HEMATOKRIT
KELOMPOK 2 :
1. DIAH ANGGRAENY
2. FIDYA Aplisa
3. Theresa Pratiwi
HEMATOKRIT (PCV)
Definisi
Hematokrit Berasal Dari Kata Heme (Darah) Dan Tokrit /Krinein (Memisahan). Jadi Hematokrit
Adalah Volume eritrosit Yang Dipisahkan Dari Plasma Dg Memutarnya Didalam Tabung
Khusus Yg Nilainya Dinyatakan Dlm %(Persen). Nama Lain Dari Hematokrit Adalah Packed
Cell Volume (PCV).
Pemeriksaan Hematokrit Merupakan Salah Satu Metodeyg Paling Teliti Dan Sederhana Dlm
Mendeteksi Dan mengukur Derajat Anemia Atau Polisitemia. Oleh Karena itu, Baik
Dipergunakan Sbg Metode Screening Anemia.
- Makrohematokrit
- Mikrohematokrit
• Metode Makrohematokrit
• A. Tujuan
- Untuk mengukur konsentrasi sel darah merah dalam darah.
• B. Prinsip
- Darah dengan antikoagulan yang bersifat isotonis dengan pemutaran3000 rpm akan terjadi
pengendapan pada dasar tabung dan dihitung sebagai pemeriksaan PCV.
• E. Interpretasi Hasil :
1. Menurut Wells :
- Laki-laki : 42% - 50%
- Perempuan : 40% - 48%
2. Menurut Hepler :
- Laki-laki : 40% - 54%
- Perempuan : 37% - 47%
• F. Cara Perhitungan :
Perhitungan nilai PCV dilakukan dengan cara mengukur tinggi
kolom darah merah dibagi dengan tinggi seluruh kolom darah
dikalikan 100% atau : Panjang Endapan X 100%
Panjang Whole Blood
• G. Sumber Kesalahan :
- Perbandingan antikoagulan dengan darah tidak sesuai
- Tabung PCV tidak bersih dan kering
- Tidak cukup waktu memutar tabung
- Pembacaan yg tidak tepat
- Memakai darah wintrobe oxalat yg disimpan > 3 jam
- Darah dalam botol tidak dicampur saat mengisi tabung
wintrobe
• H. Catatan :
1. Di atas endapan eritrosit yang mampat terdapat lapangan
berwarna putih keabuan(buffycoat) tidak ikut dibaca
sebagai batas miniskus, bagian ini adalah lapangan. Lekosit dan
yang paling atas adalah Trombosit.
2. Sentrifuge sebaiknya dipilih putaran
datar ( horizontal head ), sehingga pembacaan miniskus lebih
mudah.
3. Nilai normal penderita pada cara makro dan mikro tidak berbeda.
• Metode Mikrohematokrit
A. Tujuan
Untuk mengukur konsentrasi sel darah merah dalam darah.
B. Prinsip
Darah dengan antikoagulan yang bersifat isotonis diputar 15.000rpm
selama 5’ akan terjadi pengendapan pada dasar tabung dan dihitung
sebagai pemeriksaan PCV.
E. Interpretasi Hasil :
1. Menurut Wells :
- Laki-laki : 42% - 50%
- Perempuan : 40% - 48%2.
2. Menurut Hepler :
- Laki-laki : 40% - 54%
- Perempuan : 37% - 47%
• F. Cara Perhitungan:
Nilai PCV dihitung dengan menggunakan skala
hematokrit. Jika skala hematokrit tidak ada, perhitungan nilai PCV dapat dilakukan
dengan cara mengukur tinggi kolom darah merah dibagi dengan tinggi seluruh
kolom darah dikalikan 100% atau:
Panjang Endapan X 100%
Panjang Whole Blood
• G. Sumber Kesalahan :
1. Kesalahan sampel darah
2. Perbandingan antikoagulan dengan darah tidak sesuai
3. Tidak cukup waktu memutar tabung
4. Pembacaan yang tidak tepat
• H. Kesimpulan :
1. Penutup lubang kapiler yang tidak sempurna dapat
menyebabkan hasil PCV rendah palsu karna sebagian darah
menembus keluar.
2. Penempatan tabung tabung kapiler pada lubang jari jari kurang
mapan & penutup yang kurang rapat dapat menyebabkan hasil
pembacaan tinggi palsu. Hal ini disebabkan karena fixnya
tabung kapiler sehingga bergerak gerak saat dilakukan
sentrifuge. Demikian pula bila kita membiarkan tabung tabung
tersebut terlalu lama setelah disentrifuge.
3. Kecepatan putar sentrifuge & pengaturan waktu dimaksudkan
agar eritrosit menjadi mampat secara maksimal.
4. Penggunaan antikoagulan secara berlebihan dapat
menyebabkan hasil pembacaan rendah palsu.
TERIMA KASIH