Pendidikan
Penggalih, 2020
1
Respon
Biokimia
Penggalih, 2020
Ruang lingkup
Biomarka Pada Atlet
Latar Belakang
Pemeriksaan Biokimia Statik
Pemeriksaan Biokimia Fungsional
Pemeriksaan Biokimia
Pemeriksaan Biokima Sebagai Biomarka Status Gizi
Faktor Yang Mempengaruhi Biomarka
● Asupan nutrisi
● Penggunaan obat-obatan
● Penggunaan nutrisi suplemen
● Aktivitas/latihan fisik
Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Biomarka
Secara Umum
● Produksi dan kelangsungan hidup sel darah merahsangat dipengaruhi oleh
olahraga dan latihan fisik
● Stres yang tinggi dari olahraga meningkatkan jumlah leukosit dalam tubuh
● Trombosit dan parameter terkait trombosit cenderung meningkat juga dari
keberlanjutan dalam olahraga dan latihan fisik
● Respon biokimia tubuh terhadap latihan fisik termasuk perubahan elektrolit
darah, ureum dan kreatinin
● Plasma/serum elektrolit sebagian besar dipengaruhi oleh latihan fisik
● Atlet elit cenderung kehilangan lebih banyak elektrolit karena tingkat keringat
mereka meningkat
● Atlet memiliki adaptasi fisiologis yang lebih baik ketika latihan daripada non-atlet
Perubahan Biomarka Terhadap Atlet
● Hemolisis – kerusakansel darah merah
• Biomarkamyocardiac
■ Adapatasi fisiologis, BUKAN indikasi kerusakan jantung
● Rhabdomyolisis
○ Jaringan otot skelet mengalami kerusakan akibat matinya serat-serat otot dan keluarnya isi serat ke dalam aliran
darah
○ Rusaknya otot pelepasan mioglobin ke aliran darah. Mioglobin: protein berfungsi menyimpan oksigen dalam otot.
○ Akibat peningkatan ROS saat latihan mengakibatkan peroksidasi pada membran sel
Peningkatan Hemolisis Pada Atlet
● Hemolisis intravascular akibat terjadinya benturan dgn permukaan
tanah/bumi(footstrike hemolysis) terus menerus kerusakan mekanis
pd sel darah merah krn kontraksi otot yg berlanjut.
● Paparan terus menerus thd fluks O2 menyebabkan kerusakan oksidatif.
● Peningkatan homeostasis osmotik sel darah merah lebih rentan terhadap
kerusakan membran ketika melalui mikro sirkulasi
Rhabdomyolisis
Biomarka Pada Atlet
● Beberapa biomarka lain kaitannya dengan fungsi :
○ Liver/hepar
○ Otot
○ Ginjal
● Dan juga kadar:
○ Asam urat
○ Glukosa
○ Profillipid
HEPAR
● Biomarka utk fungsi dan kerusakan hepar
○ ALT (alanin amino transferase): sbgn besar di hepar (sbgn kecil ginjal, jantung, otot, dan
pankreas)
○ AST (aspartat amino transferase): sbgn besar di hepar, sbgn lain otot
AST DAN ALT
● Tidak ada perbedaan konsentrasi serum AST dan ALT antara atlet (pelari,
pegulat, angkat besi) dan subjek non-atlet dengan usia yang sama
● Amino transferase juga dilepaskan dari otot yang diaktifkan, dan tingkatnya
dapat meningkat setelah latihan fisik akut.
● Kadar AST dan ALT berbeda selama dan setelah pertunjukan olahraga,
○ contoh: Pasca maraton, pada 37 pelari: konsentrasi AST meningkat secara signifikan dari
nilai basal 29,3 51,6 U/L pada 4 jam setelah akhir lomba dan menjadi 106,9 U/L pada 24
jam, sedangkan ALT tidak meningkat secara signifikan
AST DAN ALT
● Kadar amino transferases terkait dengan intensitas dan durasi kinerja,
seperti yang ditemukan untuk kedua enzim pd ultra endurance, sedangkan
latihan pun ketika intens, tidak memodifikasi serum AST dan konsentrasi
ALT
● Dapat meningkat pd kasus penyalahgunaan steroid androgenik anabolik
yang dimetabolisme di hati
● Interpretasi konsentrasi serum aminotransferase pada atlet harus
mempertimbangkan pelepasan AST dari otot dan pelepasan ALT terutama
dari hati
BILIRUBIN
● Produksinya bergantung pada kerusakan eritrosit dan perubahan fisiologis,
pada katabolisme Hb
● Pada atlet, hemolisis meningkatkan total dan indirect bilirubin
● Kadar bilirubin meningkat pada akhir periode pemulihan (rata-rata 1,05
mg/dL), dan kemudian kembali ke baseline (0,7 mg / dL) sebelum dimulainya
musim baru, yaitu nilai yang diukur pada akhir musim mewakili fase
kelelahan maksimal.
● Peningkatan bilirubin setelah fase pemulihan, disertai dgn peningkatan
granulosit, interleukin 8 (IL-8), serum nitrat, dan ferritin
GINJAL
● Memfiltrasi sbgn besar kreatinin dan membuangnya melalui urin
● Kreatinin adalah senyawa kimia sisa yg dihasilkan oleh metabolisme otot
● Kreatinin ditransportasikan melalui pembuluh darah ke ginjal
Parameter Ginjal
● Beban latihan yang tinggi dan tekanan psikofisik karena kompetisi dapat
mengubah homeostasis nilai biokimia dan hematologi
● Konsentrasi kreatinin serum lebih tinggi pada atlet vs. pada orang yang tidak
aktif.
● Faktor yang mempengaruhi kreatinin:
○ Jenis olahraga
○ Antropometri
○ Umumnya, konsentrasi kreatinin serum tidak dipengaruhi secara signifikan oleh latihan dan
kompetisi, bahkan pada olahraga ekstrim
Menilai Kreatinin pada Atlet
● Konsentrasi kreatinin harus diinterpretasikan dengan mempertimbangkan
IMT atlet dan fase musim kompetisi.
● Konsentrasi kreatinin yang diukur selama satu musim sebaiknya tidak
diinterpretasikan terhadap interval referensi untuk populasi umum, tetapi
dipantau mengikuti nilai atlet berturut-turut.
● Nilai kreatinin berfluktuasi selama musim kompetisi - persamaan berbasis
kreatinin harus digunakan dengan hati-hati pada atlet.
Biomarka Miokardia
● Olahraga berat dptmenyebabkan:
○ iskemia sementara,
○ disfungsi ventrikel kiri diastolik, menyebabkan peningkatan konsentrasi parameter biokimia utk
diagnosis penyakit jantung.
○ Biomarka ini ‘hanya’ mencerminkan respons tubuh yang umum terhadap kerja kardiovaskular yang
berat selama latihan.
■ NT-proBNP
■ Troponin
Biomarka Miokardia
● NT-proBNP
○ meningkat setelah olahraga peningkatan konsentrasi NT-proBNP serum pada atlet tidak
boleh diartikan sebagai sinyal kerusakan atau stres dinding, melainkan sebagai tanda
pengaturan adaptasi miokard.
● Troponin
○ tidak bisa diartikan sebagai kerusakan jantung tanpa adanya gejala klinis atau temuan
instrumental penyakit miokard
Asam Urat
● Produk akhir dari metabolisme purin dan antioksidan utama dalam plasma
manusia.
● Metabolisme purin sering meningkat pada atlet karena kandungan protein
hewani tinggi dalam makanan mereka dan peningkatan pergantian sel.
● Selama stres metabolik, asam urat memblok radikal peroksil dan radikal
hidroksil, ion karbonat dan nitrogen dioksida
Asam Urat
● Atlet sangat rentan terhadap risiko peningkatan oksidan dan potensi kerusakan sel dan
jaringan
● Konsentrasi serum asam urat mewakili perlindungan antioksidan thd kemungkinan efek
berbahaya dari spesies oksidan (ROS)
● Antioksidan yang tinggi pro-oksidan ketika terjadi dalam konsentrasi tinggi dalam darah
● Asam urat tinggi peningkatan risiko kecelakaan kardiovaskular, penyakit koroner, dan
strok
● Peningkatan serum asam urat berasal dari oksidasi hypoxanthine di hati, sedangkan
pembentukan asam urat pada otot rangka terbatas
● Asam urat meningkat pada atlet segera setelah olahraga berat
● Asam urat adalah antioksidan utama dalam darah dan meningkat setelah latihan akut
● Konsentrasi asam urat stabil selama musim kompetisi.
Asam Laktat
Glukosa
● Konsentrasi plasma glukosa plasma tidak dipengaruhi oleh olahraga jika
asupan makanan dan minuman benar
● latihan menginduksi adaptasi metabolisme glukosa yang meningkatkan
pemanfaatan glukosa pada atlet mengurangi insensitivitas insulin di
nonatlet
● tergantung pada jenis olahraganya, atlet memiliki metabolisme glukosa yang
sedikit berbeda tingkat parameter laboratorium
LIPIDA
● Atlet elit bisa mengalami perubahan profil lipid ketika off - season, kecuali
tingkat aktivitas fisik yang cukup dipertahankan
● Atlet memiliki konsentrasi lipoprotein (a) yang tinggi.
● Peningkatan lipoprotein plasma (a) tinggi faktor risiko untuk penyakit
kardiovaskular, tetapi indeks aterogenik pada atlet lebih rendah vs. kontrol,
karena efek pengimbang dari profil superior dari parameter lipid lainnya
LIPIDA
● Olahraga/latihan fisik profil lipid darah yang lebih baik daripada subjek yang
tidak aktif
● Konsentrasi HDLC yang tinggi antara atlet vs. subjek yang tidak aktif
● Profil lipid baik ketika atlet mempertahankan tingkat aktivitas fisik in dan off
season
● Kadar lipida bergantung pada asupan makanan, massa lemak tubuh, dan jenis
disiplin olahraga yang dilakukan
● Aktivitas fisik HDLC
● Kadar lipida kembali ke nilai basal setelah latihan akut, dalam semua pertunjukan
dengan intensitas dan durasi yang berbeda
● Jenis olahraga perubahan profil lipid yang berbeda: latihan intermittent
menginduksi peningkatan HDLC yang lebih besar
Zat Besi Pada Atlet
● Pemeriksaan biokimia pd atlet mgkn berubah akibat aktivitas fisik akut atau
kronis :
○ Kadar meningkat krn dehidrasi
○ Kadar menurun krn hemodilusi ketika terjadi peningkayan volume plasma berkaitan dgn
training endurance atau penyusuaian thd temp tubuh
○ Contoh :
■ Kadar ferritin pd kondisi aktivitas akut dapat meningkat (artifisial) sbg respon dari sesi
latihan yg berat
Penggalih, 2020
Atlet
Stress Fisik
Adaptasi Overload/overuse
Physical
Laboratorium
Examination
•Whaley M H. ACSM’s Guidelines for exercise testing and prescription 7 th ed. 2006. USA: Lippincott Williams&
Wilkins
•The International Olympic Committee (IOC) Consensus Statement on Periodic Health Evaluation of Elite Athletes,
March 2009
45
Anamneses dan History Taking
● Identity, age, sex, kind of sports
● Vital Sign : Blood Pressure, Frequency rate, heart rate, temperature, resting
heart rate.
● Body Composition
○ Waist circumference
○ % Body Fat
Anamnesis
● Medical History is the most important part of health examination
● Medical history can identify 75% problems affecting athletes, including chronic
conditions and medications that may require adjustment or closer monitoring
● Scheduled at least 6 weeks before sports season starts allow time for follow up
testing or consultation
● Structured and systematic
● All body system, mainly :
○ Cardiorespiratory
○ Neuromuscular
● Including bahaviour ec : smoking, alcohol, sleeping habit, anxiety level, drug &
medicine consumption (steroid, vitamin etc)
Blood Pressure in Children
Cleared for participation Not be cleared for participation (until further evaluation)
Amenorhea , osteoporosis
and multiple fracture
3
Laktat Threshold
Penggalih, 2020
Lactate Threshold
● Adalah upaya atau intensitas
maksimal yang dapat
dipertahankan seorang atlet
untuk waktu yang lama
dengan sedikit atau tanpa
peningkatan laktat dalam
darah.
● Peralihan dari sistem energi
aerobik yang dominan ke
sistem energi anaerobic
● Batas peningkatan lactate
threshold adalah 1mmol/L.
Lactate
Response
Aerobic
VS
Anaerobic
Apa yang terjadi ketika berolahraga melebihi lactate threshold?
● Asidosis (ion H +)
● Kontraksi otot tidak adekuat
● Kaki berat
● Kecepatan melambat
Lactate Threshold Trained VS Untrained
Stage 1-2 mph Stage 2-3 mph Stage 3-4 mph Stage 4-5 mph
@ 3% grade @ 3% grade @ 3% grade @ 3% grade
60 seconds of recovery between each stage to collect blood Test will continue until peak
sample and determine HR at end of stage and beginning of lactate has been reached
subsequent stage.
Note
Sampel laktat saat latihan pemanasan memberikan gambaran tentang adaptasi aerobik
atlet.
Jika terlihat penurunan laktat dari nilai 2 saat istirahat menjadi 1,7, lalu 1,5, lalu 1,3,
dan kemudian naik kembali ke 1,7 maka diketahui bahwa sistem aerobik atlet merespons
kebutuhan energi.
Jika nilai laktat berubah dari 2 saat istirahat menjadi 2,3 lalu menjadi 2,7 dan menjadi
3,2 selama pemanasan, maka atlet memiliki Sindrom Kekurangan Aerobik.
4
Studi Kasus
Penggalih, 2020
Studi Kasus 1
Studi Kasus 2
Buku Series Gizi Olahraga
Thanks
Do you have any questions?
@mirza_penggalih
@firstsportnutrition
facebook.com/mirza.hapsari.9
mirza_hapsari@yahoo.com
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Please keep this slide for attribution.
Penggalih, 2020