Anda di halaman 1dari 23

PISCES

Struktur Hewan 2020


Outline
• Sistem Integumen
• Sistem Gerak
• Sistem Pernafasan
• Sistem Pencernaan
• Sistem Sirkulasi
• Sistem Urogenital
Sistem Integumen
• Fungsi integumen ikan yang paling jelas adalah pelindung
Bentuk :
• Sekresi lendir ikan membantu menjaga permukaan kulit bebas dari pathogen dengan cara pergantian
kulit dan adanya zat antimikroba pada lendir tersebut.
• Sisik pada ikan memberikan perlindungan secara mekanis untuk melindurngi jaringan di bawahnya.
• Perlindungan dapat pula diberikan melalui pigmentasi kulit.
• Mengurangi dampak suhu pada fungsi fisiologis. Contoh : Ikan Tuna spesies tertentu dapat
mempetahankan suhu tubuh dengan bantuan jaringan pembuluh darah di kulit.
• Melindungi jaringan luar dari pembekuan. Dimiliki oleh ikan yang hidup di lautan kutub (protein
antibeku).
EPIDERMIS DERMIS
• Epidermal cell • Basement membrane
• Granular cell • Stratum spongiosum
• Club cell • Stratum compactum
• Stratum • Derma endothelium
germinativum • Hypodermis
Sistem Gerak secara umum pada vertebrata Sistem gerak pada ikan memungkinkan dirinya
merupakan kombinasi dari sistem otot dan untuk bergerak pada medium air. Medium air
sistem rangka. Otot sebagai alat gerak aktif, dan
Rangka sebagai alat gerak pasif. Organ otot
melekat pada rangka dengan dihubungkan oleh
sangat rapat, namun tidak stabil dan oleh karena
itu, ikan bergerak dengan cara membentuk
gerakan mengombak (Undulation).
Sistem Gerak
tendon.
Berbicara tentang struktur pisces, ada 3
klasifikasi yang berbeda secara struktur.
Mewakili takson di bawahnya, maka
dapat dibagi menjadi 3.
1. Agnathans
2. Chondrichtyeans
3. Teleost

Hal penting lain berkenaan dengan struktur


sistem gerak ikan, adalah kemampuan untuk
mengapung (Buoyancy). Kemampuan
mengapung pada tubuh ikan merupakan
sesuatu yang dapat dikontrol. Sehingga
terdapat organ penting yang melakukan fungsi
kemampuan mengapung (kantung udara, dan
lemak). (lihat pada penjelasan struktur
pencernaan pisces).
Struktur rangka ikan berbeda pada ketiga kelompok takson.
Agnathans dan Chondrichtyean memiliki struktur tulang yang belum
tersifikasi sempurna (tulang rawan) atau kartilago. Sedangkan
rangka ikan Actinopterigii memiliki rangka yang terosifikasi dengan
sempurna (tulang keras). Pada praktikum ini akan didalami struktur
ikan tulang keras. Informasi untuk struktur rangka Agnathans dan
Chondrichtyean bisa dilihat secara lengkap pada buku The
Dissecttion of Vertebrae (Luliis dan Pulera, 2007).
Secara umum, endoskeleton pada anggota pisces, walaupun berbeda
struktur penyusunnya tetap memiliki peran yang sama, yaitu sebagai
Rangka Actinopterigii (Teleost) secara umum dapat dibedakan menjadi 3
pembentuk struktur tubuh, alat gerak pasif, dan tempat untuk melekatnya
bagian, yaitu rangka aksial (Vertebrae, caudal fin, dorsal fin, neural spine, dan
otot-otot pada sistem gerak. Sebagai contoh bahwa otot aksial selalu
tulang rusuk). Rangka appendicular terdiri atas pectoral fin, pervic fin, dan anal
melekat pada miosepta yang di mana miosepta selalu melekat pada setiap
fin. Tengkorak, terdiri atas berbagai macam tulang yang Menyusun.
ruas kolom dari rangka aksial (Vertebrate/notochord).
Seperti halnya tulang
tengkorak, tersusun atas
banyak tulang yang
dihubungkan oleh sendi.
Fungsi dari susunan
tengkorak adalah untuk
melindungi otak, indra
penglihatan, dan saluran
respirasi (tulang
operculum).
Struktur otot pada ikan mendukung pergerakannya di dalam air.
Gerakan mengombak (undulate) merupakan hasil dari Gerakan
otot aksial. Sedangkan keseimbangan renang dan pergerakan
arah dibantu dengan otot yang menggerakkan sirip appendicular
dinamakan otot apendikular (Appendiccular muscularis).

Struktur otot aksial terdiri atas otot yang memiliki


struktur ber-ruas. Struktur ruas ini dinamakan
myomere, sedangkan jaringan ikat yang
menghubungkan atarstruktur tersebut dinamakan
myoseptum, myoseptum ke bagian dalam
terhubung dengan ruas vertebrae (axial column).
Struktur ruas ini memungkinkan otot untuk
melakukan pergerakan mengombak (undulation).

Otot aksial ikan memasok kekuatan pendorong utama untuk penggerak dan,
Pada ikan, otot apendikularis terletak pada
tidak mengherankan, merupakan bagian terbesar dari otot-otot tubuh. Dilihat
permukaan punggung dan perut sirip dari girdle ke
dari permukaan lateral, miomer terlipat menjadi balok zigzag yang sering terlihat
pterygiophores. Secara embriologis, ini muncul
berbentuk V atau W. Serat otot yang membentuk miomer pendek, tetapi bentuk
dari miotom yang tumbuh ke sirip dan
lipatan dari setiap miomer ini meluas ke beberapa segmen aksial, menjadikannya
berdiferensiasi menjadi massa otot punggung dan
dapat mengontrol gerakan tubuh meliuk yang diperpanjang. Kontraksi yang
perut. Otot punggung mengangkat sirip; otot
menyebar di dalam otot aksial bergantian dari sisi ke sisi, membuat gelombang
perut mengangkat atau menurunkan sirip.
lateral. Tekukan kuat yang dihasilkan oleh otot aksial ini bertanggung jawab
Kadang-kadang, otot-otot ini menghasilkan selip
untuk mengembangkan daya dorong lateral tubuh terhadap air dan mendorong
otot yang berbeda yang membantu rotasi sirip.
ikan ke depan. Ruas aksial, baik itu kolom vertebral bersendi atau notochord
Dibandingkan dengan otot aksial yang masif, otot
fleksibel, mengikat otot-otot ini dan bertindak sebagai sumbu kompresi.
sirip ikan relatif kecil.
Sistem Pernapasan Insang

• Tapis Insang
• Lengkung insang
• Filamen
– Lamela
Histologi Insang
1. Lamela primer
2. Lamela sekunder
3. Sel Epitel
4. Sel Mukus
5. Sel pilar
6. Lacuna
7. Eritrosit
8. Sel basal
9. Sinus Venosus Central
Alur pernapasan

1. Mulut
2. Operkulum
3. Lamela
4. Keluar
Sistem Pencernaan pada Ikan
• Sistem pencernaan (digestive system) adalah
sistem yang terdiri dari saluran pencernaan dan
organ-organ lain yang membantu tubuh memecah
dan menyerap makanan.
• Sistem pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian,
yaitu saluran pencernaan (Tractus digestivus) dan
kelenjar pencernaan (Glandula digestoria).
• Saluran pencernaan terdiri dari: mulut, rongga
mulut, faring, esofagus, lambung, pilorus, usus,
rektum dan anus.
• Kelenjar pencernaan terdiri dari: hati dan pankreas
yang berguna untuk menghasilkan enzim
pencernaan yang nantinya akan bertugas membantu
proses penghancuran makanan.
• Fungsi sistem pencernaan: Cutaway
Left lateral
viewview
of the
of the
female
male
perch
perch
perch
with
in inright
body
leftlateral
wall
lateral
cutview,
view,
awaytototoreveal
reveal
revealstructures
structures
pharynx and
ofofthe
pleuroperitoneal
thepharynx
pharynxand
andpleuroperitoneal
cavity (Iuliis and
pleuroperitoneal
1. Mencerna bahan makanan cavity. Ovarycavity
has been
(Iuliis
Pulera,
removed
and2007)
Pulera,
(Iuliis
– Dissection
2007)
and Pulera,
– Dissection
of 2007)
Vertebrates
of
– Dissection
Vertebratesof Vertebrates

2. Osmoregulasi
3. Sekresi hormon yang terlibat dalam regulasi
pencernaan, metabolisme, dan fungsi tubuh
lainnya
Fujaya, 2004; Iuliis and Pulera, 2007; Ostander, 2000
Mouth, oral cavity, and pharynx

The first region of the digestive system


includes the mouth, oral cavity, and
pharnyx. After food is swallowed it
enters the alimentary canal proper and
proceeds via the esophagus to the
stomach followed by the intestine.

Organs associated with the alimentary


canal that provide secretions and are
critical for normal functions include the
liver, associated gall bladder, and the
pancreas.

Esophagus

The esophagus functions as a conduit leading to the stomach and


remainder of the alimentary canal.
The esophagus offish is short and characterized by the presence
of longitudinal folds that allow for expansion to accommodate
the passage of large food items.
Iuliis and Pulera, 2007; Ostander, 2000
Stomach
A functional stomach is also lacking in larvae of
virtually all fish.

The shape of the stomach has been modified


Intestine
and can be in the shape of simple tubes that are
The intestine is the principal site of digestion and its structure is highly
straight or curved, sac-like structures, or various
variable corresponding with the wide diversity of feeding habits and
other configurations.
functional demands (Figure 11.3).
The most visible difference among fish is the length of the intestine
In some species the stomach has a diverticulum
(from the pyloric sphincter to the anus).
that is often called a gastric cecum.
Pyloric ceca are unique to fish, are not seen in any other vertebrates,
The walls of the stomach are thick, particularly in
and can exist as separate structures (salmonids, centrarchids) (Figure
the distal (pyloric) region and are generally
11.4)
folded, allowing for distention.
Iuliis and Pulera, 2007; Ostander, 2000
Sistem Sirkulasi

• Sistem sirkulasi tertutup


• Pola sirkulasi tunggal
• Terdiri dari : dua ruang jantung (1 atrium & 1
ventrikel), darah, & pembuluh darah

(Reece et al 2014)
Jantung
African catfish
(Clarias gariepinus)
Secara umum
• Berbentuk asimetris
• Terletak di bagian caudal insang
• Tertutup oleh lapisan pericardium
• Terdiri dari bagian :
- Atrium
- Ventrikel
- Sinus venosus
Bagian-bagian jantung C. gariepinus saat dilakukan - Bulbus arteriosus / Conus arteriosus
pembedahan :
A = Sinus venosus
B = Atrium
C = Ventricle
(Zakariah et al 2017)
Jantung
Bulbus arteriosus dan Conus arteriosus sama-sama berfungsi untuk mereduksi tekanan
yang ditimbulkan oleh kontraksi ventrikel, sehingga mencegah kerusakan kapiler insang
yang berdinding tipis

Skema jantung pada Teleost Skema jantung pada Elasmobranchii


Bulbus arteriosus tidak memiliki Conus arteriosus memiliki banyak
vulva vulva dan otot

(Randall, 1968; Zakariah, 2017)


Pembuluh Darah

(Iullis and Pulera, 2007)


Darah
Plasma darah
Sel darah merah :
- mempunyai inti sel
- berwarna merah kekuningan
- berbentuk oval dan tipis
Sel darah putih :
• tak berwarna
• berbentuk lonjong hingga bulat
Urogenital
1. Liver
2. Ventrikulus
3. Instestitum
4. Jantung/cor
5. Gelembung renang
6. Ginjal/renal
7. Testis
8. Ureter
9. Efferent duct
10. Kandung kemih
11. Insang
Gonad
References:
• Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan: Dasar Pengembangan Teknik Perikanan.
Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Hal: 116-130.
• Iuliss, G. D., Pulera, D. 2007. The Dissection of Vertebrates: A Laboratory
Manual. Elsevier: Academic Press. 77-87.
• Ostrander, G. K. 2000. The Laboratory Fish. Elsevier Ltd. All.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai