KBM 1
PENDAHLUAN
1
Modul Askeb neonatus
TUJUAN PEMBELAJARAN
2.1 Tujuan
2.2 Manfaat
1. Diharapkan bagi pembaca makalah ini, khususnya calon bidan dapat
mengetahui dan mengaplikasikan teori konsep laboratorium klinik.
2. Melatih kesabaran dalam menghadapi permasalahan.
3. Mampu memehami apa yang dialami orang lain dengan memberikan
motivasi yang mampu meringankan beban fikiran mereka.
4.Melatih diri untuk bersifat simpati dan empati terhadap orang lain
2
Modul Askeb neonatus
URAIAN MATERI
3
Modul Askeb neonatus
1.Pemeriksaan Hemoglobin
2. Pemerisaan test kehamilan
3. Pemeriksaan Protein urine
4. Pemeriksaan Reduksi urine
4
Modul Askeb neonatus
A. Pemeriksaan darah
a. Hemoglobin
1. Pengertian Hemoglobin
Hemoglobin merupakan protein yang kaya akan zat besi. Ia
memiliki afinitas ( daya gabung ) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu
membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi
ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan.
5
Modul Askeb neonatus
Nilai diatas dapat berbeda pada masing masing laboratorium namun tidak
akan terlalu jauh dari nilai diatas. Ada pula laboratorium yang tidak
membedakan antara lelaki atau perempuan dewasa dengan lelaki atau
perempuan tua.
4. Terdapat tiga faktor utama yang mengakibatkan kesalahan hasil
laboratorium yaitu : a. Faktor Pra instrumentasi : sebelum dilakukan
pemeriksaan.
b. Faktor Instrumentasi : saat pemeriksaan ( analisa ) sampel.
c. Faktor Pasca instrumentasi : saat penulisan hasil pemeriksaan.
5. Pra instrumentasi
Pada tahap ini sangat penting diperlukan kerjasama antara petugas ,
pasien dan dokter. Hal ini karena tanpa kerja sama yang baik akan
mengganggu / mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. Yang termasuk
dalam tahapan pra instrumentasi meliputi:
a.Pemahaman instruksi dan pengisian formulir laboratorium.
b.Persiapan penderita.
c.Persiapan alat yang akan dipakai.
d.Cara pengambilan sampel.
e.Penanganan awal sampel ( termasuk pengawetan ) & transportasi.
6.Obat
Penggunaan obat dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan hematologi
misalnya: asam folat, Fe, vitamin B12 dll. Pada pemberian kortikosteroid
akan menurunkan jumlah eosinofil, sedang adrenalin akan meningkatkan
jumlah leukosit dan trombosit. Pemberian transfusi darah akan mempengaruhi
komposisi darah sehingga menyulitkan pembacaan morfologi sediaan apus
darah tepi maupun penilaian hemostasis. Antikoagulan oral ataunheparin
mempengaruhi hasil pemeriksaan hemostasi. Bila kadar hemoglobin
rendah.Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah
anemia. Ada banyak penyebab anemia diantaranya yang paling sering adalah
perdarahan, kurang gizi, gangguan sumsum tulang, pengobatan kemoterapi
dan abnormalitas hemoglobin bawaan. Bila kadar hemoglobin tinggi. Kadar
hemoglobin yang tinggi dapat dijumpai pada orang yang tinggal di daerah
dataran tinggi dan perokok. Beberapa penyakit seperti radang paru paru,
6
Modul Askeb neonatus
7. Pemeriksaan
a. Prinsip
Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan pertolongan
larutan HCl, lalu kadar dari asam hematin ini diukur dengna membandingkan
warna yang terjadi dengan warna standar memakai mata biasa.
b. Tujuan
Menetapkan kadar hemoglobin dalam darah.
c. Alat yang digunakan
1) Hemoglobinometer ( hemometer ) Sahli yang tediri dari :
Gelas berwarna sebagai warna standar.
Tabung hemometer dengan pembagian skala putih 2 samapai
dengan 22.
Pengaduk
Pipet Sahli yang merupakan kapiler dan mempunyai volume 20/ml.
Pipet pasteur.
Tissue / kain kasa / kapas
2) Reagen
Larutan HCl 0,1 N.
Aquades.
3) Cara Pemeriksaan
Tabung hemometer diisi dengan larutan HCl 0,1 N sampai tanda 2.
Hisaplah darah kapiler/vena dengan pipet Sahli sampai tepat pada tanda
20ml.Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan
kertas tissue secara hati-hati jangan sampai darah dari dalam pipet
berkurang.
Masukkan darah sebanyak 20ml ini ke dalam tabung yang berisi larutan
HCl tadi tanpa menimbulkan gelembung udara.
Bilas pipet sebelum diangkat dengan jalan menghisap dan mengeluarkan
HCl dari dalam pipet secara berulang-ulang 3 kali.
Tunggu 5 menit untuk pembentukan asam.
7
Modul Askeb neonatus
Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan aquades setetes demi setetes
sambil diaduk dengan batang pengaduk dari gelas samapi didapat warna
yang sama dengan warna standar.
Minikus dari larutan dibaca.
Minikus adalah permukaan terendah dari larutan.
4) Catatan
Nilai Normal
Laki-laki : 14 – 18 gram/dl
Wanita : 12 – 16 gram/dl
5) Kesalahan yang sering terjadi :
1. Alat / reagen kurang sempurna yaitu :
Volume pipet Hb tidak selalu tepat 20 ml.
Warna standar sering sudah pucat.
Kadar larutan HCl sering tidak dikontrol.
2. Orang yang melakukan pemeriksaan.
Pengambilan darah kurang baik dengan cara;
Papat gelembung penglihatan pemeriksa tidak normal atau sudah lelah.
Intensitas sinar atau penerangan kurang.
Pada waktu membaca hasil dipermukaan terdapat gelembung udara.
Pipet tidak dibilas dengan HCl.
8
Modul Askeb neonatus
9
Modul Askeb neonatus
10
Modul Askeb neonatus
Selain pada keadaan patologik, Laju Endap Darah (LED) yang cepat juga
dapat dijumpai pada keadaan-keadaan fisiologik seperti pada waktu haid,
kehamilan setelah bulan ketiga dan pada orang tua.
Catatan : Pengukuran Laju Endap Darah / LED /Erythrocyte Sedimentation
Rate / ESR berguna dalam mendeteksi dan memantau penyakit auto-immune
seperti systemic lupus erythematosus/ SLE, dan rheumatoid arthritis,serta
penyakit ginjal kronis. Pada penyakit-penyakit tersebut nilai Laju Endap
Darah / LED /Erythrocyte Sedimentation Rate / ESR dapat melampaui 100
mm/jam
Hasil Laju Endap Darah/LED/ ESR yang tinggi juga dapat terjadi
karena :
• Anemia
• Kanker seperti lymphoma atau multiple myeloma
• Kehamilan
• Penyakit Thyroid
• Diabetes
• Penyakit jantung
Terapi untuk penderita Laju Endap Darah / LED / ESR tinggi :
1. Menjadi vegetarian hanya makan sayuran saja
2. Kurangi penggunaan minyak dan lemak.
Biasanya dalam 2 sampai 3 bulan LED sudah normal kembali.
3. Terapi akupuntur
11
Modul Askeb neonatus
Terdapat tiga jenis darah dalam penggolongan sistem ABO, yaitu golongan
darah A, B, AB, dan O. Penggolongan ini ditentukan dari antigen dan antibodi
yang terdapat pada darah. Antigen dalam golongan darah (disebut juga
aglutinogen) terdapat pada eritrosit atau sel darah merah. Sedangkan antibodi
dalam golongan darah (disebut juga aglutinin) terdapat pada plasma darah.
Penggumpalan darah yang terjadi antara darah yang berbeda jenis terjadi
karena interaksi antara antigen dan antibodi. Apabila antigen A bertemu
dengan antibodi anti-A maka akan terjadi gumpalan, dan apabila antigen B
bertemu dengan anti-B akan terjadi gumpalan juga. Karena interaksi tersebut
maka pada saat transfusi darah, perlu diperhatikan tentang golongan darah
ang sesuai. Aturan dalam transfusi darah adalah sebagai berikut.
12
Modul Askeb neonatus
Pengujian golongan darah atau yes golongan darah dapat dilakukan dengan
meneteskan antibodi pada darah yang telah diambil dari seseorang. Antibodi
yang digunakan adalah anti-A, anti-B, dan anti-AB. Darah diteteskan pada
tiga tempat terpisah dan diberi anti-A pada satu tempat, anti-B pada tempat
yang lain, dan anti-AB pada tempat terakhir. Yang akan terjadi pada darah
ketika diberi antibodi tersebut adalah sebagai berikut.
13
Modul Askeb neonatus
14
Modul Askeb neonatus
d. Leukosit
Sel darah putih dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu limfosit,
monosit, neutrofil, eosinofil dan basofil. Umunya, berukuran lebih besar
daripada sel darah merah, bentuk anmeboid (tidak beraturan), dan berinti sel
bulat atau cekung. Jenis sel darah putih yang terbanyak ialah neutrofil, sekitar
60%. Neutrofil berfungsi menyerang dan mematikan bakteri penyebab
penyakit yang masuk ke dalam tubuh, dengan cara menyelubunginya dan
melepaskan suatu zat yang mematikan bakteri penyebab penyakit yang masuk
ke dalam tubuh, dengan cara menyelubunginya dan di dalam sel darah putih
sekitar 20%-30%.
Sel darah putih memiliki sifat fagosit, yaitu dapat mematikan kuman penyakit
dengan cara "memakan" kuman tersebut. Untuk menghancurkan kuman
penyakit, sel darah putih dapat menembus dinding pembuluh darah.
Kemampuan itu disebut diapedesis. Peningkatan jumlah sel darah putih yang
tidak terkendali dapat mengakibatkan sel-sel darah putih memakan sel darah.
merah atau bersifat abnormal. Hal ini terjadi pada penderita kanker darah
(leukimia).
15
Modul Askeb neonatus
16
Modul Askeb neonatus
17
Modul Askeb neonatus
18
Modul Askeb neonatus
e. Wosserman (WR)
f. Waktu Perdarahan
19
Modul Askeb neonatus
Prosedur
1. Metode Ivy
o Pasang manset tensimeter pada lengan atas pasien kemudian atur
tekanan pada 40 mmHg. Tekanan ini dipertahankan hingga
pemeriksaan selesai.
o Pilih lokasi penusukan pada satu tempat kira-kira 3 cm di bawah
lipat siku. Bersihkan lokasi tersebut dengan kapas alkohol 70 %,
tunggu hingga kering.
o Tusuk kulit dengan lancet sedalam 3 mm. Hindari menusuk
vena.
o Hidupkan stopwatch saat darah mulai keluar kemudian isap
darah yang keluar dengan kertas saring setiap 30 detik.
o Matikan stopwatch pada saat darah berhenti mengalir.
o Kurangi tekanan hingga 0 mmHg lalu lepas manset tensimeter.
o Hitung masa perdarahan dengan menghitung jumlah noktah
darah yang ada pada kertas saring. Jika telah lewat 10 menit
perdarahan masih berlangsung, maka hentikan pemeriksaan ini.
2. Metode Duke
o Bersihkan anak daun telinga dengan kapas alkohol 70 %, tunggu
hingga kering.
o Tusuk pinggir anak daun telinga dengan lancet sedalam 2 mm.
o Hidupkan stopwatch saat darah mulai keluar kemudian isap
darah yang keluar dengan kertas saring setiap 30 detik.
o Matikan stopwatch pada saat darah berhenti mengalir.
o Kurangi tekanan hingga 0 mmHg lalu lepas manset tensimeter.
o Hitung masa perdarahan dengan menghitung jumlah noktah
darah yang ada pada kertas saring.
20
Modul Askeb neonatus
g. Waktu Pembekuan
Pra Analitik
1. Persiapan pasien: tidak memerlukan persiapan khusus
2. Persiapan sample: darah vena
3. Prinsip:
Diambil darah vena dan dimasukkan kedalam tabung kemudian dibiarkan
membeku . Selang waktu dari saat pengambilan darah sampai saat darah
membeku dicatat sebagai masa pembekuan
4. Alat dan bahan
Tabung reaksi 10 X 100 mm = 4 buah
Stop watch
Water bath
Analitik
I .Metode Tabung
Cara kerja :
1. Tempatkan ke 4 tabung reaksi ke dalam water bath (370C)
2. Ambil darah vena 4 ml, segera jalankan stop watch pada saat darah tampak di
dalam jarum . Tuangkan 1 ml kedalam setiap tabung.
3. Setelah 3 menit mulailah mengamati tabung 1 . Angkat tabung keluar dari
water bath dalam posisi tegak lurus, lalu miringkan perhatikan apakah darah
masih bergerak atau tida(membeku ).
21
Modul Askeb neonatus
Lakukan hal ini pada semua tabung setiap selang waktu 30 detik sampai
terlihat darah dalam tabung sudah tidak bergerak (darah sudah membeku ).
4. Catat selang waktu dari saat pengambilan darah sampai darah membeku
sebagal masa pembekuan.
Rumus : Rata - rata dari tabung 2,3,dan 4, hasil dibulatkan 0,5 menit.
Catatan : Nlilai rujukan 4-10 menit (370C). Tes dapat dilakukan tanpa
menggunakan water bath , masa pembekuan pada suhu kamar lebih panjang.
Disarankan tiap laboratorium untuk membuat nilai rujukan masing - masing.
II. Metode kapiler
Alat
Kapas Objek glass
Alkohol 70% Stopwatch
Lanset
Cara kerja:
Pasca Analitik
Nilai rujukan :
I. 4 – 10 menit (37oC)
II. 2 – 6 menit
22
Modul Askeb neonatus
h. HIV
23
Modul Askeb neonatus
24
Modul Askeb neonatus
B. Pemeriksaan urine
a. Tes Kehamilan
b. Protein Urine
c. Reduksi
d. Bilirubin
e. pH Urine
25
Modul Askeb neonatus
Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus,
suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk
kearah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama
(organ V). Kanker ini biasa terjadi pada wanita berumur, tetapi beberapa data
menemukan kasus ini juga dialami wanita yang berumur 20-30 tahun.
26
Modul Askeb neonatus
27
Modul Askeb neonatus
Sampel tidak memadai karena sebagian sel tertinggal pada brus (sikat
untuk pengambilan sampel), sehingga sampel tidak representatif dan
tidak menggambarkan kondisi pasien sebenarnya.
Subyektif dan bervariasi, dimana kualitas preparat yang dihasilkan
tergantung pada operator yang membuat usapan pada kaca benda.
Kemampuan deteksi terbatas (karena sebagian sel tidak terbawa dan
preparat yang bertumpuk dan kabur karena kotoran/faktor
pengganggu).
28
Modul Askeb neonatus
Hasil pap smear normal menunjukkan hasil negatif, yaitu tidak adanya sel-sel
serviks yang abnormal.
1. Bukan kanker
Kebanyakan hasilnya adalah infeksi kemudian pasien diminta untuk
berobat dan melakukan kontrol ulang dalam 4-6 bulan untuk
mengulang pap smear.
2. Prekanker
Menunjukkan beberapa perubahan sel abnormal, biasanya dilaporkan
sebagai “sel atipik” atau displasia serviks. Pasien akan dianjurkan
untuk melakukan pemeriksaan kolposkopi dan biopsi. Kurang dari 5%
hasil pap smear menemukan dysplasia serviks.
b. Jamur
Jenis yang paling umum dari vaginitis antara lain:
1. Infeksi jamur, yang biasanya disebabkan oleh jamur alami yang
disebut candidaalbicans
2. Bakteri vaginosis, yang dihasilkan dari pertumbuhan berlebih dari
salah satu organisme yang biasanya ada dalam vagina
3. .Atrofi vagina, (vaginitis atrofik), hasil dari penurunan kadar
estrogen setelah menopause
4. Trikomuniasis, yang disebabkan oleh parasit dan sering ditularkan
melalui hubungan seksual
29
Modul Askeb neonatus
Gejala vaginitis :
1. Vagina gatal atau iritasi
2. Perubahan warna, bau atau jumlah cairan dari vagina
3. Nyeri saat buang air kecil
4. Vagina mengalami perdarahan atau bercak
5. Nyeri saat berhubungan seksual
6.
Kondisi pada vagina dapat menunjukkan jenis vaginitis yang terjadi
antara lain:
1. Infeksi jamur
Gejala utama adalah gatal, dan juga keluar cairan kental yang berwarna
putih dan menyerupai keju.
2. Trikomoniasis Infeksi ini dapat menyebabkan keluarnya cairan
berwarna kuning kehijauan, kadangkadang berbusa.
3. Vaginitis bakteri
a. Keluar cairan putih keabu-abuan, berbau busuk.
b. Bau sering digambarkan menyerupai bau ikan. bagi anda yang
mengalami gejala vaginitis sebaiknya segera periksakan ke dokter
untuk mendapat pengobatan, konsultasi pemeriksaan dan pengobatan
dapat dilakukan di rumah sakit memiliki dokter spesialis ginekologi
yang profesional.
30
Modul Askeb neonatus
31
Modul Askeb neonatus
LATIHAN
32
Modul Askeb neonatus
33
Modul Askeb neonatus
Jawaban : D
Pembahasan :
– Hasil metabolisme : seluler
– Tempat pembentukan hormon : kelenjar
– Alat penerima rangsang : saraf
– Menjaga kestabilan suhu tubuh : darah
– Mengatur keseimbangan gula darah : hormon insulin
Jawaban : C
Pembahasan :
Aglutinasi / penggumpalan terjadi apabila antigen bereaksi dengan antibodi
34
Modul Askeb neonatus
35
Modul Askeb neonatus
Jawaban : C
Pembahasan :
Ion Ca berperan dalam pengubahan protrombin menjadi trombin bersama
vitamin K
1. Gangguan peredaran darah yang berupa pengerasan pembuluh nadi yang
disebabkan karena adanya endapan kapur disebut …
2. Hemofili
3. Miokarditis
4. Arterosklerosis
5. Embolus
6. Arteriosklerosis
36
Modul Askeb neonatus
Pemabahasan :
– Arteriosklerosis pengerasan pembuluh kapur oleh zat kapur
– Arterosklerosis : pengerasan pembuluh darah oleh kolesterol dan
lemak
– Embolus : jenis penyakit jantung akibat tersumbatnya arteri menuju
otak oleh trombus.
– Trombus : darah yang membeku
– Hemoroid : pelebaran pembuluh darah disekitar anus
37
Modul Askeb neonatus
38
Modul Askeb neonatus
RANG KUMAN
39
Modul Askeb neonatus
TES FORMATIF
40
Modul Askeb neonatus
DAFTAR PUSTAKA
41