Anda di halaman 1dari 13

TETANUS

Disusun oleh : Kelompok 6


-Kurniasih
-Natalia Purba
-Ulfa Hanifah
Pengertian
Suatu gangguan neuromuskuler akut berupa
peningkatan tonus otot dan spasme yang
disebabkan oleh eksotoksin spesifik
(tetanospasmin) dari kuman anaerob
Clostridium tetani.
Etiologi
CLOSTRIDIUM TETANI

• Tetanus disebabkan oleh bakteri batang gram positif, Clostridium tetani.


• Bakteri ini terdapat di berbagai tempat, dengan habitat alamnya di tanah, tetapi
dapat juga diisolasi dari kotoran binatang peliharaan dan manusia.
• Clostridium tetani merupakan bakteri gram positif berbentuk batang yang selalu
bergerak dan merupakan bakteri anaerob obligat yang menghasilkan spora.
• Spora ini dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun pada lingkungan tertentu,
tahan terhadap sinar matahari, dan bersifat resisten terhadap berbagai macam
desinfektan dan pendidihan selama 20 menit
 Route of entry:
 Luka tusuk ( paku/ besi berkarat, gigitan
hewan, dll)
 Luka bakar
 Gangren
 Fraktur terbuka
 Pada neonatus  tali pusat terinfeksi
 Parenteral drug abuse
 Post aborsi dllll
 Infeksi gigi dan telinga

 Infectious but not contagious


Tipe Tetanus
• Generalized ( paling banyak ditemukan )
• Local
• Cephalic
• Neonatal
Generalized Tetanus
• Tipe paling umum
• Gejala :
Spasm, trismus (lockjaw)  mulutunya sulit terbuka akibat kontraksi
otot masseter , risus sardonicus ( wajah setan), disfagia , stiffness of
neck, opsithotonus, rigid abdomen, spasme laring dan otot nafas 
gangguan respirasi
Dapat menimbulkan kejang umum apabila bakteri sampai ke SSP
Pada saat kejang kesadaran tidak terganggu ( khas tetanus)
Autonomic over activity dan iritabilitas hiperhidrosis, drooling,
miksi dan defekasi tidak terkontrol, gangguan hemodinamik
Kejang umum dengan kesadaran tidak terganggu
 Spasme dapat berlangsung 3-4 minggu
• Kematian  gangguan respirasi
Lokal Tetanus
• Jarang fatal ( 1%)
• Gejala lebih ringan  dapat berkembang
menjadi generalized
• Gejala : kontraksi otot persisten lokal 
lokasi injury
• Dapat berkembang jadi general apabila
tidak ditatalaksana, kuman bisa pergi ke
pembuluh darah
Cephalic Tetanus
• Primary site of infection : luka akibat cedera
kepala atau infeksi telinga
• Disfungsi 1 atau lebih nervus cranialis 
umumnya nervus facialis --> kontraksi otot
wajah
• Prognosa buruk ( pada tetanus lokasi
masuknya luka mempengaruhi prognosa )
Tetanus neonatorum
• Generalized tetanus yang muncul pada
bayi baru lahir ( neonatus) akibat tidak
adanya imunitas pasif yang diturunkan
dari ibu ( ibu tidak diimunisasi)
• Infeksi tali pusat akibat pemotongan
dengan instrumen tidak steril
Diagnosis
Biasanya hanya berdasarkan karakteristik gejala klinis

Pemeriksaan penunjang
 Kultur luka  kurang bermakna  2/3 hasil negative ( waktu
untuk kultur juga lama bisa beberapa hari  terlambat
tatalaksana)
 Tetanus antibody test ( pemeriksaaan lama dan fasilitas belum
tentu ada )
Pencegahan

Tetanus dapat dicegah dengan pemberian


imunisasi aktif
Imunisasi aktif memberikan proteksi selama 10
tahun
Imunisasi aktif
TT-2 dosis untuk ibu hamil, memberikan titer didalam
darah untuk diturunkan ke bayinya
DPT 3x (6, 10, 14 minggu setelah lahir)
DPT booster : 18 bulan
DT usia 5 tahun
TT boosters usia 10 & 16 tahun
Pencegahan
 Penanganan luka yang benar dan pemberian profilaksis
antitoksin tetanus pada luka yang rawan  luka tusuk,
luka kotor/ terkontaminasi, luka dengan benda asing,
luka bakar, luka yang terlambat ditangani ( > 4 jam)

 Penderita tetanus tidak akan menghasilkan kekebalan


terhadap serangan berikutnya  setelah recovery 
vaksin tetanus toxoid.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai