Oleh :
A122008011
PASCASARJANA
SURAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan Masalah .................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN................................................................................. 4
A. Belajar Gerak........................................................................................ 4
a. Pengertian Belajar Gerak............................................................... 4
b. Tahapan Belajar Gerak.................................................................. 5
c. Belajar Gerak Dalam Pendidikan Jasmani..................................... 8
B. Informasi ............................................................................................10
C. Atensi ............................................................................................15
D. Persepsi ............................................................................................17
a. Pengertian Persepsi ....................................................................... 17
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi ............................................... 18
E. Memori ............................................................................................19
a. Pengertian Memori........................................................................ 19
b. Jenis-jenis Memori......................................................................... 20
c. Tahap-tahap Memori ..................................................................... 21
F. Pemrosesan Informasi, Atensi, Persepsi, Memori dalam Belajar
Gerak .................................................................................................... 22
BAB III. PENUTUP ........................................................................................ 24
A. Kesimpulan .......................................................................................... 24
B. Saran ............................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
harus mampu memberikan latihan dan kesempatan kepada peserta didik untuk
dapat menguasai dan memiliki keterampilan dalam mengantisipasi gerakan
yang mungkin terjadi selama pembelajaran gerak. Bagaimana pemrosesan
informasi dalam belajar gerak terjadi, bagaimana informasi di proses dan
disimpan dalam memoriakan dikaji dalam makalah ini dengan harapan
hal ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi pengajar.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang sudah disampaikan, dapat ditarik rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud belajar gerak, tahapan belajar gerak, belajar gerak
dalam Pendidikan jasmani ?
C. Tujuan Masalah
3. Pengertian perhatian ?
PEMBAHASAN
A. Belajar Gerak
Gagne (1977) “Belajar gerak adalah sebagai perubahan tingkah laku atau
perubahan kecakapan yang mampu bertahan dalam jangka waktu tertentu, dan
bukan berasal dari proses pertumbuhan.”
4
5
Faktor situasi belajar merupakan salah satu faktor yang akan memberikan
pengaruh dalam proses pembelajaran gerak. Dalam belajar gerak, situasi
belajar Terkait dengan analisis kemampuan individu subyek belajar dan tugas
profil yang dilakukanya. Dengan pemahaman potensi indvidu dan tujuan yang
aman dicapai maka dapat diciptakan situasi belajar yang kondusif. Rancang
bangun yang efektif dari situasi belajar akan memberikan kontribusi yang nyata
terhadap rangkaian proses pemerolehan keterampilan gerak. Pada tahap
manapun dari rangkaian belajar gerak senantiasa dibutuhkan situasi belajar
yang kondusif. Secara khusus Drowatzky (1981) menyatakan bahwa “belajar
gerak dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan atau modifikasi tingkah
laku individu akibat dari latihan dan kondisi lingkungan”. Tugas utama dari
belajar gerak adalah penerimaan segala informasi yang relevan tentang
gerakan-gerakan yang kemudian mengolah dan menyusun informasi tersebut
yang memungkinkan suatu realisasi secara optimal(Weineck, 1983: 71).
2) Tahap Latihan
3) Tahap Otomatisasi
B. Informasi
Massaro (1975) konseptualisasi informasi pemrosesan sebagai fenomena
psikologi yang memiliki tujuan pemahaman hubungan stimulus-respon. Stimulus
menjadi fisik dan energi kimis ysng memasuki tubuh melalui sistem indra dan
respons adalah perilaku yang diamati setelah itu. Penting bagi pemahaman
rangsangan ini adalah asumsi dasar bahwa ada sejumlah tahap pemrosesan yang
terjadi antara inisiasi stimulus dan respon motorik yang dapat diamat. Informasi
itu memasuki tubuh manusia melalui sistem sesnsor, ia akan berada pada tahap
pemrosesan pertama yang beraksi dan dikirim ke tahap pemrosesan kedua.
Tindakan di setiap tahap pemrosesan membutuhkan waktu karena karakteristik
transkripsi tertentu yang dilakukan pada tahap itu. Setiap tahap diasumsikan
berturut-turut.
Meskipun dari berbagai tahap pemrosesan bervariasi bergantung pada
model pemrosesan bervariasi bergantung pada model pemrosesan informasi mana
yang anda ikuti, tema umum secara keseluruhan sangat mirip di antara yang lain.
Gambar 1. menggambarkan dalam bentuk skema, aspek-aspek dasar dari tahap
pemrosesan (Williams, 1986). Penjelasan untuk setiap tahap sebagai berikut:
11
Williams (1986)
15
C. Atensi
Perhatian diartikan sebagai “pemusatan atau konsentrasi kesadaran.”
William James (1980). Definisi ini sering ditemukan apabila seorang siswa
akan melakukan suatu gerakan dalam cabang olahraga tertentu seperti
melakukan smash dalam olahraga Bulu tangkis, maka biasanya anak tersebut
berkonsentrasi pada posisi, shuttle cook, dan arah yang akan ditujunya. Posner
(1973) mengemukakan pandangan terhadap kesadaran sebagai berikut: (a)
perilaku dikontrol oleh kesadaran (perilaku manusia seperti apa yang
“dikehendaki” oleh aktivitas kesadarannya); (b) kesadaran ialah hasil dari
perilaku (kesadaran ialah hasil dari tindakan-tindakan kita); dan (c) kesadaran tak
ada kaitannya dengan perilaku manusia (kesadaran adalah satu gejala yang
menyertai perilaku).
Sedangkan menurut Jalaludin Rahmat (2000:52), perhatian adalah proses
mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran
pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan
diri pada salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan
melalui alat indera yang Iain. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa
perhatian adalah merupakan salah satu faktor psikologis yang mempunyai sifat-
sifat yang menonjol, baik dari dalam maupun dari luar individu yang dapat
membantu dalam interaksi belajar mengajar. Yang berasal dari dalam adalah
faktor biologis, sosial, kebiasaan serta kemauan, sedangkan yang berasal dari luar
adalah gerakan dan lingkungan.
Sedangkan proses timbulnya perhatian, secara singkat oleh Dakir
(1993:14) dijelaskan sebagai berikut, yaitu pertama ada rangsangan yang
menonjol dari obyek, rangsangan diterima oleh indra, dibawa masuk ke syaraf ke
dalam otak, IaIu diserap oleh persepsi kita. Adapun obyek tersebut, dipengaruhi
oleh jenis kelamin, umur, latar belakang yang bersangkutan, ada tidaknya
prasangka, atau keinginan tertentu dan sikap batin tertentu. Dan hasil akhir
terjadilah perhatian yang berbeda-beda.
Segala sesuatu yang kita perhatikan menurut Jalaludin Rahmat,(2000:52)
ditentukan oleh faktor- faktor situasional dan personal, faktor situasional
disebut determinan perhatian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian
16
D. Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Stephen P. Robbins (2005) mendefinisikan persepsi ; “A process by which
individuals organize and interpret their sensory impressions in order to give
meaning to theirenvironment”. Persepsi sebagai suatu proses yang ditempuh
individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan atau menginterpretasikan
kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka.
Kinichi dan Kreitner (2003 : 67) pengertian persepsi sebagai berikut,
“Perception is acognitive process that enables us to interpret and understand
our suruoundings”. Persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang
18
A. Kesimpulan
Pada dasarnya belajar gerak merupakan suatu proses belajar yang
bertujuan untuk mengembangkan berbagai keterampilan gerak secara efektif dan
efisien. Perubahan keterampilan gerak dalam belajar gerak merupakan indikasi
terjadinya proses belajar gerak yang dilakukan oleh peserta didik. Dengan
demikian, keterampilan gerak yang diperoleh bukan hanya dipengaruhi oleh faltor
kematangan gerak melainkan juga oleh faktor proses belajar gerak.
Proses penguasaan keterampilan gerak, tidak terlepas dari penguasaan dan
pemrosesan informasi yang diterima selama proses pembelajaran oleh peserta
didik. Informasi yang diterima selama pembelajaran gerak akan disimpan dalam
sistem penyimpanan informasi, yang terdiri dari memori sensori (sensory
memory), memori jangka pendek (short term memory), dan memori jangka
panjang (long term memory). Untuk menghasilkan sebuah umpan balik atau
respon dari sebuah stimulus (informasi) yang hadir dalam proses belajar gerak,
diperlukan beberapa tahap pemrosesan informasi yang meliputi identifikasi
stimulus, seleksi respon dan pemrograman respon sebagai aksi.
Pemberian pengalaman gerak yang luas kepada anak merupakan tindakan
yang bijaksana dalam usaha mempengaruhi perkembangan anak. Melalui gerak,
pada dasarnya anak sedang mengadakan interaksi dan komunikasi dengan dunia
luar dalam usaha melengkapi pengetahuan dan sikapnya. Pengaruh dari proses
belajar terhadap ramah kognitif dan afektif bukanlah pengaruh tidak langsung
melainkan pengaruh langsung seperti halnya terhadap perkembangan gerak.
B. Saran
Masalah yang serius dalam pembelajaran Pendidikan jasmani dan olahraga
kesehatan adalah informasi yang diberikan kepada siswa terlalu banyak. Kondisi
ini tentunta akan mempengaruhi keterampilan yang dikuasai siswa, karena
informasi yang ditangkap oleh siswa tidak dapat diinterpretasikan dalam
keterampilan. Oleh karena itu, dalam pembelajaran penjasorkes, pengajar
24
25
DAFTAR PUSTAKA