Anda di halaman 1dari 8

a.

Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang secara umum meliputi:
1) Tersedia WC pasien dan petugas yang terpisah
2) Penampungan/pengolahan limbah laboratorium.
3) Keselamatan dan keamanan kerja.
4) Ventilasi: 1/3 x luas lantai atau AC 1 PK/20m2 yang disertai dengan sistem
pertukaran udara yang cukup.
5) Penerangan harus cukup (1000 lux di ruang kerja, 1000-1500 lux untuk
pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan sinar harus berasal dari kanan
belakang petugas).
6) Air bersih, mengalir, jernih, dapat menggunakan air PDAM atau air bersih yang
memenuhi syarat. Sekurang-kurangnya 20 liter/karyawan/hari.
7) Listrik harus mempunyai aliran tersendiri dengan tegangan stabil, kapasitas harus
cukup. Kualitas arus, tegangan dan frekuensi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Keamanan dan pengamanan jaringan instalasi listrik terjamin, harus
tersedia grounding/arde. Harus tersedia cadangan listrik (Genset, UPS) untuk
mengantisipasi listrik mati.
8) Tersedia ruang makan yang terpisah dari ruang pemeriksaan laboratorium.

No Peralatan Kegunaan Jumlah


Digunakan untuk melakukan
1. Mindray BC-5000 1 unit
pemeriksaan hematologi
Digunakan untuk melakukan
2. Nova Biomedika 1 unit
pemeriksaan elektrolit dan AGD
Erma INC9 Digunakan untuk melakukan
3. 1 unit
(Billirubin meter) pemeriksaan billirubin
Digunakan untuk mendapatkan
4. Sentrifuger 2 unit
sedimentasi
Digunakan untuk pemeriksaan gula
5. Accu Check 1 unit
darah
Digunakan untuk memipet sample
6. Micropipet 6 unit
(serum, plasma, dan reagen)
Kulkas Merk Digunakan untuk menyimpan reagen
7. 1 unit
Toshiba dan sample
Komputer Merk Digunakan untuk menginput hasil
8. 1 unit
Acer laboratorium
Printer merk Hp Digunakan untuk mengeprint hasil
9. 1 unit
Laser Jet p1102 laboratorium
Microscope merk Digunakan untuk melakukan
10. 1 unit
Olympus pemeriksaan makroskopik
Digunakan untuk melakukan
11. Verify u120 1 unit
pemeriksaan urinalisa
Lampu Maspion
12. Digunakan untuk melihat titer widal 1 unit
YS-901c

Daftar Reagen

1 Reagen Dilluent 12 Reagen Stick Urin


2 Reagen Diff-lyse 13 Reagen Heparin
3 Reagen LH-lyse 14 Reagen Dextrose Monohydrate
4 Reagen Probe Cleanser 15 Reagen Asam Alkohol
5 Reagen Hematologi Control 16 Reagen Metilen Blue
6 Reagen HbsAg 17 Reagen Carbon Fuksin
7 Reagen HIV 18 Reagen Eosin
8 Reagen Dengue IgG & IgM 19 Reagen Lugol
9 Reagen Widal 20 Reagen Stick Gula
10 Reagen Golongan Darah 21 Reagen HCG (test pack)
11 Reagen Narkoba 22 Reagen VDRL
23 Reagen Truk

3.1.1 Standar Ketenagaan Unit Laboratorium

a. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


No Jabatan Kualifikasi Personil
1 Kepala Unit Dokter Spesialis Patologi Klinik
2 Kepala Ruangan ATLM, mempunyai STR, telah
berpengalaman di Unit Laboratorium
Klinik minimal 2 tahun.
3 PJ Alat dan Perbekalan ATLM, mempunyai STR
4 PJ Mutu dan Keselamatan ATLM, mempunyai STR
Pasien
5 Dokter Spesialis Patologi Memiliki SIP
Klinik
6 Ahli Teknologi DIII Ahli Teknologi Laboratorium
Laboratorium Medk Medik memiliki STR
7 Analis ATLM, mempunyai STR

b. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan tenaga kerja di Unit Laboratorium RSIA Budhi Mulia berdasarkan non-shift /
shift. Tenaga kerja di unit saat ini memegang tanggung jawab sebagai:
1. 1 orang Dokter Spesialis Patologi Klinik, sekaligus sebagai Kepala Unit
Laboratorium.
2. 1 orang Analis yang ditunjuk sebagai Kepala Ruangan Unit Laboratorium.
3. 5 orang Analis pelaksana
4. 2 tenaga administrasi.
c. Pengaturan Jaga
No Jabatan Waktu Kerja
2 Kepala Unit / Spesialis Patologi Senin – Jumat, 08.00 – 17.00
Klinik Sabtu, 08.00 – 13.00
3 Kepala Ruangan Non-shift
Senin – Jumat, 08.00 – 17.00
Sabtu, 08.00 – 13.00
4 Analis Pelaksana Shift:
Pagi 07.00 – 14.00
Siang 14.00 – 21.00
Malam 21.00 – 07.00

a. Jenis Pemeriksaan
Pendekatan yang dipakai dalam penentuan standar jenis pemeriksaan adalah:
1. Hematologi dan Kimia Darah
2. Imunoserologi
3. Elektrolit.
4. Urinalisa
5. Mikrobiologi BTA.
Berdasarkan jenis sarana pelayanan kesehatan, jenis pemeriksaan laboratorium klinik di
rumah sakit kelas C dapat menyelenggarakan sebagai berikut:
1. Hematologi rutin (Hb, Ht, Hitung Jenis, LED, Golongan Darah)
2. Kimia darah (SGOT, SGPT, Ureum, Kreatinin, Protein total, Albumin, Globulin,
Kolesterol, Trigliserida, Glukosa sewaktu, Glukosa puasa, Glukosa 2 jam pp, Asam
urat, Bilirubin total, Bilirubin direk, Bilirubin Indirek
3. Imunoserologi (Widal, Hepatitis, VDRL, HIV)
2. Elektrolit (Natrium, Kalium, Chlorida)
3. Urinalisa (BJ, Urobilinoge, Keton, Sedimen)
4. Sistem musculoskeletal
Rangkaian pemeriksaan laboratorium klinik terdiri dari:
1. Loket penerimaan
Kegiatan di loket penerimaan dilakukan oleh petugas administrasi. Kegiatan
meliputi:
a. Setiap pasien didaftar dan dibuatkan catatan medik/status tersendiri dengan
nomor indeks/status sesuai dengan ketentuan registrasi rumah sakit.
b. Menerima dan mencatat surat permintaan laboratorium pada buku register.
Data yang wajib dicatat minimal mencakup jumlah, jenis dan bentuk
pelayanan laboratorium.
c. Memberikan informasi / keterangan untuk pasien dengan permintaan
laboratorium yang memerlukan persiapan khusus.
d. Memberikan surat tagihan kepada pasien rawat jalan sesuai tarif yang berlaku,
untuk membayar di kasir.
e. Menyerahkan / memberitahukan surat permintaan pemeriksaan laboratorium
ke petugas pelaksana lab / analis.
2. Informed Consent
Sebelum dilakukan pemeriksaan laboratorium klinik khusus harus ada penjelasan
dari analisnya dan harus ada persetujuan dari pasien atau keluarga.
Terlebih untuk setiap tindakan yang dapat menimbulkan risiko (sesuai dengan
ketentuan umum pelayanan medis) terhadap pasien juga disertai surat persetujuan
(informed consent).
3. Ruang Pengambilan Sample
Surat permintaan pemeriksaan laboratorium yang telah diregistrasi oleh petugas
administrasi diterima oleh petugas laboratorium
Identifikasi pasien: Kemudian meyakinkan bahwa pasien yang akan di ambil
spesimennya sesuai dengan surat permintaan pemeriksaan. Yaitu dengan cara
melakukan identifikasi pasien dengan menggunakan minimal 2 (dua) identitas dan
tidak boleh menggunakan nomor kamar pasien atau lokasi pasien dirawat sesuai
dengan regulasi rumah sakit.
Setelah itu menyiapkan alat desinfektan dan alat pengambilan spesimen yang
sesuai dengan jenis pemeriksaan. Kemudian menyiapkan pasien untuk duduk di
kursi pengambilan sample. Memberitahukan kepada pasien yang akan di ambil
spesimennya untuk duduk rileks, dengan posisi tangan yang akan di ambil sample
nya bertumpu pada sisi kursi sampling, dikepalkan dan dipasang torniket untuk
membendung aliran darah. Bagi pasien yang akan diperiksa urinnya maka pasien
diberikan pot khusus penampung urin dan diminta untuk menampung urinnya di
toilet yang telah ditentukan.
Setelah selesai dengan seluruh persiapan, kemudian dilakukan proses desinfektasi
pada area yang akan diambil sample darahnya, kemudian dibiarkan kering
beberapa saat sebelum jarum ditusukkan yang terhubung dengan tabung yang
mengandung anti koagulan (EDTA). Setelah selesai pengambilan
specimen/penyerahan urin pasien, pasien dipersilakan menunggu di ruang tunggu
bagi pasien rawat jalan dan untuk pasien rawat inap dapat kembali ke ruangan
perawatan.
Setiap tindakan pemeriksaan tersebut dilakukan oleh petugas yang berkompeten.

Prosedur Kerja.
Setiap petugas pada saat melakukan pengambilan specimen/sample harus
memperhatikan hal-hal sebai berikut:
a. Memakai alat pelindung diri (APD) berupa jas lab, masker
b. Sedapat mungkin tidak kontak dengan spesimen
c. Sedapat mungkin tidak tertusuk jarum suntik
d. Sedapat mungkin tidak kontak dengan zat kimia
e. Menutup pintu ruang sampling
Pengambilan Spesimen
Pelaksana pengambilan spesimen adalah petugas analis laboratorium.
Apabila petugas yang akan melaksanakan telah siap, maka pasien tersebut
dipanggil masuk ruang pengambilan sampling. Kemudian pasien disiapkan dan
petugas siap melaksanakan pengambilan sample. Apabila telah selesai
dilaksanakan pengambilan sample, pasien diminta kembali ke ruangan bagi pasien
rawat inap, dan bagi pasien rawat jalan dipersilakan menunggu hasil pemeriksaan
di ruang tunggu.

b. Intepretasi hasil laboratorium


 Penanggung jawab hasil interpretasi dan atau pemeriksaan laboratorium adalah
dokter spesialis patologi klinik atau dokter yang memiliki kompetensi terbatas
yang ditetapkan oleh Kolegium Dokter Spesialis Patologi Klinik disertai
rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia.
 Intepretasi hasil pemeriksaan laboratorium medik dilakukan dengan menggunakan
hasil pemeriksaan automatic dengan tehnik auto computerize sesuai dengan
Standar Pemeriksaan laboratorium Klinik.
 Hasil intepretasi telah diterima oleh pelanggan/klien dalam waktu paling lambat 24
jam.
 Untuk permintaan pemeriksaan cito maka hasil laboratorium akan diantarkan oleh
petugas laboratorium kepada dokter yang meminta.
 Untuk hasil pemeriksaan laboratorium dengan nilai kritis, maka Dokter Spesialis
Patologi Klinik akan memberi penandaan khusus pada hasil lembar interpretasi.
Kemudian petugas laboratorium akan mengantarkan segera hasil kepada petugas
perawatan (jika pasien rawat inap) atau menjelaskan kepada pasien (jika pasien
rawat jalan) untuk segera mengkonsultasikan hasil kepada dokter.

c. Penyimpanan Hasil di Unit Laboratorium


Semua pemeriksaan laboratorium yang telah dilakukan akan mendapat pengesahan dari
Dokter Spesialis Patologi Klinik. Kemudian hasil pemeriksaan laboratorium akan
disimpan di rak dokumentasi.

d. Loket Pengambilan Hasil


1. Pasien Rawat Jalan
Pada waktu yang telah dijanjikan pasien rawat jalan mengambil sendiri hasil
pemeriksaan laboratorium, dengan menyerahkan kwitansi pembayaran dan tanda
tangan pada buku pengambilan hasil.
2. Pasien Rawat Inap
Setelah semua proses pemeriksaan dijalani dan diperolehlah hasil pemeriksaan
laboratoriumnya. Untuk itu petugas Unit Laboratorium akan menghubungi unit
yang membuat permintaan untuk memberikan informasi bahwa hasil sudah dapat
diambil.
Petugas ruangan atau perawat/bidan URI/HCU/ICU akan menuju loket
pengambilan hasil untuk pengambilan hasil. Dan perawat akan tanda tangan pada
buku pengambilan hasil sebagai bukti serah terima hasil.

e. Penyimpanan Hasil Setelah Keluar dari Unit Laboratorium


Rumah sakit menetapkan regulasi tindakan klinik dan diagnostik yang diminta,
dilaksanakan dan diterima hasilnya, serta disimpan di berkas rekam medis pasien.
Termasuk hasil pemeriksaan laboratorium.

f. Pemeliharaan dan Perawatan


Pemeliharaan dan perawatan peralatan laboratorium mengacu pada pedoman dari
pabrikan yang dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh analis laboratorium,
teknisi umum RS, dan teknisi pabrikan yang bekerja sama dengan pihak ketiga untuk
menjamin mutu alat yang dipakai sehingga pelayanan tidak terganggu.

Unit Laboratorium menetapkan dan melaksanakan program pengelolaan peralatan


laboratorium klinik meliputi:
1. Uji fungsi
2. Inspeksi berkala
3. Pemeliharaan berkala
4. Kaliberasi berkala
5. Identifikasi dan inventarisasi peralatan laboratorium
6. Monitoring dan tindakan terhadap kegagalan fungsi alat
7. Proses penarikan (recall)
8. Pendokumentasian
Laporan penilaian indikator unit kerja laboratorium pada tahun 2022 adalah
sebagai berikut:
N Jenis Indikator Capai
Indikator Standar
o Pelayanan 2020

1 Lab. Patologi Waktu tunggu hasil pelayanan ≤ 140 menit 100%


Klinik laboratorium. Kimia darah &
darah rutin

Pelaksana ekspertisi Dokter Sp.PK 100%

Tidak adanya kesalahan


pemberian hasil pemeriksa
100% 80%
laboratorium

Kepuasan pelanggan ≥80% 100%

Tabel . Laporan penilaian indikator unit kerja laboratorium tahun 2022


(berdasarkan dokumen rumah sakit)

Anda mungkin juga menyukai