EPIDEMIOLOGI
Oleh :
Yori Rahmadianti, SKM, M.KES
Macam Studi Desain Epidemiologi
Studi Desain Observasional
Tipe Studi Observasional Alternatif Nama Lain Unit Sudi
Studi Deskriptif
• Case Series Kasus Berurutan Individu
• Studi Migrant Studi Migran Populasi
• Studi Prevalensi Survei Populasi
Studi Analitik
Studi Ekologi Korelasi Populasi
Potong Lintang Prevalensi Individu
Kasus Kontrol Kasus-Preferensi Individu
Kohort Follow Up Individu
Studi Deskriptif
Studi deskriptif merupakan langkah awal dalam
melakukan investigasi epidemiologi.
Studi deskriptif menjawab pertanyaan berkaitan
dengan aspek epidemiologi yang meliputi orang,
tempat dan waktu.
Studi Deskriptif dibagi menjadi :
Case Series
Case Series (Studi kasus berturut-turut) dilakukan jika
kita ingin melihat karakteristik suatu penyakit yang
terjadi disuatu populasi.
Contoh : kejadian flu burung pada manusia di
Indonesia.
Studi Migrant
Dilakukan jika kita ingin melihat perbedaan kondisi
kesehatan atau penyakit pada masyarakat berbeda etnik, suku
dan negara.
Studi ini meilhat perubahan pola penyakit pada etnik yang
berbeda jika mereka bermigrasi ke negara lainnya.
Contoh : Etnik jawa yang tinggal di Indonesia akan memiliki
pola penyakit berbeda dengan etnik jawa yang telah lama
tinggal di Australia.
Studi Prevalensi
Dilakukan untuk menggambarkan kondisi kesehatan suatu
populasi atau faktor risiko kesehatan.
Misalnya : Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia,
dilakukan secara rutin setiap dua – tiga tahun sekali untuk
melihat kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia dan
berguna untuk perencanaan kesehatan
Studi Analitik
Studi analitik merupakan studi yang menganalisis
hubungan antara status kesehatan dan variabel lainnya.
Studi analitik dibagi menjadi :
Studi Ekologi
Studi ini dilakukan untuk mengembangkan hipotesa.
Studi ini mudah dilakukan bila data rutin siap tersedia
tapi hasil studi ekologi sulit untuk di interprestasikan.
Kerugian :
Tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan yang terjadi
dengan berjalannya waktu.
Informasi yang diperoleh tidak mendalam sehingga sering kali
masalah kesehatan yang dicari tidak diperoleh.
Skema Desain Studi Cross Sectional
Studi Desain Kasus Kontrol
Studi ini dilakukan bila kita bisa membedakan status
responden sebagai kelompok yang menderita suatu penyakit
atau suatu kondisi kesehatan dan status responden yang sehat
atau memiliki penyakit lainnya.
Ada dua kelompok responden yang akan direkrut dalam
penelitian :
Kelompok Kasus
Resonden kelompok kasus pada sumber populasi adalah
semua orang yang akan datang ke pusat layanan kesehatan.
Kelompok Kontrol
Responden kelompok kontrol dipilih dengan cara :
Kontrol dari populasi, Kontrol dari tetangga, Kontrol dari
klinik atau RS, Kontrol dari orang yang meninggal.
Keuntungan :
Sangat sesuai untuk penelitian penyakit yang jarang
terjadi atau penyakit dengan fase laten yang penjang atau
penyakit yang sebelumnya tidak pernah ada.
Pelaksanaannya relatif lebih cepat
Sampel yang dibutuhkan lebih kecil
Biaya penelitian relatif lebih kecil
Data yang muengkin dapat dimanfaatkan penelitian
dilakukan di RS
Penelitian yang diadakan terhadap beberapa faktor yang
diduga sebagai faktor penyebab.
Kerugian :
Kesalahan dalam pemilihan kasus yang disebabkan
kesalahan dalam diagnosis.
Kesalahan dalam pemilihan kontrol
Informasi tentang pemaparan diperoleh dengan
mengingat kembali masa lalu yang cukup lama sehingga
menimbulkan bias
Validasi terhadap data yang diperoleh tidak dapat
dilakukan.
Pengendalian terhadap faktor penyerta sulit dilakukan
dengan lengkap
Skema Desain Studi Kasus Kontrol
Pengukuran Odd Rasio
Penyakit
Pemaparan Positif Negatif Jumlah Odds
Penyakit
Positif a b m1 a/b
Negatif c d m2 c/d
Jumlah n1 n2 N
Kerugian :
Sampel dan biaya besar, serta waktu yang lama
Penelitian ini sulit dilakukan pada penyakit yang
jarang terjadi
Tidak efisien untuk penelitian penyakit dengan fase
laten yang lama
Skema Desain Studi Kohort
Studi Desain Eksperimental/ Uji
Klinis
Tipe Studi Eksperimental Alternatif Nama Lain Unit Studi