Anda di halaman 1dari 47

HEMATOLOGI LENGKAP

KELOMPOK II :
1. DJIHAN FAHIRA A. MALIK
2. FELIA A. AKASEH
3. REGITA CAHYANI SAURING
4. PRATIWI DUNGGIO
5. SITI VATRIYANI KADIR
PENGERTIAN DARAH

• Darah adalah cairan yang berwarna merah


yang terdapat pada makhluk hidup yang
berfungsi sebagai alat transportasi zat seperti
oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh dan
pertahanan tubuh dari serangan kuman.
• Darah terbagi atas 3 pengambilan yaitu :
1. Darah kapiler
2. Darah vena
3. Darah arteri
KOMPONEN DARAH

• Sel- sel darah ada dua bagian, yaitu :


A. Plasma darah
B. Sel- sel darah, dibagi 3 macam :
1. sel darah merah atau eritrosit,
2. sel darah putih atau leukosit, dan
3. keping darah atau trombosit (Fitriani, 2012).
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI

• Pemeriksaan hematologi adalah pemeriksaan


yang bertujuan untuk mengetahui kelainan dari
kuantitas dan kualitas sel darah merah, sel darah
putih dan trombosit serta menguji perubahan
yang terjadi pada plasma yang terutama
berperan pada proses pembekuan darah.
A. SECARA MANUAL
1. Hemoglobin
Hemoglobin adalah substansi yang berupa
pigmen pembawa oksigen dalam eritrosit dan
merupakan protein terkonjugasi yang terdiri
atas sebuah protein disebut globin dan
pigmen non protein heme yang mengandung
besi.
• fungsi hemoglobin diantaranya ialah sebagai
berikut (Suandana, dkk, 2011) :
1. Mengikat dan membawa oksigen dari paru-paru
ke seluruh jaringan tubuh.
2. Mengikat dan membawa karbondioksida dari
seluruh jaringan tubuh ke paru-paru.
3. Memberi warna merah pada darah.
4. Mempertahankan keseimbangan asam-basa dari
tubuh
• HAEMOMETER (Hemoglobinometer)
Haemometer sahli ialah alat pengukur kadar
hemoglobin berdasarkan cara hematin asam
dan terdiri dari alat pembanding warna,
tabung pengencer, pipet darah dan pipet
pengencer.
• Metode sahli
Prinsip dasar : Darah oleh larutah HCl 0,1 N
diubah menjadi asam hematin dan berwarna
coklat. Perubahan warna yang terjadi dibaca
dengan standar hemoglobin.
Prosedur kerja

Pra Analitik

Analitik Pasca Analitik


Nilai normal
• Pria : 13.2 - 17.3 g/100 ml darah
• Perempuan : 11.7 - 15.5 g/100 ml darah
• Bayi baru lahir : 15.2 - 23.6 g/100 ml darah
• Anak usia 1-3 tahun : 10.8 - 12.8 g/100 ml darah
• Anak usia 4-5 tahun : 10.7 - 14.7 g/100 ml darah
• Anak usia 6-10 tahun : 10.8 - 15.6 g/100 ml darah
2. Laju Endap Darah (LED)
Laju Endap Darah (LED) atau Erythrocyte
Sedimentation Rate (ESR) menyorot pada
eritrosit, yaitu menggambarkan komposisi
plasma dan perbandingan antara eritrosit
dengan plasma.
• Metode westegreen
Prinsip dari pengukuran LED dengan
menggunakan metode westergren adalah
darah vena dengan antikoagulan yang
dimasukkan ke tabung sehingga menghasilkan
pengendapan eritrosit dengan endapan
tertentu (Riyatiningsih, 2010).
• Metode wintrobe
Metode Wintrobe menggunakan tabung dengan
panjang hanya 100 mm dengan diameter lebih kecil
dari tabung Westergren standar. EDTA darah tanpa
ekstra pengencer ditambahkan ke dalam tabung dan
diikuti sedimentasi selama 60 menit. Karena tabung
Wintrobe lebih pendek dari tabung Westergren,
metode ini kurang sensitif dibandingkan metode
Westergren (Mechatronics, 2015).
Prosedur kerja

Pra Analitik

Analitik Pasca Analitik


Nilai normal
• Metode westegreen
1. Pria <15 mm/1 jam
2. Wanita <20 mm/1 jam
• Metode wintrobe
1. Pria <10 mm/1 jam
2. Wanita <15 mm/1 jam
3. Hitung Jumlah Leukosit
Hitung jumlah leukosit adalah menghitung
jumlah leukosit per milimeterkubik atau
mikroliter darah. Nilai normal : 4.000 – 10.000
mm3 darah.
• Metode kamar hitung
Prinsip metode ini adalah darah di encerkan dalam
pipet lekosit, kemudian di masukkan ke dalam
kamar hitung. Jumlah leukosit di hitung dalam
volume tertentu dengan menggunakan faktor
konversi jumlah lekosit per ul darah.
Prosedur kerja

Pra Analitik

Analitik Pasca Analitik


4. Hitung Jumlah Eritrosit
Hitung jumlah eritrosit adalah hitung jumlah
eritrosit per milimeterkubik atau mikroliter darah.
Nilai normal :
• Pria : 4,4 – 5,6 x 106 sel/μl (sel/mm3)
• Wanita : 3,8 – 5,0 x 106 sel/μl (sel/mm3)
• Metode kamar hitung
Prinsip metode ini adalah darah di encerkan dalam
pipet eritrosit, kemudian di masukkan ke dalam
kamar hitung. Jumlah eritrosit di hitung dalam
volume tertentu dengan menggunakan faktor
konversi jumlah eritrosit per ul darah.
Prosedur kerja

Pra Analitik

Analitik Pasca Analitik


5. Hitung Jumlah Trombosit
Hitung jumlah trombosit adalah menghitung
jumlah trombosit per milimeterkubik atau
mikroliter darah. Nilai normal : 150.000 –
450.000 sel/μl (sel/mm3)
• Metode kamar hitung
Prinsip metode ini adalah darah di encerkan dalam
pipet eritrosit, kemudian di masukkan ke dalam
kamar hitung. Jumlah eritrosit di hitung dalam
volume tertentu dengan menggunakan faktor
konversi jumlah eritrosit per ul darah.
Prosedur kerja

Pra Analitik

Analitik Pasca Analitik


6. Penetapan Nilai Hematokrit
Penetapan nilai hematokrit merupakan salah satu
pemeriksaan hematologi untuk mengetahui volume
eritrosit dalam 100 ml darah, yang dinyatakan dalam
bentuk satuan %. Nilai hematokrit di gunakan untuk
mengetahui ada tidaknya anemia dan digunakan
untuk mengetahui nilai eritrosit rata-rata.
Nilai normal :
• Laki-laki: 42 % - 52 %
• Perempuan : 36 % - 46 %
• Metode mikro
Pada metode ini menggunakan sampel darah
kapiler kemudian menggunakan tabung khusus yaitu
pipet kapiler hematokrit dan menggunakan alat
pembaca khusus yaitu Reader serta menggunakan
alat sentrifus khusus untuk mikrohematokrit.
Prosedur kerja

Pra Analitik

Analitik Pasca Analitik


7. Indeks Eritrosit
Indeks eritrosit adalah batasan untuk ukuran
dan isi hemoglobin eritrosit. Indeks eritrosit
dihitung dari hasil pemeriksaan hitung jumlah
eritrosit, kadar hemoglobin dan nilai
hematokrit. Nilai normal : 32 – 37 %.
• Indeks eritrosit terdiri dari :
1. Mean Corpuscular Volume (MCV) (Volume
korpuskuler rata – rata)
MCV adalah indeks untuk menentukan ukuran sel
darah merah. MCV menunjukkan ukuran sel darah
merah tunggal apakah sebagai Normositik (ukuran
normal), Mikrositik (ukuran kecil < 80 fL), atau
Makrositik (ukuran kecil >100 fL). Nilai normal : 77 –
93 fl.
2. Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)
(Hemoglobin Korpuskuler rata–rata)
Indeks MCH adalah nilai yang mengindikasikan
berat Hb rata-rata di dalam sel darah merah,
dan oleh karenanya menentukan kuantitas
warna (normokromik, hipokromik,
hiperkromik) sel darah merah. MCH dapat
digunakan untuk mendiagnosa anemia. Nilai
normal : 27 – 32 pg.
3. Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration
(MCHC) (Konsentrasi Hemoglobin Korpuskuler rata –
rata)
Indeks MCHC mengukur konsentrasi Hb rata-rata
dalam sel darah merah; semakin kecil sel, semakin
tinggi konsentrasinya. Perhitungan MCHC tergantung
pada Hb dan Hct. Indeks ini adalah indeks Hb darah
yang lebih baik, karena ukuran sel akan
mempengaruhi nilai MCHC, hal ini tidak berlaku pada
MCH. Nilai normal : 32 – 37 %.
8. Pembuatan Dan Pewarnaan Sediaan Apusan
Pembuatan preparat merupakan upaya untuk
mempermudah pengamatan suatu bahan.
Sediaan apusan merupakan pembuatan
preparat dengan menggunakan bahan berupa
zat cair. Fungsi pembuatan preparat apusan
adalah untuk mengamati sel-sel dalam cairan
tubuh yaitu darah.
Ciri-ciri Apusan Yang Baik:
• Pinggir sediaan rata tidak berlubang-lubang
• Sediaan tidak melebar sampai pinggir objek glass
• Bentuk seperti morfologi SADT
• Terdapat bagian tebal dan tipis
• Penyebaran leukosit rata
• Prinsip pewarnaan
Prinsip dari pewarnaan giemsa adalah presipitasi hitam
yang terbentuk dari penambahan larutan metilen biru
dan eosin yang dilarutkan di dalam metanol.
• Pewarnaan giemsa digunakan untuk membedakan inti
sel dan morfologi sitoplasma dari sel darah merah, sel
darah putih, trombosit dan parasit yang ada di dalam
darah.
• Pewarnaan giemsa adalah teknik pewarnaan yang paling
bagus digunakan untuk identifikasi parasit yang ada di
dalam darah.
Prosedur kerja

Pra Analitik

Analitik Pasca Analitik


9. Hitung Jenis Leukosit
Hitung jenis leukosit merupakan cara untuk
mengetahui jumlah jenis leukosit. Terdapat 5 jenis
leukosit yang masing-masing memiliki fungsinya
salah satunya melawan mikroorganisme yang
phatogen. Hasil hitung jenis leukosit memberikan
informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi dan
proses penyakit serta kelainan. Untuk mendapatkan
jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka
nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total (sel/μl).
• Jenis-jenis leukosit
1. Granulosit :
- Eosinofil
- Basofil
- Neutrofil
2. Agranulosit :
- Limfosit
- Monosit
KELAINAN (PENYAKIT) DIDALAM SEL DARAH

• Anemia
• Polisitemia
• Leukopenia
• Leukositosis
• ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura)
• Drug Induced Trombocytopenia (DIT).
1. Trombositopenia
2. Trombositosis
B. SECARA OTOMATIS
• Hematologi Analyzer
Hematology Analyzer adalah alat untuk
mengukur sampel berupa darah. Alat ini biasa
digunakan dalam bidang Kesehatan. Alat ini
dapat membantu mendiagnosis penyakit yang
diderita seorang pasien seperti anemia.
Alat yang digunakan untuk memeriksa darah
lengkap dengan cara menghitung dan mengukur
sel darah secara otomatis berdasarkan impedansi
aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel
yang di lewatkan. Mengukur sampel berupa
darah. Alat ini biasanya digunakan dalam bidang
kesehatan.. Pemeriksaan hematologi rutin
seperti meliputi pemeriksaan hemoglobin, hitung
sel leukosit, dan hitung jumlah sel trombosit.
• Cara kerja alat ini adalah darah di cuci selama
200x kemudian dicampur dengan hemolizying
kemudian akan dihitung HB dan WBC,
kemudian untuk penghitungan RBC dan
platelet darah dicuci 200x dan kemudian
semua data diolah di mikroprosesor yang
kemudian akan ditampilkan dalam display.
REFERENSI
• Arif, Mansyur. 2015. PenuntunPraktikumHematologi.
Univeristas Hasanuddin. Makassar
• Gandasoebrata, R. 2013. PenuntunLaboratoriumKlinik. Dian
Rakyat : Jakarta
• Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman
Interpretasi Data Klinik. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta
• Rusdin. 2015. PenuntunPraktikumHematologi 1. Pustaka As
Salam. Sulawesi Selatan
• Syuhada, Ayu. 2014. AnalisaDarahLengkap. Institut Sains dan
Teknologi Nasional. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai