Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA PEMERIKSAAN

HB
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Praktik Klinik Kebidanan Mata Kuliah
Kebutuhan Dasar Manusia

DISUSUN OLEH
Rizky Aulia Mardani
NIM P17331223059

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN JEMBER

TAHUN 2022/2023
Kata Pengantar

Segala puji dan puja kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kami kemudahan dan kelancaran sehingga laporan pendahuluan ini bisa diselesaikan
dengan tepat waktu dan dengan baik. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya kami tidak
akan bisa untuk menyelesaikan laporan ini dengan sebaik ini. Shalawat serta salam
kami limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya
di akhirat nanti.

Laporan Pendahuluan ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Kebutuhan Dasar Manusia yang sekaligus menjadi persyaratan dalam melakukan tugas
praktik klinik kami nantinya. Dengan demikian laporan ini bertujuan untuk menjadi
acuan dalam melakukan praktik klinik yang akan kami laksanakan. Semoga dengan
dibuatnya laporan pendahuluan pemeriksaan umum ini akan membantu siapapun yang
akan melaksanakan praktik pemeriksaan fisik.

Kami menyadari bahwa tulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan
meyakini masih ada kesalahan maupun kekurangan yang ada di dalamnya. Maka dari
itu kami mengharapkan pembaca untuk bisa memberikan kritik serta saran agar
nantinya pemahaman saya mengenai topik ini bisa lebih baik lagi dan karya tulis
selanjutnya bisa menjadi referensi yang lebih berkualitas bagus lagi.

Jember, 26 April 2023

Hormat saya,

Penulis

2
DAFTAR ISI
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.3 Tujuan..................................................................................................................5
1.4 Manfaat................................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI........................................................................................................6
2.1 Definisi tentang pemeriksaan HB........................................................................6
2.2..............................................................................................................................6
2.3 Jenis-jenis pemeriksaan HB ...............................................................................7
2.3.1 HB Sahli .......................................................................................................7
2.3.2 HB Digital .....................................................................................................7
BAB III.........................................................................................................................22
PENUTUP...................................................................................................................22
3.1 Kesimpulan........................................................................................................22
3.2 Saran.................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................23

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktik klinik kebidanan merupakan bentuk pengalaman belajar yang
dilaksanakan pada suatu tatanan nyata keterampilan pada setiap peserta didik.
Pengalaman belajar dimana peserta didik bertolak dari keadaan yang dihadapi
secara nyata untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
di pendidikan sehingga pada praktik klinik yang akan dilakukan ini akan
membentuk suatu pribadi yang terampil dan berbudi, mampu memberikan
pelayanan dalam bidang kebidanan secara mandiri.
Pada kesempatan kali ini, mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang Program
Studi Sarjana Terapan Kebidanan Jember diberikan kesempatan untuk
melakukan praktik klinik dalam rangka memenuhi tugas dari mata kuliah
Kebutuhan Dasar Manusia yaitu melakukan pemeriksaan HB kepada pasien.

Tes hemoglobin merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur


jumlah hemoglobin di dalam darah. Hemoglobin adalah protein pada sel darah
merah yang berfungsi membawa oksigen ke organ dan jaringan tubuh. Selain itu,
hemoglobin juga berfungsi mengangkut karbon dioksida dari organ dan jaringan
tubuh kembali ke paru-paru.

Pasien dengan kadar hemoglobin yang terlalu tinggi atau rendah akan
mengalami gejala seperti rasa lelah, pusing, atau sesak napas. Dokter mungkin
akan menyarankan tes hemoglobin pada pasien dengan gejala tersebut. Kadar
hemoglobin yang tidak normal bisa mengindikasikan adanya kondisi medis yang
mendasarinya.

Tes hemoglobin biasanya dilakukan sebagai sebagian dari pemeriksaan


darah lengkap atau pemeriksaan medis rutin guna memantau kesehatan dan
skrining kondisi medis, seperti anemia.

Dan biasanya juga tes hemoglobin dilakukan kepada pasien yang mengalami
gejala seperti lelah, sesak napas atau pusing. Gejala ini biasanya terjadi karena
penyakit anemia, polistemia vera, atau kondisi medis lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definis tentang pemeriksaan HB?
2. Apa saja metode dalam pemeriksaan HB ?
3. Apa tujuan pemeriksaan HB ?
4. Bagaimana resiko pemeriksaan HB ?
5. Bagaimana indikasi pemeriksaan HB ?

4
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum:
Mencari informarsi tentang pemeriksaan HB
2. Tujuan Khusus
1. Memberikan mahasiswa pengetahuan tentang pemeriksaan HB.
2. Memberikan mahasiswa pengetahuan secara mendetail tentang prosedur
dari pemeriksaan HB

1.4 Manfaat
Sebagai pedoman mahasiswa dalam melakukan kegiatan praktik klinik
pemeriksaan HB di rumah sakit.

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi tentang pemeriksaan HB

Pemeriksaan hemoglobin merupakan salah satu dari pemeriksaan darah rutin


yang sering dilakukan di laboratorium puskesmas, klinik ataupun rumah sakit.
Pemeriksaan hemoglobin dilakukan dengan beberapa metode seperti metode sahli,
sianmethemoglobin yang dapat dilakukan dengan cara manual maupun cara
otomatis (Norsiah, 2015).
Nilai normal yang paling sering dinyatakan adalah untuk pria 14-18 gm/100 ml
dan untuk wanita 12-16 gm/100 ml (gram/100ml sering disingkat dengan gm% atau
gr/dl). Beberapa literatur lain menunjukkan nilai yang lebih rendah, terutama pada
wanita, sehingga mungkin pasien sering tidak dianggap menderita anemia sampai
Hb kurang dari 13gr/100 ml pada pria dan 11gr/100 ml untuk wanita (I Dewa
Nyoman Supariasa dkk, 2001).
Pentingnya hemoglobin ini menyebabkan pemeriksaan hemoglobin dalam
darah mempunyai peranan penting dalam diagnosis suatu penyakit. Kegunaan dari
pemeriksaan kadar hemoglobin adalah menilai tingkat anemia, respon terhadap
terapi anemia atau perkembangan penyakit yang berhubungan dengan anemia dan
polisitemia (Norsiah, 2015).
Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk
menetapkan prevalensi anemia (Supariasa et al., 2016). Kadar Hb merupakan
ukuran untuk menentukan jumlah hemoglobin dalam satuan mg/dL. Kandungan
hemoglobin yang rendah mengindikasikan anemia (Supariasa et al., 2016). Pada
wanita jika kadar Hb 12 g/dL disebut normal. Sedangkan jika kadar Hb < 12 g/dL
disebut tidak normal atau anemia. Pengukuran kadar Hb bisa dilakukan dengan
berbagai metode pengukuran. Di antara metode yang paling sering digunakan di
laboratorium dan paling sederhana adalah metode Sahli dan yang lebih canggih
adalah metode cyanmethemoglobin (Supariasa et al., 2016).

2.2 Jenis – jenis pemeriksaan HB

1. Metode Sahli

merupakan pemeriksaan hemoglobin (Hb) yang diasarkan atas pembentukan


warna (visualisasi atau kolorimetri). Darah  yang direaksikan dengan HCl akan
membentuk asam hematin dengan warna coklat, warna yang terbentuk akan
disesuaikan pada standar dengan cara di encerkan menggunakan aquadest.
Pemeriksaan hemoglobin metode sahli masih sering dilakukan pada bebrapa
laboratatorium klinik kecil dan puskesmas karena memerlukan alat sederhana,
namun pemeriksaan ini memiliki kesalahan atau penyimpangan hasil mencapai
15%-30%. 

6
Prinsip pemeriksaan HB menggunakan metode sahli Darah yang
ditambahkan asam lemah (HCl 0,1 N), maka hemoglobin akan dirubah menjadi
asam hematin yang berwarna coklat tua. Warna yang terbentuk diencerkan
menggunakan aquadest sampai warna yang terjadi sama dengan warna standar. 

Pada prosedur kerja, darah yang di isap menggunakan pipet Sahli hingga
tanda batas 20 uL (= 0,02 mL).

2. Metode sianmethemoglobin
Merupakan pemeriksaan hemoglobin (Hb) berdasarkan kolorimetri dengan
menggunakan alat spektrofotometer atau fotometer, sama dengan pemeriksaan Hb
menggunakan metode oksihemoglobin dan alkali-hematin. Metode
sianmethemoglobin menjadi rekomendasi dalam penetapan kadar Hb karena
kesalahannya hanya mencapai 2%.  
Prinsip pemeriksaan HB menggunakan metode sianmethemoglobin Reagen
Drabkins yang mengandung kalium sianida dan kalium ferrisianida jika di tambahkan
dengan darah akan membentuk reaksi kimia. Ferrisianida akan merubah Fe dalam
hemoglobin dari Ferro (Fe2+) menjadi Ferri (Fe3+) membentuk methemoglobin.
Kemudian bergabung dengan kalium sianida membentuk sianmethemoglobin
dengan warna yang stabil. Warna yang terbentuk sebanding dengan kadar
hemoglobin dalam darah dan di ukur pada fotometer dengan panjang gelombang
540 m. 

Pada prosedur kerja sianmethemoglobin, darah yang di pipet sebanyak 20 uL


darah vena (EDTA). 

3. Metode Cyanmethemoglobin
merupakan metode yang lebih canggih. Pada metode ini, hemoglobin
dioksidasi oleh kalium ferrosianida menjadi methemoglobin 12 yang kemudian
berekasi dengan ion sianida membentuk sian-methemoglobin yang berwarna merah.
Intensitas warna dibaca dengan fotometer dan dibandingkan dengan standar.
Perbandingan dilakukan dengan alat elektronik, menjadikan hasil yang didapatkan
lebih objektif (Supariasa et al., 2012). Namun demikian, fotometer saat ini masih
cukup mahal dan sulit dikerjakan di lapangan.
Menurut Gandasoebrata (2007) dalam Noor Hidayat (2015), pemeriksaan
dengan menggunakan metode Hb meter sangat praktis, hasil yang didapatkan cepat
dan mudah digunakan tanpa harus tenaga terlatih. Gold standard dari beberapa
metode tersebut yang digunakan untuk pemeriksaan kadar hemoglobin adalah
metode cyanmethemoglobin (Usman, 2003 dalam Noor Hidayat, 2015).

2.3 Apa tujuan pemeriksaan HB

7
2.4 Prosedur TTV

8
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

(Placeholder1)

Works Cited
There are no sources in the current document.

DAFTAR PUSTAKA
Anggara, F. H. (2013). "Faktor-faktor yang berhubungan dengan tekanan darah di Puskesmas Telaga
Murni, Cikarang Barat tahun 2012." Jurnal ilmiah kesehatan 5.1 (2013): 20-25.

Arafah, F. M. (2021). Jurnal Pendidikan Keperawatan dan Kebidanan, 01 (1), 2021, 1-6 3 .
Pengetahuan Perawat Dalam Melakukan Pemeriksaan Fisik Pada Kasus Kardiovaskuler .

9
Bruno, L. D. (2013). . (2013). Comparison of the Full Outline of Unresponsiveness and Glasgow
Liege/Glasgow Coma Scale In An Intensive Care Unit Population. Neurocrit Care, 15.

Jones, R. M. (2012). "Prinsip dan Metode Pemeriksaan Fisik Dasar." Bab ini meliputi materi yang
ditulis pada edisi pertama oleh Jean DeMartinis (2012).

Nusi, D. T. (2013). "Perbandingan Suhu Tubuh Berdasarkan Pengukuran Menggunakan Termometer


Air Raksa dan termometer Digital Pada Penderita Demam Di Rumah Sakit Umum Kandou
Manado." eBiomedik 1.1 (2013).

Sulistyo, E. (2016). "Alat pendeteksi denyut nadi berbasis arduino yang diinterfacekan ke komputer."
Prosiding Semnastek (2016).

Sulistyowati, A. (2018). "Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital." (2018).

10

Anda mungkin juga menyukai