Anda di halaman 1dari 13

HEMATOLOGI & KOAGULASI DARAH_5_01311940000068

Hematologi & Koagulasi Darah


A.S. Putri, D. Hidayati, N.N. Sa’adah
Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
e-mail: d_hidayati@bio.its.ac.id, nailis@bio.its.ac.id

Abstrak— Hematologi merupakan bidang ilmu faal


yang mempelajari darah, komponen darah, mekanisme,
dan kelainan darah mulai dari penyebab, diagnosis,
pengobatan, dan pencegahannya. Darah tersusun atas
sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit),
dan trombosit. Koagulasi memiliki dua jalur yaitu
ekstrinsik dan intrinsik. Tujuan praktikum Hematologi
adalah untuk menentukan berapa lama waktu yang
dibutuhkan darah untuk menggumpal, untuk
mengetahui faktor koagulasi dan untuk menentukan Gambar 1. Jalur ekstrinsik koagulasi [5]
jumlah eritrosit dan leukosit menggunakan kamar
hitung (hemositometer). Metode yang digunakan dalam
praktikum ini adalah koagulasi darah, perhiungan
darah eritrosit dan leukosit. Pengukuran jumlah
eritrosit dan leukosit dilakukan dengan cara
pengenceran sampel darah lalu dilakukan perhitungan
menggunakan alat yang disebut sebagai hemocytometer.
Sel kemudian dihitung secara manual menggunakan
mikroskop cahaya. Hasil praktikum menunjukkan
bahwa waktu koagulasi lebih lama ditunjukkan pada
berat badan kurang, jenis kelamin perempuan dan
orang yang berpuasa. Lalu pada perhitungan eritrosit
dan leukosit terdapat beberapa probandus yang
memiliki jumlah eritrosit dan leukosit yang normal dan
tidak normal (jumlah eritrosit/leukosit lebih rendah).
Faktor yang diuji berdasarkan parameter berat badan,
jenis kelamin, nutrisi serta kondisi saat berpuasa dapat Gambar 2. Jalur intrinsik koagulasi [5]
mempengaruhi durasi koagulasi dan jumlah eritrosit Jalur koagulasi terdiri dari 2 jalur, yaitu jalur intrinsik
serta leukosit. dan ekstrinsik. Jalur intrinsik adalah jalur yang diaktifkan
oleh trauma internal di dalam sistem vaskular terutama di
Kata Kunci— Darah, Eritrosit, Hematologi, Koagulasi, sel darah. Jalur ekstrinsik adalah jalur yang diaktifkan oleh
Leukosit trauma eksternal yang menyebabkan darah keluar dari
sistem vaskular (cedera pada jaringan atau pembuluh
I. PENDAHULUAN

H
darah). Jalur intrinsik dan ekstrinsik kemudian bergabung
ematologi adalah bidang ilmu yang mempelajari
membentuk jalur bersama dengan hasil akhir fibrin yang
darah dan kelainan yang terjadi di dalam darah.
memperkuat sumber trombosit [3].
Pemeriksaan hematologi adalah pemeriksaan yang
Pada kedua jalur, berbagai protein plasma yang berbeda
dilakukan untuk mengetahui keadaan darah dan komponen-
yang disebut faktor-faktor pembekuan darah memegang
komponennya [1]. Pemeriksaan darah atau pemeriksaan
peranan utama. Sebagian besar protein-protein ini adalah
hematologi secara umum dapat dibedakan menjadi dua
bentuk inaktif enzim proteolitik. Bila berubah menjadi
yaitu pemeriksaan hematologi rutin dan hematologi
aktif, kerja enzimatiknya akan menimbulkan proses
lengkap. Pemeriksaan hematologi rutin terdiri dari
pembekuan berupa reaksi-reaksi yang beruntun dan
hemoglobin/Hb, hematokrit (HCT), hitung jumlah sel
bertingkat [4].
darah merah/eritrosit, hitung jumlah sel darah
putih/leukosit, hitung jumlah trombosit dan indeks eritrosit.
Pemeriksaan hematologi lengkap (complete blood count)
terdiri dari pemeriksaan darah rutin ditambah hitung jenis
leukosit dan pemeriksaan morfologi sel/ sediaan apus darah
tepi (SADT)/Gambaran darah tepi (GDT)/morfologi darah
tepi (MDT) yaitu ukuran, kandungan hemoglobin,
anisositosis, poikilositosis, polikromasi [2].
HEMATOLOGI & KOAGULASI DARAH_5_01311940000068

molekul hemoglobin berikatan dengan 4 molekul O 2, satu


eritrosit dapat mentranspor sekitar satu miliar molekul-
molekul O2. Memiliki diameter +/- 7,5 μm, tebal 2,6 μm
di tepi, tebal 0,75 μm di bagian tengah. Konsentrasi normal
eritrosit dalam darah adalah sekitar 3,9-5,5 juta per
mikroliter (μL, atau mm3) pada wanita dan 4,1-6,0 juta/μL
pada pria [5], [8], [9].

Gambar 3. Faktor Koagulasi [5].


Faktor koagulasi yakni glikoprotein dengan berat
molekul lebih dari 40.000. Nomenklatur faktor pembekuan
ditulis dalam angka Romawi dengan urutan di mana
mereka ditemukan. Dalam kondisi normal, faktor
pembekuan terdapat dalam plasma dalam bentuk prekursor
inert sebagai prokoagulan atau proenzim dan diubah
menjadi enzim aktif atau sebagai kofaktor selama proses
koagulasi. Bentuk aktif ditunjukkan dengan huruf 'a' di
belakangnya. Fibrinogen, protrombin, tromboplastin
jaringan, ion Ca, prekallikrein (PK), dan kininogen dengan
berat molekul tinggi (HMWK) biasanya tidak ditulis
sebagai angka Romawi [5].
Senyawa antikoagulan merupakan senyawa yang
digunakan untuk mencegah pembekuan darah dengan cara
menghambat fungsi beberapa faktor pembekuan darah.
Senyawa antikoahulan bekerja dengan mengganggu
pematangan protein faktor pembekuan seperti trombin,
kemudian mengaktifkan antitrombin. Senyawa Gambar 4. Leukosit: Jumlah, fitur struktural, dan
antikoagulan mengikat ion Ca2+, sehingga tidak lagi fungsi utama page 242 (tipe granulosit, neutrophil,
bermuatan dan pembekuan darah akan berhenti [6]. eusinofil, basophil, agranulosit, granulosit, limfosit dan
Contohnya pada heparin, yang sebagian besar dibentuk monosit) [8]
oleh sel mast basofilik di jaringan ikat perikapiler seluruh Leukosit (WBC) meninggalkan darah dan bermigrasi ke
tubuh. Sel ini mengeluarkan heparin yang berdifusi ke jaringan di mana mereka menjadi fungsional dan
sistem sirkulasi. Sel mast terdapat banyak sekali di jaringan melakukan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan
yang mengelilingi kapiler paru dan dalam jumlah kecil di kekebalan. Leukosit dibagi menjadi dua kelompok besar,
kapiler hati. Molekul heparin ketika berikaran dengan granulosit dan agranulosit, berdasarkan kepadatan granula
antitrombin III menyingkirkan bentuk trombin bebas dari sitoplasmiknya. Bentuknyya bulat dan tersuspensi dalam
peredaran darah [7]. plasma darah, tetapi mereka menjadi amoeboid dan motil
Darah adalah jaringan ikat khusus yang terdiri dari sel setelah meninggalkan pembuluh darah dan menyerang
dan bahan cairan ekstraseluler yang disebut plasma. jaringan [8].
Didorong terutama oleh kontraksi ritmik jantung, sekitar 5 Granulosit memiliki dua jenis utama granula sitoplasma
L darah pada orang dewasa rata-rata bergerak searah dalam yang melimpah: lisosom (sering disebut granula azurofilik
sistem peredaran darah tertutup. Unsur-unsur pembentuk dalam sel darah) dan granula spesifik yang mengikat noda
yang disebut beredar dalam plasma adalah eritrosit (sel netral, basa, atau asam dan memiliki fungsi spesifik [8].
darah merah), leukosit (sel darah putih [WBC]), dan Granulosit juga memiliki inti polimorfik dengan dua
trombosit [8]. Yang terlarut dalam plasma ialah ion-ion dan atau lebih lobus yang berbeda (hampir terpisah) dan
protein-protein yang bersama dengan sel-sel darah termasuk neutrofil, eosinofil, dan basophil. Semua
berfungsi dalam regulasi osmotik, transpor dan pertahanan granulosit juga merupakan sel yang berdiferensiasi akhir
tubuh [9]. dengan masa hidup hanya beberapa hari. Kompleks Golgi
Eritrosit (sel darah merah [RBC]) adalah struktur dan RE kasarnya kurang berkembang, dan dengan sedikit
terdiferensiasi yang tidak memiliki inti dan terisi penuh mitokondria, mereka sangat bergantung pada glikolisis
dengan hemoglobin protein pembawa O 2. Sel darah merah untuk kebutuhan energinya. Sebagian besar granulosit
berfungsi mengangkut hemoglobin yang kemudian mengalami apoptosis di jaringan ikat dan miliaran neutrofil
mengangkut oksigen dari paru ke jaringan. Satu eritrosit saja mati setiap hari pada orang dewasa. Debris seluler
mengandung sekitar 250 juta hemoglobin. Karena setiap yang dihasilkan dikeluarkan oleh makrofag dan, seperti
HEMATOLOGI & KOAGULASI DARAH_5_01311940000068

semua kematian sel apoptosis, tidak dengan sendirinya


menimbulkan respons inflamasi [8].
Agranulosit tidak memiliki butiran spesifik, tetapi
mengandung beberapa butiran azurofilik (lisosom). Dibersihkan
Nukleus berbentuk bulat atau menjorok tetapi tidak Posisi ujung jari menghadap vertical dengan NaCl
ke bawah 0,9%
berlobus. Kelompok ini mencakup limfosit dan monosit
[8].
Platelet (atau trombosit) sangat kecil, tidak berinti, Pipet thoma
fragmen sel yang terikat membran hanya berdiameter 2-4
m, Trombosit berasal dari pemisahan dari ujung proses
sitoplasma yang memanjang dari sel sumsum tulang
poliploid raksasa yang disebut megakariosit. Trombosit
meningkatkan pembekuan darah dan membantu
Tetesan pertama di ujung kaca benda
memperbaiki robekan kecil atau kebocoran di dinding
dan tetesan kedua di ujung lain
pembuluh darah kecil, mencegah hilangnya darah dari
mikrovaskuler. Jumlah trombosit normal berkisar antara
150.000 sampai 400.000/μL (mm3) darah. Trombosit yang
beredar memiliki masa hidup sekitar 10 hari [8].
Tujuan dari praktikum ini untuk menentukan berapa
lama waktu yang dibutuhkan darah untuk menggumpal,
Tiap 30 detik tetesan pertama
untuk mengetahui faktor koagulasi dan untuk menentukan
diangkat dan ditarik dengan lidi atau
jumlah eritrosit dan leukosit menggunakan kamar hitung ujung jarum
(hemositometer).

I. METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat Catat waktu pertama kali terjadi


tarikan benang-benang fibrin
Praktikum ini dilakukan pada 27 September 2021
pukul 11.00 WIB – 15.00 WIB di lab Zoologi Biologi
ITS Surabaya dan disiarkan melalui Zoom Meeting
Online.
B. Alat dan Bahan
Setelah terjadi tarikan benang fibrin,
Untuk koagulasi darah, alat dan bahan yang
tarik tetesan kedua sampai terjadi
dibutuhkan yakni jarum franke, kaca benda, tusuk
benang-benang fibrin
gigi, arloji, kapas dan Alkohol 70%. Untuk
menghitung eritrosit, alat dan bahan yang dibutuhkan
yakni hemasitometer, darah probandus, larutan
hayem, kapas, kertas tisu, mikroskop, alkohol 70%,
lancet dan larutan pembilas NaCl 0,9%. Untuk
menghitung leukosit, alat dan bahan yang dibutuhkan Waktu koagulasi darah
yakni hemasitometer, darah probandus, larutan turk, didapatkan
kapas, kertas tisu, mikroskop,
C.Skema Kerja
a. Koagulasi Darah b. Penghitungan jumlah sel darah

Ujung jari ke-3 atau ke-4 Eritrosit

dibersihkan Diletakkan di
bagian stage
Alkohol 70%

Counting chamber
ditusukkan
Diatur lensa
Jarum franke objektif 5x
atau 10 x

Dihapus 2 tetes
darah yang keluar Mikroskop
pertama kali
HEMATOLOGI & KOAGULASI DARAH_5_01311940000068

Ujung counting chamber Jumlah eritrosit diketahui


diberi setetes air lalu kaca
penutup didorong hingga
daerah kotak penghitungan
tertutup
Leukosit
Diolesi alkohol
70% dan ditusuk
lanset steril Diletakkan di
bagian stage
Ujung jari

Counting chamber

Diatur lensa
Pengisapan darah dengan
objektif 5x
pipet thoma hingga skala
atau 10 x
1,0

Mikroskop

Ujung pipet dibersihkan


dan dihisap dengan larutan Dibersihkan
hayem hingga skala 101 dengan NaCl
0,9%

Pipet thoma

Pipet dipegang kedua


ujung dengan jari dan
telunjuk dan dikocok +/- 2
menit

Ujung counting chamber


diberi setetes air lalu kaca
penutup didorong hingga
3-4 tetes pertama dibuang
dan ujung pipet diletakkan ke daerah kotak penghitungan
tertutup
counting chamber saat
meletakkan larutan
Diolesi alkohol
70% dan ditusuk
lanset steril

Didiamkan 1-2 menit agar


sel-sel darah mengendap Ujung jari

Eritrosit dihitung dengan sisi


1/20 mm (kotak R) dengan Pengisapan darah dengan
rumus yaitu jumlah eritrosit pipet thoma hingga skala
dalam 5 kotak R x p x 50 1,0
HEMATOLOGI & KOAGULASI DARAH_5_01311940000068

pertama dan kedua mengandung sisa cairan jaringan


interstisial sehingga terjadi pengenceran yang dapat
menimbulkan kesalahan dalam interpretasi hasil
pemeriksaan [10]. Kemudian tetesan darah pertama
dikeluarkan di ujung kiri dan tetesan darah kedua di
Ujung pipet dibersihkan ujung kanan, hal ini dilakukan untuk memudahkan
dan dihisap dengan larutan pengamatan saat penarikan benang-benang fibrin.
hayem hingga skala 101 Kemudian dihitung waktu koagulasi, yaitu sejak
pencatatan jeluarnya tetesan darah pertama sampai
terlihat benang-benang fibrin pada tetesan kedua [11].

Parameter Berat Tabel 3.1


Pipet dipegang kedua No Probandu Berat Jenis Waktu
ujung dengan jari dan s (kg) Kelamin Koagulasi
telunjuk dan dikocok +/- 2 1 Sari 43 P 54.5
menit 2 Dewina 92 P 50
Parameter Jenis Kelamin Tabel 3.2
No Probandu Berat Jenis Waktu
s (kg) Kelamin Koagulasi
3-4 tetes pertama dibuang 1 Aisyah 85 P 3.11
dan ujung pipet diletakkan ke Dhuha
counting chamber saat 2 Rosyid 82 P 2.3
meletakkan larutan Parameter Nutrisi (Puasa/Tidak Puasa) Tabel 3.3
No Probandu Berat Jenis Waktu
s (kg) Kelamin Koagulasi
1 Aida 50 P 2.36
Didiamkan 1-2 menit agar
2 Shelly 52 P 4.38
sel-sel darah mengendap
Dari hasil pengambilan sampel darah, diketahui pada
parameter berat, Sari dengan berat 43 kg memiliki waktu
koagulasi lebih lama daripada Dewina dengan berat 92 kg.
Leukosit dihitung dengan sisi Pada parameter jenis kelamin, diketahui Aisyah Dhuha
1/4 mm (kotak W) dengan memiliki waktu koagulasi lebih lama dari Rosyid dan pada
rumus yaitu jumlah eritrosit parameter nutrisi, diketahui Shelly memiliki waktu
dalam 4 kotak W x p x 2,5 koagulasi lebih lama dari Aida.
Pada parameter berat, Sari dengan berat badan lebih
ringan diketahui memiliki waktu koagulasi lebih lama, hal
ini dikarenakan probandus dengan berat badan lebih, maka
makanan yang dikonsumsi pun lebih pula sehingga asupan
nutrisi yang didapatkan cenderung tinggi sehingga proses
Jumlah leukosit diketahui koagulasi akan semakin cepat berlangsung [12].
Pada parameter jenis kelamin, Rosyid memiliki waktu
koagulasi lebih cepat daripada Dhuha, hal ini dikarenakan
laki-laki memiliki waktu koagulasi yang lebih cepat karena
II.HASIL DAN PEMBAHASAN tidak adanya hormone estrogen yang mana hormone ini
justru ada pada perempuan. Hormon estrogen mampu
memengaruhi proses pembekuan darah dengan
A. Koagulasi Darah menghambat respon lokal peradangan melalui macrophage
Sebelum ditusuk, jari dibersihkan dengan alkohol inhibitor factor (MIF) sehingga mengakibatkan peradangan
70%, hal ini dilakukan untuk mencegah infeksi. berlebihan dan waktu yang diperlukan darah untuk
Kemudian ditusuk di bagian jari tengah/manis karena membeku menjadi lebih lama [13].
tidak terjadi kapalan yang mencegah kemungkinan Pada parameter puasa/tidak puasa, diketahui probandus
penyebaran infeksi ke seluruh tangan. Jempol dan jari yang berpuasa (shelly) lebih lama saat koagulasi daripada
telunjuk dihindari karena adanya kapalan pada jari-jari orang yang tidak berpuasa (aida), hal ini disebabkan orang
tersebut sedangkan jari kelingking dihindari karena yang berpuasa memiliki nutrisi yang kurang. Nutrisi yang
memiliki jaringan yang tipis. Tangan kiri lebih disukai berkaitan dengan proses koagulasi antara lain protein, asam
daripada tangan kanan karena pada kebanyakan orang lemak, mineral penting speerti Fe dan Zn sehingga begitu
tangan kanan adalah tangan yang lebih sering dihunakan. penting karena dapat menurunkan waktu pendarahan
Kemudian ujung jari menghadap vertikal ke bawah, hal (bleeding time). Selain itu metabolisme orang yang
ini agar tetesan darah mudah untuk dikeluarkan. Lalu berpuasa juga lebih pendek karena kadar glukosa darah
tetesan pertama dan kedua dibuang, dan dapat digunakan akan turun menjadi sekitar 3,3-3,9 mmol/L. Pasokan
tetesan darah ketiga. Hal ini dikarenakan tetesan darah glukosa diperlukan sebagai sumber energi [14].
HEMATOLOGI & KOAGULASI DARAH_5_01311940000068

Pada parameter berat badan, probandus dengan berat jaringan berbentuk ion bebas yang suatu saat bisa berikatan
badan tinggi diasumsikan memiliki asupan nutrisi yang dengan ion lainnya [19].
tinggi pula sehingga nutrisi dapat mempengaruhi koagulasi Untuk kelainan pembekuan darah diantaranya hemofilia,
darah karena bila makanan yang dikonsumsi banyak yaitu suatu penyakit pendarahan yang hamper seluruhnya
mengandung zat besi, kalsium dan vitamin K maka dapat timbul pada laki-laki. Hal ini dibsebabkan kelainan atau
mempercepat proses pembekuan darah [15]. Selain itu, defisiensi Faktor VIII. Faktor VIII terdiri atas dua
menurut [16]. Pembekuan darah juga dipengaruhi oleh komponen aktif, komponen besar dengan berat molekul
vitamin K karena vitamin ini berperan dalam pembentukan jutaan dan komponen yang lebih kecil dengan berat
protombin dan trombin. Hal tersebut terjadi karena adanya molekul sekitar 230.000. Komponen yang lebih kecil ini
faktor pembekuan faktor VII atau prokonvertin berfungsi sangat penting untuk jalur pembekuan intrinsic atau
sebagai sistem yang bekerja di dalam jalur intrinsik. defisiensi komponen inilah yang menimbulkan hemofilia
Proconvertin ini merupakan sebuah faktor koagulasi klasik. Selain itu penyakit lainnya yakni kekurangan
penyimpanan yang relatif stabildan panas dan prothrombin, faktor VII, faktor IX, dan faktor X akibat
berpartisipasi dalam Jalur koagulasi ekstrinsik. Hal ini defisiensi Vitamin K. Dalam ketiadaan vitamin K aktif,
diaktifkan oleh kontak dengan kalsium, dan bersama insufisiensi faktor koagulasi dapat menyebabkan
dengan mengaktifkan faktor III itu faktor X. Defisiensi kecenderungan pendarahan serius. Lalu ada penyakit
faktor Proconvertin, yang mungkin herediter (autosomal trombositopenia yang berarti trombosit dalam darah yang
resesif) atau diperoleh (yang berhubungan dengan bersikulasi jumlahnya sedikit sekali. Biasanya perdarahan
kekurangan vitamin K), hasil dalam kecenderungan tidak akan terjadi sampai jumlah trombosit dalam darah
perdarahan. Disebut juga serum prothrombin konversi turun di bawah 50.000/microliter. Nilai normalnya adalah
faktor akselerator dan stabil. Proconvertin merupakan salah 150.000-300.000 [5].
satu faktor pembekuan darah atau koagulasi penyimpanan
yang stabil dan panas serta ikut berpartisipasi dalam Jalur B. Eritrosit
koagulasi ekstrinsik. Proses ini melibatkan kalsium, dan Pertama, darah probandus dibersihkan alcohol 70%
bersama-sama mengaktifkan faktor II untuk mencegah infeksi lalu ditusuk ujung jari ketiga atau
Pada parameter jenis kelamin, hal tersebut terjadi karena keempat dari tangan kiri dengan jarum franke Kemudian
factor pembekuan faktor VIII atau antihemophilic faktor, ditusuk di bagian jari tengah/manis karena tidak terjadi
faktor antihemofilia A, globulin antihemofilia/ AHG). kapalan yang mencegah kemungkinan penyebaran infeksi
berfungsi sebagai sistem ekstrinsik.Antihemophilic faktor, ke seluruh tangan. Jempol dan jari telunjuk dihindari
sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil dan karena adanya kapalan pada jari-jari tersebut sedangkan
berpartisipasi dalam jalur intrinsik dari koagulasi, jari kelingking dihindari karena memiliki jaringan yang
bertindak (dalam konser dengan faktor von Willebrand) tipis. Tangan kiri lebih disukai daripada tangan kanan
sebagai kofaktor dalam aktivasi faktor X. Defisiensi, karena pada kebanyakan orang tangan kanan adalah tangan
sebuah resesif terkait-X sifat, penyebab hemofilia A. yang lebih sering dihunakan [10].
Disebut juga antihemophilic globulin dan faktor Untuk menghitung eritrosit, darah dihisap dengan
antihemophilic A. Antihemophilic faktor, merupakan salah pipet toma hingga skala 1, kemudian larutan hayem di
satu faktor pembekuan darah atau koagulasi penyimpanan hisap hingga tepat pada skala 101. Skala 1,0 atau 0,5
yang labil serta berpartisipasi didalam jalur intrinsik dari digunakan jika darah dianggap terlalu encer dan skala 0,25
pembekuan darah atau koagulasi, biasanya bertindak jika darah dianggap kental. Pada salah satu ujungnya
sebagai kofaktor didalam proses aktivasi faktor X. membesar dan sedikit lonjong. Di dalam bulatan pipet
Defisiensi merupakan sebuah resesif yang terkait dengan toma, terdapat kaca yang berwarna merah untuk eritrosit
sifat X, yang menjadi penyebab hemofilia A biasanya dan putih untuk leukosit. Pengambilan darah dengan pipet
disebut juga dengan sebutan antihemophilic globulin serta thoma cukup dengan menyentuhkan pipet pada daerah atau
faktor antihemophilic A [17]. jari yang telah berdarah, maka darah tersebut akan masuk
Pada parameter puasa, faktor jumlah nutrisi dalam dan naik ke dalam pipet karena pipet bersifat kapiler [20].
makanan yang dikonsumsi oleh tiap tiap probandus juga Larutan hayem berfungsi mengencerkan darah, sehingga
dapat mempengaruhi kecepatan koagulasi darah masing bentuk eritrosit akan terlihat jelas, sedangkan bayangan
masing probandus, terkait dengan pembentukan kalsium leukosit dan trombosit tidak akan terlihat. Larutan hayem
dan vitamin K. Semakin tinggi kandungan Ca dan K dalam memiliki komposisi Natrium sulfat kristal (5,0 gram),
tubuh, maka semakin cepat darah membeku [18]. Selain natrium klorida (1,0 gram), merkuri klorida (0,5 gram) dan
itu, koagulasi darah juga dipengaruhi oleh 13 faktor air suling (200 ml) [21]. Cairan pengencer yang dapat
internal, yaitu fibrinogen, protrombon, tromboplastin, digunakan pada darah memiliki syarat utama yaitu isotonis
kalsium, proaccelerin, obsolete, proconvetin, dengan darah, tidak harus merusak eritrosit [22]. Cairan
antihemofilikglobulin (AHG), plasma tromboplastin, faktor darah yang sering dipakai untuk menghitung sel darah
stuart-power, plasma tromboplastin antecedent (PTA), merah adalah larutan hayem. Setelah diencerkan dengan
hageman factor. faktor ion kalsium, adalah ion Ca 2+, yang larutan hayem maka pipet dikocok secara horizontal agar
mempunyai bilangan oksidasi 2 dan termasuk logam alkali. tercampur sempurna selama +/- dua menit dan dimasukkan
Dalam system periodic unsur-unsur Kalsium termasuk ke dalam bilik hitung. Tetes pertama dan kedua dibuang
dalam gol. II A. Ion Kalsium bisa berikatan dengan ion atau di teteskan pada tissu hal ini dikarenakan pada tetesan
OH- membentuk senyawa Ca(OH)2 atau calsium darah pertama dan kedua masih mengandung sisa cairan
hidroksida. Dalam tubuh ion Kalsium terdapat di dalam jaringan interstisial sehingga terjadi pengenceran yang
system pembekuan darah, yang termasuk faktor dapat menimbulkan kesalahan dalam interpretasi hasil
pembekuan faktor IV, yang ada di dalam darah dan pemeriksaan. Campuran darah dan hayem dimasukkan
sedikit kedalam hemasitometer dan dihindari adanya
HEMATOLOGI & KOAGULASI DARAH_5_01311940000068

gelembung udara, karena adanya gelembung udara probandus 2 memiliki jumlah eritrosit yang lebih banyak
membuat eritrosit sulit diamati. Haemocytometer adalah dibandingkan dengan probandus 1.
alat yang digunakan untuk pemeriksaan darah yang terdiri
dari pipet thoma, counting chamber dan kaca penutup. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, probandus 1
Kamar hitung yang sebaiknya dipakai ialah yang memakai (Dhuha, Perempuan) dengan berat badan 85 Kg memiliki
garis contohnya improved Neubauer. Luas seluruh bidang jumlah eritrosit sebesar 3.989.000, Probandus 2 (Rosyid,
yang dibagi adalah 9 mm2 dan bidang ini dibagi menjadi Laki-laki) dengan berat badan 82 Kg memiliki jumlah
Sembilan “bidang besar” yang luasnya masing-masing 1 eritrosit sebesar 5.780.000. Berdasarkan data tersebut,
mm2 . Bidang besar dibagi lagi menjadi 16 ”bidang probandus 2 memiliki jumlah eritrosit yang lebih banyak
sedang” yang luasnya masing-masing /4 x 1/4 mm2 . dibandingkan dengan probandus 1.
Bidang besar yang letaknya di tengah-tengah berlainan Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, probandus 1
pembaginya: ia dibagi menjadi 25 bidang dan tiap bidang (Aida, Perempuan) dengan berat badan 50 Kg memiliki
itu dibagi lagi menjadi 16 “bidang kecil”. Dengan jumlah eritrosit sebesar 1.555.000, Probandus 2 (Shelly,
demikian jumlah bidang kecil itu seluruhnya 400 buah, Perempuan) dengan berat badan 52 Kg memiliki jumlah
masing-masing luasnya 1/20 x 1/20 mm2. Untuk kaca eritrosit sebesar 3.890.000. Berdasarkan data tersebut,
penutup lebih tebal dan [23]. Pipet Thoma untuk probandus 2 memiliki jumlah eritrosit yang lebih banyak
pengenceran eritrosit (pipet eritrosit) terdiri dari sebuah dibandingkan dengan probandus 1.
pipa kapiler yang bergaris membesar pada salah satu ujung Hasil perhitungan darah eritrosit berdasarkan berat badan
menjadi bola. Pada pertengahan pipa kapiler itu ada garis menunjukkan bahwa probandus perempuan (Dewina)
bertanda angka ”0,5” dan ada bagian atasnya, yaitu dekat dengan berat badan 92 kg memiliki 5.110.000 sel/mm3
bola, terdapat garis bertanda “1,0”. Di atas bola ada angka lebih besar daripada probandus (Sari) dengan berat badan
lain lagi, yaitu pada garis tanda “101. Prinsip kerjanya, 43 kg memiliki 5.067.000 sel/mm3. Hal ini sesuai dengan
penghitungan konsentrasi sel pada hemasitometer literatur [24] yang mengatakan bahwa probandus yang
didasarkan pada volume di bawah kaca penutup. Satu kotak memiliki berat badan lebih besar terdapat lebih banyak
besar memiliki volume 0,0001 ml (panjang x lebar x tinggi eritrosit dibanding dengan probandus dengan berat badam
= 0,1 cm x 0,1 cm x 0,01 cm = 0,0001 cm3 = 0,0001 ml). yang lebih kecil. Hal ini disebabkan karena mereka
Hemasitometer diisi oleh gaya kapiler. Satu tetes dari memiliki volume darah dan massa hemoglobin yang lebih
larutan campuran sel yang terlarut dengan baik dipipet besar. Kedua probandus memiliki jumlah eritrosit yang
pada ujung tepi dari hemasitometer dan kemudian normal. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan
perlahan-lahan dibuang kelebihannya supaya cairan tertarik bahwa jumlah normal eritrosit pada pria sekitar 4,7 - 6 juta
masuk ke dalam ruang oleh gaya kapiler [23]. sel/mm3, dan wanita sekitar 4,2 - 5,4 juta sel/mm3 [25].
Hasil perhitungan darah eritrosit berdasarkan jenis
Tabel 3.4 Data hasil jumlah eritrosit probandus dengan kelamin menunjukkan bahwa probandus laki-laki (Rosyid)
parameter berat badan. dengan berat badan 82 kg memiliki jumlah eritrosit yang
Probandu Berat Jumlah lebih besar yaitu 5.780.000 sel/mm3 dibandingkan dengan
s (Kg) Gender eritrosit Normal/Abnormal probandus perempuan (Dhuha) dengan berat badan 85 kg
memiliki jumlah eritrosit lebih kecil yaitu 3.989.000
Sari 43 P 5.067.000 Normal
sel/mm3. Hal ini sesuai dengan literatur [26] yang
Dewina 92 P 5.110.000 Normal enyatakan bahwa jumlah eritrosit laki-laki lebih banyak
daripada perempuan karena dampak dari hormon dan
Tabel 3.5 Data hasil jumlah eritrosit probandus dengan periode menstruasi pada perempuan. Selain itu, factor
parameter gender. aktivitas dan metabolism tubuh pada laki-laki juga
Erithrocyte mempengaruhi jumlah sel eritrosit [27].
Name Weight Gender Amount Normal/Abnormal Hasil perhitungan darah eritrosit berdasarkan nutrisi
makanan menunjukkan bahwa seseorang dengan pola
Dhuha 85 P 3.989.000 Abnormal makan yang baik dan memadai kebutuhan nutrisi maka
Rosyi 82 L akan memiliki jumlah eritrosit lebih banyak. Hal ini
d 5.780.000 Normal disebabkan oleh pembentukan hemoglobin yang seimbang
dan zat besi yang cukup [28]. Anemia merupakan salah
satu penyakit yang paling banyak terjadi. Anemia adalah
Tabel 3.6 Data hasil jumlah eritrosit probandus dengan suatu keadaan dimana jumlah eritrosit yang sehat lebih
nutrisi. sedikit.
Erithrocyte Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada
Name Weight Gender Amount Normal/Abnormal sel darah merah dan dapat diukur secara kimia. Jumlah
Hb/100ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas
Shelly Abnormal(Oligocyt
pembawa oksigen ke darah. Hemoglobin mempunyai dua
(fasting) 50 kg P 1.555.000 hemia)
fungsi pengangkutan penting dalam tubuh manusia, yaitu
Aida 52 kg P 3.890.000 Abnormal pengangkutan oksigen dari paru-paru ke jaringan perifer
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, probandus 1 dan pengangkutan karbondioksida dari jaringan perifer ke
(Sari, Perempuan) dengan berat badan 43 Kg memiliki organ respirasi untuk selanjutnya diekskresikan keluar
Jumlah eritrosit sebesar 5.067.000, Probandus 2 (Dewina, tubuh. Jika kadar Hemoglobin kurang dari normal
perempuan) dengan berat badan 92 Kg memiliki jumlah (anemia), maka akan menyebabkan komplikasi termasuk
eritrosit sebesar 5.110.000. Berdasarkan data tersebut, kelelahan dan stress pada organ tubuh [29].
HEMATOLOGI & KOAGULASI DARAH_5_01311940000068

Faktor - faktor penting yang dibutuhkan dan berpengaruh Dewin 92 P


terhadap pembentukan sel darah merah dan hemoglobin a 6920 Normal
yaitu asam amino, besi (Hb), tembaga, piridoksin, kobalt, Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, probandus 1
vitamin B12, asam folat. Besi digunakan untuk produksi (Sari, Perempuan) dengan berat badan 43 Kg memiliki
heme, ±65% dari besi dalam tubuh ada didalam Jumlah leukosit sebesar 5.980, Probandus 2 (Dewina,
hemoglobin. Vitamin B12 (sianokobalamin) digunakan perempuan) dengan berat badan 92 Kg memiliki jumlah
untuk sintesis asam deoksiribonuklease (DNA) dalam eritrosit sebesar 6.920. Berdasarkan data tersebut,
pembentukan sel darah merah. Molekul besar ini tidak probandus 2 memiliki jumlah leukosit yang lebih banyak
mudah menembus mukosa saluran gastrointestinal, akan dibandingkan dengan probandus 1 [33].
tetapi harus terikat dengan glikoprotein yang diketahui Hasil perhitungan darah leukosit berdasarkan berat
sebagai faktor intrinsik untuk absorpsinya. Faktor instrinsik badan menunjukkan bahwa probandus perempuan
ini disekresi oleh sel paretal oleh mukosa lambung dan (Dewina) dengan berat badan 92 kg memiliki 6920
berikatan dengan vitamin B12 untuk melinduginya dari sel/mm3 lebih besar daripada probandus (Sari) dengan
enzim pencernaan. Setelah absorpsi dari saluran berat badan 43 kg memiliki 5980 sel/mm3. Hal ini sesuai
gastrointestinal, vitamin B12 disimpan didalam hati dan dengan literatur [34] yang menyatakan bahwa semakin
tersedia untuk produksi eritrosit baru. Asam folat berat badan seseorang maka semakin banyak pula leukosit
digunakan untuk sintesis DNA dan pematangan sel darah yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena kondisi
merah. Tembaga digunakan sebagai katalis dalam inflamasi. Jumlah leukosit normal antara 4000-11000
pembentukan hemoglobin. Kobalt merupakan mineral sel/mm3 [35].
dalam molekul vitamin B [30].
Pada hasil praktikum diketahui probandus Sari, Dewina, Tabel 3.8 Data hasil jumlah leukosit probandus dengan
dan Rosyid memiliki jumlah eritrosit yang normal parameter gender.
sedangkan probandus Dhuha, Aida, dan Shelly memiliki
jumlah eritrosit dibawah standar atau dapat mengalami Leukocyte
oligochytemia. Selain itu, kelainan pada sel darah merah Name Weight Gender Amount Normal/Abnormal
biasanya adalah pada keadaan dimana eritrosit dan/atau Dhuha 85 P 10870 Normal
masa hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi Rosyi 82 L
fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh d 4240 Abnormal
yang sering disebut anemia. Salah satu jenis anemia yang
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, probandus 1
banyak dijumpai di negara-negara berkembang adalah
(Dhuha, Perempuan) dengan berat badan 85 Kg memiliki
anemia defisiensi besi (ADB). Anemia defisiensi besi
jumlah leukosit sebesar 10.870, Probandus 2 (Rosyid, Laki-
(ADB) termasuk dalam anemia mikrositik hipokromik
laki) dengan berat badan 82 Kg memiliki jumlah leukosit
karena memiliki ukuran sel darah merah lebih kecil dari
sebesar 4.240. Berdasarkan data tersebut, probandus 1
ukuran normal dan memiliki kadar Hemoglobin (Hb) lebih
memiliki jumlah leukosit yang lebih banyak dibandingkan
rendah dari normal [31], [32].
dengan probandus 2.
B. Leukosit Hasil perhitungan darah leukosit berdasarkan jenis
Perhitungan pada leukosit memiliki prinsip yang sama kelamin menunjukkan bahwa probandus perempuan
dengan eritrosit namun yang membedakan terletak pada (Dhuha) dengan berat badan 85 kg memiliki jumlah
pengenceran, karena jumlah leukosit lebih sedikit leukosit yang lebih besar yaitu 10870 sel/mm3
dibandingkan jumlah eritrosit maka pengenceran yang dibandingkan dengan probandus laki-laki (Rosyid) dengan
dilakukan juga sedikit. Pipet thoma pada leukosit memiliki berat badan 82 kg memiliki jumlah leukosit lebih kecil
warna inti gelas putih, dan larutan yang digunakan yakni yaitu 4240 sel/mm3. Hal ini sesuai dengan literatur [35]
larutan Turk. Larutan Turk adalah larutan yang sejenis yang menyatakan bahwa probandus perempuan memiliki
dengan larutan Hayem, hanya saja fungsi dan lebih banyak leukosit daripada probandus laki-laki. Hal ini
komposisinya yang berbeda. Larutan ini digunakan untuk disebabkan karena probandus perempuan memiliki lebih
pengencer darah pada saat penghitungan sel darah putih. banyak neutrofil yang bersirkulasi, lebih sedikit limfosit,
Komposisi larutan turk terdiri dari larutan gentian violet lebih banyak monosit, ini menunjukkan wanita memiliki
1% dalam 1 mL air, asam asetat glacial 1 mL, dan 100 mL lebih banyak sistem kekebalan [36].
aquadest [33]. Selain itu, larutan Turk juga dapat
melisiskan sel lain selain sel darah putih sehingga Tabel 3.9 Data hasil jumlah leukosit probandus dengan
mempermudah saat perhitungan sel darah putih [34]. nutrisi.
Setelah darah diencerkan dengan larutan Turk, kemudian Leukocyte
darah pada pipet toma diteteskan dua tetes. Kedua tetes Name Weight Gender Amount Normal/Abnormal
tersebut dibuang. Tetes ketiga diletakkan di atas Salsabilla
hemasitometer pada ruang W. Tetesan darah yang telah Aida 50 kg P 8.375 Normal
diteteskan pada hemasitometer diamati di bawah
Shelly
mikroskop cahaya [35].
(fasting) 52 kg P 7150 Normal
Tabel 3.7 Data hasil jumlah leukosit probandus dengan
parameter berat badan. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, probandus 1
(Aida, Perempuan) dengan berat badan 50 Kg memiliki
Leukocyte
jumlah leukosit sebesar 8.375, Probandus 2 (Shelly,
Name Weight Gender Amount Normal/Abnormal
Perempuan) dengan berat badan 52 Kg memiliki jumlah
Sari 43 P 5980 Normal leukosit sebesar 7.150. Berdasarkan data tersebut,
HEMATOLOGI & KOAGULASI DARAH_5_01311940000068

probandus 1 memiliki jumlah leukosit yang lebih banyak eritrosit/ml, sedangkan probandus perempuan dengan berat
dibandingkan dengan probandus 2. badan 52 kg memiliki 3.890.000 sel eritrosit/ml.
Hasil perhitungan darah leukosit berdasarkan nutrisi Berdasarkan hasil perhitungan sel darah putih
makanan menunjukkan bahwa sel darah putih (WBC) berdasarkan parameter berat badan, probandus perempuan
dianggap sebagai biomarker inflamasi yang andal. Pola diet dengan berat badan 43 kg memiliki 6920 sel leukosit/ml,
adalah moderator yang kuat untuk inflamasi dan leukosit. sedangkan probandus perempuan dengan berat badan 92 kg
Berdasarkan tabel di atas, kemungkinan puasa memiliki memiliki 5980 sel leukosit/ml. Kemudian, hasil
angka leukosit yang lebih kecil [38]. Neutrofilia perhitungan sel darah putih berdasarkan parameter jenis
didefinisikan sebagai jumlah neutrofil yang lebih tinggi kelamin, probandus perempuan dengan berat badan 85 kg
dalam darah daripada kisaran referensi normal dari jumlah memiliki 4240 sel leukosit/ml, sedangkan probandus
neutrofil absolut [39]. Leukositosis jumlah sel darah putih perempuan dengan berat badan 82 kg memiliki 6920 sel
yang lebih tinggi dari normal. Leukosit secara teratur leukosit/ml.
meningkat jumlahnya ketika mereka melakukan tugasnya, Kemudian, hasil perhitungan sel darah putih berdasarkan
tetapi beberapa kondisi lain dapat menyebabkan parameter nutrisi makanan, probandus perempuan dengan
peningkatan [40]. berat badan 50 kg memiliki 8375 sel leukosit/ml,
Kelainan yang berhubungan jumlah leukosit yakni sedangkan probandus perempuan dengan berat badan 52 kg
terdapat leukopenia. Lekopenia adalah keadaan dimana memiliki 7150 sel leukosit/ml. Hal tersebut dikarenakan
jumlah sel darah merah lebih rendah daripada normal, Terdapat beberapa faktor yang mampu mempengaruhi
dimana jumlah leukosit lebih rendah dari 5000/mm³. jumlah leukosit seperti jenis kelamin, usia, tempat
Penyebab Infeksi virus dan sepsis bakterial yang berlebihan ketinggian dan kosndisi masing-masing individu.
dapat menyebabkan leukopenia. Penyebab tersering adalah Tujuan dari praktikum ini untuk menentukan berapa
keracunan obat seperti fenotiazin, begitu juga clozapine lama waktu yang dibutuhkan darah untuk menggumpal,
yang merupakan suatu neuroleptika atipikal. Obat untuk mengetahui faktor koagulasi dan untuk menentukan
antitiroid, sulfonamide, fenilbutazon, dan chloramphenicol jumlah eritrosit dan leukosit menggunakan kamar hitung
juga dapat menyebabkan leukopenia [41]. Agranulositosis (hemositometer).
adalah sumsum tulang berhenti membentuk neutrofil,
mengakibatkan tubuh tidak dilindungi terhadap bakteri dari
agen lain yang akan menyerang jaringan. Agranulositosis
adalah keadaan yang sangat serius yang ditandai dengan DAFTAR PUSTAKA
jumlah leukosit yang sangat rendah dan tidak adanya [1] G. O. Young, “Synthetic structure of industrial plastics (Book style
neutrofil [42]. Leukositosis adalah keadaan dengan jumlah with paper title and editor),” in Plastics, 2nd ed. Vol. 3, J. Peters, Ed.
New York: McGraw-Hill (1964), 15–64.
sel darah putih dalam darah meningkat, melebihi nilai
normal. Leukosit merupakan istilah lain untuk sel darah 2] Ernawati, E., & Andreswari, D. Implementasi Case Based Reasoning
putih, dan biasanya tertera dalam formulir hasil Untuk Diagnosa Penyakit Berdasarkan Gejala Klinis dan Hasil
pemeriksaan laboratorium atas permintaan dokter [43]. Pemeriksaan Hematologi dengan Probabilitas Bayes. Rekursif: Jurnal
Informatika, 5(1). (2017).
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/article/view/1074.
[3] Grover, S. P., & Mackman, N. Intrinsic pathway of coagulation and
III. KESIMPULAN thrombosis: Insights from animal models. Arteriosclerosis,
thrombosis, and vascular biology, 39(3), 331-338. (2019).
Dari hasil praktikum, dapat diketahui bahwa durasi https://doi.org/10.1161/ATVBAHA.118.312130
waktu koagulasi yang diperlukan memiliki perbedaan pada [4] Coccheri, Sergio. "COVID-19: The crucial role of blood coagulation
and fibrinolysis." Internal and Emergency Medicine 15.8 (2020):
setiap probandus. Hal ini berkaitan dengan beberapa faktor 1369-1373. https://doi.org/10.1007/s11739-020-02443-8
seperti factor berat badan, jenis kelamin, nutrisi, serta [5] Hall, J. E., & Hall, M. E. (2020). Guyton and Hall textbook of medical
kondisi puasa. Diketahui bahwa jenis kelamin laki-laki, physiology e-Book. Elsevier Health Sciences.
[6] Rohmah, M. K. (2019). Uji Aktivitas Antikoagulan Ekstrak Alkaloid
probandus dengan berat badan lebih besar, atau probandus Toral daun Alpukat (Persea americana Mill) secara In Vitro. Journal
yang sedang tidak berpuasa cenderung memiliki durasi of Pharmaceutical Care, 2(1). https://doi.org/10.36932/jpcam.v2i1.16
koagulasi darah yang lebih singkat dibandingkan dengan [7] Hemker, H. C. (2016). A century of heparin: past, present and future.
orang dengan jenis kelamin wanita, berat badan yang kecil, Journal of Thrombosis and Haemostasis, 14(12), 2329-2338.
https://doi.org/10.1111/jth.13555
atau berpuasa. Pengukuran jumlah eritrosit dan leukosit [8] L Mescher, A. (2018). Junqueira’s Basic Histology Text and Atlas,
dilakukan dengan cara pengenceran sampel darah lalu FIFTEENTH.
dilakukan perhitungan menggunakan alat yang disebut [9] Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., & Reece, J.
B. (2017). Campbell biology. Pearson Education, Incorporated.
sebagai hemositometer. [10] Laisouw, A. J., Anggaraini, H., & Ariyadi, T.. PERBEDAAN KADAR
Pada perhitungan sel darah, probandus perempuan GLUKOSA DARAH TANPA DAN DENGAN HAPUSAN KAPAS
parameter berdat badan dengan berat badan 43 kg memiliki KERING METODE POCT (Point-Of-Care-Testing). In PROSIDING
SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL (Vol. 1, No. 1). 2017.
5.110.000 sel eritrosit/ml, sedangkan probandus perempuan https://jurnal.unimus.ac.id/
dengan berat badan 92 kg memiliki 5.067.000 sel [11] Iba, T., Di Nisio, M., Thachil, J., Wada, H., Asakura, H., Sato, K., &
eritrosit/ml. pada probandus dengan parameter jenis Saitoh, D. (2018). A proposal of the modification of Japanese Society
kelamin perempuan dengan berat badan 85 kg memiliki on Thrombosis and Hemostasis (JSTH) disseminated intravascular
coagulation (DIC) diagnostic criteria for sepsis-associated DIC.
3.989.000 sel eritrosit/ml, sedangkan probandus laki - laki Clinical and Applied Thrombosis/Hemostasis, 24(3), 439-445.
dengan berat badan 82 kg memiliki 5.780.000 sel https://doi.org/10.1177/1076029617720069
eritrosit/ml. Berdasarkan hasil perhitungan sel darah [12] Rahayu, E. T., Arjana, A. Z., Juwariyah, J., Mulyaningrum, U., &
Irfan, R. M. (2017). PROFIL KOAGULASI PASIEN PENDERITA
merah, probandus parameter nutrisi makanan perempuan DIABETES MELLITUS DI RS X, KEBUMEN, JAWA TENGAH.
dengan berat badan 50 kg memiliki 1.555.000 sel Biomedika, 9(1). https://doi.org/10.23917/biomedika.v9i1.4345
HEMATOLOGI & KOAGULASI DARAH_5_01311940000068

[13] Faranita, Tri, Yunnie Trisnawati, and Munar Lubis. "Gangguan [29] Oktavia, Sri, Helmi Arifin, and Eddy Duarto. "Pengaruh Pemberian
koagulasi pada sepsis." Sari pediatri 13.3 (2016): 226-32. Ekstrak Etanol Daun Sisik Naga (Pyrrosia piloselloides (L.) M. G
https://doi.org/10.14238/sp13.3.2011.226-32 Price) Terhadap Waktu Pendarahan, Waktu Pembekuan Darah dan
[14] Nia Ariska Purwanti, Ni Wayan, I. Nyoman Jirna, and Ida Ayu Made Jumlah Trombosit Mencit Putih Jantan." Jurnal Farmasi Higea 9.1
Sri Arjani. "Analisis Hubungan Kadar Gula Darah Puasa dengan (2017): 48- 55.
Kadar Kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) pada Pasien [30] Maryati, Heni. "Hubungan Kadar Kolesterol Dengan Tekanan Darah
Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUP Sanglah." Meditory The Journal of Penderita Hipertensi Di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung
Medical Laboratory 4.2 (2016): 65-71. Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang the Correlation of Cholesterol
https://doi.org/10.33992/m.v4i2.38 Levels with Blood Pressure Hypertension Patients in Sidomulyo
[15] Fox, Stuart Ira. "Human physiology, (2002)." China: Mc Graw Hill Rejoagung Village Distric." Jurnal Keperawatan 8.2 (2017): 127-137.
Higher Education, Eleventh. [31] Young, G. O., and J. Peters. "Synthetic structure of industrial plastics
[16] George, James N., ed. Platelet membrane glycoproteins. Springer (Book style with paper title and editor)." (1964): 15-64.
Science & Business Media, 2013. [32] Sabiston, David C. "Buku Ajar Bedah." EGC, 1995.
[17] Bakta, I. M. "Hematologi Klinik Ringkas (pp. 1-2, 9, 11), Penerbit [33] Johri, Parul, et al. "An insight into blood clotting disorders in humans."
Buku Kedokteran." EGC. Jakarta (2006). Journal of Computational Biology and Bioinformatics Research 3.1
[18] Keping, Y. A. N., et al. "Pulsed cold plasma-induced blood (2011): 8-14.
coagulation and its pilot application in stanching bleeding during rat [34] Schmidt-Nielsen, Knut. Animal physiology: adaptation and
hepatectomy." Plasma Science and Technology 20.4 (2018): 044005. environment. Cambridge university press, 1997.
https://doi.org/10.1088/2058-6272/aa9b79 [35] Gentry, C.G. Introduction to Instruction Development. California:
[19] Utami, Fitria Siswi, et al. "Preceptor Mentor Pembelajaran Klinik Wadsworth Publishing Company (2004).
Kebidanan dan Pencegahan Infeksi untuk Penguatan Pendidikan [36] Sacher, Ronald A. and McPherson, Richard A.Widmann's Clinical
Profesi Bidan." (2019). Interpretation of Laboratory Test. Philadelphia: F.A. Davis Company
[20] Beatrix, Shella, Gilny Aileen Joan, and Denny Ricky. "Penggunaan (2000).
Antiseptik Alkohol 70% Dan Octenidine Dihydrochloride 0, 1% Pada [37] Sloane, E., Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Buku
Prosedur Pemasangan Infus Untuk Mencegah Phlebitis." Jurnal Kedokteran (2004).
Skolastik Keperawatan 3.1 (2017): 25-25. [38] Hasin, Ardiansah. "Perbandingan Hasil Perhitungan Jumlah Trombosit
https://doi.org/10.35974/jsk.v3i1.583 Metode Manual Menggunakan Pipet Thoma Dan Tabung Reaksi."
[21] Sari, Dyah Permata, Zulfa Rufaida, and Sri Wardini Puji Lestari. Jurnal Media Laboran 7.1 (2017): 52-55.
"Nyeri persalinan." E-Book Penerbit STIKes Majapahit (2018): 1-30. [39] Maftuch, Maftuch, Happy Nursyam, and Sukarni Sukarni. "Kajian
https://doi.org/10.33992/m.v4i2.38 penggunaan Ciprofloxacin terhadap hematologi ikan botia (Botia
[22] [22] Masyhur, Adhia Dinda Sofia Afifah, Anggunmeka Luhur Prasasti, macracanthus, Bleeker) yang diinfeksi bakteri Aeromonas
and Roswan Latuconsina. "Sistem Pengenalan Pembuluh Darah Jari hydrophila." The Journal of Experimental Life Science 2.2 (2012):
Manusia Menggunakan Metode Weber Local Binary Pattern (wlbp)." 65-69. https://doi.org/10.21776/ub.jels.2012.002.02.02
eProceedings of Engineering 7.2 (2020). [40] Noradina, Noradina, Aureliya Hutagaol, and Yafrinal Siregar.
https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id "Pemberian Vitamin E terhadap Fragilitas Eritrosit pada Mencit (Mus
[23] Oktiyani, N., & Muhlisin, A. (2017). Akurasi Hitung Jumlah Eritrosit musculus, L.) yang Dipapari Tuak." Jurnal Ilmiah Keperawatan
Metode Manual dan Metode Otomatis. Medical Laboratory Imelda 3.2 (2018): 361-369.
Technology Journal, 3(2), 37-41. [41] Prakashan, Nirali. Pharmaceutical Microbiology Principles and
https://doi.org/10.31964/mltj.v3i2.166 Application. India (1998).
[24] Pearce, Evelyn Clare. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. PT [42] Zhu, Hongying, et al. "Cost-effective and rapid blood analysis on a
Gramedia Pustaka Utama, 2016. cell- phone." Lab on a Chip 13.7 (2013): 1282-1288.
[25] Ethel, Sloane. "Anatomi dan Fisiologi." Alih Bahasa James Veldman, https://doi.org/10.1039/c3lc41408f
Egc, Jakarta (2003). [42] Noercholis, Achmad, and Erwien Tjipta Wijaya. "Image Processing
[26] Goodnight, Scott H., and William Ellison Hathaway. Disorders of Pada Citra Mikroskopis Eritrosit Dengan Hemocytometer Untuk
hemostasis and thrombosis: a clinical guide. McGraw-Hill Menghitung Jumlah Eritrosit Dalam 1mm3 Darah Ikan." (2015).
Professional, 2001. [43] Baroni, Érico G., et al. "The effect of nitrogen depletion on the cell
[27] Umar, Ibnu, and Reza Widianto Sujud. "Hemostasis dan DIC." Journal size, shape, density and gravitational settling of Nannochloropsis
of Anaesthesia and Pain 1.2 (2020): 19-32. salina, Chlorella sp.(marine) and Haematococcus pluvialis." Algal
[28] Winter, William E., et al. "Clotting factors: Clinical biochemistry and Research 39 (2019): 101454.
their roles as plasma enzymes." Advances in clinical chemistry 94 https://doi.org/10.1016/j.algal.2019.101454
(2020): 31- 84. https://doi.org/10.1016/bs.acc.2019.07.008
LAMPIRAN

A. TABEL SKEMA KERJA KOAGULASI DARAH

No. Kegiatan Perlakuan


Setelah tangan disterilkan dengan
alkohol, ujung jari
dipijat kemudian tengah ditusuk
dengan jarum franke.

1. (Dokumentasi Pribadi, 2021)

Setelah tetesan pertama dan keuda


dibuang. Tetesan yang ketiga
diletakkan pada kaca obyek.

2. (Dokumentasi Pribadi, 2021)

Darah diangkat dan ditarik-tarik


3. dengan
jarum pentul hingga terlhat benang
fibrin

(Dokumentasi Pribadi, 2021)

1. Tabel Skema Kerja Perhitungan Darah Eritrosit

No. Kegiatan Perlakuan


Setelah tangan disterilkan dengan
alkohol, ujung jari
dipijat kemudian tengah
ditusuk dengan jarum
franke

1. (Dokumentasi Pribadi, 2021)


Disedot darah yang keluar dengan
pipet
thoma berwrana merah
hingga skala 1 untuk sel darah merah

(Dokumentasi Pribadi, 2021)


2.
Disedot darah yang keluar dengan
pipet
thoma berwarna putih
hingga skala 1 untuk sel
darah putih

3. (Dokumentasi Pribadi, 2021)

Untuk pengamatan sel darah merah,


darah diencerkan dengan
larutan hayem hingga skala 101

4. (Dokumentasi Pribadi, 2021)

Untuk pengamatan sel darah putih,


disedot
darah dan diencerkan
dengan larutan Turk hingga skala 11

5. (Dokumentasi Pribadi, 2021)

B. TABEL SKEMA KERJA PERHITUNGAN DARAH LEUKOSIT


No. Kegiatan Perlakuan
1. Dikocok pipet thoma dengan
membolak-balik keatas dan kebawah
agar homogen

(Dokumentasi Pribadi, 2021)


2.

(Dokumentasi Pribadi, 2021)


3.

(Dokumentasi Pribadi, 2021)

Anda mungkin juga menyukai