Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

NAMA :Alif aprilianto

NIM :A1H121181

KELAS :F (SMESTER 4)

1. Jelaskan bagaimana mekanisme kontraksi otot!


2. Jelaskan mekanisme terjadinnya keram!
3. Jelaskan fungsi, bentuk, dan struktur tulang!
4. Jelaskan macam, fungsi, sifat otot!
5. Jelaskan terkait sikap anatomis tubuh manusia!

JAWAB

1. Mekanisme kontraksi otot dimulai dari sistem saraf pusat sebagai pusat kendali


tubuh. Sistem saraf pusat, baik otak maupun sumsum tulang belakang mengeluarkan
impuls atau potensial aksi ke neuron motorik. Potensial aksi kemudian akan menjalar
hingga ke ujung serat otot memicu pelepasan asetilkolin. Selain perangsangan saraf,
berbagai faktor lain dapat mempengaruhi kinerja kontraksi otot rangka. Panjang awal
otot, yang berkaitan dengan jumlah jembatan silang yang dapat dihasilkan oleh
tumpang tindih (overlapping) filamen aktin dan miosin merupakan faktor yang
mempengaruhi kekuatan kontraksi otot rangka.
2. Kram adalah kontraksi salah satu atau beberapa otot yang tidak

disadari yang terjadi terus menerus (spasme otot) dan tidak mengalami
relaksasi. Selama kram, otot tiba-tiba berkontraksi (memendek), yang
menyebabkan rasa nyeri, Kram dapat terjadi pada setiap otot rangka.
Kram dapat melibatkan sebagian atau seluruh otot, atau beberapa otot
dalam satu kelompok
3. Fungsi tulang
 Penyediaan situs pelindung untuk jaringan khusus seperti sistem pembentuk darah
(sumsum tulang)
 Mengatur tingkat kalsium dan fosfat dalam cairan tubuh yang beredar
 Alat gerak pasif
 Dukungan struktural untuk aksi mekanis jaringan lunak, seperti kontraksi otot dan
perluasan paru-paru
 Perlindungan organ dan jaringan lunak, seperti pada tengkorak
 Penunjang dan pemberi bentuk tubuh
 Tempat pembentukan sel-sel darah
 Tempat melekatnya otot

Bentuk tulang

Tulang pipa (seperti tulang hasta dan tibia)

Tulang pipih (seperti tulang rusuk & dada)

Tulang pendek (seperti tulang telapak tangan, pergelangan tangnan)

Tulang tak beraturan (seperti tulang rahang, ruas tulang belakang) dan letaknya di
bagi 2 yaitu tengkorak (bagian kepala) dan rangka badan.

Tulang pipa atau tulang panjang berbentuk seperti pipa yang berongga. Tulang
pendek memiliki bentuk seperti kubus. Tulang pipi bentuk lempengan yang berfungsi
sebagai pelindung.

Berdasarkan penyusunnya tulang dibedakan menjadi tulang rawan (kartilago) dan


tulang keras. Tulang rawan bersifat lentur dan hanya terdapat di beberapa tempat
seperti hidung dan telinga. Sementara itu, tulang keras bertekstur keras serta tidak
lentur. Tulang keras memiliki fungsi sebagai penyusun rangka tubuh dan anggota
gerak.

Struktur tulang

1.Tulang kompakta

Tulang kompakta merupakan tulang yang terdiri dari sistem-sistem Harvesian


atau osteon yang tersusun padat. Pada bagian tengan sistem Harvesian terdiri
dari sebuah saluran yang dikelilingi oleh cincin-cincin konsentris di sela-sela
matriks. Diantara lamelae terdapat sel-sel tulang (osteosit) yang berada
pada lakuna, yang mana Lakuna memiliki hubungan dengan kanal Harvesian
melalui saluran kecil yang disebut kanalikuli.

2.Tulang spongiosa

Tulang spongiosa merupakan tulang yang lebih ringan dan tidak sepadat tulang
kompakta. Tulang spongiosa disusun oleh kavitas yang mana kavitas itu sendiri
tersusun dari lempengan trabekula yang dihubungkan oleh kanalikuli dengan
ruang-ruang kecil ireguler berisi sumsum tulang. Trabekula dan kavitas disusun
longgar dan tidak beraturan tetapi strukturnya justru berfungsi memaksimalkan
kekuatan tulang, yang mana struktur ini dapat menyesuaikan diri dengan
tekanan fisik pada tulang serta tidak kaku.
4.Fungsi otot

a. melakukan Gerakan tubuh

b. mengatur postur tubuh

c. menjaga keseimbangan

d. mendukung peredaran darah manusia

e. membantu proses pernafasan

f. mendukung proses pencernaan

sifat otot

Otot memiliki sifat atau karakter dalam menjalankan fungsinya atau tugasnya sebagai
alat gerak aktif. Dimana, secara umum ada empat sifat otot yang penting antara lain:

 Iritabilitas yaitu kemampuan otot merespon rangsangan tertentu karena ujung saraf
ada pada sistem ini.

 Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk dapat berkontraksi atau memendek


karena pergerakan serat otot yang tumpang tindih.

 Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dari ukuran normalnya.

 Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali ke bentuk asalnya setelah


memanjang.

5.sikap anatomis

stilah Sikap Anatomi dalam bahasa medis. Anatomi berasal dari bahasa latin ana =
bagian, tomi = iris/potong. Anatomi adalah yang mempelajari bentuk susunan tubuh baik
secara keseluruhan maupun bagian - bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan
yang lainnya.

Superior = Bagian Atas


Inferior = Bagian Bawah
Anterior = Bagian Depan
Posterior = Bagian Belakang
Internal = Bagian Dalam
Eksternal = Bagian Luar
Dextra = Bagian Kanan
Sinistra = Bagian Kiri
Lateral = Bagian Samping
Medial = Bagian Tengah
Sentral = Bagian Pusat
Perifer = Bagian Tepi
Profunda = Dalam
Superfisial = Dangkal
Ascendens = Bagian yang Naik
Descendens = Bagian yang Turun
Cranial = Bagian Kepala
Caudal = Bagian Ekor
Ventral = Bagian Depan Ruas Tulang Belakang
Dorsal = Bagian Belakang Ruas TUlang Belakang
Viscral = Selaput Bagian Dalam
Parietal = Selaput Bagian Luar
Transversal = Melintang
Longitudinal = Membujur
Proximal = Mendekati Bagian Tubuh
Distal = Menjauhu Bagian Tubuh
Palmar = Ke arah Palmaris Manus (Gerak Atas)
Plantar = Ke arah Plantar Pedis (Gerak Bawah)
Ulnar = Ke arah Ulna (Hasta)
Radial = Ke arah Radius (Pengumpil)
Tibbial = Ke arah Tibia (Kering)
Fibular = Ke arah Fibula (Betis)
○ Garis - garis dalam sikap
vertikal = garis yang membagi dextra dan sinistra
horizontal = garis yang membagi superior dan inferior
○ Arah Gerakan
Flexio = membengkokan atau melipat sendi
Extensio = meluruskan kembali sendi
Abduksio = gerakan menjauhi badan
Adduksio = gerakan mendekati badan
Rotasi = gerakan memutar sendi
Circumduksi = gerakan dimana ujung distal membentuk satu lingkaran, sedangkan ujung
proximalnya tetap

Anda mungkin juga menyukai