DISUSUN OLEH :
Sairah
Npm : 23390180
HALAMAN PERSETUJUAN
i
ASUHAN KEBIDANAN KETERAMPILAN DASAR KLINIK DENGAN
PEMERIKSAAN KADAR HAEMOGLOBIN PADA NY.Y
DI SRI REJEKI. SST
BANDAR LAMPUNG
Disusun Oleh :
Sairah
Npm : 23390180
Disetujui
Pembimbing Lahan
Di : Bandar Lampung Sri Rejeki. SST
Pembimbing Institusi
Di : Bandar Lampung Anisa Ermasari, S.Tr.Keb,Bdn.M.Kes
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, atas semua berkat dan
rahmat-Nya sehingga dapat terselesaikannya studi kasus Praktek Klinik
Kebidanan pada keterampilan dasar klinik.
Penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, karena itu pada
kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak DR. dr. Achmad Farich,.MM selaku Rektor Universitas Malahayati
Bandar Lampung.
2. Dr. Lolita Sari.,Bd.,M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Malahayati Bandar Lampung.
3. Ibu Vida Wira Utami.,S.S.T.,Bdn.,M.Kes selaku ketua Program Studi Profesi
Bidan Universitas MalahayatI
4. Ibu Anisa Ermasari, S.Tr.Keb,Bdn.M.Kes selaku pembimbing
5. Ibu Sri Rejeki. SST selaku pembimbing lahan
6. Rekan-rekan mahasiswa yang telah bekerja sama dan saling mendukung
selama penyusunan studi kasus ini.
7. Semua pihak yang telah membantu terselesainya penyusun laporan ini, yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Semoga semua amal kebaikan dapat diterima dan dibalas oleh Tuhan yang
Maha Esa. Kritik dan saran untuk penyempurnaan asuhan kebidanan stase
keterampilan dasar klinik ini sangat di harapkan. Demikianlah, atas perhatiannya
diucapkan terima kasih.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iv
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................1
A. Tinjauan Teori.............................................................................................1
1. Kadar Haemoglobin..............................................................................1
2. Pengukuran Kadar Haemoglobin..........................................................3
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
ibu dan bayi, karena bertujuan untuk mengurangi, menegakkan dan mengobati
secara dini komplikasi kehamilan pada ibu. Sedangkan pada bayi dapat
seperti prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR), maupun kematian bayi
(Manuaba, 2016).
lebih rendah dari normal. Hemoglobin (Hb) adalah protein pembawa oksigen
di dalam sel darah merah, yang memberi warna merah pada sel darah merah
sehingga dapat menimbulkan daya tahan tubuh menurun, mudah lemas dan
1
Penurunan Hb dapat menyebabkan keadaan lesu, cepat lelah, palpitasi,
Anemia saat ini merupakan salah satu masalah nutrisi yang paling
umum dan sulit diatasi secara global. World Health Organization (WHO)
yang mengejutkan dengan 1 sekitar 50% dari semua anemia disebabkan oleh
kekurangan zat besi. Anemia defisiensi zat besi terjadi pada semua tahap
siklus hidup, tetapi lebih sering terjadi pada wanita hamil dan anak kecil.
Remaja (usia 10-19 tahun) berisiko tinggi mengalami defisiensi zat besi dan
anemia akibat percepatan peningkatan kebutuhan zat besi, asupan zat besi
yang buruk, tingginya angka infeksi dan kecacingan serta norma sosial
adanya hubungan dengan kadar hemoglobin (Hb) ibu, terutama pada kadar Hb
yang menurun yaitu pada anemia ringan dan anemia sedang. Menurut
Purbadewi (2013), pada ibu yang mengalami anemia saat kehamilannya, dapat
persalinan atau haid yang lalu, dan adanya penyakit kronik seperti TB paru,
2
hamil dan secara tidak langsung berdampak juga pada pertumbuhan dan
(Zachariassen et al, 2011) sehingga dapat berdampak pada status gizi bayi
gizi seseorang apakah tergolong gizi baik, gizi sedang, gizi kurang ataupun
gizi buruk. Pada usia 0-6 bulan pertambahan berat badan bayi mencapai dua
satu g/dL Hb ibu hamil variabel berat bayi lahir akan bertambah sebesar
940,07 gram.
klinis untuk melakukan berbagai macam penelitian serta berbagai macam cara
dari yang manual hingga berkembang menjadi alat automatis dan prosedur
dimulai dari yang manual hingga otomatis, antara lain yaitu hemoglobin sahli,
3
fotometer, hemoglobin meter serta hematology analyzer. Pada penelitian kali
ini alat yang akan digunakan adalah hematology analyzer dan hemoglobin
memperoleh hasil sangat cepat dan dapat dilakukan pada beberapa parameter
kelebihan yang diperoleh dari alat ini yaitu volume sampel yang dibutuhkan
tidak banyak, tidak memerlukan perlakukan yang sulit karena darah yang
memerlukan reagen khusus, dan juga alat tidak dapat membaca sel darah yang
abnormal. Alat hemoglobin meter juga termasuk alat otomatis digital dengan
mengeluarkan hasil pemeriksaan yang cepat namun alat ini hanya khusus
dan mudah untuk dioperasikan meskipun pada orang awam, biaya untuk
dapat memiliki alat tersebut juga cukup mudah karena sudah banyak dijual di
4
toko-toko kesehatan dengan harga kisaran 350.000-500.000. Namun alat
secara manual.
strip Hb kemudian strip Hb tersebut dimasukkan pada alat Cek Hb, maka
haemoglobin pada Ny.Y di BPM Ibu Sri Rejeki. SST Bandar Lampung.
1.2 Tujuan
sesuai dengan jurnal ilmiah pada asuhan kebidanan keterampilan dasar klinik
5
dengan pemeriksaan kadar haemoglobin pada Ny.Y Di BPM Ibu Sri Rejeki
ilmiah
jurnal ilmiah
1.3 Manfaat
1.4 Manfaat
6
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Pengertian
Haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <
membahayakan bagi ibu dan janin. Anemia pada ibu hamil dapat
b. Patofisiologi
jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil. Kerja
7
jantung lebih ringan apabila vaskositas darah rendah. Resistansi
(Praworohardjo, 2016).
c. Klasifkasi
keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan dalam
8
d. Tanda dan Gejala
ringan dan tenaga). Gejala dan tanda lain mungkin termasuk pucat
juga gejala anda mungkin mengalami bahkan jika anda tidak anemia;
ini meliputi:
4) Sesak nafas.
5) Konsentrasi terganggu.
9
b) Bahaya saat persalinan : gangguan His (kekuatan mengejan),
inteligenisia rendah.
10
a) Keguguran.
b) Partus prematurus.
e) Syok.
besi, Hb tidak akan turun dan bila persediaan ini habis, Hb akan
turun. Ini terjadi pada bulan ke 5-6 kehamilan, pada waktu janin
11
5) Prematuritas,
f. Etiologi
12
alat sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan Sahli dapat
g% anemia berat.
Tabel 2.2
Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli
Kadar Hb Keterangan
Hb 11 g% Tidak anemia
Hb 9-10g% Anemia ringan
Hb 7-8 g% Anemia sedang
Hb < 7 g% Anemia berat
(Manuaba, 2013).
g. Pencegahan Anemia
13
3) Minum Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 (sembilan
sehat.
anemia :
14
elemental dan 400 mcg asam folat (sama dengan TTD
tambang
(Kemenkes, 2020).
dapat dipenuhi hanya dari diet yang cukup. Karena itu, dianjurkan
ibu hamil. Besi ferosus lebih dipilih dari pada besi feri karena lebih
folat, dan vitamin B12. Oleh karena itu ibu hamil dianjurkan
kebutuhan tubuh ibu untuk zat besi meningkat menjadi sekitar 1000
15
merah dan 250 mg sebagai kehilangan darah saat melahirkan.
besi untuk ibu hamil yang lebih tinggi - meningkat dari 6 mg/hari
2.1 Hemoglobin
yang memberi warna merah pada sel darah merah. Hb memiliki peran penting
keluar dari tubuh. Jika kadar hemoglobin terlalu rendah, prosese ini
(Proverawati, 2011).
3%. Gejala anemia berupa lemah, kurang nafsu makan, kurang energi,
kunang, selain itu kelopak mata, bibir, dan kuku tampak pucat.
Penanggulangan ibu hamil dapat dilakukan dengan cara pemberian tablet besi
16
Hemoglobin mengikat 2 proton untuk setiap kehilangan 4 molekul
oksigen dan dengan demikian turut memberikan pengaruh yang berarti pada
berfungsi sebagai pengangkut oksigen. Jadi, oksigen yang dihirup dan masuk
untuk didistribusikan ke otak, jantung, ginjal, otot, tulang, dan seluruh organ
tubuh.
memberikan pigmen alami pada sel darah merah. Zat besi yang terdapat di
Sedangkan jika zat besi tersebut berikatan dengan karbon dioksida akan
Hemoglobin terdiri dari molekul yang memiliki dua bagian utama yaitu
globin dan gugus hemeGlobin merupakan suatu protein yang terbentuk dari
17
masing terikat ke salah satu polipeptida pada globin. Masing-masing dari
keempat atom besi dapat berikatan secara reversibel dengan satu molekul
oksigen, oleh karena itu setiap molekul hemoglobin dapat mengambil empat
mengikat bagian ion hidrogen asam dari asam karbonat terionosasi yang
diperlukan dalam fungsi metabolisme. Kekurangan zat besi dapat terlihat dari
konsentrasi Hb dalam darah yang berada dalam standar sesuai umur dan jenis
kelamin.
Kadar Hb normal pada anak berdasarkan usia dan jenis kelaminnya, yaitu:
Usia 0 - 30 hari
18
Usia 31–60 hari
19
2.2 Tujuan
2.3 Indikasi
akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dan
20
berperan dalam sintesis hemoglobin dalam sel darah merah dan mioglobin
Ada dua bagian besi dalam tubuh, yaitu bagian fungsional yang dipakai
bentuk besi fungsional dan berjumlah antara 25-55 mg/kg berat badan.
hati, limpa dan sumsum tulang. Metabolisme besi dalam tubuh terdiri
pengeluaran
21
3. Pola makan
memenuhi kebutuhan zat besi. Zat besi merupakan elemen utama dalam
memiliki kandungan zat besi yang tinggi, seperti bayam merah, beras
merah, hati sapi, kacang hijau, kacang merah, kedelai, kerang, oncom,
telur bebek, tempe, ikan salmon dan ikan tuna. Sumber makanan tersebut
mengandung 4 mg zat besi per 100 gram. Selain zat besi, vitamin B12 juga
(Sherwood, 2012).
4. Usia
menurun mulai dari usia 50 tahun ke atas, namun dibeberapa kondisi kadar
22
5. Jenis Kelamin
menstruasi banyak terjadi kehilangan zat besi, oleh karena itu kebutuhan
6. Logam berat
masuk ke dalam tubuh dapat berasal dari pencemaran udara dan rokok.
Timbal yang telah masuk ke dalam tubuh akan didistribusi ke dalam darah
sebesar 95% yang terikat pada sel darah merah dan sisanya terikat pada
plasma darah. Sistim hematopoetik sangat peka terhadap efek timbal, yaitu
heme. Enzim yang terlibat dalam pembentukan heme, enzim ALAD dan
darah. Hampir 50% aktivitas enzim ini dihambat pada kadar timbal dalam
7. Genetik
23
hemoglobin orang normal. Perbedaan ini menyebabkan munculnya
anemia sel sabit. Anemia sel sabit merupakan penyakit keturunan dimana
satu asam amino pada rantai polipeptida beta. Akibatnya, sel darah merah
8. Gizi
Asupan gizi ibu hamil merupakan faktor baik untuk pemenuhan nutrisi ibu
dan hormone. Pada kondisi ini mungkin saja nafsu makan menurun karena
mengalami mual dan muntah setiap hari akan tetapi,bukan berarti tidak
makan sama sekali .Ingatlah agar bayi terlahir sehat dianjurkan untuk
9. Kebiasaan merokok
24
mukus dan menyebabkan peningkatan mukus. Mukus yang berkumpul
menyebabkan infeksi dan kerusakan pada paru. Kerusakan pada paru dapat
pula pada penurunan kadar hemoglobin dalam darah. Logam berat yang
1. Metode Tallquist
bergradasi mulai dari warnamerah muda smpai warna merah tua (10-
2. Metode Cu-Sulfat
3. Metode Sahli
25
dapat menentukan kadar hemoglobin, dilakukan dengan mengencerkan
Dengan cara ini kita mendapatkan hasil kadar Hemoglobin dengan lebih
a. Metode Cyanmethemoglobin
b. Metode Oksihemoglobin
Metode HbO2 metode yang paling sederhana dan paling cepat untuk
26
2.6 Upaya peningkata HB
1. Zat Besi
Zat besi (Fe) merupakan mikroelemen yang esensial bagi tubuh, zat
dalam sintesa haemoglobin (Hb) (Arisman, 2010). Seorang ibu yang dalam
memberi cadangan zat besi kepada bayinya dalam jumlah yang cukup
untuk beberapa bulan pertama. Meskipun bayi itu mendapat air susu dari
ibunya, tetapi susu bukanlah bahan makanan yang banyak mengandung zat
besi karena itu diperlukan zat besi untuk mencegah anak menderita anemia
(Proverawati, 2011).
dan sulit buang air besar, pusing bau logam (Bakta, 2014). Selain itu
hal ini tidak membahayakan. Frekuensi efek samping tablet zat besi ini
tergantung pada dosis zat besi dalam pil, bukan pada bentuk campurannya.
semakin besar.
Ada dua jenis zat besi dalam makanan, yaitu zat besi yang berasal dari
hem dan bukan hem. Walaupun kandungan zat besi hem dalam makanan
27
seperti daging, ikan dan ayam merupakan sumber utama zat besi hem. Zat
besi yang berasal dari hem merupakan Hb. Zat besi non hem terdapat
Asupan zat besi selain dari makanan adalah melalui suplemen tablet
zat besi. Suplemen ini biasanya diberikan pada golongan rawan kurang zat
besi yaitu balita, anak sekolah, wanita usia subur dan ibu hamil. Pemberian
kebutuhan akan zat besi yang sangat besar, sedangkan asupan dari makan
mengandung zat besi antara lain daging, terutama hati dan jeroan, apricot,
prem kering, telur, polong kering, kacang tanah dan sayuran berdaun hijau
(Arisman, 2010).
Zat besi yang berasal dari hewani yaitu; daging, ayam, ikan,
folat, zat gizi mikro lain dapat meningkatkan penyerapan zat besi
28
sumber zat besi biasanya juga merupakan sumber vitamin A (Arisman,
2010).
1) Hewani :
(a) Daging
(b) Ayam
(c) Hati
(d) Telur
2) Nabati
kedelai)
(c) Tempe
29
3) Konsumsi makanan sumber vitamin C
(a) Jambu
(b) Jeruk
(c) Tomat
(d) Nanas
a. Persiapan alat
1) Easy Touch
3) Lanset
4) Alkohol Swab
5) Handscoon
30
b. Prosedur pelaksanaan
Tahap awal
2) Mencuci tangan
Tahap Orientasi
Pelaksanaan
2) Menggunakan handscoon
Tahap terminasi
1) Catat hasil
5) Cuci tangan
31
6) Dokumentasi
Laki-laki 12 – 16 gr/%
Anak 6 th -14 th 12 g%
membutuhkan listrik bisa dibawa kemana mana ( Desa), Harga alat murah
2.8 Patofisiologi
amino yang kemudian didaur ulang dalam tubuh. Sementara itu, heme akan
dipecah menjadi porfirin dan besi. Besi akan terikat transferin dan mengikuti
32
daur besi tubuh. Porfirin yang terbebas dari ion besi mengalami serangkaian
33
BAB III
KASUS
IDENTITAS PASIEN:
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny. Y 1. Nama : Tn. S
2. Umur : 32 tahun 2. Umur : 38 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMP 4. Pendidikan : SMP
5. Pekerjaan : IRT 5. Pekerjaan : Buruh
6. Suku bangsa: Jawa 6. Suku Bangsa: Jawa
7. Alamat : Jl.RE.Martadinata 7. Alamat : JL.RE.Martadinata
Bandar Lampung Bandar Lampung
8. No HP : - 8. No HP : 089148220923
A. DATA SUBYEKTIF
kurnang nafsu makan karena rasa mual ketika mencium bau yang
menyengat
3. RIWAYAT KESEHATAN:
bahwa saat ini tidak memiliki penyakit yang sedang di derita, tidak
34
mengatakan keluarga tidak memiliki penyakit menurun dan menular
4. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Haid:
2) Menstruasi : Teratur : Ya
3) Siklus : 30 Hari
5) Jumlah : ± 100 cc
7) Konsistensi : Cair/encer
8) Bau : Tidak
9) Desminorea : Tidak
1) G3 P2 A0
4) HPL : 10-06-2023
5) Gerak janin
35
b) Frekuensi dalam 12 jam : belum terasa
6) Tanda bahaya :
a) TM I : Tidak ada
b) TM II : Tidak ada
7) Keluhan
8) Riwayat terapi
11) Imunisasi / TT :
Lengkap (Status TT : 5)
a) TT I : Umur 7 Tahun
b) TT II : Umur 9 Tahun
e) TT V : Hamil Anak 1
12) ANC : 2 x
36
Suplement &
ANC
Tanggal Tempat Fe MASALAH TINDAKAN/PENDKES
Ke
(Jenis & Jml)
1 10 – 10- 2023 PMB B6 Mual muntah Tidak ada
2 09 – 11- 2023 PMB B6, asam Mual muntah Tidak ada
folat
37
b. Eliminasi
1) BAK
Frekuensi /hari 4 x/hari 4x/hari
Warna Normal ( Kuning Jernih ) Normal ( Kuning Jernih )
Keluhan Tidak Ada Tidak Ada
Konsistensi Cair Cair
2) BAB
Frekuensi/hari 1 x/hari 1 x/hari
Warna Normal Normal
Konsistensi Lembek Lembek
Keluhan Tidak Ada Tidak Ada
C. Personal Hygine
Mandi 2 xsehari 2 xsehari
Keramas 7 xseminggu 7 xseminggu
Gosok Gigi 2 xsehari 2 xsehari
Ganti Pakaian 2 xsehari 2 xsehari
Celana dalam 2 xsehari 3 xsehari
Kebiasaan memakai alas kaki Jika keluar rumah memakai sandal Jika keluar rumah memakai sandal
Keluhan Tidak Ada Tidak Ada
d. Hubungan sexsual
Frekuensi 3 x seminggu 1 x seminggu
Contact bleeding Tidak Ada Tidak Ada
Keluhan lain Tidak Ada Tidak Ada
Perubahan selama hamil ini Tidak Ada Lebih Jarang
e. Istirahat / Tidur
Tidur malam 8 jam 8 jam
Tidur siang 2 jam 2 Jam
Keluhan/masalah Tidak Ada Tidak Ada
Perubahan selama hamil ini Tidak ada Tidak ada
f. Aktivitas fisik dan olah raga
Aktivitas fisik (beban pekerjaan) Tidak Ada Tidak Ada
Olah raga Tidak Pernah Jalan kaki pada pagi hari
Frekuensi TidakPernah 1x /hari
Perubahan selama hamil ini Tidak Ada Jalan kaki pada pagi hari
38
g. Kebiasaan yang merugikan
kesehatan
Merokok aktif Tidak Tidak
Lingkungan perokok Ya Ya
Minuman beralkohol Tidak Tidak
Obat-obatan Tidak Tidak
Napza Tidak Tidak
Aktifitas yang merugikan Tidak Ada Tidak Ada
B. DATA OBYEKTIF:
1. PEMERIKSAAN FISIK:
a. Pemeriksaan Umum:
2) Kesadaran : Composmentis
4) Nadi : 82x/menit
5) BB : 51
6) Suhu : 37,2 ⁰C
7) RR : 24x/menit
8) TB : 150
9) LILA : 26 Cm
b. Status present
warna hitam.
39
2) Sclera dan konjungtiva normal
3) Hidung, mulut, gigi, lidah, gusi dan telinga normal, tidak ada
kelainan
linea nigra
bekas luka.
lordosis
c. Status Obstetrik
1) Inspeksi:
pengeluaran colostrum
40
c) Abdomen : simetris , tidak ada bekas luka oprasi terdapat linea
nigra
2) Palpasi
C. DATA PENUNJANG
D. ANALISA DATA
Kebutuhan :
E. PELAKSANAAN
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu ibu dalam keadaan baik dengan
TD : 110/70 mmHg,
N : 82 x/menit,
RR : 20 x/menit,
S : 36,80C
41
Rasional : memberitahu kondisi ibu saat ini
dengan Sop.
a. Menggunakan (handscoon)
gr/dl
ikan, daging dan telur dan makanan yang mengandung zat besi, khususnya
nasi, jagung, kentang dan roti untuk tenaga ibu dan kebutuhan pada janin,
vitamin pada buah-buahan dan sayuran hijau seperti daun bayam, brokoli,
untuk kebutuhan zat besi dan asam folat, kemudian kalsium seperti susu
42
untuk pembentukan tulang.
agar ibu membatasi aktifitas berat dan tidak terjadi komplikasi atau
43
Rasional : meningkatkan motivasi ibu hamil dalam kunjungan kehamilan
ulang.
44
BAB IV
PEMBAHASAN
hamil merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang rentan terjadi selama
kehamilan. Kadar hemoglobin yang kurang dari 11gr/dl mengindikasikan ibu hamil
menderita anemia. Anemia pada ibu hamil meningkatkan resiko mendapatkan Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR), risiko perdarahan sebelum dan saat persalinan, bahkan
dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya jika ibu hamil tersebut menderita
anemia berat
diantaranya untuk mengetahui kadar sel darah merah pada ibu hamil. Kadar hb
normal pada saat hamil 11 gr % dan apabila hb > 11 gr % maka ibu hamil tersebut
Wajah, terutama kelopak mata dan bibir tampak pucat, Kurang nafsu makan;,
Lesu dan lemah, Cepat Lelah, Sering pusing dan mata berkunang-kunang.
untuk mendiagnosa sebuah penyakit serta menjaga bentuk sel darah yang bikonkaf.
Pemeriksaan hemoglobin tergolong suatu pemeriksaan darah rutin yang diperlukan guna
(Yusniati, 2019).
45
Pemeriksaan Hb aaat ini kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan semakin
canggih dan sempurna. Hal tersebut memungkinkan para tenaga klinis untuk melakukan
berbagai macam penelitian serta berbagai macam cara diagnostik seperti alat yang 2
digunakan di laboratorium yang telah berganti dari yang manual hingga berkembang
menjadi alat automatis dan prosedur pengobatan yang baru. (Apriliana et al., 2019)
Adapun beberapa alat yang tersedia dalam pemeriksaan hemoglobin dimulai dari
yang manual hingga otomatis, antara lain yaitu hemoglobin sahli, fotometer, hemoglobin
meter serta hematology analyzer. Pada penelitian kali ini alat yang akan digunakan adalah
otomatis digital yang memperoleh hasil sangat cepat dan dapat dilakukan pada beberapa
eritrosit, indeks eritrosit, leukosit, trombosit, dan hematokrit. Selain itu kelebihan yang
diperoleh dari alat ini yaitu volume sampel yang dibutuhkan tidak banyak, tidak
memerlukan perlakukan yang sulit karena darah yang diperoleh dapat langsung dilakukan
Alat hemoglobin meter juga termasuk alat otomatis digital dengan mengeluarkan
hasil pemeriksaan yang cepat namun alat ini hanya khusus untuk pemeriksaan
hemoglobin. Alat hemoglobin meter sudah banyak digunakan oleh layanan kesehatan
seperti laboratorium klinik, puskesmas, dan rumah sakit, ataupun dilakukan secara
dan efisien, dapat dilakukan diluar laboratorium dan mudah untuk dioperasikan meskipun
46
Macam-macam metode yang dimanfaatkan guna pemeriksaan kadar hemoglobin,
antara lain metode tallqust, sahli, hematology analyzer, cyanmethemoglobin. Alat untuk
pemeriksaan kadar hemoglobin yang lebih praktis yakni memakai Hb meter. Pemeriksaan
menggunakan motede ini cepat serta gampang dipakai tanpa musti tenaga kesehatan
(Hidayati, 2015).
untuk mengukur hemoglobin. Kelebihan alat ini dapat memudahkan instansi kesehatan
atau masyarakat dalam melakukan pemeriksaan secara cepat, mudah dan murah
responden diperoleh rata-rata kadar Hb metode sahli 12,78 gr/dL, metode Point
Of Care Testing (POCT) 13,2 gr/dL, nilai tertinggi pada kadar Hb metode sahli
yaitu 14,5 gr/dL, nilai terendah 11,4 gr/dL. Metode Point Of Care Testing (POCT)
nilai tertinggi 14,7 gr/dL, terendah 12,2 gr/dL. Hasil uji statistik yang dilakukan
dengan uji independent t test diperoleh nilai signifikan sebesar 0,0 (p≤0.05)
hemoglobin (Hb) motode sahli serta Point Of Care Testing (POCT). Menghindari
HCl 0,1N harus akurat, alat tidak bisa di standarkan, mampu untuk membedakan
warna saat di paparkan pada sinar matahari. Pemeriksaan metode Point Of Care
ibu mengalami kadar Hb kurang dari normal. Sehingga upaya yang di sampaikan
bidan antara lain Konsumsi makanan yang mengandung vitamin B12, asam folat,
vitamin C, dan zat besi seperti bayam, tomat, brokoli, kacang-kacangan, jagung,
47
anggur, jeruk, pisang, jambu biji, pepaya dan mangga. Hindari mengonsumsi
48
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Hasil pengkajian di dapatkan ibu dengan keluhan lemas, setelah di lakukan
3.1.2 Hasil pemeriksaan kadar haemoglobin di dapatkan kadar HB 10. 6 gr/dl, ibu
3.2 Saran
hemoglobin dengan baik dan benar serta dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk
3.2.2
setelah sampel diperoleh agar hasil yang didapat sesuai dengan keadaan tubuh pasien. Hal
ini perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan hasil yang bisa memungkinkan hasil tidak
sesuai.
49
DAFTAR PUSTAKA
1
DOKUMENTASI
2
3
SOP PENGUKURAN KADAR HB
STANDAR
OPERASIONAL PENGUKURAN KADAR HEMOGLOBIN
PROSEDUR
PENGERTIAN Pengukuran kadar hemoglobin
TUJUAN Untuk mengetahui kadar hemoglobin
KEBIJAKAN Dilakukan pada anak balita
PETUGAS Peniliti
PERALATAN Hb Digital
PERSIAPAN
A. Tahap Pra Interaksi
1. Menanyakan kesiapan pasien
2. Menyiapkan alat
B. Tahap kerja
1. Mencuci tangan
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Melakukan pemeriksaan kadar haemoglobin
4. Menyiapkan alat dan bahan
a. Hb digital,
b. Lanset
c. Kapas alkohol
d. Kapas kering
e. Tempat sampah
5. Lakukan pemeriksaan
PROSEDUR 6. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
PELAKSANAA (handscoon)
N 7. Usap kapas alkohol pada jari yang akan di
lakukan pemeriksaan
8. Tusukkan lanset pada jari yang akan di
lakukan pemeriksaan
9. Usap darah yang keluar dengan kapas kering
10. Dekatkan alat digital Hb pada darah yang
keluar
11. Deep jari dengan kapas kering
12. Tunggu alat digital HB mendeteksi kadar
haemoglobin
13. Melakukan pencatatan
C. Evaluasi
1. Mengevaluasi tindakan yang dilakukan
2. Mencuci tangan
3. Melakukan pencatatan
4
LEMBAR BIMBINGAN
5
6
7
8
9
1
Journal Reading
Praktik keterampilan dasar klinik
1. Judul (Title)
Judul Jurnal : Examination of Hemoglobin L evel s with POCT (Point of
Care Testing) Meth od as Early Detection of Anemia Disease
For Community in Sumbersono Village, Mojokert
Apakah judul : Ya
Menggunakan kata kunci Alasan :
(key word) dalam Abstrak Anemia, Kadar Hemoglobin . POCT, Faktor Anemia
?
2. Penulis (Author)
Siapa Penulis Dalam : Ersalina Nidianti1, Gilang Nugraha2, Ilmiah Alvi Nisa Aulia3,
jurnal tersebut? Saumia Khoirunnisa Syadzila4, Sri Surya Suciati5, Nila Dwi
Utami6
Apakah Afiliasi penulis : Analis Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya,
dalam Jurnal tersebut Indonesia
1
3. Abstrak
Apakah Abstrak sudah : Ya
memenuhi kaidah Alasan:
penulisan IMRAD : IMRAD
Introduction : Kasus anemia di Indonesia masih cukup tinggi
hasil menunjukkan bahwa angka prevalensi anemia secara
nasional pada semua kelompok umur adalah 21,70 %.
Sedangkan prevalensi anemia di Provinsi Jawa Timur sebesar
5,8 %. Anemia adalah kondisi penyakit dimana jumlah sel
darah merah lebih rendah dari jumlah normal. Kondisi ini
biasa disebut sebagai kekurangan darah. Anemia dapat
dideteksi dengan melakukan pengukuran kadar hemoglobin
(Hb) menggunakan metode POCT (Point of Care Testing).
Metode POCT merupakan metode yang dilakukan untuk
pemeriksaan sederhana dengan menggunakan sampel dalam
jumlah sedikit, mudah, cepat serta efektif dilakukan di daerah-
daerah dengan jumlah fasilitas kesehatan seperti pusat
kesehatan masyarakat (puskesmas), rumah sakit yang relatif
sedikit khususnya di lokasi pengabdian masyarakat di Desa
Sumbersono, Mojokerto. Jenis metode yang digunakan adalah
observasional analitik. Pengabdian masyarakat ini bertujuan
untuk skrining (pemeriksaan) kadar hemoglobin sebagai
deteksi dini penyakit anemia dengan metode POCT,
mengetahui hubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan
terhadap kejadian anemia serta sebagai upaya preventif
(pencegahan) untuk meminimalisir penyakit anemia. Hasil
menunjukkan dari 48 reponden (laki-laki 11 orang),
(perempuan 37 orang) bahwa kejadian anemia pada
perempuan 40 % lebih besar dibandingkan dengan laki-laki 6
%. Jumlah kasus anemia terbanyak terjadi pada umur ≥ 60
presentase 36,36 % dibandingkan kelompok umur lainnya.
Jumlah kejadian anemia terbanyak dengan presentase 46 %
pekerjaan Petani dibandingkan pekerjaan lainnya. Jumlah
anemia dengan pendidikan sekolah dasar presentase 16,67 %
terbanyak dibandingkan dengan pendidikan lainnya.
Kesimpulannya tidak terdapat hubungan antara umur,
pendidikan, pekerjaan terhadap penyakit anemia bagi
masyarakat desa Sumbersono, Mojokerto..
Sebutkan variabel apa : Variabel independen : kadar hemoglobin
yang diuji dalam Variabel dependen : anemia
penelitian tersebut?
4. Pendahuluan (Introduction)
1
Apakah tujuan Penelitian : untuk skrining (pemeriksaan) kadar hemoglobin sebagai
dalam jurnal tersebut? deteksi dini penyakit anemia dengan menggunakan metode
POCT; mengetahui hubungan antara umur, pendidikan,
pekerjaan terhadap kejadian anemia dan sebagai upaya
preventif (pencegahan) untuk meminimalisir penyakit anemia
serta mendukung program pemerintah & WHO untuk
menurunkan prevalensi anemia sebesar 50 % pada tahun
2025.
Jelaskan apakah jurnal : Tidak, jurnal menggunakan teori dan jurnal terdahulu yang
melaporkan studi empiris sudah ada
(teori baru)? Atau
meninjau teori/penelitian
yang diterbitkan
sebelumnya?
Bagaimana Hasil Deteksi dini melalui diagnosis anemia dapat dilakukan dengan
penelitian terdahulu mengukur kadar hemoglobin (Hb) dengan peralatan POCT
mengenai topik (Point of Care Testing). Metode POCT merupakan metode
penelitian? pemeriksaan sederhana menggunakan sampel dalam jumlah
sedikit, mudah, cepat serta efektif untuk dilakukan di daerah-
daerah dengan jumlah fasilitas kesehatan seperti puskesmas
dan rumah sakit yang relatif sedikit khususnya, di lokasi
pengabdian masyarakat di Desa Sumbersono, Mojokerto
provinsi Jawa Timur. Pemeriksaan kadar hemoglobin
didasarkan pada standar kadar normal anemia perempuan
sebesar 12-15 mg/dl dan laki-laki sebesar 13,5-17 mg/dl
(Faatih, Sariadji, & Susanti, 2017).
5. Metode (Method)
Sebutkan populasi yang : masyarakat desa Sumbersono Mojokerto
terdapat dalam Jurnal?
Berapa Jumlah sampel : sampel sebanyak 48 responden masyarakat desa Sumbersono
dalam Jurnal? Mojokerto
Jelaskan Teknik : Pengambilan sampel menggunakan Pemilihan sampel
pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan random sampling..
digunakan dalam Jurnal?
Adakah Kriteria dalam : Tidak ada
menentukan sampel
penelitian dalah jurnal?
Jika ada sebutkan
Jelaskan Instrumen yang : kuisioner sedangkan pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb)
digunakan dalam dilakukan dengan menggunakan metode POCT (Point of Care
penelitian dalam jurnal? Testing).
1
Jelaskan Design : Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian quasi
penelitian yang digunakan experiment dengan menggunakan
dalam jurnal ?
Apakah Analisa statistic : Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat adalah
yang digunakan dalam observasional analitik
jurnal ?
7. Pembahasan (Discussion)
Apakah interpretasi : Ya
dalam pembahasan Alasan: Pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb)
dibuat sesuai dengan perempuan kategori anemia sebesar 40 % sedangkan
hasil penelitian? laki-laki kategori anemia sebesar 6 %. Perempuan
lebih rentan terkena anemia dikarenakan perempuan
memiliki kadar hemoglobin dan hematokrit
(persentase jumlah sel darah merah per 100 ml volume
darah) yang lebih rendah dari pada laki-laki. Selain itu
perempuan
membutuhkan asupan zat besi yang lebih tinggi daripada laki-
laki karena perempuan mengalami kondisi seperti menstruasi,
kehamilan, menyusui dan menopause (Shabrina, Andisa,
2019). Tingkat anemia yang terjadi pada laki-laki meningkat
secara menoton dengan bertambahnya umur (Le, 2016).
1
Apakah dalam : Tidak
Pembahasan dipaparkan Alasan: tidak ada pembahasan yang tidak di jabarkan hasil nya
hasil yang belum
dipertimbangkan
Apakah ada teori baru : Tidak
yang dibuat atas dasar Alasan: tidak terdapat teori baru dalam pembahasan
temuan dalam
pembehasan pada jurnal?
Apakah implikasi dari : Tidak
temuan yang terdapat Alasan: tidak ada implikasi yang di jabarkan dalam
pada pembahasan jurnal ? pembahasan
Apakah terdapat saran : Tidak
mengenai topik Alasan: tidak ada saran dalam pembahasan, pembahasan hanya
penelitian untuk menjelaskan hasil dan keterbatasan penelitian
penelitian selanjutnya ?
8. Kesimpulan
Sebutkan temuan penting : emeriksaan kesehatan yang dilakukan dalam kegiatan ini untuk
dari penelitian? mendiagnosis awal apakah masyarakat khususnya,di desa
Sumbersono- Mojokerto positif atau negatif terkena penyakit
anemia. Serta status pekerjaan petani dengan jumlah anemia
terbanyak dibandingkan pekerjaan lainnya seperti (Ibu Rumah
tangga, mahasiswa, pegawai pemerintah dan swasta). Tidak
terdapat hubungan antara umur, tingkat pendidikan, pekerjaan
dengan penyakit anemia pada masyarakat desa Sumbersono –
Mojokerto.
9. Referensi (Reference)
Apakah Jurnal : Ya
Menggunakan referensi Alasan:
terbaru ? (10 tahun
terakhir) Arulprakash, N., & Umaiorubahan, M. (2018). A study of the
prevalence of anemia and associated sociodemographic
factors in pregnant women in Port Blair, Andaman and
Nicobar Islands. Journal of Family Medicine and Primary
Care, 7(6), 1248– 1252.
https://doi.org/10.4103/jfmpc.jfmpc Faatih,
1
anemia in the US population (NHANES 20032012). PLoS
ONE, 11(11), 1–14. https://doi.org/10.1371/journal.pone.
0166635 Natalia,
Petry, N., Olofin, I., Hurrell, R. F., Boy, E., Wirth, J. P.,
Moursi, M., … Rohner, F. (2016). The proportion of
anemia associated with iron deficiency in low, medium,
and high human development index countries: A
systematic analysis of national surveys. Nutrients, 8(11),
1– 17.https://doi.org/10.3390/nu811069 3
Apakah Jurnal : Ya
Menggunakan referensi Alasan:
yang dapat dipercaya ? Refrensi jelas, tertulis lengkap dan dapat di lakukan
penelusuran
Jurnal ilmiah ini memberikan pemahaman mengenai cara melakukan pemeriksaan kadar
hemoglobin dengan cara yang mudah yakni cara serta pengadaan alat dan bahan. Metode dapat
di terapkan dan di jelaskan tatacara pelaksanaan sehingga memudahkan dalam melakukan
praktik keterampilan dasar klinik
Apakah implikasinya bagi kasus yang akan ditangani ?
Alasan:
Jika lain waktu menemukan pasien dengan kasus yang sama maka akan di lakukan intervensi
1
sesuai jurnal dengan memperhatikan kondisi waktu pengambilan sampel darah dan tatacara
pengambilan sampel darah sehingga mnghasilkan hasil HB yang tepat.