Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN HIDRASI TERHADAP VO2MAX PADA ATLET

PERBASI PANGKEP
Nur Alfitra Salam (Email nuralfitrasalam899@gmail.com)
Dra. Ichsani Basith, M.Kes (Email draichsani@yahoo.com)
Sarifin G, S.Or., M.Kes (Email sarifin.g@unm.ac.id)
Program Studi Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar

ABSTRAK

Nur Alfitra Salam. 2020. Hubungan Status Gizi dan Hidrasi terhadap VO2max pada Atlet
Perbasi Pangkep. Skripsi. Jurusan Ilmu Keolahragaan. Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Makassar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu hubungan status gizi dan hidrasi terhadap
VO2max pada atlet Perbasi Pangkep. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan
menggunakan metode korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet Perbasi
Pangkep yang menggunakan teknik purposive sampling dalam pengambilan sampel yaitu 20
orang atlet yang memiliki tingkat usia 13-18 tahun. Instrument dalam penelitian ini berupa
tes status gizi menggunakan tes IMT, tes status hidrasi menggunakan tes PURI dan VO2max
menggunakan tes balke. Teknik analisis data menggunakan pengujian hipotesis yang
dianalisa dengan analisis korelasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terlihat ada hubungan yang signifikan
antara status gizi terhadap VO2max dengan nilai kolerasi 0.221, status hidrasi terhadap
VO2Max dengan nilai kolerasi 0.261 dan hubungan keduanya status gizi dan hidrasi terhadap
VO2max pada atlet Perbasi Pangkep dengan nilai kolerasi 0.568 dimana nilai sig 0.00 jika
nilai p <0,05 maka secara statistik dikatakan memiliki hubungan atau korelasi.

Kata kunci : Status Gizi, Status Hidrasi, VO2max

PENDAHULUAN untuk menunjang tercapainya prestasi.


Dalam olahraga terdapat beberapa Seluruh komponen-komponen kebugaran
aspek yang harus diperhatikan agar atlet jasmani dapat kita latih dan tingkatkan
dapat meraih prestasi, salah satunya guna untuk menampilkan performa yang
adalah daya tahan kardiovaskuler baik saat latihan ataupun bertanding, akan
(VO2max). Daya tahan kardiovaskuler tetapi masih banyak atlet yang masih
(VO2max) merupakan salah satu komponen kurang melakukan aktivitas fisik yang
fisik penting yang harus dimiliki oleh terarah dan terukur sehingga atlet cepat
seorang atlet dan tidak dapat dipisahkan mengalami kelelahan karena daya tahan
dalam olahraga prestasi. Apabila seorang kardiovaskuler (VO2max) yang tidak
atlet tidak memiliki daya tahan maximal atau menurun.
kardiovaskuler (VO2max) yang maximal Khususnya pada prestasi atlet
maka akan berpengaruh pada prestasi atlet Perbasi Pangkep menurut pelatihnya
tersebut, oleh karena itu kebugaran jasmani cenderung mengalami pasang surut yang
atlet harus diperhatikan dan selalu dijaga. tidak terkontrol dan tidak stabil, bahkan
Peranan kebugaran jasmani 2 tahun terakhir mengalami penurunan
merupakan modal utama bagi samua atlet di event-event yang di adakan di setiap
un 1
kabupaten ataupun diluar kota seperti lemak dan protein, serta zat gizi mikro
KU16 putra, KU18 putri, 3X3 putra, meliputi: vitamin, mineral dan cairan.
Popda dan lain-lain. Penurunan prestasi Intensitas yang tinggi pada olahraga basket
altet Perbasi Pangkep yang diraih dalam dapat mengakibatkan para atlet cepat
event-event tersebut ditandai dengan mengalami kelelahan pada saat bertanding
penurunan jumlah perolehan poin, maka dari itu atlet membutuhkan energi
mendali maupun peringkat. Berdasarkan yang lebih banyak sehingga daya tahan
pengamatan peneliti, punurunan prestasi kardiovaskuler (VO2max) dapat bertahan
atlet Perbasi Pangkep dikarenakan daya lama.
tahan kardiovaskuler (VO2max) yang Gizi juga sangat berperan dalam
tidak maximal atau menurun sehingga atlet keberhasilan suatu tim. Akan tetapi dalam
tersebut cepat mengalami kelelahan saat kenyataannya, masih banyak atlet yang
latihan dan mempengaruhi performanya. belum melakukan aktivitas fisik yang
Tidak hanya itu pola makan atlet yang terarah dan terukur untuk menjaga
tidak terkontrol dan teratur sehingga tidak kebugaran jasmaninya maupun menjaga
memperhatikan status gizi dalam asupan gizi baik makro atau mikro
makanan ataupun minuman tersebut. sehingga banyak atlet yang mengalami
Atlet Perbasi Pangkep hanya semata-mata beban berlebih. Peranan kebugaran
memakan makanan yang menurut mereka jasmani dan gizi dalam olahraga basket
bisa membuat kenyang dan meminum menuntut tenaga ahli yang terampil untuk
minuman yang bisa menghilangkan rasa menjaga secara khusus dan intensif
haus sesaat tanpa harus mengetahui zat-zat kebutuhan tingkat kebugaran dan zat gizi
yang terkandung didalamnya. Faktanya, dari para atletnya.
seusai latihan yang dilaksanakan setiap Tidak hanya status gizi yang perlu
sore dilapangan Alun-Alun Citra Mas diperhatikan, status hidrasi pada atlet juga
Pangkep, atlet hanya jajan sembarangan harus diperhatikan. Karna status hidrasi
membeli makanan dan minuman yang ada juga memliki peran penting dalam
disekitar lapangan, yang hanya bisa menjaga performa atlet saat latihan
memberikan dampak energi sesaat tetapi ataupun bertanding. Kurangnya konsumsi
sangat mempengaruhi daya tahan cairan pada atlet dapat menyebabkan
kardiovaskuler (VO2max). Oleh karena itu dehidrasi berbahaya bagi kesehatan serta
pencapaian prestasi atlet tidak hanya membuat beban kerja tubuh atlet menjadi
didukung oleh kebugaran jasmani yang lebih berat. Penting bagi atlet untuk dapat
prima, tetapi status gizi juga mendukung menjaga level hidrasi di dalam tubuh
dalam tercapainya prestasi atlet dan melalui pola konsumsi cairan secara rutin
pelatih hendaknya memperhatikan zat baik pada saat sebelum dan sedang
gizi para atletnya. berolahraga ataupun setelah berolahraga
Gizi berperan penting dalam agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan
tercapainya prestasi karena gizi merupakan dengan baik terutama fungsi
sistem energi yang dihasilkan dari thermoregulasi (pangaturan panas).
makanan dan cairan. Pada dasarnya zat Kebutuhan cairan untuk seorang
gizi tersebut terbagi menjadi 2 yaitu: zat atlet lebih banyak, karena pada saat
gizi makro yang meliputi: karbohidrat, berolahraga baik latihan maupun
2
melakukanpertandingan mengakibatkan terstruktur atau sistematis yang digunakan
suhu tubuh meningkat. Asupan cairan oleh para peneliti dengan tujuan
yang berkurang didalam tubuh mendapatkan jawaban yang tepat atas apa
menyebabkan menurunnya fungsi paru- yang menjadi pertanyaan pada objek
paru sehingga respirasi meningkat. penelitian. Desain penelitian menggunakan
Keadaan tersebut berpengaruh pada metode korelasional, yaitu suatu penelitian
kondisi kebugaran jasmani, karena air untuk mengetahui hubungan dan tingkat
yang berfungsi sebagai katalisator tidak hubungan antara dua variabel atau lebih
bisa membawa oksigen dari paru-paru tanpa ada upaya untuk mempengaruhi
menuju ke seluruh tubuh. variabel tersebut sehingga tidak terdapat
Tingkat kebugaran jasmani dapat manipulasi variabel. Metode yang
diketahui dengan beberapa test, salah satu digunakan untuk mengumpulkan data
diantaranya adalah tes balke (lari 15 adalah metode survei dengan teknik tes
menit). Tujuan dari pengukuran ini adalah dan pengukuran. Untuk mengetahui status
untuk mengetahui kemampuan maksimal gizi menggunakan rumus IMT, sedangkan
kerja jantung dan paru-paru karena untuk mengetahui status hidrasi
olahraga basket merupakan olahraga yang menggunakan metode PURI (Periksa
memiliki intensitas yang tinggi, yang cepat Urine Sendiri) dan tes balke untuk
mengalami kelelahan pada saat bertanding mengetahui tingkat kapasitas oksigen
sehingga sangat membutuhkan kapasitas maksimal (VO2max).
paru maksimal (VO2max). Jenis penelitian menggunakan
Kebutuhan energi merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu
prioritas yang utama bagi atlet, oleh karena penelitian yang bertujuan menjelaskan
itu dalam proses latihan dengan tujuan fenomena yang ada dengan menggunakan
untuk meningkatkan prestasi dalam bidang angka-angka untuk mengetahui
olahraga tersebut maka pengaturan makan karakteristik invidu atau kelompok.
yang optimal harus mendapat perhatian Peneltian ini menilai sifat dari kondisi-
dari setiap orang yang terlibat sehingga kondisi yang tampak dengan tujuan
pada waktu turnamen cadangan energi menggambarkan karakteristik sesuatu
sudah tinggi. sebagaimana adanya.
Dengan demikian pelatih harus Menurut Sugiyono (2013)
dituntut untuk memperhatikan status gizi populasi adalah bagian generalisasi yang
dan status hidrasi para atletnya melalui terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
pendekatan untuk memberi pengertian agar kualitas dan karakteristik tertentu yang
selalu mempertahankan kebutuhan gizi ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan cairan sehingga daya tahan dan kemudian ditarik kesimpulannya.
kardiovaskuler (VO2max) meningkat. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet
Untuk itu peneiti tertarik untuk melakukan Perbasi Pangkep yang berjumlah 50 atlet.
penelitian mengenai Hubungan Status Gizi Menurut Sugiyono (2013) sampel
dan Hidrasi terhadap VO2max pada Atlet adalah sebagian dari jumlah dan
Perbasi Pangkep karakteristi yang dimiliki oleh sebuah
METODE populasi tersebut. Jumlah sampel yang
Metodologi penelitian adalah cara akan digunakan dalam penelitian ini
3
berjumlah 20 orang atlet putra. Teknik disimpulkan normal, dan sebaliknya
pengambilan sampel menggunakan teknik jika p<0,05 data tersebut tidak normal.
purposive sampling atau pengambilan c. Uji Hipotesis
sampel dengan cara menentapkan ciri-ciri Uji hipotesis dilakukan untuk
khusus yang sesuai dengan tujuan melihat apakah ada hubungan antara
penelitian. Teknik pengambilan sampel status gizi dan status hidrasi dengan
yang diperoleh dengan menentukan VO2max pada atlet Perbasi Pangkep.
kriteria sebagai berikut:
a. Berumur 13-18 tahun HASIL DAN PEMBAHASAN
b. Berjenis kelamin laki-laki Hasil
Variabel penelitian adalah segala Dari data empiris yang diperoleh di
sesuatu yang berbentuk apa saja yang lapangan berupa hasil tes hubungan status
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari gizi dengan melakukan pengukuran berat
sehingga diperoleh informasi tentang hal badan dan tinggi badan kemudian status
tersebut kemudian ditarik kesimpulannya hidrasi dengan melakukan test urine yang
(Sugiyono,2013).Variabel dalam penelitian di uji untuk melihat hubungan dengan
ini ada 2 yakni, variabel bebas dan variabel VO2Max pada atlet Perbasi Pangkep.
terikat. Variabel bebas yakni status gizi Analisis data yang digunakan
dan status hidrasi dan variabel terikat dalam penelitian ini diolah dengan teknik
yakni VO2max. statistik inferensial. Analisis data secara
Teknik analisis data merupakan deskriptif yang dimaksud untuk
bagian yang sangat penting dalam mendapatkan gambaran umum data
penelitian ini sebab adanya analisis data meliputi rata-rata, standar deviasi, data
menggunakan SPSS, maka hipotesis yang maksimum, data minimum, rentang, table
ditetapkan dapat diuji kebenarannya untuk frekuensi dan grafik, selanjutnya dilakukan
selanjutnya dapat diambil kesimpulannya. pengujian persyaratan analisis yaitu uji
Teknik analisis data yang digunakan nnormalitas data. Untuk menguji hipotesis
adalah : mengunakan uji-t.
a. Analisis Deskriptif 1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan untuk Analisi data deskriptif di maksudkan
menganalisa data dengan cara untuk mendapatkan gambaran umum data
mendeskripsikan atau menggambarkan penelitian. Analisis deskriptif dilakukan
data yang telah terkumpul sebagaiman untuk data hubungan status gizi dan status
adanya tanpa bermkasud membuat hidrasi dengan VO2Max pada atlet Perbasi
kesimpulan yang berlaku untuk umum Pangkep.
atau generalisasi. a. Gambaran Deskriptif Data Status
b. Uji Normalitas Gizi
Uji normalitas dilakukan untuk Penentuan data status gizi atlet diukur
dengan menggunakan teknik IMT (Indeks
mengetahui apakah data ini
Massa Tubuh) yaitu perbandingan antara
berdistribusi normal atau tidak. Pada berat badan dengan tinggi badan,
penelitian ini uji normalitas kemudian hasil pengukuran dari atlet
menggunakan uji Shapiro Wilk, dengan masing-masing dihitung menggunakan
kriteria apabila p>0,05 maka data rumus IMT yang telah ditentukan dan hasil
4
tersebut dibandingkan dengan kategori c. Gambaran Deskriptif Data VO2max
ambang batas IMT. Berikut gambaran Penentuan data VO2max atau volume
deskriptif hasil data status gizi : oksigen maksimal atlet diketahui dengan
Gambar 4.1 Diagram Presentase Nilai menggunakan tes balke (lari 15 menit).
Status Gizi Terlebih dahulu melakukan pemanasan
50% sebelum melakukan tes. Setelah
45%
menyelesaikan tes, hasil durasi tes balke
40%
35% akan dihitung dengan menggunakan rumus
30% yang sudah ditentukan kemudian
25% dibandingkan dengan tabel norma tes
20% balke. Berikut gambaran deskriptif hasil
15%
10%
data VO2max :
5% Gambar 4.3 Diagram Presentase Nilai
0% VO2max
KURUS KURUS NORMAL GEMUK
70%
SEKALI
60%
b. Gambaran Deskriptif Data Status
Hidrasi 50%
Dalam penelitian ini penentuan data 40%
status hidrasi atlet berdasarkan hasil tes 30%
pengujian warna urin. Pengambilan sampel
20%
urin diambil setelah atlet selesai
melakukan perlakuan test balke. Atlet 10%
membuang air seni dan ditampung dalam 0%
gelas bening kemudian warna urin KURANG KURANG CUKUP
SEKALI
disesuaikan dengan indikator warna urin.
Berikut gambaran deskriptif hasil data Dengan demikian analisis deskriptif data
status hidrasi : penelitian yang diperoleh berdasarkan data
Gambar 4.2 Diagram Presentase Nilai status gizi, status hidrasi, dan VO2max
Status Hidrasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Analisis deskriptif dilakukan
35% untuk hubungan status gizi dan
30%
status hidrasi terhadap VO2Max
25%
20% pada atlet Perbasi Pangkep
15%
10%
5%
Deskriptif Statistik
0% Variabel N Mean SD Min Max Sum

Status 20 19.43 2.90 15.40 26.30 388.70


Gizi
Status 20 51.65 2.53 16.66 83.33 1033.10
Hidrasi
20 37.74 2.43 34.10 42.00 754.90
VO2Max

5
Dari tabel di atas dapat diperoleh Berdasarkan tabel diatas maka
gambaran tentang data awal pada dapatlah di peroleh gambaran bahwa
penelitian sebagai berikut : pengujian normalitas data sebagai berikut :
1) Data status gizi nilai mean 19.43, 1) Data pengukuran Status Gizi nilai
dengan standar deviasi 2.90, nilai Asymp = 0.40 (p>0,05), maka hal ini
max sebesar 26.30, dan nilai min menunjukkan bahwa data tersebut
sebesar 15.40 dengan nilai sum mengikuti sebaran normal atau
388.70. berdistribusi normal.
2) Data status hidrasi nilai mean 51.65, 2) Data pengukuran Status Hidrasi nilai
dengan standar deviasi 2.53, nilai Asymp = 0.31 (p>0,05), maka hal ini
max sebesar 83.33, dan nilai min menunjukkan bahwa data tersebut
sebesar 16.66 dengan nilai sum mengikuti sebaran normal atau
1033.10. berdistribusi normal.
3) Data VO2Max nilai mean 37.74 , 3) Data VO2Max nilai Asymp = 0.98
dengan standar deviasi 2.43, nilai (p>0,05), maka hal ini menunjukkan
max sebesar 42.00, dan nilai min bahwa data VO2Max mengikuti
sebesar 34.10 dengan nilai sum sebaran normal atau berdistribusi
754.90. normal.

2. Uji Normalitas Data 3. Pengujian Hipotesis


Salah satu asumsi yang harus dipenuhi Hipotesis yang dilakukan dalam
agar statistik parametrik dapat digunakan penelitian ini perlu diuji dan dibuktikan
adalah data mengikuti sebaran normal melalui data empiris yang diperoleh
apabila pengujian ternyata data dilapangan melalui tes dan pengukuran
berdistribusi normal maka analisis terhadap variabel yang diteliti. Selanjutnya
statistik parametrik telah terpenuhi. data tersebut akan diolah secara statistik.
Untuk mengetahui data berdistribusi Pengolahan dan analisis data dilakukan
normalmaka uji untuk melihat hubungan untuk melihat hubungan hubungan status
status gizi dan status hidrasi terhadap gizi dan status hidrasi terhadap VO2Max
VO2Max pada atlet Perbasi Pangkep pada atlet Perbasi Pangkep. Untuk
dilihat pada tabel berikut : mengetahui adanya hubungan hubungan
Tabel 4.2 Hasil uji normalitas hubungan status gizi dan status hidrasi terhadap
status gizi dan status hidrasi VO2Max pada atlet Perbasi Pangkep,
terhadap VO2max pada atlet dianalisa dengan menggunakan analisis
Perbasi Pangkep korelasi, rangkuman hasil analisis data
Variabel Absolut Positif Negatif KS-Z Asymp Ket dapat dilihat pada tabel berikut:
Status 0.20 0.20 -0.11 0.89 0.40 Normal
Tabel 4.3 Rangkuman hasil uji kolerasi
Gizi hubungan status gizi dengan
Status 0.21 0.21
-0.19 0.96 0.31
Normal VO2Max dan status hidrasi
Hidrasi dengan VO2Max pada atlet
Normal Perbasi Pangkep
0.10 0.10 -0.07 0.44 0.98
VO2max

6
Variabel Correlatin Sig Ket. sebanyak 2 orang (10%), kurus sebanyak 8
Status Gizi (X1) orang (40%), normal sebanyak 9 orang
0.221 0.00 Signifikan (45%), gemuk sebanyak 1 orang (5%).
dengan
VO2Max (Y)
Secara umum subjek dalam peneitian ini
Status Hidrasi
tergolong dalam kategori kurus. Hal
(X2) dengan 0.261 0.00 Signifikan
tersebut menandakan bahwa sebagian
VO2Max (Y)
besar atlet masih kurang dalam pemenuhan
gizi sehingga energi yang dihasilkan masih
Dari hasil analisis tabel diatas kurang. Menurut Supariasa dalam Pahlevi
terlihat bahwa ada hubngan Status Gizi (2002), tingkat komsumsi energi itu
(X1) dan Status Hidrasi (X2) dengan berpengaruh secara langsung pada status
VO2max (Y) pada atlet Perbasi Pangkep. gizi. Energi itu diperoleh dari karbohidrat,
Nilai koefisien kolerasi menggunakan uji
protein dan lemak. Energi diperlukan
regresi status gizi dengan VO2Max =
0.221 dengan nilai sig yaitu 0.00, untuk pertumbuhan, metabolisme, utilisasi
sedangkan nilai koefisien kolerasi status bahan makanan dan aktivitas. Kebutuhan
hidrasi dengan VO2Max = 0.261 dengan energi disuplai terutama oleh karbohidrat
nilai sig yait 0.00 dimana jika nilai p < dan lemak, sedangkan protein untuk
0,05 maka secara statistik dikatakan menyediakan asam amino bagi sintesis
memiliki hubungan atau kolerasi. protein sel dan hormon maupun enzim
Tabel 4.4 Rangkuman hasil uji hipotesis
untuk mengukur metabolisme. Intensitas
hubungan hubungan status gizi
dan status hidrasi dengan yang tinggi pada olahraga basket dapat
VO2Max pada atlet Perbasi mengakibatkan para atlet cepat mengalami
Pangkep kelelahan pada saat bertanding sehingga
atlet membutuhkan energi yang lebih agar
Variabel Correlatin Sig Ket. daya tahan kardiovaskuler (VO2max)
Status gizi (X1) dapat bertahan lama pada saat bertanding
dan Status 0.568 0.00 Signifikan maka dari itu gizi sangat berperan penting
Hidrasi (X2) - dalam tercapainya prestasi atlet.
VO2max (Y) 2. Deskriptif Data Status Hidrasi
Data status hidrasi atlet Perbasi
Dari hasil analisis tabel diatas Pangkep dapat dijabarkan dengan nilai
terlihat bahwa ada hubungan status gizi persentase yaitu level 1 sebanyak 3 orang
dan status hidrasi terhadap VO2Max pada (15%), level 2 sebanyak 5 orang (25%),
atlet Perbasi Pangkep. Nilai sig yaitu 0.00 level 3 sebanyak 3 orang (15%), level 4
dimana jika nilai p < 0,05 maka secara sebanyak 3 orang (15%), dan level 5
statistik dikatakan memiliki hubungan atau sebanyak 6 orang (30%). Secara umum
korelasi. subjek dalam penelitian ini tergolong
dalam kategori sangat dehidrasi. Dimana
Pembahasan
hal ini menandakan bahwa sebagian besar
1. Deskriptif Data Status Gizi
atlet masih kurang memperhatikan
Data status gizi atlet Perbasi Pangkep
komsumsi cairan secara rutin baik pada
dengan melihat IMT dapat dijabarkan
saat sebelum dan sedang berolahraga
dengan nilai persentase yaitu kurus sekali
ataupun setelah berolahraga. Status hidrasi
7
mencerminkn keseimbangan antara asupan meningkatkan kesegaran jasmani
air dan kehilangan air. Kehilangan air 4% seseorang.
dari tubuh mengakibatkan otot kehilangan 4. Hubungan Status Gizi dan Status
kekuatan dan ketahanan, saat kehilangan Hidrasi dengan VO2max pada Atlet
10-12% maka tubuh akan mengalami Perbasi Pangkep
kematian (Ghalda dkk, 2019). Kurangnya Salah satu faktor yang berpengaruh
komsumsi cairan pada atlet dapat terhadap VO2max adalah status gizi.
menyebabkan dehidrasi berbahaya bagi Sebuah penelitian telah menghubungkan
kesehatan serta membuat beban kerja perubahan nilai VO2max dengan pola
tubuh atlet menjadi lebih berat. Penting hidup status gizi, dan beberapa pengukuran
bagi atlet menjaga level hidrasi dalam antropometri. Penelitian tersebut
tubuh agar fungsi-fungsi tubuh dapat menyatakan bahwa pada individu obesitas,
berjalan dengan baik tertama fungsi mereka memiliki nilai VO2max yang lebih
thermoregulasi (pengaturan panas). rendah daripada individu dengan status
3. Deskriptif Data VO2max gizi normal. Rendahnya nilai VO2max
Data VO2max diatas dapat relatif (mL/kg/menit) pada seorang
dijabarkan dengan nilai persentase yaitu overweight dan obesitas dari pada dengan
kurang sekali sebanyak 3 orang (15%), status gizi normal disebabkan karena
kurang sebanyak 5 orang (25%), cukup 12 adanya peningkatan beban tubuh pada
sebanyak orang (60%). Secara umum saat melakukan aktivitas fisik atau
subjek dalam penelitian ini tergolong olahraga. Seseorang yang obesitas
dalam kategori cukup. Hal tersebut membutuhkan usaha yang lebih untuk
menandakan bahwa sebagian besar atlet dapat menggerakkan massa tubuh mereka
masih kurang melakukan aktivitas fisik yang lebih besar sehingga biasanya mereka
yang terarah dan terukur sehingga atlet memiliki toleransi kinerja fisik yang
sering mengalami kelelahan pada saat rendah. Selain itu, adanya berat badan
melakukan aktifitas fsik ataupun saat berlebih akibat dari meningkatnya massa
bertanding. Tinjauan utama dari VO2max lemak tubuh dapat melemahkan kinerja
adalah meningkatkan kemampuan kerja sistem kardiorespirasi seorang obesitas
jantung disamping meningkatkan kerja secara keseluruhan. Obesitas biasanya
paru-paru dan sistem peredaran darah serta memiliki denyut jantung pemulihan
dapat meningkatkan kesegaran jasmani. (resting heart rate) yang lebih tinggi.
Secara umum VO2max dibutuhkan dalam Apabila denyut jantung pemulihan yang
semua aktivitas olahraga yang diperoleh tinggi maka prediksi nilai
membutuhkan gerakan fisik. Oksigen yang VO2max juga semakin rendah.
diperlukan untuk membantu dalam proses Kebutuhan cairan untuk seorang
metabolisme tubuh dimana metabolisme atlet lebih banyak karena saat berolahraga
tubuh ini menghasilkan energi yang baik latihan maupun melakukan
diperlukan tubuh untuk beraktifitas, pertandingan mengakibatkan suhu tubuh
walaupun masih ada yang menganggap meningkat. Keluarnya keringat sebagai
bahwa VO2max kurang penting namun upaya tubuh untuk mendinginkan tubuh.
para ahli fisiologi berpendapat bahwa Asupan cairan yang berkurang di dalam
VO2max adalah sangat penting untuk tubuh menyebabkan menurunnya fungsi
8
paru-paru sehingga respirasi meningkat. 1. Diharapkan kepada mahasiswa untuk
Keadaan tersebut berpengaruh pada menambah pengetahuan tentang
kondisi kebugaran jasmani karena air yang status gizi, status hidrasi dan
berfungsi sebagai katalisator tidak bisa VO2Max.
membawa oksigen dari paru-paru menuju 2. Diharapakan dapat menjadi
ke seluruh tubuh sehingga mengakibatkan pengetahuan bagi mahasiswa,
atlet cepat mengalami kelelahan dan tentang status gizi, status hidrasi dan
membuat bebas kerja tubuh atlet semakin VO2Max, hal ini sangat berperan
berat. Meskipun cairan sangat penting bagi penting terhadap peningkatan kinerja
tubuh, masih banyak atlet yang kurang pemain.
memperhatikan kondisi cairan atau status 3. Hasil penelitian dapat menjadi
hidrasinya. Dengan demikan status hidrasi masukan bagi para guru/pelatih
merupakan suatu kondisi atau keadaan untuk memberikan informasi ke pada
yang menggambarkan jumlah cairan dalam pemainnya agar hendaknya
tubuh, jika semakin tinggi dehidrasi maka mengetahui status gizi, status hidrasi
kebugaran jasmaninya (VO2max) dapat dan VO2Max.
menurun. Air akan hilang dari tubuh
melalui urine, feses, keringat dan udara DAFTAR PUSTAKA
pernapasan.
Arifin, Zainul (2019) Pengaruh Latihan
KESIMPULAN DAN SARAN Game dan Sprint 50 meter
Kesimpulan Terhadap Peningkatan VO2max
Berdasarkan dari hasil analisis data dan Atlet Sepak Bola SSB Kakimas
pembahasan, maka hasil penelitian ini Dampit Kabupaten Malang
dapat disimpulkan sebagai berikut: Kelompok umur 14-15. Malang :
1. Ada hubungan yang signifikan status https://ejournal.budiutomomalang
gizi terhadap VO2Max pada atlet .ac.id
Perbasi Pangkep. Ahmad, Galih (2008) Hubungan antara
2. Ada hubungan yang signifikan status Pelaksanaan Fungsi Keluarga
hidrasi terhadap VO2Max pada atlet dalam Perawatan Kesehatan
Perbasi Pangkep. dengan Status Gizi Pada Balita di
3. Ada hubungan yang signifikan status Desa Kebondowo, Kecamatan
gizi dan hidrasi terhadap VO2Max Banyubiri, Kabupatan Semarang
pada atlet Perbasi Pangkep. [skripsi]. Semarang :
digilib.unimus.ac.id
Saran Almatsier, Sunita (2009) Prinsip Dasar
Agar hasil penelitian ini dapat Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia
bermanfaat untuk mengetahui hubungan Pustaka Utama
status gizi dan status hidrasi terhadap Amal, Muh.Ikbal (2018) Pengaruh Status
VO2Max,maka penulis memberikan saran Gizi dan Komponen Fisik
kepada pembaca, adapun saran penulis Terhadap Tingkat Kesegaran
sebagai berikut : Jasmani Pada Siswa SMP Negeri

9
1 Sinjai [skripsi]. Makassar : Yogyakarta:
eprints.unm.ac.id https://journal.uny.ac.id
Ardiana, Eva (2019) Pengaruh Pemberian Ramadhan, Reza Iman dan Cerika
Air Gula Merah Terhadap Daya Rismayanthi (2016) Hubungan
Tahan Kardiovaskuler Pada Atlet antara Status Hidrasi serta
Bola Volly SMA Negeri 26 Bone. Komsumsi Cairan Pada Atlet
Makassar : eprints.unm.ac.id Bola Basket. Yogyakarta :
Arfanda, Poppy Elisano (2016) Analisis https://journal.uny.ac.id
Status Gizi dan Tingkat Rizqi, Faiq Yudha Miftahul (2015)
Kesegaran Jasmani Siswa SMK Pengaruh Topografi Lingkungan
Negeri 6 Makassar. Makassar : Terhadap Profil Antropometri,
eprints.unm.ac.id Kapasitas Vital Paru dan
Bahar, Bahrul (2018) Hubungan Status VO2maxn pada Anak
Gizi dengan Daya Tahan Tubuh Usia 10-12 Tahun Di Kabupaten
Pada Club Futsal DPC Kendal [skripsi]. Semarang :
Bontocani. Makassar: digilib.unimus.ac.id
eprints.unm.ac.id
Eviana, Rafika (2017) Hubungan Status
Gizi dengan VO2max Anak
Sekolah Dasar [skripsi].
Semarang: eprints.undip.ac.id
Ghalda, Ayu (2019) Pengetahuan, Status
Hidrasi, Persen Lemak Tubuh,
Kadar Hemoglobinn, dan
Kebugaran Atlet Senam. Jakarta :
jornal.unigo.ac.id
Halim, Nur Ichsan (2004) Pengukuran
Kesegaran Jasamani. Makassar :
Badan Penerbit UNM
Nirwandi (2018) Tinjauan Tingkat
VO2max Pemain Sepak Bola
Sekolah Sepak Bola Bima Junior
Kota Bukittinggi. Padang:
https://ejournal.undiksha.ac.id
Pahlevi, Andriani Elisa (2012) Determinan
Status Gizi Pada Siswa Sekolah
Dasar. Semarang :
http://journal.unnes.ac.id
Pratama, Ari Widya Putra dan Cerika
Rismayanthi (2017) Hubungan
Status Hidrasi dengan
VO2max Pada Atlet Sepak Bola.

10

Anda mungkin juga menyukai