Anda di halaman 1dari 11

Keterampilan Belajar Motorik

Di ajukan untuk memenuhi tugas dosen mata kuliah belajar motorik

Dosen : Bangkit Yudho Prabowo,M.Or.

DiSusun oleh :

Alif Aprilianto (A1H121181)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universias jambi
Jambi
2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, penyusunan


makalah ini berhassil di selesaikan dengan baik. Penyusunan makalah ini di
maksudkan untuk menyajikan pokok-pokok tentang materi keterampilan belajar
motorik.

Materi sajian dalam makalah ini disusun berdasarkan teori dari para ahli,
kemudian sudah barang tentu dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan
dan kelemahan kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak sangat
diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah untuk selanjutnya,
Semoga makalah ini bermanfaat.

Jambi, 4 Desember 2022

penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 latar belakang............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................2

A.Pengertian keterampilan motorik.....................................................................2

B. Ciri-Ciri Keterampilan Motorik......................................................................2

C.Usia-Usia Mencapai Tingkat Motorik..............................................................3

D. Usaha-Usaha mengembangkan kerterampilan Motorik..................................3

BAB 3 PENUTUPAN..............................................................................................4

A. Kesimpulan................................................................................................4

BAB 4 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................4


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Dalam kehidupan manusia, berketrampilan motorik memegang peranan yang
sangat pokok. Seorang anak kecil sudah harus menguasai berbagai keterampilan
motorik, seperti mengenakan pakaian sendiri, mempergunakan alat-alat makan,
mengucapkan bunyi-bunti yang berarti, sehingga dapat berkomunikasi dengan
saudara-saudara dan lain sebagainya. Pada waktu masuk SD anak memperoleh
keterampilan-keterampilan baru, seperti menulis dengan memegang alat tulis dan
membuat gambar-gambar; keterampilan ini menjadi bekal dalam perkembangan
kognitifnya. Sewaktu anak di sekolah menengah, dia masih mendapat pelajaran
mengembangkan keterampilan motorik, seperti berolahraga. Banyak pula tersedia
kursus-kursus yang mengajarkan berbagai keterampilan motorik seperti
mengendarai mobil, mengetik, menjahit dan seterusnya.

Demikian pula dengan sikap, orang yang bersikap tertentu cenderung menerima
atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu, berguna atau
berharga atau tudak bagunya. Bila obyek dinilai “baik untuk saya”, dia
mempunyai sikap positif: bila obyek dinilai “jelek untuk saya”, dia mempunyai
sikap negative. Sikap merupakan kemampuan internal yang berperan sekali dalam
mengambil Tindakan, lebih bila terbuka berbagai kemungkinan untuk bertinak,
orang yang memiliki sikap jelas, mampu untuk memilih secara tegas diantara
berbagai kemungkinan. Dalam sikap di bedakan tiga aspek, yaitu aspek kognitif,
aspek afektif dan aspek konatif. Mengambil sikap, bertahan dalam sikap tertentu
atau berubah sikap, semuanya memegang peran penting dalam kehidupan manusia
dan merupakan energi mental.

1
1.2 Rumusan Masalah
a) Pengertian keterampilan motorik
b) Apa saja ciri-ciri keterampilan motorik
c) Usia mencapai tingkat motorik
d) Usaha untuk mengembangkan keterampilan motorik

1.3 Tujuan
a) Mengetahui pengertian ketreampilan motorik
b) Mengetahui ciri-ciri keterampilan motorik
c) Mengetahui usia mencapai tingkat motorik
d) Mengetahui usaha mengembangkan keterampilan motorik
BAB 2
PEMBAHASAN

A.Pengertian keterampilan Motorik


Keterampilan motorik merupakan suatu keterampilan dalam melakukan/
melaksanakan (execute) yang menunjukkan suatu susunan keterampilan yang
tinggi dalam arti perbuatan yang dimiliki siswa secara spesifik, lancar dan
efisien seperti meyetir mobil, naik sepeda. Adanya keterampilan motorik ini
menuntut kemampuan untuk merangkai sejumlah gerak-gerik jasmani, sampai
menjadi suatu keseluruhan yang dilakukan dengan genjar dan luwes, tanpa
perlu memikirkan lagi secara mendetail apa yang dilakukan. Belajar
keterampilan motorik ini mengutamakan Gerakan otot, urat dan persendian
dalam tubuh, namun diperlukan peralatan melalui alat-alat indra dan
pengolahan secara kognitif yang melibatkan pengetahuan dan pemahaman.
Karena kompleksitas ini, belajar keterampilan motorik oleh sejumlah ahli
psikologi belajar disebut perseptual motor skill atau psychomotor skill

B. Ciri-Ciri Keterampilan Motorik


Dalam teori perkembangan anak, keterampilan motorik berkordinasi dengan
otak sehingga sangat mempengaruhi kognitif (berfikir). Contoh, apabila
mereka terampil menggambar, menggunting atau menempel, maka Gerakan-
gersakan halus ini nantinya akan membantu anak lebih mudah belajar menulis.
Anak SD yang sangat kaku memegang pensil dan tulisannya tak beraturan
merupakan akibat kemampuan motorik halusnya tidak terlatih dengan baik
sejak kecil

Ciri khas dari keterampilan motorik ialah otomatisme, yaitu rangkaian gerak-
gerik berlangsung secara teratur dan berjalan dengan lancer dan supel, tanpa
dibutuhkan banyak refleksi tentang apa yang harus dilakukan dan mengapa
diikuti urutan gerak-gerik tertentu.
C.Usia-Usia Mencapai Tingkat Motorik
Perkembangan motorik pada usia (0-4 tahun) ini menjadi lebih halus dan lebih
terkordinasi dibandingkan dengan masa bayi, anak-anak terlihat lebih cepat
dalam berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan
badanya, untuk memperhalus keterampilan motorik anak-anak harus
melakukan berbagai katifitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam
bentuk permainan. Disamping itu anak-ank juga melibatkan diri dalam aktifitas
permainan olahraga yang bersifat formal seperti, senam, berenang dll.

D. Usaha-Usaha mengembangkan kerterampilan Motorik


Orang yang memiliki suatu keterampilan motorik, mampu melakukan suatu
rangkaian gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu, dengan mengadakan
kordinasi antara gerak-gerak berbagai anggota badan secara terpadu.
Keterampilan semacam ini disebut motorik, karena otot, urat dan persendian
terlibat secara langsung, sehingga keterampilan berakar dalam kerjasmanian,
belajar keterampilan motorik menuntut kemmpuan untuk merangkainkan
sejumlah gerak-gerik jasmani sampai menjadi suatu keseluruhan yang
dilakukan dengan genjar dan luwe, tanpa perlu memikirkan lagi secara
mendetailapa yang harus dilakukan.

Sedangkan menurut konsep Bloom menjelaskan bahwa terdapat pemilahan


dalam aspek keterampilan motorik (ranah psikomotorik) sebagai brikut

a) Persepsi
b) Kesiapan
c) Gerakan yang terbiasa
d) Geakan yang komplek
e) Penyesuiaan pola Gerakan
f) Kreativita
Dari uraian tersebut, nampak peranan dan wujudan dari beberapa fase dala
belajar keterampilan motorik yaitu:

1. Fase motivasi
2. Fase konsentrasi
3. Fase pengolahan
4. Fase menggali
5. Fase umpan balik
BAB 3
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah di atas maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan
motorik sangat berpengaruh pada pembentukkan karakter individu. Pengaruh
tersebut bisa berarti atau tidak, menguntungkan atau merugikan bergantung
atas kepiawaian keterampilan mempertahankan dirinya sendiri. Sebenarnya
posisi pembentukan karakter berimbang kedudukannya dengan keterampilan
motorik yang ada di dalam masyarakat, hanya kadang ada kepentingan tertentu
yang menggoyahkan kedudukan tersebut
BAB 4
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu 1999. Psikologi sosial. Jakarta: Rineka Cipta

Asmiyanto, Taufik. 2008. Menggagas Pembelajaran Aktif, http://Bloom interne.


htm

Bloom, Gardner, and Gagne, 2008. How learning occuors in the classroom,
Geneva baker, Northern Arizona University. http://Baker Theorist paper.htm

Examination Project, 2008. A constructivist learning event following Gagne’steps


of instructional design http://constructivist-Gagne1.htm

Matt Jarvis. 2007. Teori-teori psikologi. Bandung: Nusa Media& Nuansa

Roestiyah. 1989. Masalah-masalah ilmu keguruan. Jakarta: Bina Aksara.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Teori-teori belajar, http://bloom internet.

W.S Wingkel, 2005. Psikologi pengajaran. Jakarta: Gramedia

Wikipedia Bahawa Indonesia, 2008. TaksonomiBloom. http://bloom internet.

Gunarti,Winda, Suryani, Lilis, Muis, Azizah. (2010). Metode Pengembangan


Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta Universitas Terbuka.

Kiram, Yanuar, Tingakt Belajar Motorik dan Implikasinya Terhadap Proses


Belajar Mengajar, Universitas Negeri Padang, 1991

Rieder, Hermann, Bos, Klaus, Mechling, Heinz, Reischle, Klaus, Bundesinstitut


fur Sportwissenschaft, 5000 Koln 40, Hertzstrasse 1, Motorik und Bewe Roth,
Klaus, Wie verbesser man die koordinativen Fahigkeiten, im Methoden im
Sportunterricht, Ein Lehrbuch in 13 Lektionen Bielefelder Sportpadagogen,
Verlag Hofmann, 7060 Schorndorf, 1989
Schmidt A. R. (1988). Motor Control and Learning: A Behavioral Emphasis.
Edisi ke-2. Champaign Illinois: Human Kinetics Publishers, Inc.
Bahktiar, Syahrial (2010). Belajar Motorik, FIK UNP. Padang

Anda mungkin juga menyukai