Anda di halaman 1dari 30

MODUL

MINERAL

Disusun Oleh:

BELA SILVIA DEVI 1615371012


DIAN NOVITA SARI 1615371027
ARTI PURNAMA SARI 1615371007

KEMENTERIAN KESEHATAN TANJUNG KARANG


TINGKAT I DIV PRODI KEBIDANAN METRO
TAHUN 2016/2017
P
E
Modul biokimia mineral
N
D
KBM 8 A
H
MINERAL U
120 Menit
L
U
A
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Mineral
termasuk dalam komposisi unsur murni danN garam sederhana sampai silikat yang sangat
kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawa organik tidak termasuk). Mineral
memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi, baik pada tingkat sel, jaringan, organ
maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Mineral berperan dalam berbagai tahap
metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim. Keseimbangan enzim-
enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting
melalui membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan.

Ketersediaan biologik mineral

a. Interaksi mineral dengan mineral

Mineral yang mempunyai berat molekul dan jumlah muatan (valensi) yang sama
bersaing satu sama lain untuk diabsorpsi. Contohnya Mg, Ca, Fe dan Cu mempunyai
valensi +2, kalsium yang dimakan terlalu banyak akan menghambat absorpsi besi.
Demikian pula jika kelebihan Zn maka akan menghambat Cu.
b. Interaksi vitamin dengan mineral
Vitamin C meningkatkan absorpsi Fe bila dimakan pada waktu bersamaan. Vitamin D
kalsiterol meningkatkan absorpsi Ca. Banyak vitamin membutuhkan mineral untuk
melakukan peranannya dalam metabolisme. Seperti koenzim tiamin membutuhkan
Mg untuk berfungsi secara maksimal.
C.Interaksi serat dengan mineral
Asam fitat dalam serat kacang-kacangan dan serealia serta dalam asam oksalat dalam
bayam mengikat mineral-mineral tertentu sehingga tidak dapat diabsorpsi. Makanan
tinggi serat (lebih dari 35 gram sehari) menghambat absorpsi Ca, Fe, Zn dan Mg.

Sumber utama mineral

Sumber mineral paling baik mineral adalah makanan hewani, kecuali magnesium
yang lebih banyak terdapat di dalam makanan nabati. Hewan memperoleh mineral
dari tumbuh-tumbuhan dan menumpuknya di dalam jaringan tubuhnya. Di samping
itu, mineral berasal dari makanan hewani mempunyai ketersediaan biologik lebih
tinggi daripada yang berasal dari makanan nabati. Makanan hewani mengandung
lebih sedikit bahan pengikat mineral daripada makanan nabati.
T
UU
JR
U
AA
NI menguraikan
 Menguraikan tentang mineral
 Mengetahui macam – macam
P mineral
A
 Menguraikan fungsi mineral
E
MN
 Menguraikan akibat kekurangan mineral
 Menguraikan mineral dengan
B tepat
E
M
LA
AT
J
AE
PERANAN MINERAL DALAM TUBUH R
R
A
NI tulang
 Berperan penting untuk menjaga kesehatan
 Mencegah terjadinya gangguan pada otot
 Dapat membantu pembentukan hemoglobin
 Berguna untuk kecantikan kulit
 Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh
 Memperlancar metabolisme
 Memelihara fungsi otak
 Mengatur tekanan osmotic dalam tubuh
 Sebagai katalisator terhadap berbagai proses biokimia yang terjadi di dalam tubuh
 Berperan dalam proses pembangunan sel
 Membantu dalam pembentukan antibodi

MACAM – MACAM MINERAL YANG DIBUTUHKAN OLEH TUBUH


Berdasarkan takaran mineral jumlah kebutuhan dalam per hari, mineral dapat dibagi menjadi
3 jenis, antaralain :

1. Major Minerals

Major Minerals atau mineral utamaialah mineral yang dibutuhkannyadalamjumlah


yang cukupbanyakyaitusekitarlebihdari 100 mg termasukdiantaranya magnesium,
kalsium, kalium, fosfor, sulfur, natrium, danklorida.

2. Trace Minerals

Trace Minerals dibutuhkanpadatingkatsekitarkurangdari 100 mg per hari. Terdapat 9


jenis mineral yang termasukdalamkategoriini, antaralain :zatbesi, fluoride, mangan,
seng, yodium, selenium, tembaga, molibdenum, dankromium.

3. Ultratrace Minerals

Ultratrace Minerals ialah mineral yang ditemukanpadatubuhmanusia,


namunjumlahkebutuhan mineral jenisinitidakdiketahui.Initermasukarsenik, nikel,
silikon, boron, serta vanadium.

SUMBER UTAMA MINERAL

Sumber mineral paling baik mineral adalah makanan hewani, kecuali magnesium
yang lebih banyak terdapat di dalam makanan nabati. Hewan memperoleh mineral
dari tumbuh-tumbuhan dan menumpuknya di dalam jaringan tubuhnya. Di samping
itu, mineral berasal dari makanan hewani mempunyai ketersediaan biologik lebih
tinggi daripada yang berasal dari makanan nabati. Makanan hewani mengandung
lebih sedikit bahan pengikat mineral daripada makanan nabati.

Penggolongan mineral
1. Mineral makro
 Natrium (Na)
Merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler. 35-40% natrium
ada di dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna seperti cairan empedu,
pankreas, mengandung banyak natrium. Sumber utama natrium adalah garam
dapur (NaCl). Fungsi natrium adalah menjaga keseimbangan cairan dalam
kompartemen tersebut. Natrium sebagian besar mengatur tekanan osmosis
yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk kedalam sel-sel. Di
dalam sel tekanan osmosis diatur oleh kalium, guna menjaga cairan tidak
keluar dari sel. Secara normal tubuh dapat menjaga keseimbangan antara
natrium di luar sel dan kalium di dalam sel. Hormon aldosteron menjaga agar
konsentrasi natrium di dalam darah berada pada nilai normal. Bila jumlah
natrium di dalam sel meningkat secara berlebihan, air akan masuk ke dalam
sel, akibatnya sel akan membengkak inilah yang menyebabkan oedema dalam
jaringan tubuh. Keseimbangan cairan juga akan terganggu bila seseorang
kehilangan natrium. Air akan memasuki sel untuk mengencerkan natrium
dalam sel. Cairan ekstraseluer akan menurun. Perubahan ini dapat
menurunkan tekanan darah. Natrium menjaga keseimbangan asam basa di
dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk asam. Natrium
berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Natrium berpern pula dalam
absorpsi glukosa dan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain melalui membrane,
terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.
Taksiran kebutuhan natrium
sehari untuk orang dewasa sebanyak 500 mg.
Sumber natrium
Adalah garam dapur, mono sodium glutamat (MSG), kecap dan makanan yang
diawetkan dengan garam dapur. Di antara makanan yang belum diolah,
sayuran dan buah mengandung paling sedikit natrium.
Akibat kekurangan natrium
Menyebabkan kejang, apatis, dan kehilangan nafsu makan. Kekurangan
natrium dapat terjasi sesudah muntah, diare, keringat berlebihan dan bila
menjalankan diet yang sangat terbatas dalam natrium. Bila kadar natrium
darah turun, perlu diberikan natrium dan air untuk mengembalikan
keseimbangan. Pemberian tablet garam sesudah latihan berat tidak dianjurkan,
karena dapat menyebabkan kebanyakan garam, terutama bila dimakan dengan
air terbatas. Hal ini dapat menimbulkan dehidrasi.
Akibat kelebihan natrium
Dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan edema
dan hipertensi. Hal ini dapat diatasi dengan banyak minum. Kelebihan
konsumsi natrium dapat menimbulkan hipertensi.
Absorpsi dan metabolisme natrium
Dibawa oleh aliran darah ke ginjal. Di sini natrium disaring dan dikembalikan
ke aliran darah dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium
dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya mencapai 90-99% dari yang
dikonsumsi, dikeluarkan melalui urine diatur oleh hormon aldosteron yang
dikeluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium dalam darah menurun.
Aldosteron merangsang ginjal untuk mengabsorpsi kembali natrium. Dalam
keadaan normal, natrium yang di keluarkan melalui urin yang sejajar dengan
jumlah natrium yang dikomsumsi. Jumlah natrium dalam urin tinggi bila
komssumsi tinggi dan rendah bila komsumsi rendah.

 Klor ( Cl )

Merupakan anion utama cairan ektraseluler. Merupakan 0,15 % berat


badan. Konsentrasi tertinggi dalam cairan serebrospinal ( otak dan sumsum
tulang belakang ), lambung, dan pangkreas. Bila bereaksi dengan natrium atau
hydrogen, klor akan membentuk ion negatif ( Cl- ). Fungsi memelihara
keseimbangan cairan dan elektrolit. Klor akan bergerak secara bebas melintasi
membrane sel dan berasosiasi dengan natrium atau kalium. Di dalam lambung
klor merupakan bagian dari asam klorida (HCl) yang diperlukan untuk
memelihara suasana asam di dalam lambung. Ion klor dengan mudah dapat
keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma darah guna membantu
mengangkut karbon dioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh. Klor
mengatur sistem rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan
cairan tubuh.
Anjuran kecukupan klor
Sehari tidak ditetapkan secara khusus minimum sebanyak 750 mg.
Sumber klor diperoleh dari makanan olahan yang diberi garam dapur serta
Beberapa sayuran dan buah-buahan.
Akibat kekurangan klor
Dapat menyebabkan muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan.
Absorpsi dan ekskresi klor
Di dalam usus halus dan diekskresi melalui urine dan keringat.

 Kalium (K)
Merupakan ion bermuatan positif, kalium terdapat di dalam sel. Sebanyak
95% kalium tubuh berada di dalam cairan intraseluler. Fungsi kalium
memelihara keseimbangan cairan elektrolit serta keseimbangan asam basa..
bersama kalsium kalium berperan dalam transmisi saraf dan relaksasi otot. Di
dalam sel kalium berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi biologic, terutama
dalam metabolisme energy dan sintetis glikogen serta protein. Kalium
berperan dalam pertumbuhan sel.
Kebutuhan minimum kalium
Ditaksir sebanyak 2000 mg sehari.
Sumber kalium
Berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Terutama makanan segar/mentah.
Akibat kekurangan kalium
Menyebabkan lemah, lesu, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau,
dan konstipasi. Jantung akan berdebar detaknya, dan menurunkan
kemampuannya untuk memompa darah.
Akibat kelebihan kalium
Konsumsi melebihi 12,0 /m2 permukaan tubuh sehari (18 g untuk orang
dewasa) tanpa diimbangi oleh kenaikan ekskresi. Hiperkalemia akut dapat
menyebabkan gagal jantung yang berakibat kematian. Kelebihan kalium juga
dapat terjadi bila ada gangguan fungsi ginjal.
Absorpsi dan ekskresi kalium
Sebanyak 80-90% kalium yang dimakan diekskresi melalui urine, selebihnya
dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui keringat dan cairan lambung.
Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya
menyaring, mengabsorpsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah
pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan
menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula
ginjal.

 Kalsium (Ca)
` Merupakan mineral paling banyak terdapat di dalam tubuh, yaitu 1,5-2
% dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih 1 kg. dari jumlah ini, 99%
berada di dalam jaringan keras, yaitu tulang dan gigi terutama dalam bentuk
hidroksiapatit [(3Ca3(PO4)2.Ca(OH)2]. Kalsium tulang berada dalam keadaan
seimbang dengan kalsium plasma pada konsentrasi kurang lebih 2,25-2,60
mmol/I (9-10,4 mg/100 ml). Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler
kalsium memegang peranan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk
transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga
permeabilitas membrane sel. Kalsium mengatur hormon-hormon dan factor
pertumbuhan.
Angka kecukupan kalsium
yang dianjurkan bagi orang Indonesia ditetapkan oleh Widyakarya Pangan dan
Gizi LIPI (1998) sebagai berikut
 Bayi : 300-400 mg
 Anak-anak : 500 mg
 Remaja : 600-700 mg
 Dewasa : 500-800 mg
 Ibu hamil dan menyusui : +400 mg

Sumber kalsium
utama adalah susu dan hasil susu , seperti keju. Jika ikan dimakan dengan
tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik. Serealia,
kacang-kacangan dan hasil kacang-kacangan, tahu dan tempe, dan sayuran
hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga, tetapi bahan makanan ini
mengandung banyak zat yang menghambat penyerapan kalsium seperti serat,
fitat dan oksalat. Susu nonfat merupakan sumber terbaik kalsium.
Akibat kekurangan kalsium
dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan. Tulang kyrang kuat, mudah
bengkok dan rapuh. Semua orang dewasa, terutama sesudah usia 50 tahun,
kehilangan kalsium dari tulang. Tulang menjadi rapuh dan mudah patah
(osteoporosis) banyak terjadi pada wanita pada orang kulit putih. Dapat pula
menyababkan osteomalasia/riketsia yaitu ketidakseimbangan konsumsi
kalsium terhadap fosfor. Mineralisasi matriks tulang terganggu, sehingga
kandungan kalsium di dalam tulang menurun. Kadar kalsium dalam darah
yang sangat rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang. Tetani dapat terjadi
pada ibu hamil yang makanannya terlalu sedikit mengandung kalsium. Tetani
kadang terjadi pada bayi baru lahir yang diberi minuman susu sapi yang tidak
diencerkan yang mempunyai rasio kalsium : fosfor rendah.
Akibat kelebihan kalsium
dapat menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal. Serta menyebabkan
konstipasi (susah buang air besar).
Absorpsi dan ekskresi kalsium
dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi
oleh tubuh. Kemampuan absorpsi lebih tinggi pada masa pertumbuhan, dan
menurun pada proses menua. Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih tinggi
daripada wanita pada semua usia. Absorpsi kalsium terjadi di bagian atas usus
halus yaitu duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada dalam
keadaan terlarut. Absorpsi aktif menggunakan alat angkut protein-pengikat
kalsium. Absorpsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Kalsium hanya
bisa diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut-air dan tidak mengendap
karena unsure makanan lain, seperti oksalat. Kalsium yang tidak diabsorpsi
dikeluarkan melalui feses.

 Fosfor (P)
Merupakan mineral paling banyak kedua di dalam tubuh, yaitu 1 % dari berat
badan. Kurang lebih 85% fosfor di dalam tubuh terdapat sebagai garam
kalsium fosfat, yaitu bagian dari Kristal hidroksiapatit di dalam tulang dan gigi
yang tidak dapat larut. Hidroksiapatit member kekuatan dan kekauan pada
tulang. Forfor di dalam tulang berada dalam perbandingan 1:2 dengan
kalsium. Fosfor selebihnya terdapat di dalam semua sel tubuh, separuhnya di
dalam otot dan di dalam cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari
asam nukleat DNA dan RNA yang terdapat dalam tiap inti sel dan sitoplasma
tiap sel hidup. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen struktural
dinding sel. Sebagai fosfat organik, fosfor memegang peranan penting dalam
reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energy dalam
bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
Angka kecukupan Fosfor
yang dianjurkan ditetapkan Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI (1993)
 Gizi : 200-250 mg
 Anak-anak : 250-400 mg
 Remaja dan dewasa : 400-500 mg
 Ibu hamil dan menyusui : +200- +300 mg
Sumber fosfor
terdapat di dalam semua makanan, terutama makanan kaya protein, seperti
daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan dan hasilnya,
serta serealia.
Akibat kekurangan fosfor
Dapat terjadi bila menggunakan obat antasid untuk menetralkan asam
lambung, seperti alumunium hidroksida untuk jangka lama. Alumunium
hidroksida mengikat fosfor, sehingga tidak dapat diabsorpsi. Bisa juga terjadi
pada penderita yang kehilangan banyak cairan melalui urine. Kekurangan
fosfor menyebabkan kerusakan tulang. Gejalanya adalah rasa lelah, kurang
nafsu makan dan kerusakan tulang. Bayi prematur juga dapat menderita
kekurangan fosfor, karena cepatnya pembentukan tulang sehingga kebutuhan
fosfor tidak bisa dipenuhi oleh ASI.
Akibat kelebihan fosfor
jarang terjadi . Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat
kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.
Absorpsi dan metabolisme fosfor
Dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah
dihidrolisis dan dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90%fosfor
berasal dari ASI. Sebanyak 65-70% fosfor berasal dari susu sapid an 50-70%
berasal dari susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak-anak dan
orang dewasa. Bila konsumsi fosfor rendah, taraf absorpsi dapat mencapai
90% dari konsumsi fosfor. Fosfor dibebaskan dari makanan oleh enzim alkalin
fosfatase di dalam mukosa usus halus dan diabsorpsi secara aktif dan difusi
pasif. Absorpsi aktif dibantu oleh bentuk aktif vitamin D. sebagian besar fosfor
di dalam darah diatur oleh ormon paratiroid (PTH) yang dikeluarkan oleh
kelenjar paratiroid dan oleh hormon kalsitonin. Hormon tersebut berinteraksi
dengan vitamin D untuk mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang
ditahan oleh ginjal, serta jumlah yang dibebaskan dan disimpan di dalam
tulang. PTH menurunkan reabsorpsi fosfor oleh ginjal. Kalsitonin
meningkatkan ekskresi fosfat oleh ginjal. Fosfor sebagai bagian dari asam
fosfat yang terutama terdapat di dalam serealia tidak dapat dihidrolisis, oleh
karena itu tidak dapat diabsorpsi. Makanan lain yang menghalangi absorpsi
fosfor adalah Fe2+, Mg2+,asam lemak tidak jenuh dan antasid yang mengandung
alumunium, karena membentuk garam yang tidak larut air.

 Magnesium (Mg)

Kation nomor dua paling banyak setelah natrium di dalam cairan intraseluler.
Peranan magnesium dalam ikatan hemoglobin di dalam darah pada manusia yaitu
untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme.
Kurang lebih 60% dari 20-28 mg magnesium di dalam tubuh terdapat di dalam
tulang dan gigi, 26% di dalam otot dan selebihnya di dalam jaringan lunak
lainnya serta cairan tubuh. Konsentrasi magnesium rata-rata di dalam plasma
darah sebanyak 0,75-1,0 mmol/l (1,5-2,1 mEq/l). konsentrasi ini dipertahankan
tubuh pada nilai yang konstan pada orang sehat. Magnesium di dalam tulang lebih
banyak merupakan cadangan yang siap dikeluarkan bila bagian lain dari tubuh
membutuhkan.
Angka kecukupan magnesium
yang dianjurkan untuk Indonesia ditetapkan sekitar 4,5 mg/kg berat badan
(Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI 1998). Ini berarti kecukupan untuk orang
dewasa laki-laki adalah 280 mg/hari dan untuk wanita dewasa 250 mg/hari.
Sumber magnesium
adalah sayuran hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dan kacang-kacangan.
Daging, susu dan hasilnya serta cokelat juga merupakan sumber magnesium
terbaik.
Akibat kekurangan magnesium
bisa terjadi pada kekurangan protein dan energy serta sebagai komplikasi
penyakit-penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi dan atau penurunan
fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui mulut
(intravena). Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan
diuuretika (perangsang pengeluaran urine) juga dapat menyebabkan
kekurangan magnesium. Kekurangan magnesium berat menyebabkan kurang
nafsu makan, gangguan dalam pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup,
kejang/tetanus, gangguan sistem saraf pusat, halusinasi, koma, dan gagal
jantung.
Akibat kelebihan magnesium
belum diketahui secara pasti. Kelebihan magnesium biasanya terjadi pada
penyakit gagal ginjal.
Abosrpsi magnesium
terjadi terutama di usus halus, kemungkinan dengan bantuan alat angkut aktif
dan secara difusi pasif. Pada konsumsi magnesium yang tinggi hanya sebanyak
30% yang diabsorpsi, sedangkan pada konsumsi rendah sebanyak 60%. Di
dalam darah sebagian besar magnesium terdapat dalam bentuk ion bebas, atau
dalam bentuk molekul kompleks hingga molekul kecil. Keseimbangan
magnesium di dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian ekskresi magnesium
melalui urin. Ekskresi magnesium meningkat oeh hormon tiroid, asidosis,
aldosteron serta kekurangan fosfor dan kalsium. Ekskresi magnesium menurun
karena pengaruh kalsitonin, gukagon dan PTH terhadap resorpsi tubula ginjal.
Demikian pula halnya pada hiperkalsemia dan hipermagnesemia. Karena
cairan lambung banyak mengandung magnesium, muntah berlebihan
menyebabkan kekurangan magnesium dalam jumlah besar.
 Sulfur (S)

Bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamin dan biotin, serta asam
amino metionin dan sistein. Rantai samping molekul sistein yang mengandung
sulfur berkaitan satu sama lain sehingga membentuk jembatan disulfida, yang
berperan dalam menstabilkan molekul protein. Sulfur terutama terdapat di dalam
tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat yang
bersifat kaku. Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau sebagian
sulfat anorganik. Selain sebagai bagian dari asam amino metionin dan sistein,
sulfur juga merupakan bagian dari enzim glutation serta berbagai koenzim dan
vitamin, termasuk koenzim A. Dalam bentuk teroksidasi sulfur dihubungkan
dengan mukopolisakarida yang berperan dalam melarutkan sisa metabolisme
sehingga bisa dikeluarkan melalui urine (terutama sisa metabolisme hormon
steroid dan obat-obat tertentu). Sulfur sebagian besar diekskresi melalui urine
sebagai ion bebas SO4=. Sulfur juga merupakan salah elektrolit intraseluler yang
terdapat di dalam plasma dalam konsentrasi rendah. Kecukupan sehari sulfur tidak
ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur. Kita
tidak akan kekurangan sulfur bila makanan cukup mengandung protein.

2. Mineral mikro
 Besi (Fe)
Merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh
manusia yaitu sebanyak 3-5 gram. Besi berfungsi sebagai alat angkut oksigen
dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut electron di dalam sel, dan
sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh.
Angka kecukupan besi
yang dianjurkan menurut Widya Karya Pangan dan Gizi tahun 1998 yaitu:
 Bayi : 3-5 mg
 Balita : 8-9 mg
 Anak sekolah : 10 mg
 Remaja laki-laki : 14-17 mg
 Remaja perempuan : 14-25 mg
 Dewasa laki-laki : 13 mg
 Dewasa perempuan : 14-26 mg
 Ibu hamil : +20 mg
 Ibu menyusui : +2 mg

Sumber besi
adalah makanan hewani, telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan,
sayuran hijau, dan beberapa jenis buah.
Akibat kekurangan besi ,
tahap pertama terjadi bila simpanan besi berkurang yang terlihat dari
penurunan feritin dalam plasma hingga 12 ug/L. Pada tahap ini belum
terlihat perubahan fungsional dalam tubuh. Tahap kedua terlihat dengan
habisnya simpanan besi, menurunnya jenuh transferin hingga kurang
dari 16% pada orang dewasa dan meningkatnya protoporfirin, yaitu
bentuk pendahulu (precursor) hem. Pada tahap ini nilai hemoglobin di
dalam darah masih berada pada 95% nilai normal. Hal ini dapat
mengganggu metabolisme energi, sehingga menyebabkan menurunnya
kemampuan bekerja. Tahap ketiga terjadi anemia gizi besi dimana
kadar hemoglobin total turun di bawah nilai normal. Anemia gizi besi
berat ditandai oleh sel darah merah yang kecil (mikrositosis) dan nilai
hemoglobin rendah (hipokromia). Anemia gizi besi dinamakan anemia
hipokromik mikrositik. Kekurangan zat besi pada umumnya
menyebabkan pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan,
menurunnya kebugaran tubuh, menurunnya kemampuan kerja,
menurunnya kekebalan tubuh gangguan penyembuhan luka,
kemampuan mengatur suhu tubuh menurun. Pada anak-anak
kekurangan zat besi menimbulkan apatis, mudah tersinggung,
menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi dan belajar.
Akibat kelebihan besi
gejalanya adalah rasa enek, muntah, diare, denyut jantung meningkat,
sakit kepala, mengigau, dan pingsan.
Absorpsi dan transportasi besi
sebelum diabsorpsi di dalam lambung besi dibebaskan dari ikatan
organik, seperti protein. Sebagian besar besi dalam bentuk feri
direduksi menjadi bentuk fero. Hal ini terjadi dalam suasana asam di
dalam lambung dengan adanya HCL dan vitamin C yang terdapat di
dalam makanan. Absorpsi terutama terjadi di bagian atas usus halus
(duodenum) dengan bantuan alat angkut protein khusus. Ada dua jenis
alat angkut protein di dalam sel mukosa usus halus yang membantu
penyerapan besi, yaitu transferin dan feritin. Transferin, protein yang
disintesis di dalam hati, terdapat dalam dua bentuk. Transferin mukosa
mengangkut besi dari saluran cerna ke dalam sel mukosa dan
memindahkannya ke transferin reseptor mengangkut besi melalui darah
ke semua jaringan tubuh. Dua ion feri diikatkan pada transferin untuk
dibawa ke jaringan-jaringan tubuh. Banyaknya reseptor transferin yang
terdapat pada membrane sel bergantung pada kebutuhan tiap sel. Besi
diabsorpsi ke dalam sel mukosa sebagai kompleks porfirin utuh. Cincin
porfirin di dalam sel mukosa kemudian di pecah oleh enzim khusus
(hemoksigenase) dan besi dibebaskan. Besi dalam makanan terdapat
dalam bentuk besi-hem. Besi-hem dan nonhem kemudian meewati alur
yang sama dan meninggalkan sel mukosa dalam bentuk yang sama
dengan menggunakan alat angkut yang sama. Besi-hem hanya
merupakan bagian kecil dari besi yang diperoleh dari makanan (kurang
dari 5% dari besi total makanan). Agar dapat dibsorpsi besi-nonhem di
dalam usus halus harus berada dalam bentuk terlarut. Besi-nonhem
diionisasi oleh asam lambung, direduksi menjadi bentuk fero dan
dilarutkan dalam cairan pelarut seperti asam askorbat, gula dan asam
amino yang mengandung sulfur. Pada suasana pH hingga 7 di dalam
duodenum sebagian besar besi dalam bentuk feri akan mengendap.
Taraf absorpsi besi diatur oleh mukosa saluran cerna yang ditentukan
oleh kebutuhan tubuh. Transferin mukosa yang dikeluarkan ke dalam
empedu berperan sebagai alat angkut protein yang bolak-balik
membawa besi ke permukaan sel usus halus untuk diikat oleh transferin
reseptor dan kembali ke rongga saluran cerna untuk mengangkut besi
lain. Di dalam sel mukosa besi dapat mengikat apoferitin dan
membentuk feritin sebagai simpanan besi sementara dalam sel dan
membentuk pool besi. Sebagian besar transferin darah membawa besi
ke sumsum tulang dan bagian tubuh lain. Di dalam sumsum tulang besi
digunakan untuk membuat hemoglobin yang merupakan bagian dari sel
darah merah. Sisanya dibawa ke jaringan tubuh yang membutuhkan.
Kelebihan besi yang dapat mencapai 200-1500 mg, disimpan sebagai
protein feritin dan hemosiderin di dalam hati (30%), sumsum tulang
belakang (30%), dan selebihnya di dalam limfa dan otot. Dari
simpanan besi tersebut hingga 50 mg sehari dapat dimobilisasi untuk
keperluan tubuh seperti pembentukan hemoglobin. Feritin yang
bersirkulasi di dalam darah mencerminkan simpanan besi di dalam
tubuh. Pengukuran feritin di dalam serum merupakan indikator penting
untuk menilai status besi.

 Seng (Zn)
Tubuh mengandung 2-2,5 gram seng yang tersebar di hampir semua sel.
Sebagian besar seng berada di dalam hati, pankreas, ginjal, otot, dan tulang.
Jaringan yang banyak mengandung seng adalah bagian-bagian mata, kelenjar
prostat, spermatozoa, kulit, rambut dan kuku. Di dalam cairan tubuh, seng
terutama merupakan ion intraseluler. Seng di dalam plasma hanya merupakan
0,1% dari seluruh seng di dalam tubuh yang mempunyai masa pergantian yang
cepat.
Angka kecukupan seng yang dianjurkan
menurut Widya Karya Pangan dan Gizi 1998 yaitu:
 Bayi : 3-5 mg
 1-9 tahun : 8-10 mg
 10 - >60 tahun : 15 mg (baik pria maupun wanita)
 Ibu hamil : + 5 mg
 Ibu menyususi : +10 mg

Sumber seng
adalah protein hewani, serealia tumbuk dan kacang-kacangan`
Akibat kekurangan seng
adalah gangguan pertumbuhan dan kematangan seksual, fungsi pencernaan
terganggu, diare, gangguan fungsi kekebalan, mengganggu pusat sistem saraf
dan fungsi otak, mengganggu metabolisme vitamin A, mengganggu fungsi
kelenjar tiroid, laju metabolisme, gangguan nafsu makan, penurunan
ketajaman indra rasa serta memperlambat penyembuhan luka.
Akibat kelebihan seng
menyebabkan degenerasi otot jantung, mempengaruhi metabolisme kolesterol,
mengubah nilai lipoprotein, dan mempercepat timbulnya aterosklerosis serta
menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan
gangguan reproduksi. Suplemen seng bisa menyebabkan keracunan, begitupun
makanan asam dan disimpan di dalam kaleng yang dilapisi seng.
Absorpsi, metabolisme, dan ekskresi seng .
absorpsi seng membutuhkan alat angkut dan terjadi di bagian atas usus halus
(duodenum). Seng diangkut oleh albumin dan transferin masuk ke aliran darah
dan dibawa ke hati. Kelebihan seng disimpan di dalam hati dalam bentuk
metalotionein. Lainnya dibawa ke pankreas dan jaringan tubuh lain. Didalam
pankreas seng digunakan untuk membuat enzim pencernaan, yang pada waktu
makan dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Dengan demikian saluran cerna
menerima seng dari dua sumber, yaitu dari makanan dan dari cairan
pencernaan yang berasal dari pankreas. Sirkulasi seng di dalam tubuh dari
pankreas ke saluran cerna dan kembali ke pankreas dinamakan sirkulasi
enteropankreatik. Absorpsi seng diatur oleh metalotionein yang disintesis di
dalam sel dinding saluran cerna. Bila konsumsi seng tinggi, di dalam sel
dinding saluran cerna sebagian diubah menjadi metalotionein sebagai
simpanan, sehingga absorpsi berkurang. Seperti halnya dengan besi, bentuk
simpanan ini akan dibuang bersama sel-sel dinding usus halus yang umurnya
2-5 hari. Metalotionein di dalam hati mengikat seng hingga dibutuhkan oleh
tubuh. Metalotionein diduga mempunyai peranan dalam mengatur kandungan
seng di dalam cairan intraseluler. Distribusi seng antara cairan ekstraseluler,
jaringan dan organ dipengaruhi oleh keseimbangan hormon dan situasi stress.
Hati memegang peranan penting dalam redistribusi ini. Seng dikeluarkan
tubuh terutama melalui feses. Disamping itu seng dikeluarkan melalui urin,
jaringan tubuh yang dibuang, seperti jaringan kulit, sel dinding usus, cairan
haid, dan mani.

 Iodium (I)
Iodium ada di dalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit, yaitu sebanyak
kurang lebih 0,00004% dari berat badan atau 15-23 mg. Sekitar 75% dari
iodium ini ada di dalam kelenjar tiroid, yang digunakan untuk mensintesis
hormon tiroksin, tetraiodotironin (T4), dan triiodotironin (T3). Hormon-hormon
ini diperlukan untuk pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan mental
manusia. Sisa iodium ada di dalam jaringan lain, terutama di dalam kelenjar-
kelenjar ludah, payudara, dan lambung serta ginjal. Di dalam darah iodium
terdapat dalam bentuk iodium bebas atau terikat dengan protein (Protein-
Bound Iodine/PBI).
Angka kecukupan iodium
kebutuhan iodium sehari sekitar 1-2 µg per kg berat badan. Widya Karya
Pangan dan Gizi (1998) menganjurkan AKG untuk iodium yaitu:
 Bayi : 50-70 µg
 Balita dan anak sekolah : 70-120 µg
 Remaja dan dewasa : 150 µg
 Ibu hamil : +25 µg
 Ibu menyusui : +50 µg

sumber iodium
berasal dari makanan laut berupa ikan, udang, dan kerang serta ganggang laut.
Akibat kekurangan iodium
konsentrasi tiroid menurun dan hormon perangsang-tiroid/TSH meningkat
agar kelenjar tiroid mampu menyerap lebih banyak iodium. Bila kekurangan
berlanjut, sel kelenjar tiroid membesar dalam usaha meningkatkan
pengambilan iodium oleh kelenjar tersebut. Bila pembesaran ini Nampak
maka dinamakan gondok sederhana. Bila terdapat secara meluas di suatu
daerah dinamakan gondok endemik. Gondok dapat menampakkan diri dalam
bentuk gejala yang sangat luas, yaitu dalam bentuk kretinisme (cebol) di satu
sisi dan pembesaran kelenjar tiroid pada sisi lain. Gejalanya yaitu malas,
lamban, kelenjar tiroid membesar, dan pada ibu hamil dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin, dan keadaan berat bayi lahir dalam
keadaan cacat mental dan permanen seta hambatan pertumbuhan. Seorang
anak yang menderita kretinisme mempunyai bentuk tubuh abnormal dan IQ
sekitar 20 sehingga kemampuan belajarnya rendah.
Akibat kelebihan iodium
dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid, dalam keadaan berat hal ini
dapat menutup jalan pernafasan sehingga menimbulkan sesak nafas.
Absorpsi dan ekskresi iodium
iodium diabsorpsi dalam bentuk iodida. Ekskresi dilakukan melalui ginjal,
jumlahnya berkaitan dengan konsumsi. Dalam bentuk ikatan organic di dalam
makanan hewani hanya separuh dari iodium yang dikonsumsi dapat
diabsorpsi. Di dalam darah, iodium terdapat dalam bentuk bebas dan terikat
protein. Manusia dewasa sehat mengandung 15-20 mg iodium., 70-80% di
antaranya berada dalam kelenjar tiroid. Di dalam kelenjar ini iodium
digunakan untuk mensitesis hormon triiodotironin (T3) dan tiroksin
tetraiodotironin (T4). Bila diperlukan kelenjar tiroid harus menangkap 60 µg
iodium sehari untuk memelihara persediaan tiroksin yang cukup. Penangkapan
iodida oleh kelenjar tiroid dilakukan melalui transfor aktif yang dinamakan
pompa iodium. Mekanisme ini diatur oleh hormon yang merangsang tiroid
(Thyroid-Stimulating Hormone/TSH) dan Hormon Tirotrofin/TRH yang
dikeluarkan oleh hipotalamus yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari untuk
mengatur sekresi tiroid. Hormon tiroksin kemudian dibawa darah ke sel-sel
sasaran dan hati, di dalam sel-sel sasaran dan hati tiroksin dipecah dan bila
diperlukan iodium kembali digunakan. Konsentrasi hormon tiroid di dalam
darah diatur oleh hipotalamus melalui pengontrolan pengeluaran hormon TSH
yang dikeluarkan kelenjar pituitari. Sekresi TSH juga dikontrol oleh hormon
yang mengeluarkan tirotrofin (Thyrotrophin Releasing Hormone/TRH) yang
juga dikeluarkan oleh hipotalamus. Kelebihan iodium terutama dikeluarkan
melalui urin, dan sedikit melalui feses yang berasal dari cairan empedu.

 Tembaga (Cu)
Tembaga ada di dalam tubuh sebnayak 50-120 mg. sekitar 40% ada di dalam
otot, 15% di dalam hati, 10% di dalam otak, 6% di dalam darah dan
selebihnya di dalam tulang, ginjal, dan jaringan tubuh lain. Di dalam plasma,
60% dari tembaga terikat pada seruloplasmin, 30% pada transkuperin dan
selebihnya pada albumin dan asam amino.
Angka kecukupan tembaga
di Indonesia belum ditentukan. Amerika Serikat menetapkan jumlah tembaga
yang aman untuk dikonsumsi adalah sebanyak 1,5-3,0 mg sehari.
Sumber tembaga
terdapat luas di dalam makanan. Sumber utama tembaga adalah tiram, kerang,
hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian, serealia, dan cokelat. Air
juga mengandung tembaga dan jumlahnya bergantung pada jenis pipa yang
digunakan dan sumber air.
Akibat kekurangan tembaga
bisa terjadi pada bayi lahir premature atau bayi yang mendapat susu sapi yang
komposisi gizinya tidak disesuaikan. Kekurangan tembaga dapat mengga nggu
pertumbuhan dan metabolisme, disamping itu terjadi demineralisasi tulang.
Gejalanya bayi gagal tumbuh kembang, edema dengan serum albumin rendah.
Anemia dengan perubahan pada metabolisme dan perubahan pada jaringan
tulang. Gangguan fungsi kekebalan, perubahan pada kerangka tubuh yang
dapat menyebabkan patah tulang dan osteoporosis. Hernia dan pelebaran
pembuuh darah karena kegagalan pengikatan silang kolagen dan elastin,
depigmentase rambut dan kulit.
Akibat kelebihan tembaga
menyebabkan penumpukan tembaga di dalam hati yang dapat menyebabkan
nekrosis hati atau serosis hati. Konsumsi tembaga sebanyak 10-15 mg sehari
dapat menimbulkan muntah-muntah dan diare. Berbagai tahap pendarahan
intravaskular terjadi, begitupun nekrosis sel-sel hati dan gagal ginjal.
Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabkan kematian. Kelebihan tembaga
biasanya karena suplemen tembaga, atau menggunakan alat masak dari
tembaga.

 Mangan (Mn)
Kekurangan mangan pada manusia baru dilaporkan pada tahun 1972. Tubuh
hanya mengandung 10 – 20 mg mangan, terutama berada di dalam tulang dan
kelenjar.
Angka kecukupan mangan yang dianjurkan yaitu:
 Bayi : 0,6 mg
 Anak-anak : 1,2-1,7 mg
 Remaja laki-laki : 1,9-2,3 mg
 Remaja perempuan : 1,6 mg
 Dewasa : 2,3 mg
Sumber mangan
berasal dari makanan seperti bayam, teh, rembah – rempah, biji – bijian,
beras, kacang kedelai, telur, minyak jaitun, kacang hijau, dan tiram.

Akibat kekurangan mangan


Kekurangan Mangan belum pernah terlihat pada manusia. Kebutuhan mangan
kecil, sedangkan mangan banyak terdapat dalam makanan nabati. Penggunaan
suplementasi besi dan kalsium perlu di perhatikan karena kedua zat gizi ini
menghambat absorpsi mangan. Kekurangan mangan sering terjadi bersamaan
dengan kekurangan besi. Makanan tinggi protein dapat melindungi tubuh dari
kekurangan mangan.

Akibat kelebihan mangan


Keracunan kelebihan mangan dapat terjadi bila lingkungan terkontaminasi
oleh mangan. Pekerja tambang yang mengisap mangan yang ada pada debu
tambang untuk jangka waktu lama, menunjukan gejala – gejala kelainan otak
disertai penampilan dan tingkat laku abnormal, yang menyerupai penyakit
parkison.

Absorpsi dan ekskresi mangan


Mekanisme absorpsi mangan hingga sekarang belum diketahui dengan pasti.
Seperti halnya dengan mineral mikro lainnya, faktor makanan mempengaruhi
absorpsi mangan. Besi dan kalsium menghambat absorpsi mangan. Mangan
diangkut oleh protein transmanganin dalam plasma. Setelah diabsorpsi,
mangan dalam waktu singkat terlihat dalam empedu dan dikeluarkan dengan
feses. Taraf mangan dalam jaringan diatur oleh sekresi selektif melalui
empedu. Pada penyakit hati, mangan menumpuk dalam hati.

 Krom (Cr)
Krom pertama kali dihubungkan dengan kekurangan pada manusia pada tahun
1966. Krom merupakan mineral esensial yang berperan dalam metabolisme
karbohidrat dan lipida. Seperti halnya besi, krom berada dalam berbagai bentuk
dengan jumlah muatan berbeda. Krom paling mudah diabsorpsi dan paling efektif
berbeda dalam bentuk Cr3+. Absorpsi krom naik, bila konsumsi rendah dan turun
bila konsumsi tinggi.

Angka kecukupan krom yang dianjurkan


Kekurangan krom karena makanan jarang terjadi, oleh karena itu AKG untuk krom
belum ditentukan. Amerika serikat menetapkan jumlah yang aman untuk
dikonsumsi oleh orang dewasa adalah sebanyak 50 – 200 ug sehari.
Sumber krom
Sumbar krom terbaik adalah makanan nabati. Kandungan krom dalam tanaman
bergantung pada jenis tanaman, kandungan krom tanah dan musim. sayuran
mengandung 30 hingga 50 ppm , biji – bijian dan serealia utuh 30 hingga 70 ppm
dan buah 20 ppm. Hasil laut dan daging juga merupakan sumber krom yang baik.
Absorpsi dan ekskresi krom
Krom adalah bentuk Cr3 + diasorpsi sebanyak 10 % hingga 25%.Bentuk lain krom
hanya diabsorsi sebanyak 1%. Mekanisme absorpsi belum diketahui dengan pasti.
Absorpsi dibantu oleh asam – asam amino yang mencegah krom mengendap dalam
media alkali usus halus. Jumlah yang diabsorpsi tetap hingga konsumsi sebanyak
49 ug, setelah itu ekskresi melalui urin meningkat. Ekseresi melalui urin meningkat
oleh konsumsi gula sederhana yang tinggi, aktivitas fisik berat atau trauma fisik.
Seperti halnya besi, krom diangkut oleh transferin. Bila tingkat kejenuhan
transferin tinggi, krom dapat diangkut oleh albumin.

 Selenium (Se)
Jumlah selenium dalam tubuh sebanyak 3-30 mg, bergantung pada kandungan
selenium dalam tanah dan konsumsi makanan,. Konsumsi orang dewasa
berkisar antara 20-30 µg. Selenium merupakan bagian esensial enzim
glutation peroksidase.
Angka kecukupan selenium
yang dianjurkan yaitu diperkirakan sebanyak 70 µg untuk laki-laki dewasa dan
55 µg untuk perempuan dewasa.
Sumber selenium
adalah makanan laut, daging, unggas, serealia, biji-bijiaan, kacang-kacangan,
bergantung pada kondisi tanah tempat tumbuhnya bahan makanan tersebut.
Kandungan selenium pada sayur dan buah tergolong rendah.
Akibat kekurangan selenium
menyebabkan terjadinya kardiomiopati atau degenerasi otot jantung.
Menyebabkan rasa kaku, pembengkakan dan rasa sakit pada jari-jari yang
diikuti oleh osteoarthritis secara umum yang terutama dirasakan pada siku,
lutut, dan pergelangan kaki.
Akibat kelebihan selenium
dosis tinggi selenium (1 mg sehari) menyebabkan muntah-muntah, diare,
rambut dan kuku rontok, serta luka pada kulit dan sistem saraf.
Absorpsi dan Ekskresi selenium
selenium berada dalam makanan dalam bentuk selenometionin dan
selenosistein. Absorpsi terjadi pada bagian atas usus halus secara aktif.
Selenium diangkut oleh albumin dan alfa-2 globulin. Aborpsi lebih efisien,
bila tubuh dalam keadaan kekurangan selenium, konsumsi tinggi
menyebabkan peningkatan ekskresi melalui urin.

 Molibden (Mo)
Molibden bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, antara lain xantin
oksidase, sulfat oksidase, dan aldehid yang mangkatalisis reaksi – reaksi
oksidasi – reduksi seperti oksidasi aldehid purin dan pirimidin serta xantin dan
sulfit. Oksidasi sulfit berperan dalam pemecahan sistein dan metionin, serta
mengkatalisis pembentukan sulfat dan sulfit.Absorpsi molibden sangat efektif
(kurang lebih 80%). Molibden dalam jumlah berlebihan menghambat absorpsi
tembaga.
Sumber molibden
Nilai molibden dalam makanan bergantung pada lingkungan di mana makanan
tersebut ditanam. Sumber utama adalah susu, hati, serealia utuh dan kacang –
kacangan.
Angka kecukupan molibden
yang dianjurkan, konsumsi yang di anggap aman adalah sebanyak 75- 250 µg
sehari untuk orang dewasa dan untuk anak – anak. 15-20 µg sehari.
Akibat kekurangan molibden,
Akibat kekurangan molibden karena makanan belum pernah terlihat pada
pasien yang mendapat makanan parenteral total. Gejalanya adalah mudah
tersinggung, pikiran kacau, peningkatan laju pernafasan dan denyut jantung
yang dapat berakhir dengan pingsan.
Akibat kelebihan molibden,
akibat konsumsi berlebihan dihubungkan dengan sindroma mirip penyakit
gout, disertai peningkatan nilai molibden, asam urat dan oksidase xantin di
dalam darah. Konsumsi sampai 0,54 mg sehari dapat menyebabkan kehilangan
tembaga melalui urin.

 Fluor (F)
Fluor terdapat di dalam tanah, air, tumbuh – tumbuhan, dan hewan. Hanya
sedikit sekali ada di dalam tubuh manusia, namun peranannya penting.
Sumber fluor
makanan sehari-hari mengandunf fluor, namun sumber utama adalah air
minum.
Angka kecukupan fluor
Komsumsi fluor yang dianggap cukup dan aman adalah 1,5 – 4,0 mg/ hari.
Hendaknya air minum mengalami fluorodisasi sehingga mengandung 1 bagian
fluor/1 juta bagian air (1 ppm), yang berarti 1 mg/L air. Air yang diperoleh
mmelalui perusahan air minum ( PAM) sudah difluorodisasi.
Akibat kekurangan fluor
Kekurangan fluor akan menyebabkan kerusakan gigi/karies gigi. Melalui
fluorodisasi air minum, masyarakat terutama anak – anak akan terlindung dari
karies gigi ini. Penambahan fluorida pada pasta gigi juga melindungi
masyarakat terhadap karies gigi. Kekurangan fluor terjadi di daerah di mana
air minum kurang mengandung fluor. Akibatnya adalah kerusakan gigi dan
keropos tulang pada orang tua.

Akibat kelebihan fluor


Kelebihan fluor dapat menyebabkan keracunan. Hal ini baru terjadi pada dosis
sangat tinggi atau setelah bertahun –tahun menggunakan suplemen fluor
sebanyak 20 – 80 mg sehari. Gejalanya adalah fluorosis (perubahan warna gigi
menjadi kekuningan), mulas, diare, sakit di daerah dada, gatal dan muntah.

 Kobal (Co)
Sebagian besar kobal dalam tubuh terikat dalam vitamin B12. Plasma darah
mengandung kurang lebih 1 µg kobal/100 ml.
Sumber kobal
Diperoleh dari makanan hewani . makanan nabati mengandung sedikit kobal,
bergantung pada kandungan tanah tempat tumbuhnya.
Absorpsi dan eksresi kobal
Absorpsi kobal terjadi pada bagian atas usus halus mengikuti mekanisme
absorpsi besi. Absorpsi meningkat bila konsumsi besi rendah. Sebanyak 85%
ekskresi kobal dilakukan melalui urin, selebihnya melalui feses dan keringat.

Mikro Mineral Lain: Kebutuhan Belum Ditetapkan

 Silikon (Si)
Silikon baru dianggap sebagai zat gizi esensial sejak 20 tahun lalu.
Konsentrasi tertinggi terdapat dalam epidermis dan jaringan ikat. Silikon
berperan dalam memulai kalsifikasi tulang dan mempengaruhi sintesis
kolagen. Silikon diabsorpsi dalam bentuk asam silikat dan dieksresi melalui
urin. Konsentrasi rata-rata dalam plasma adalah 0,5 µg/liter. Silikon terutama
terdapat dalam makanan nabati terutama biji-bijian dan serealia utuh. Bir
mengandung silikon dalam konsentrasi tinggi.

 Vanadium (Va)
Vanadium diduga berperan dalam fungsi enzim-enzim yang berkaitan dengan
fosforilasi. Vanadium diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
tulang serta untuk reproduksi normal. Sumber terbaik vanadium adalah
serealia, daging, ikan, dan unggas.

 Timah (Pb)
Timah cenderung membentuk ikatan kovalen seperti halnya karbon. Timah
mempunyai pengaruh induksi terhadap enzim oksigenase hem, yang
menyebabkan pemecahan hem dalam ginjal dan mengganggu fungsi sel yang
bergantung pada hem. Belum banyak diketahui tentang kandungan timah
dalam makanan.

 Nikel (Ni)
Nikel terdapat dalam DNA dan RNA. Fungsinya mungkin menstabilisasi
struktur asam nukleat dan protein atau sebagai kofaktor atau komponen
struktural berbagai enzim. Kekurangan nikel dapat menyebabkan kerusakan
hati dan alat tubuh lain. Sumber nikel adalah kacang-kacangan, serealia.
Makanan hewani hanya sedikit mengandung nikel.

 Arsen (As) dan Boron (Bo)


Arsen diduga merupakan zat gizi esensial lain. Kebenarannya masih
memerlukan penelitian lebih lanjut. Suplementasi Boron pada perempuan
sesudah menopause, dapat mencegah kehilangan kalsium dan demineralisasi
tulang.

Mineral mikro lain yang masih memerlukan pembuktian tentang kegunaannya


adalah Perak (Ag), Merkuri (Hg), Stanum (Sn), Barium (Ba), Kadmium (Cd),
dan Arsen (As)

FUNGSI MINERAL
Minineral yang mempunyai fungsi penting sebagai aktifator enzim

ZINC jarang dibicarakan meskipun sama pentingnya dengan mineral lain yang
dibutuhkan tubuh. Zinc membantu pertumbuhan manusia dan meningkatkan imunitas. Tanpa
zinc, ratusan enzim dalam tubuh tidak bisa berfungsi. Zinc yang dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan sebagai seng, dan dalam ilmu kimia dilambangkan dengan Zn, merupakan
mineral penting yang terdapat dalam semua sel tubuh mahluk hidup, termasuk tubuh
manusia. Lebih dari 300 macam enzim di dalam tubuh manusia memerlukan zinc sebagai
kofaktor untuk menjamin optimasi fungsinya.
Tanpa kehadiran zinc, semua enzim tersebut akan mogok kerja. Dapat dibayangkan
apa yang bakal terjadi jika pemogokan besar-besaran pasukan enzim tersebut benar-benar
terjadi. Beberapa bukti ilmiah menunjukkan bahwa banyak penduduk yang masih menderita
defisiensi zinc. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya sistem imunitas (kekebalan) tubuh
seseorang sehingga menjadi sangat mudah terserang berbagai penyakit (Smith, 1988).
Zinc memiliki sebutan sebagai mineral penyembuh yang sangat mendukung fungsi
sistem imunitas tubuh. Telah diteliti bahwa kecepatan penyembuhan luka lebih tinggi pada
pasien yang tercukupi kebutuhan zinc-nya. Oleh karena itu, direkomendasikan agar pasien
diberi zinc dalam jumlah cukup pada saat pra dan pasca operasi. Terapi zinc juga sudah
direkomendasikan bagi pasien yang menderita infeksi pernapasan, luka bakar, pembedahan,
berbagai luka traumatis akibat kecelakaan, dan penyakit lain yang sangat membutuhkan
kinerja penyembuhan yang baik.
Defisiensi zinc juga diduga sebagai komponen zat gizi utama yang berperan dalam
penghambatan proses pertumbuhan dan pematangan seksualitas. Secara biokimia, zinc
terlibat dalam biosintesis DNA (asam deoksiribonukleat) dan diduga sebagai aktivator enzim
kolagen sintetase, yaitu suatu enzim yang berperan dalam biosintesis kolagen dan
meningkatkan perbaikan jaringan.
Jumlah yang Dibutuhkan Zinc adalah mineral esensial yang ditemukan pada hampir
semua sel. Zinc dapat menstimulasi aktivitas 100 macam enzim dan terlibat sebagai kofaktor
pada 200 jenis enzim lainnya. Zinc dinyatakan sebagai mineral yang berperan untuk
meningkatkan reaksi biokimia di dalam tubuh. Mineral ini mendukung kinerja sistem imun
yang diperlukan dalam penyembuhan luka, membantu memelihara fungsi indra penciuman
dan pengecap, serta dibutuhkan dalam sintesis DNA.
Zinc juga turut mendukung pertumbuhan yang normal selama kehamilan, masa
kanak-kanak, dan dewasa. Sumber Zinc terdapat pada berbagai jenis bahan pangan. Tiram
mengandung zinc dalam jumlah terbesar per takaran sajinya. Namun, dalam kehidupan
sehari-hari, daging dan unggas memenuhi mayoritas kebutuhan zinc karena lebih sering
dikonsumsi. Sumber-sumber zinc lain yang dapat dikonsumsi adalah biji-bijian, kacang-
kacangan, makanan laut, gandum-ganduman dan produk-produk susu.
Di dalam tubuh, sistem penyerapan zinc yang berasal dari sumber hewani berlangsung
lebih baik daripada yang berasal dari bahan nabati. Penyebab utama penghambatan
penyerapan zinc dari bahan nabati adalah tingginya kadar asam fitat dalam gandum-
ganduman, serealia, kacang-kacangan dan sebagainya. Asam fitat dapat bertindak sebagai
antinutrisi, yang mekanisme kerjanya adalah menghambat penyerapan zinc dari bahan nabati

Peranan hal sitonim,paratiroid dan hormon kortek adrenal


terhadap keseimbangan mineral.

Salah satu hormon yang dilepaskan oleh lobus anterior adalah kortikotropin (acth,
adenocorticotropic hormone), yang merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan kortisol
dan beberapa steroid yang menyerupai testosteron (androgenik). Tanpa kortikotropin, kelenjar
adrenal akan mengkisut (atrofi) dan berhenti menghasilkan kortisol, sehingga terjadi
kegagalan kelenjar adrenal. Beberapa hormon lainnya dihasilkan secara bersamaan dengan
kortikotropin, yaitu beta-melanocyte stimulating hormone, yang mengendalikan pigmentasi
kulit serta enkefalin dan endorfin, yang mengendalikan persepsi nyeri, suasana hati dan
kesiagaan. Tsh (thyroid-stimulating hormone) juga dihasilkan oleh lobus anterior dan
berfungsi merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid terlalu banyak tsh
menyebabkan pembentukan tiroid yang berlebihan (hipertiroidisme), terlalu sedikit tsh
menyebakbn berkurangnya pembentukan hormon tiroid (hipotiroidisme).
KELAINAN KELENJAR PARATIROID

Hormon Paratiroid Dalam pemeriksaan, hormone paratiroid berfungsi


mempertahankan konsentrasi ion Ca dalam plasma dan mengontrol ekskresi calsium dan
fosfat Peningkatan PTH menyebabkan.

Meningkatkan Ca serum dan menurunkan fosfat serum.


Meningkatkan ekskresi dari P (fosfor) tetapi menurunkan ekskresi Ca
Merangsang pelepasan Ca dari tulang - Meningkatkan alkali fosfatase serum bila
terjadi perubahan tulang
Mengaktivkan vit D dalam ginjal (25-hydroxycalciferol menjadi 1,25 –
dihydroxycholecalciferol) PTH berupa molekul utuh yang dipecah dalam fragmen2 :
frag terminal N (PTH-N), mid-mol (PTH-M) dan frag terminal C (PTH-C). PTH-N &
PTH-M memiliki aktivitas biologic. PTH-C tidak sama dengan memiliki aktifitas
biologik tapi memiliki T ½ yang lebih panjang, sering sebagai parameter
laboratorium. Kontrol dari sekresi melalui mekanisme feedback negatif oleh ion Ca.
Kalsium dalam darah dalam bentuk: ion Ca2+ (50%); Ca terikat protein (40%);
senyawa Ca dg sitrat, fosfat (10%).

KELAINAN KELENJAR ADRENAL

Kelainan kelenjar adrenal yang jarang terjadi pada anak. Yang paling jarang
adalah hyperplasia adrenal congenital ( sindrom adrenogenital ). Penyakit Addison
(hipoadrenalisme ), yang terjadi pada usia lebih tua bersama dengan gagal tumbuh
dan hiperpigmentasi sangat jarang terjadi. Sindrom cushing merupaka akibat
peningkatan aktivitas kortikosteroid dan hampir selalu disebabkan pemakaian
terapeutik steroid. Kadang – kadang terjadi tumor korteks adrenak yang
mengekskresikan androgen atau esterogen dengan konsekuensi tampilan dini
karakterisktik seksual sekunder (adrenarche). Hiperplasia adrenal kongenital.
Penyakit ini disebabkan oleh hambatan metabolic dalam sintesis hidrokortison.
Pada anak homozigot denga mutasi gen resesif autosomal, tidak ditemukan
enzim hidroksilase.
Keadaan ini mengakibtakan dua hal :
 kortokosteroid dan mineralokortikoid yang beredar dalam tubuh tidak cukup
 produksi hormone korteks adrenal berlebih karena peningkatan produksi
ACTH oleh hipofisis.

Gejala klinis tergantung pada jenis kelamin anak. Anak perempuan mengalami virilisasi
dengan alat kelamin abnormal, klitoris membesar, dan terjadi fusi labia yang dapat
menyulitkan penetuan jenis kelamin saat lahir. Anak laki – laki memiliki alat kelamin normal.
Sebagian besar anak dengan keadaan ini kekurangan mineralokortikoid yang timbul pada
minggu pertama karena kehilangan garam. Khasnya terdapat riwayat muntah dan dehidrasi
berat. Beberapa anak tampak sakit berat dan dapat mematikan bila tidak dikenali dan diterapi.
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan kadar prekusor kortison meningkat dan pada anak
yang kehilangan garam, kadar natrium serum rendah serta kadar kalium meningkat. Terapi
yang diberikan adalah pengganti hormon seumur hidup. Dosis harus ditingkatkan saat anak
sakit mengalami stress. Anak peremupuan mungkin memrlukan bedah plastic.

PENYAKIT AKIBAT KEKURANGAN DAN KELEBIHAN MINERAL


Rachitis

Rakhitis adalah pelunakan dan melemahnya tulang pada anak-anak, biasanya karena
kekurangan vitamin D yang ekstrim dan berkepanjangan. Vitamin D sangat penting dalam
penyerapan kalsium dan fosfor dari saluran pencernaan, yang dibutuhkan anak untuk
membangun tulang yang kuat. Kekurangan vitamin D membuat sulit untuk
mempertahankan dengan tepat tingkat kalsium dan fosfor pada tulang. Jika vitamin D atau
kekurangan kalsium menyebabkan rakhitis, menambahkan vitamin D atau kalsium untuk
diet yang dihasilkan umumnya memperbaiki masalah tulang bagi anak. Vitamin D
berfungsi sebagai hormon untuk mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam tulang. Jika
seseorangkekurangan vitamin D, tubuh tidak akan menyerap kalsium dan fosfor dengan
benar. Ketika tubuh Anda merasakan ketidakseimbangan kalsium dan fosfor dalam aliran
darah, bereaksi dengan mengambil kalsium dan fosfor dari tulang untuk meningkatkan
kadar darah yang diperlukan tubuh. Hal ini lantas melemahkan struktur tulang, yang dapat
menyebabkan cacat kerangka, seperti bowlegs atau salah kelengkungan tulang belakang.

Osteomalasia
adalah kelainan pada tulang yang menyebabkan tulang menjadi
lunak dan
rapuhsehingga tulang mudah mengalami patah tulang. Kerapuhan
tulang merupakan akibat dari penurunan asupan vitamin Datau efek
samping gagal ginjal. Osteomalasia memiliki kemiripan
dengan osteoporosis dalam hal menyebabkan tulang rapuh, namun
keduanya dapat dibedakan berdasarkan penyebab dan ciri-ciri
penderitanya.
Penyebab utama terjadinya osteomalasia adalah kurangnya asupan
vitamin D, fosfat, dankalsium. Ketiga mineralmerupakan zat utama
yang mendukung kepadatan tulang. Keurangan vitamin D sendiri
memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi, di antaranyakurangnya
konsumsi makanan yang mengandung vitamin D, kurangnya
paparan sinar matahari yang berfungsi membantu pengolahan vitamin
D di dalam tubuh, dan malabsorpsiatauketidakmampuan tubuh untuk
menyerap vitamin D.

Karies denties
Adalah sebuah penyakit infeksiyang merusak
struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak
ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi,
infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan kematian. Penyakit ini
telah dikenal sejak masa lalu, berbagai bukti telah menunjukkan bahwa
penyakit ini telah dikenal sejak zaman perunggu, zaman
besi, dan zaman pertengahan. Peningkatan prevalensi karies banyak
dipengaruhi perubahan dari pola makan. Kini, karies gigi telah menjadi
penyakityang tersebar di seluruh dunia. Ada beberapa cara untuk
mengelompokkan karies gigi.
Walaupun apa yang terlihatdapat berbeda, faktor-faktor risiko dan
perkembangan karies hampir serupa. Mula-mula,lokasi terjadinya karies
dapat tampak seperti daerah berkapur namun berkembang
menjadlubang coklat. Walaupun karies mungkin dapat saja dilihat
dengan mata telanjang,kadang-kadang diperlukan
bantuan radiografuntuk mengamati daerah-daerah pada gigidan
menetapkan seberapa jauh penyakit itu merusak gigi. Lubang gigi
disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam yang dapat
merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat
termasuk sukrosa, fruktosa, danglukosa. Asam yang diproduksi
tersebut memengaruhi mineral gigi sehingga menjadi sensitif pada pH
rendah. Sebuah gigi akan mengalami demineralisasi dan
remineralisasi. Ketika pH turun menjadi di bawah 5,5, proses
demineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini
menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan membuat
lubang pada gigi.
Bergantung pada seberapa besarnya tingkat kerusakan gigi, sebuah
perawatan dapat dilakukan. Perawatan dapat berupa penyembuhan gigi
untuk mengembalikan bentuk,fungsi, dan estetika. Walaupun demikian,
belum diketahui cara untuk meregenerasisecara besar-besaran struktur
gigi, sehingga organisasi kesehatan gigi terus menjalankan penyuluhan
untuk mencegah kerusakan gigi, misalnya dengan menjaga kesehatan
gigi dan makanan. Ada empat hal utama yang berpengaruh pada
karies: permukaan gigi, bakteri kariogenik (penyebab karies),
karbohidrat yang difermentasikan, dan waktu.

Anemia

Adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah


hemoglobin ( protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada
di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang
memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan
mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan. Beberapa
anemia memiliki penyakit dasarnya. Anemia bisa diklasifkasikan
berdasarkan bentuk atau morfologisel darah merah, etiologi yang
mendasari, dan penampakan klinis. Penyebab anemia yang paling
sering adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah
secara berlebihan hemolisis atauke kurangan pembentukan sel darah
merah ( hematopoiesis yang tidak efektif). Seorang pasien dikatakan
anemia bila konsentrasi hemoglobin(Hb) nya kurang dari 13,5 g/dL
atau hematokrit(Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi
Hb kurang dari 11,5 g/dLatau Hct kurang dari 36% pada perempuan.

\
Sindrom Cushing

Adalah sindrom yang disebabkan berbagai hal


seperti obesitas, impaired glucose tolerance, hipertensi, diabetes
mellitus dan disfungsi gonadal yang berakibat pada berlebihnya
rasio serum hormon kortisol. Nama penyakit ini diambil dari Harvey
Cushing, seorang ahli bedah yang pertama kali mengidentifkasikan
penyakit ini pada tahun 1912. Penyakit ini timbul ketika kelenjar
adrenal pada tubuh terlalu banyak memproduksi hormonkortisol, yang
dikenal sebagai simtomahiperkortisolisme. Hal ini dapat disebabkan
oleh konsumsi obat yang mengandung kortikosteroid seperti
medroksiprogesteron asetat yang biasa digunakan untuk berbagai
pengobatan penyakit akut, atau konsumsi bahan kontra sepsi yang
mengandung estro gens eperti mestranol,
atau menjalani adrenalektomi yang biasanya mengakibatkan
terjadinya adenoma pada kelenjar hipofsis.
Simtoma ini juga dapat dipicu
olehketidakseimbangan metabolismeyang dikenal sebagai simtoma
hiperadrenokortisisme, yaitu berlebihnya sekresi hormon ACTH akibat
stimulasi berlebih hormon CRHdan VP yang disekresi.
Gejala sindrom Cushing antara lain: berat badannaik, terutama di
sekitar perut dan punggung bagian atas. kelelahan yang berlebihan:
ototterasa lemah, terutama pada daerah di sekitar bahu
dan pinggul, gejala ini disebut miopati proksimal muka membundar
(moon face), edema(pembengkakan) kaki,
tanda merah/pink pada kulit bagian paha, pantat, dan perut, depresi,
periode menstruasi pada wanita yang tidak teratur.

Tetani

Yang juga dikenal dengan lockjaw, merupakan penyakit yang


disebakan oleh tetanospasmin, yaitu sejenis neurotoksin yang
diproduksi oleh Clostridium tetani
Yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot
menjadi kaku (rigid). Kitasato merupakan orang pertama yang berhasil
mengisolasi organis medari korban manusia yang terkena tetanus dan
juga melaporkan bahwa toksinnya dapat dinetralisasi dengan antibodi
yang spesifk.
Kata tetanusdi ambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein
yang berarti menegang. Penyakit ini adalah penyakit infeksi di
saat spasmeotot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus
(lockjaw), spasme otot umum, melengkungnya punggung (opistotonus),
spasme glotal, kejang, dan paralisis pernapasan.
Tetanus disebabkan neurotoksin(tetanospasmin) dari bakteri Gram
positif anaerob,
Clostridiumtetani, dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu
setelah inokulasi bentuk sporake dalam darahtubuh yang mengalami
cedera (periode inkubasi). Penyakit ini merupakan 1 dari 4
penyakit penting yang manifestasiklinis utamanya adalah hasil dari
pengaruh kekuatan eksotoksin(tetanus, gas ganggren, dipteri,
botulisme). Tempat masuknya kuman penyakitini bisa berupa lukayang
dalam yang berhubungan dengan kerusakan jaringan lokal,
tertanamnya benda asing atau sepsis dengan kontaminasi tanah, lecet
yang dangkal dan kecil atau luka geser yang terkontaminasi tanah,
L
trauma pada jari tangan atau jari kaki yang berhubungan
dengan patahtulang jari dan luka pada pembedahan. Pada
A
keadaan anaerobik, spora bakteri ini akan bergerminasi menjadi
sel vegetatif .
TI
Selanjutnya, toksinakan diproduksi dan menyebar ke seluruh bagian
H
tubuh melalui peredaran darah dan sistem limpa.Toksin tersebut akan
beraktivitas pada tempat-tempat tertentu seperti pusat sistem saraf
A
termasuk otak .Gejala kronis yang ditimbulkan dari toksin tersebut
adalah dengan memblok pelepasan dari neurotransmiters ehingga
N
terjadi kontraksi otot yang tidakter kontrol. Akibat dari tetanus adalah
rigid paralysis (kehilangan kemampuan untuk bergerak) pada voluntary
muscles (otot yang geraknya dapat dikontrol), sering disebut lockjaw
karena biasanya pertama kali muncul pada otot rahang dan wajah.
Kematian biasanya disebabkan oleh ke gagalan pernapasan dan rasio
kematian sangatlah tinggi.

1. Berikut ini merupakan golongan mineral mikro , kecuali …..


a. Kobalt
b. Yodium
c. Natrium
d. Kromimum
e. Zar besi
2. Angka kecukupan besi yang dianjurkan menurut Widya Karya Pangan dan Gizi tahun
1998 pada balita yaitu kisaran….mg
a. 2-3 mg
b. 8-9 mg
c. 8-12 mg
d. 9-12 mg
e. 10 mg
3. pembesaran kelenjar tiroid di sebabkan oleh ….
a. Kelebihan fosfor
b. Kekurangan vitamin E
c. Kelebihan kalsium
d. Kekurangan iodium
e. Kelebihan iodium
4. Fungsi mineral yang dapat membantuk pembentukan hemoglobin yaitu …
a. Yodium
b. Seng
c. Natrium
d. Besi
e. Klor
R
A
N
G
K
U
M
A
N

Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan


penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ maupun
fungsi tubuh secara
keseluruhan. Selain itu, mineral berperan dalam berbagai tahap
metabolisme terutama
sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di
dalam cairan
tubuh diperlukan untuk pengaturan kegiatan enzim, pemeliharaan
keseimbangan asam
basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membran sel dan
pemeliharaan
kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan.
Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro.
Mineral
makro adalah mineral yang butuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100
mg sehari,
sedangkan mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah
kurang dari
100 mg sehari
D
A
FT
TES FORMATIF A
R
P
U
ST
A
K
A
http://sudartiblog.blogspot.co.id/p/mineral-yang-mempunyai-fungsi-penting.html
http://sudartiblog.blogspot.co.id/p/peranan-hal-sitonimparatiroid-dan.html
https://www.scribd.com/doc/242168157/Penyakit-akibat-kekurangan-dan-kelebihan-mineral-
dock
https://www.google.com/search?q=gambar+rakhitis&client=firefox-b-
ab&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwj98LLm2eDPAhWKOY8KHc59
DD8QsAQIIA&biw=1366&bih=657#imgrc=ooXUzvjxoPsvQM%3A
https://www.google.com/search?q=gambar+rakhitis&client=firefox-b-
ab&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwj98LLm2eDPAhWKOY8KHc59
DD8QsAQIIA&biw=1366&bih=657#tbm=isch&q=gambar+osteomalacia&imgrc=YVr7Dy
mVdRPH0M%3A
https://www.google.com/search?q=osteomalacia+tulang+rapuh&client=firefox-b-
ab&biw=1366&bih=657&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwiHlJbg1-
DPAhUBo48KHYLWDvAQsAQIOQ#tbm=isch&q=kariesdentis&imgrc=QofzyRtZdq7duM
%3A
https://www.google.com/search?q=osteomalacia+tulang+rapuh&client=firefox-b-
ab&biw=1366&bih=657&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwiHlJbg1-
DPAhUBo48KHYLWDvAQsAQIOQ#tbm=isch&q=anemia+kulit&imgrc=TihS6nirtn7TFM
%3A
https://www.google.com/search?q=osteomalacia+tulang+rapuh&client=firefox-b-
ab&biw=1366&bih=657&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwiHlJbg1-
DPAhUBo48KHYLWDvAQsAQIOQ#tbm=isch&q=sindrom+cuthing&imgrc=KZsTvRI1OAY
RFM%3A
https://www.google.com/search?q=osteomalacia+tulang+rapuh&client=firefox-b-
ab&biw=1366&bih=657&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwiHlJbg1-
DPAhUBo48KHYLWDvAQsAQIOQ#tbm=isch&q=tetani&imgrc=_

Anda mungkin juga menyukai