Anda di halaman 1dari 9

FISIOLOGI OLAHRAGA

Oleh :
MEDIKA ADHI PRADANA
A122008011

ILMU KEOLAHRAGAAN
PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2020
1. Perbedaan prinsip mekanisme perpindahan udara
Dari ruang atmosfer ke alveoli
a. Hidung
Hidung merupakan saluran udara yang pertama mempunyai dua
lubang yang disebut kavum nasi dan dipisahkan oleh sekat hidung
yang disebut septum nasi. Di dalamnya terdapat bulu-bulu hidung
yang berfungsi untuk menyaring udara, debu dan kotoran yang masuk
ke dalam hidung.
b. Faring
Faring merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan
jalan makanan. Terdapat di bawah dasar tulang tengkorak di belakang
rongga hidung dan mulut sebelah dalam ruas tulang leher.
c. Laring
Laring merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan
suara. Laring (kotak suara) menghubungkan faring dengan trakea.
Pada pangkal tenggrokan ini ada epoglotis yaitu katup kartilago elastis
yang melekat pada tepian anterior kartilago tiroid. Saat menelan,
epilotis secara otomatis menutupi mulut laring untuk mencegah
masuknya makanan dan cairan.
d. Trachea
Trachea (pipi udara) adalah tuba dengan panjang 10 cm sampai 12 cm
dan diameter 2,5 cm serta terletak di atas permukaan anterior esofagus
yang memisahkan 8uputure menjadi bronchus kiri kanan. Trakea
dilapisi epitelium respiatorik (kolumnar bertingkat dan bersilia) yang
mengandung banyak sel goblet. Sel-sel bersilia ini berrfungsi untuk
mengeluarkan benda-benda asing yang masuk bersama-sama dengan
udara saat bernapas.
e. Bronkhus
Merupakan kelanjutan dari trachea, yang terdiri dari dua bagian
bronchus kanan dan kiri. Bronkus kanan berukuran lebih pendek,
lebih tebal, dan lebih lurus dibandingkan bronkus primer sehingga
memungkinkan objek asing yang masuk ke dalam trakea akan
ditempatkan dalam bronkus kanan. Sedangkan bronkus kiri lebih
panjang dan lebih ramping, bronkus bercabang lagi menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil yang disebut bronkhiolus atau bronkhioli.

Dari alveoli ke pembuluh darah


 Oksigen (O2) yang terdapat dalam alvelolus melakukan difusi guna
menembus dinding alveolus dan selanjutnya menembus dinding
kapiler darah yang menyelubungi alveolus.
 Oksigen masuk ke dalam pembuluh darah, yang selanjutnya akan
melalui proses pengikatan yang dilakukan oleh hemoglobin (zat
warna merah pada darah) yang terkandung di dalam sel-sel darah
merah untuk selanjutnya proses tersebut akan menghasilkan
oksihemoglobin.
 Darah akan mengedarkan oksigen ke seluruh organ tubuh.
 Di dalam sel-sel tubuh, oksigen akan digunakan dalam proses
oksidasi yaitu dilepaskan kembali sehingga oksihemoglobin akan
berubah menjadi hemoglobin kembali.
2. Bagaimana penjelasan hukum Boyle pada proses inspirasi dan ekspirasi
Pergerakan udara mengikuti gradient penurunan tekanan, yaitu
mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Oleh karena itu agar udara
dapat masuk ke alveoli tekanan intra-alveolus harus lebih kecil dari
tekanan atmosfer sehingga udara dapat mengalir masuk sewaktu inspirasi.
Sama halnya sewaktu ekspirasi, tekanan intra- alveolus harus lebih besar
dari tekanan atmosfer agar udara dapat mengalir keluar. Tekanan intra-
alveolus dapat diubah dengan mengubah volume paru-paru, sesuai dengan
Hukum Boyle.
Hukum Boyle menyatakan bahwa pada suhu konstan, tekanan yang
ditimbulkan oleh suatu gas berbanding terbalik dengan volume. Sewaktu
volume gas meningkat, tekanan yang ditimbulkan oleh gas berkurang
secara proporsional. Demikian sebaliknya bila tekanan meningkat secara
proporsional sewaktu volume gas berkurang, maka secara matematis
Hukum Boyle dapat dituliskan sebagai P = 1/V. Perubahan volume paru-
paru, dan karenanya tekanan intra-alveolus, ditimbulkan secara tidak
langsung oleh aktivitas otot-otot pernapasan.
Penerapan hukum Boyle pada saat kita bernapas terjadi pada saat
kita menghirup dan menghembuskan napas. Saat menghirup udara,
volume paru-paru meningkat sehingga tekanan udara dalam paru-paru
menurun. Udara dari atmosfer akan menekan masuk ke dalam paru-paru.
Sebaliknya, saat menghembuskan napas volume paru-paru mengecil,
sehingga tekanan udara dalam paru-paru meningkat. Udara dari paru-paru
akan tertekan keluar atmosfer.
METABOLISME DALAM TUBUH PADA AKTIVITAS OLAHRAGA
AEROBIK

Medika Adhi Pradana


A122008011
Ilmu Keolahragaan
Universitas Sebelas Maret

Latihan olahraga aerobic Lemak di metabolisme harus


merupakan aktivitas yang bergantung menggunakan oksigen dan proses ini
terhadap ketersediaan oksigen untuk juga membutuhkan karbohidrat agar
membantu proses pembakaran proses pembakarannya menjadi
sumber energi, sehingga bergantung sempurna, sedangkan karbohidrat
pula terhadap kerja optimal dari dapat di metabolisme tanpa
organ-organ tubuh, seperti: jantung, kehadiran oksigen dengan proses
paru-paru, dan pembuluh darah glikosis. Langkah awal dari
untuk mengangkut oksigen agar metabolisme energi lemak adalah
proses pembakaran sumber energi melalui proses pemecahan simpanan
dapat berjalan dengan sempurna. lemak yang terdapat di dalam tubuh
(trigliserida). Trigliserida di dalam
Metabolisme energi pada
tubuh ini tersimpan dalam jaringan
latihan olahraga aerobic berjalan
adipose (adipose tissue) dan di dalam
melalui pembakaran simapanan
sel-sel otot (intramuscular
lemak, karbohidrat, dan sebagian
triglycerides). Melalui proses
kecil (kurang dari 5%) dari
lipolysis, trigliserida yang tersimpan
pemecahan simpanan protein yang
di konversi menjadi asam lemak dan
terdapat di dalam tubuh untuk
gliserol. Pada proses ini, untuk setiap
menghasilkan adenosine trifosfat.
tiga molekul asam lemak dan satu
Proses metabolisme ketiga sumber
molekul gliserol. Kedua molekul
energi ini berjalan dengan kehadiran
yang dihasilkan melalui proses ini
oksigen yang diperoleh melalui
akan mengalami jalur metabolisme
proses pernapasan.
yang berbeda di dalam tubuh.
Gliserol yang terbentuk masuk ke
dalam siklus metabolisme untuk olahraga anaerobik merupakan
diubah menjadi glukos atau asam aktivitas dengan intensitas tinggi
privat sedangkan asam lemak yang yang membutuhkan energi secara
terbentuk dipecah menjadi unit-unit cepat dalam waktu singkat, namun
kecil melalui proses B-oksidasi untuk tidak dapat dilakukan secara terus-
menghasilkan energi di dalam menerus dengan durasi lama.
mitokondria sel. Proses B-oksidasi
Sebelum merencanakan untuk
berjalan dengan kehadiran oksigen
melakukan latihan olahraga aerobik
dan membutuhkan karbohidrat untuk
perlu memperhatikan kriteria-kriteria
menyempurnakan pembakaran asam
yang berkaitan dengan dosis latihan,
lemak. Pada proses ini, asam lemak
sebagai berikut:
yang pada umumnya berbentuk
rantai panjang yang terdiri dari 1. Frekuensi ialah jumlah ulangan

kurang lebih enam belas atom karbon latihan yang dilakukan selama

dipecah menjadi unit-unit kecil yang satu minggu. Frekuensi latihan

terbentuk dari dua atom karbon. Tiap olahraga aerobic adalah dua kali,

unit dua atom karbon yang terbentuk tiga kali, atau enam kali.

ini mengikat kepada satu molekul 2. Intensitas latihan olahraga

KoA untuk membentuk asetil KoA. aerobik diukur dengan cara

Kemudian molekul asetil KoA yang mengukur denyut jantung

terbentuk masuk ke dalam sikklus maksimal. Intensitas latihan

asam sitrat dan di proses untuk olahraga aerobik adalah enam

menghasilkan energi sama seperti puluh sampai delapan puluh

molekul asetil KoA yang dihasilkan persen berat ringannya suatu

melalui proses metabolisme energi beban latihan.

dari glukosa atau glikogen. 3. Durasi ialah jangka waktu atau


lamanya latihan yang diberikan
Latihan olahraga aerobik
agar memberikan manfaat.
merupakan aktivitas olahraga dengan
Durasi latihan olahraga aerobik
intensitas rendah hingga sedang yang
adalah dua puluh sampai enam
dilakukan secara terus- menerus,
puluh menit.
seperti: jalan kaki, lari, bersepeda
4. Jenis latihan: Macam aktivitas
dan jogging sedangkan latihan
fisik dipilih disesuaikan dengan
tujuan latihan. Misalnya, bentuk dihasilkan oleh oksidasi subtract dari
latihan untuk mengembangkan makanan penghasil energi
kardiorespirasi ada bermacam- (karbohidrat, lemak, dan protein).
macam seperti: lari, sepeda,
Untuk aktivitas ketahanan yang
jogging, berenang, dan jalan
tidak memerlukan gerakan cepat,
kaki.
pembentukan ATP terjadi dengan
Pemberian beban latihan metabolisme aerobik. Bila cukup
ditanggapi oleh tubuh dalam bentuk oksigen 1 molekul glikogen dipecah
respon. Dosis latihan yang tepat sempurna menjadi CO2, H2O dan
harus memperhatikan frekuensi, sejumlah energi sebesar 30 mole
intensitas, dan durasi, namun dosis ATP. Untuk reaksi tersebut
latihan yang tidak tepat dan diperlukan berate-ratus reaksi kimia
dilakukan secara berlebihan dapat dengan berates-ratus enzim.
menimbulkan beberapa efek. Efek-
Metabolisme aerobik ini
efek dari dosis yang tidak tepat dan
meskipun terjadi di otot, tetapi
latihan olahraga aerobik dilakukan
letaknya agak jauh dengan
secara berlebihan, antara lain:
mekanisme kontraktil. Oleh karena
penurunan berat badan yang
itu, pengaruhnya juga lebih lamlbat
berlebihan, kehilangan kelebihan
dan tidak dapat digunakan secara
lemak tubuh, peningkatan denyut
cepat. Reaksi aerobik terjadi di
jantung istirahat, penurunan kekuatan
dalam metokondria yang terbagi
otot, peningkatan denyut jantung
menjadi: (1) glikosis aerobic, (2)
submaksimal, nyeri otot kronis,
siklus kreb,(3) sistem transport
kelelahan, rentan terkena infeksi,
electron.
insomnia.
Adaptasi Metabolism Pada Latihan
Sistem Aerobik
Aerobik
Sistem aerobic merupakan
Pada Latihan ketahanan yang
sistem pembentukan kembali ATP
dilakukan setiap hari, seperti jogging
melalui fosforilasi oksidatif di
atau renang, timbul beberapa
metokondria. Pengikatan kembali pi
perubahan karena stimulus pada otot.
dengan menggunakan energi yang
Beberapa perubahan timbul pada otot
dan sistem energi. Adaptasi yang Pada latihan ketahanan banyak
terjadi pada Latihan aerobik adalah: memerlukan oksigen, sehingga
pada latihan ketahanan kadar
1. Perubahan jenis serat otot
myoglobin dapat meningkat 75 –
Karena pada Latihan aerobik dan
85 %. Myoglobin ini banyak
Latihan dengan intensitas
terdapat pada serat slow twitch.
Latihan rendah sampai sedang
4. Perubahan fungsi metokondria
banyak menggunakan jenis otot
Pada latihan ketahanan juga
Slow Twitch, maka pada latihan
mempengaruhi fungsi
aerobik terjadi perkembangan
metokondria,guna meningkatkan
pada serat otot merah. Karena
kapasitas serat otot untuk
latihan 7% - 22% serat otot Slow
memproduksi ATP secara
Twitch menjadi lebih besar dari
aerobik. Kemampuan untuk
pada serat otot Fast Twitch.
menggunakan oksigen dan
2. Perubahan suplai kapiler
menghasilkan ATP tergantung
Pada latihan ketahanan jumlah
pada jumlah, ukuran dan
kapiler yang mensuplai pada
efisiensi pada metokondria.
setiap otot menjadi lebih banyak
Sehingga pada latihan ketahanan
5 – 10 % dan pada latihan yang
jumlah dan ukuran metokondria
lebih lama dapat meningkat
menjadi lebih besar.
sampai 15%. Peningkatan
5. Perubahan enzim oksidatif
jumlah kapiler ini
Aktivitas enzim oksidatif
memungkinkan pertukaran gas
meningkat pada latihan
panas, sisa metabolisme, dan
ketahanan. Peningkatan jumlah
nutrisi antara darah dan otot
dan ukuran metokondria disertai
semakin besar. Hal ini menjaga
dengan peningkatan efisiensi
produksi energi dan kontraksi
metokondria. Pemecahan bahan
otot yang berulang-ulang.
makanan secara oksidatif dan
3. Perubahan kadar Myoglobin
produksi ATP bergantung pada
Myoglobin berfuungsi
aksi enzim metokondria. Salah
membawa oksigen dari
satu enzim yang memegang
membrane sel ke metokondria
kunci enzim oksidatif adalah
untuk metabolisme aerobik.
Succinate Dehydroginase (SDH) sehingga pemulihan berlangsung
selama latihan terjadi dengan cepat, dan seseorang tidak
peningkatan. akan mengalami kelelahan setelah
6. Perubahan pada sumber energi melaksanakan tugas, serta masih
Pada latihan aerobik, sumber dapat melakukan aktivitas lainnya.
energi lebih banyak dan efisien
menggunakan dari lemak.
Dengan demikian
memungkinkan penyimpanan
glikogen pada hati dan otot.
Pada orang yang terlatih
simpanan glikogen dalam otot
lebih besar dari pada orang yang
tidak terlatih, sehingga orang
yang terlatih lebih tahan lama
beraktivitas dan tidak cepat
lelah.

KESIMPULAN
Latihan olahraga aerobik ialah
aktivitas olahraga secara sistematis
dengan peningkatan beban secara
bertahap dan terus menerus yang
menggunakan energi yang berasal
dari pembakaran dengan
menggunakan oksigen, dan
membutuhkan oksigen tanpa
menimbulkan kelelahan.
Dengan latihan olahraga
aerobik teratur, aliran darah menjadi
lancer dan mempercepat
pembuangan zat-zat sisa metabolism

Anda mungkin juga menyukai