Anda di halaman 1dari 42

Laporan Gizi Atlet

Atlet Futsal
KELOMPOK 7
1. DINDA SRI KINANTI
2. SHOFWAH SAFINATUN NAJAH
3. PRISCILIA ANDRI
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN
MENJADI RESPONDEN
Laporan Praktek Gizi Olahraga

✹ Materi : Penentuan kebutuhan energi dan zat gizi lain pada atlet
✹ Tujuan praktek : Pada akhir praktek mahasiswa mampu menghitung kebutuhan energi dan zat gizi
lain seorang atlet.
✹ Tinjauan Pustaka:
Atlet futsal memiliki waktu untuk berlatih sebanyak dua sampe tiga kali pertemuan dalam seminggu. Dengan hal
tersebut, mereka dapat menjaga kondisi tubuh dengan baik agar sewaktu - waktu ada pertandingan selalu siap
dimainkan. Latihan itu penting bukan yang penting latihan sehingga dapat membentuk tim futsal yang solid dibutuhkan
kerja keras dan kerja sama yang baik antar pemain. Proses latihan tidak dapat dibentuk dalam waktu singkat melainkan
membutuhkan kerutinitasan dan konsistensi secara keseluruhan. Atlet membutuhkan asupan gizi rata-rata 30-60 g/jam
bahkan sampai 90 g/ jam apabila intensitas latihan memiliki bobot yang lebih berat. Hal tersebut berguna untuk
menunjang otot dan juga otak agar tubuh serta konsentrasi terjaga selama latihan sehingga mendapatkan penampilan
yang lebih baik (American College, 2016).
Makanan dan cairan yang dikonsumsi sebelum melakukan latihan sebaiknya memiliki intensitas waktu 1-4 jam
dikarenakan untuk menjaga kenyamanan dan memastikan atlet tidak terganggu pencernaannya pada saat latihan
maupun pertandingan berlangsung. Demi menunjang teknik dan penampilan yang maksimal dibutuhkan asupan
makanan yang bergizi. Tanpa mengkonsumsi makanan yang bergizi, seorang atlet tidak mampu bekerja dan
memberikan penampilan yang maksimal di lapangan. American college of sports medicine (2016) menambahkan bahwa
atlet perlu mengkonsumsi energi yang cukup dalam waktu dan jumlah asupan selama periode latihan atau pertandingan
dengan intensitas tinggi atau lama untuk menjaga kesehatan dan memaksimalkan hasil latihan atau pertandingan.
1. BIODATA ATLET
Nama : Kelvin Putra Arianto
Tempat Tanggal Lahir : Payakumbuh, 22 Januari 2001
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Berat Badan : 55 Kg
Tinggi Badan : 165 Cm
Suku : Kutianyia
Status : Atlet Futsal dan Bekerja
Alamat : Koto Tuo Limokampuang, Payakumbuh Selatan
Pekerjaan Orang Tua : Wiraswasta
Bidang Olahraga : Futsal

2. DATA INDIVIDU
Anak ke-2 dari 2 bersaudara
Ayah sebagai wiraswasta dan ibu sudah meninggal
3. AKTIFITAS FISIK HARIAN
Bekerja : Senin – Jumat (08.00 – 15.00)
Istirahat : 12.00 13.00 ( 1 jam)
Latihan : 3x Seminggu (Selasa, Rabu,Kamis)
Selasa : 2 jam ( 1x istirahat 10 menit)
Rabu, kamis : 1 jam ( 1 x istirahat 10 menit)
Tempat Latihan : Indoor Payakumbuh

4. DATA ANTROPOMETRI
BB = 55 kg
TB = 165 cm
IMT = 55 = 20,20kg/m²
(1,65)²

Penilaian : berdasarkan IMT atlet tersebut tergolong status gizi Normal.

5. DATA FISIK
Bekerja : Senin – Jumat (08.00 – 15.00)
Istirahat : 12.00 13.00 ( 1 jam)
Latihan : 3x Seminggu (Selasa, Rabu,Kamis)
Selasa : 2 jam (istirahat 10 menit/jam)
Rabu, kamis : 1 jam ( 1 x istirahat 10 menit)
Penilaian : kategori aktivitas fisik ringan - sedang
6. DIETARY HISTORY 7. ALASAN MELAKUKAN OLAHRAGA
• Menyukai semua jenis bahan makanan • Karena hobi olahraga
• Kebiasaan makan 3 x sehari • Olahraga yang telah lama dilakukan
• Pagi sering mengosumsi teh • Menjaga Berat badan agar ideal
• Lebih menyukai ayam dari pada ikan • Meghilangkan stress dan rasa jenuh selama
• Menyukai makanan pedas bekerja
• Menyukai makanan bergoreng, dan berbumbu • Agar terhindar dari peyakit
tajam
• Sering makan lewat jam 9 malam
• Menyukai sayur bayam, toge, wortel
• Kurang suka mengosumsi buah-buahan

Hasil recall 24 jam


Waktu Makan Menu Makanan Bahan Makanan Berat
URT Gr
09.00 Nasi Bungkus Nasi 4 centong 240 gr
Ayam goreng balado Ayam 1 ptg 60 gr
Minyak ½ sdm 2,5 gr
Cabe 2 sdm 10 gr
Minyak 1sdm 5 gr
Gulai rebung Rebung 2 sdm 20
  Santan 5 sdm 25
14.00 Nasi Nasi 5 centong 300 gr
Telur dadar Telur 1 btr 60 gr
Minyak 1 sdm 5 gr
Tahu goreng Tahu 1 ptg besar 80 gr
Minyak 1sdm 5 gr
Ayam goreng Ayam dada 1 ptg 60 gr
Minyak   6 gr
  Sambal cabe Cabe merah 2sdm 20 gr
Minyak 5 gr
22.00 Nasi ayam geprek Nasi 3 centong 180 gr
Ayam geprek Ayam dada 1 ptg 60 gr
  Terigu 1sdm 10 gr
Minyak   10 gr
Sambal geprek Cabe 2sdm 20gr
  Minyak   10 gr
Sayur timun Timun 1 ptg kecil 15 gr
Proses Asuhan Gizi Yang Untuk Rahul Dari Tahap Persiapan Hingga Pertandingan

1. Pengkajian Gizi
Data Hasil Interpretasi Data
Berat Badan 55 kg -
Tinggi Badan 165 cm -
Antropometri IMT 20,20 kg/m2 status gizi atlet Normal,
karena IMT-nya antara 18,5
– 23,9 Kg/m2

Penilaian : berdasarkan hasil antropometri atlet memiliki


status gizi normal dengan ditandai dengan IMT 20,20 kg/m
Riwayat Gizi

Hasil recall 24 jam berdasarkan Nutrisurvey menunjukkan asupan At


sebagai berikut :
Energi : 2442,7 kcal (95 % dari kebutuhan)
Karbohidrat : 297,6 gr (81% dari kebutuhan)
Protein : 88,1 gr (116 % dari kebutuhan)
Lemak : 96,7 gr (111% dari kebutuhan)
Riwayat personal

Riwayat penyakit : -
Riwayat keluarga :
Anak ke 2 dari 2 bersaudara
Berasal dari suku minang
Ayah bekerja sebagai wiraswasta dan ibu sudah meninggal
Bekerja sebagai security di salah satu perusahaan

Penilaian : berdasarkan riwayat personal, atlet tidak memiliki penyakit dan


bestatus ekonomi menengah dan orang minang.
2. Diagnosis Gizi

- Domain Intake :
NI 2.2 : Kelebihan asupan oral (P) berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang hizi (E) ditandai
dengan asupan protein 116% dan lemak 111% lebih dari kebutuhan (S)

- Domain Behavior/Perilaku :
NB 1.1 : Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan gizi (P) berkaitan dengan terpapasrnya
informasi mengenai mkanan dan gizi (E) ditandai dengan atlet yang kurang suka
mengonsumsi buah-buahan dan suka mengonsumsi gorengan (S).

3. Intervensi Gizi

Tujuan Diet
- Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebuuhan kalori guna mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh saat bertanding dan latihan.
- Meningkatkan daya tahan atlet saat bertanding
PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI
3. Saat pertandingan
Saat pertandingan berlangsung, bisa diberikan karbohidrat sebagai sumber energi
selama pertandingan. Pemberian karbohidrat dapat berupa minuman isotonic atau
minuman berenergi dan snack bar
4. Setelah pertandingan
Segera diberikan 1 gelas air dengan suhu 150˚C, dilanjutkan dengan minuman
isotonik 1 botol untuk menggantikan cairan
Dilanjutkan dengan sari buah + gula + garam
3-4 jam setelah pertandingan diberikan makanan biasa sesuai kebutuhan (menu
tahap persiapan)
Vitamin dan mineral berdasarkan AKG
Kelompok Vit A Vit D Vit E Vit K Vit B1 Vit B2 Vit B3 Vit B5 Vit B6 Folat Vit B12 Biotin Kolin Vit C
umur
(RE) (mcg) (mcg) (mcg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mcg) (mcg) (mg) (mg)

19 – 29 650 15 15 65 1.2 1.3 16 5.0 1.3 400 4.0 30 550 90


tahun
Metabolisme Kerja Otot pada Atlet Futsal
Futsal adalah salah satu olahraga termasuk kepada system system aerobic. Sistem energi
aerobik banyak membutuhkan oksigen untuk terus menerus di salurkan pada serabut otot
sebagai bahan metabolisme aerobik bersama dengan karbohidrat, lemak dan protein untuk
diubah menjadi energi. Kecepatan maksimal penggunaan energi melalui sistem aerobik yang
memerlukan oksigen dibatasi oleh kecepatan maksimal sistem respiratoricardiovaskuler dalam
mengirimkan oksigen ke otot, maka seorang atlet futsal perlu memiliki VO2 Max yang baik
untuk mensuplai oksigen guna menunjang aktifitas selama pertandingan berlangsung.
VO2 Max merupakan nilai tertinggi dimana seseorang dapat mengkonsumsi oksigen
selama latihan, serta merupakan refleksi dari unsur kardiorespirasi dan hematologik dari
pengantaran oksigen dan mekanisme oksidatif otot Orang dengan tingkat kebugaran yang baik
memiliki nilai VO2 max lebih tinggi dan dapat melakukan aktivitas lebih kuat dibanding mereka
yang tidak dalam kondisi baik. Tenaga aerobik maksimal, sering kali disebut penggunaan
oksigen maksimal, adalah tempo tercepat dimana seseorang dapat menggunakan oksigen selama
olahraga yang dalam litelatur fisiologis tenaga aerobik maksimal disingkat sebagai VO2 max.
Hal ini juga menjelaskan bahwa VO2 max adalah kecepatan terbesar pemakaian oksigen dan
merupakan ukuran mutlak kecepatan terbesar dimana seseorang dapat menyediakan energi ATP
dengan metabolisme aerobik.
Preskripsi Diet

Diet tinggi energy 2.911,28 kkal


Bentuk makanan biasa
Frekuensi makan besar 3 kali dan selingan 2 kali

Perencanaan Gizi Olahragawan

Untuk memperoleh prestasi yang optimal diperlukan disusun perencanaan


makannan baik jangka pendek, menegah maupun jangka panjang. Perencanaan
makanan atlet didasarkan pada perencanaan program latihan yang meliputi
peride persipan, pertandingan, dantransisi.
Perencanaan gizi meliputi 4 hal:
1. Perbaikan status gizi dilakukan pada periode persiapan umum
Makanan untuk meningkatkan status gizi
- Kebutuhan energi dan zat gizi ditentukan menurut umur, berat badan, jenis
kelamin, dan aktivitas.
- Susun menu seimbang, yang berasal dari beraneka ragam bahan makaan, vitamin
dan mineral sesuia dengan kebutuhan.
- Menu disesuikan dengan pola makan atlet berdasarkan hasil wawancara diet yang
dilakukan dan pembagian makanan disesuikan dengan jadwal kegiatan atlet.

- Untuk meningkatkan kadar hb, dilakukan dengan pemberian makanan sumber


zat besi yang bersal dari hewani, oleh karena lebih banyak diserap oleh tubuh dari
pada nabati.
- Menambah makanan yang banyak mengandung vitamin C, seperti pepaya,
jeruk, nanas, pisang hijau, sawo kicek, sukun, dll.
Pemeliharaan status gizi

Pada tahap ini diharapkan status gizi sudah mencapai tingkatcyang optimal dan fisik atlet sudah beradaptasi
dengan intensitas latihan yang tinggi. Selama tahap pemeliharaan status gizi, atlet harus mampu
mempertahankan kondisinya dengan memperhatikan faktor pengaturan makanan.

Berbagai hal yang perlu diperhatikan pada tahap pemeliharaan gizi:


- Konsumsi energi harus cukup, terutama dalam bentuk karbohidrat komplek, untuk mempertahankan
simpanan glikogen otot dalam jumlah yang cukup. Konsumsi karbohidrat yang rendah selama latihan
intensif akan menyebabkan simpanan glikogen berkurang dan dapat menurunkan kinerja.
- Mengatur jadwal makan, atlet harus ingat bahwa bahan bakat dalam otot harus selalu diisi kembali setelah
latihan. Sesuaikanlah waktu makan dengan waktu latihan. Apabila atlet tidak sempat makan pagi, maka
makanlah snack yang tinggi karbohidrat misalnya roti. Bila harus berlatih sore hari usahakan makan snack
pukul 15.00 dan makan malam setelah latihan , hindarkan makan berlebihan.
- Porsi makanan lebih kecil, namun frekuensi sering dan ditambah beberapa kali makanan selingan.
- istirahat yang cukup untuk recovery (pemulihan sumber energi) dan menghilangkan kelelahan setelah berlatih.
Makanlah karbohidrat komplek untuk menambah simpanan glikogen otot.
- Untuk mendapatkan kemampuan endurance yang optimal, selain mengisi simpanan energi dalam otot,
perhatikan juga kemampuan otot untuk menggunakan bahan bakar tersebut, maka perlu: meningkatkan kapasitas
aerobik,meningkatkan kadar hemoglobin, memaksimalkan regulator dalam metabolisme dengan mengkonsumsi
vitamin dan mineral secara optimal.
- Konsumsi banyak sayur dan buah-buahan segar khususnya yang berwarna tua(sayuran hijau, wortel, labu
kuning, mangga, pepaya, jeruk,semangka, dll.).Makanan tersebut mengandung kadar vitamin dan mineral yang
tinggi.
- Kurangi minyak dan lemak dengan mengurangi makanan goreng dan fastfood karena kandungan lemak pada
fast food berlebihan, pilih daging atau ayam yangkurang berlemak.Banyak minum air dan sari buah. Atur waktu
latihan sehingga selalu memperoleh tambahan minuman secara teratur. Selama latihan sediakan waktu istirahat
untuk minum, jangan menunggu hingga rasa haus. Air dingin (suhu 10 oC) lebih mudah meninggalkan lambung
dibanding air hangat.
- Timbanglah berat badan setiap hari untuk memonitor keseimbangan gizi,sebaiknya penimbangan dilakukan
sebelum dan setelah berlatih untuk mengetahui status hidrasi. Data berat badan akan digunakan sebagai
parameter kebutuhan gizi setiap pergantian tahap latihan di samping penggunaan parameter lainnya.
Pemulihan status gizi

Masa pemulihan dapat diartikan sebagai masa akhir pertandingan, dalam periodisasi latihan disebut masa
transisi. Pada masa ini olahragawan tetap melakukan kegiatan fisik yang bertujuan untuk memulihkan
kondisi fisik serta mempertahankannya kualitas yang telah dicapai pada masa kompetisi, selanjutnya
dipersiapkan untuk memasuki masa periodi-sasi latihan berikutnya. Pengaturan makanan mengikuti tata
laksana makanan setelah bertanding.Kebutuhan energi disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan
sehari-hari.

Berbagai hal yang perlu dipertimbangkan


a. Kebutuhan energi disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan.
b. Gizi seimbang dan bervariasi.
c. Tetap mengontrol berat badan agar selalu dalam batas-batas ideal.
d. Apabila status gizi menurun dapat dipergunakan susunan pola hidangan peningkatan gizi. Bila status
gizi tetap terpelihara, gunakan susunan hidangan pemeliharaan status gizi.
Penerapan / Implementasi

Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas atlet guna


untuk menyiapkan kondisi fisik yang optimal pada sebelum bertanding ,
saat bertanding , dan sesudah pertandingan. Pertimbangan pemberian
asupan atlet dilihat dari segi jenis, jumlah, dan waktu pemberian
Hal ini dikomunikasikan kepada atlet, keluarga atlet, dan pelatih tentang
diet yang diberikan.
Rencana Konseling Gizi

Tujuan : Meningkatkan pengetahuan terkait gizi untuk atlet Futsal


Metode : Konseling gizi
Materi :
• Menjelaskan tujuan dan pentingnya melakukan konseling gizi pada Atlet
• Menjelaskan materi terkait kebutuhan atlet sejak persiapan hingga recovery
• Menyampaikan informasi terkait diet tinggi energy
• Pentingnya asupan makan yang cukup sesuai dengan kebutuhan, seimbang, dan beragam
• Menyampaikan tips atau cara pemenuhan energi dengan mengonsumsi makanan yang
padat energi

Media : Food model, leaflet, food diary, dan poster


Frekuensi : 1 minggu sekali selama 30-45 menit tiap kali konseling
Sasaran : Atlet Kelvin Putra Arianto
MONITORING DAN EALUASI

Monitoring Awal Standar Waktu Evaluasi

Dietary  
- Energi  
95 %
- Protein 80-100% Setiap hari Tercapai
116%
- Lemak
111%
- Karbohidrat
85%
Perilaku      
- Kebiasaan Kurang baik Baik  
makan      
 
- Pengetahua Kurang Baik Tercapai
Setiap hari
n
No Waktu Menu Bahan Berat (gr)

1.   Jam 06.00 Nasi Putih Beras 150


    Asam Manis Ikan Ikan Mujair 40
      Minyak 5
    Tahu Bumbu Kuning Tahu 100
    Minyak 3
    Sup Brokoli Wortel Brokoli 50
      Wortel 75

Menu sehari untuk Atlet sesuai       Minyak 3


    Pepaya Pepaya 100
kebutuhan pada saat bertanding 2 Jam 08:00 Kroket Kentang Kentang 100
      Tepung Terigu 10
      Tepung Roti 10
      Telur Ayam 20
      Wortel 50
      Buncis 25
      Minyak 5
3 Jam 9:00 Jus Jeruk Jeruk Manis 200
      Gula Manis 5
4 Jam 10:00 – 11:00
PERTANDINGAN

    Air Mineral Air Mineral 200


5 Jam 12:00 Jus Alpukat Alpukat 100
      Gula Pasir 5
6. Jam 13.00 Bubur Kacang Hijau Kacang Hijau 30
      Santan 30
      Gula Merahh 20
      Roti Tawar 50
7. 17.00 Nasi Putih Beras 150
    Dendeng Balado Daging Sapi 40
      Minyak 4
    Tempe Bacem Tempe 75
      Kecap 5
      Gula Merah 10
      Minyak 10
    Bening Bayam + Jagung Bayam 100

      Jagung Kuning 50
      Minyak 3
    Semangka Semangka 200
         
    Total Keseluruhan Energi 2.891,7 kkal

      Protein 85,3 gr
      Lemak 78,1 gr
      Kharbo 451,9 gr
Menu sehari untuk Atlit sesuai kebutuhan pada saat Latihan Futsal

No Waktu Menu Bahan Berat (gr)

1. Jam 07.00 Bubur ayam Beras 70

      Ayam 30

      Kacang tanah 20

      Sawi hijau 30

      Ketimun 20

      Minyak kelapa sawit 3

    Semangka Semangka 100

Jam
2 09.00 Roti panggang cokelat Roti tawar 60
.

      Selai cokelat 10

      Margarin 5

3. Jam 10.00 – Latihan Cairan isotonik  


11.00
4. Jam 12.00 Nasi Beras 100
    Semur daging Daging sapi 30
      Minyak 3
    Tempe goreng Tempe 50
      Minyak 5
    Bening bayam Bayam 100
    Pisang Pisang ambon 100
5 Jam 16.00 Kroket Tepung terigu 30
      Tepung Roti 10
      Telur Ayam 20
      Wortel 50
      Buncis 25
      Minyak 5
6. Jam 19.00 Nasi Beras 150
    Ikan Balado Ikan 40
    Tahu Kecap Tahu 100
      Kecap 10
    Minyak 3
    Tumis Kangkung Kangkung 100
      Minyak 3
    Jeruk Jeruk 100
         
    Total Keseluruhan Energi 2.802,7
kkal
      Protein 81,6 gr
      Lemak 79,4 gr
      Kharbo 465,9 gr
Menu sehari untuk Atlit sesuai kebutuhan pada saat dihari biasa
N Waktu Menu Bahan Berat
o (gr)
1. Jam  07.00 Nasi Putih Beras 150

Nasi Goreng
    Telur dadar Telur ayam 55
      Minyak 10
      Selada 10
      Tomat 20
      Mentimun 20
    Tahu goreng Tahu 100
      minyak 10
    Pepaya Pepaya 100
2 Jam 11:00 Kroket Kentang Kentang 100
      Tepung Terigu 10
      Tepung Roti 10
      Telur Ayam 20
      Wortel 50
      Buncis 25
      Minyak 5
3 Jam 13:00 Nasi Beras 100
    Ayam bakar Ayam 40
kalasan
    Oblok tempe Tempe 50
      santan 20
    Bening bayam bayam 100
      jagung 30
      Semangka 180
4 Jam 16.00 Pudding papaya agar 3
santan

      Santan 20

      Pepaya 100

      Gula 10

5 19.00 Nasi Beras 100

    Gulai daging daging sapi 50

      santan 20

    Oseng tempe kecap Tempe 50

      Kecap 10

      minyak 10

    Sop sayur wortel 30

      buncis 30

      Kembang kol 30

      Minyak 10

      Buah naga 100

         

    Total Keseluruhan Energi 2.792


kkal

      Protein 98,6 gr

      Lemak 81,9 gr

      Kharbo 405 gr
Komentar Atlet terhadap menu yang diberikan

Pada menu untuk atlet pada saat bertanding , Atlet kurang menerima menu
yang di buat, karena untuk menu jam 06.00 atlet kurang menyukai ikan, untuk
porsi sudah sesuai.
Pada menu untuk atlet pada saat Latihan Futsal , Atlet menghabiskan
makanan dengan baik, rasa dan porsi makan sesuai dengan kebutuhan atlet,
namun atlet mengatakan bahwa ia kurang suka dengan ikan dan lebih menyukai
ayam dan daging, tetapi makanan yang disajikan tetap dihabiskan oleh atlet dan
tidak meninggalkan sisa.
Pada menu untuk atlet pada saat hari biasa, Atlet menerima semua menu,
rasa dan porsi makan sesuai dengan kebutuhan atlet, dan atlet suka semua menu
yang di berikan.
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini kami mengukur tinggi badan dan berat badan, dengan tujuan untuk
menghitung indeks masa tubuh atlit ini. Dari hasil pengukuran ini didapatkan IMT atlit yaitu 20,20
kg/m2. IMT atlet termasuk ke kategori normal.
Berdasarkan hasil recall atlit yang kami lakukan yaitu pada atlit futsal. Dari hasil wawancara
didapatkan asupan atlit, energy 95 % , protein 116%, lemak 111% dan karbohidrat 85% dari
kebutuhannya. Dalam hal ini diperlukan perbaikan pada asupan kebutuhan.
Pada saat wawancara kami dapat menyimpulkan bahwa pola makan atlet sudah baik dan teratur. Namun
atlet ini tidak mengetahui apa yang baik untuk ia konsumsi, ia hanya mengonsumsi makanan yang ia
inginkan.
Tujuan kami memberikan diet kepada atlet ini untuk menormalkan asupan makan atlet. Dan juga
kami akan memberikan edukasi tentang makanan yang baik untuk ia konsumsi serta makanan yang baik
untuk atlet saat menghadapi pertandingan.
KESIMPULA
N
Asupan gizi yang tepat pada atlet sangat mendukung meningkatkan prestasi pada atlet.
Maka dari itu pengaturan makan sebelum, saat dan setelah bertanding sangatlah penting. Hal ini
bertujuan agar permainan atlit saat bertanding dapat berjalan sesuai dengan yang
diinginkan/permainan atlit berada di kondisi prima (optimal) dan mencegah terajadinya
gangguan pencernaan (sembelit) pada saluran pencernaan saat bertanding yang nantinya dapat
menganggu konsentrasi si atlit. Serta pengaturan/penyusunan menu makan setelah pertandingan
tidak kalah pentingnya diberikan agar kondisi atlit kembali ke keadaan awal/semula dengan
cepat. Hal ini dilakukan agar atlit bisa terhindar dari hidrasi yang berlebihan sehingga dapat
mengakibatkan kekurangan cairan.
Selain itu atlet harus diberikan edukasi mengenai tujuan dan pentingnya melakukan
konseling gizi. Menjelaskan materi terkait kebutuhan atlet sejak persiapan hingga recovery.
Menyampaikan informasi terkait diet tinggi energy. Pentingnya asupan makan yang cukup
sesuai dengan kebutuhan, seimbang, dan beragam. Menyampaikan tips atau cara pemenuhan
energi dengan mengonsumsi makanan yang padat energi.
 
Analisis Menu sehari pada saat Pertandingan
Dokumentasi Penerapan Menu pada Atlet

2. Snack Pagi (09:00)


1. Sarapan (07:00)
(Roti coklat panggang)
(Bubur Ayam) (Semangka)
3. Cairan Isotonik ( 10:00 – 11:00 pada saat latihan)
4. Makan Siang (12:00)

(Semur Daging)
(Nasi)

(Bening Bayam)
(Tempe Goreng)

(Buah Naga)
5. Snack Sore (16:00)

(Kroket)
6. Makan Malam (19:00)

(Jeruk)
•Nasi
•Ikan Balado
•Tahu Kecap
•Tumis Kangkung
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai