PENDIDIKAN
1999 - 2005 : Sarjana Psikologi Universitas Persada Indonesia YAI - Jakarta
1993 - 1996 : SMAK Depkes RI Jakarta Timur
1990 - 1993 : SMP Negeri 117 Jakarta Timur
1984 - 1990 : SD Negeri 05 Pagi Cipinang Melayu Jakarta Timur
PEKERJAAN
1996 - 1999 : Laboratorium Klinik WARAS MEDIKA (Analis Kesehatan)
1999 - 2002 : Laboratorium Klinik GADING UTAMA (Analis Kesehatan)
2002 - 2011 : Laboratorium Klinik PRODIA cab Kelapa Gading (LabTech)
2012 - Sekarang : Laboratorium Klinik PRODIA cab Klp Gading (Quality Validator)
TUJUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pra-analitik
Ekstra Laboratorium
Pre Analitik adalah tahap persiapan awal, dimana tahap ini sangat menentukan kualitas spesimen/sampel
yang akan diperiksa, yang nantinya akan menentukan kualitas suatu hasil pemeriksaan Laboratorium.
Mengawali pekerjaan yang benar dari mulai proses Pre Analitik akan sangat mempengaruhi dan
menentukan kualitas pada proses kerja berikutnya.
3. PENGAMBILAN SPESIMEN
Darah
Urine
Jenis-jenis Spesimen
Faeces
Sperma
Makanan
Dahak
Pus Obat
NON MANUSIA
MANUSIA
Swab
Air
Sekret
Cairan*
Spesimen adalah sekumpulan dari satu bagian atau lebih bahan yang
Kuku diambil langsung dari suatu sistem
Kerokan
Sampel adalah satu/lebih bagian yang diambil dari suatu sistem dan
dimaksudkan untuk memperoleh informasi, sebagai dasar
Muntahan
untuk mengambil keputusan terhadap sistem tersebut atau
produksinya
FAKTOR-FAKTOR PENTING DALAM PENGAMBILAN SPESIMEN
1. PERALATAN
PHLEBOTOMI 4. WADAH
5. ANTIKOAGULAN &
2. LOKASI PENGAWET
6. TEHNIK SAMPLING
3. VOLUME
7. WAKTU
1. PERALATAN PHLEBOTOMI
Hal-hal yang harus diperhatikan:
1. Untuk proses pengambilan darah, penggunaan Tabung
Vakum lebih direkomendasikan daripada spuit/jarum
2. Penggunaan Tabung Vakum lebih aman dan memenuhi
standar K3 international
3. Jangan mengkombinasi Tabung, Holder dan jarum
yang berbeda merk (Pabrik)
* Rekomendasi CLSI
4. Penggunaan Tabung Vakum Tutup Kuning (SST) lebih
direkomendasikan untuk pengambilan darah beku/
serum, karena dapat mengurangi resiko tertukarnya
sampel pada saat proses aliquoting
2. LOKASI
GLUKOSA 50 uL 50 uL SERUM
Kira-kira
CHOL 75 uL 75 uL 1/3 DARAH
TRIG Gambar volume 75 uL serum
75 uL darah = 1/3 volume
UA 50 uL 50 uL
Bila pengambilan darah kurang dari yang seharusnya, contoh: ratio antara
EDTA dan darah tidak sesuai (Hemodilusi) Eritrosit akan menyusut
karena larutan plasma hipertonik dengan konsentrasi ion yang meningkat
dan membuat artefak pada morfologi Eritrosit sehingga sulit untuk
mengartikannya
Bila kelebihan EDTA akan mempengaruhi Eritrosit dan Leukosit
karena EDTA merusak membran
Pencampuran yang kurang baik dapat menyebabkan gumpalan pada Sampel,
akibatnya jumlah Trombosit rendah palsu
Spesimen harus diambil ulang
6. TEKNIK SAMPLING
Hal-hal yang harus diperhatikan:
1. SOP pengambilan spesimen
2. Desinfektan
3. Penggunaan tourniquet ( < 1’)
4. Kesesuaian wadah spesimen
5. Jumlah spesimen yang dibutuhkan
6. Untuk penggunaan tabung vakum yang mengandung
antikoagulan, segera lakukan pembolak-balikan
tabung untuk menghindari terjadinya clot.
(pembolak balikan tabung membentuk angka 8)
PROSES PEMBOLAK BALIKAN TABUNG
Hemokonsentrasi
HASIL TIDAK SESUAI
Hemolisis DENGAN
SEBENARNYA
Hemodilusi
HEMOKONSENTRASI
Penumpukan komponen sel darah di satu lokasi
Sumber : Amitava Dasgupta ,Jorge L.Sepulveda : Accurate Results in the Clinical Laboratory A Guide to Error Detection and Correction 2013 , hal. 31
HEMOLISIS
Hancur/pecahnya sel darah merah
Refference:.........................
Rekomendasi Penggunaan Centrifuge
Untuk menghindari hasil abnormal yang dikarenakan proses pemutaran yang tidak benar,
seharusnya setiap laboratorium harus menetapkan waktu dan kecepatan pemutaran yang
sesuai untuk jenis tabung (plain, gel, clot activator, plasma citrat,plasma edta dll) , centrifuge,
dan rotor
Laboratorium harus menghitung kekuatan relatif sentrifugal (RCF), bukan putaran per menit
(RPM), karena setiap model centrifuge mempunyai rotor, kepala, dan jari-jari rotor yang
berbeda-beda yg akan digunakan untuk menentukan kecepatan yang sesuai
Adapun formula untuk menghitung RCF adalah sbb. :
RCF = (n/1000)2 x r x 11.18
Dimana :
n = revolution per minute (RPM)
r = jari-jari rotor (cm)
Laboratories should calculate relative centrifugal force (RCF), not revolutions per minute (RPM), for each centrifuge
model, rotor, head, and the radius of the rotor in order to determine appropriate speed [22].
The following is the equation for RCF, expressed as multiples of gravitational force (g): Manufacturers provide
recommendations for appropriate RCF and spin times for individual tube types
Sumber : Amitava Dasgupta ,Jorge L.Sepulveda : Accurate Results in the Clinical Laboratory A Guide to Error Detection and Correction 2013 , hal. 42
Peralatan pendukung
TACHOMETER DIGITAL
N
O
R
M
O
G
TIMER DIGITAL COUNTDOWN R
THERMOHYGROMETER A
P
H
HASIL PENGOLAHAN SPESIMEN
• Homogenkan segera secara perlahan-
Plasma lahan.
• Pemisahan plasma + 2 jam setelah
(Edta,Citrat,Heparin) pengambilan spesimen.
DARAH
• Segera dihomogenisasi membentuk angka “8”
(WHOLE
BLOOD) EDTA,Citrat,Heparin secara perlahan-lahan & merata
• Perhatikan stabilitas Spesimen
Sumber : Permenkes No. 43 tahun 2013, Cara penyelenggaraan laboratorium Klinik yang baik hal. 65-66
Amitava Dasgupta ,Jorge L.Sepulveda : Accurate Results in the Clinical Laboratory A Guide to Error Detection and Correction 2013 , hal .36
Contoh Penanganan Sampel
DAHAK •Inkubasi pada suhu kamar (25 -30°C) selama 15 -20’ dengan
pengocokan teratur tiap 5 menit.
•Sentrifus tabung dengan kecepatan tinggi selama 8-10’
•Buang supernatan ke dalam larutan lysol.
•Ambil endapannya untuk dilakukan pemeriksaan.
RBC AGLUTININ
FAKTOR INTERNAL PASIEN (TROMBOSIT SATELLITISM)
Trombosit satellitism, fenomena yang hanya terjadi di darah EDTA.
Hal ini disebabkan autoantibodi IgG pada EDTA & terjadi pada suhu kamar.
Trombosit satellitism menyebabkan rendah palsu pada jumlah trombosit
TROMBOSIT SATELLITISM
5. PENYIMPANAN SAMPEL
Penyimpanan sampel
Persyaratan penyimpanan sampel di Laboratorium harus
memperhatikan jenis spesimen, antikoagulan/pengawet dan wadah
serta stabilitasnya
Sumber : Permenkes No. 43 tahun 2013, Cara penyelenggaraan laboratorium Klinik yang baik hal. 66-67
Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas sampel (bila tidak segera
diperiksa) pada saat penyimpanan sampel, antara lain:
Sumber : Permenkes No. 43 tahun 2013, Cara penyelenggaraan laboratorium Klinik yang baik hal. 66-67
CONTOH PENYIMPANAN DAN TRANSPORTASI SAMPEL HEMATOLOGI
Stabilitas
Hemoglobin Stabil
Leukosit < 6 Jam
Hematokrit < 6 Jam
LED < 2 Jam
Trombosit < 1 Jam
Retikulosit < 6 Jam
Apus Darah Tepi < 1 Jam
• Jika sampel EDTA dikirim ke Laboratorium lain: pengiriman sampel dilakukan pada suhu 2-8oC dan
tidak boleh bersentuhan langsung dengan ice packed
Sumber : Permenkes No. 43 tahun 2013, Cara penyelenggaraan laboratorium Klinik yang baik hal. 54 - 55
6. PENGIRIMAN SAMPEL
PENGIRIMAN SAMPEL
Faktor penting dan persyaratan pengiriman 1. By Orang
Spesimen/Sampel, antara lain:
2. By Lift Sampel
a. Waktu pengiriman sampai waktu Sampel diterima, Internal
tidak boleh melampaui masa stabilitas Sampel.
3. By Robotik
b. Sampel sebaiknya tidak terkena sinar matahari secara
langsung.
4.By Penumatik
tube
c. Kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja PENGIRIMAN
laboratorium (K3) termasuk pemberian label
Biohazard yang menyatakan "Bahan Pemeriksaan Lab antar kota
Infeksius" atau "Bahan Pemeriksaan Berbahaya".
Sumber : Permenkes No. 43 tahun 2013, Cara penyelenggaraan laboratorium Klinik yang baik hal. 68
CONTOH PENGIRIMAN SAMPEL UNTUK INTERNAL LAB
COOLER BAG
TERMOS untuk DRY ICE
Box Styrofoam
ICE PACK
Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat pengiriman sampel ke eksternal
( Laboratorium Rujukan )
HBV-DNA PCR ESTROGEN TOTAL
• Persiapan Pasien
• Waktu pengambilan
• Metode pemeriksaan
• Persyaratan sampel : Volume yang
diperlukan
• Stabilitas sampel
• Catatan : Pemutaran sampel
• Tempat Rujukan
• Hari kerja
• Hari selesai
• Nilai Rujukan
Note :
Tidak semua sampel menggunakan suhu
2-80C
Contoh :
Pemeriksaan Koagulasi : Suhu ruangan atau Freezer
Stabilitas suhu ruang : + 20-250C
Kesimpulan
1. Proses pra-analitik meliputi : persiapan pasien, registrasi pasien, pengambilan
spesimen, pengolahan, penanganan,penyimpanan dan pengiriman Sampel
2. Faktor penting dalam proses sampling yaitu : peralatan , lokasi, volume, wadah,
antikoagulan/pengawet , tehnik dan waktu
3. Penggunaan centrifuge yang tepat untuk spesimen yang sesuai dengan
pemeriksaannya
3. Penyimpanan sampel harus memperhatikan jenis sampel, antikoagulan/pengawet,
wadah serta stabilitasnya
5. Faktor penting pada proses pengiriman sampel ke Internal laboratorium dan
Eksternal laboratorium ( Laboratorium rujukan ) meliputi : Stabilitas suhu sampel
dan proses pengemasan sampel
Created by Learning Center Indonesia