1. Apa yang membedakan desain cross sectional pada penelitian analitik dan
deskriptif?
2. Kapan digunakan desain penelitian cross sectional ini?
3. Sebutkan perbedaan cross sectional, case control, dan kohor?
4. Apakah pada penelitan ini terdapat bias? Bagaimana cara meminimalisirnya?
JAWABAN:
1. Apa yang membedakan desain cross sectional pada penelitian analitik dan
deskriptif?
Perbedaan dari cross sectional yaitu deskriptif cross sectional hanya sekedar
mendesripsikan distribusi penyakit dihubungkan dengan variabel penelitian, sedangkan
analitik crossectional: diketahui dengan jelas mana yang jadi pemajan dan outcome, serta
jelas kaitannya hubungan sebab akibatnya.
Bias adalah kesalahan sistematis yang menyebabkan hasil penelitian tidak sesuai dengan
kenyataan. Pada cross sectional kecil mungkin untuk terjadi bias. Karena pada
crossectional semua variabelnya dilakukan secara bersamaan. Namun tingkat kelemahan
dari cross-sectional ini lebih tinggi dibandingkan dengan desain penelitian yang lain.
Karena kelemahannya harus memiliki subjek penelitian yang besar. Mungkin yang harus
diperhatikan pada tahap seleksi, misalnya saja pada contoh kasus tadi riwayat keluarga
dengan penyakit hipertensi yang datang ke puskesmas. Cara meminimalisir misalnya
jumlah sampelnya harus banyak (bila sedikit akan mempengaruhi hasil penelitian) dan
harus memilih teknik pengambilan sampel yang tepat. Misalnya ada yang secara acak
(random), ada yang sistematis, atau teknik lainnya. Agar mewakili populasi yang akan
menjadi sasaran penelitian.
Jika dibedakan dengan case control lebih banyak bias recallnya, misanya individu
obesitas dengan penyakit diabetes.. kapan mulai obesitas? Kapan dirinya di diagnosis
DM?