Anda di halaman 1dari 18

MAKRORADIOGRAFI

OLEH :
YOSRIZAL, Dipl. Rad, ST
MAKRORADIOGRAFI

Makroradiografi merupakan teknik radiografi untuk


menghasilkan gambaran yang lebih besar dari bagian yang
difoto dengan menghasilkan gambaran yang optimum,
dapat memperlihatkan detail anatomi sehingga lebih
memudahkan interprestasi dari ukuran normal, dengan
demikian diharapkan akan meningkatkan keakuratan
dalam mendiagnosa suatu kelainan

Dalam bahasan ini akan diuraikan prinsip dasar dari


makroradiografi, aspek-aspek yang menyangkut
kualitas gambar makroradiografi dan penggunaan
teknik ini dalam pemeriksaan radologi
Prinsip Makroradiografi

A. Prinsip Makroradiografi
Untuk menghasilkan gambaran yang lebih besar dari obyek
aslinya dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain:
1. Melihat negatif film dengan kaca pembesar (magnifying
Glass)

2. Membesarkan foto (menggunakan inlarger)


3. Dengan teknik pembesaran langsung makroradiografi

Cara yang terakhir ini mengambil manfaat dari konsep geometri, dengan
membandingkan ukuran obyek dengan ukuran gambar
B. FAKTOR PEMBESARAN (MAGNIFICATION FACTOR)
Rasio antara ukuran gambar dengan ukuran obyek dikenai dengan
istilah faktor pembesaran (magnification factor)

Faktor Pembesaran  M } = FFD


( FFD – OFD)

Jadi M = FFD
FOD

Gambar 1 Gambar 2

FOD

FOD FFD

OFD
OFD
Keterangan Gambar:
FFD SID = Jarak fokus ke film
OFD OID = Jarak obyek ke film
FOD SOD = jarak fokus ke obyek
M = Faktor Pembesaran

Sebagai ilustrasi pada pemotretan leher lateral, FFD=150 Cm dengan jarak leher ke film 30
cm maka gambar leher mengalami pembesaran pada faktor adalah
150 = 1,25 kali
150 - 30
lebih besar dari ukuran leher aslinya, misalnya ukuran leher 10 cm maka ukuran pada foto
= 1,25 cm.

Seperti disebutkan diatas bahwa prinsip dari makroradiografi adalah membesarkan


gambaran dengan memanipulasi jarak-jarak pemotretan
Makroradiografi yang lazim digunakan adalah
dengan pembesaran 1,5 kali sampai dengan 2 kali.
Kualitas gambar pada makroradiografi perlu
dipertimbangkan karena pada teknik makroradiografi
bukan perbesaran saja yang diperlukan tetapi kualitas
gambar yang mencakup aspek detail gambar dan
ketajaman (sharpness) perlu menjadi pertimbangan
agar makroradiografi lebih memberikan informasi
dalam menegakkan diagnosa
C. KUALITAS FOTO MAKRORADIOGRAFI
Faktor yang menentukan ketajaman gambar dalam makroradiografi yang
utama adalah faktor geometri yaitu: jarak-jarak pemoteratan dan ukuran fokus.
Ukuran fokus yang memadai untuk makroradiografi dianjurkan
menggunakan fokus kecil (kurang dari 1 x 1 mm)
Untuk pembesaran (M) 1,5 kali dianjurkan menggunakan ukuran fokus 0,6
mm X 0,6 mm, sedangkan untuk 2 kali perbesaran dianjurkan 0,3 x 0,3 mm

Ketidaktajaman gambar disebabkan oleh besarnya ukuran fokus yang


digunakan, makin besar ukuran fokus (F) makin tinggi ketidaktajaman
gambarnya (Ug). Ketidaktajaman gambar dapat diformulasikan dengan rumus
sbb:
Ug = f (m-1)
Ket:
Ug = Ketidaktajaman gambar
f = ukuran fokus
m = faktor pembesaran
Kalau ukuran fokus tidak dapat diketahui ntuk
mencari ukuran fokus dapat dapat di tes dengan
menggunakan metode “pinhole” yakni dengan
membuat foto dari sehelai timbal dengan diberikan
lubang jarum. Jarak antara fokus ke lubang jarum
dengan jarak lubang jarum ke film harus sama
D. X-RAY TUBE RATING
Untuk mengurangi kekaburan karena faktor geometrik digunakan
ukuran fokus kecil (ultrafine fokus). Penggunaan fokus kecil pada
dasarnya mA yang digunakan juga kecil. Sebagai contoh, untuk ukuran
fokus 0,3 mm x 0,3 mm, mA yang digunakan sekitar 20 mA sehingga untuk
memperoleh besaran mAs yang tinggi diperlukan waktu eksposi yang
relaatif panjang dibandingkan dengan teknik radiografi konvensional.

Karena panjangnya waktu eksposi tersebut, kemungkinan terjadi kekaburan


gambaran. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan upaya :
1. Imobilisasi pasien
2. Menggunakan film dengan kecepatan lebih tinggi, namun hal ini perlu
dipertimbangkan kemungkinan terjadi Photographic Unsharpness
Masalah yang berkenaan dengan tube rating, pemecahannya antara lain
dengan mengurangi jarak ( FFD ) sehingga FFD dikurangi akan
berpengaruh terhadap salah satu faktor eksposi ( mAs ) yang diperlukan.
Namun harus diperhatikan jangan sampai jarak ( FOD )terlalu dekat
mengingat dosis radiasiyang diterima pasien dengan Short Distance
Tehnique akan meningkat.

E. RADIASI HAMBUR
Dalam teknik Makroradiografi, jarak objek ke film lebih panjang ( Air Gap
Tehnique )dibandingkan dengan teknik radiografi secara umum, sehingga
radiasi hambur yang akan sampai ke film jumlahnya berkurang.
Dengan demikian penggunaan “Air Gap Tehnique “dengan grid ini bisa
diabaikan.Dengan tidak menggunakan grid maka penambahan faktor
eksposi karena faktor penggunaan grid tidak diperlukan.
Upaya lain untuk meningkatkan kontras foto pada tehnik ini, yakni dengan
membatasi luas lapangan penyinaran dan mengeliminir radiasi hambur balik
dengan menggunakan “ Back Scatter Protection “.
F. PENGGUNAAN TEHNIK MAKRORADIOGRAFI
Pada umumnya Makroradiografi dapat digunakan untuk memvisualisasikan
bagian tubuh lebih besar dari yang aslinya sehingga informasi dan
gambaran Makroradiografi tersebut menunjukkan untuk interpretasi, antara
lain :
1. Ossa Carpalia terutama untuk Scaphoid
2. Ossa Manus untuk mendeteksi Metabolic Bone Disease
3. Ossa Temporal
4. Pada pemeriksaan Dacriocystografi
5. Lesi pada paru-paru, Pneumocariosis
6. Angiografi , khususnya memperlihatkan pembuluh darah yang halus
HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK GAMBAR
DENGAN HASIL GAMBAR

Faktor Kontras Gambar Detail Gambar

FFD / SID Tidak ada efek Ada efek langsung apabila


terjadi perubahan jarak
pemotretan.

Pembatas luas lapangan Ada efek, dengan membatasi Tidak ada efek langsung.
penyinaran ( konus, kolimator ) luas lapangan , luas objek yang Kemungkinan kalau lapangan
kena radiasi terbatas, radiasi terlalu kecil, faktor eksposi harus
hambur berkurang, kontras lebih dinaikkan ( waktu) dengan
baik. demikian turut naik.

Penggunaan Kompressi Ada efek, karena volume objek Tidak ada efek langsung.
yang disinari lebih tipis, radiasi Efek tidak langsung adalah
hambur berkurang, kontras lebih kompressi membantu imobilisasi
baik. sehingga dapat mengurangi UM.
Dengan kompressi dapat
menggunakan KV yang lebih
rendah, kontras lebih baik.
HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK GAMBAR
DENGAN HASIL GAMBAR

Faktor Kontras Gambar Detail Gambar

Developer Ada efek langsung Tidak ada efek langsung

Penggunaan KV Ada efek, kontras akan Tidak ada efek langsung


meningkat apabila KV rendah
dan sebaliknya.

Mili Ampere Tidak ada efek lansung Tidak ada efek langsung.
Catatan : mA tinggi waktu
eksposi pendek UM menurun.
HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK GAMBAR
DENGAN HASIL GAMBAR

Faktor Kontras Gambar Detail Gambar


Jarak Pasien ke Film Tidak ada efek langsung. Ada efek, jarak pendek UG
Pada keadaan OFD jauh akan naik.
( Air Gap Tehinque ) radiasi
berkurang dan kontras akan
baik.
Grid Ada efek, radiasi hambur Tidak ada efek langsung.
berkurang, kontras baik Efek tidak langsung pada
penggunaan Moving Grid,
OFD agak jauh.
Kemungkinan UG naik.
Juga UM kemungkinan
naik. Juga UM
kemungkinan naik karena
waktu eksposi yang agak
panjang.
Keterangan:
Ug : Geometrik Unsharpness, ketidaktajaman karena faktor geometrik

Anda mungkin juga menyukai