Kiamat Seni Pertunjukan

665 Piil Pesenggiri Pengetahuan dan


Kebiasaan
Perilaku mengenai Alam
Semesta
667 Badik Pengetahuan dan
Kebiasaan
Perilaku mengenai Alam
Semesta

`
P P K D | 117
Lampung

BAB V
DATA SUMBER DAYA MANUSIA, KEBUDAYAAN,
DAN LEMBAGA KEBUDAYAAN

Salah satu pilar pemajuan kebudayaan adalah


ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) kebudayaan dan
lembaga kebudayaan. Eksistensi dari setipa OPK sebagai
kekayaan bangsa Indonesia akan tetap lestari, terjaga, dan
berkembang manakala dimensi SDM dan lembaga kebudayaan di
setiap daerah cukup tersedia, baik dari aspek pembuat, pelaku,
pemelihara, maupun pengguna budaya itu sendiri.
Trend semakin lunturnya nilai budaya dan kurang
terapresiasinya ekspresi budaya bangsa, seperti halnya di
Provinsi Lampung , diakibatkan karena semakin berkurang dan
lemahnya SDM dan lembaga budaya yang ada di setiap daerah.
Gambaran SDM dan lembaga kebudayaan setiap OPK di Provinsi
Lampung dideskripsikan secara singkat sebagai berikut:

5.1 Manuskrip

Berdasarkan hasil survei dan pendalaman melalui


studi dokumen PPKD tingkat kabupaten/kota, interview,
dan FGD terkait OPK manuskrip yang ada di Provinsi
Lampung, secara kelembagaan masih cukup tersedia,
namun terindikasi lemah dalam aspek SDM. Kelemahan
SDM dalam konteks OPK Manuskrip yang ada di Provinsi
Lampung terutama pada aspek SDM pembaca dan
penerjemah ahli terhadap beberapa naskah- naskah konu
yang ada.

`
P P K D | 118
Lampung

( terlampir masing – masing dari daerah Kabupaten /


Kota di Lampung )

5.2 Tradisi Lisan

Secara faktual, orang-orang muda yang dapat


menghafal tradisi lisan semakin jarang dan tradisi ini
terancam punah kalau tidak segera dilakukan usaha
perekaman. Namun demikian, usaha seperti ini jelas
bukanlah sekadar ikhtiar melestarikan suatu warisan
yang segera hilang, melainkan memberikan berbagai
dimensi baru dalam pengertian dan apresiasi tentang
apa yang dikenal sebagai kebudayaan tradisional.

Bersamaan dengan itu, sudah tentu para


penuturnya pun semakin berkurang atau langka.
Kondisi ini pun terlihat terhadap ketersediaan SDM dan
lembaga OPK Tradisi Lisan di Provinsi Lampung.

5.3 Adat Istiadat

Berkaitan dengan SDM dan lembaga beberapa objek


jenis adat istiadat seperti; adat istiadat tentang tata
perilaku masyarakat, adat adat istiadat terkait perilaku
terhadap agama, perkawinan, gotong-royong, dan
sebagainya. Sebagai suku asli Lampung dan sebagai
pemiliki murni adat istiadat tersebut. Hal ini tentu tidak
terlepas oleh semakin lemahnya SDM dan lembaga objek
tersebut.

Kelemahan SDM dalam konteks OPK adat istiadat


yang ada di Provinsi Lampung terutama pada aspek
penguatan pelaku adat. Namun demikian, dengan aktifnya

`
P P K D | 119
Lampung

penguatan lembaga dan dewan adat di Provinsi Lampung


saat ini sangat prosfektif dalam pengembangan SDM adat.
Demikian pula, dari aspek kelembagaan. Dari data borang
dan APIK PPKD kabupaten/kota mengenai presentase
sarana dan prasarana yang mendukung OPK adat istiadat
80% sarana masyarakat dan 20% sarana pemerintah.
Tidak dapat dipungkiri selain lemahnyan SDM, kurangnya
sarana dan prasana pemerintah ini juga menjadi salah satu
factor pemicu beberapa adat istiadat yang ada di
Lampung ini sudah mulai jarang dilakukan.

5.4 Ritus

Ritus sebagai salah satu objek kebudayaan


berupa tata cara pelaksanaan upacara atau kegiatan
yang didasarkan pada nilai tertentu oleh kelompok
masyarakat, seperti halnya masyarakat Lampung.
Sesungguhnya, masyarakat Lampung memiliki
berbagai banyak perayaan yang diwujudkan dalam
bentuk upacara atau ritual, dan masyarakat Lampung
masih banyak melakukan, sehingga dari aspek SDM
ritual sesungguhnya masih cukup tersedia.
Dari berbagai jeenis upacara atau ritual dan pesta
rakyat berhasil diidentifikasi dalam borang dan hasil
survei di masyarakat terdapat 62% masih sering
dilakukan, 35% sudah jarang dilakukan dan 3% sudah
tidak ada atau punah. Sedangkan dari fresuensi
sarana dan prasarana yang mendukung ritus di
Lampung ini 71% merupakan sarana masyarakat dan
29% sarana pemerintah,

5.5 Pengetahuan Tradisional

`
P P K D | 120
Lampung

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian di atas


bahwa pengetahuan tradisional di Lampung
eksistensinya masih tetap terjaga disebabkan karena
pengetahuan tersebut masih relevan dari segi fungsi.
Dari grafik yang di ambil dari APIK PPKD tingkat
kabpaten/kota 80% masih sering atau eksis,
18% sudah jarang dan 3% punah. Jarangnya bahkan
punahnyan pengetahuan tradisional disebabkan karena
bahan baku yang sudah mulai berkurang, tidak relevan
untuk beberapa masyarakat, orang yang mengetahui
sudah semakin berkurang dan terjadinya perubahan
kondisi lingkungan serta sudah mulai tergerus oleh
perubahan zaman.

Untuk pelaku pemanfaat pengetahuan tradisional


pada berbagai jenis pengetahuan tradisional sejauh ini
masih tersebar luas di kabupaten/kota yang ada di
Lampung. Aspek yang sangat potensial terutama pada
jenis objek makanan (kuliner) tradisional yang saat ini
masih sangat eksis dan bahkan menjadi icon. Demikian
pula pada aspek pengetahuan tradisional lainnya,
seperti busana tradisional baju adat dan baju upacara
perkawinan, upacara adat, saat masih sangat eksis. Hal
ini tidak terlepas tingginya komitmen pemerintah
Provinsi Lampung dalam menggiatan tema
pembangunan berbasis budaya.

`
P P K D | 121
Lampung

5.6 Teknologi Tradisional

Pelaku pemanfataatan teknologi tradisional oleh masyarakat


Lampung dan juga masyarakat pendatang relatif masih tinggi
persentasenya, hal ini disebabkan karena dewasa ini beberapa
teknologi tradisional masih relevan secara fungsional dalam
mendukung daya survive mayarakat. Namun demikian tetap saja
teknologi tradisional sulit menghindari terjadinya perubahan, hal
ini di karena teknologi tersebut ada yang sudah tidak relevan.
Untuk teknologi yang masih bertahan dapat digunakan karena
selain ramah lingkungan juga dapat digunakan sebagai alternatif
ketika teknologi modern mengalami masalah atau biaya
operasionalnya cukup tinggi.

Sementara itu, untuk teknologi arsitektur dan senjata


tradisional relatif lebih sulit mengalami perkembangan pemajuan
seiring perubahan dinamika sosial masyarakat ke arah masyarakat
yang lebih modern. Khusus untuk arsitektur, bentuk rumah adat
sudah jarang digunakan oleh orang asli Lampung sendiri, mereka
lebih banyak menggunakan model arsitektur modern dengan
bahan baku terbuat dari batu, semen, dan pasir.
Untuk teknologi tradisional senjata bahkan tidak ada lagi
perkembangan. Hal itu disebabkan selain karena fungsi sakral dari
senjata yang diperoleh melalui pewarisan, juga karena kondisi
sosial masyarakat yang relatif kondusif. Walaupun senjata yang
menjadi warisan masih tersimpan rapi di rumah seperti senjata
mandau. Penggunaan teknologi tradisional senjata umumnya
P P K D | 122
Lampung

pada saat upacara-upacara ritual atau dalam proses pengobatan.


Lebih jauh, menurut informasi perhatian generasi sekarang mulai
berkurang terhadap senjata tradisional selain karena terbatas
jumlahnya, juga karena penggunaan yang diatur oleh undang-
undang, dan yang paling determinan adalah karena orientasi
kehidupan masyarakat Lampung mulai bergeser membekali diri
dengan pendidikan yang lebih formal.
Untuk pakaian tradisional masih sering kita jumpai pada saat
perayaan hari – hari besar daerah, upacara adat, proses adat
pernikahan, dan penyambutan tamu. Oleh masyarakat setempat
eksistensi pakaian adat masih terjaga sampai saat ini.

Eksistensi teknologi tradisional masih sangat populer


keberadaannya juga didukung oleh kapasitas sejumlah
masyarakat, atapun masyarakat dari suku bangsa lainnya yang
telah menginternalisasi pengetahuan pembuatan dan pemeliharaan
teknologi tradisional yang digunakan di Lampung. Teknologi
tradisional yang paling tinggi presentasi pembuat, pemelihara,
pembuat dan pemelihara serta penggunanya
Pengguna teknologi ini umumnya mengharuskan penggunanya
memiliki kapasitas membuat dan memelihara teknologi tersebut,
berbeda halnya dengan teknologi arsitektur, sumberdaya manusia
yang dapat membuat dan memelihara jumlahnya sangat kecil.
Terkait hal itu pemelihara dan pembuat teknologi tersebut
membutuhkan perhatian khusus terkait pewarisan pengetahuan
tradisional pembuatan dan pemeliharaannya. Berdasarkan
P P K D | 123
Lampung

informasi wawancara mendalam yang dilakukan, proses pewarisan


pembuatan dan pemeliharaan ke generasi berikutnya tidak berjalan
mulus dan mulai mengalami tantangan, di antaranya karena
orientasi masyarakat sudah mulai bergeser dari kehidupan agraris
ke kehidupan perkantoran dan perdagangan, dan juga pengaruh
kebudayaan dari luar yang memiliki image lebih modern dan maju.
Teknologi tradisional yang menjadi bagian dari kebudayaan
lokal tidak luput dari kondisi pemarjinalan. Pada era reformasi dan
Pasca reformasi kebudayaan lokal mendapat ruang yang
memungkinkan, tidak terkecuali menggeliatnya kembali teknologi
tradisonal, terlebih dengan disahkannya

Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan oleh pemerintah


Republik Indonesia. Kondisi terkini menempatkan lembaga
adat muncul sebagai institusi yang sangat berkepentingan
menjaga keberlangsungan berbagai teknologi
tradisional yang telah ada sejak leluhur mereka.

5.7 Seni

Dari keseluruhan OPK yang terdata, objek seni


merupakan objek yang paling terbanyak terekam dalam
borang dan APIK tahun 2018. Objek seni dalam konteks
SDM dan kelembagaan di Provinsi Lampung dalam
beberapa tahun terakhir ini cukup baik, oleh karena adanya
proaktif dan fasilitasi dari tokoh adat dan tokoh masyarakat
di kabupaten/kota yang ada di Lampung. Dengan
demikian, dari data borang dan APIK tahun 2018 seni tari
P P K D | 124
Lampung

adalah seni yang paling mendominasi di Lampung. Berikut


vusual grafik jumlah seni menurut cabang seni dan jumlah
pelaku pendukung seni

5.8 Bahasa

Sebagaiamana disebutkan sebelumnya, bahwa


berdasarkan data borang dan APIK, paling tidak ditemukan 39
jenis dialek bahasa dari berbagai etnis dipergunakan oleh
masyarakat Lampung. Konteks SDM pengguna bahasa dari 3 etnis
besar terssebut masih tetap eksis dan digunakan dalam bahasa
komunikasi di lingkungan masyarakat Lampung . Berdasarkan
data, bahwa di masing-masing dialek tersebut terdapat masing-
masing lembaga,

5.9 Permainan Rakyat

Berdasarkan persentase , digambarkan jenis permainan yang


masih sering dimainkan oleh anak-anak atau masyarakat
Lampung sekitar 32% masih sering dimainkan, yang sudah jarang
sekitar 64% dan yang sudah punah sekitar 4% . Data ini
menunjukkan kalau dari SDM objek permainan rakyat pada
prinsipnya cukup tersedia, namun sudah mulai terjadi
pergeseran, di mana sudah ada kecenderungan beberapa jenis
permainan sudah mengalami kepunahan.
P P K D | 125
Lampung

5.10 Olahraga Tradisional

Memerhatikan grafik dan diagram OPK Olahraga Tardisional,


tergambar olahraga tradisional yang hingga saat ini masih banyak
yang dipertahankan sekitar yaitu; sekitar 50% masih sering dan
50% sudah jarang dimainkan saat ini. Dari 26 jenis objek olahraga
tradisional tersebut juga memiliki lembaga yang bersifat informal
dalam mempertahankan olahraga tradisional Lampung, di
antaranya Dinas terkait bidang olahraga, dan club-club olah raga
yang ada pada masyarakat.

5 .11 Cagar Budaya

Eksistensi SDM dan lembaga cagar budaya yang ada di


Provinsi Lampung sesungguhnya masih sangat terbatas dan
sangat urgen penguatan SDM dan kelembagaan dalam rangka
memelihara dan melestarikan cagar budaya yang ada sebagai
khazanah kekayaan daerah Lampung.

5. 12. Produk Unggulan


Produk Unggulan yaitu Kuliner dan Kerajinan Tangan yang
ada di Provinsi Lampung sesungguhnya masih sangat terbatas dan
sangat urgen penguatan SDM dan kelembagaan dalam rangka
memelihara dan melestarikan produk unggulan yang ada sebagai
khazanah kekayaan daerah Lampung
P P K D | 126
Lampung

BAB VI
DATA SARANA DAN PRASARANA
KEBUDAYAAN

6.1 Manuskrip

Data Sarana Prasarana terkait data manuskrip ini berada di museum- museum

yang terdapat di Lampung serta perguruan tinggi dan badan arsip daerah, masyarakat

serta di kabupaten/ Kota di lampung

6.2. Tradisi Lisan

Data Sarana Prasarana terkait data tradisi lisan ini berada pada masing- masing

tempat yang menjadi kegiatan.

6.3. Adat Istiadat

Data Sarana Prasarana terkait data adat istiadat berada pada masing-

masing tempat yang menjadi kegiatan.

6.4. Ritus

Data Sarana Prasarana terkait data berada pada masing-masing tempat yang

menjadi kegiatan.

6.5. Pengetahuan Tradisional

Data Sarana Prasarana terkait data berada pada masing-masing tempat yang

menjadi kegiatan.
P P K D | 127
Lampung

6.6. Teknologi Tradisional

Data Sarana Prasaran terkait data berada pada masing-masing tempat yang

menjadi kegiatan.

6.7. Seni

Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang

digunakan untuk mengekspreseikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Kesenian

juga mempunyai fungsi lain, misalnya mitos berfungsi untuk menentukan

norma untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai – nilai kebudayaan.

Hampir di setiap penjuru dunia, komunitas dan orang mempunyai pengetahuan

yang diturunkan dari generasi ke generasi, dikembangkan dan dilestarikan dengan cara

– cara yang tradisional (traditional manner).Pengetahuan tersebut merupakan

pengetahuan yang sangat dasar, berasal dari pengalaman kehidupa sehari – hari dan

pada umumnya ditandai dengan suatu ciri yaitu tradisional.

Pelestarian adalah suatu usaha atau kegiatan untuk merawat, melindungi dan

mengembangkan objek pelestarian yang memiliki nilai guna untuk

dilestarikan. Perlunya menumbuhkan kesadaran akan pentingnya akan pentingnya

budaya/kesenian daerah (tradisional) adalah kewajiban setiap lapisan masyarakat,

dimana peran setiap meraka adalah terus berusaha untuk mewarisi kesenian

daerah (tradisional) dan menjadi kekuatan budaya / kesenian tradisional itu unt uk

tetap ada.
P P K D | 128
Lampung

6.8. Bahasa

Sarana yang mendukung pelestarian dan pengembangan bahasa di

Sulawesi Selatan, diantaranya sarana dan prasarana masyarakat dan pemerintah.

Diantaranya Balai Bahasa Lampung, Lembaga pendidikan dan Pusat Bahasa

Universitas Lampung dan Universitas Negeri Raden Intan yang dimana

mempunyai jurusan bahasa daerah. Beberapa rumah baca yang didirikan

masyarakat dan perpustakaan desa di setiap kabupaten.

6.9. Permainan Rakyat

Data Sarana Prasaran terkait data berada pada masing-masing tempat yang

menjadi kegiatan.

6.10. Olahraga Tradisional

Sarana yang dipergunakan untuk melakukan olahraga tradisional adalah berupa

lapangan terbuka milik publik, peralatan permainan yang tersedia di komunitas atau

klub sesuai dengan cabang olahraganya. Olahraga tradisional umumnya berkaitan erat

dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pergerakannya. Paling tidak

fokusnya pada keterampilan anak, berupa keterampilan fisik dan motorik. Tentunya

untuk mengasah keterampilan fisik dibutuhkan ruang yang cukup, agar anak bisa

bergerak leluasa, sehingga bisa berinteraksi maksimal dengan teman bermainnya

Semua itu tergantung pada penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.
P P K D | 129
Lampung

Sarana yang dipergunakan untuk melakukan olahraga tradisional adalah berupa

lapangan terbuka milik publik, peralatan permainan yang tersedia di komunitas atau

klub sesuai dengan cabang olahraganya. Sedangkan prasarana berupa fasilitas

umum milik pemerintah yang bisa mendukung terselenggaranya kegiatan secara

optimal berupa jalan, jaringan listrik, dan air.

6.11. Cagar Budaya

Data Sarana Prasarana terkait cagar budaya berada pada masing-masing

tempat yang menjadi kegiatan.


BAB VII
PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI

7.1 Permasalahan dan Rekomendasi

7.1.1 Manuskrip
Tahapan Indikator Capaian
No Permasalahan Rekomendasi Tujuan Sasaran
Kerja 2024 2029 2034 2039
1. Kurangnya kesadaran masyarakat - Untuk -Meningkatnya - Sosialisasi 25% 40% 75% 100%
sumber daya
akan pentingnya manuskrip meningkatkan manusia yang - Perumusan
Pembinaan
(terutama naskah kuno) terhadap melalui mutu sumber memanfaatkan Kebijakan
pelatihan cara manuskrip
nilai-nilai penting yang daya manusia melalui - Evaluasi
pemanfaatan
terkandung di dalamnya. dalam pemajuan keterlibatan - Implementasi
manuskrip
instansi terkait
kebudayaan seperti d i n a s
Pendidikan
manuskrip
kab/kota
- Peningkatan dan
partisipasi
mutu tata kelola ma sya ra kat
pelajaran muatan
lokal.
2. Adanya kepercayaan bahwa - Peningkatan -Meningkat - 30% 35% 50% 90%
kan minat Sosialisasi
naskah kuno (lontaraq) dianggap ketahanan ma sya ra kat
terhadap - Perumusan
sebagai benda keramat lontara dalam
naskah kuno Kebijaka
(diperlakukan laiknya kalangan dan n
arajang/kalompoang/kalabbirang), Pemanfaatan remaja. memperluas
a k s e s d e n g a n - Evaluasi
sehingga tidak dapat diakses - Peningkatan melibatkan
Pemerintah,
kecuali pada hari-hari tertentu kecintaan akan Provinsi,
atau dengan pelaksanaan upacara- budaya lokal kabupaten kota
dan Swasta dan
upacara adat tertentu. Masyarakat

3. Kurangnya jumlah pembaca ahli - Penyebarluasan -M e n i n g k a t - Perumusan 45% 65% 70% 85%
kan ahli Kebijaka
naskah kuno dan belum adanya ahli naskah
naskah n
perekaman dan duplikasi terhadap kuno yang ada k u n o
melalui - Perekrutan
naskah kuno. di kabupaten
Pengembangan pelatihan tenaga
kota dan
pendidikan pembaca
- Kajian
ya ng
naskah
bahasa difasilitasi
Pemerintah kuno
daerah di
provinsi, - Kajian
kalangan Kabupaten/
Kota dan - Pelatihan
masyarkat
Masyarakat
7.1.2 Tradisi Lisan
Indikator Capaian
No Permasalahan Rekomendasi Tujuan Sasaran Tahapan Kerja
2024 2029 2034 2039
1. Belum tersedianya - Untuk meningkatkan Dinas Pendidikan - Sosialisasi 25% 40% 75% 100%
dan Kebudayaan
data mengenai tradisi mutu sumber daya Provinsi, Dinas - Perumusan
lisan secara manusia dalam Pendidikan dan Kebijakan
Kebudayaan
lengkap/detail dan pemajuan kebudayaan Kabupaten Kota dan - Evaluasi
menyeluruh di seluruh tradisi lisan Perguruan Tinggi - Implementasi
serta Masyarakat
wilayah Provinsi Pembinaan - Peningkatan mutu tata
Lampung kelola pelajaran
muatan lokal.

2. Belum maksimalnya - Peningkatan ketahanan -M e n i n g k a t n y a - Sosialisasi 30% 35% 50% 90%


peminat
kegiatan perekaman tradisi lisan dalam tradisi lisan - Perumusan
dan penelitian Pemanfaatan kalangan remaja. -Melibatkan Kebijakan
pemerintah
mengenai tradisi lisan - Peningkatan minat provinsi, dinas - Evaluasi
di Provinsi Lampung akan tradisi lisan pendidikan
kabupaten dan kota
buIndonesia di sertamasyarakat
dunia - Masyarakat
3. Belum maksimalnya - Penyebarluasan ahli -Meningkat - Perumusan 45% 65% 70% 85%
kan event atau
kegiatan lomba bahasa daerah yang lomba penuturan Kebijakan
penuturan tradisi lisan ada di kabupaten kota tradisi lisan yang - Perekrutan
melibatkan
bagi pelajar, - Kajian bahasa daerah Provinsi, tenaga
Pengembangan
mahasiswa dan di kalangan masyarkat Pemerintah, pembaca
Kabupaten/Kota
masyarakat umum. dan masyarakat naskah kuno
- Kajian
- Pelatihan

7.1.3 Adat Istiadat


Indikator Capaian
No Permasalahan Rekomendasi Tujuan Sasaran Tahapan Kerja
2024 2029 2034 2039
1. Belum tersedianya - inventerisasi - Meningkat - Sosialiasi 40% 50% 70% 90%
nya kelengkapan
data adat-istiadat - pemeliharaan - Perumusan
data adat istiadat
secara lengkap/detail - publikasi provinsi Lampung. Kebijakan
Pelindungan
dan menyeluruh di - Implementasi
Provinsi Lampung - Evaluasi
2. Belum maksimalnya - Kajian -Meningkat - Sosialisasi 20% 40% 60% 80%
kegiatan penelitian nya data - Implementasi
dan inventarisasi adat - Pengayaan keragaman inventarisasi - Evaluasi
Pengembangan
istiadat di Provinsi adat istiadat
Lampung - Penyebarluasan melalui
kegiatan
3. Belum - Peningkatan penelitian nya
-Meningkat - Sosialisasi 30% 50% 80% 100%
terinternalisasinya kesejahteraan generasi - Perumusan
tentang adat
kesadaran
adat-istiadat bagi Pemanfaatan masyarakat istiadatakan adat
muda Kebijakan
generasi muda. - Peningkatan ketahanan istiadat - Evaluasi
budaya
4 Belum maksimalnya - Peningkatan mutu SDM -Memaksimal - Sosialisasi 20% 40% 60% 80%
pembinaan kepada - Peningkatan mutu tata kan - Implementasi
masyarakat adat (baik kelola lembaga adat penyuluhan - Evaluasi
kepada lembaga Pembinaan kepada
adat/komunitas adat, masyarakat
maupun kepada adat melalui
pelaksanaan kegiatan keterlibatan
adatnya dan peran
Pemerintah
Provinsi,
dan
Kab/Kota
serta
masyarakat
5 Belum maksimalnya - Kajian -M e n i n g k a t - Sosialisasi 20% 40% 60% 80%
apresiasi terhadap - Pengayaan keragaman apresiasi - Implementasi
kegiatan-kegiatan - Penyebarluasan ma sya ra ka t - Kajian
Pengembangan
adat thdp kegiatan - Evaluasi
adat yang
difasilitasi
pemerintah
provinsi, dinas
Pendidikan
dan
kebudayaan
kab/kota

7.1.4 Ritus
Indikator Capaian
No Permasalahan Rekomendasi Tuj Sasaran Tahapan
uan Kerja 2024 2029 2034 2039
1. Belum tersedianya - inventerisisasi -M e n i n g k a t - Sosialiasi 40% 50% 70% 90%
data ritus secara - pemeliharaan nya data ritus - Perumusan
lengkap/detail dan - publikasi dan Kebijak
an
menyeluruh di Pelindungan diinventarisasi
- Implementasi
Provinsi Lampung o l e h Provinsi,
- Kajian
Pemerintah
- Evaluasi
Kabupaten/ Kota
2. Belum maksimalnya - Kajian -Meningkat - Sosialisasi 20% 40% 60% 80%
kegiatan penelitian - Pengayaan keragaman nya kegiatan - Implementasi
dan inventarisasi ritus - Penyebarluasan penelitian - Evaluasi
Pengembangan
di Provinsi Lampung /dan
inventarisasi
ritus

3. Belum - Peningkatan Meningkat - Sosialisasi 30% 50% 80% 100%


terinternalisasinya event ritus. Minat - Perumusan
makna budaya pada Pemanfaatan - Peningkatan ketahanan generasi Kebijakan
ritus-ritus bagi budaya dan mutu ritus muda thdp - Evaluasi
generasi muda. ritus

4 Belum maksimalnya SDM - Pemerintah, - Sosialisasi 20% 40% 60% 80%

pembinaan kepada - Peningkatan mutu tata -Kabupaten, - Implementasi


masyarakat adat (baik kelola lembaga adat Kota - Evaluasi
kepada lembaga - Pangkalan data
Pembinaan
adat/komunitas adat, - Masyarakat

maupun kepada -Pelaku ritus

pelaksanaan kegiatan
adatnya).
7.1.5 Pengetahuan tradisional
Indikator Capaian
No Permasalahan Rekomendasi Tujuan Sasaran Tahapan Kerja
202 2029 2034 2039
4
1. Belum tersedianya - inventerasisasi -Meningkat - Sosialiasi 40% 50% 70% 90%
data mengenai - pemeliharaan nya data - Perumusan
pengetahuan - publikasi tentang Kebijakan
tradisional secara pengetahuan - Implementasi
lengkap/detail dan Pelindungan tradisional - Evaluasi
menyeluruh di secara
Provinsi Lampung me nye luruh

2. Belum maksimalnya - Kajian -Kegiatan - Sosialisasi 20% 40% 60% 80%


kegiatan penelitian - Pengayaan keragaman penelitian - Implementasi
dan inventarisasi jenis Pengembangan - Penyebarluasan dan - Evaluasi
pengetahuan inventarisasi
tradisional di Provinsi pengetahuan
3. Belum - Peningkatan tradisional
-Meningkat - Sosialisasi 30% 50% 80% 100%
terinternalisasinya kesejahteraan meningkat
nya kualitas - Perumusan
makna budaya pada masyarakat pengetahuan Kebijakan
Pemanfaatan
pengetahuan - Peningkatan ketahanan generasi muda - Evaluasi
tradisional bagi budaya terhadap
generasi muda. pengetahuan
tradisional.
4 Belum maksimalnya - Peningkatan mutu SDM -Terselenggara - Sosialisasi 20% 40% 60% 80%
pembinaan kepada - Peningkatan mutu tata kegiatan - Implementasi
masyarakat adat (baik kelola lembaga adat pembinaan - Kajian
kepada lembaga secara berkala - Evaluasi
Pembinaan
adat/komunitas adat, kepada
maupun kepada Lembaga adat
pelaksanaan kegiatan dan pelaksana
adatnya). kegiatan adat
5 Belum maksimalnya - Kajian -Pelaku - Sosialisasi 20% 40% 60% 80%
apresiasi terhadap Pengembangan - Pengayaan keragaman apresiasi - Implementasi
pengetahuan - penyebarluasan pengetahuan - Evaluasi
tradisional tradisional
meningkat
meningkat
7.1.6 Teknologi Tradisional
Indikator Capaian
No Permasalahan Rekomendasi Tujua Sasaran Tahapan Kerja
n 2024 2029 2034 2039
1. Belum tersedianya - inventerasisasi -Meningkat - Sosialiasi 40% 50% 70% 90%
data mengenai - pemeliharaan nya kegiatan - Perumusan
teknologi tradisional - publikasi penelitian dan Kebijakan
secara lengkap/detail inventarisasi - Implementasi
Pelindungan
dan menyeluruh di ritus oleh - Evaluasi
Provinsi Lampung Pemerintah,
Kabupaten,
Kota
2. Belum maksimalnya - Kajian -Meningkat - Sosialisasi 20% 40% 60% 80%
kegiatan penelitian - Pengayaan keragaman nya kegiatan - Implementasi
Pengembangan
dan inventarisasi jenis - penyebarluasan penelitian dan - Evaluasi
teknologi tradisional inventarisasi
di Provinsi Sulawesi -akan
Masyarakat
teknologidan
Selatan komunitas adat
tradisional

3. Belum - Peningkatan -Meningkat - Sosialisasi 30 50% 80% 100%


%
terinternalisasinya kesejahteraa nya minat - Perumusan
makna budaya pada Pemanfaatan n terhadap Kebijakan
teknologi tradisional masyarakat teknologi - Evaluasi
bagi generasi muda. - Peningkatan tradisional
ketahanan budaya
4 Belum maksimalnya - Peningkatan mutu SDM -Terselenggara - Sosialisasi 20 40% 60% 80%
%
pembinaan kepada - Peningkatan mutu pembinaan - Implementasi
masyarakat adat (baik tata kelola lembaga secara - Evaluasi
Pembinaan
kepada lembaga adat kontinuitas
adat/komunitas adat terhadap
komunitas
masyarakat
5 Belum maksimalnya - Kajian pemanfaatan
- Meningkat - Sosialisasi 20 40% 60% 80%
%
apresiasi terhadap - Pengayaan keragaman teknologi
nya apresiasi - Implementasi
teknologi tradisional Pengembangan - Penyebarluasan tradisional
masyarakat - Evaluasi
akan manfaat
dan kegunaan
teknologi
tradisional
7.1.7 Seni
Indikator Capaian
No Permasalahan Rekomendasi Tujuan Sasaran Tahapan Kerja
2024 2029 2034 2039
1. Kurangnya SDM, - Peningkatan mutu tata -Menambah - Sosialiasi 40% 50% 70% 90%
Tenaga pengajar dan kelola lembaga jumlah - Perumusan
Sarana latihan, dan kesenian pelatih Kebijakan
Pembinaan
Perda tentang - Peningkatan mutu SDM -Menambah - Implementasi
kesenian belum ada di Kesenian sarana dan - Evaluasi
kabupaten kota sanggar
2. Minat remaja mulai - Peningkatan kesenian
-Jumlah - Sosialisasi 20% 40% 60% 80%
berkurang untuk kesejahteraan pekerja - peminat
membuattari - Implementasi
mempelajari tari seni perda ttg seni
atau SDM - Kajian
tradisional - Peningkatan ketahanan meningkat - Evaluasi
Pemanfaatan
kesenian tradisional
- Peningkatan pengaruh
kesenian Sulsel di
Indonesia
3. Kesenian yang belum - Inventarisasi jenis - Pemerintah - Sosialisasi 30% 50% 80% 100%
tersosialisasi secara kesenian Kabupaten Kota - Perumusan
maksimal, dan tidak - Publikasi jenis kesenian - Pangkalan data Kebijakan
Pelindungan
adanya tempat untuk - Pemeliharaan sarana dan kesenian - Evaluasi
melakukan kegiatan prasarana kesenian yang - Masyarakat
seni di kabupaten. ada

7.1.8 Bahasa
Indikator Capaian
No Permasalahan Rekomendasi Tujuan Sasaran Tahapan Kerja
2024 2029 2034 2039
1. Bahasa daerah belum - Untuk meningkatkan -Bahasa - Sosialisasi 25% 40% 75% 100%
merata dimasukkan mutu sumber daya daerah - Perumusan
dalam pelajaran manusia dalam Lampung Kebijakan
muatan lokal di pemajuan kebudayaan melalui perda - Evaluasi
Pembinaan
sekolah bahasa daerah dimasukkan - Implementasi
- Peningkatan mutu tata dalam
kelola pelajaran kurikulum
muatan lokal. muatan lokal
2. Adanya rasa malu Pemanfaatan - Peningkatan ketahanan - Pemerintah - Sosialisasi 30% 35% 50% 90%
menggunaakan bahasa bahasa daerah dalam -Bahasa daerah - Perumusan
daerah dalam kalangan remaja. Lampung Kebijakan
pergaulan dalam - Peningkatan pengaruh menjadi - Evaluasi
kalangan remaja budaya Indonesia di bahasa
dunia pergaulan dan
pupuler di
kalangan
remaja
3. Jumlah penutur - Penyebarluasan ahli -SDM penutur - Perumusan 45% 65% 70% 85%
bahasa daerah yang bahasa daerah yang bahasa Kebijakan
semakin berkurang, ada di kabupaten kota lampung - Perekrutan
Pengembangan
dan - Kajian bahasa daerah meningkat Guru Bahasa
Penutur hanya di di kalangan masyarkat dan digunakan Daerah
wilayah tertentu di ruang - Pelatihan
publik
7.1.9 Permainan Rakyat
Tahapan Indikator Capaian
No Permasalahan Rekomendasi Tujuan Sasaran
Kerja 2024 2029 2034 2039
1. Kurangnya - Kajian - Meningkat - Sosialisasi 4 7 8 9
sosialisasi mengenai nya informasi - Perumusan Kecamata Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Pengembangan n
terhadap permainan secara luas Kebijakan
berbagai rakyat akan berbagai - Evaluasi
permainan - Penyebarluas variasi
rakyat, an informasi permainan
dan tidak mengenai rakyat
adanya permainan
sarana dan rakyat
prasarana -Pembanguna
permainan sarana dan
rakyat prasarana
permainan
rakyat
2. Jarang - Meningkatnya Mengadakan - Sosialisasi 90 1500 3000 8000
0
dibuatkan minat festival - Implementasi Orang Orang Orang
Oran
event masyarakat permainan - Evaluasi g
permainan terhadap rakyat secara
rakyat baik di Pengembangan permainan periodik
sekolah atau rakyat
masyarakat. - Kajian
terhadap
permainan
rakyat
3. permainan - Peningkatan Membuat - Perumusan 1000 3000 5000 7000
rakyat kurang ketahanan sarana kebijakan Orang Orang Orang Orang
diminati budaya permainan - Sosialisasi
masyarkat. Pemanfaatan - Peningkatan rakyat - Kajian
pengaruh tradisional - Implementasi
permainan
rakyat Sulsel
7.1.10 Olahraga Tradisional
Tahapan Indikator Capaian
No Permasalahan Rekomendasi Tujuan Sasaran
Kerja 2024 2029 2034 2039
1. Kurangnya - Kajian - Meningkat - Sosialisasi 4 7 8 9
Sosialisasi mengenai nya informasi - Perumusan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan
terhadap olahraga secara luas akan Kebijakan
berbagai Pengembangan tradisional berbagai - Evaluasi
olahraga - Penyebarluasa olahraga
tradisional, dan n informasi tradisional
tidak adanya mengenai -
sarana dan olahraga Pembanguna
prasarana tradisional n sarana dan
olahraga - prasarana
tradisional Pembanguna permainan
n sarana dan rakyat
prasarana
olahraga
tradisional
2. Jarang - Kajian - Minat akan - Sosialisasi 900 1500 3000 8000
dibuatkan event terhadap olahraga - Implementasi Orang Orang Orang Orang
olahraga olahraga tradisional - Evaluasi
tradisional tradisional meningkat
baik di sekolah
Pengembangan
atau
masyarkat.

3. Olahraga - Peningkatan - Masyarakat - Perumusan 1000 3000 5000 7000


Pemanfaatan
Tradisional Kesejahteraan - Pemerintah kebijakan Orang Orang Orang Orang
kurang pelaku - Kabupaten
- Sosialisasi
diminati olahraga /Kota
masyarakat - Implementasi
tradisio
nal
- Peningkatan
pengaruh
olahraga
tradisional
7.1.11 Cagar Budaya
Indikator Capaian
No Permasalahan Rekomendasi Tujuan Sasaran Tahapan Kerja
2024 2029 2034 2039
1. Kurangnya SDM, - Peningkatan mutu tata - SDM - Sosialiasi 40% 50% 70% 90%
Tenaga pendaftaran kelola lembaga meningkat - Perumusan
dan tim ahli cagar - Peningkatan mutu SDM melalui Kebijakan
budaya, serta Perda Pembinaan penididkan - Implementasi
tentang cagar budaya d a n p e l a t i h a n - Evaluasi
belum ada di seluruh difasilitasi
kabupaten kota - Pemerintah

Kabupaten Kota

- Masyarakat adat
2. Makna budaya, nilai - Peningkatan Provinsi - Sosialisasi 20% 40% 60% 80%
penting dan arti kesejahteraan para juru - Pemerintah - Implementasi
khusus pada cagar pelihara Kabupaten Kota - Evaluasi
budaya belum - Peningkatan ketahanan - Maestro seni
Pemanfaatan
terinternalisasi di budaya - Sanggar Seni
masyarakat - Peningkatan pengaruh
Cagar Budaya Sulsel di
Indonesia
3. Masih terbatasnya - Inventarisasi jenis cagar - Pemerintah - Sosialisasi 30% 50% 80% 100%
daerah yang telah budaya Kabupaten Kota - Perumusan
menetapkan warisan - Publikasi dan sosialisasi - Pangkalan data Kebijakan
budaya bendawinya cagar budaya kesenian - Kajian
sebagai cagar budaya - Pembentukan tim - Masyarakat - Evaluasi
Pelindungan
pendaftaran dan tim ahli
cagar budaya
- Pemeliharaan sarana dan
prasarana kesenian yang
ada
PPKD |
Lampung

7. 2 Upaya

Dalam upaya pelestarian kebudayaan yang meliputi pelindungan,

pengembangan, dan pemanfaatan maka kontribusi pemerintah dan masyarakat

sangatlah penting. Kedua belah pihak bertanggung jawab dalam memelihara dan

melestarikan budaya. Adanya kesediaan Pemerintah untuk membantu

mempertahankan budaya, dan adanya rasa nasionalisme dari masyarakat maka

akan dapat terpenuhi semua kewajiban.

Keanekaragaman masyarakat Indonesia khususnya di Lampung dapat

tercermin dari berbagai ekspresi seni budaya yang dilakukannya. Pemahaman

terhadap keanekaragaman seni budaya yang diimplementasikan dengan baik maka

akan membawa sebuah kedamaian dan persatuan begitupun sebaliknya bilamana

tidak terinplementasi secara baik maka perbudayaan budaya akan menimbulkan

gangguan social didalam masyarakat.

Adapun Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi terhadap

berbagai permasalahan yang telah dikemukakan pada 11 (sebelas) poin dalam

pemajuan kebudayaan daerah adalah sebagai berikut:

1. Memberikan perlindungan dan pelestarian seni budaya dengan melakukan

kerjasama dengan berbagai pihak termasuk dengan Balai Pelsertarian Cagar

Budaya, Balai Pelestarian Nilai Budaya serta institusi perguruan tinggi;

2. Memfasilitasi sejumlah kebutuhan baik berupa pemberian fasilitas sarana

prasarana kegiatan maupun berupa pemberian rekomdasi kepada sejumlah

masyarakat, penggiat seni budaya maupun pemberian isin penelitian kepada

para mahasiswa.

3. Membuat Peraturan Daerah tentang Pelestarian dan pengelolaan Cagar Budaya;


4. Memberikan Publikasi ke masyarakat terkait kegiatan yang terkait dengan

objek pemajuan kebudayaan secara rutin dan berkala;

5. Melaksanakan penyiapan dan peningkatan kualitas SDM bagi pengelola dan

petugas cagar budaya melalui kegiatan pemberian tugas untuk mengikuti sejumlah

pelatihan maupun seminar terkait kebudayaan.

7.3 Permasalahan

Setelah melakukan observasi dan análisis terkait PPKD dari kabupaten/kota di

Provinsi Sulawesi Selatan, maka dapat disimpulkan terkait permasalahan umum

serta rekomendasi umum yakni sebagai berikut:

1. Masih banyaknya objek pemajuan kebudayaan di setiap kabupaten/kota di

Lampung yang belum terinventarisasi dan terdaftar sesuai dengan ketentuan

peraturan perundangan terkait. Oleh karena itu perlu ditingkatkan koordinasi antar

pemerintah dan lembaga terkait guna melakukan upaya pelindungan,

pengembangan dan pemanfaatan yang terintegrasi.

2. Terbatasnya SDM dibidang objek pemajuan kebudayaan dan cagar budaya

hampir di seluruh kabupaten/kota. Dengan demikian diperlukan upaya pembinaan

terkait dengan peningkatan kompetensi SDM dibidang ini.

3. Sedikitnya peraturan terkait bidang objek pemajuan kebudayaan dan cagar

budaya di Lampung , maka perlu adanya sinergisitas dengan legislatif dalam

penyusunan dan penetapan peraturan daerah terkait pemajuan kebudayaan dan

cagar budaya.
PPKD
Lampung

BAB VIII
PENUTUP

Sejalan dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun


2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang memberikan amanat
kepada Pemerintah Daerah Kabupaten dalam menyusun dokumen
strategi kebudayaan, rencana induk Pemajuan Kebudayaan maka
Pemerintah Daerah Provinsi Lampung , telah merampungkan
Dokumen Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah yang akan menjadi
acuan dalam menyusun perencanaan khususnya di bidang
kebudayaan.
Secara umum bahwa penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Provinsi Lampung khususnya dalam penyelenggaraan
pembangunan di bidang kebudayaan sampai pada tahun 2018
ini mendapat perhatian yang cukup besar dari Pemerintah
Daerah, hal itu bisa dilihat dari banyaknya kegiatan yang telah
dilakukan seperti: Pameran Budaya, Upacara Adat dan
perayaan Hari Jadi, Festival – Festival dan masih banyak
kegiatan lainnya yang telah dilaksanakan, tentunya tidak terlepas
pula dari berbagai permasalahan dan hambatan dalam
pelaksanaannya, baik dari aspek sumber daya manusia, sarana
prasarana, regulasi maupun anggaran.
Atas selesainya Dokumen Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah
(PPKD) ini, Provinsi Lampung dalam kesempatan ini juga
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah menyusun dokumen
tersebutdan terkhusus kepada tim penyusun yang dikoordinir oleh
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung . Demikian
kami sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan semoga
Dokumen Pokok
PPKD
Lampung

Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) ini dapat menjadi referensi dan


sekaligus bahan evaluasi kinerja penyelenggaraan pembangunan di bidang
kebudayaan.
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI LAMPUNG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2018
GUBERNUR LAMPUNG

KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG

NOMOR :

TENTANG

POKOK PIKIRAN KEBUDAYAAN DAERAH


PROVINSI LAMPUNG

GUBERNUR LAMPUNG

Menimbang
bahwa
: untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana tercantum dalam
Pasal 11 ayat (4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang
Pemajuan Kebudayaan, perlu menetapkan Keputusan Gubernur
Lampung tentang Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Provinsi
Lampung;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang No. 3
tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I
Lampung dengan mengubah Undang-Undang No. 25 Tahun
1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat 1 Sumatera
Selatan (lembaran negara Tahun 1964 No. 8) menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1964 Nomor 65 );

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan
Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6055);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG TENTANG POKOK


PIKIRAN KEBUDAYAAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG

KESATU : Menetapkan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Provinsi


Lampung sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.

KEDUA : Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Provinsi Lampung


sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU menjadi
dokumen Pokok Pikiran Kebudayaan Provinsi Lampung

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bandar Lampung


Pada tanggal Oktober 2018

GUBERNUR LAMPUNG,

M. RIDHO FICARDO
GUBERNUR LAMPUNG

KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG


NOMOR TAHUN 2018 .E1/HK/2018
TENTANG
TIM PENYUSUN POKOK PIKIRAN KEBUDAYAAN DAERAH
PROVINSI LAMPUNG

GUBERNUR LAMPUNG

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana


tercantum dalam Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan
Kebudayaan, perlu dilakukan penyusunan pokok
pikiran kebudayaan daerah Provinsi Lampung ;
b. bahwa untuk menyusun pokok pikiran kebudayaan
daerah Provinsi Lampung , perlu dibentuk Tim
Penyusun Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah
Provinsi Lampung ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Gubernur Lampung tentang
Tim Penyusun Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah
Provinsi Lampung.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang
Pemajuan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6055);
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 2036);
MEMUTUSKAN:

Menetapkan :K KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG TENTANG TIM


PENYUSUN POKOK PIKIRAN KEBUDAYAAN DAERAH
PROVINSI LAMPUNG .

KESATU : Membentuk Tim Penyusun Pokok Pikiran Kebudayaan


Daerah Provinsi Lampung yang selanjutnya disebut Tim
Penyusun dengan susunan keanggotaan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Tim Penyusun sebagaimana dimaksud pada Diktum
KESATU terdiri atas:
1. Koordinator; dan
2. Anggota.
KETIGA : Tim Penyusun bertugas menyusun rancangan Pokok
Pikiran Kebudayaan Gubernur Lampung sesuai dengan
format yang ditentukan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
KEEMPAT : Tim Penyusun dalam melaksanakan tugasnya
sebagaimana dimaksud pada Diktum KETIGA
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rincian rencana kerja dan rincian
jadwal kerja Tim Penyusun;
b. Pengidentifikasian keadaan faktual objek-objek
pemajuan kebudayaan di Provinsi Lampung ,
termasuk pendataan sumber daya manusia
kebudayaan, lembaga kebudayaan, pranata
kebudayaan, sarana dan prasarana kebudayaan;
c. Pengkonsolidasian data hasil identifikasi;
d. Analisis atas data yang telah terkonsolidasi,
perumusan permasalahan atas setiap objek
pemajuan kebudayaan, serta perumusan
rekomendasi atas setiap permasalahan;
e. Penyusunan laporan akhir dalam bentuk Rancangan
Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Provinsi Lampung
dengan menggunakan format yang ditentukan oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan; dan
f. Pengajuan Rancangan Pokok Pikiran Kebudayaan
Daerah Provinsi Lampung kepada Gubernur
Lampung untuk selanjutnya ditetapkan melalui
Keputusan Gubernur.
KELIMA : Tim Penyusun dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya bertanggung jawab kepada Gubernur
Lampung
KEENAM : Biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan Keputusan
Gubernur Lampung ini dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Pemerintah Daerah Provinsi
Lampung yang relevan.
KETUJUH : Keputusan Bupati/Walikota ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bandar Lampung


Pada tanggal Oktober 2018
GUBERNUR LAMPUNG,

M. RIDHO FICARDO
LAMPIRAN
KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG
NOMOR :
TENTANG TIM PENYUSUN POKOK PIKIRAN KEBUDAYAAN
DAERAH PROVINSI LAMPUNG

SUSUNAN KEANGGOTAAN
TIM PENYUSUN POKOK PIKIRAN KEBUDAYAAN DAERAH
PROVINSI LAMPUNG

NO. NAMA JABATAN DALAM


KEANGGOTAAN
1. ARIE MARDIE EFENDI.SSTP.MM Koordinator
2. Drs. FARIZAL. AT.SE.MM Anggota
3. R.HARY W JAYADINGGRAT.S.Sos.MM Anggota
4. Drs. OKI LAKSITO.M.HUM Anggota
5. Dr. RISMA M. SINAGA.M.HUM Anggota
6. Dra. SUSLINA.MM Anggota
7. Dra. ZURAIDA.MM Anggota

GUBERNUR LAMPUNG

M.RIDHO FICARDO
-

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI LAMPUNG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2018

Anda mungkin juga menyukai