Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Ilmiah Sport Coaching And Education Vol.

1 Januari 2019

GAMBARAN FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB MASALAH BERAT BADAN


(OVERWEIGHT) ATLET PENCAK SILAT PADA MASA KOMPETISI

Ari Faizal
Faisal Kusuma Hadi

Program Studi D-III Ilmu Kepelatihan Olahraga, Akademi Olahraga Prestasi Nasional
Program Studi Pendidikan Olahraga Universitas Muhammadiyah Jember

Ari.faizal@akornas.ac.id
Kusumafaisal@rocketmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab


permasalahan berat badan (overweight) atlet Pencak Silat pada masa kompetisi. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan November 2018, di Gelanggang Olahraga Ragunan, Jakarta Selatan.
Metode ini menggunakan metode survey angket dan wawancara serta menggunakan teknik
purvosive sampling. Populasi pada penelitian ini adalah atlet putra dan putri PPLP DKI dan
Ragunan, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah atlet putera dan puteri yang mengalami
masalah berat badan pada masa kompetisi.
Hasil analisis data keseluruhan menunjukan bahwa gambaran faktor-faktor penyebab
masalah berat badan padatnya frekuensi pertandingan dalam setahun sekitar 84,73%,
mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis sekitar 84,6 %, mengkonsumsi makanan
berlemak dan bersantan sekitar 83,33%, kepentingan pelatih yang ingin menentukan sendiri
kelas bagi atletnya sekitar 81,76%, rendahnya disiplin atlet dalam menjaga berat badan sekitar
72,54%, kurangnya aplikasi pengetahuan pelatih tentang ilmu gizi dan fisiologi olahraga sekitar
29,75%, kurangnya perhatian pelatih dalam mengontrol berat badan sekitar 23,25%. Saran
dalam penelitian ini yaitu pelatih dan pengurus harus mempunyai tujuan utama perihal target
yang ingin dicapai, atlet harus bisa mengontrol pola makan, penentuan kelas tanding harus
ditentukan oleh atlet sendiri sesuai dengan kondisinya, memasuki masa persiapan umum berat
badan atlet harus dalam kriteria ideal, perlunya pengetahuan tentang ilmu gizi dan fisiologi
olahraga, pelatih tidak boleh memaksakan atlet untuk mengikuti kelas tanding yang tidak sesuai
dengan kondisi atlet, penurunan berat badan dapat menggunakan metode diet rendah beberapa
hari menjelang pertandingan.

Kata Kunci: Berat Badan, Atlet, Pencak Silat, Kompetisi

PENDAHULUAN
Dalam menjalani hidup sehari-hari Olahraga dalam pencapaian prestasi
kita sebaiknya selalu mengedepankan harus didukung oleh banyak faktor di
kesehatan tubuh dan jiwa karena sehat itu antaranya pemilihan bakat yang
nikmat yang tak ternilai harganya dan ada disesuaikaan dengan karakter cabang
juga pepatah yang mengatakan bahwa olahraga, kondisi fisik yang bagus,
seseorang tidak akan menghargai kecerdasan yang mendukung tekhnik dan
kesehatannya sendiri di saat masih sehat, taktik yang bagus, gizi yang adekuat
oleh karena itu untuk memperoleh tubuh (seimbang), mental juara yang harus
dan jiwa yang sehat perlu adanya tertanam pada diri atlet, serta pelatih yang
pengaturan pola hidup yang sehat, seperti berpengalaman dan mengerti tentang ilmu
pengaturan pola makan dan gizi yang kelohragaan. Kondisi fisik yang baik
seimbang serta perlunya aktivitas olahraga mempunyai peranan sangat penting dalam
yang rutin. pencapaian prestasi yang maksimal selain

65
Masalah Berat Badan (Overweight) Atlet Pencak Silat Pada Masa Kompetisi

dari faktor-faktor yang telah disebutkan di mengembangkan atau membuat rencana


atas. diet individu sesuai dengan aturan tubuh,
Untuk mendapatkan kondisi fisik keadaan fisiologi dan metabolismenya.
yang prima harus ditunjang dari kondisi Akan tetap, fakta yang ada di
antropometri tubuh yang baik sesuai dangan lapangan sangatlah sulit untuk mengontrol
karakter cabang olahraga masing-masing, pola makan atlet yang mengarah pada
pemberian program latihan yang tepat dan asupan gizi yang adekuat, jika tidak ada
asupan gizi yang adekuat. Kebutuhan gizi pemusatan latihan dimana pola makan dan
pada olahraga ada kalanya tidak seimbang pola latihan sudah diatur sedemikian rupa
antara diet yang tersedia dengan yang yang mengarah pada pencapaian prestasi
diperlukan. Aibatnya, dampak dari yang maksimal. Tetapi tidak selesai di sini
ketidakseimbangan gizi ini dapat saja permasalahannya, walaupun pola
berdampak pada keadaan berat badan atlet makan atlet sudah diatur, atlet berkelit
yang tidak sesuai dengan yang diinginkan. dengan melanggar pola makan yang sudah
Lebih-lebih cabang olahraga yang diatur dengan jajan diluar pola makan yang
mempunyai klasifikasi kelas berdasarkan sudah diatur dengan alasan tidak sesuai
berat badan seperti cabang olahraga pencak selera. Akibatnya, akan timbul
silat, taekwondo, gulat, dayung, tinju, yudo, permasalahan berat badan yang akan
karate, dan sebagainya. berakibat pada tidak maksimalnya prestasi
Pengaturan berat badan menjadi yang dicapai.
sangat penting dan perlu penanganan yang Permasalahan berat badan inilah
serius, baik dari pengetahuan program yang sering terjadi pada atlet-atlet cabang
latihan maupun penanganan nutrisi olahraga bela diri yang sebagian
sehingga terciptannya prestasi olahraga menggunakan klasifikasi berat badan.
yang maksimal. Prestasi olahraga dapat Permasalahan berat badan ini harus
ditingkatkan dengan diet yang benar mendapat perhatian yang serius dari para
disertai dengan program latihan yang tepat. pelatih, serta kesadaran atlet yang memiliki
Prestasi tertinggi tidak akan tercapai apabila kelebihan berat badan karena akan sangat
selama latihan sampai pada saat berpengaruh terhadap prestasi.
pertandingan, pemberian gizi secara Permasalahan ini juga yang saya pernah
optimal tidak diatur dan dipelihara. Akibat alami hampir di setiap kejuaraan pencak
latihan yang intensif, pemberian gizi yang silat yang saya ikuti, sehingga saya tertarik
adekuat merupakan bagian yang terpenting untuk meneliti permasalahan ini.
dalam menunjang prestasi atlet yang Kasus yang terjadi di beberapa event
maksimal. terakhir pada cabang olahraga Pencak Silat,
Pengetahuan gizi harus dimiliki oleh hampir mayoritas atlet pada cabang beladiri
para atlet dan pelatih, khususnya tentang ini sibuk untuk menurunkan berat badan
pengaturan makanan untuk atlet sangat dengan cara jogging, memakai jaket sauna,
bermanfaat, karena memberikan beberapa dan ditempat yang panas. Sebagian besar
keuntungan bagi atlet tersebut antara lain atlet yang menurunkan berat badan itu
memberikan pengetahuan tentang makanan adalah mahasiswa yang berasal dari
yang dapat mencapai atau mempertahankan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
kondisi tubuh yang telah diperoleh dalam Negeri Jakarta, yang pada dasarnya
latihan, memberikan makanan yang dapat mengerti tentang teori bagaimana cara
menyediakan energi yang diperlukan untuk menurunkan berat badan yang aman. Tetapi
melakukan aktivitas fisik dan olahraga, memang pada dasarnya praktek tidak
menentukan bentuk makanan dan frekuensi semudah teori, kita tahu penurunan berat
makan yang tepat pada waktu latihan badan yang aman harus diatur berdasarkan
intensif sebelum, selama dan sesudah kalori yang masuk dan kalori yang keluar,
pertandingan, menggunakan prinsip gizi pada orang biasa dapat dilakukan
dalam menurunkan dan menaikkan berat penurunan berat sampai 1 kg per minggu,
badan sesuai yang diinginkan, tapi jika pada atlet dapat dimodifikasi
menggunakan prinsip gizi untuk

66
Masalah Berat Badan (Overweight) Atlet Pencak Silat Pada Masa Kompetisi

hingga 2 kg per minggu, itu pun dengan fisiologi tubuh yang akhirnya berdampak
program diet yang sehat dan ketat. pada prestasi yang tidak maksimal. Oleh
Jika proses penurunan berat badan itu karena itu saya tertarik mendalami faktor-
dilakukan terlalu cepat maka akan faktor penyebab masalah kelebihan berat
berdampak tidak baik bagi kondisi fisiologi badan pada atlet cabang olahraga Pencak
atlet, hal ini dikarenakan bukannya lemak Silat pada masa kompetisi. Untuk
yang di bakar, tetapi konsentrasi cairan diteruskan sebagai bahan permasalahan
didalam tubuh kita yang akan berkurang. yang akan dilanjutkan ke tingkat penelitian
Jika konsentarasi cairan yang berkurang lebih lanjut.
maka akan berdampak buruk bagi sistem
Silat selengkapnya yang pernah di buat
TAHAP KOMPETISI Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat
Tujuan dari tahap kompetisi yaitu Indonesia tahun 1975 adalah sebagai
menggali potensi atlet untuk berkembang berikut : Pencak silat dalah hasil budaya
seoptimal mungkin, baik potensi fisik, manusia untuk membela atau
teknik, taktik, dan mental, karena aspek ini mempertahankan eksistensi (kemandirian)
merupakan komponen utama untuk meraih dan integritasnya (manunggalnya).
kemenangan, sehingga prestasi atlet dapat Sistem energi yang digunakan dalam
mencapai puncaknya pada pertandingan setiap cabang olahraga berfungsi untuk
utama yang dijadikan target selama ini menentukan jenis latihan yang dilakukan.
(Hari H). Atlet sudah dalam kondisi siap Selama ini belum ada penelitian yang
tempur, sehingga lebih percaya diri dan mengungkap masalah predominan sistem
memiliki motivasi yang tinggi untuk energi yang digunakan selama dalam
mencapai kemenangan. Karakteristik pertandingan pencak silat, khususnya untuk
latihan di tahap kompetisi diantaranya, (1) kategori tanding. Untuk menentukan
Intensitas latihan naik tajam yaitu mencapai persentase predominan sistem energi yang
90–100%, (2) Volume latihan menurun digunakan dalam pencak silat tanding, perlu
tajam, (3) Bobot volume latihan: Taktik mempertimbangkan beberapa hal antara
sekitar 70 %, Teknik sekitar 10 %, Mental lain: lama waktu pertandingan, macam
sekitar 15 %, Fisik sekitar 5 %, (4) Sekitar gerak, irama gerak, waktu recovery, dan
1 minggu sebelum “Hari H” adalah tahap interval. Lama waktu pertandingan dalam
unloading (pengurangan beban latihan), (5) pencak silat dilakukan dalam tiga ronde,
2 hari menjelang “Hari H” latihan ringan, dengan waktu istirahat antar ronde 1 menit.
waktu singkat, dan intensitas rendah. Tiap ronde dalam pertandingan pencak silat
memerlukan waktu 2 menit bersih. Artinya,
PENCAK SILAT ketika wasit menghentikan pertandingan
Soetardjonegoro dari perguruan karena terjadi insiden, maka waktu tersebut
Phasaja Mataram di Yogyakarta tidak termasuk waktu bertanding. Dengan
mendefinisikan Pencak Silat sebagai berikut demikian waktu pertandingan adalah total
: Pencak adalah gerakan serang bela, yang waktu efektif yang di gunakan selama
teratur menurut sistem, waktu, tempat dan pertandingan berlangsung, yaitu diawali
iklim dengan selalu menjaga kehormatan dari aba-aba mulai sampai dengan aba-aba
masing-masing secara kesatria, tidak mau berhenti.
melukai perasaan. Jadi Pencak lebih Oleh karena pada saat melakukan
menunjukan dari segi lahiriah. Silat adalah fight (waktu kerja) waktu yang digunakan
gerak bela serang yang erat hubungannya rata-rata 3 detik, maka energi yang
dengan rohani, sehingga menghidup digunakan selama melakukan fight (waktu
suburkan naluri, menggerakan hati nurani kerja) lebih dominan menggunakan sistem
manusia, langsung menyerah kepada Tuhan energi anaerobik alaktik (ATP-PC). Namun
Yang Maha Esa. demikian dalam olahraga pencak silat perlu
Dewasa ini istilah pencak silat dilandasi dengan kemampuan kapasitas
mengandung unsur-unsur olahraga, seni, aerobik yang baik,karena kemampuan
bela diri dan kebatinan. Definisi Pencak aerobik yang baik merupakan dasar untuk

67
Masalah Berat Badan (Overweight) Atlet Pencak Silat Pada Masa Kompetisi

mendapatkan kemampuan an-aerobik yang


baik. BERAT BADAN
Bobot tubuh atau berat badan adalah
ATLET ukuran yang terlazim digunakan untuk
Mempersiapakan seorang atlet perlu menilai status gizi manusia. Setiap manusia
ditempuh suatu siklus di dalam kehidupan memiliki berat badan/bobot tubuh yang
maupun dalam musim berlatih. Berkenaan berbeda-beda hal ini disebabkan oleh
dengan faktor kejiwaan yang demikian beberapa faktor penyusun tubuh seperti : (1)
seorang atlet daerah atau atlet klub olahraga Cairan tubuh sebanyak 60 %, (2) Protein
yang terpilih menjadi atlet Nasional dapat sebanyak 18 %, (3) Lemak sebanyak 15 %,
digolongkan ke dalam salah satu dari tiga (4) Mineral sebanyak 7 %
tipe berikut (1) Atlet yang memang
menggemari olahraga atau yang telah CAIRAN TUBUH
terbiasa dengan dasar-dasar olahraga Air merupakan bagian terbesar dari
tersebut sebelum menjalani latihan terpadu. komposisi tubuh, bayi dan anak-anak kecil
Atlet semacam itu dapat dikatakan terdiri dari 80 % air, orang dewasa 60 - 70
bermotivasi secara intrinsik yaitu dari %, dan manula 50 - 60 %. Hampir semua
dalam jiwanya sendri, menyadari manfaat reaksi di dalam tubuh manusia memerlukan
olahraga dan makna menjadi juara, (2) Atlet cairan agar metabolisme tubuh berjalan
yang terlatih hanya ada dorongan dari luar dengan baik, dibutuhkan masukan cairan
dirinya, misalnya dari pelatih. Walaupun setiap hari untuk menggantikan cairan yang
atlet semacam itu menunjukan tanggapan hilang.
atau respon yang positif terhadap petunjuk Tabel 1. Proporsi Cairan Tubuh
latihan, namun karena bergantung faktor Berdasarkan Usia
dari luar dirinya maka seringkali terjadi Jenis B 3 Dew Lan
kesenjangan antara petunjuk yang diterima B bl asa sia
dengan kondisi fisik dan mental atlet yang L n
bersangkutan, (3) Atlet yang memiliki Cairan intraseluler 40 40 40% 27
motivasi dari dalam dirinya secara cukup % % %
memadai sering kurang petunjuk dari Cairan Plasma 5 5 5% 7%
pelatih, bersikap kurang positif terhadap ekstras (intravas % %
pembinaan. eluler kuler)
Dari teori di atas peneliti dapat Intersteti 35 25 15% 18
menyimpulkan bahwa atlet adalah el % % %
seseorang yang sungguh-sungguh dalam Total cairan 80 70 60% 52
berolahraga untuk mencapai prestasi yang % % %
maksimal dengan melatih komponen Ket: BBL (bayi baru lahir)
kebugaran jasmaninya. Setiap atlet punya
kebutuhan akan cita-cita yang ingin dicapai. Faktor yang mempengaruhi jumlah
Berdasarkan keterangan di atas bahwa cairan tubuh adalah umur, jenis kelamin,
seorang atlet harus mempunyai motivasi dan kandungan lemak dalam tubuh. Secara
dan sungguh-sungguh dalam berlatih agar umum orang yang lebih muda mempunyai
terciptanya prestasi yang setinggi-tingginya. prosentase cairan tubuh yang lebih tinggi
Faktor adalah suatu hal (kedaan, dibanding dengan orang yang lebih tua, dan
peristiwa, dan sebagainya) yang ikut pria secara proporsional mempunyai lebih
menyebabkan (mempengaruhi) terjadinya banyak cairan tubuh dibanding dengan
sesuatu. Sedangkan Penyebab adalah hal wanita. Orang yang lebih gemuk
yang menyebabkan sesuatu. Dari pengertian mempunyai jumlah cairan yang lebih
faktor dan penyebab dapat saya tarik satu sedikit dibandingkan dengan orang yang
kesimpulan hakekat dari faktor penyebab lebih kurus, karena sel lemak mengandung
yaitu suatu hal, baik keadaan ataupun sedikit air.
peristiwa yang dapat dan ikut menyebabkan
terjadinya suatu hal yang baru.

68
Masalah Berat Badan (Overweight) Atlet Pencak Silat Pada Masa Kompetisi

Air tidak mengandung energi, tetapi mempertahankan keseimbangan cairan


sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. tubuh. Nasihat yang paling baik saat
Kebutuhan tubuh manusia akan air dalam berolahraga untuk mencegah kekurangan
sehari sesuai dengan banyaknya air yang cairan adalah minum air sebelum, selama
keluar atau yang hilang dari tubuh. dan setelah berolahraga. Minum air jangan
Banyaknya air yang dibutuhkan kurang menunggu sampai rasa haus timbul. Oleh
lebih 2500 ml sehari. Saat berolahraga karena, rasa haus tidak cukup baik sebagai
kebutuhan air tentu akan lebih banyak indikator keinginan untuk minum.
dibanding dalam keadaan istirahat, karena Keinginan minum air lebih banyak dan
saat berolahraga suhu tubuh meningkat dan lebih sering karena kebiasaan, bukan karena
tubuh menjadi panas. Tubuh yang panas adaptasi fisiologis. Rasa haus baru timbul
berusaha untuk menjadi dingin dengan cara apabila tubuh telah mengalami kekurangan
berkeringat, banyaknya keringat yang air (dehidrasi). Dehidrasi ringan dapat
keluar tergantung dari ukuran tubuh, jenis mengganggu prestasi atlet, sedangkan
olahraga, intensitas olahraga, lamanya dehidrasi berat dapat terjadi heatstroke atau
olahraga, cuaca dan kelembaban bahkan kematian
lingkungan, serta jenis pakaian atlet. Penggantian air yang seimbang
Keringat yang keluar saat olahraga sebagian selama berolahraga sangat penting untuk
besar terdiri atas air, namun keringat juga memelihara penampilan yang optimal dan
mengandung elektrolit. Perubahan status memelihara kesehatan. Minumlah air 30-60
cairan tubuh saat berolahraga disebabkan menit sebelum bertanding sebanyak 150–
oleh peningkatan produksi keringat dan 250 ml. Air dingin kira-kira 10oC lebih baik
asupan cairan ke dalam tubuh yang sedikit. dari pada air hangat. Oleh karena air dingin
Defisit air sebanyak 1% dari berat lebih cepat diserap oleh usus, sehingga
badan yang keluar dalam bentuk keringat waktu pengosongan lambung lebih cepat.
saat berolahraga terbukti mengurangi Pemberian air dalam jumlah yang sama
toleransi tubuh terhadap olahraga. dianjurkan pada atlet saat beristirahat
Sedangkan, defisit air 3% sampai dengan diantara pertandingan. Selama bertanding,
10% dari berat badan selama mengikuti atlet dianjurkan minum secara teratur setiap
olahraga menyebabkan penurunan prestasi 10–15 menit sebanyak 150–250 ml air
olahraga, meningkatkan risiko cedera, serta dingin.
berbahaya untuk atlet. Fungsi cairan tubuh antara lain: (1)
Tabel 2. Hubungan Dehidrasi Air Tubuh Mengatur suhu tubuh Bila kekurangan air,
Dengan Kinerja Fisik Dan Kesehatan suhu tubuh akan menjadi panas dan naik,
Prosentase Dampak (2) Melancarkan peredaran darahJika tubuh
(%) kita kurang cairan, maka darah akan
1% Haus, suhu tubuh mulai mengental. Hal ini disebabkan cairan dalam
meningkat,performance darah tersedot untuk kebutuhan dalam
mulai turun tubuh. Proses tersebut akan berpengaruh
2% Sangat haus, suhu tubuh pada kinerja otak dan jantung, (3)
meningkat, performance Membuang racun dan sisa makanan
menurun Tersedianya cairan tubuh yang cukup dapat
3% Idem dan semakin parah membantu mengeluarkan racun dalam
4% Physical performance tubuh. Air membersihkan racun dalam
menurun 20-30 % tubuh melalui keringat, air seni, dan
5% Sakit kepala,rasa melayang, pernafasan, (4) Air sangat penting untuk
lelah mengatur struktur dan fungsi kulit.
6% Lemah, keram,gangguan Kecukupan air dalam tubuh berguna untuk
serius thermoregulation. menjaga kelembaban, kelembutan, dan
7% Pingsan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara
Pemberian cairan pada atlet bertujuan dari luar tubuh, (5) Peran air dalam proses
untuk mencegah dehidrasi dan untuk pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan
oksigen melalui darah untuk segera dikirim

69
Masalah Berat Badan (Overweight) Atlet Pencak Silat Pada Masa Kompetisi

ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup mencukupi. Walaupun protein merupakan
akan membantu kerja sistem pencernaan di zat pembangun jaringan tubuh namun tidak
dalam usus besar karena gerakan usus berarti makin tinggi konsumsi protein
menjadi lebih lancar, sehingga feses pun makin besar pembentukan otot.
keluar dengan lancar, (6) Paru-paru Pembentukan masa otot dan kekuatanya di
memerlukan air untuk pernafasan karena tentukan oleh latihan yang terprogram
paru-paru harus basah dalam bekerja dengan baik yang harus di tunjang oleh
memasukkan oksigen ke sel tubuh dan makanan yang cukup. Pada prakteknya atlet
memompa karbondioksida keluar tubuh. harus mengutamakan makanan lebih
Hal ini dapat dilihat apabila kita banyak hidratarang dari pada protein.
menghembuskan nafas ke kaca, maka akan
terlihat cairan berupa embun dari nafas Tabel 3. Proporsi Protein Untuk Jumlah
yang dihembuskan pada kaca, (7) Cairan Energi Total Sehari
tubuh melindungi dan melumasi gerakan Jumlah energi/ hari % protein dari jumlah
pada sendi dan otot. Otot tubuh akan Kalori total
mengempis apabila tubuh kekurangan energi perhari
cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air
dengan cukup selama beraktivitas untuk 2500 15 %
meminimalisir resiko kejang otot dan 3000 – 4000 13 – 14 %
kelelahan, (8) Air mendukung proses 4500 – 5000 10 – 12 %
pemulihan ketika sakit karena asupan air Fungsi protein di dalam tubuh kita
yang memadai berfungsi untuk sangat banyak, bahkan banyak dari proses
menggantikan cairan tubuh yang terbuang. pertumbuhan tubuh manusia dipengaruhi
Dari uraian di atas kita telah ketahui oleh protein yang terkandung di dalam
manfaat dari cairan yang ada dalam tubuh tubuh kita, di antaranya: (1) Sebagai enzim,
kita, bila kita kekurangan zat cair maka (2) Alat pengangkut dan penyimpan, (3)
fungsi fisiologis tubuh kita akan terganggu Penunjang mekanis, (4) Media perambatan
akibat bila tubuh kita kekurangan zat cair, impuls syaraf, (5) Pengendalian
di antaranya adalah dehidrasi. Dehidrasi pertumbuhan. Kekurangan Protein bisa
adalah keadaan dimana tubuh kehilangan berakibat fatal (a) Kerontokan rambut
cairan elektrolit yang sangat dibutuhkan (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein-
organ-organ tubuh untuk bisa menjalankan Keratin), (b) Yang paling buruk ada yang
fungsinya dengan baik. Saat dehidrasi, disebut dengan Kwasiorkor, penyakit
tubuh dengan terpaksa menyedot cairan kekurangan protein. Biasanya pada anak-
baik dari darah maupun organ-organ tubuh anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat
lainnya. dari yang namanya busung lapar, yang
disebabkan oleh filtrasi air di dalam
PROTEIN pembuluh darah sehingga menimbulkan
Protein adalah bagian dari semua sel odem.
hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah LEMAK
protein, separuhnya ada didalam otot, Merupakan salah satu penyusun
seperlima ada didalam tulang dan tulang terbesar komposisi tubuh setelah cairan dan
rawan, sepersepuluh ada didalam kulit, dan protein, kurang lebih 15 % dari tubuh
selebihnya ada didalam jaringan lain dan disusun oleh lemak, keberadaannya dalam
cairan tubuh. Protein mempunyai fungsi tubuh dianggap sebagai sistem biologik
khas yang tidak dapat digantikan oleh zat terutama untuk cadangan energi dalam sel
gizi lain, yaitu membangun dan memelihara dan sebagai komponen membran sel. Selain
sel- sel dan jaringan tubuh. itu berfungsi juga sebagai pengangkut
Protein diperlukan terutama sebagai vitamin-vitamin yang larut dalam lemak
zat pembangun, protein dapat dijadikan yaitu Vitamin A, Vitamin D, Vitamin E dan
sumber energi apabila energi yang berasal Vitamin K. Secara umum dapat dikatakan
dari karbohidrat dan lemak tidak

70
Masalah Berat Badan (Overweight) Atlet Pencak Silat Pada Masa Kompetisi

bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi tubuh manusia berbeda-beda karena di
manusia, yaitu (1) Menjadi cadangan energi pengaruhi oleh komposisi penyusunnya
dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak seperti cairan 60 %, protein 18 %, lemak 15
menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal, %, dan mineral 7 %. Selain itu dari pola
(2) Lemak mempunyai fungsi selular dan makan dan aktivitas sehari - hari amat
komponen struktural pada membran sel menentukan berat badan seseorang.
yang berkaitan dengan karbohidrat dan Penelitian dilakukan oleh Rankin
protein demi menjalankan aliran air, ion (2002) mengenai cara cara penurunan berat
dan molekul lain, keluar dan masuk ke badan yang kurang tepat membuktikan
dalam sel, (3)Menopang fungsi senyawa bahwa cara-cara seperti di atas ternyata bisa
organik sebagai penghantar sinyal, seperti berakibat buruk karena dapat menyebabkan
pada prostaglandin dan steroid hormon dan gangguan dalam tubuh seperti dehidrasi,
kelenjar empedu, Lemak juga merupakan kehilangan massa otot, penurunan tingkat
sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan kecerdasan, dan juga penurunan performa
komponen utama yang membentuk di saat latihan. Penggunaan suplemen atau
membran semua jenis sel. obat-obatan penurun berat badan secara
sembarangan ternyata juga akan
MINERAL mengakibatkan stimulasi berlebihan pada
Mineral merupakan suatu zat sistem peredaran darah misalnya hipertensi
organik yang terdapat dalam kehidupan dan stroke.
alam maupun dalam makhluk hidup. Di
alam, mineral merupakan unsur penting KERANGKA BERFIKIR
pada tanah, bebatuan, air, dan udara. Jenis Olahraga yang membagi kelas
Sedangkan pada tubuh makhluk hidup berdasarkan berat badan adalah pencak
sendiri mineral merupakan salah satu silat, taekwondo, tinju, gulat, angkat berat,
komponen penyusun tubuh. 4 - 5% berat dan dayung. Pada Olahraga jenis ini
badan kita terdiri atas mineral, sekitar 50% terdapat 2 tradisi yang tidak
mineral tubuh terdiri atas kalsium, 25% menguntungkan. Pertama adalah keinginan
fosfor, dan 25% lainnya terdiri atas mineral untuk bertanding di kelas dengan berat
lain Tubuh memerlukan mineral dari luar badan yang lebih rendah daripada berat
karena fungsinya yang penting untuk badan normal selama latihan. Secara teori,
kelangsungan proses metabolisme. berat badan yang lebih tinggi lebih
Mineral dibagi dalam 3 kelompok menguntungkan melawan atlet dengan berat
berdasarkan jumlah yang diperlukan oleh badan yang lebih rendah.
tubuh, yaitu: (1) Makromineral (kalsium, Tradisi kedua adalah keinginan untuk
fosfor, magnesium, natrium, kalium, menurunkan kelebihan berat badan secara
klorida, dan sulfur), (2) Mikromineral (zat cepat yaitu 3 - 6 kg dalam beberapa hari
besi, seng, tembaga, dan florida), dan (overweight). Hal tersebut mengakibatkan
Ultrace mineral diperlukan dalam jumlah digunakannya berbagai tekhnik yang drastis
yang sangat kecil (yodium, selenium, seperti dehidrasi dengan sauna atau pakaian
mangan, kromium, molibdenim, boron, dan dari plastik, puasa, penggunaan obat
kobalt). Fungsi mineral secara umum antara diuretik dan pencahar. Secara fisiologis
lain (a) Komponen penting senyawa dalam menurunkan berat badan dengan cara
tubuh seperti kalsium dan fosfor sebagai seperti ini sangatlah tidak baik. Teknik ini
penyusun struktur tulang dan gigi (b) mungkin efektif namun atlet akan
Kofaktor atau metaloenzim dalam reaksi kehilangan cairan tubuh, simpanan glikogen
biologis (c) Fasilitator penyerapan dan otot, sehingga status kesehatan dan
transport zat gizi (d) Menjaga kesimbangan penampilan atlet terganggu. Walaupun atlet
asam basa tubuh (e) Menjaga keseimbangan makan setelah itu, kerusakan yang terjadi
cairan tubuh (f) Penghantar impuls saraf (g) tidak dapat diperbaiki dengan cepat.
Regulasi kontraksi otot.Dari teori-teori Waktu yang ideal dalam proses
yang telah dijelaskan, dapat ditarik suatu menurunkan berat badan khususnya pada
kesimpulan bahwa berat badan atau bobot cabang yang memiliki klasifikasi berat

71
Masalah Berat Badan (Overweight) Atlet Pencak Silat Pada Masa Kompetisi

badan yaitu pada masa persiapan umum HASIL PENELITIAN


dalam periodesasi latihan, pada umumnya Untuk mengetahui hasil dari data
waktu untuk menurunkan berat badan 0,5 - penelitian yang telah dilaksanakan maka
1 kg per minggunya, itu bisa di dapat melakukan langkah selanjutnya peneliti
dengan cara pengaturan pola makan dan melakukan analisis data dan pengolahan
latihan, tetapi dalam dunia olahraga dapat data terhadap hasil penelitian berupa angket
dilakukan hingga 2 kg per minggunya, yang telah di isi oleh responden. Setelah
itupun harus melakukan diet yang ketat. menghitung skor rata-rata tiap butir
Dalam penelitian ini, peneliti lebih pernyataan berdasarkan hasil penelitian
Di sinilah permasalahan terjadi, jika jawaban responden, kemudian dilakukan
seorang atlet yang mengalami overweight interpretasi hasil jawaban dari tiap butir
harus melaksanakan pertandingan sebanyak pernyataan.
lima kali, maka ia harus menyiapkan energi
yang ekstra untuk menjalani semua Tabel 5. Interpretasi Hasil Analisis Data
pertandingan tersebut, sedangkan di sisi lain setiap Butir Pernyataan
asupan energi kepada atlet ini pastilah N Hasil Interpretasi
kurang dari energi yang akan ia keluarkan, O Anali
oleh karena itu para pengurus, pelatih, ahli sis
gizi, dan atlet tersebut mencari solusi yang Data
terbaik agar permasalahan ini tidak 1 SS = Sebanyak 100 % atlet
menghambat pencapaian prestasi yang 63 % mengatakan YA bahwa
maksimal. Sebelum melangkah lebih Jauh S = makanan yang rendah kalori
dalam permasalahan ini peneliti berinisiatif 38 % dan gizi seimbang merupakan
mencari penyebab permasalahan berat RR= menu yang baik untuk atlet
badan pada atlet Pencak silat terutama pada 0% yang overweight/menurunkan
masa kompetisi, karena disinilah TS= berat badan,0 % RAGU-
permasalahanya mulai nampak terlihat 0% RAGU, dan 0 % TIDAK.
dimana atlet melakukan penurunan berat STS
badan diluar aturan, sebagai langkah awal =0%
mencari solusinya. 2 SS = Sebanyak 68 % atlet
20 % mengatakan YA bahwa dirinya
METODE PENELITIAN S = melakukan metode
Penelitian ini dilakukan dengan 48 % menurunkan berat badan 1
menggunakan metode Deskriptif dengan RR = bulan menjelang pertandingan,
teknik survei angket dan wawancara. 24 % 24 % RAGU-RAGU,dan 8 %
Teknik survei angket ini berupa teknik TS = TIDAK.
pengambilan data. Data yang di ambil 8%
sesuai dengan pengalaman atau kejadian STS
yang pernah dialami atlet yang diambil =0%
sebagai sampel. Penelitian ini dilakukan di 3 SS = Sebanyak 80 % atlet
Gelanggang Olahraga Ragunan Jakarta 0% mengatkan YA bahwa dirinya
Selatan, Jakarta tanggal 23 November 2011. S = melakukan metode
Populasi dalam penelitian ini adalah 80 % menurunkan berat badan 2
keseluruhan atlet Tanding putera dan puteri RR = minggu menjelang
yang tergabung dalam PPLP DKI Jakarta 20 % pertandingan, 20 % RAGU-
dan Ragunan (23 orang). Dalam penelitian TS RAGU, dan 0 % TIDAK.
ini menggunakan Purposive Sampling = %
dengan maksud dan tujuan tertentu. Sampel STS
dalam penelitian ini adalah atlet tanding =0%
putera dan puteri yang mengalami 4 SS Sebanyak 7,7 % atlet
permasalahan berat badan (overweight) = 0 % mengatakan YA bahwa dirinya
pada masa kompetisi. S = ingin bermain di kelas tertentu

72
Masalah Berat Badan (Overweight) Atlet Pencak Silat Pada Masa Kompetisi

7,7% walaupun beratnya over, 12 % RR = menurunkan berata badan, 0 %


RR = RAGU-RAGU, dan 62 % 0% RAGU-RAGU,dan 7,40 %
12 % TIDAK TS = TIDAK.
TS= 7%
62 % STS
STS= =0%
19 % 1 SS = Sebanyak 100 % atlet
5 SS= Sebanyak 58,32 % atlet 0 17% mengatakan YA bahwa
42 % mengatkan YA bahwa S = pelatihnya menyarankan
S = pelatihnya selalu mengontrol 83 % mengganti makan nasi dengan
17 % berat badannya pada saat RR = buah-buahan pada malam hari,
RR = melakukan penurunan berat 0% 0 % RAGU-RAGU, dan 0 %
25 % badan 25 % RAGU-RAGU, TS TIDAK.
TS = dan 17 % TIDAK =0%
17% STS
STS =0%
=0% 1 SS Sebanyak 0 % atlet
6 SS = Sebanyak 68 % atlet 1 =0% mengatakan bahwa dirinya
20 % mengatakan YA bahwa S = menjalani 1 kali latihan dalam
S = pelatihnya menginginkannya 0% 1 hari pada saat menurunkan
48 % bermain di kelas tertentu RR=2 berat badan, 22,22 % RAGU-
RR = walaupun beratnya over, 24 % 2% RAGU,dan 77,76 % TIDAK.
24 % RAGU-RAGU, dan 8 TS
TS %TIDAK. =59%
=8% ST
STS =18%
=0% 1 SS= Sebanyak 100 % atlet
7 SS Sebanyak 21 % atlet 2 17 % mengatakan YA bahwa dirinya
= 0% mengatakan YA bahwa S= menjalani 2 kali latihan dalam
S = pelatihnya selalu mengontrol 83 % 1 hari pada saat menurunkan
21 % pola makannya pada saat RR = berat badan, 0 % RAGU-
RR = menurunkan berat badan, 0% RAGU,dan 0 % TIDAK.
47 % 47,36 % RAGU-RAGU, dan TS
TS= 31,57 % TIDAK = 0%
32 % STS
STS =0%
=0% 1 SS= Sebanyak 56,51 % atlet
8 SS Sebanyak 0 % atlet 3 22 % mengatakan YA bahwa
=0% mengatakan YA bahwa S = dirinya menjalani 3 kali
S = pelatihnya menyarankannya 35% latihan dalam 1 hari pada saat
0% menkonsumsi obat pencahar RR= menurunkan berat badan,
RR = dalam menurunkan berat 26% 26,08 % RAGU-RAGU, 17,39
11 % badan, 10,71 % RAGU- TS % TIDAK.
TS= RAGU, dan 89,27 % TIDAK. =17%
71 % STS
STS =0%
=18 1 SS Sebanyak 79,99 % atlet
% 4 =67% mengatakan YA bahwa
9 SS = Sebanyak 92,57 % atlet S= 13 pertandingan yang di ikutinya
19 % mengatakan YA bahwa % di atas 4 kali pertahun, 20 %
S = pelatihnya menyarankannya RR = RAGU-RAGU, dan 0 %
74 % memakai jaket sauna dalam 20 % TIDAK.

73
Masalah Berat Badan (Overweight) Atlet Pencak Silat Pada Masa Kompetisi

TS STS
=0% =0%
STS 2 SS = Sebanyak 83,33 % atlet
=0% 0 0% mengatakan YA bahwa dirinya
1 SS = Sebanyak 89,65 % atlet S = suka makan gorengan, 0 %
5 34 % mengatakan YA bahwa jadwal 83 % RAGU-RAGU dan 16,66 %
S = pertandingan yang di ikutinya RR = TIDAK.
55 % terlalu padat dan mendadak, 0%
RR= 10,34 % RAGU-RAGU dan 0 TS=
14 % % TIDAK. 16%
TS STS
=0% =0%
STS 2 SS= Sebanyak 100 % atlet
=0% 1 100 mengatakan YA bahwa dirinya
1 SS = Sebanyak 100% atlet % mengkonsumsi kalori kurang
6 48% mengatakan YA bahwa dirinya S = dari kalori yang di keluarkan
S = makan besar sebanyak 1 0% untuk aktivitas pada saat
52 % kali/hari pada saat RR = penurunan berat badan, 0 %
RR = menurunkan berat badan,0 % 0% RAGU-RAGU,dan 0 %
0% RAGU-RAGU dan 0 % TS TIDAK.
TS TIDAK. =0%
=0% STS
STS =0%
=0%
1 SS = Sebanyak 0 % atlet Tabel 6. Interpretasi Hasil Jawaban Tiap
7 0% mengatakan YA bahwa dirinya Indikator Pernyataan
S = makan besar sebanyak 2 Dimensi Indikator Interpretasi
0% kali/hari pada saat penurunan Atlet Pada umumnya
RR= berat badan, 20,68 % RAGU- Pengetah 100% atlet
21 % RAGU dan 79,3 % TIDAK uan atlet mengatakan YA
TS= tentang bahwa
28 % ilmu gizi pengetahuan
STS= (1) tentang ilmu gizi
52% yang di miliki oleh
1 SS Sebanyak 0 % mengatakan atlet tidak menjadi
8 =0% YA bahwa dirinya makan faktor penyebab
S = besar sebanyak 3 kali/hari masalah
0% pada saat penurunan berat overweight
RR = badan, 10 % RAGU-RAGU Jadi dalam
10 % dan 90 % TIDAK. indikator ini
TS= tidak terjadi
40 % masalah yang
STS= menyebabkan
50 % overweight
1 SS= Sebanyak 84,61 % atlet Disiplin Pada umumnya
9 38% mengatakan YA bahwa dirinya atlet 72,54 % atlet
S = menyukai minuman manis ,0 dalam mengatakan YA
46% % RAGU-RAGU, 15,38 % menjaga bahwa dirinya
RR = TIDAK. berat kurang disiplin
0% badan dalam menjaga
TS (2,3) berat badan
=15% sehingga menjadi

74
Masalah Berat Badan (Overweight) Atlet Pencak Silat Pada Masa Kompetisi

salah satu faktor kepentingan


penyebab pelatih merupakan
terjadinya salah satu faktor
overweight. penyebab
Jadi, indikator terjadinya
ini merupakan overweight. Jadi,
salah satu faktor indikator ini
penyebab merupakan salah
masalah satu faktor
overweight penyebab
Kepentin Pada umumnya masalah
gan atlet sebanyak 7,69 % overweight
(4) atlet mengatakan Aplikasi Pada umumnya
YA, bahwa Pengetah sebanyak 29,75 %
dirinya uan atlet mengatakan
mempunyai pelatih YA bahwa
kepentingan dalam tentang aplikasi
memilih kelas ilmu gizi pengetahuan
sehingga menjadi dan pelatih yang
salah satu faktor fisiologi kurang tentang
penyebab olahraga ilmu gizi dan
terjadinya (8,9,10 ) fisiologi
overweight merupakan salah
Jadi, indikator satu faktor
ini merupakan penyebab
salah satu faktor terjadinya masalah
penyebab overweight. Jadi,
masalah indikator ini
overweight merupakan salah
Pelatih Perhatian Pada umumnya satu faktor
pelatih sebanyak 23,25 % penyebab
dalam atlet mengatakan masalah
mengontr YA bahwa overweight
ol berat perhatian pelatih Program Frekuensi Pada umumnya
badan yang kurangdalam latihan latihan sebanyak 100 %
( 5,7) mengontrol berat dan dalam atlet mengatakan
badan atlet pertandin sehari YA bahwa
merupakan salah gan (11,12,13 frekuensi latihan
satu faktor ) yang
penyebab dilakukkannya
terjadinya dalam 1 hari sudah
overweight. Jadi, cukup dan tidak
indikator ini menjadi penyebab
merupakan salah masalah
satu faktor overweight.
penyebab Jadi dalam
masalah indikator ini
overweight tidak terjadi
Kepentin Pada umumnya masalah yang
gan sebanyak 81,76 % menyebabkan
pelatih atlet mengatakan overweight
(6) YA bahwa Frekuensi Pada umumnya

75
Masalah Berat Badan (Overweight) Atlet Pencak Silat Pada Masa Kompetisi

pertandin sebanyak 84,73 % santan suka makanan


gan atlet mengatakan (19) yangberlemak/bers
dalam YA bahwa antan dan menjadi
setahun frekuensi salah satu faktor
(14,15) pertandingan yang penyebab masalah
padat dan overweight. Jadi,
mendadak indikator ini
merupakan salah merupakan salah
satu faktor satu faktor
penyebab penyebab
terjadinya masalah masalah
overweight . Jadi, overweight
indikator ini Suka Pada umumnya
merupakan salah makanan sebanyak 84,61 %
satu faktor dan atlet mengatakan
penyebab minuman YA bahwa dirinya
masalah yang suka makan
overweight manis makanan dan
Pola Frekuensi Pada umumnya (20) minum minuman
makan makan sebanyak 100 % yang manis dan
besar atlet mengatakan menjadi salah satu
dalam YA bahwa faktor penyebab
satu hari frekuensi makan masalah
pada besar yang di overweight. Jadi,
masa pra lakukannya tidak indikator ini
kompetisi berlebihan dalam merupakan salah
(16,17,18 satu hari satu faktor
) Jadi dalam penyebab
indikator ini masalah
tidak terjadi overweight
masalah yang
menyebabkan KESIMPULAN
overweight Berdasarkan hasil penelitian maka
peneliti menyimpulkan bahwa gambaran
Asupan Pada umumnya faktor-faktor penyebab masalah berat badan
kalori sebanyak 100 % pada atlet pencak silat PPLP DKI Jakarta
yang atlet mengatakan dan Ragunan pada masa kompetisi dilihat
masuk YA bahwa kalori dari berbagai indikator yang ada,
dalam yang masuk diantaranya sebagai berikut (a) Padatnya
satu hari dalam satu hari ke Frekuensi pertandingan dalam setahun
pada dalam dirinya sekitar 84,73 %, (b) Suka makanan dan
masa pra tidak berlebihan minuman yang manis sekitar 84,61 %, (c)
kompetisi Jadi dalam Suka makanan berlemak dan bersantan
(22) indikator ini sekitar 83,33 %, (d) Kepentingan pelatih
tidak terjadi yang ingin menentukan sendiri kelas bagi
masalah yang atletnya sekitar 81,76 %, (e) Rendahnya
menyebabkan Disiplin atlet dalam menjaga berat badan
overweight sekitar 72,54 %, (e) Kurangnya Aplikasi
Pola Suka Pada umumnya pengetahuan pelatih tentang ilmu gizi dan
hidup makanan sebanyak 83,33 % fisiologi olahraga sekitar 29,75%, (f)
berlemak atlet mengatakan Kurangnya Perhatian pelatih dalam
/ ber- YA bahwa dirinya mengontrol berat badan sekitar 23,25%, (g)

76
Masalah Berat Badan (Overweight) Atlet Pencak Silat Pada Masa Kompetisi

kepentingan atlet yang ingin menentukan f. Perlu diintensifkannya penataran pelatih


kelasnya sendiri sekitar 7,69 %. tentang ilmu gizi dan fisiologi olahraga,
sehingga pelatih lebih menguasai
SARAN
tentang permasalahan yang sehari - hari
Setelah menyimpulkan dari hasil
penelitian, peneliti ingin menyampaikan terjadi berkaitan tentang kebutuhan atlet
saran-saran sebagai berikut akan penerapan ilmu gizi dan fisiologi
a. Pelatih dan pengurus harus mempunyai olahraga,
target utama perihal tujuan menyertakan g. Merubah pemahaman para pelaku
atletnya dalam suatu kejuaraan, kegiatan olahraga pencak silat ini (
b. Hal yang harus dihindari yaitu pelatih, atlet, dan ahli gizi ) terutama
pertandingan yang diikuti atlet terlalu tentang konsep pengaturan pola makan
padat dan mendadak, karena kondisi ini dan pengaturan berat badan pada sistem
akan membuat atlet tidak nyaman bagi periodesasi latihan, (h) Atlet harus
atlet yang mengalami masalah berkomitmen untuk bertanding sesuai
overweight, dengan kelas berdasarkan berat
c. Diharapkan atlet lebih mengontrol pola badannya karena jika atlet bertanding
makan terkait kebiasaan atlet yang suka tidak sesuai dengan kondisinya akan
makanan dan minuman yang manis, memperburuk kondisi fisik yang
makanan berlemak karena hal seperti ini menyebabkan prestasi tidak maksimal,
jika dikonsumsi secara berlebihan akan h. Untuk menurunkan berat badan yang
berdampak pada berat badan atlet yang terakhir gunakan diet rendah sisa pada
meningkat (makanan manis banyak beberapa hari menjelang pertandingan.
mengandung glukosa), Cara yang paling mudah adalah
d. Dalam penentuan kelas dalam mengganti makanan padat dengan
pertandingan sebaiknya pelatih jangan makanan cair. Makanan jenis ini akan
menentukannya sendiri, lebih baik menyediakan karbohidrat untuk
penentuan kelas dalam pertandingan simpanan otot dan zat gizi yang lain,
ditentukan oleh atlet, pelatih hanya namun membiarkan saluran cerna
memberi pandangan-pandangan terkait kosong dan ringan,
hal ini, sehingga atlet merasa nyaman i. Jika memang terpaksa bertanding di
jika bertanding sesuai kemauan dan kelas yang bukan merupakan berat ideal
berat badannya masing-masing, atlet, yang harus dilakukan yaitu selalu
e. Dalam pengontrolan berat badan, mengontrol berat badan atlet dan
sebaiknya pada masa persiapan umum menjaga pola makan yang ideal. Selain
berat badan atlet harus sudah masuk itu prinsip yang harus diperhatikan
sesuai kriteria berat badan yang akan untuk merubah berat badan tidak bisa
diikutinya nanti, dalam hal ini komitmen dilakukan secara instan. Merubah berat
atlet dalam mengontrol berat badan badan harus dilakukan jauh hari sebelum
sangat diutamakan, selain itu peran pertandingan dilaksanakan karena jika
pelatih dalam memonitor berat badan dipaksakan secara instan akan
atlet juga sangat di perlukan, jangan berdampak pada hasil pertandingan dan
sampai pelatih mengontrol berat badan kondisi fisik yang sangat riskan.
atlet pada masa 2 minggu menjelang
pertandingan, karena masalah ini lah
yang sering kali terjadi

77
Masalah Berat Badan (Overweight) Atlet Pencak Silat Pada Masa Kompetisi

DAFTAR PUSTAKA

Ganong, William F.MD. Fisiologi


Kedokteran. EGC Penerbit Buku
Kedokteran, (di terjemahkan Adji
Dharma, 2003).
Hiromi Shinya,M.D. The miracle of
Enzyme. (Bandung: PT. Mizan
Pustaka,2008).
Lubis, Johansyah, Pencak Silat Panduan
Praktis (Jakarta : Raja Grafindo
Persada 2004)
M. Otok Iskandar dan Soemardjono,
Pencak Silat,(Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi, 1992)
Notosoejitno, Khazanah Pencak Silat,
(Jakarta : Sagung Seto, 1997 )
O’ong Maryono, Pencak Silat Merentang
Waktu, (Yogyakarta : Galang Press,
1999 )
Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi.
(Bandung, Alfabeta:2007),
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian.
(Jakarta : Rineka Cipta, 1995)
Sukadji, Soetarlinah. Menyusun dan
Mengevaluasi Laporan Penelitian,
(Jakarta : UI-Press, 2000).
Sunita Almatsier. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2001)

78

Anda mungkin juga menyukai