Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER

KADAR HEMOGLOBIN DAN PCV

OLEH:
KELOMPOK 3
1. Arvantsa Raihan Rahman Putra 2109511088 C
2. Fidella Luthfia Qotrunnada 2109511089 C
3. Rani Adistia 2109511090 C
4. Clarissa Devina Coaniago 2109511091 C
5. Gisella Louisa 2109511092 C
6. I Gede Pande Krisnha Dharma 2109511093 C

LABORATORIUM FISIOLOGI VETERINER


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala kuasa dan kebaikan-Nya, kami dapat menyelesaikan tulisan berupa Laporan
Praktikum mata kuliah Fisiologi Veteriner I dengan judul “Kadar Hemoglobin dan
PCV” dengan baik.
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas atas selesainya dilakukannya
praktikum di Laboratorium Fisiologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan,
Universitas Udayana.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dr. drh.
Siswanto M. Kes., selaku dosen pengampu dari praktikum mata kuliah Fisiologi
Veteriner I. Segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
hasil yang baik dari tulisan ini.

Denpasar, November 2021


Hormat kami,

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ................................................................................................... i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
II. MATERI DAN METODE ........................................................................ 2
III. HASIL PRAKTIKUM .............................................................................. 3
IV. PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
V. SIMPULAN .............................................................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 4

iii
I. PENDAHULUAN
Warna merah darah dikarenakan adanya hemoglobin yang berada dalam
cairan eritrosit, senyawa ini merupakan suatu protein yang terdiri dari
protoporfirin, globin, dan besi bervalensi 2 (Fe++ = Ferro). Kadar
hemoglobin dalam darah dapat diukur dengan beberapa cara antara lain cara
Sahli, kertas Talquist Adam ataupun metode Sianmethemoglobin
(spektrofotometri).
Pada metode Sahli darah ditambahkan senyawa HCl 0.1 N sehingga
eritrosit akan hemolisis, dan hemoglobin yang keluar keplasma akan
tereduksi oleh HCl membentuk asam-hematin yang berwarna coklat tua.
Kemudian dengan menambahkan aquades hingga warna asam-hematin
sama dengan warna standar, maka diperolehlah kadar Hb dalam gr%.
Metode Talquist Adam adalah metode yang ditujukan untuk
menentukan kadar Hb di lapangan, karena metode ini praktis, efisien, tetapi
keakuratan (presisi) yang rendah. Cara ini berpedoman pada intensitas
warna darah pada kertas Talquist dengan warna standar.
Darah terdiri dari beberapa elemen yakni bagian cair dan padat (eritrosit,
leukosit, dan keping darah). Dengan pengendapan (darah ditaruh dalam
pipa/tabung melalui pemusingan/sentrifuge secara sentrifugal), maka
bagian padat darah akan mengendap pada ujung (sisi bawah tabung) yang
berwarna merah. Sedangkan bagian atas adalah plasma, dan bagian tengah
yang berwarna putih keabuan adalah butir leukosit dan keping darah disebut
buffy coat. Nilai PCV adalah prosentase endapan yang berwarna merah
terhadap volume total darah (merupakan prosentase eritrosit terhadap vol.
darah)
Tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah untuk mempelajari,
mengetahui, memahami, dan menghitung jumlah kadar hemoglobin (Hb)
dengan menggunakan Metode Sahli. Selain itu juga, dengan praktikum ini
juga bertujuan untuk menentukan nilai prosentase volume eritrosit suatu
darah dengan metode pengendapan.

1
II. MATERI DAN METODE
A. Alat dan Bahan
a. Kadar Hemoglobin (Hb)
1. Haemometer set/Hb 5. Batang pengaduk
Sahli 6. Pipet Sahli
2. HCl 0,1N 7. Sampel darah
3. Pipet Tetes 8. Beker glass
4. Tabung Sahli 9. Aquades
b. PCV
1. Tabung kapiler 3. Ht reader/pembaca
berwarna biru dan PCV
merah 4. Beker glass
2. Penyumbat/dempul/ 5. Sentrifuge
malam/plastisin 6. Sampel darah dari
kapiler
B. Metode
1. Kadar Hemoglobin (Hb)
Metode Sahli (Metode konvensional): Komparasi warna asam hematin
2. PCV
Sentrifugasi mikrohematokrit: Pemampatan
C. Tata Kerja
a. Kadar Hemoglobin
1. Dimasukkan kurang lebih 5 tetes HCl 0,1 N ke dalam hemometer.
2. Dihisap darah dengan pipet hemometer sampai tanda garis setinggi
20 mm. Dibersihkan darah yang menempel di sisi luar pipet.
3. Ditiup secara perlahan ke dalam tabung hemometer (ujung pipet
tidak menyentuh HCl), sisa darah pada sisi dalam pipet dicucui
dengan menghisap HCl dalam tabung sebanyak 2-3 kali. Dicatat
waktu saat darah masuk ke dalam tabung.
4. Digoyang-goyangkan tabung agar HCl dan darah bercampur dengan
baik, warna berubah menjadi coklat tua.

2
5. Ditambahkan aquades setetes demi setetes dan diaduk dengan alat
pengaduk. Dilakukan hingga warnanya sama dengan warna
standard.
b. PCV
1. Diambil sampel darah 1 ml dan ditaruh di dalam tabung reaksi.
2. Disentuhkan pipa kapiler mikrohematokrit (bagian yang bergaris) ke
darah dalam tabung reaksi dengan posisi horizontal sehingga darah
mengalir ke dalam pipa sampai 4/5 penuh.
3. Salah satu bagian ujung pipa ditahan dengan jari sehingga darah
tidak mengalir ke luar.
4. Disumbat pipa atau tabung mikrokapiler dengan penyumbat, ditekan
bagian bawah pipa pada permukaan penyumbat
5. Ditaruh pipa ke dalam alat pengendap atau sentrifuge dengan posisi
bagian yang tersumbat di sebelah luar. Diberi tanda grup lalu
ditutup.
6. Digoyangkan pada 2500 rpm selama 5 menit lalu diambil dan dibaca
dengan Ht reader.

III. HASIL PRAKTIKUM

A. Identifikasi Sel Darah Putih


No. Parameter Hasil
1. Kadar Hemoglobin (gr%) 10 gr%
2. PCV (%) 29%

IV. PEMBAHASAN
1. Kadar Hb
Kadar hemoglobin dalam darah dapat diukur dengan beberapa cara
salah satunya dengan metode sahli (komparasi warna asam hematin).
Metode ini dilakukan dengan cara menambahkan senyawa HCl 0,1 N
sehingga eritrosit akan hemolisis dan hemoglobin akan keluar ke plasma
yang akan tereduksi oleh HCI membentuk asam - hematin yang berwama
coklat. Kemudian dengan menambahkan aquades hingga warna asam -

3
hematin sama dengan warna standar, maka diperoleh kadar Hb dalam gr%.
Dalam percobaan yang telah kami lakukan, pembacaan pada skala
hemometer warna kuning meunjukkan angka 10. Dapat disimpulkan bahwa
kadar Hb tersebut 10 gr%.
2. PCV (Packed Cell Volume)
PCV adalah prosentase volume darah bagian padat (eritrosit) terhadap
volume darah total. PCV dapat juga disebut sebagai hematokrit. Pengukuran
PCV dapat dilakukan dengan cara mengukur darah pada pipa hematokrit
dengan menggunakan pembaca PCV. Pada percobaan yang kelompok kami
lakukan, alat pembaca menunjukkan skala 0,29 yang berarti PCV sebesar
29%.

V. SIMPULAN
Berdasarkan hasil yang didapat dari percobaan ini, diketahui bahwa kadar
hemoglobin yang terdapat pada sampel darah adalah sebanyak 10 gr%, dan nilai
PCV darah sampel adalah 29%.
Jika kita melihat kisaran nilai PCV dan kadar hemoglobin normal pada sapi,
yaitu (8,4-12,0) gr% untuk kadar hemoglobin dan (21-30)% untuk nilai PCV,
maka dapat disimpulkan bahwa sapi yang darahnya dijadikan sampel berada
dalam keadaan normal.

DAFTAR PUSTAKA
Hall, J.E (2020). Guyton & Hall Physiology Review E-Book, Netherlands:
Elsevier Health Sciences.
Dthier VG and Eliot S (1970). Animal Behavior. 3Rd ed. Foundations of
Modern Biology Series. Prentice-Hall, Inc. New Jersey

Anda mungkin juga menyukai