Disusun Oleh:
Ns. U. Purnama Sari S.Kep
NIRA. 63720800540
DPK DINAS KESEHATAN BANJARBARU
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Ns. U. Purnama Sari S.Kep
NIRA. 63720800540
ii
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Modul Kegiatan Praktik Profesional ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memenuhi kelengkapan pemenuhan SKP pada
Ranah A Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan (PKB), dan sepanjang pengetahuan saya
juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia Nya semata jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul Kegiatan
Praktik Profesional yang berjudul Asuhan Keperawatan Pada Pasien An.M dengan Diare
.Modul berupa Asuhan Keperawatan ini dibuat guna memenuhi persyaratan pemenuhan
SKP terutama pada Ranah A di PKB Online yaitu Kegiatan Praktik Profesional dimana
pada Ranah A tersebut merupakan Ranah yang wajib untuk disikan setiap tahunnya dengan
jumlah sebanyak 5 SKP dalam 5 tahun ( satu tahun 1 SKP ) selama masa STR berlaku.
Penulisan Modul ini merupakan salah satu alternatif pemenuhan SKP bagi perawat
yang belum atau berhenti bekerja dalam kurun waktu tertentu dimana saat tersebut
bersamaan dengan masa berlaku STR. Selain itu, dengan pembuatan modul merupakan
salah satu cara bagi perawat untuk agar tetap terus mengembangkan ilmu dan kompetensi
dengan baik tentunya berkat dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
Praktik Profesional ini. Namun demikian adanya, semoga Modul Kegiatan Praktik
Profesional ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya pada ilmu keperawatan.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN/VERIFIKASI.............................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN................................................................................. iii
KATA PENGANTAR............................................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.............................................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2
1. Tujuan Umum......................................................................................... 2
2. Tujuan Khusus......................................................................................... 2
C. Manfaat........................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.Konsep Dasar Penyakit................................................................................. 4
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan............................................................ 9
BAB III TINJAUAN LAPANGAN
A. Pengkajian Keperawatan.............................................................................. 18
B. Analisa Data................................................................................................. 24
C. Diagnosa Keperawatan................................................................................ 25
D. Rencana Tindakan Keperawatan................................................................. 25
E. Implementasi dan Evaluasi........................................................................... 28
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................. 36
B. Saran ............................................................................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. vi
LAMPIRAN........................................................................................................... vii
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sampai 10 juta jiwa. Penyakit diare masih menjadi masalah global dengan tingkat
berkembang. Pada saat ini angka mortalitas yang disebabkan diare adalah 3,8 per 1000
per tahun dengan 3,2 episode anak per tahun pada anak usia di bawah 5 tahun
Menurut World Health Organization (WHO) kasus diare pada orang dewasa
sekitar 2 miliar setiap tahun. Di negara Amerika Serikat dalam setahun menyebutkan
bahwa insidens diare berkisar 200 juta sampai 300 juta jiwa dan kasus diare yang
memerlukan perawatan dirumah sakit berkisar 900.000. Untuk angka kematian dari
seluruh dunia tercatat 2,5 juta kasus dalam setahun yang mana usia lanjut merupakan
mortalitas tertinggi. Selain menyerang orang dewasa, diare juga dapat menyerang
anak- anak dengan usia lima tahun tercatat 246.835 penderita dengan jumlah kematian
1289 jiwa.
Diare merupakan gejala penyakit dengan buang air besar lembek cair, bahkan
seperti air yang frekuensinya lebih dari biasanya, pada umumnya 3 kali atau lebih
dalam sehari. Gejala diare mungkin disebabkan olch infeksi, malabsorbsi, alergi,
1
Keadaan kualitas lingkungan sangat memberikan pengaruh yang besar antara
interaksi pejamu dengan agent penyakit. Kualitas lingkungan yang baik dan bersih
akan menyulitkan untuk bakteri dan virus jahat berkembang, sebaliknya bakteri virus
dan kuman kuman lainnya, sangat senang berkembang di daerah yang kumuh kotor
dan tidak terawat. Dalam kehidupan sehari hari, bakteri dan virus penyebab diare
dengan mudah di jumpai pada tempat terbuka, daerah sekitar sampah, daerah kawasan
yang sudah tercemar akibat berbagai kegiatan, baik industry maupun akibat lainnya.
Hal yang demikian mampu memudahkan vector berkembang dengan cepat dan juga
mudah menyebarkan kepada orang lain (host) yang berada disekitar tempat tersebut
Menurut WHO (2013) salah satu penyebab lainnya yaitu kebiasaan tidak
mencuci tangan ketika hendak memasak makanan dan saat sesudah buang air besar
(BAB) kemungkinan besar terkontaminasi secara langsung. Ada banyak faktor risiko
yang diduga menyababkan terjadinya penyakit diare, salah satu faktor menyebabkan
terjadinya diare ialah berikut sanitasi lingkungan yang tidak baik. persediaan air yang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2
3. Perumusan asuhan keperawatan pada pasien dengan diare di Wilayah Kerja
Puskesmas BanjarBaru
4. Merencanakan tindakan asuhan keperawatan pada pasien dengan diare di
Wilayah Kerja Puskesmas BanjarBaru
5. Mengimplementasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan diare di
Wilayah Kerja Puskesmas BanjarBaru
6. Mengevaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan diare di Wilayah Kerja
Puskesmas BanjarBaru
7. Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan diare di Wilayah
Kerja Puskesmas BanjarBaru
C. Manfaat
1. Klien
diare yang dapat dijadikan sebagai bahan referensi yang lengkap dan terpercaya se-
serta pengalaman dan kepada pihak civitas akademika di Kota Banjarbaru tentang
diare serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk menyusun asuhan
keperawatan berikutnya.
3. Penulis
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Diare
Menurut WHO diare berasal dari bahasa Yunani yaitu dappoia. Diare terdiri
dari 2 kata yaitu Stall dia (melalui) dan pewll rheo (aliran). Secara harfiah berarti
buang air dengan frekuensi sebanyak 3 atau lebih per hari dengan konsistensi tinja
Diare adalah keadaan dimana terjadi gangguan pada saluran cerna sehingga
hingga cair. Diare harus segera ditandai untuk mencegah terjadinya komplikasi
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar 3 (tiga) kali
atau lebih dalam satu hari dan tinja atau feses yang keluar dapat berupa cairan encer
atau sedikit berampas, kadang juga bisa disertai darah atau lendir tergantung pada
menderita diare bila buang air besarnya lebih encer" dan lebih sering" dari biasanya
(Nurhayati, 2022).
4
2. Jenis Diare
Berdasarkan jangka waktu terjadinya diare dibagi menjadi dua yaitu diare akut dan
diare kronis
a. Diare Akut
Buang air besar 3 (tiga) kali atau lebih dalam satu hari terjadi sampai dengan 7
hari.
b. Diare Kronis
Buang air besar 3 (tiga) kali atau lebih dalam satu hari terjadi lebih dari 2
minggu
(Nurhayati, 2022)
3. Etiologi
Menurut Sumampouw (2017) penyebab diare dibagi menjadi 2 yaitu karena infeksi
maupun non infeksi. Penyebab karena infeksi bisa disebabkan oleh bakteri, virus
a. Infeksi
Diare akibat dari infeksi biasanya penularan melalui fecal-oral, adapun jenis
keracunan makanan
5
b. Diare non infeksi
Diare yang disebut dengan non infeksi atau diare eksudatif, yaitu diare yang
terjadi karena adanya luka pada dinding usus kecil ataupun mukosa
4. Patofisiologi
absorpsi cairan sehingga terjadi. dehidrasi dan hilangnya nutrisi dan elektrolit.
a. Gangguan osmotik
Gangguan ini terjadi akibat adanya makanan yang tidak dapat diserap sehingga
b. Gangguan sekresi
Gangguan ini terjadi pada dinding usus karena adanya peningkatan sekresi,air,
a. Cengeng
b. Gelisah
c. Suhu meningkat
6
d. Nafsu makan menurun
e. Kotoran cair, terkadang dengan darah. untuk waktu yang lama tinja berwarna
f. Anus lecet
g. Dehidrasi, bila menjadi dehidrasi berat akan terjadi volume darah berkurang
nadi cepat dan kecil,denyut jantung cepat, tekanan darah turun. kesadaran
h. Kehilangan berat
(Dwiendra, 2014)
6. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Apriany Dyana (2023) pemeriksaan yang dapat dilakukan pada pasien
diare adalah :
b. Kultur feses
Kultur dilakukan apabila terdapat mucus, darah maupun leukosit pada feses
c. Pemeriksaan darah
berat
7
7. Penatalaksanaan
Menurut Apriany Dyna (2023) fokus tindakan pada diare adaklah deteksi
ORT digunakan untuk jenis diare akut, yang dapat meningkatkan reabsorpsi
natrium dan air sehingga dapat mengurangi muntah dan penurunan frekuensi
diare
rendah natrium
keparahan diare
Samonella).
(selama 3 bulan), memiliki tanda klinis syok, malnutrisi berat. disentri, suspek
8
8. Komplikasi
Menurut Mardalena (2018) berikut ini merupakan komplikasi yang bisa terjadi pada
diare:
a. Dehidrasi
b. Renjatan hipovolemik
c. Kejang
d. Bakterimia
e. Mal nutrisi
f. Hipoglikemia
- Pengkajian
pengumpulan data atau perolehan data yang akurat dapat klien guna mengetahui
berbagai permasalahan yang ada. Beberapa hal yang perlu dikaji pada pasien
a. Identitas Klien
Nama pasien dengan inisial, tanggal lahir, umur, alamat, pekerjaan, tanggal
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
9
2) Riwayat kesehatan sekarang
c. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
Keadaan pasien saat ini apakah sadar penuh (kompos mentis), atau
penurunan kesadaran
2) Tanda-tanda vital
3) Pengkajian Persistem
a) Sistem Pernafasan
bantuan pernafasan, nyeri tekan, edema, lesi, batas paru normal atau
c) Sistem Perkemihan
d) Sistem Pencernaan
e) Sistem Muskuloskeletal
10
Kelainan tulang, riwayat operasi, edema, lesi
f) Sistem Penginderaan
g) Sistem Kelenjar
2. Diagnosa Keperawatan
saat ini. Adapun diagnosa yang bisa ditegakkan untuk pasien diare adalah
- Perencanaan Keperawatan
11
membaik - Identifikasi riwayat
- Frekuensi defekasi pemberian makanan
membaik - Monitor warna,vol-
- Peristaltik usus membaik ume, frekuensi, dan
konsistensi tinja
- Monitor tanda dan ge-
jala hypovolemia (mis,
takikardia, nadi teraba
lemah, tekanan darah
turun, turgor kulit tu-
run, mukosa mulut ker-
ing, CRT melambat,
BB menurun)
- Monitor iritasi dan
ulserasi kulit di daerah
perianal
- Monitor jumlah pen-
geluaran diare
- Monitor keamanan
penyiapan makanan
Terapeutik
- Berikan asupan cairan
oral (mis, larutan
garam gula, oralit, pe-
dialyte, renalyte)
- Berikan cairan intra-
vena (mis, ringer ase-
tat, ringer laktat), jika
perlu
Edukasi
- Anjurkan makan
makanan porsi kecil
namun sering
12
- Anjurkan dalam
melanjutkan
pemberian ASI
Kolaborasi
- Kolaborasi dalam
pemberian obat
antimotilitas
- Kolaborasi dalam
pemberian obat
pengeras feses
Hipovolemia Keseimbangan Cairan Manajemen Hipovolemia
Ekspektasi : Meningkat Observasi
berhubungan dengan
Kriteria hasil : - Periksa tanda dan ge-
kehilangan cairan
- Denyut nadi radikal jala hipovolemia (mis,
aktif membaik frekuensi nadi
- Tekanan arteri meningkat, nadi teraba
membaik lemah, tekanan darah
- Membran mukosa menurun, tekanan nadi
membaik menyempit, turgor kulit
- Mata cekung membaik menurun)
- Turgor kulit membaik Terapeutik
- Volume urin membaik - Hitung kebutuhan
- Hematokrit membaik cairan
- Berikan posisi
tredelenburg
- Berikan asupan cairan
oral
Edukasi
- Anjurkan pasien
memperbanyak cairan
oral
Kolaborasi
- Kolaborasi dalam
13
pemberian cairan
intravena isotonis
Hipertermi Termoregulasi Manajemen Hipertermia
Ekspektasi : membaik Observasi
berhubungan dengan
Kriteria hasil : - Monitor suhu tubuh.
dehidrasi
- Menggigil menurun Terapetik
- Kulit merah menurun. - Sediakan lingkungan
- Pucat menurun. yang dingin.
- Suhu tubuh membaik. - Longgarkan atau lep-
- Suhu kulit membaik. askan pakaian.
- Tekanan darah mem- - Basahi dan kipasi per-
baik. mukaan tubuh .
- Berikan cairan oral.
Edukasi
- Anjurkan tirah baring.
Kolaborasi
- Pemberian cairan dan
elektrolit intravena.
- Kolaborasi pemberan
antipiretik, jika perlu.
Gangguan integritas Integritas kulit dan jaringan Observasi
Ekspektasi : meningkat - Identifikasi penyebab
kulit berhubungan
Kriteria hasil : gangguan integritas
dengan kelembaban
- Kerusakan lapisan kulit
kulit menurun Terapeutik
- Nyeri menurun - Ubah posisi tiap 2 jam
- Kemerahan menurun jika tirah baring
- Tekstur membaik - Bersihkan perineal
dengan air hangat,
terutama selama
periode diare
- Gunakan pelembab
berbahan minyak pada
14
kulit kering
Edukasi
- Anjurkan
menggunakan
pelembab
- Anjurkan minum air
yang cukup
- Anjurkan
meningkatkan asupan
buah dan sayur
- Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat topical
Resiko Defisit Nutrisi Status nutrisi Observasi
Ekspektasi : membaik - Identifikasi status
berhubungan dengan
Kriteria hasil : nutrisi
faktor biologis
- Porsi makanan yang di- - Identifikasi alergi dan
habiskan meningkat intoleransi makanan
- Diare menurun - Identifikasi makanan
- Frekuensi makan mem- yang disukai
baik - Identifikasi kebutuhan
- Nafsu makan mem- kalori dan nutrisi
baik - Monitor asupan
makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil
pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik
- Berikan makanan
15
secara menarik dan
suhu yang sesuai
- Berikan makanan
tinggi kalori dan
protein
Edukasi
- Anjurkan diet yang
diprogram kan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumalh kalori
- Kolaborasi dalam
pemberian obat
antiemetik
- Implementasi
- Evaluasi
Evaluasi keperawatan menurut (Kozier, 2010) adalah fase kelima atau terakhir
dalam proses keperawatan. Evaluasi dapat berupa evaluasi struktur, proses dan
hasil evaluasi terdiri dari evaluasi formatif yaitu menghasilkan umpan balik selama
16
masalah yang klien hadapi yang telah di buat pada perencanaan tujuan dan kriteria
hasil.
BAB III
17
TINJAUAN LAPANGAN
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Nama : An. M
JenisKelamin : Laki-laki
Umur : 7 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
2. Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan klien mengeluhkan bab cair 3x sehari dan badan hangat
Dari hasil wawancara yang dilakukan ibu klien mengatakan bab cair dari tadi
malam, badannya anaknya hangat, nafsu makan menurun, dan sakit diarea anus
karena sering bab. Klien tidak rewel, tampak sedikit lemah namun masih bisa
18
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Ibu klien mengatakan anak nya sudah pernah mengalami penyakit diare dan
demam seperti ini, ini bukan pertama kalinya klien mengalami penyakit ini.
Ketika sakit ibu klien biasanya hanya membawa klien ke puskesmas dan berujung
sembuh. Ibu klien mengatakan An.M tidak pernah mengalami kecelakaan, tidak
6. Kebiasaan Sehari-hari
An. M dikenal sebagai anak yang aktif, biasanya sepulang sekolah bermain
bersama teman seusianya, kebiasaan tidur An.M sudah dintetukan oleh orang
tuanya dan tidur siang teratur mulai pukul 13.30. Sedangkan tidur malam An.M
mulai pukul 20.00, An.M sudah melakukan aktifitas kebersihan diri secara
mandiri
Klien mengatakan penyakit adalah cobaan yang berasal dari Tuhan klien
b. Suasana hati/perasaan
Klien memiliki rasa sedih karena ketika penyakit ini menyerang, klien tidak
19
c. Daya kosentrasi
d. Memori
e. Orientasi
g. Konsep diri :
1) Gambaran diri
tubuhnya
2) Harga diri
3) Ideal diri
kedua orang tuanya dan anggota keluarga yang baik bagi lingkungan
4) Identitas diri
orang tua untuk kebaikan dirinya dan menyadari tentang penyakit yang
akan diderita
20
h. Data Spiritual
8. PemeriksaanFisik
a. Keadaan Umun
3) Berat Badan : 21 kg
pendek , hidung bangir, gaya berjalan baik, tinggi dan berat badan
Nadi : 99 x /m
RR : 26 x/m
Klien tidak memiliki kelainan pada kepala dan wajah, rambut pendek, wajah
klien tampak simetris, tidak ada pembengkakan, kulit rambut bersih, semua
d. Mata
Mata klien tampak simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik,
21
e. Hidung
Hidung klien tampak baik, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan, tidak ada
rasa nyeri, lubang hidung simetris, tidak ada perdarahan, fungsi penciuman
f. Telinga
Bentuk telinga klien normal, tidak ada lesi, tidak ada nyeri, tidak ada
Bibir klien tampak kering, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan, tidak ada
perdarahan pada mulut dan bibir, lidah tidak kotor, gigi klien tampak bersih,
suara normal, klien bisa mengunyah dengan baik, fungsi menelan baik, klien
h. Leher
i. Dada
1) Pernafasan
Bentuk dada normal, pola nafas irama teratur, tidak ada gangguan irama
vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan, tidak ada penggunaan otot
bantuan nafas
2) Kardiovaskuler
Klien mengatakan tidak ada nyeri dada, irama jantung : teratur, pulsasi :
kuat, posisi ics 5 mid clavicula sinistra ics 5 mid sternalis dextra, bunyi
22
jantung : s1 s2 tunggal, tidak ada bunyi jantung tambahan, tidak ada
3) Abdomen
konsistensi cair, warna kuning, bau khas feses, tempat yang digunakan
4) Ekstremitas
Tangan : Normal, tidak ada bengkak, tidak ada lesi, tidak ada gangguan
Kaki : Normal, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan, tidak ada
9. Pengobatan
Oralit sachet
Paracetamol
c. Klien tidak memiliki kegiatan rutin, klien hanya melakukan bersekolah seperti
23
B. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah Keperawtan
1 DS : Proses infeksi Diare
1. Ibu klien mengatakan An.M
BAB sejak tadi malam
2. Ibu klien mengatan BAB
anaknya cair
DO :
24
Tekanan darah :110/70
mmHg
Nadi : 99 x /m
RR : 26 x/m
C. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan analisa data diatas, dapat disimpulkan diagnosa yang dapat ditegakkan
pada An.M antara lain
1. Diare berhubungan dengan proses infeksi
2. Hipertermi berhubungan dengan dehidrasi
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kelembaban
25
- Monitor iritasi dan ulserasi
kulit di daerah perianal
- Monitor jumlah pengeluaran
diare
- Monitor keamanan penyiapan
makanan
Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral
(mis, larutan garam gula,
oralit, pedialyte, renalyte)
- Berikan cairan intravena (mis,
ringer asetat, ringer laktat),
jika perlu
Edukasi
- Anjurkan makanan porsi kecil
dan sering secara bertahap
- Anjurkan melanjutkan pembe-
rian ASI
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat an-
timotilitas (mis, loperamide,
defenoksilat)
- Kolaborasi pemberian obat
pengeras feses (mis, atapulgit,
smektit, krolin-pektin)
2 Hipertermi Termoregulasi Manajemen Hipertermia
Ekspektasi : membaik Observasi
berhubungan
Kriteria hasil : - Monitor suhu tubuh.
dengan dehidrasi
- Menggigil menurun Terapetik
- Kulit merah menu- - Sediakan lingkungan yang
run. dingin.
- Pucat menurun. - Longgarkan atau lepaskan
- Suhu tubuh mem- pakaian.
26
baik. - Basahi dan kipasi permukaan
- Suhu kulit membaik. tubuh .
- Tekanan darah - Berikan cairan oral.
membaik. Edukasi
- Anjurkan tirah baring.
Kolaborasi
- Pemberian cairan dan elek-
trolit intravena.
- Kolaborasi pemberan an-
tipiretik, jika perlu.
3 Gangguan Integritas kulit dan Observasi
jaringan - Identifikasi penyebab
integritas kulit
Ekspektasi : meningkat gangguan integritas kulit
berhubungan
Kriteria hasil : Terapeutik
dengan - Kerusakan lapisan - Ubah posisi tiap 2 jam jika
kulit menurun tirah baring
kelembaban
- Nyeri menurun - Bersihkan perineal dengan air
- Kemerahan hangat, terutama selama
menurun periode diare
- Tekstur membaik - Gunakan pelembab berbahan
minyak pada kulit kering
Edukasi
- Anjurkan menggunakan
pelembab
- Anjurkan minum air yang
cukup
- Anjurkan meningkatkan asupan
buah dan sayur
- Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
27
topical
28
- Berkolaborasi dalam Observasi
pemberian obat pengeras - Monitor warna, volume, frekuensi
feses entrostop herbal anak dan konsistensi tinja
- Monitor tanda dan gejala
hypovolemia
- Monitor iritasi dan ulserasi kulit
didaerah perianal
- Monitor jumlah pengeluaran diare
Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral (mis, laru-
tan garam gula, oralit, pedialyte, rena-
lyte)
Edukasi
- Anjurkan makan dengan porsi kecil
tapi sering
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat pengeras
feses entrostop herbal anak
Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral (mis, laru-
tan garam gula, oralit, pedialyte, rena-
lyte)
Edukasi
- Anjurkan makanan porsi kecil dan
sering secara bertahap
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat pengeras feses
entrostop herbal anak
Jumat, 2 Manajemen Hipertermia Subjektif
12 mei Observasi 1. Ibu klien mengatakan badan anak
2023 - Memonitor suhu tubuh. nya hangat
(09..00) Terapetik Objektif
- Menyediakan lingkungan 1. K/u masih lemah
29
yang dingin. 2. Kesadaran compos mentis
- Melonggarkan atau lep- 3. Tampak BAB cair 3x/hari
askan pakaian. 4. TTV
- Memberikan cairan oral. Suhu tubuh : 37,80c
Kolaborasi RR : 26 x/m
30
- Menggunakan pelembab mulut sedang
berbahan minyak pada kulit 5. Tampak lecet daerah anus
kering 6. TTV
Edukasi Suhu tubuh : 37,80c
pelembab Nadi : 91 x /m
31
Terapeutik 6. TTV
- Memberikan asupan cairan Suhu tubuh : 37,10c
lyte) RR : 25 x/m
sering Assesment
32
Mei Observasi 1. Ibu klien mengatakan badan anak
2023 - Memonitor suhu tubuh. nya sudah normal, tidak hangat lagi
(10.30) Terapetik Objektif
- Menyediakan lingkungan 1. K/u sedikit membaik
yang dingin. 2. Kesadaran compos mentis
- Melonggarkan atau lep- 3. Tampak BAB cair 3x/hari,
askan pakaian. konsistensi lembek
- Memberikan cairan oral. 4. TTV
Edukasi Suhu tubuh : 37,10c
Kolaborasi Nadi : 87 x /m
33
Assesment
Gangguan integritas kulit berhubungan
dengan kelembaban belum teratasi
Planning
Lanjutkan Intervensi
Terapeutik
- Bersihkan perineal dengan air hangat,
terutama selama periode diare
Edukasi
- Anjurkan menggunakan pelembab
- Menganjurkan minum air yang cukup
Minggu, 1 Manajemen diare Subjektif
14 Mei Observasi 1. Ibu klien mengatakan anaknya BAB
2023 - Memonitor warna, volume, 2x/ hari sudah mulai normal dan
(08.00) frekuensi dan konsistensi agak keras
tinja Objektif
- Memonitor tanda dan gejala 1. K/u baik
hypovolemia 2. Kesadaran compos mentis
- Memonitor iritasi dan 3. Tampak BAB cair 2x/hari,
ulserasi kulit didaerah konsistensi agak keras dari
perianal sebelumnya
- Memonitor jumlah 4. Tampak turgor kulit baik, mukosa
pengeluaran diare mulut sedang
Terapeutik 5. Tampak lecet di anus berkurang
- Memberikan asupan cairan 6. TTV
oral (mis, larutan garam Suhu tubuh : 36,80c
lyte) Nadi : 84 x /m
Edukasi RR : 25 x/m
sering BB : 21 kg
Kolaborasi Assesment
34
- Berkolaborasi dalam Diare berhubungan dengan proses infeksi
pemberian obat pengeras sudah teratasi
feses entrostop herbal anak Planning
Pertahankan intervensi
Manajemen diare
Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral (mis, laru-
tan garam gula, oralit, pedialyte, rena-
lyte)
Edukasi
- Anjurkan makanan porsi kecil dan
sering secara bertahap
Minggu, 3 Terapeutik Subjektif
14 Mei - Membersihkan perineal Objektif
2023 dengan air hangat, terutama 1. K/u baik
(08.00) selama periode diare 2. Kesadaran compos mentis
Edukasi 3. Tampak BAB cair 2x/hari,
- Menganjurkan menggunakan konsistensi agak keras dari
pelembab sebelumnya
- Menganjurkan minum air 4. Tampak lecet di anus berkurang
yang cukup 5. TTV
Suhu tubuh : 36,80c
Tekanan darah :100/75 mmHg
Nadi : 84 x /m
RR : 25 x/m
Assesment
Gangguan integritas kulit berhubungan
dengan kelembaban sudah teratasi
Planning
Intervensi di hentikan
35
BAB IV
A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada An.M dengan diare, yang menggunakan
1. Pengkajian telah dilakukan pada An.M dengan diare didapatkan hasil ibu klien
integritas kulit
5. Pada akhir evaluasi tujuan belum dapat tercapai semuanya, namun kondisi pasien
B. Saran
Sebagai bahan acuan yang mencangkup informasi bagi klien dan keluarga untuk
lebih memahami tentang diare dan mematuhi pengobatan dengan meminum obat
36
2. Bagi Petugas Kesehatan
Modul ini dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh tenaga kesehatan dalam
37
DAFTAR PUSTAKA
Nusantara;Surabaya.
Depkes RI. (2010). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009. JAKARTA: Kementrian
Kesehatan RI
Epidemiologi.5(1):95-106.
Diare.NEM;Pekalongan.
Muttaqin, Arif & Sari, Kurmala. (2011). Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :Definsi dan Indikator Diagnostik,
Masyarakat.Deepublish;Yogyakarta.
38
DOKUMENTASI
39