HEMATOKRIT DAN
ANTIKOAGULAN
Aldiana astuti S.ST.,M.Biomed
Hematokrit ?
• Tes hematokrit (Hct) adalah sebuah tes yang
membandingkan proporsi sel darah merah dengan
volume semua komponen darah (sel darah merah, sel
darah putih, trombosit dan plasma darah) itu sendiri
secara bersamaan.
Nilai hematokrit
• Nilai hematokrit merupakan volume semua
eritrosit dalam 100 ml darah yang dinyatakan
dalam % (persen), biasanya ditentukan
dengan darah kapiler dan vena
(Gandasoebrata, 2010)
• Nilai normal hematokrit pada laki - laki
berbeda dengan wanita. Nilai hematokrit pada
laki – laki yaitu 40 – 48% sedangkan pada
wanita 37 – 43%. Umumnya kadar hematokrit
pada wanita lebih rendah daripada laki - laki.
Nilai normal
• Nilai normal Hct :
• Pria : 40 – 48 % atau 0.40 – 0.48
• Wanita : 37 – 43 % atau 0,37 – 0,43
• Faktor in vitro :
• Pemusingan / sentrifugasi
• Antikoagulan
• Suhu dan waktu penyimpanan sampel
Faktor in vivo
• Eritrosit : Eritrosit merupakan faktor yang sangat penting
pada pemeriksaan karena sel tersebut yang diukur dalam
pemeriksaan hematokrit. Hematokrit dapat meningkat
pada polisitemia yaitu peningkatan jumlah sel darah
merah dan dapat menurun pada anemia yaitu penurunan
kuantitas sel – sel darah merah dalam sirkulasi
• Keuntungan :
Antikoagulan ini karena tidak toksis maka sering digunakan dalam unit
transfusi darah dalam bentuk ACD (Acid Citric Dextrose).
• Kerugian :
Pemakaiannya terbatas dalam pemeriksaan hematologi.
DOUBLE OXALAT
• Nama lainnya adalah anticoagulant dari Heller and Paul atau
Balanced Oxalate Mixture. Dipakai dalam bentuk kering agar tidak
mengencerkan darah yang diperiksa. Kalium oxalat menyebabkan
erythrosit mengkerut sedangkan amonium oxalat menyebabkan
erytrosit mengembang, campuran keduanya dengan perbandingan 3 :
2 maka terjadi keseimbangan tekanan osmotik eryhtrosit. Setiap 2 mg
antikoagulant ini dapat mencegah pembekuan 1 ml darah.
• Keuntungan :
Dapat digunakan dalam berbagai pemeriksaan hematologi
• Kerugian :
- Tidak dapat digunakan dalam pemeriksaan hapusan darah karena
bahan ini toksis sehingga dapat menyebabkan perubahan-perubahan
morfologi sel leukosit dan eryhtrosit.
- Tidak boleh digunakan juga pada pemeriksaan osmotik fargility.
• NATRIUM OKSALAT
• NaF dan kalium oxalat
• Trisodium citrate dihidrat