Anda di halaman 1dari 16

Mata Kuliah

Kepemimpinan

Kelompok 1:
Moh. Rizal D. Pade 931418085
Alansyah H. Mantu 931419002
Reza Runtuwene 931419154
Lurinda A. Kude 931418231

Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Gorontalo
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wata'ala atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Kepemimpinan” ini. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang
sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas Manajemen
Operasi Dan Produksi dengan judul “Kepemimpinan”. Disamping itu, kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalan ini
berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki.
Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Gorontalo , 24 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….………………..i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….……..………..ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………..….…..……..1

1.2  Rumusan Masalah………………………………………………………………….….….……..1

1.3  Tujuan Makalah……………………………………………………….….…………………..1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kepemimpinan…………………………………………………………………………..………..3

2.2  Teori Kepemimpinan………………………………………………………………...


…………..3

2.2.1  Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory ) ………………..…………..……..……....……..3

2.2.2 Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi…..…………………..………..……..……..…..…4

2.2.3 Teori Kewibawaan Pemimpin……………..……….………..…….……..……..……...……..4

2.2.4 Teori Kepemimpinan Situasi………………..………..…….…………..……..……....……...5

2.2.5 Teori Kelompok…………………………………………….…………..……..……....……...5

2.3 Tipe-Tipe Kepemimpinan………………………………………………………………………..5

2.3.1  Tipe Otoriter……………………………………...……….……………………………..……...5

2.3.2 Tipe Laissez-Faire (Biarkan mereka sendiri)………...…….. ……..……..………....…………..6

2.3.3 Tipe Demokratis………………………………………...….……..……..……….....……..….....6

2.3.4  Tipe Pseudo-Demokratis…………………….…………….……..……...…..……..…………...7

2.3.5  Tipe Kharismatik………………………………………….……..……..…………...…………..7

2.4 Fungsi Kepemimpinan …………………………………………………………………………..7

2.5 Sifat Kepemimpinan……………………………………………………………….……………..8

2.6  Masalah-Masalah dalam Kepemimpinan………………………………….…………………..8

ii
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………..………..11

3.2  Saran……………………………………………………………………...……………………..11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………..12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Kantor adalah tempat dimana kita bisa berkarya, berkreatifitas, bekerja, dan memberikan
banyak asumsi, paradigma, dan buah pemikiran kita lainnya, guna memnuhi persyaratan
sebagai sumber daya manusia yang berkualitas dan tidak dipandang orang sebelah mata.

Namun yang menjadi prioritas dalam dunia perkantoran adalah bagus tidaknya seorang
pimpinan kantor dalam memunajat kan keinginannya menjadi kenyataan yang dalam kaitannya ,
bagus atau tidaknya dia menjadi seorang pemimpin yang benar- benar pemimpin, baik bagi dirinya
dan orang lain. 

Kendala utama untuk menjadi seorang pemimpin di dalam kantor adalah seringkalinya
terjadinya kerentanan antara pemimpin dan bawahan dalam menginterpretasikan sebuah masalah
yang sedang terjadi sehingga mempunyai makna yang berbeda terhadap masalah yang ada tersebut.

       Sehingga dalam pelaksanaannya kepemimpinan merupakan hal yang paling penting dalam suatu
perusahaan, instansi atau organisasi agar target tujuan bersama dapat terwujud secara efektif dan
efisien. Banyak kalangan yang tidak tepat dalam menafsirkan kepemimpinan, karena itulah
kepemimpinan perlu mendapatkan perhatian yang lebih karena  kepemimpinan tidaklah sama dengan
pemimpin.

1.2  Rumusan Masalah

1.  Apa pengertian kepemimpinan?

2.  Apa saja teori dalam kepemimpinan?

3.  Apa saja tipe-tipe kepemimpinan?

4.  Apa saja fungsi kepemimpinan?

5.  Apa sifat-sifat yang terdapat dalam kepemimpinan ?

6.  Apa saja masalah-masalah dalam kepemimpinan ?

1.3  Tujuan Makalah

1.      Mampu menjelaskan arti kepemimpinan.

2.      Dapat memaparkan apa saja teori yang terdapat dalam kepemimpinan.

3.      Dapat mengetahui tipe-tipe kepemimpinan.

1
4.      Dapat mengetahui fungsi-fungsi dalam kepemimpinan.

5.      Mampu mengetahui sifat-sifat kepemimpinan.

6.      Mampu menjelaskan masalah-masalah dalam kepemimpinan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kepemimpinan

Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,


memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki
kelompok .Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang – orang
sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal
untuk menyelesaikan tugas (Field Manual 22-100).

Adapun defenisi dari kepemimpinan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut.

a.    George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17)

Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi
orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

b.    G.L.Feman & E.K.aylor (1950)

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan kegiatan kelompok mencapai tujuan


organisasi dengan efektifitas maksimum dan kerjasama dari tiap-tiap individu.

c.    C.M. Bundel “Is Leadership losing its importance ?”

Kepemimpinan seorang seni mendorong/mempengaruhi orang-orang lain untuk mengerjakan apa


yang dikehendaki seseorang pemimpin untuk dikerjakannya.

d.   R. C. Davis “ The Fundamentals of Top Management”

Kepemimpinan sebagai kekuatan dinamika yang pokok yang mendorong memotivasi, dan
mengkoordinasikan organisasi dalam pencapaian tujuan-tujuannya.

                                       

2.2  Teori Kepemimpinan

Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana
kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang
kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam makalah ini akan dibahas tentang
teorikepemimpinan. Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya
mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi.Beberapa teori tentang kepemimpinan
antara lain :

2.2.1  Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )

Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri.
Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa
pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma
Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi

3
yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga
dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan
kepribadian.

Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan
organisasi, antara lain :

a.    Kecerdasan

       Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas
kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula.
Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan pengikutnya.

b.    Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial

       Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal,
seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat
pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini
kebenarannya.

c.    Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi

       Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan
untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan
efisien.

d.   Sikap Hubungan Kemanusiaan

       Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu
berpihak kepadanya.

2.2.2 Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki
kecenderungan kearah 2 hal.

a). Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang
menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti :
membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.

b). Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yangmemberikan batasan
kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas,
kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

2.2.3 Teori Kewibawaan Pemimpin

Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu
seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun
kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

4
2.2.4 Teori Kepemimpinan Situasi

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel,
sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

2.2.5 Teori Kelompok

Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin
dengan pengikutnya.

2.3 Tipe-Tipe Kepemimpinan

2.3.1  Tipe Otoriter

Disebut juga tipe kepemimpinan authoritarian. Dalam kepemimpinan ini, pemimpin bertindak
sebagai diktator terhadap anggota kelompoknya. Baginya memimpin adalah menggerakkan dan
memaksa kelompok. Batasan kekuasaan dari pemimpin otoriter hanya dibatasi oleh undang-undang.
Bawahan hanya bersifat sebagai pembantu, kewajiban bawahan hanyalah mengikuti dan menjalankan
perintah dan tidak boleh membantah atau mengajukan saran. Mereka harus patuh dan setia kepada
pemimpin secara mutlak.

Kelebihan:

a. Keputusan dapat diambil secara cepat

b. Mudah dilakukan pengawasan

Kelemahan:

a. Pemimpin yang otoriter tidak menghendaki rapat atau musyawarah.

b. Setiap perbedaan diantara anggota kelompoknya diartikan sebagai kelicikan, pembangkangan, atau
pelanggaran disiplin terhadap perintah atau instruksi yang telah diberikan.

c. Inisiatif dan daya pikir anggota sangat dibatasi, sehingga tidak diberikan kesempatan untuk
mengeluarkan pendapatnya.

d. Pengawasan bagi pemimpin yang otoriter hanyalah berarti mengontrol, apakah segala perintah
yang telah diberikan ditaati atau dijalankan dengan baik oleh anggotanya.

e. Mereka melaksanakan inspeksi, mencari kesalahan dan meneliti orang-orang yang dianggap tidak
taat kepada pemimpin, kemudian orang-orang tersebut diancam dengan hukuman, dipecat, dsb.
Sebaliknya, orang-orang yang berlaku taat dan menyenangkan pribadinya, dijadikan anak emas dan
bahkan diberi penghargaan.

f. Kekuasaan berlebih ini dapat menimbulkan sikap menyerah tanpa kritik dan kecenderungan untuk
mengabaikan perintah dan tugas jika tidak ada pengawasan langsung.

g. Dominasi yang berlebihan mudah menghidupkan oposisi atau menimbulkan sifat apatis.

5
2.3.2 Tipe Laissez-Faire (Biarkan mereka sendiri)

Dalam tipe kepemimpinan ini sebenarnya pemimpin tidak memberikan kepemimpinannya, dia
membiarkan bawahannya berbuat sekehendaknya. Pemimpin akan menggunakan sedikit
kekuasaannya untuk melakukan tugas mereka. Dengan demikian sebagian besar keputusan diambil
oleh anak buahnya. Pemimpin semacam ini sangat tergantung pada bawahannya dalam membuat
tujuan itu. Mereka menganggap peran mereka sebagai ‘pembantu’ usaha anak buahnya dengan cara
memberikan informasi dan menciptakan lingkungan yang baik.

Kelebihan:

a. Keputusan berdasarkan keputusan anggota

b. Tidak ada dominasi dari pemimpin

Kekurangan:

a. Pemimpin sama sekali tidak memberikan control dan koreksi terhadap pekerjaan bawahannya.

b. Pembagian tugas dan kerja sama diserahkan sepenuhnya kepada bawahannya tanpa petunjuk atau
saran-saran dari pemimpin. Dengan demikian mudah terjadi kekacauan dan bentrokan.

c. Tingkat keberhasilan anggota dan kelompok semata-mata disebabkan karena kesadaran dan
dedikasi beberapa anggota kelompok, dan bukan karena pengaruh dari pemimpin.

d. Struktur organisasinya tidak jelas atau kabur, segala kegiatan dilakukan tanpa rencana dan tanpa
pengawasan dari pimpinan.

2.3.3 Tipe Demokratis

Pemimpin ikut berbaur di tengah anggota kelompoknya. Hubungan pemimpin dengan anggota bukan
sebagai majikan dengan bawahan, tetapi lebih seperti kakak dengan saudara-saudaranya. Dalam
tindakan dan usaha-usahanya ia selalu berpangkal kepada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya,
dan mempertimbangkan kesanggupan dan kemampuan kelompoknya.

Kelebihan:

a. Dalam melaksanalan tugasnya, ia mau menerima dan bahkan mengharapkan pendapat dan saran
dari kelompoknya.

b. Ia mempunyai kepercayaan pula pada anggotanya bahwa mereka mempunyai kesanggupan bekerja
dengan baik dan bertanggung jawab.

c. Ia selalu berusaha membangun semangat anggota kelompok dalam menjalankan dan


mengembangkan daya kerjanya dengan cara memupuk rasa kekeluargaan dan persatuan. Di samping
itu, ia juga memberi kesempatan kepada anggota kelompoknya agar mempunyai kecakapan
memimpin dengan jalan mendelegasikan sebagian kekuasaan dan tanggung jawabnya.

Kekurangan:

a. Proses pengambilan keputusan akan memakan waktu yang lebih banyak.

b. Sulitnya pencapaian kesepakatan.

6
2.3.4  Tipe Pseudo-Demokratis

Tipe ini disebut juga semi demokratis atau manipulasi diplomatic. Pemimpin yang bertipe pseudo-
demokratis hanya tampaknya saja bersikap demokratis padahal sebenarnya dia bersikap otokratis.
Misalnya jika ia mempunyai ide-ide, pikiran, atau konsep yang ingin diterapkan di lembaga
Pendidikannya, maka hal tersebut akan dibicarakan dan dimusyawarahkan dengan bawahannya,
tetapi situasi diatur dan diciptakan sedemikian rupa sehingga pada akhirnya bawahan didesak agar
menerima ide atau pikiran tersebut sebagai keputusan bersama. Pemimpin ini menganut demokrasi
semu dan lebih mengarah kepada kegiatan pemimpin yang otoriter dalam bentuk yang halus, samar-
samar, dan yang mungkin dilaksanakan tanpa disadari bahwa tindakan itu bukan tindakan pimpinan
yang demokratis.

2.3.5  Tipe Kharismatik

Seorang pemimpin yang kharismatik memiliki karakteristik yang khas yaitu daya tariknya yang
sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang sangat besar dan para pengikutnya
tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tertentu itu dikagumi. Pengikutnya
tidak mempersoalkan nilai yang dianut, sikap, dan perilaku serta gaya dari si pemimpin.

2.4 Fungsi Kepemimpinan 

Menurut Adair (2008:11) adalah sebagai perencanaan, pemrakasaan, pengendalian, pendukung,


penginformasian dan pengevaluasian. Masing-masing fungsi kepemimpinan tersebut diuraikan
sebagai berikut :

1.      Perencanaan

a.       Mencari semua informasi yang tersedia;

b.      Mendefinisikan tugas;

c.       Menetapkan tujuan kelompok.

2.      Pemrakasaan

a.       Memberikan pengarahan pada kelompok mengenai sasaran dan rencana;

b.      Membagi tugas pada anggota kelompok

c.       Menetapkan standar kelompok.

3.      Pengendalian

a.       Memelihara antara kelompok;

b.      Mempengaruhi tempo;

c.       Menjaga relevansi diskusi.

4.      Pendukung

7
a.       Memberi semangat kepada kelompok atau individu;

b.      Menciptakan semangat tim;

c.       Meredakan ketegangan dengan humor.

5.      Penginformasi

a.       Memperjelas tugas dan rencana;

b.      Menerima informasi dari kelompok;

c.       Membuat ringkasan atas usul dan gagasan yang masuk akal.

6.      Pengevaluasian

a.       Mengevaluasi kelayakan gagasan

b.      Menguji konsekuensi yang diusulkan;

c.       Pengevaluasi prestasi kelompok.

2.5 Sifat Kepemimpinan

            Berdasarkan penelitian Stogdill bahwa kepemimpinan ditandai dengan bermacam-macam


sifat yang dikelompokan sebagai berikut:

1.      Capasity, meliputi kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan bicara, keaslian, dan kemampuan


nilai.

2.      Achievment¸meliputi gelar kesarjanaan pengetahuan, keberhasilan, dan olahraga.

3.      Responsibility,meliputi mandiri berinisiatif, tekun, agresif, percaya diri, dan berkeinginan


untuk maju.

4.      Participation, meliputi aktif, kemampuan bergaul, dapat bekerja sama, mudah menyesuaikan


diri, dan humoris.

5.      Status, meliputi kedudukan social ekonomi dan ketenaran.

6.      Situation, meliputi mental dan status yang baik.

2.6  Masalah-Masalah dalam Kepemimpinan

1.  Kurangnya Koordinasi

a.  Koordinasi dalam Program kerja

Seringkali dalam sebuah organisasi yang sudah mapan sekali pun, atau dapat dikatakan ketika dalam
organisasi terdapat sebuah program kerja yang sangat bagus sekali pun, jika tidak ada koordinasi

8
maka sering kali menyebabkan kesalahpahaman, yang tentunya dapat menyebabkan kacaunya
terlaksanya sebuah program.

Kekacauan tersebut dapat terjadi ketika antar penanggung jawab tidak mengetahui batasan-batasan
kerjanya, yang seringkali hanya dapat diperoleh melalui koordinasi antara penanggung jawab.

b. Koordinasi Antar Pimpinan

Parahnya lagi, koordinasi yang buruk dapat mengarah pada komunikasi yang buruk pula.
Komunikasi yang buruk antar pimpinan tersebut dalam sebuah program dapat berakibat pada
program-program selanjutnya. Maka seringkali terjadi salah sangka dan salah paham diantaranya.

Padahal para pimpinan selain berhubungan dalam pelaksanaan program kerja seharusnya memiliki
ikatan cultural, ketika terjalin komunikasi yang baik diantaranya.

2. Pengkaderan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah “kader” berarti : (1) perwira atau bintara dl
ketentaraan; (2) orang yang diharapkan akan memegang peran yang penting di pemerintahan, partai,
dsb. Jika dalam hal ini kita ambil definisi kedua, maka, istilah “pengkaderan” bisa diartikan sebagai :
sebuah proses yang menghasilkan orang yang diharapkan akan memegang peran yang penting di
pemerintahan, partai, dsb.

a.  Rekrutmen

Bagi sebagian periode organisasi, dan bagi berbagai macam organisasi masalah pengkaderan ini
dirasakan berbeda-beda, oleh karena tingkat animo peminat organisasi yang berbeda beda misalnya. (
Animo artinya hasrat dan keinginan yang kuat untuk berbuat, melakukan, atau mengikuti sesuatu).

Namun pernyataan “kesuksesan suatu periode adalah bukan sekedar sukses ketika masa jabatanya
namun ketika dapat menghasilkan (kader-kader) periode yang lebih sukses”.

Maka dapat dikatakan dalam sebuah organisasi adalah ketika dalam suatu periode dapat dikatakan
sebagai masa kejaya an, namun hal tersebut tidak ada artinya ketika setelah itu organisasi tersebut
terpuruk atau bahkan bubar karena kelemahan tau bahkan tidak adanya kader penerus.

b.  Mempertahankan kader

Pengkaderan ini, terkait erat pada pengembangan organisasi. Ketika suatu organisasi dapat merekrut
kader dalam animo besar, memungkinkan jangkauan organisasi tersebut pada komunitas yang luas,
serta hal tersebut merupakan sumber daya yang tidak bisa diremehkan.

Setelah berhasil merekrut kader dalam animo yang besar, jika tidak dapat memberdayakan, dalam
rangka mempertahankan kader-kadernya maka seringkali kader-kader tersebut akan maengalami
seleksi alam. Oleh karena itu usaha mempertahankan kader sering kali lebih penting daripada
rekrutmennya.

3.  Praktik – praktik Organisasi

9
a.  Rasa hormat, martabat, dan kebebasan perorangan. Masalah ini berhubungan dengan cara
organisasi memperlakukan anggotanya. Dari sudut pandang sebagian besar anggota oraganisasi,
kepentingan organisasi didahulukan dan kepentingan anggota dijadikan yang paling akhir.

b.  Kebijakan dan praktik personel. Masalah ini berkenaan dengan etika kepegawaian, pemberian
gaji, kenaikan pangkat, pendisiplinan,  dan masalah pensiun anggota organisasi. Kewajiban umum
organisasi adalah berlaku adil pada anggota organisasi yang prospektif disetiap jenjang karirnya.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

            Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar


bekerjasama sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpian
merupakan suatu sikap yang terdapat pada seorang pemimpin. Dalam  kepemimpinan terdapat
beberapa teori yang berkembang diantaranya teori kepemimpinan sifat ( Trait Theory ), teori
kepemimpinan, teori kewibawaan pemimpin, teori kepemimpinan situasi, dan teori kelompok.
Adapun tipe-tipe kepemimpinan yang digunakan diantaranya otoriter, Laissez-faire, tipe demokratis,
pseudo-demokratis, dan  kharismatik. Jadi, dalam sebuah kepemimpan memiliki fungsinya tersendiri
dan pasti ada masalah yang timbul dan harus diatasi oleh seorang pemimpin.

3.2  Saran

Kepemimpinan bukanlah merupakan sebuah bakat tapi sesuatu yang dapatditemukan setiap orang,
jadi janganlah merasa kita tidak percaya diri karena kepemimpinan bias didapatkan dan
dikembangkan oleh siapapun.

11
DAFTAR PUSTAKA

Priansa, Doni Juni dan Agus Garnida.2013.Manajemen Perkantoran. Bandung: Alfabeta.

Saebani, Beni Ahmad dan Ii Sumantri.2014.Kepemimpinan.Bandung:CV Pustaka Setia.

Adji,Wahyu dkk.2007.Ekonomi untuk SMA/Ma kelas XII.Jakarta: Erlangga.

12

Anda mungkin juga menyukai