Disusun Oleh:
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB dengan judul “SIKLUS KEHIDUPAN
WANITA” ini dapat terselesaiakan semaksimal mungkin, walaupun mengalami berbagai
kesulitan.
Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, bukan karena usaha dari
kami selaku penulis, melainkan banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu kami baik itu dosen
kami dan semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kami selaku
penulis makalah ini mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
tugas kami selanjutnya.
Demikian kami selaku penulis makalah, mohon maaf bila dalam pembuatan makalah
ini ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi semua pihak.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Wanita menghadapi masalah kesehatan khusus yang tidak dihadapi pria berkaitan
dengan fungsi reproduksinya
2. Kesehatan wanita secara langsung mempengaruhi kesehatan anak yang dikandung
dan dilahirkan
3. Kesehatan wanita sering dilupakan dan ia hanya sebagai objek dengan
mengatasnamakan pembangunan seperti program KB, dan pengendalian jumlah
penduduk
4. Masalah kesehatan reproduksi wanita sudah menjadi agenda internasional
diantaranya Indonesia menyepakati hasil-hasil konferensi mengenai kesehatan
reproduksi dan kependudukan
PEMBAHASAN
A. FASE KONSEPSI
Konsepsi adalah hasil proses pembuahan sel sperma pada telur yang kita kenal dengan
istilah fertilisasi. Periode ini adalah awal terjadinya kehamilan pada seorang wanita. Sang
calon ibu mungkin tidak menyadari proses ini terjadi dalam tubuhnya, karena tidak ada
perubahan atau gangguan yang dirasakan ibu. Akan tetapi, periode ini sampai trimester
pertama adalah masa yang sangat penting dan kritis bagi perkembangan janin, karena
merupakan masa pembentukan awal yang sangat memengaruhi pertumbuhan dan kehidupan
janin selanjutnya sampai lahir.
Sebelum sebuah sperma mampu mempenetrasi dan membuahi sebuah ovum, sperma
harus menjalani sebuah proses yang disebut kapasitasi (berlangsung kurang lebih 7 jam).
walaupun banyak sperma yang terlibat dalam proses ini, hanya satu sperma yang dibiarkan
mempenetrasi ovum. Segera setelah satu sperma memasuki ovum, perubahan kimia terjadi.
Perubahan kimia ini mula-mula mencegah sperma lain berfusi lebih jauh dengan membrane
ovum dan pada akhirnya semua sperma yang tersisa dikeluarkan dari ovum.
Begitu sperma telah memasuki ovum, sperma sementara berada dalam sitoplasma
perifer, sementara nucleus wanita menjadi matur dan jumlah kromosom wanita menurun dari
46 menjadi 23. Nucleus sperma menjadi bengkak dan saling mendekat sebagai pronukleus
pria dan wanita saat terbentuk suatu kumparan diantara kedua nucleus tersebut membrane
pronukleus kemudian rupture dan kromosom yang dibebaskan berkombinasi membentuk
zigot. Pada waktu inilah fertilisasi (pembuahan) terjadi.
Perubahan Yang Terjadi :
Penyebab infertilitas pada wanita, yang dapat disebabkan oleh faktor psikologis
2. Masalah ovulasi
Masalah ovulasi dapat disebabkan oleh disfungsi hipotalamus, kelenjar hipofisis, atau
kelenjar tyroid. Walaupun fungsi hormon dapat berada dalam keadaan normal, gangguan
pada ovarium dapat mempengaruhi ovulasi
Yang khas pada kanak-kanak adalah perangsangan oleh hormon kelamin sangat kecil.
Pada masa ini alat-alat genetalianya tidak menunjukkan pertumbuhan pada permulaan
pubertas tetapi pengaruh pada hipofisis yang sangat terlihat pada pertumbuhan badannya.
Pada masa ini sudah nampak perbedaan antara perempuan dan laki-laki terutama pada
tingkah lakunya yang juga ditentukan oleh lingkungan dan pendidikan.
1. ASI eksklusif
2. Pelayanan kesehatan primer
3. Imunisasi
4. Pelayanan antenatalpersalinan
5. Menyusui serta pemberian suplemen
6. Lingkungan
7. Kondisi ibu
8. Sikap orang tua
9. Aspek psikologi pada masa bayi
10. Sistem reproduksi
11. Hal-hal yang diwariskan orang tua spt bentuk tubuh
12. Kemampuan intelektual
13. Keadaan hormonal tubuh
14. Emosi dan sifat
15. Keluarga
16. Gizi
17. Budaya setempat
18. Kebiasaan anak dalam hal personal hygiene
C. FASE REMAJA
`1.Tahapan pubertas/remaja
a. Perubahan fisik
b. Tanda-tanda sekunder
Tanda-tanda sekunder :
1. Rambut
Tumbuhnya rambut pada kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan payudara
mulai berkambang. Bulu ketiak dan bulu pada wajah mulai tampak setelah datang
haid. Rambut yang mula-mula berwarna terang berubah menjadi lebih subur, gelap,
kasar, keriting.
2. Pinggul
Pinggul berubah menjadi lebih memebesar dan membulat. Hal ini disebabkan karena
membesranya tulang pinggul dan lemak dibawah kulit.
3. Payudara
Bersamaan dengan membesarnya pinggul maka payudara juga membaesar dan puting
susu ikut menonjol. Disini makin membesarnya kelenjar susu maka payudara semakin besar
dan bulat.
4. Kulit
Kulit menjadi semakin kasar, lebih tebal dan pori-pori lebih membesar. Tetapi kulit
wanita lebih lembut dari pada kulit pria.
Kelenjar lemak dan keringat menjadi lebih aktif. Pada masa ini sering timbul masalah
jerawat karena adanya sumbatan kelenjar keringat dan baunya menusuk pada saat sebelum
dan sesudah haid.
6. Otot
Menjelang akkhir masa puber, otot menjadi semakin membesar dan kuat. Akibat akan
terbentuk bahu, lengan dan tungkai kaki.
7. Suara
Suara berubah menjadi merdu. Remaja lebih peka atau sensitif sehingga lebih mudah
menangis, cemas, frustasi, bisa tertawa tanpa alasan yang jelas. Selain itu, mudah bereaksi
bahkan agresif terhadap gangguanatau rangsangan luar yang mempengaruhinya. Pada masa
ini ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua, lebih suka pergi sama teman, tidak betah
tinggal dirumah.
1. Gizi seimbang
2. Informasi tentang kesehatan reproduksi
3. Perkawinan pada usia yang wajar
4. Peningkatan pendidikan, ketrampilan, penghargaan diri dan pertahanan terhadap
godaan dan ancaman.
5. Pendidikan
6. Lingkungan dan pekerjaan
7. Seks dan seksualitas
8. Kesehatan reproduksi remaja itu sendiri
D. FASE DEWASA
Usia dewasa muda, yaitu antara 18 sampai 40 tahun, sering dihubungkan dengan masa
subur, karena pada usia ini kehamilan sehat paling mungkin terjadi. Inilah usia produktif
dalam menapak karir yang penuh kesibukan di luar rumah. Di usia ini wanita harus lebih
memperhatikan kondisi tubuhnya agar selalu dalam kondisi prima, sehingga jika terjadi
kehamilan dapat berjalan dengan lancar, dan bayi yang dilahirkan pun sehat. Pada periode ini
masalah kesehatan berganti dengan gangguan kehamilan, kelelahan kronis akibat merawat
anak, dan tuntutan karir. Kanker, kegemukan, depresi, dan penyakit serius tertentu mulai
menggerogoti tubuhnya. Gangguan yang sering muncul pada usia ini, adalah endometriosis
yang ditandai dengan gejala nyeri haid, kram haid, nyeri pinggul saat berhubungan seks, sakit
saat buang air besar atau buang air kecil.
Penderita kadang mengalami nyeri hebat, tetapi ada juga yang tidak mengalami gejala
apa-apa.
1. Haid pada masa ini paling teratur dan memungkinkan untuk kehamilan. Tetapi setelah
usia 40 tahun keatas akan mulai terjadi penurunan kesuburan atau fertilitas.
2. Gangguan yang sering muncul pada usia ini, adalah endometriosis yang ditandai
dengan gejala nyeri haid, kram haid, nyeri pinggul saat berhubungan seks, sakit saat
buang air besar atau buang air kecil. Penderita kadang mengalami nyeri hebat, tetapi
ada juga yang tidak mengalami gejala apa-apa.
3. Fungsi organ reproduksinya mulai turun, kadar estrogen mulai turun dan kadar
hormon gonadotropin mulai meningkat sampai timbulnya keluhan tanda-tanda
menopause.
Yang dianggap lanjut usia (lansia) adalah setelah mencapai usia 60 tahun. Inilah masa
yang paling rentan diserang berbagai penyakit degeneratif dan penyakit berat lainnya. Sangat
penting bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya secara teratur. Prioritas
utamanya adalah menjaga agar tubuh tetap sehat dengan mengatur pola makan yang benar,
dan minum suplemen yang dibutuhkan tubuh. Selain itu olahraga ringan dan tetap aktif secara
intelektual.
1. Sesudah menopause, terjadi penurunan kadar estrogen dan kadar gonadotropin mulai
meningkat, organ reproduksi mulai mengalami penurunan fungsi : ovarium mengecil,
uterus mengecil, epitel vagina menipis.
2. Jumlah folikel menjadi hanya beberapa ribu buah saja dan lebih resisten terhadap
rangsanngan gonadotropin
3. Pada usia 40 tahun lebih siklus haid mulai tidak disertai dengan ovulasi
4. Terjadi perubahan kesuburan seorang wanita muali menurun pada awal klimakterium
5. Perubahan perdarahan pada premenopause
6. Pasca menopause terjadi gangguan vegetatif, psikis, organis.
1. Faktor hormonal
2. Kejiwaan
3. Lingkungan
4. Pola makan
5. Aktifitas fisik
a. Fisik
1) Anak perempuan harus jongkok saat BAK sedangkan anak laki2 berdiri
3) Rambut anak perempuan dibiarkan panjang atau dipotong dengan model yang
feminism
2. Pubertas
a. Fisik
b. Psikososial
Wanita mulai tertarik pada lawan jenis dan mulai merasakan jatuh cinta untuk pertama
kalinya
3. Reproduksi
a. Fisik
4) Jika melakukan hubungan intim dengan lawan jenis, wanita dapat hamil
kelompoknya
4. Premenopause
a. Fisik
10) Kesulitan vagina mengalami lubrikasi, sehingga timbul rasa tidak nyaman
saat bersenggama
b. Psikososial
2) Wanita lebih sering merasa tersiggung, mudah cemas dan sangat sensitive
a. Fisik
kewanitaan
b. Psikososial
6. Senium
a. Fisik
2) Sering timbul perilaku yang sulit diterima karena terjadi gangguan otak
organic
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Fase konsepsi
2. Fase bayi dan balita
3. Fase remaja
4. Fase dewasa
5. Fase usia lanjut
LATIHAN
Jawaban:
1. Konsepsi adalah hasil proses pembuahan sel sperma pada telur yang kita kenal dengan
istilah fertilisasi. Periode ini adalah awal terjadinya kehamilan pada seorang wanita.
Konsepsi memiliki kemungkinan paling berhasil, jika hubungan seksual berlangsung
tepat sebelum ovulasi. Sperma dapat hidup selama 3-4 hari didalam saluran genetalia
wanita dan idealnya harus berada didalam tuba falopi saat ovulasi terjadi, karena
ovum hanya bias hidup selama 12-24 jam. wanita dapat memprediksi ovulasi dengan
memantau perubahan dalam tubuhnya. Misalnya, sekitar waktu ovulasi, serviks
memendek, melunak, dan sedikit berdilatasi. Salah satu indicator ovulasi yang paling
kuat adalah status lender serviks yang menjadi transparan, licin, dan banyak.
2. A. ASI eksklusif
B. Pelayanan kesehatan primer
C. Imunisasi
D. Pelayanan antenatalpersalinan
E. Menyusui serta pemberian suplemen
F. Lingkungan
G. Kondisi ibu
H. Sikap orang tua
I. Aspek psikologi pada masa bayi
J. Sistem reproduksi
K. Hal-hal yang diwariskan orang tua spt bentuk tubuh
L. Kemampuan intelektual
M. Keadaan hormonal tubuh
N. Emosi dan sifat
O. Keluarga
P. Gizi
Q. Budaya setempat
R. Kebiasaan anak dalam hal personal hygiene
3. Tahapan pubertas/remaja
A. Masa remaja awal (10-12 tahun)
1. Merasa lebih dekat dengan teman sebaya
2. Merasa ingin bebas
3. Lebih banyak memperhatikan keadan tubuhnya dan mulai suka berkhayal
B. Masa remaja tengah (13-15 tahun)
1. Ingin mencari identitas diri
2. Ada keinginan untuk berkencan atau mulai tertarik dengan lawan jenis
3. Timbul perasaan cinta yang mendalam
4. Kemampuan berpikir abstrak makin berkembangBerkhayal mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan seksual
C. Masa remaja akhir (16-19 tahun)
1. Menampakkan pengungkapan kebebasan diri
2. Dalam mencari teman sebaya lebih selektif
3. Memiliki citra terhadap dirinya
4. Dapat mewujudkan perasaan cinta
5. Memiliki kemampuan berpikir abstrak
4. A.Haid pada masa ini paling teratur dan memungkinkan untuk kehamilan. Tetapi setelah
usia 40 tahun keatas akan mulai terjadi penurunan kesuburan atau fertilitas.
B. Gangguan yang sering muncul pada usia ini, adalah endometriosis yang ditandai dengan
gejala nyeri haid, kram haid, nyeri pinggul saat berhubungan seks, sakit saat buang air besar
atau buang air kecil. Penderita kadang mengalami nyeri hebat, tetapi ada juga yang tidak
mengalami gejala apa-apa.
C.Fungsi organ reproduksinya mulai turun, kadar estrogen mulai turun dan kadar hormon
gonadotropin mulai meningkat sampai timbulnya keluhan tanda-tanda menopause.
5. A. Wanita mulai cemas karena proses menstruasi
kelompoknya
6. Dibawah ini yang bukan merupakan tahap pendekatan siklus hidup adalah :
a. Konsepsi
b. Bayi dan anak
c. Keluarga
d. Dewasa
e. Usia Lanjut
7. Dibawah ini merupakan asuhan yang diberikan pada tahap remaja, kecuali?
a. Gizi seimbang
b. Informasi tentang kesehatan reproduksi
c. Kehamilan dan persalinan yang aman
d. Peningkatan pendidikan
e. Peningkatan keterampilan
9. Berikut ini adalah asuhan yang diberikan pada tahap dewasa, kecuali?
a.Pencegahan kekerasan seksual (perkosaan)
b. Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
c. Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
d. Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi
e. Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
http://www.materikesehatan.com/2015/04/contoh-kesehatan-wanita-sepanjang.html
http://www.scribd.com/doc/79650638/Kesehatan-Wanita-Sepanjang-Siklus-Hidup-1