Anda di halaman 1dari 4

History

Awal tahun 2021 kesedihan dan duka masih belum pergi dari Indonesia. Penanganan
Pandemi Covid-19 masih berlangsung, kini kembali dihadapkan berbagai musibah. Musibah tak
hanya merugikan secara material, namun memakan korban jiwa. Seperti jatuhnya pesawat
Sriwijaya Air SJ182 di perairan Jakarta,

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, terdapat 2.041


kejadian bencana alam di Indonesia sejak 1 Januari - 14 Oktober 2021. Akibat bencana alam
tersebut, sebanyak 130.515 rumah mengalami kerusakan. Secara rinci, sebanyak 16.130 rumah
rusak berat, 23.553 rumah rusak sedang, dan 90.832 rumah rusak ringan. Ada pula 1.058.107
rumah yang terendam. Selain itu, sebanyak 2.989 fasilitas publik mengalami kerusakaan.
Rinciannya, 1.394 unit merupakan fasilitas pendidikan, 1.243 fasilitas peribadatan, 352 fasilitas
kesehatan, 497 kantor, dan 349 jembatan. Adapun, terdapat 527 korban meninggal dunia akibat
bencana alam di Indonesia. Sebanyak 12.921 orang juga mengalami luka-luka. Sebanyak 74
orang hilang akibat bencana alam di tanah air. Sementara, sebanyak 6,4 juta orang harus
menderita dan mengungsi.

Dewan Pengawas Nasional

Bermula dari kota Wuhan tepatnya di Tiongkok, virus jenis baru ini telah menyebar ke
berbagai belahan negara di dunia yang menyebabkan timbulnya penyakit coronavirus
disease 2019 atau yang disebut juga dengan COVID-19. Tentunya, kondisi ini tidak boleh
dianggap remeh dan dibiarkan begitu saja. World Health Organization (WHO) pun juga sudah
menetapkan pandemi COVID-19 sejak 11 Maret 2020 yang lalu.

Koordinator Wilayah

Jika kita melihat pandemic dari satu pandang saja , tentu hal ini adalah bencana global.
Sebuah bencana yang lebih banyak efek negative nya dari posifit. Dari jumlah korban jiwa
hingga kesulitan ekonomi adalah bukti nyata musibah pandemic bukanlah sesuatu yang di
harapkan.
Wakil Koordinator Wilayah

Belum redanya wabah Covid-19 ini, berbagai bencana alam juga datang melanda bumi
pertiwi kita. Banyak dari rekan rekan kita kehilangan harta, dan banyak juga rekan rekan kita
yang kehilangan keluarga nya. Tiap langkah ku berdoa selalu menyampaikan pesan untuk
memohon agar bumi pertiwi ini sehat selalu, di dalam doa yang tersirat kita semua yang
berekspestasi awal tahun merupakan awal pengharapan.

Koordinator Daerah Aceh

Kini telah lupus dihapus keadaan bumi pertiwi ku. Tangis yang menjerit di bangsa ku
kini mulai terdengar di awan semesta. Tawa yang kita harapkan kini tersisa hanya sebuah lara.
Ribuan canda tawa dan suka sudah tidak ada lagi, yang ada hanya tersisa duka.

Koordinator Daerah Sumatera Utara

Bencana datang bisa kapan saja, dalam keadaan tidak diduga, datang secara tiba tiba.
Manusia belum siap menghadapinya. Apapun yang terjadi rasa sabar harus dihati. Bencana ini
ketentuan alam, sebagai sebuah ujian bagi kita di muka bumi.

Koordinator Daerah Sumatera Barat

Pertiwi merana oleh dunia yang merubah. Ramai menjadi seolah sepi, bersama berubah
menjadi sendiri, tuhan semesta alam apa yang terjadi saat ini? Ini sebuah ujian mu atau perkara
kami bangga akan dengan dosa?.

Koordinator Daerah Riau

Ketakutan dimana mana, kesedihan yang tak kunjung larut. Tidak ada sebuah penyesalan
kecuali sebuah lamunan. Harapku, selesaikan ini secepatnya , banyak yang ingin melangkah
untuk kebebasan, menikmati dunia harmoni bersama harapan berkumpul bersama sanak
keluagar, dan menggengam erat sebuah pelukan, ucapku untuk tuhan.

Koordinator Daerah Jambi


Belum sampai situ musibah kembali melanda negeri ku tercinta, Nanggala 402, kau dan
lima puluh tiga awak mu, keberanian mu dan awak mu yang senyap di kedalaman lautan negeri
ku, keikhlasan mu tanpa pamrih.

Koordinator Daerah Sumbagsel

Kegelapan laut gelap kau selami dengan keberanian rela mengabdi untuk menjaga negeri
bumi putra. Seluruh anak bumi pertiwi berdoa kepada langit yang maha pemurah, hanya dapat
mengenang dan berdoa untuk KRI Nanggala 402 yang seluruh awak nya gugur di samudra luas.

Biro Administrasi

Covid 19 membuat kota besar seketika hening, covid 19 membuat kita menjadi diam
tunduk seperti dinasehati, tentang covid 19 kita harus bijak untuk mengerti tentang kesempatan
hidup, ketentraman hidup kenyamanan hidup , sykuri sebelum kita di jemput maut.

Biro Keuangan

Kabut pagi ini mulai mereda, dedaunan dibasuh embun, Januari, Februari ,Maret, April,
Mei ,Juni, Juli, agustus ,September, oktober, November , desember . di tahun ini tahun 2021 aku
harap cukup sekian gertakan mu pada kami insan biasa ini.

Ketua Ddivisi PSDM

Tak cukup rasanya kami harus mengganti suka ini menjadi duka, tawa menjadi lara. Atau
kah karena sebuah keserakahan manusia? Lantas kau membabi buta mengeluarkan kekuatan mu ,
membuat anak bayi yang tidak bersalah harus merenggut nyawa, harus kehilangan orang tua
tercinta?.

Ketua Divisi Jarkom

Semesta memang suka bercanda. Tapi aku harap, aku ingin semua putra putri bumi
pertiwi ini dapat mereasakan kebagaihan, ketentraman , tanpa harus bersusah payah.

Ketua Divisi Pengmas


Kita tidak tega mendengar teriakan kesedihan bergantian datang tak kunjung usai kan
derita yang tak berkeseduhan.

Ketua Divisi KWU

Aku tahu, dunia semakin lelah memperhatikan manusia yang mengabaikan semua
permintaaanya untuk menjaga nya, merawatnya . langit gelap mengakibatkan masa depan suram.

Ketua Divisi Advokasi

Tuhan kami ingin bumi ini pulih ,segala aturan telah kami terapkan, menyelematkan
keluarga untuk perut sejengkal ini demi anak istri, bagaimanapun keadaan menyiksa diri dan
menahan sebuah rasa takut demi mendapatkan penghasilan.

Ketua Divisi Litbang

Kami ingin bumi ini pulih ,kembali normal , tuhan. Kami ingin kembali melihat bumi
pertiwi ini tersenyum kembali, bersama awan terang dan matahari yang indah yang menyapa
penuh bahagia .

BKSB, BKTCW, BKPRA

Menyampaikan harapan-harapannya terhadap hari kesehatan nasional

NOTE: Setiap staff mengirimkan vidio ucapan “SELAMAT HARI KESEHATAN NASIONAL”

Dikirimkan paling lambat tanggal 9 November 2021

Anda mungkin juga menyukai