Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL ILMIAH

Pengembangan pariwisata berbasis wisata alam : kampung wisata tani emas kota batu

Oleh:

SAFIK NUR TAUFIQ

NIM : 221D10058

UNIVERSITAS PGRI ARGOPURO JEMBER

PENDIDIKAN EKONOMI

Dra. Denok Mugi Hidayanti,MM


Abstrak

Menulis artikel ilmiah merupakan kegiatan yang sangat penting dalam dunia
pendidikan, karena merupakan kegiatan ilmiah yang dapat mengkomunikasikan hasil hasil
pemikiran, penelitian dan pengabdian yang di lakukan oleh akademik. Tujuan ini di lakukan
adalah untuk meningkat kan kemapuan menulis artikel ilmiah dalam bidang peran generasi
muda untuk perkembangan ekonomi. Pertama pelatihan penulisan artikel ilmiah ini dengan
memberikan contoh dan cara menulis. Kedua dengan memberikan penugasan untuk membuat
poin ini menulis artikel ilmiah peran generasi muda untuk perkembangan ekonomi. Ketiga
melakukan pendamping untuk memberikan konsultasi srtikel ilmilah ini yang akan di buat.

Pendahuluan

Pariwisata telah menjadi salah satuindustri terbesar di dunia dan menjadi andalan
utama dakam menghasilkan devisa di berbagai negara. Industri ini acapkali menjadi
pendorong pembangunan sosial-ekonomi, dan seperti yang yang di tunjuk oleh kontrak
(1990) bahwa proyek ini sering efektifketika mengkombinasikan dengan praktik budaya dan
struktur sosial di dalamnya.

Proses pengelolaan ptensi alam menjadi sebuah objek pariwisata juga tidak dapat
meninggalkan beberapa aspek pendukung seperti sumber daya manusia, peningkatan standar
pelayanan dan jaminan mutu, sarana prasarana dan juga akses yang memadai. Namun kajian
peran karang taruna pada pariwisata di kota batu yang kini tengah populer banyak luput dari
pembicaraan. Dalam mengkaji karang taruna di kota batu, tulisan ini pertama – tama
mengikuti indikasi pembangunan ekowisata berkelanjutan seperti terjadi di kelurahan emas,
yakni : 1. Menjamin partisipasi yang setara, 2. Menjamin partisipasi penduduk dan wilayah,
3. Mengangkat mekanisme penduduk.

Pembahasan

Sekilas pandang desa emas dan kampung wisata tani

Keluarahan emas adalah salah satu desa di kota batu dengan luas wilayah 323 ha,
terletak di kaki gunung panderman yang di kelilingi area persawahan dan juga hulu sungai
brantas yang mengalir di sepanjang desa. Akses jalan menuju desa emas teraspasl dengan
baik, dengan udara yang begitu sejuk seta lingkungan yang bersih.
Secara umum, kehadiran kampung wisata tani memperbaiki keadaan ekonomi dan
angka pengangguran desa emas tersebut. Meskipun tidak semua masyarakat terlibat dalam
objek wisata ini, namun pengelola membuat kebijakan bahwa yang bekerja disana adalah
seluruh masyarakat desa emas. Di samping keindahan alamnya, desa emas merupakan salah
satu desa yang terkenal akan hasil pertanian sayur sayuran, mengingat kondisi tanah yang
suburdan cuaca yang sejuk sehingga membuat wilayahini sangat cocok untuk di jadikan
sebagai salah satu kawasan pertanian di kota batu. Lokasi kampus wisata tani berada tepat di
belakang kelurahan emas, bersebelahan dengan kawasan pertanian milik warag desa emas
sehingga menjadi kawasan kampung wisata tani memiliki suasana pedesaan yang masih
kental akan budaya tradisi.

Awal mula kehadiran kampung kampung wisata tani berawal dari tahun 2009.tatkala
keluarahan emas mendapatkan dana hibah dari bank dunia sebesar 1 miliyar rupiah untuk
kegiatan pemberdayaan masyarakat .dana tersebut menukung tokoh masyarakat(rukun
tetangga, rukun warga, pejabat kelurahan) bergerak untuk membangun sebuah sentra wisata
sebagai srana untuk memberdayakan masyarakat. Kampung wisata tani juga bekerjasama
dengan pihak ketiga seperti penyewaan jeep wisata, dan juga transportasi yang kemudian di
jadikan sebagai paket wisata. Selain itu dengan adanya kampung wisata tani di harapkan
menjadi wadah bagi masyarakat desa emas untuk memasarkan produk dan jasa mereka
seperti produk home industry, home stay, sayuran organik dan lain sebagainya.pengelolan
kampung wisata tani kemudian di serahkan dengan memperdayakan pemuda pemudi yang
tergabung di dalam organisai karang taruna sebagai jalan untuk mengatasi pengangguran.

peran dan partisipasi karang taruna dalam kampung wisata tani

peran aktif serta konstribusi pemuda karang taruna emas sebenarnya menjadi roda
penggerak utama dalam pengembangan serta pengelolaan kampung wisata tani ini.

Karang taruna di desa emas adalah sekumpulan pemuda-pemudi dari beberapa rukun
tetangga yang tergabung dalam satu rukun warga. Secara struktural tugas dan kegiatannya di
bawah pengawasan RW atau masyarakat emas. Jumlah anggotanya sekitar 40 pemuda dengan
anggota yang aktif sekitar 25 orang, setiap anggota lain siap datang membantu. Yang diketuai
oleh salah satu pemuda setempat, membawahi 8 bidang dan koordinasi dengan masyarakat
biasanya di lakukan saat pertemuan dengan warga yang lain.

Pihak lain yang mengupayakan keterlibatan pemuda emas dalam kegiatan


kepariwisataan adalah pemerintah desa emas seperti kerjasama pihak luar desa dalam
pelatihan dan kegiatan berlangsung seperti, gotong royong, pembangunan dan keamanan
yang dibentuk oleh lembaga pembangunan pemuda (LPP) desa. Selain itu, organisasi lain
dalam struktur lembaga di desa emas yakni kelompok sadar wisata (POKDARWIS), juga
turut andil dalam memberikan pengarahan bagi para pemuda-pemudi baik mengenai politik
maupun kegiatan didalam desa. Kelompok sadar wisata sebagai kumpulan dari masyarakat
desa emas juga memiliki peran yang hampir sama dengan pemerintah desa yaitu sosialisasi
pariwisata terhadap pemuda untuk menentukan peserta dalam kegiatan kepelatihan. Dengan
ini, pemerintah desa dan pokdarwis dapat membangkitkan kesadaran partisipasi terhadap
pemuda desa untuk secara mandiri mengelola pariwisatanya.

Gagasan yang di munculkan secara mandiri oleh karang taruna emas dalam
mengembangkan pariwisatanya adalah pengembangan agrowisata. Agrowisata yang
dikembangkan adalah melalui pengembang biakan benih tanaman hortikultura. Dengan
dukungan kondisi alam yang sangat potensial yang menjadi salah satu rujukan mendorongnya
pemuda untuk berpikir kreatif mengembangkannya hingga saat ini. Para pemuda juga
memiliki beberapa gagasan dalam mengembangkan wisata kampung tani menjadi lebih
beragam. Salah satunya yaitu dengan adanya acara tahunan yang bertajuk “festival kampung
tani” hal ini merupakan strategi dalam memperkenalkan serta mengembangkan kampung
wisata tani agar lebih dikenal kewisataannya dengan baik untuk berkunjung ke desa emas.
Pada awalnya, festival kampung tani selalu dilaksanakan selama 7 hari berturut-turut dengan
acara puncak pada hari terakhir pelaksanaan. Namun pada saat ini hanya dilaksanakan selama
3 hari sampai 4 hari berturut-turut dikarenakan efesiensi waktu agar membuat animo
masyarakat tidak turun.

Panitia festival kampung tani terdiri dari pemuda-pemudi karang taruna desa emas
sendiri sebagai panitia yang dilakukan karena mereka dianggap lebih memiliki ide dan kreatif
serta kemampuan dalam membuat sebuah acara yang spektakuler. Pemuda desa sebagai
panitia bertujuan untuk memberikan kepercayaan serta kesempatan untuk mengembangkan
potensi diri guna untuk kemajuan desanya. Oleh karena itu dibentuklah panitia dari karang
taruna desa dengan diharapkan sumbangsih ide,gagasan, serta tenaga dapat diberikan secara
maksimal.

Kegiatan lain yang dikembangkan oleh karang taruna emas adalah program go-
organic melalui wadah kampung wisata tani. Sebenarnya program go-organic adalah inisiasi
dari pemerintah kota batu untuk mempromosikan bahan-bahan alami dalam bercocok tanam.
Hal ini agar tidak terlepas dari tandusnya dan menurunnya tingkat kesuburan tanah akibat
penggunaan bahan kimia secara permanen dalam pertanian yang terjadi di desa emas.
Program go-organic mulai diterapkan di bawah naungan kampung wisata tani dengan proses
bercocok tanam. Sedangkan agrowisata dibalut dengan paket dan tawar menawar melalui
pemasaran online dan offline. Agrowisata ini tergabung dalam kampung wisata tani yang
tidak hanya fokus pada penjualan dan perubahan dari kimia organik. Namun, karang taruna
dengan masyarakat juga mengadakan pelatihan sarana prasarana edukasi petik sayur dan
kesadaran dalam ramah lingkungan. Pertanian go-organic juga dijadikan sebagai salah satu
objek wisata sistem petik sayur, edukasi pembibitan sayur hingga siap panen sebagai bentuk
upaya pengenalan go-organic kepada masyarkat luas. Selain untuk mensejahterakan
masyarakat desa emas juga menjadi sarana prasarana pengenalan dan penerapan go-organic
di desa emas atau diluar desanya.

Dalam menjaga kebersihan desa, juga membuat bank sampah yang diciptakan supaya
membentuk kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Hal ini sendiri dibuat untuk
mengajarkan masyarakat desa emas bahwa sampah-sampah ini ketika dibuang secara sia-sia
juga dapat memberikan keuntungan yang nantinya tidak hanya dirasakan masyarakat namun
juga kelestarian lingkungan.

Dalam menyajikan paket wisata karang taruna juga menyediakan berbagai bentuk
atraksi wisata seperti: rafting (arung jeram), tubing(ban apung), outbond,dan camping yang
digunakan sungai berantas samping desa. Hanya saja yang membedakannya adalah ukuran
sungai dan perahu yang digunakan. Rafting dan tubing salah satu objek wisata yang
ditawarkan karena aliran sungai berantas cocok untuk wisata minat khusus. Jenis wisata
tersebut diberi nama banyu brantas adventure. Wisata selanjutnya adalah outbond lebih
diperuntukkan anak-anak kecil antara 6-15 tahun, untuk remaja dan dewasa diperbolehkan
mengikutinya namun hanya beberapa permainan saja. Outbond dipilih karena keadaan
geografis desa sudah menguntungkan bagi tipe-tipe minat khusus.

Sedangkan kegiatan bercocok tanam mengajarkan wisatawan untuk praktik pertanian


dan di berikan informasi mengenai proses pembibitan, penanaman, hingga panen. Terkait
proses bercocok tanam sehingga berwisata tidak hanya sekedar untuk membuat pikiran
senang namun juga memberikan beberapa informasi dan pengetahuan. Pembagian kerja
diberikan sesuai denga kemampuan dan kapasitas yang dimiliki tiap individu. Seperti yang
diutarakan oleh Domas (21Thn) pembagian ini bertujuan untuk kinerja setiap individulebih
maksimal dan tidak bingung, dan juga itu ada yang namanya proses briefing dan rapat rutin
untuk membahas kekurangan hambatan byang terjadi di setiap kegiatan yang dilaksanakn.

Kesimpulan

peran serta keterlibatan penuh pemuda pemudi karang taruna desa emassangat
berpengaruh pada pengelolaan dan pengembangan kampung wisata tani di desa emas guna,
guna meningkatkan kesejahteraan, kelestarian lingkungan, dan beberapa upaya yang
dilaksanakn seperti: sosialisasi, rapat rutin, kerjasama, kerjabakti, pembuatan pupuk organik,
hingga acara tahunan festival kampung tani, setidaknya telah menjadi bukti adanya peran
aktif pemudanya. Pemuda menjadi agen aktif yang siap melakukan perubahan-perubahan
melalui aksi tanggap, ide, gagasab segar untuk membantu mempertahankan dan
mengembangkan aset yang dimiliki oleh desa emas. Selain peran keterlibatan peran pemuda-
pemudi karang taruna melalui pengelolaan yang bertahap, sehingga memberikan
pengaruhnya terhadap masyarakat desa emas baik secara personal, asosial, ekonomi, maupun
ekologi.

Secara sosial, meningkatnya kerjasama dan gotong royong antar masyarakat desa,
muncul lah kesadaran kolektif utuk ikut berkontribusi membangun desa melalui wadah
kampung wisata tani. Sedangkan secara ekonomi, meeningkatnya kesejahteraan masyarakat
melalui wisata wisata yang di tawarkan dan produk yang di hasilkan, hingga kerjasama di
sepakati. Pengetahuan dan pelatihan mengenai wirausahajuga di dapat oleh kaum pemuda
ketika membantu kampung wisata tani yang nantinya akan menjadi salah satu faktor
pertumbuhan ekonomi bagi desa emas. Terakhir secara ekologi, mambantu mengembalikan
fungsi tanah yang hilang akibat penggunaan bahan kimia dengan menggunakan konsep go-
organic, serta mengembalikan kestabilan ekosistem desa emas sebagai aset dari pariwisata itu
sendiri.

Daftar Pustaka

Budiono, E. (2010). Pemeberdayaan masyarakat dalam pengembangan industri pariwisata


daerah (suatu studi di desa Drajat, Kecamatan paciran, Kabupaten
Lamongan). Malang: Universitas Brawijaya

Damanik, J, & Weber, H. F. (2006). Perencanaa ekowisata: dari teori dari aplikasi.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kasto, K. (2016). Karakteristik Domografi, Sosial, Ekonomi Sumber Daya Pemuda
Indoneisa. Jurnal populis,6 (1).

Kumoro, N. B. (2016). Pemuda lereng merapi: Agen Perubahan yang Tak Terlihat. Jurnal
Studi Pemuda. 2 (1), 15-27.

Martono, N. (2011). Sosiologi perubahan sosial: Perspektif Klasik Modern, Posmoedrn, dan
Poskolonial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nurhayati, Tri. (2015). Peran Karang Taruna Bukti Putra Mandiri Dalam Pemberdayaan
ekonomi Masyarakat: Studi di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk,
Kabupaten Gunung Kidul. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga.

Pitana, G. I. dan Gayati, G. P. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi

Putra, G. S. P. (2013). Partisipasi Pemuda Dalam Pengembangan Agrowisata Di Desa Berjo,


Ngargoyoso, Karanganyar, Sosialitas, Jurnal Ilmiah Pend.Sos Ant, 3
(1).

White, B. & Naafs, S. (2012). Generasi Antara: refleksi Tentang studi pemuda Indonesia.
Jurnal Studi Pemuda, 1 (2), 89-106.

White, B. (2015). Generation Social Change: Indonesia Youth In Coperative Perspektive.


Youth Identitas and Social Transformation in Modern Indonesia, 4.

Anda mungkin juga menyukai