Anda di halaman 1dari 4

PREVALENCE, KNOWLEDGE and ATTITUDES TOWARDS USING

SPORTS SUPPLEMENTS AMONG YOUNG ATHLETES

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Tugas Gizi Olahraga


Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh:
MEDIKA ADHI PRADANA
A122008011

PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021
JOURNAL REVIEW

Prevalence, Knowledge and Attitudes Towards Using


Judul
Sports Supplements Among Young Athletes
Jurnal Journal of the International Society of Sports Nutrition
Volume &
16.1, 1-9
Halaman
Tahun 2019
Pavle Jovanov, Višnja Đorđić, Borislav Obradović, Otto
Penulis
Barak, Lato Pezo, Aleksandar Marić & Marijana Sakač
Jovanov, Pavle, et al. "Prevalence, knowledge and
attitudes towards using sports supplements among young
Pustaka
athletes." Journal of the International Society of Sports
Nutrition 16.1 (2019): 1-9.
https://jissn.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12970-
Situs
019-0294-7
Reviewer Medika Adhi Pradana A122008011
Tanggal 10 April 2021
Latar Belakang Karena perkembangan metodologi pelatihan baru dan
representasi media olahraga profesional, atlet sejak tahap
awal remaja telah meningkatkan skala keunggulan
kompetitif dengan menggunakan strategi yang berbeda.
Nutrisi olahraga mempresentasikan integrasi dan
penerapan nutrisi berbasis ilmiah dan prinsip fisiologi
olahraga yang mendukung dan meningkatkan aktivitas
fisik, performa atletik dan pemulihan. Selain penerapan
nutrisi olahraga dan strategi pelatihan, para atlet mencari
bantuan ergogenik, pengaruh eksternal, yang mungkin
saja menjadi pendorong utama untuk meraih
kemenangan. Suplemen makanan dianggap sebagai
bantuan ergogenik nutrisi, dan yang dimaksudkan untuk
meningkatkan kinerja atletik dan pemulihan yang lebih
cepak dikenal sebagai suplemen olahraga.
Kebutuhan energi yang meningkat tidak selalu terpenuhi
pada atlet muda, terutama selama musim kompetisi. Oleh
karena itu, kebanyakan dari mereka tidak dapat membuat
pilihan nutrisi yang memadai untuk pertumbuhan dan
perkembangan serta untuk kinerja atletik yang
dioptimalkan dan bergabung pada asupan nutrisi
tambahan yang diambil dari suplemen olahraga.
Prevalensi suplemen olahraga telah meningkat pesat
selama dekade terakhir dan tingkat ketersediaan produk
baru di pasar tidak dapat diikuti oleh studi berbasis
ilmiah yang sesuai tentang keamanan, kualitas, dan
efektivitas mereka. Selain itu, peningkatan penerimaan
masyarakat terhadap konsumsi suplemen olahraga dapat
memberikan penjelasan tentang fenomena ini. Dengan
meningkatnya konsumsi suplemen olahraga, ada juga
kebutuhan untuk pendidikan yang lebih luas tentang
produk tersebut. Meskipun demikian, atlet jarang
mencari informasi dari sumber terdidik seperti ahli diet
terdafar. Program pendidikan berkelanjutan tentang
subjek ini tidak tersedia di setiap negara, terutama di
negara berkembang. Hal ini membuat atlet rentan
terhadap kesalahan informasi yang dapat menyebabkan
masalah kesehatan dan kinerja atletik yang buruk.
a. Untuk menegetahui prevalensi suplemen olahraga
b. Untuk mengetahui sumber informasi mengenai
suplmentasi
c. Untuk menilai keyakinan dan sikap terhadap
penggunaan suplemen olahraga
d. Untuk mengetahui memperkirakan tingkat
pengetahuan dengan pertanyaan survei yang
Tujuan Penelitian
ditentukan secara khusus dan alasan untuk
mengonsumsi suplemen
e. Untuk mengidentifikasi tren atau perbedaan antara
kategori penggunaan suplemen
f. Untuk mendapatkan wawasan tentang dilema atika
atlet muda tentang penyalahgunaan suplemen
olahraga
Metode Penelitian Pengembangan survei dan analisis statistik
Hasil Penelitian Tingkat prevalensi asupan suplemen olahraga adalah
82,2%, dengan suplemen protein yang dominan (54,5%).
Pelatih diidentifikasi sebagai sumber utama informasi
mengenai suplementasi (41,4%). Peningkatan kinerja
atletik (35,4%) adalah motivasi utama untuk asupan
suplemen. Mayoritas atlet (72,1%) menyadari risiko
kesehatan terkait. Para atlet muda memiliki berbagai
tingkat pengetahuan tentang suplementasi mereka
sendiri. Data yang diperoleh tentang tingkat pengetahuan
dianalisis secara statistik menggunakan analisis
korespondensi. Kurang dari 40% atlet memiliki
pengetahuan tentang penggunaan protein, kreatin, asam
amino, beta alanin, dan glutamin yang tepat dan sesuai
keinginan, sementara mereka memiliki pemahaman yang
lebih baik tentang vitamin dan mineral, minuman
olahraga, dan kafein. Para atlet di negara maju memiliki
akses dan pemanfaatan yang lebih besar terhadap sumber
daya profesional seperti ahli diet. Atlet muda masih
asing dengan peraturan WADA (55,5%), dan
penyalahgunaan suplemen olahraga merupakan dilema
etika bagi sebagian orang.
1. Jurnal disajikan dengan jelas sehingga pembaca
dapat mengerti alur penelitian.
2. Hasil disajikan dengan jelas dan bahasa yang
Kelebihan Jurnal digunakan mudah dimengerti.
3. Metode dan pendekatan dijelaskan secara rinci
4. Hasil jurnal sangat jelas karena disajikan hasil
beserta tabel dan gambar.

Anda mungkin juga menyukai