Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

STASE REMAJA DAN PERIMENOPAUSE

Disusun Oleh
DINA RUNGGU SIBURIAN
NIM : 22100373

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


PROGRAM PROFESI FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AUFA ROYHAN DI KOTA
PADANGSIDIMPUAN
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul laporan : Asuhan Kebidanan Pada Remaja Di Puskesmas Pinangsori


Tahun 2023
Nama Mahasiswa : Dina Runggu Siburian
Nim : 22100177
Program Studi : Pendidikan Profesi Bidan Pogram Profesi
Stase : REMAJA

Laporan kasus ini telah diperiksa dan dievaluasi oleh Dosen Pembimbing, Clinical
Instruktur (CI) dan koordinator Stase Profesi pada Program Sarjana Fakultas
Kesehatan Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan pada Tanggal 26
November 2022.

Menyetujui,

Koordinator Stase Dosen Pembimbing

Mutia Sari Lubis , S.Tr.Keb, M.Keb Nurelilasari Siregar, SST. M. Keb


NIDN. 0121069501 NIDN:0122058903

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi
Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan
Di Kota Padangsidimpuan

Sri Sartika Sari Dewi, SST, M.Keb


NIDN. 0110048901
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas semua berkat dan rahmat Nya,
mahasiswa dapat menyelesaikan Laporan kasus stase remaja dan perimenopause
dengan tepat waktu. Laporan ini diajukan untuk memenuhi mata kuliah Pelayanan
Kebidanan dalam Sistem Pelayanan Kesehatan pada Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan di Kota
Padangsidimpuan.
Dalam proses penyususnan Laporan ini, penulis menyampaikan ucapan
terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat.
1. Arinil Hidayah, SKM, M. Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Aufa
Royhan Di Kota Padangsidimpuan
2. Sri Sartika Sari Dewi, SST, M.Keb selaku Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan
Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidimpuan
3. Mutia Sari Lubis , S.Tr.Keb, M.Keb, selaku Koordinator stase remaja Prodi
Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan Di Kota
Padangsidimpuan
4. Lola Pebrianthy, SST, M.Keb, Sekaligus dosen pembimbing stase Prodi
Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan Di Kota
Padangsidimpuan
5. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas
Kesehatan Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan
6. Kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan ini
Laporan kasus ini di buat berdasarkan buku sumber dan arahan dari
pembimbing. Namun dalam pembuatan laporan ini masih banyak kesalahan baik
penulisan dan isi dari laporan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Mudah-mudahan laporan ini bermanfaat dan menjadi acuan untuk pengembangan
inovasi dalam bidang pendidikan kebidanan.
Pinangsori, 2023

Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. i
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI……................................................................................................ v

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian....................................................................................... 5
1.2.1 Tujuan Umum...................................................................................... 5
1.2.2 Tujuan Khusus..................................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 8


2.1 Pengertian Tablet Fe................................................................................ 8
2.2 Kandungan dan Manfaat Tablet Fe.......................................................... 8
2.3 Spseifikasi Tekhnis Tablet Tambah Darah.............................................. 8
2.4 Waktu Dan cara Konsumsi Tablet Fe...................................................... 8

BAB 3 TINJAUAN KASUS................................................................................ 15

BAB 4 PEMBAHASAN...................................................................................... 18

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 20


5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 20
5.2 Saran.......................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Remaja putri diharuskan mengkonsumsi Tablet Tambah Darah karena
mengalami menstruasi setiap bulan. Tablet Tambah Darah berguna untuk
mengganti zat besi yang hilang karena menstruasi dan untuk memenuhi
kebutuhan zat besi yang belum tercukupi dari makanan. Zat besi pada remaja putri
juga bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi belajar, menjaga kebugaran dan
mencegah terjadinya anemia pada calon ibu di masa mendatang (Dieny, 2014).
Anemia merupakan masalah medik yang paling sering dijumpai di
dunia. Diperkirakan lebih dari 30% penduduk dunia menderita anemia dan
sebagian besar di daerah tropis. World Health Organization (2011)
menyatakan prevalensi kejadian anemia remaja putri di Asia mencapai 191
juta orang dan Indonesia menempati urutan ke-8 dari 11 negara di Asia
setelah Sri Lanka dengan prevalensi anemia sebanyak 7,5 juta orang pada
usia 10-19 tahun
Kurangnya pengetahuan pada remaja tentang hal tersebut, maka remaja putri
sangat rentan terhadap perilaku makan yang negatif sehingga remaja putri merupakan
salah satu kelompok yang rawan menderita anemia defisiensi besi (Mary E, 2015).
Saat ini anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia khususnnya
anemia defisiensi besi, yang cukup menonjol pada anak-anak sekolah terutama pada
remaja (Gunatmaningsih, 2017).
Di negara yang sedang berkembang, sekitar 27 % remaja putra dan 26 %
remaja putri menderita anemia, sementara di negara maju angka tersebut hanya
berada pada bilangan 5% dan 7%. Secara garis besar, sebanyak 44% remaja di negara
berkembang (10 negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia) mengalami anemia
defisiensi besi (Arisman, 2015). Prevalensi anemia di Indonesia menurut World
Health Organitation (WHO) pada tahun 2016 pada wanita tidak hamil atau produktif
adalah 33,1%. Menurut Riskedas 2007 anemia defisiensi besi remaja putri 14,8% dan
menurut acuan SK Menkes sebesar 11,9%. Terdapat 20 provinsi terkena anemia
defisiensi besi dan paling tinggi di Provinsi Sulawesi Tenggara (Depkes RI, 2017
dalam Arumsari 2018).
Remaja putri beresiko lebih tinggi dari pada remaja putra karena kebutuhan
zat besi pada remaja putri 3 kali lebih besar dari pada laki-laki karena remaja putri
setiap bulannya mengalami siklus haid (mensturasi). Apabila darah yang keluar saat
mensturasi cukup banyak, berati jumlah zat besi yang hilang dari tubuh cukup besar
dan kehilangan tersebut dapat memicu timbulnya anemia (Wirakusumah, 2012 dalam
Arumsari, 2018). Wanita pada umumnya cenderung mempunyai simpanan zat besi
yang lebih rendah dibanding pria dan hal itu membuat wanita lebih rentang
mengalami defisiensi besi saat intake zat besi kurang atau kebutuhan meningkat saat
mensturasi (Cleason & Scrimshaw, 2012 dalam Arumsari, 2018).
Salah satu persyaratan dalam menyelesaikan perkuliahan Program studi
pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas kesehatan Universitas Aufa
Royhan Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2023, adalah menyusun salah satu asuhan
dalam pelayanan kebidanan pada remaja dan perimenopause. Pelayanan ini dilakukan
di Puskesmas Pinangsori Tahun 2022.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada
remaja, menggunakan manajemen asuhan kebidanan yang sesuai dengan standar
pelayanan kebidanan.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data
b. Mampu menilai diagnosa dan masalah potensial
c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan tindakan yang memerlukan tindakan
segera, kolaborasi dan rujukan
d. Mampu merencanakan asuhan kebidanan sesuai keadaan pasien
e. Mahasiswa mampu memberikan penatalaksanaan berupa asuhan kebidanan
sesuai keadaan pasien
f. Mampu mengevaluasi asuhan yang telah diberikan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian tablet Fe
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh
manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram didalam tubuh manusia dewasa. Besi
mempunyai beberapa fungsi esensial didalam tubuh sebagai alat angkut oksigen dari
paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron didalam sel, dan sebagai
bagian terpadu berbagai reaksi enzim didalam jaringan tubuh (Almatzier, 2013).
Tablet Fe adalah suplemen yang mengandung zat besi. Zat besi adalah
mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah (Hemoglobin) Selain itu,
mineral ini juga berperan sebagai komponen untuk membentuk mioglobin (protein
yang membawa oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat pada tulang, tulang
rawan, dan jaringan penyambung), serta enzim.
Tablet Fe (zat besi) adalah tablet besi yang setiap tablet mengandung 200
mg sulfas Ferosus (yang setara dengan 60 mg besi elemental) dan 0,25 mg Asam
Folat (Ningrum, 2014). Zat besi adalah unsur vital untuk pembentukan hemoglobin,
juga merupakan komponen penting pada system enzim pernafasan ( Aryani, 2010)
2.2 Kandungan dan Manfaat Tablet Tambah Darah
Menurut pedoman penanggulangan anemia gizi untuk remaja putri dan wanita
usia subur suplementasi TTD yang setiap tabletnya mengandung 200 mg ferosulfat
atau 60 mg besi elemental dan 0,25 ml asam folat secara mandiri adalah penting
untuk dilakukan oleh perempuan, hal ini disebabkan oleh:
1. Perempuan mengalami haid sehingga memerlukan zat besi untuk menggantikan
darah yang hilang
2. Perempuan mengalami hamil, menyusui, sehingga kebutuhan zat besinya sangat
tinggi yang perlu disiapkan sedini mungkin semenjak remaja
3. Mengobati perempuan yang menderita anemia
4. Meningkatkan kemampuan belajar, kemampuan kerja dan kualitas sumber daya
manusia, serta generasi penerus.
5. Meningkatkan status gizi dan kesehatan perempuan
2.3 Spesifikasi Teknis Tablet Tambah Darah
Spesifikasi teknis tablet tambah darah berdasarkan Kemenkes RI No 88 tahun
2014 ialah:
1. Deskripsi Tablet Tambah Darah Bagi Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil Tablet
tambah darah berbentuk bulat/lonjong warna merah tua
2. Komposisi
Setiap tablet tambah darah bagi wanita usia subur dan ibu hamil sekurangnya
mengandung :
a. Zat besi setara dengan 60 mg besi elemental (dalam bentuk sediaan Ferro
Sulfat, Ferro Fumarat atau Ferro Gluconat); dan
b. Asam Folat 200 mg.
3. Spesifikasi Produk
a. warna : Merah tua
b. bentuk : Bulat atau lonjong
c. Tablet salut gula
4. Kemasan
Kemasan : sachet, blister, strip, botol dengan dimensi yang proporsional
dengan isi tablet. Kemasan harus dapat menjamin stabilitas dan kualitas tablet
tambah darah bagi wanita usia subur dan ibu hamil.
2.4 Waktu dan cara minum tablet tambah darah
Waktu yang tepat untuk minum tablet Fe adalah malam hari menjelang tidur,
hal ini untuk mengurangi rasa mual yang timbul setelah meminumnya. Tablet Fe
sebaiknya di minum dengan menggunakan air jeruk atau air putih, karena membantu
proses penyerapan zat besi, serta hindari meminum tablet tambah darah menggunakan
air teh, susu atau kopi, karena akan menghambat proses penyerapan zat besi
(Almatsier, 2014).
2.5 Makanan yang mengandung penyerapan tablet tambah darah
Bahan makanan yang membantu penyerapan zat besi adalah jenis makanan
atau minuman yang mengandung vitamin C yang tinggi. Sayuran yang berwarna
hijau, kentang dan makanan yang mengandung B12 seperti hati, telur, ikan, keju, dan
daging (Kusmiyati, 2011).
2.6 Makanan yang menghambat penyerapan tablet tambah darah
Sebaiknya menghindari minum yang mengandung cafein (kopi), theofilin
(teh), susu, bromeni (coklat), kokain (ganja), minuman bersoda saat mengkonsumsi
zat besi karena akan menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Disarankan untuk
tidak meminumnya setelah makan. Karena minum the, susu, dan minuman bersoda
setelah makan dapat menghambat penyerapan zat besi sebanyak 80%, padahal zat
besi sangat dibutuhkan oleh tubuh (Kusmiyati, 2014).

2.7 Program Pemberian Tablet Tambah Darah


Menurut Isniati (2015) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
suplementasi tablet besi atau tablet tambah darah dapat meningkatkan kadar
Hemoglobin, biasanya intervensi diberikan (sekurangnya) 6 minggu. Dan mengacu
pada Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 1, April 2015 Tablet Fe
diberikan selama 6 minggu. Untuk mengurangi kebiasaan dari peneliti karena
faktor daya ingat seseorang. Menurut Pedoman Penanggulangan Anemia Gizi
Untuk Remaja Putri dan Wanita Usia Subur Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah
Darah meliputi:
1) Cara Mengkonsumsi tablet tambah darah
Adapun cara mengkonsumi tablet tambah darah yang baik, adalah:
a. Untuk remaja, Minumlah tablet tambah darah 1 minggu 1 kali
b. Untuk ibu hamil, minumlah 1 (1) tablet tambah darah setiap hari paling
sedikit selama 90 hari masa kehamilan dan 40 hari setelah melahirkan.
2) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengkonsumsi tablet tambah darah,
adalah:
a. Minumlah tablet tambah darah dengan air putih, jangan minum dengan air
teh, susu, atau kopi, karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam
tubuh sehingga manfaatnya menjadi berkurang
b. Terkadang dapat terjadi gejala ringan yang tidak membahayakan seperti
perut terasa tidak enak, mual-mual, kontipasi, dan feses berwarna hitam

c. Untuk mengurangi efek samping minumlah tablet tambah darah setelah


makan malam, menjelang tidur . Akan lebih baik bila setelah minum tablet
tambah darah disertai makan buah-buahan seperti pisang, pepaya, jeruk dll.
d. Simpanlah tablet tambah darah ditempat yang kering, terhindar dari
matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak, dan setelah di buka harus
ditutup kembali dengan rapat. Tablet tambah darah yang telah berubah
warna sebaiknya tidak diminum (warna asli : merah darah ).
e. Tablet tambah darah tidak menyebabkan tekanan darah tinggi.
BAB 3
TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian
No. Register Medik :
Ruang : Puskesmas Pinangsori
Tanggal Mrs : 21 maret 2023
Tanggal Di Data : 21 maret 2023
Diagnose Medis : Remaja

I. PENGUMPULAN DATA
A. .IDENTITAS

Nama                           : Nn. S


Umur                           : 18 tahun 
Suku/Kebangsaan : Batak
Agama                         : Islam                   
Pendidikan                  : SLTA           
Pekerjaan :-
Alamat    : Pinangsori
B. ANAMNESE (DATA SUBJEKTIF)

Pada Tanggal : 21 maret 2023, pukul 09.00 Wib


1. Alasan utama pada waktu masuk : Nn.S mengatakan kurang mengetahui tablet
Fe
2. Riwayat menstruasi
a. Menarche : 13 Tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Lamanya : 6 hari
d. Banyaknya : 3x ganti pembalut
e. Teratur/tidak terautr : Teratur
f. Sifat Darah : Encer
g. Dismenorhoe : Tidak ada
3. Riwayat Perkawinan ; Nn. S mengatakan belum menikah
4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu :
Nn. Y mengatakan belum pernah hamil
5. Riwayat Keluarga Berencana :
Nn. Y mengatakan belum pernah memakai KB apapun
6. Riwayat penyakit
a. Penyakit sekarang : Nn. S mengatakan sedang tidak menderita
penyakit apapun.
b. Riwayat penyakit sistemik
1) Jantung : Tidak
2) Ginjal : Tidak
3) Asma : Tidak
4) TBC : Tidak
5) Hepatitis : Tidak
6) DM : Tidak
7) Hipertensi : Tidak
8) Epilepsi : Tidak
9) Lain-lain : Tidak
c. Riwayat penyakit keluarga :
Nn. Ymengatakan sedang tidak menderita penyakit keturunan.

d. Riwayat keturunan kembar :


Nn. Y mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki riwayat keturunan
kembar
e. Riwayat operasi :
Nn. Y mengatakan belum pernah melakukan operasi apapun
7. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Nn. Ymengatakan makan sehari 3 kali porsi sedang dengan menu nasi,
sayur, lauk dan minum 7-8 gelas sehari dan tidak ada perubahan sebelum
dan saat ini
b. Personal Higiene : badan/kulit Nn. S bersih
c. Eliminasi
Nn. Y mengatakan sebelum mengalami keputihan BAK 5-6 kali sehari
warna kuningjernih dan BAB 1 kali sehari konsistensi lunak, serta tidak
ada keluhan apapun sebelum dan saat ini.
d. Aktifitas : Normal
e. Istirahat/Tidur :
Nn. Ymengatakan tidur siang kadang –kadang dan tidur
f. malam ± 8 jam.
g. Psikologis :
Nn. Y mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaannya.
C. PEMERIKSAAN FISIK ( DATA OBYEKTIF)
1. Status Generalis
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV
 TD : 110/70 mmhg
 RR : 32x/menit
 Nadi: 78x/menit
 Suhu: 35,7 ℃
d. TB : 140 Cm
e. BB : 38 kg
2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
1) Rambut : Lurus, berwarna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok
2) Muka : Simetris, keadaan bersih, tidak ada oedema
3) Mata
a) Oedema : Tidak ada
b) Conjungtiva : Pucat
c) Sklera : Tidak Ikterik
4) Hidung : Simetris, bersih, tidak ada pembesaran polip
5) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen
6) Mulut/gigi/gusi: Bersih, tidak ada caries, dan tidak ada stomatitis
b. Leher
1) Pembesaran Kelenjar Gondok : Tidak dilakukan
2) Pembesaran Kelenjar Limfe : Tidak dilakukan
c. Dada dan Axilla
1) Dada : Tidak dilakukan
2) Axila
a) Benjolan : Tidak dilakukan
b) Nyeri : Tidak dilakukan
d. Ekstermitas
1) Atas : Normal
2) Bawah : Normal
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium : Tidak dilakukan
b. Pemeriksaan Penunjang lain : Tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA
A. DIAGNOSA KEBIDANAN
Nn. Y umur 18 tahun dengan nyeri perut saat menstruasi
Dasar
DS :
1. Nn. Y mengatakan umur 15 tahun
2. Nn. Y mengatakan belum pernah mengetahui tentang tablet Fe
DO :
1. Nn. Y lahir tahun 2005
2. Nn. Y belum pernah mengkonsumsi tablet Fe
B. MASALAH : Tidak ada
C. KEBUTUHAN : Rasa aman dan nyaman
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA : Tidak ada
IV. TINDAKAN SEGERA : Tidak ada
V. PERENCANAAN
Tanggal 14 november 2022 jam 09.00 Wib
1. Jelaskan Nn. S tentang pengertian tablet Fe
2. Jelaskan kepada Nn. S manfaat tablet Fe
3. Jelaskan akibat kekurangan tablet Fe pada remaja putri
4. Jelaskan cara mengkonsumsi tablet Fe
5. Anjurkan Nn. S untuk mengkonsumsi tablet Fe sesuai anjuran
VI. PELAKSANAAN
1. Menjelaskan kepada Nn. S tentang pengertian tablet Fe
2. Menjelaskan kepada Nn. S manfaat tablet Fe
3. Menjelaskan akibat kekurangan tablet Fe pada remaja putri
4. Menjelaskan cara mengkonsumsi tablet Fe
5. Menganjurkan Nn. S untuk mengkonsumsi tablet fe sesuai anjuran
VII.EVALUASI
1. Nn. S sudah mengerti apa itu tablet Fe
2. Nn. S mengerti manfaat tablet Fe
3. Nn. S mengerti akibat dari kekurangan tablet Fe
4. Nn. S paham cara mengkonsumsi tablet Fe
5. Nn. S bersedia untuk mengkonsumsi tablet Fe.
BAB 4
PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas mengenai proses manajemen asuhan kebidanan
menurut SOAP pada Nn. S dengan masalah kurangnya pengetahuan Nn. S
tentang pentingnya tablet Fe pada remaja putri.
Pada saat dilakukan anamnese tentang tablet Fe. Nn. S mengatakan belum
pernah mendengat tentang tablet Fe, saat dilakukan pemeriksaan fisik di dapatkan
konjungtiva pucat. Nn. S juga keliatan lemas. Nn. S mengatakan kalau dia sering
mengalami ngantuk disekolah, kurang konsentrasi, lemas dan cepat lelah.
Dari hasil anamnese dan pemeriksaan fisik yang dilakukan, Nn. S
mengalami kekurangan zat besi (Tablet Tambah darah) sehingga mengakibat kan
lemas, ngantuk, kurang fokus saat belajar, mdah lelah. Disini Nn.S diberi
penyuluhan tentang keadaannya dan pentingnya tablet Fe pada remaja putri.
Perencanaan yang dilakukan untuk Nn. S adalah jelaskan tentang keadaan
Nn. S, jelaskan tentang tablet fe, jelaskan manfaat tablet Fe, jelaskan akibat
kekurangan tablet Fe, jelaskan cara mengkonsumsi tablet fe, anjurkan Nn. S
mengkonsumsi tablet fe sesuai anjuran.
Pelaksanaan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan yaitu menjelaskan
tentang keadaan Nn. S, menjelaskan tentang tablet fe, menjelaskan manfaat tablet
Fe, menjelaskan akibat kekurangan tablet fe, menjelaskan tentang cara
mengkonsumsi tablet fe, menganjurkan Nn. S untuk mengkonsumsi tablet Fe
sesuai anjuran yang diberikan.
Evaluasi dari penyuluhan dan masalah Nn. S adalah Nn. S mengerti tentang
keadaannya, Nn. S paham tentang tablet fe, Nn. S paham manfaat tablet Fe, Nn.
Ypaham tentang efek dari kekurangan tablet fe, Nn. S paham cara mengkonsumsi
tablet Fe, Nn. S bersedia untuk mengkonsumsi tablet Fe.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilaksanakan asuhan kebidanan secara menyeluruh dengan
menggunakan manajemen kebidanan menurut SOAP dengan pola fikir varney dan
data perkembangan soap maka penulis dapat menyimpulkan
Pada pengkajian tentang kurangnya pengetahuan Nn. S tentang tablet Fe
didapatkan data subjektif dan data objektif. Data subjektif di peroleh dari
wawancara dengan pasien dimana pasien mengeluh bahwa Nn. S sering lemas,
cepat capek, dan sering tidak fokus belajar. Setelah diberikan asuhan dan di
berikan tablet Fe. Nn. S baru mengetahui tentang tablet fe dan manfaat tablet Fe.
Nn. Ybersedia untuk mengkonsumsi tablet Fe sesuai anjuran.
5.2 Saran
1. Bagi Lahan Praktik
Agar lebih meningkatkan professional kerja dan mutu pelayanan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat meningkatkan kinerja dalam pemberian penyuluhan tablet
Fe pada remaja putri.
3. Bagi Mahasiswa Selanjutnya
Agar lebih meningkatkan dan mengembangkan lagi pengetahuan tentang
petingnya tablet Fe pada remaja putri sehingga kedepannya dapat memberikan
asuhan yang komprehensif dan meningkatkan pelayanan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA

Aprilian, dkk. 2016. Efektifitas Massase Fundus Uteri Terhadap Volume Lochea
Rubra Pada Kala IV. Semarang : jurnal ilmu keperawatn dan kebidanan.

Elizabeth Walyani dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir. Yogyakarta : Pustaka Barupress.

JNPK-KR. 2014. Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera


Komplikas Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta : Pengurus Pusat
IBI.

Kemenkes RI, 2014. Pusat Data Informasi. Jakarta Selatan

Lailiyana, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Persalinan. Jakarta: EGC

Prawirohardjo, S. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

Prawirohardjo, S. 2016. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :


PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo.

Rohani, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta : Salemba
Medika.

Sulistyawati, A & Nugraheny, E. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.


Jakarta : Salemba Medika.
Subiyanti, A. 2017. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Fakultas Kedokteran dan
Kesehatan Universitas Muhammadiyah.
Dalamhttps://www.google.com/search?
client=msandroidsamsung&source+android-browser&ei. Diaksespada
tanggal 1 mei 2019.

Qonitun & Novitasari. 2018. Studi Persalinan kala IV pada ibu bersalin yang
melakukan inisiasi menyusu dini. Tuban : Jurnal Kesehatan Vol. 11 No.1.

Wildan & Hidayat. 2011. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Wahyuni, Sari. 2011. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta : EGC
LEMBAR KONSULTASI STASE REMAJA

HARI/TANGGAL KETERANGAN HASIL TTD DOSEN


SUPERVISI

Anda mungkin juga menyukai