Puji syukur penulis panjatkan kepadat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Asuhan Kebidanan Komprehensif ini dengan
tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah selanjutnya.Besar harapan semoga makalah ini dapat
bermanfaat sebagai informasi ataupun pengetahuan bagi pembaca dan dapat menjadi
literatur guna membantu mahasiswa dalam belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan
Komprehensif
Penulis
KELOMPOK
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..….. 1
DAFTAR ISI……………………….………………….…………………………….… 2
BAB I PENDAHULUAN………………….………………………………………….. 3
A. LATAR BELAKANG……………..…………………………………………... 3
B. TUJUAN…………………………………………………………….………..... 4
C. MANFAAT…………………………………………………………………….. 4
A. KESIMPULAN……………………………………………………………..…. 17
B. SARAN………………………………………………………………………... 17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..... 18
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
pada kehamilan normal. Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
mendefenisikan anemia sebagai kadar hemoglobin yang lebih rendah dari 11gr %
pada trimester pertama dan ketiga dan kurang dari 10,5 gr% pada trimester
kedua.nilai hemoglobin yang rendah berhubungan dengan masalah klinis seperti
anemia. Anemia adalah kondisi dengan kadar hemoglobin dalam darah kurang dari
12 gr%. Sedangkan anemia fisiologis adalah istilah yang sering digunakan untuk
menjelaskan penurunan konsentrasi hemoglobin yang terjadi pada kehamilan
normal.Diketahui bahwa 10%-20% ibu hamil di dunia menderita anemia pada
kehamilannya.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir (Saifuddin, 2009). Trimester Kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu :
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan Pemeriksaan Hb
2. Apa yang di maksud dengan Pengukuran TB dan BB
3. Apa yang di maksud dengan Pengukuran TFU
4. Apa yang di maksud dengan Kunjungan ANC
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pemeriksaan Hb.
2. Untuk mengetahui Pengukuran TB dan BB
3. Untuk mengetahui Pengukuran TFU
4. Untuk mengetahui Kunjungan ANC
4
5. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Komprehensif.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemeriksaaan Hemoglobin
1. Pengertian Pemeriksaan Hemoglobin
Pemeriksaan hemoglobin merupakan salah satu dari pemeriksaan darah rutin
yang sering dilakukan di laboratorium puskesmas, klinik ataupun rumah sakit.
Pemeriksaan hemoglobin dilakukan dengan beberapa metode seperti metode sahli,
sianmethemoglobin yang dapat dilakukan dengan cara manual maupun cara otomatis.
Pentingnya hemoglobin ini menyebabkan pemeriksaan hemoglobin dalam darah
mempunyai peranan penting dalam diagnosis suatu penyakit. Kegunaan dari
pemeriksaan kadar hemoglobin adalah menilai tingkat anemia, respon terhadap terapi
anemia atau perkembangan penyakit yang berhubungan dengan anemia dan
polisitemia. Internasional Committee for Standardization in Haematology (ICSH) telah
menetapkan bahwa gold standart dari pemeriksaan hemoglobin saat ini menggunakan
metode sianmethemoglobin.
6
dibandingkan dengan reagen yang digunakan pada metode sianmethemoglobin
yang pada umumnya diterapkan pada alat hitung otomatis.
g. Metode amperometeri (stik Hb), yaitu deteksi dengan menggunakan pengukuran
arus yang yang dihasilkan pada sebuah reaksi elektrokimia.
3. Standar Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Metode Sahli
Tujuan dari pemeriksaan Hb Sahli adalah untuk mengetahui kadar Hb seseorang
dalam g/dl. Hemoglobin dalam darah akan diubah menjadi hematin asam, kemudian
warna yang terjadi dibandingkan dengan standar warna dalam alat Sahli. Metode Hb
Sahli dapat dilakukan oleh petugas laboratorium maupun oleh petugas Puskesmas
yang telah terlatih.
Prinsip kerjanya adalah Hemoglobin oleh HCl 0,1 N diubah menjadi hematin
asam, warna yang terjadi dibandingkan dengan Standar warna yg ada secara visual.
Nilai normal hasil pemeriksaan kadar Hb yang telah ditentukan adalah sebagai
berikut:
a. Saat lahir : 17-23 g/dl
b. Neonatus : 15-25 g/dl
c. 2 bulan : 9-14 g/dl d) 1-2 tahun : 11-13 g/dl
d. 10 tahun : 12-14 g/dl
e. Wanita dewasa : 11-15 g/dl
f. Pria dewasa : 13-17 g/dl )18
4. Persiapan Pasien
a. Petugas memperkenalkan diri
b. Identifikasi klien
c. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
5. Persiapan alat
a. Hemoglobinometer Sahli Lengkap
b. Hcl 0,1 N
c. Aquadest
d. Kapas Alkohol
e. Larutan klorin 0,5%
7
f. Lancet
g. kapas kering
h. Bengkok
i. Sarung tangan
6. Pelaksanaan
a. Masukkan larutan Hcl 0,1 N dengan pipet Hcl kedalam tabung pengencer sampai
pada angka 2
b. Bawa alat-alat ke dekat pasien
c. Cuci tangan
d. Siapkan bengkok
e. Pakai sarung tangan
f. Ujung jari dibersihkan dengan kapas alcohol biarkan sampai kering
g. Pegang bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya
rasa nyeri berkurang
h. Dengan memakai lancet steril, tusuk dengan cepat dengan arah tegak lurus, jangan
menekan-nekan jari untuk mendapatkan cukup darah ( darah akan bercampur
cairan jaringan sehingga mudah encer dan bisa menimbulkan kesalahan)
i. Hapus tetes darah pertama dengan kapas kering
j. Isap 20 UI darah dengan pipet sahli, bersihkan darah yang menempel pada bagian
luar pipet
k. Masukkan darah secara hati-hati ke dalam tabung sahli yang sudah berisi Hcl 0,1
N
l. Bilas darah dalam pipet dengan menghisap dan mengeluarkan Hcl 0,1 N beberapa
kali
m. Biarkan 4 menit (3-5 menit) agar hemoglobin berubah menjadi asam hematin
n. Encerkan larutan dengan aquadest tetes demi tetes sambil diaduk tiap kali
menambahkan aquadest, sampai warna larutan sama dengan warna pembanding
o. Bila sudah sama catat hasilnya
p. Beritahu hasilnya pada pasien
8
q. Bersihkan dan rapikan alat
r. lepaskan sarung tangan
s. Cuci tangan
B. PENGUKURAN TB DAN BB
1. Pengukuran TB
Untuk melihat pertumbuhan, dapat dilakukan denga penimbangan berat badan
atau pengukuran tinggi badan. Mengukur tinggi atau panjang badan yang dinyatakan
dalam sentimeter dengan mengunakan mikrotois.
Prosedur
Tinggi badan diukur dalam posisi berdiri tegak, tanpa alas kaki, kaki
dirapatkan, dan punggung bersandar pada dinding
Letakkan benda padat dan lurus di atas kepala pasien secara horizontal
Catat angka pada midline (meteran) yang ditunjukkan oleh benda padat
tersebut dalam satuan sentimeter (cm)
2. Pengukuran Berat Badan
Mengukur berat/massa badan yang dinyatakan dalam kilogram dengan
mengunakan timbangan berat badan. Berat badan merupakan indicator sederhana
yang di gunakan dilapangan maupun puskesmas untuk menentukan status gizi
seseorang.
Prosedur
Pastikan jarum penunjuk pada timbangan menunjuk angka nol
Minta pasien melepaskan alas kaki dan berdiri di atas timbangan\
Baca angka yang ditunjukkan pada timbangan
Catat hasil pengukuran di buku catatan (KMS) dalam satuan kilogram.
C. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri (TFU) merupakan salah satu dari 10T yaitu
kebijakan program pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu, dimana
pengukuran TFU adalah indikator untuk melihat kesejahteraan ibu dan janin. Tinggi
fundus uteri (TFU) dapat digunakan untuk menentukan usia kehamilan atau menentukan
9
taksiran berat badan janin (TBJ). TFU diukur dengan methelin dari fundus ke simfisis
pubis. Cara pengukurannya dengan menggunakan methelin, dengan titik nol diletakkan di
atas simfisis pubis, lalu ditarik setinggi fundus uteri ibu hamil.
Pengukuran TFU (tinggi fundus uteri) merupakan salah satu metode pengukuran
yang dilakukan pada kehamilan trimester kedua dan ketiga, dengan cara mengukur perut
ibu dari simfisis pubis hungga fundus uteri menggunakan pita ukur. Pengukuran TFU
dengan menggunakan pita ukur ini pertama kali diperkenalkan di Amerika oleh Mc.
Donald pada tahun 1906-1910, sehingga dikenal juga dengan sebutan ‘pengukuran Mc.
Donald’. Selain metode ini, ada juga pengukuran lain yaitu teknik pengukuran Caliper.
Teknik ini menggunakan jangka lengkung (Caliper), pengukuran dilakukan dengan
meletakkan salah satu ujung Caliper di vagina ibu, sedangkan ujung yang lainnya di
fundus. Karena pemeriksaan ini menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu dan berisiko
terjadinya infeksi, maka jarang digunakan
Tabel Tinggi Fundus Uteri menurut Mc. Donald (dalam tafsiran usia kehamilan)
Umur Kehamilan (minggu) Tinggi Fundus Uteri (TFU)
12 minggu 3 jari diatas simfisis
16 minggu ½ simfisis – pusat
20 minggu 3 jari dibawah simfisis
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 3 jari diatas pusat
32 minggu ½ pusat – processus xifoideus
36 minggu Setinggi processus xifoideus
40 minggu 28 jari dibawah processus xifoideus
Sumber : Prawirohardjo (2009).
Seharusnya usia gestasi 31 minggu, TFU nya adalah 30 cm. hal ini berarti bahwa TFU
10
Gambar TFU menurut tuanya kehamilan dalam minggu
Menurut Spiegelberd dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simfisis, maka
diperoleh :
Tabel Tinggi Fundus Uteri menurut Leopold (dalam cm)
Umur Kehamilan (minggu) Tinggi Fundus Uteri (cm)
22-28 minggu 24-25 cm diatas simfisis
28 minggu 26,7 cm diatas simfisis
30 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis
32 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis
34 minggu 31 cm diatas simfisis
36 minggu 32 cm diatas simfisis
38 minggu 33 cm diatas simfisis
40 minggu 37,7 cm diatas simfisis
Sumber : Sari, Anggita dkk. (2015).
a. Teknik Mc Donald
11
Pemeriksaan dilaksanakan setelah melakukan pemeriksaan inspeksi pada
abdomen dan jika umur kehamilan ibu sudah mencapai 22 minggu.
3. Cara Pengukuran TFU dengan Teknik Mc Donald
Berikut tata cara pengukuran tinggi fundus uteri menggunakan teknik Mc Donald:
a. Menyiapkan alat:
Alat ukur yang tidak elastis.
Kalender kehamilan.
Alat – alat ditata pada tempat yang telah disediakan saat mempersiapkan
alat untuk pemeriksaan inspeksi.
b. Menyiapkan ibu (dilaksanakan bersamaan dengan persiapan inspeksi):
Menjelaskan tujuan pemeriksaan.
Mengatur posisi ibu berbaring setengah duduk dengan mengganjal bantal
di bagian punggung bawah untuk kenyamanan ibu dan kedua kaki
diluruskan.
c. Melaksanakan pemeriksaan
Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu dan dekatkan meteran sehingga
mudah mengambil waktu pemeriksaan.
Tangan kiri dan tangan kanan menentukan bagian fundus uteri dan
memosisikan supaya fundus uteri berada tepat di tengah abdomen.
Setelah fundus uteri diposisikan tepat di tengah abdomen, tangan kiri
menahan fundus uteri, tangan kanan menempelkan meteran yang
dibalik tepat di tengah, mulai dari fundus uteri sampai tepi atas tulang
simfisis pubis, atau mulai dari tepi atas tulang simfisis pubis sampai
fundus uteri.
Mengangkat meteran dan membalik, kemudian membaca hasil
pengukuran.
Menggulung pita meteran dengan rapi dan menempatkan pada tempatnya.
Mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu.
D. KUNJUNGAN ANC
1. Pengertian ANC
Pengertian Antenatal Care Antenatal Care / ANC sering disebut dengan
perawatan kehamilan. Kehamilan adalah proses pemeliharaan janin dalam kandungan
yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma. Dalam proses kehamilan
terdapat mata rantai yang saling berkesinambungan, terdiri dari mulai ovulasi
pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan
pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada rahim, pembentukan plasenta,
12
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai kehamilan matur atau aterm (Susilowati dan
Kuspriyanto, 2016).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
(Prawirohardjo,2014) :
Antenatal Care adalah perawatan kesehatan yang diajukan kepada ibu hamil
sebelum dan selama hamil dengan tujuan mendeteksi secara dini masalah kesehatan
ibu dan janin, memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan dan perencanaan
persalinan (Madriwati, 2013). Antenatal care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga
profesional untuk ibu hamil selama masa kehamilan yang dilaksanakan sesuai dengan
Antenatal care merupakan pelayanan yang diberikan pada ibu hamil untuk
memonitor, mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal
mengenai ibu hamil yang dapat membantu bidan dalam membangun membina
hubungan yang baik saling percaya antara ibu dan bidan, mendeteksi komplikasi yang
13
mungkin terjadi, menggunakan data untuk menghitung usia kehamilan dan tafsiran
kembang bayi.
bayi.
pembedahan.
e. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dapat menerima kelahiran bayi agar dapat
hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal satu kali pada trimester
pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga yang
dilakukan oleh bidan atau dokter spesialis kebidanan baik yang bekerja di fasilitas
Registrasi ( STR ).
14
Pemeriksaan Antenatal Care terbaru sesuai dengan standar pelayanan yaitu
dokter pada trimester I dan III. 2 kali pada trimester pertama ( kehamilan hingga 12
minggu ).
6. Skrining status imunisasi tetanus dan beikan imunisasi tetanus toksoid (TT ) bila
diperlukan.
pemriksaan protein urin ( bila ada indikasi ) yang pemberian pelayanan disesuaikn
4. Manfaat Antenatal
15
Asuhan antenatal memberikan manfaat yaitu dengan menemukan berbagai
kelainan yang menyertai ibu hamil secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan
dalam rahim dan ibunya merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi,
dalam berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan oleh ibu hamil sesuai dengan
trimester kehamilan dan sesuai dengan standar Antenatal Care (ANC) yang
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan termasuk
pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu pelayanan antenatal sesuai standar adalah
pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan.
Minimal 1 kali pada trimester I (pada usia kehamilan 0 sampai 12 minggu ) , minimal
1 kali pada trimester II ( usia kehamilan 13 minggu sampai 27 minggu ) dan minimal
( Kemenkes,2011 ). Ibu hamil yang melakukan ANC tidak sesuai dengan peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia maka maka dikatakan ibu tidak patuh atau
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Pemeriksaan hemoglobin merupakan salah satu dari pemeriksaan darah rutin yang
sering dilakukan di laboratorium puskesmas, klinik ataupun rumah sakit. Pemeriksaan
hemoglobin dilakukan dengan beberapa metode seperti metode sahli, sianmethemoglobin
yang dapat dilakukan dengan cara manual maupun cara otomatis.
Pengukuran tinggi fundus uteri (TFU) merupakan salah satu dari 10T yaitu
kebijakan program pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu, dimana
pengukuran TFU adalah indikator untuk melihat kesejahteraan ibu dan janin. Tinggi
fundus uteri (TFU) dapat digunakan untuk menentukan usia kehamilan atau menentukan
taksiran berat badan janin (TBJ). TFU diukur dengan methelin dari fundus ke simfisis
pubis. Cara pengukurannya dengan menggunakan methelin, dengan titik nol diletakkan di
atas simfisis pubis, lalu ditarik setinggi fundus uteri ibu hamil.
Pengertian Antenatal Care Antenatal Care / ANC sering disebut dengan
perawatan kehamilan. Kehamilan adalah proses pemeliharaan janin dalam kandungan
yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma. Dalam proses kehamilan terdapat
mata rantai yang saling berkesinambungan, terdiri dari mulai ovulasi pelepasan ovum,
terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi
nidasi (implantasi) pada rahim, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai kehamilan matur atau aterm.
B. Saran.
Petugas kesehatan harus mengetahui perkembangan ilmu dan isu terbaru dari
pemeriksaan haemoglobin, pengukuran TB dan BB, pengukuran TFU Dan Kunjungan
ANC pada asuhan kebidanan pada ANC, INC, PNC, BBL, Balita, Remaja, dan
Menopause.
17
DAFTAR PUSTAKA
18