TINJAUAN PUSTAKA
Bentuk kegiatan dalam upaya peningkatan kesehatan salah satunya adalah pelayanan
darah rutin yang di dalamnya terdapat penetapan nilai hematokrit yang digunakan untuk
mengukur derajat anemia dan polisitemia secara umum. Bahan pemeriksaan yang digunakan
2.1.1 Darah
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut
oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai tubuh dengan
nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun
sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. (7)
Darah terdiri atas 2 bagian yaitu bagian intraseluler adalah bagian cair yang di sebut
plasma dan unsur-unsur padat yang di sebut sel-sel darah. Sel-sel darah terdapat 3 jenis yaitu
Dalam setiap 1 mm3 darah terdapat sekitar 5 juta eritrosit atau sekitar 99%, oleh
karena itu setiap pada sediaan darah yang paling banyak menonjol adalah sel darah merah
Untuk pemeriksaan hematologi di laboratorium salah satu sel darah yang penting
2.1.2 Eritrosit
Sel darah merah pada dasarnya adalah suatu kantung yang mengangkut O2 dan CO2
(dalam tingkat yang lebih rendah) didalam darah. Sel darah merah tidak memilikiI nukleus,
organel, atau ribosom, tetapi dipenuhi oleh hemoglobin, yaitu molekul yang mengandung
besi yang dapat berikatan dengan O2 secara longgar dan reversibel. Karena O2 sukar larut
juga berperan dalam transportasi CO2 dan sebagai penyangga darah dengan berikatan dengan
secara reversibel dengan CO2 dan H+. (10) Gambar Eritrosit disajikan pada gambar 2.1
usia yang terbatas, yaitu sekitar 120 hari. Produksi sel darah merah (eritropoiesis) oleh
sumsum tulang, dalam keadaan normal seimbang dengan kecepatan lenyapnya sel darah
merah, sehingga hitung sel darah merah konstan. Pembentukan sel darah merah di dalam
sumsum tulang dan perkembanganya melalui beberapa tahap: mula-mula besar dan berisi
nukleus tetapi tidak ada hemoglobin, kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilagan
nukleusnya dan baru diedarkan ke dalam sirkulasi darah. Proses eritropoiesis terjadi selama 7
hari dan jumlah normal eritrosit yang dihasilkan adalah 4,5-6,5 juta/mm3 pada pria,
2.1.3 Hematokrit
Hematokrit (hct) adalah nilai yang menunjukan persentase zat padat dalam darah
terhadap cairan darah atau persentase seluruh volume eritrosit yang di pisahkan dari plasma
dengan cara memutarnya di dalam tabung khusus dengan waktu dan kecepatan tertentu yang
nilainya dinyatakan dalam persen (%). Untuk tujuan ini darah diambil dalam semprit dengan
volume yang telah di tetapkan dan dipindahkan ke dalam suatu tabung khusus berskala
sehingga harus diberi antikoagulan. Setelah tabung tersebut diputar dengan kecepatan dan
Nilai hematokrit yang rendah sering ditemukan pada kasus anemia leukemia
mengindikasi hemokonsentrasi akibat penurunan volume cairan dan peningkatan eritrosit. (15)
Hematokrit dapat diukur dengan menggunakan darah vena atau darah kapiler dengan
teknik makro maupun mikro. Dengan cara Wintrobe yang klasik darah vena yang telah
dicampur antikoagulan dimasukkan ke dalam tabung yang panjangnya 100 mm, Kemudian
disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 30 menit. Volume eritrosit dan plasma
dapat dibaca langsung pada tanda milimeter pada dinding tabung. Cara ini kurang sesuai
untuk rutin. Pada cara mikro tabung kapiler yang panjangnya 7cm dan diameter 1 mm diisi
dengan darah vena atau darah kapiler. Tabung kapiler ini disentrifugasi dengan kecepatan
11.000 rpm selama 4-5 menit dan berskala khusus. Gambar Mikrohematokrit disajikan pada
gambar 2.2
Cara mikro ini cepat dan mudah tetapi daya centrifuge harus dikontrol dan posisi
tabung saat membaca dengan skala harus tepat. Kedua teknik memungkinkan kita
memperkirakan volume leukosit dan trombosit yang menyusun buffy coat. Plasma harus pula
Hematology Analyzer. Hematology analyzer merupakan suatu alat yang digunakan untuk
memeriksa darah lengkap dengan cara menghitung dan mengukur sel darah secara otomatis
berdasarkan aliran listrik atau cahaya terhadap sel-sel yang dilewatkan. Alat ini bekerja
berdasarkan prinsip Flow cytometri. Flow cytometri adalah metode pengukuran jumlah dan
sifat-sifat sel yang dibungkus oleh aliran cairan melalui celah sempit ribuan sel dialirkan
melalui celah tersebut sedemikian rupa sehingga sel dapat lewat satu persatu, kemudian
Nilai normal hematokrit berbeda sesuai dengan usia dan jenis kelamin individu. Nilai
normal hematokrit pada bayi biasanya lebih tinggi karena bayi baru lahir banyak
mengandung sel darah merah. Hematokrit pada wanita biasanya lebih rendah daripada
pria. (2)
2. Bentuk Eritrosit
Pada keadaan anemia defisiensi zat besi dengan bentuk eritrosit yang kecil akibat
eritrosit lebih kecil. Pada keadaan anemia makrositik ukuran sel lebih besar dari normal
sintesis asam nukleat DNA terjadi pada sferositosis, thalasemia, anemia hipokrom, dan
3. Ketinggian Tempat
Orang yang tinggal di daerah pegunungan akan mempunyai nilai hematokrit yang tinggi
karena memiliki kadar oksigen rendah maka cenderung memiliki kadar hemoglobin
meningkat . (18)
4. Sentrifugasi
Tepatnya kecepatan dan lamanya sentrifugasi sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil
yang benar. Kecepatan putar sentrifugasi dan pengaturan waktu dimaksudkan agar eritrosit
5. Antikoagulan
Pada darah vena bila digunakan antikoagulan EDTA lebih dari 1,5 mg/mL dapat
2.1.4 Centrifuge
Centrifuge merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan partikel zat terlarut
dari pelarutnya berdasarkan perbedaan massa jenis dengan memberikan gaya sentrifugal.
Gaya sentrifugal diperoleh dengan cara memutar campuran yang akan dipisahkan dengan
suatu alat khusus yang disebut centrifuge. Prinsip kerja centrifuge adalah dengan adanya gaya
sentrifugal, partikel yang terlarut dalam cairan akan terlempar keluar dari pusat putaran
Dalam prosesnya, centrifuge menggunakan prinsip rotasi atau perputaran tabung yang berisi
larutan agar dapat dipisahkan berdasarkan massa jenisnya. Kecepatan putar centrifuge dan
pengaturan waktu itu sendiri dimaksudkan agar eritrosit memadat secara maksimal. Semakin
tinggi kecepatan centrifuge, semakin cepat terjadinya pengendapan eritrosit dan sebaliknya.
Semakin lama waktu sentrifugasi, semakin maksimal pula hasil yang diperoleh. Larutan akan
terbagi menjadi dua fase yaitu supernatan yang berupa cairan dan organel yang mengendap.
Peralatan centrifuge terdiri dari sebuah rotor atau tempat untuk meletakan larutan yang akan
dipisahkan. Rotor ini akan berputar dengan cepat yang akan mengakibatkan larutan akan
terpisah menjadi dua fase. Semakin cepat perputaran yang dilakukan, semakin banyak pula
pendingin agar tidak terjadi perubahan atau bahkan kerusakan pada sampel akibat suhu yang
tinggi, terlebih jika sampel hanya stabil pada suhu yang rendah. Usahakan agar tabung yang
diputar dalam centrifuge jumlahnya genap, jika memang terpaksa harus memutarnya dalam
jumlah yang ganjil, maka pergunakanlah tabung blanko yang diisi air sama tinggi dengan
tabung yang lain. Hal ini perlu untuk mencegah guncangan pada rotor centrifuge. (19)
1. Centrifuge klinis
Model biasanya adalah tabletop (bisa diletakkan di atas meja) yang dirancang untuk
pemisahan sampel urine, serum atau cairan lain dari bahan padat yang tidak larut.
Centrifuge ini biasanya berkecepatan 0-3000 rpm, dan bisa menampung sampel dari
5-100 mL.(6)
2. Micro Centrifuge
Micro Centrifuge disebut juga microfuges, memutar microtubes khusus pada
3. Specialty Centrifuge
Centrifuge yang dipakai untuk keperluan yang lebih spesifik. Seperti blood bank
centrifuges, Blood Bank Centrifuge adalah centrifuge yang dipakai di bank darah
dan serologi yang dirancang untuk memisahkan sampel serologis dalam tabung.(6)
Jenis lain adalah centrifuge berkecepatan tinggi, yaitu ultracentrifuge dan refrigerated
centrifuge. Centrifuge berkecepatan tinggi berputar pada kecepatan 0-20.000 rpm dan
ultracentrifuge berputar pada kecepatan di atas 50.000 rpm. Kebanyakan centrifuge ini
dilengkapi dengan sistem pendinginan untuk menjaga sampel tetap dingin selama
sentrifugasi.(20)
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan.
Kerangka konsep penelitian secara operasional adalah visusialisasi hubungan antara variabel-
Microcentrifuge
Hematokrit
Nilai hematokrit
diteliti. Pengertian definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan cara
2.4 Hipotesis
Ada pengaruh dari alat microcentrifuge dan centrifuge klinis terhadap hasil pemeriksaan
nilai hematokrit.