Anda di halaman 1dari 20

SABTU, 28 JANUARI 2012

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN MENURUT SAHLI (HB


SAHLI)
A.DARAH
Darah merupakan suatu jaringan tubuh yang terdapat didalam pembuluh darah yang
warnanya merah. Warna merah itu keadaanya tidak tetap tergantung pada banyaknya O2
dan CO2 didalamnya. Darah yng banyak mengandung CO2 warnanya merah tua.
Darah selamanya beredar didalam tubuh oleh karena adanya kerja atau pompa jantung dan
selama darah berada dalam pembuluh maka akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar dari
pembuluhnya maka ia akan menjadi beku.
Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat
badan atau kira-kira 4 sampai 5 liter. BJ darah 1,041-0,67 dengan temperatur 380C dan PH
7,37-7,45.
Fungsi darah terdiri atas :
1.Sebagai alat pengangkut yaitu ;
1)Mengambil O2 atau zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan
tubuh
2)Mengangkat CO2 dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru
3)Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk disalurkan keseluruh jaringan tubuh
4)Mengangkat atau mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh yang dikeluarkan
melalui kulit dan ginjal.
2.Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang akan
membinasakan tubuh dengan perantaran leukosit, antibodi atau zat-zat anti racun.

3.Menyebarkan panas ke seluruh tubuh.


Darah terdiri atas dua bagian yaitu
1.Plasma Darah
Merupakan cairan yang berwarna kekuning-kuningan . Plasma berisi gas O2 dan CO2,
hormon-hormon, enzim dan antigen. Berfungsi sebagai perantara untuk penyaluran
makanan, mineral, lemak, glukose, dan asam amino ke jaringan.
2.Sel darah
Merupakan benda-benda kecil yang terdapat dalam darah yang hanya dapat dilihat dengan
mikroskop.
Sel darah terdiri atas 3 jenis :
a.Eritrosit ( Sel darah merah )
1)Berupa cakram kecil bikonkaf dan tidak mempunyai inti
2)Dibentuk dalam sum-sum tulang merah, limpa dan hati.
3)Panjang hidup 115 hari
4)Banyaknya kira-kira 5 juta dalam 1 mm3 darah.
5)Warnanya merah kekuning-kuningan karena mengandung zat hemoglobin dimana
berfungsi mengikat O2 dan CO2.
6)Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi 2 zat yaitu hematin
yang mengandung Fe yang berguna untuk pembentukan eritrosit baru dan hemoglobin
yaitu suatu zat yang terdapat dalam eritrosi yang berguna untuk mengikat O2 dan CO2
7)Jumlah normal pada orang dewasa kira-kira 11,5 gr dalam 100 cc darah. Normal Hb
wanita 11,5 mg% dan Hb laki-laki 13mg%
b.Leukosit (Sel darah putih )
1)Bentuknya berubah-rubah, dapat bergerak dan mempunyai inti sel.
2)Warnanya bening
3)Dalam 1 mm3 darah terdapat darah kira-kira 6.000-9.000.
4)Fungsinya sebagai serdadu tubuh yaitu membunuh bibit penyakit yang masuk dalam
jaringan tubuh dan sebagai pengakut yaitu membawa zat lemak dari dinding usus melalui
limpa terus ke pembuluh darah
5)Leukosit di bagi atas dua macam yaitu agronulosit yaitu sel leukosit yang tidak
mempunyai granula didalamnya, dan granulosit disebut juga leukosit granular.
c.Trombosit ( Sel pembeku darah )
1)Sel kecil kira-kira sepertiga ukuran sel darah merah
2)Dalam 1 mm3 darah terdapat 300.000 trombosit
3)Berperanan dalam pembekuan darah.

B.PENGERTIAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN


Mengukur kadar hemoglobin berdasarkan warna yang terjadi akibat perubahan Hb yang
menjadi asam hematin oleh adanya HCL 0,1 N

C.TUJUAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN


Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi adanya anemiadan penyakit ginjal.
Peningkatan hemoglobin dapat menunjukan indikasi adanya dehidrasi, penyakit paru-paru
obstruksi menahun, gagal jantung kongestif dan lain-lain

D.BAHAN PEMERIKSAAN
Darah kapiler atau darah vena dan darah tepi.

E.PRINSIP PEMERIKSAAN
Mengukur kadar HB berdasarkan warna yang terjadi akibat perubahan Hb yang menjadi
asam hematin oleh adanya HCl 0,1N

F.ALAT DAN BAHAN


1.Haemometer set terdiri dari :
a.Tabung pengukur
b.2 tabung standar warna
c.Pipet Hb dengan pipa karetnya
d.Pipet HCl
e.Batang pengaduk
f.Botol tempat HCl dan aquadest
g.Sikat pembersih
2.Perlak kecil dan pengalas
3.Kapas alkohol 70%
4.Jarum/Lancet
5.Handscoon steril
6.Kapas kering
7.Bengkok

G.PROSEDUR KERJA
1.Masukan larutan HCl 0,1N dengan pipet HCl kedalam tabung pengencer sampai pada
angka 2
2.Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan dan langkah prosedur pemeriksaan
3.Membawa alat-alat ke dekat pasien
4.Mencuci tangan
5.Memasang perlak dan pengalas dibawah tangan pasien yang akan diambil darahnya
6.Menyiapkan bengkok
7.Memakai handscoon steril
8.Menyiapkan jari klien dan mengumpulkan darah ke bagian jari tangan dengan cara
memijat
9.Menghapus hamakan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan alkohol
10.Menusukan jarum pada ujung jari sebelah tepi sampai darah keluar
11.Menghapus darah yang pertama kali keluar dengan kapas kering
12.Dengan pipet Hb menghisap darah sampai angka 20 cm, jangan sammpai ada
gelembung udara yang sampai ikut terhisap
13.Hapus darah yang melekat pada ujung pipet dengan menggunakan kapas kering
14.Menuangkan darah tersebut ke dalam tabung pengencer yang sudah berisi HCl
15.0,1 N dengan posisi tegak lurus dan hindarkan darah mengenai dinding tabung
16.Sisa darah yang mungkin masih melekat di dalam lumen pipet Hb di bilas dengan jalan
meniup dan menyedotnya.
17.Tunggu sampai 1 menit
18.Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit, pada setiap kali penambahan warna dari
larutan asam hematin yang terjadi, bandingkan dengan warna dari larutan standar
19.Pada saat warna tersebut sama, maka penambahan aquadest dihentikan dan kadar Hb
dibaca skala itu dengan satuan pembacaan gr %
20.Mengambil perlak dan pengalas, merapikan alat-alat
21.Melepaskan handscoon
22.Mencuci tangan

http://mantrinews.blogspot.com/2012/01/pemeriksaan-hemoglobin-menurut-sahli-hb.html

Cara Pemeriksaan Hb (Hemoglobin)

Pemeriksaan Hb menurut Sahli digolongkan kepada metoda colorimetri.

Dasar

Prinsipnya, Hb darah diubah menjadi Hematin chlorida, yang warnanya menjadi coklat tua (tengguli).
warna yang terjadi diencerkan dengan aquadest sampai dengan warna standart Hematin chlorida.

Alat :

Alatnya disebut "HAEMOMETER" yang terdiri dari :

1. Sepasang cylinder glass berisi larutan standart warna, kita sebut saja pembanding warna.
2. Tabung pengukur (tabung pengencer) yang mempunyai garis-garis, skala yang menunjukan kadar Hb.
Skala yang terendah adalh angka 2.

3. Pipet darah kapiler (Pipet Hemoglobin) seukuran yang mempunyai volume 20 mm3 pada garis batasnya.

4. Pipet pasteur untuk aquadest

5. Batang glas pengaduk

Bahan

Reagen yang diperlukan : HCl 0,1 N dan Aquadestilata

Cara Pemeriksaan

1. Siapkan tabung dan isilah dengan HCl 0,1 N hingga garis yang terendah (pada angka 2).

2. Dengan pipet Hb hisap darah sampai angka 20 cmm jangan sampai ada gelembung udara yang ikut
dihisap

3. Tuang darah ke dalam tabung pengencer, bilas dengan HCl bila masih ada darah dalam pipet

4. Biarkan selama 1 menit

5. Tambahkan aquadest tetes demi tetes, aduk dengan batang kaca pengaduk

6. Bandingkan larutan dalam tabung pengencer dengan warna larutan standart

7. Bila sudah sama warnanya penambahan aquadest dihentikan, baca kadar Hb pada skala yang ada di
tabung pengencer.

Nilai Normal Hb menurut Dacie:

- Dewasa laki-laki 12,5 18,0 gr%

- Dewasa Wanita 11,5 16,5 gr %

- Bayi < 3 bulan 13,5 19,5 gr %

- Bayi >3 bulan 9,5 13,5 gr%

- Umur 1 tahun 10,5 13,5 gr%


- Umur 3-6 tahun 12,0 14,0 gr%

- Umur 10 12 tahun 11,5 14,5 gr%

http://medicalnote-catatankuliahkedokteran.blogspot.com/2012/06/cara-pemeriksaan-hb-
hemoglobin.html

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penetapan Hb metode Sahli didasarkan atas pembentukan hematin asam setelah darah
ditambah dengan larutan HCl 0.1N kemudian diencerkan dengan aquadest. Pengukuran
secara visual dengan mencocokkan warna larutan sampel dengan warna batang gelas
standar. Metode ini memiliki kesalahan sebesar 10-15%, sehingga tidak dapat untuk
menghitung indeks eritrosi. Anemia adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin yang
lebih rendah dari normal. Anemia bisa juga berarti suatu kondisi ketika terdapat defisiensi
ukuran atau jumlah eritrosit atau kandungan hemoglobin. Anemia yang paling umum
ditemukan di masyarakat adalah anemia gizi besi. Terjadinya anemia gizi besi ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kandungan zat besi dalam makanan sehari-
hari, penyerapan zat besi dari makanan yang sangat rendah, adanya parasit dalam tubuh
seperti cacing tambang atau cacing pita, diare, kehilangan banyak darah akibat kecelakaan
atau operasi karena penyakit (Wirakusumah, 1999). Anemia gizi besi adalah anemia yang
terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. Artinya, konsentrasi hemoglobin dalam
darah berkurang karena terganggunya pembentukan sel-sel darah merah akibat kurangnya
kadar zat besi dalam darah. Semakin berat kurangnya kadar zat besi yang terjadi, akan
semakin berat anemia yang diderita. Anemia gizi besi berakibat buruk bagi penderita
terutama bagi golongan rawan gizi yaitu anak balita, anak sekolah, remaja, ibu hamil dan
ibu menyusui serta pekerja terutama yang berpenghasilan rendah. Pada anak dan remaja
yang terkena anemia gizi akan terganggu 2 pertumbuhan fisik dan perkembangan. Selain
itu, aktivitas fisiknya juga akan menurun (Wirakusumah, 1999). Prevalensi anemia (< 12g/
dl) adalah sebesar 27% ( remaja desa) dan 22% (remaja kota) pada saat tidak sedang
menstruasi. Sebanyak 24% (remaja desa) dan 27,8% (remaja kota) pada saat menstruasi.
Data tersebut menunjukkan bahwa kadar hemoglobin lebih tinggi pada remaja desa pada
saat menstruasi, sedangkan kadar hemoglobin lebih rendah pada remaja desa pada saat
tidak sedang menstruasi (Vasanthi et.al, 1991).
1.2. Tujuan

Untuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb) darah

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Hemoglobin

Hemoglobin merupakan protein yang terdapat dalam sel darah merah atau eritrosit,
yang memberi warna merah pada darah. Hemoglobin terdiri atas zat besi yang merupakan
pembawa oksigen. Kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain
metode Sahli, oksihemoglobin atau sianmethhemoglobin. Metode Sahli tidak dianjurkan
karena memiliki kesalahan yang besar, alatnya tidak dapat distandardisasi, dan tidak
semua jenis hemoglobin dapat diukur, seperti sulfhemoglobin, methemoglobin dan
karboksihemoglobin. Dua metode yang lain (oksihemoglobin dan sianmethemoglobin)
dapat diterima dalam hemoglobinometri klinik. Namun, dari dua metode tersebut, metode
sianmethemoglobin adalah metode yang dianjurkan olehInternational Commitee for
Standardization in Hematology (ICSH) sebab selain mudah dilakukan juga mempunyai
standar yang stabil dan hampir semua hemoglobin dapat terukur, kecuali sulfhenoglobin.

Kadar hemoglobin dalam darah sangat tergantung pada jenis kelamin dan umur
seseorang.
Pria dewasa : 13.2 - 17.3 g/100 ml darah
Perempuan : 11.7 - 15.5 g/100 ml darah
Bayi baru lahir : 15.2 - 23.6 g/100 ml darah
Anak usia 1-3 tahun : 10.8 - 12.8 g/100 ml darah
Anak usia 4-5 tahun : 10.7 - 14.7 g/100 ml darah
Anak usia 6-10 tahun : 10.8 - 15.6 g/100 ml darah

2.2 Dasar Penetapan

Penetapan Hb metode Sahli didasarkan atas pembentukan hematin asam setelah


darah ditambah dengan larutan HCl 0.1N kemudian diencerkan dengan aquadest.
Pengukuran secara visual dengan mencocokkan warna larutan sampel dengan warna
batang gelas standar. Metode ini memiliki kesalahan sebesar 10-15%, sehingga tidak dapat
untuk menghitung indeks eritrosit. Penetapan kadar Hb metode oksihemoglobin didasarkan
atas pembentukan oksihemoglobin setelah sampel darah ditambah larutan Natrium
karbonat 0.1% atau Ammonium hidroksida. Kadar Hb ditentukan dengan mengukur
intensitas warna yang terbentuk secara spektrofotometri pada panjang gelombang 540 nm.
Metode ini tidak dipengaruhi oleh kadar bilirubin tetapi standar oksihemoglobin tidak stabil.
Metode sianmethemoglin didasarkan pada pembentukan sianmethemoglobin yang
intensitas warnanya diukur secara fotometri. Reagen yang digunakan adalah larutan
Drabkin yang mengandung Kalium ferisianida (K3Fe[CN]6) dan kalium sianida (KCN).
Ferisianida mengubah besi pada hemoglobin dari bentuk ferro ke bentuk ferri menjadi
methemoglobin yang kemudian bereaksi dengan KCN membentuk pigmen yang stabil yaitu
sianmethemoglobin. Intensitas warna yang terbentuk diukur secara fotometri pada panjang
gelombang 540 nm. Selain K3Fe[CN]6 dan KCN, larutan Drabkin juga mengandung kalium
dihidrogen fosfat (KH2PO4) dan deterjen. Kalium dihidrogen fosfat berfungsi menstabilkan
pH dimana rekasi dapat berlangsung sempurna pada saat yang tepat. Deterjen berfungsi
mempercepat hemolisis darah serta mencegah kekeruhan yang terjadi oleh protein plasma.

Hemoglobin berperan penting dalam mempertahankan bentuk sel darah merah dan
memberi warna merah pada darah. Struktur hemoglobin yang abnormal bisa mengganggu
bentuk sel darah merah dan menghambat fungsi dan aliran darah melewati pembuluh
darah. beberapa kondisi yang berkaitan dengan jumlah SDM dan Hb yaitu :
1. Jumlah SDM normal tapi kadar Hb kurang karena ukuran SDM lebih kecil daripada normal
yang disebut anemia mikrositik.
2. Jumlah SDM normal tetapi kadar Hb kurang karena kadar Hb memang kuarang daripada
normal yang disebut anemia hipokromik.

Kadar hemoglobin dalam darah dapat ditentukan dengan berbagai macam cara atau
metode. Metode yang paling tepat adalah berdasarkan atas analisa kandungan besi atau
kapasitas peningkatan oksigen dari molekul tersebut. Sejumlah prosedur yang cepat telah
dikenbangkan berdasarkan pengamatan secara langsung pada warna darah dan
menyamakan dengan suatu standar buatan. Penetapan Hb metode sahli didasarkan atas
pembentukan hematin asam setelah darah ditambah drngan larutan HCL 0,1 N kemudian
diemcerkan dengan aquadest. Pengukuran secara visual dengan mencocokan warna
larutan sampel dengan warna batang gelas standar.

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum dilakukan pada hari jumat tanggal 16 desember 2011 dan pada pukul
13.20 WIB. Dan bertempat dilaboratorium MIPA IAIN Raden Fatah Palembang.

3.2. Alat dan Bahan


Alat : haemometer sahli, pipet sahli yang bersekala dari 0,02 ml (ketelitiannya 1%), standar
pasteur, batang pengaduk dari gelas, jarum suntik.

HCL 0,1 N, aquadest.

3.3. Cara Kerja


1. Masukkan kira-kira 5 tetes HCL 0,1 N ke dalam tabung pengencer hemometer.

2. Isaplah darah dengan pipet hemoglobin sampai garis tanda 0,02 ml.

3. Hapuslah darah yang melekat pada sebelah luar ujung pipet.

4. Catatlah waktunya dan segerahlah alirkan darah dari pipet kedalam dasar tabung
pengenceran yang berisi HCL itu, hati-hati jangan sampai terjadi gelembung udara.

5. Angkatlah pipet itu sedikit, lalu isap asam HCL yang jernih itu kedalam pipet 2 atau 3 kali
untik membersihkan darah yang masih tinggal dalam pipet.

6. Campurkan isi tabung itu supaya darah dan asam bersenyawa, warna campuran menjadi
coklat tua.

7. Tambahkam air setetes demi setetes, tiap kali diaduk dengan batang standar harus dicapai
5 menit. Setelah saat darah dan HCL di campur dalam alat sahli. Dalam alat
mempersamakan warna hendaknya tabung diputar demikian sehingga garis bagi tidak
terlihat.

8. Bacalah kadar hemoglobin dengan garam/100 ml darah (gr%)

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil

Nama Mahasiswa Kadar Hemoglobin Keterangan

M. Osen 10,4 Normal


Mussiah 6 Anemia

Sefti yanti 9 Anemia

Umi latifah 8 Anemia

4.2. Pembahasan

Pada kegiatan praktikum kali ini telah dilakukan beberapa uji sampel kepada
beberapa mahasiswa yang melakukan praktikum, tapi dari kegiatan yang telah dilakukan
hasil yang didapat adalah kebanyakan Hb dari tiap-tiap mahasiswa dibawah ambang batas
Hb yang menjadi standar pengukuran. Adapun beberapa hal yang menjadi sumber
kesalahan, dari praktikum yang telah kami lakukan ialah ialah: Tidak semua hemoglobin
berubah menjadi hematin asam seperti karboksihemoglobin, methemoglobin,
sulfahemoglobin.
Kemampuan untuk membedakan warna tidak sama
Sumber cahaya yang kurang baik.
Kelelahan mata
Alat-alat kurang bersih

Pemeriksaan hemoglobin dalam darah mempunyai peranan yang penting dalam


diagnosa suatu penyakit, karena hemoglobin merupakan salah satu protein khusus yang
ada dalam sel darah merah dengan fungsi khusus yaitu mengangkut O2 ke jaringan dan
mengembalikan CO2 dari jaringan ke paru-paru. Kegunaan dari pemeriksaan hemoglobin
ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesehatan pada pasien, misalnya
kekurangan hemoglobin yang biasa disebut anemia. Hemoglobin bisa saja berada dalam
keadaan terlarut langsung dalam plasma. Akan tetapi kemampuan hemoglobin untuk
mengikat oksigen tidak bekerja secara maksimum dan akan mempengaruhi pada faktor
lingkungan.
Hemoglobin yang meningkat terjadi karena keadaan hemokonsentrasi akibat
dehidrasi yang menurun dipengaruhi oleh berbagai masalah klinis. Pemeriksaan
hemoglobin dilakukan pengukuran dengan metode cyanmethemoglobin. Sebelumnya
eritrosit dilisiskan kemudian heme dioksidasi menjadi cyanmethemoglobin dan diukur
dengan fotometer pada panjang gelombang 540 nm.
Hemoglobin merupakan pigmen dari eritrosit yang sangat kompleks. Hemoglobin
merupakan persenyawaan antara protein, globin dan zat warna (heme). Keistimewaan dari
hemoglobin adalah dapat mengikat O2 dan CO2. Pada metode sahli, darah sengan larutan
HCl 0,1 N akan membentuk hematin yang berwarna coklat. Setelah itu, warna disamakan
dengan warna standar sahli dengan menambahkan aquadest sebagai pengencer. Prinsip
hemoglobin diubah mejadi asam hematin, kemudian warna yang terjadi dibandingkan
secara visual dengan standar dalam alat itu.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hemoglobin adalah metalprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam


sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin terdiri dari globin,
apoprotein dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom
besi. Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas (daya gabung)
terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah
merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan
(Evelyn, 2009). Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah
merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat
digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah. Hemoglobin adalah
kompleks protein-pigmen yang mengandung zat besi. Kompleks tersebut berwarna merah
dan terdapat didalam eritrosit. Sebuah molekul hemoglobin memiliki empat gugus haeme
yang mengandung besi fero dan empat rantai globin (Brooker, 2001).

Kadar hemoglobin dalam darah sangat tergantung pada jenis kelamin dan umur
seseorang.
Pria dewasa : 13.2 - 17.3 g/100 ml darah
Perempuan : 11.7 - 15.5 g/100 ml darah
Bayi baru lahir : 15.2 - 23.6 g/100 ml darah
Anak usia 1-3 tahun : 10.8 - 12.8 g/100 ml darah
Anak usia 4-5 tahun : 10.7 - 14.7 g/100 ml darah
Anak usia 6-10 tahun : 10.8 - 15.6 g/100 ml darah
Berdasarkan hasil percobaan, dalam penetapan kadar hemoglobin yang digunakan
untuk mendiagnosa anemia, diketahui bahwa metode hematin asam dengan termometer
sahli dinilai lebih besar tingkat ke akuratannya dibandingkan dengan metode tallquist. Hal
tersebut terjadi karena terdapat beberapa faktor, diantaranya adalah ketelitian praktikan
yang cenderung lebih besar saat menggunakan metode hemometer sahlia yang notabene
memiliki skala yang lebih baik

5.2. Saran
1. Pada saat penelitiaan sebaiknya siswa berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan.
2. Pada saat pengambilan darah sebaiknya darah yang diambil melalui pipet jangan sampai
teputus, dan harus sesuai dengan ukuran yang ada.
3. Dan pada saat pengambilan sampel hendaknya berhati-hati dalam melihat warna, karena
harus sama dengan tabung yang ada di dalam alat sahli haemometer.
http://ochenbiofisiologi.blogspot.com/2012/01/laporan-hemoglobin.html

Metoda Pemeriksaan Hemoglobin


Darah
March 9, 2012 - Posted in Home Service, Medical Check Up

Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi

sebagai media transport oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa

karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam

hemoglobin membuat darah berwarna merah.

Molekul hemoglobin terdiri dari

globin,
apoprotein dan
empat gugus heme,suatu molekul organik dengan satu atom besi.

Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia. Penyebab anemia yang

paling sering adalah:

perdarahan,
kurang gizi,
gangguan sumsum tulang,
pengobatan kemoterapi dan
abnormalitas hemoglobin bawaan.

Kadar normal hemoglobin


Kadar hemoglobin menggunakan satuan gr/dl. Yang artinya banyaknya gram hemoglobin dalam 100

mililiter darah.

Nilai normal hemoglobin tergantung dari umur pasien :

1. Bayi baru lahir : 17 22 g/dl


2. Umur 1 minggu : 15 20 g/dl
3. Umur 1 bulan : 11 15 g/dl
4. Anak-anak : 11 13 g/dl
5. Lelaki dewasa : 14 18 g/dl
6. Perempuan dewasa : 14 18 g/dl
7. Lelaki tua : 12,4 14,9 g/dl
8. Perempuan tua : 11,7 13,8 g/dl

Metode analisa Hemoglobin terdiri dari :


1. Metode sahli (asam hematin ) dibaca juga dengan metode kolorimetri.
2. Metode sianmethemoglobin (dengan lar. Drabkins) dibaca dengan metode kolorimetri
(spektofotometer)

1. Metode sahli

Metode sahli merupaan satu cara penetapan hemoglobin secara visual. Darah diencerkan dengan

larutan HCL sehingga hemoglobin berubah menjadi hematin asam. Untuk dapat menentuan kadar

hemoglobin dilakukan dengan mengencerkan larutan campuran tersebut dengan aquabidest sampai

warnanya sama dengan warna batang gelas standart.

Peralatan dan pereaksi

Alat untuk mengambil darah vena atau darah kapiler, Aquadest dan Hemometer sahli, yang terdir

atas

Tabung pengencer,panjang 12 cm,dinding bergaris mulai angka 2 (bawah) s/d 22 (atas)


Dua tabung standart warna
Pipet Hb,dengan pipa karet panjang 12,5 cm terdapat angka 20
Pipet HCL
Botol tempat aquadest dan HCL 0,1 N
Batang pengaduk (dari gelas)
Larutan HCL 0,1 N

Spesimen dapat berupa darah kapiler atau darah vena (darah EDTA)

Cara kerja pemeriksaan hemoglobin dengan metoda sahli :

isi tabung pengencer dengan HCL 0,1 N sampai angka 2


Dengan pipet Hb,hisap darah sampai angka 20 mm, jangan sampai ada gelembung udara yang
ikut terhisap
Hapus darah yang ada pada ujung pipet dengan tissue
Tuangkan darah ke tabung pengencer,bilas dengan aquadest bila masih ada darah dalam pipet
Biaran 1 menit
Tambahan aquadest tetes demi tetes,aduk dengan batang kaca pengaduk
Bandingkan larutan dalam tabung pengencer dengan warna larutan standar
Bila sudah sama penambahan aquadest dihentikan,baca kadar Hb pada skala yang ada ditabung
pengencer

Tidak semua hemoglobin berubah menjadi hematin asam seperti karboksihemoglobin,

methemoglobin, sulfahemoglobin.Cara visual mempunyai kesalahan inheren 15 30%, sehingga

tidak dapat untuk menghitung indeks eritrosit.

Sumber kesalahan yang sering terjadi :

Kemampuan untuk membedaan warna tidak sama


Sumber cahaya kurang baik
Kelelahan mata
Alat-alat kurang bersih
Ukuran pipet kurang tepat,perlu dikalibrasi
Pemipetan yang kurang akurat warna gelas standart pucat/kotor dan lain sebagainya
Penyesuaian warna larutan yang diperksa dalam komparator kurang akurat

Metode sianmethemoglobin

Ferrosanida mengubah besi pada Hb dari bentuk ferro ke bentuk ferri menjadi methemoglobin yang

kemudian bereaksi dengan KCN membentuk pigmen yang stabil yaitu sianmethemoglobn. Intensitas

warna yang terbentuk diukur fotometrik 540 nm. Kalium hidrogen fosfat digunakan agar pH tetap

dimana reaksi dapat berlangsung sempurna pada saat yang tepat. Detergen berfungsi

mempercepat hemolisa darah serta mencegah kekeruhan yang terjadi oleh protein plasma.
Peralatan dan pereaksi

Mikropipet 20 mikroliter/mmk atau pipet sahli


Pipet volumetrik 5 mlTabung reaksi ukuran 75 x 10 mm
Spektofotometer/kolorimeter dengan panjang gelombang 540 nm
Larutan drabkins atau modiikasinya (diperdagangkan dalam bentuk kit),

Larutan drabkins terdiri dari :

Kalium ferrosianida 200 mg,


KCN 50 mg
Kalium hydrogen fosfat 140 mg
Detergen 0,5 1 ml
Aquadest/detenized water ad. 1000 ml

Spesimen darah kapiler atau darah EDTA

Cara kerja pemeriksaan metoda sianmethemoglobin :

Kedalam tabung reaksi 75 x 10 mm,pipetkan 5 ml pereaksi


Dengan mikropipet tambahkan 20 mikroliter/mmk darah penderita ke dalam pereaksi tersebut serta
hindarilah terjadinya gelembung dan bersihkan bagian mikropipet
Campurkan isinya dan biarkan pada suhu kamar selama 3 5 menit dan serapannya dibaca dalam
spektofotometri pada panjang gelombang 540 nm dengan pereaksi sebagai blangko
Kadar hemoglobin dapat dibaca pada kurva kalibrasi atau dihitung dengan menggunakan
faktor,dimana kadar Hb = serapan x faktor kurva kalbrasi dan faktor telah dipersiapkan sebelumnya

Pembuatan kurva kalibrasi dan perhitungan faktor

Sebelum fotometerdipergunakan untuk penetapan kadar hemoglobin, harus dikalibrasi dulu, atau

dihtung faktornya. Untuk keperluan tersebut dipergunakan larutan stndart hemisianida

(sianmethemoglobin) dan pengenceran larutan tersebut dalam pereaksi drabkins .

Kadar Hb dari larutan standart hemisanida dapat dhtung dalam gr/100 ml atau gr/dl sebagai berikut

Kadar Hb larutan standart = kadar hemisanida mg/dl/10 x (500 + 20) mikroliter/20 mkroliter = kadar

hemisianida x 0,251 mg/dl


Buatlah pengenceran larutan standart 100, 75, 50, 25 dan 0% sebagai blanko dengan larutan

drabkins. Setelah masing-masing tercampur sempurna biarkan pada suhu kamar 3 menit dan baca

serapan pada fotometer dengan 540 nm. Buatlah kurvanya dengan kadar Hb sebagai absisi dan

serapan sebagai ordinat, maka hasil percobaan serapan pasien tinggi memplotkan pada kurva tera.

Atau menggunakan faktor sebagai faktor sebagi berikut :

Faktor (F) = jumlah kadar Hb/jumlah serapan

Pengawasan mutu

Hemolisat yang dipergunakan atau dibuat sendiri dengan standar hemosianida, CV optimal 3% dan

CV tidak boleh lebih dar 6%.

Sumber kesalahan dalam metoda ini

Terjadinya jendalan darah


Darah yang hipemik menyebabkan hasilnya lebh tnggi dari seharusnya
Leukositosis berat mempengaruhi pengukuran lebih rendah dari seharusnyaKerusakan pereaksi
Pemipetan pereaksi yang tidak akurat
Fotometer yang kurang baik

Demikian metoda pemeriksaan hemoglogin darah yang biasa dilakukan,


http://www.labklinikexcellent.com/hemoglobin-darah

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN ( Hb )
Posted on Juni 5, 2009 by ratihrochmat

Dasar Teori
Hemoglobin merupakan protein sel darah merah ( SDM ) yang funsinya antara lain :
1. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan CO2 dan jaringan ke paru-paru
2. Memberi warna merah pada darah
3. Mempertahan kan keseimbangan asam basa dalam tubuh
Hemoglobin mengandung protein globin yang berkaitan dengan hem ( senyawa besi protein ), mempunyai berat
molekul 64450 dalton. Di dalam darah mengandung Hb antara 7,8 12,2 mM/l atau 12,6 18,4 gr/dl, tergantung
pada jenis kelamin dan umur individu.
Pada setiap tetramer Hb mampu mengikat 4 atom oksigen yang terikat pada atom ferro ( Fe 2+ ) dalam hem.
Hemoglobin yang berikatan dengan oksigen disebut oksihemoglobin ( HbO2 ) sedang yang telah melepaskan
oksigen disebut deoksihemoglobin ( HbCO ) jika Hb mengikat gas CO hasil pembakaran yang tidak sempurna. Ikatan
Hb dengan CO, 200 kali lebih kuat disbanding ikatan Hb dengan oksigen. Dalam keadaan tertentu, Hb juga dapat
berikatan sehingga besi teroksidasi ( Fe3+ ) membentuk methemoglobin ( Met Hb atau Hb ( Fe3+ ). Hb dalam bentuk
MetHb akan menyebabkan kemampuan mengikat oksigennya menjadi hilang. Beberapa derivate hemoglobin satu
sama lain dapat dibedakan dengan cara pengenceran. HbO2 pada pengenceran terlihat berwarna merah
kekuningan, HbCO berwarna merah terang ( carmine tint ) sedang deoksihemoglobin ( Hb ) berwarna kecoklatan.
Metode
Hemoglobin Sianida ( Sianomethemoglobin )
Prinsip
Hemoglobin dengan larutan K2Fe ( CN )6 berubah menjadi methemoglobin kemudian menjadi hemoglobin sianida (
HiCN ) oleh KCN dengan absorbansi maksimum pada 540 nm. Pengaturan pH dilakukan dengan menambah
KH2FO4, untuk mempercepat lisis eritrosit dan mengurangi kekeruhan HiCN ditambah non ionic detergent.
Absorbansi warna berbanding lurus dengan konsentrasi Hb.
Persiapan Reagen
Larutan isi satu botol reagen dengan 500 nm akuabides, simpan dalam botol warna gelap. Reagen stabil bila
disimpan dalam gelap pada suhu 15 25 oC selama 4 bulan.
Bahan dan Alat
Bahan : darah kapilerm darah vena-EDTA, akuabides dan reagen sianmethemoglobin
Alat : Erlenmeyer, tabung reaksi, spektrofotometer.
Cara Kerja
1. Disiapkan 3 tabung reaksi seukuran 5 ml, masing-masing diberi label reagen blanko ( RB ), Reagen standarr (
RTD ) dan Reagen Sampel ( RPL )
2. Tabubg RB diberi 5000 l ( 5 cc ) Reagen Hb Cyanida
3. Tabung RTD diberi 20 l sample darah standard an ditambah dengan 5000l Reagen Hb Cyanida dicampur
hingga homogen
4. Tabung RPL diberi 20 l sample darah dan ditambah dengan 5000 l Reagen Hn Cyanida didiamkan selama 3
menit pada suhu kamar
5. Diukur absorbansi RTD dan abs ( RPL ) terhadap reagen blanko pada panjang gelombang 578 nm
Perhitungan
Hb = Abs RPL X 15 G/DL
Abs RTD
Nilai normal :
Wanita : 12-16 g/dl
Pria : 14-18 g/dl
Bayi : 10-15 g/dl
Balita : 11-14 g/dl
Anak-anak : 12-16 g/dl
Bayi baru lahir : 16-25 g/dl
Bayi belum lahir : masih mengandung Hb fetal dari plasenta

http://ratihrochmat.wordpress.com/2009/06/05/pemeriksaan-hemoglobin-hb/

PRAKTIKUM GIZI : PEMERIKSAAN


HEMOGLOBIN (Hb)
Diposkan oleh Anna Auliyanah di 9:02 AM

I. TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara memeriksa/mengukur kadar hemoglobin.

2. Untuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb) di dalam tubuh.

II. DASAR TEORI

Hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besidalam sel


merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein,
dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi. Hemoglobin adalah molekul
protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh
jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi
yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.

Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirinyang menahan satu
atom besi; atom besi ini merupakan situs/loka ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi
disebut heme. Nama hemoglobin merupakan gabungan dariheme dan globin; globin sebagai istilah
generik untuk protein globular. Ada beberapaprotein mengandung heme, dan hemoglobin adalah yang
paling dikenal dan paling banyak dipelajari.

Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang terdiri
dari masing-masing dua sub unit alfa dan beta yang terikat secara non kovalen. Sub unit-sub unitnya
mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap sub unit memiliki berat molekul kurang lebih
16,000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap sub unit
hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas
empat molekul oksigen.

Reaksi bertahap:

Hb + O2 <-> HbO2

HbO2 + O2 <-> Hb(O2)2

Hb(O2)2 + O2 <-> Hb(O2)3

Hb(O2)3 + O2 <-> Hb(O2)4

Reaksi keseluruhan:

Hb + 4O2 -> Hb(O2)4

Saat ini pengukuran kadar hemoglobin dalam darah sudah menggunakan mesin otomatis. Selain mengukur
hemoglobin, mesin ini juga dapat mengukur beberapa komponen darah yang lain. Mesin pengukur akan memecah
hemoglobin menjadi sebuah larutan. Hemoglobin dalam larutan ini kemudian dipisahkan dari zat lain dengan
menggunakan zat kimia yang bernama sianida. Selanjutnya dengan penyinaran khusus, kadar hemoglobin diukur
berdasarkan nilai sinar yang berhasil diserap oleh hemoglobin.
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah metode Hemocue. Metoda ini merupakan
pengembangan metoda penentuan Hb secara spektrophotometer, karena menurut International
Committee of Standarization in Hematology (ICSH), dengan adanya pengenceran yang terlalu tinggi
pada persiapan sampel darah sering menimbulkan penyimpangan hasil pembacaan alat
spektrophotometer. Di samping itu, padapersiapan sampel darah sering timbul faktor kekeruhan
sehingga terjadi kesalahan hasil pembacaan. Metoda Hemocue ini berdasarkan pengukuran optical
density pada kuvet yang mempunyai kapasitas volume sebesar 10 mikroliter oleh sinar yang berasal dari
lampu yang berjarak 0,133 milimeter sampai pada dinding paralel celah optis tempat kuvet berada, yang
kemudian akan menampilkan angka/nilai Hb yang diukur pada layarnya.

Adapun nilai rujukan kadar hemoglobin yaitu :

Pria 13-16 mg/dl

Wanita 12-14 mg/dl

III. ALAT DAN BAHAN

1. Hemocue

2. Blood lancet

3. Lancet

4. Microcuvet

5. Tisu

6. Alkohol 70 %

IV. CARA KERJA

1. Oleskan Alkohol 70 % pada ujung jari (jari manis), kemudian hapus dengan tisu.

2. Tusuk ujung jari dengan Blood Lancet.

3. Darah yang pertama keluar dihapus dengan tisu.

4. Darah yang keluar selanjutnya dihisap dengan menggunakan microkuvet yang kemudian dimasukkan ke
dalam Hemocue.

5. Baca dan catat kadar Hb yang muncul pada layar Hemocue, kemudian masukkan ke dalam tabel.

V. HASIL PEMERIKSAAN
No. Nama Responden Kadar Hb

1. Ilham 15,5 gr/dl

2. Anna 14,6 gr/dl

3. Jurni 15,3 gr/dl

4. Husnul 13,6 gr/dl

VI. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan diperoleh bahwa kadar Hb untuk sampel pria adalah normal.
Sedangkan untuk sampel wanita 1 orang memiliki kadar Hb yang normal, dan 2 orang memiliki kadar Hb
yang melebihi nilai rujukan.

Kadar hemoglobin yang tinggi dalam darah bisa menyebabkan polycythemia vera dengangejala konsentrasi
dan merasa gatal di kulit setelah mandi air panas. Kadar hemoglobin yang tinggi dapat dijumpai pada orang yang
tinggal di daerah dataran tinggi dan perokok. Beberapa penyakit seperti radang paru paru, tumor dan gangguan
sumsum tulang juga bisa meningkatkan kadar hemoglobin.

Sedangkan kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia. Ada banyak
penyebab anemia diantaranya yang paling sering adalah perdarahan, kurang gizi, gangguan sumsum tulang,
pengobatan kemoterapi dan abnormalitas hemoglobin bawaan.

VII. KESIMPULAN

Dari pemeriksaan kadar Hb yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dengan membandingkan
antara hasil pengukuran kadar hemoglobin dalam darah dengan nilai rujukan, dapat diketahui apakah
kadar Hb seseorang itu normal, tinggi atau rendah. Hal ini dapat menjadi landasan bagi seseorang
tersebut untuk mengatur pola konsumsinya sehari-hari.

http://auliya-0210.blogspot.com/2012/04/praktikum-gizi-pemeriksaan-hemoglobin.html

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN METODE SAHLI

Prinsip: Hb asam hematin (oleh HCl) warna as hematin dibandingkan dengan standart
Tujuan: menetapkan kadar Hb dlm darah
Reagen: lar HCl 0,1N, aquadest

Alat:

Gelas berwarna sbg standart


Tabung hemometer
Pengaduk dari gelas
Pipet Sahli, pipet Pasteur
Kertas saring

Cara pemeriksaan:

Tab hemometer diisi lar HCl 0,1N sampai tanda 2


Hisap darah kapiler dng pipet Sahli smpi tanda 20 l
Hapus kelebihan darah dng kertas tisu
Masukan darah kedalam tabung hemometer
Bilas darah dengan larutan HCl didlm tabung

Cara pemeriksaan:

Tunggu 5 menit pembentukan as. Hematin


Tambah aquadest sampai warna sama dengan standart baca dalam gr/dl

Nilai Normal:

Laki-laki: 14 18 gr/dl
Wanita : 12 16 gr/dl

http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/06/cara-pemeriksaan-hemoglobin-metode.html

Anda mungkin juga menyukai