Anda di halaman 1dari 15

Makalah

KONSUMSI ASUPAN BAHAN MAKANAN BERGIZI UNTUK


KEBURAGAAN PADA ATLET RENANG

Oleh :
Annisa Karim (502210027)

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GORONTALO
TAHUN 2023
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Olahraga merupakan salah satu aktivitas fisik yang dapat
meningkatkan kualitas kesehatan individual dan mencegah berbagai penyakit.
Salah satu olahraga yang banyak digemari adalah olahraga renang. Renang
merupakan suatu jenis olahraga yang dilakukan di air, olahraga ini berupaya
untuk mengapungkan atau mengangkat tubuh ke atas permukaan air. Ada
beberapa macam gaya dalam olahraga renang yang diperlombakan baik
ditingkat nasional, regional, maupun internasional. Gaya-gaya tersebut yakni
gaya bebas (the crawl stroke), gaya punggung (the back crawl stroke), gaya
dada (the breast stroke) dan gaya kupu-kupu (the butterfly stroke).
Seorang atlet renang harus mempunyai stamina yang baik dalam
menunjang peningkatan prestasinya. Stamina yang baik bagi seorang atlit
renang hanya dapat diperoleh apabila mengkomsumsi gizi yang sesuai dengan
kebutuhan baik pada waktu latihan maupun pada waktu bertanding.
Kebutuhan tubuh akan gizi merupakan hal yang mutlak, zat gizi yang
diperlukan untuk mempertahankan kehidupan sel dalam tubuh .baik pada
waktu istirahat maupun pada waktu olah raga, Semua zat gizi yang diperlukan
tubuh terdapat didalam makanan yang kita makan sehari-hari. Kebutuhan zat
gizi mutlak bagi tubuh agar dapat melaksanakan fungsi normalnya. Energi
tersebut didapat dari makanan yang dimakan seorang atlit renang pada setiap
harinya . Makanan yang tepat akan dapat menghasikan kondisi fisik yang baik
,karena makanan itu akan memberikan tenaga yang sesuai dengan keperluan
tubuhnya dalam kehidupan sehari-harinya. Disamping itu keadaan gizi yang
baik merupakan syarat utama untuk memperoleh kondisi tubuh yang sebaik-
baiknya dan untuk mencapai prestasi yang maksimal.
Kebugaran jasmani yang baik ditandai oleh kemampuan untuk
melakukan aktivitas maupun kegiatan sehari-hari dengan baik, dibutuhkan
aktivitas fisik yang aktif diiringi dengan latihan fisik yang benar serta teratur
untuk mencapai kebugaran yang optimal. Aktivitas fisik adalah gerakan fisik
yang dilakukan oleh tubuh dan sistem penunjangnya, setiap gerakan tubuh
yang dihasilkan oleh otot rangka memerlukan pengeluaran energi. Setiap
orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak lepas dari aktivitas atau
kegiatan, untuk dapat melakukan aktivitas dan kegiatan sehari-hari dibutuhkan
kebugaran jasmani yang baik. Konsumsi makanan dalam tubuh yang
mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh sangat penting untuk
menunjang aktivitas harian khususnya aktivitas olahraga, sehingga daya tahan
atau kebugaran fisik seseorang akan selalu terjaga. Semakin baik status gizi
seseorang, bila diberikan latihan fisik atau olahraga yang teratur maka
semakin tinggi tingkat kebugaran jasmaninya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pangaruh asupan makanan dan kebugaran jasmani bagi atlet
renang?
2. Apa saja kandungan zat gizi dalam makanan yang harus dikonsumsi atlet
renang untuk mengsuport kebugaran jasmaninya?
3. Adakah perbedaan antara asupan gizi pada atlet renang dengan
olahragawan lainnya?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh asupan makanan dan kebugaran jasmani bagi atlet
renang
2. Mengidentifikasi kandungan zat gizi dalam makanan yang harus
dikonsumsi atlet renang
3. Mengetahui perbedaan antara asupan gizi pada atlet renang dengan
olahragawan lainnya
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gizi pada atlet renang


Renang merupakan suatu jenis olahraga yang dilakukan di air,
olahraga ini berupaya untuk mengapungkan atau mengangkat tubuh ke atas
permukaan air. Olahraga renang adalah olahraga yang komplek. Renang
dituntut selalu menggerakkan seluruh tubuh terutama tangan, kaki, dan
kepala. Koordinasi gerakan antara anggota tubuh ketika renang harus optimal
agar mencapai hasil yang optimal pula. Selain itu,renang juga didefinisikan
sebagai satu di antara cabang olahraga akuatik. Renang adalah upaya untuk
menggerakkan (mengapungkan atau mengangkat) semua bagian tubuh ke atas
permukaan air. Olahraga renang kerap dilakukan tanpa perlengkapan atau
bantuan. Jadi, dalam renang lebih banyak menggunakan anggota tubuh,
terutama bagian tangan dan kaki untuk bergerak atau mengapung di air.
Gizi merupakan salah satu faktor biologis yang berpengaruh dalam
menunjang prestasi atlet. Prestasi atlet dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor teknis dan faktor non teknis. Faktor teknis terdiri dari kondisi
kesehatan, tingkat kebugaran jasmani, makanan yang dikonsumsi, kondisi
psikologis, sistem pelatihan, sarana dan prasarana, kesejahteraan dan
penghargaan. Kecukupan zat gizi, terutama zat gizi makro sebagai sumber
energi sangat berkaitan erat dengan pola konsumsi atlet. Untuk menjaga
kecukupan gizi perlu dilakukan penataan gizi atlet yang meliputi perbaikan
status gizi, pemeliharaan status gizi, pengaturan gizi pertandingan dan
pemulihan status gizi karena jika tata gizi tidak dilaksanakan dengan baik
dapat menghambat latihan atlet. Selama masa latihan atlet rawan mengalami
pola makan yang salah.
Penelitian Ferreira et al. pada tahun 2012, menunjukkan bahwa 34 dari
77 atlet renang perempuan dari beberapa klub renang di Rio de Janeiro,
Brazil, positif mengalami Disordered Eating (DE). Hal tersebut membuat
seseorang sangat membatasi makan dengan sangat ketat seperti berpuasa
dalam waktu panjang, melewatkan waktu makan besar, merangsang diri
sendiri untuk muntah, menghindari beberapa jenis makanan tertentu dan
menggunakan obat pencahar untuk mengeluarkan kembali apa yang telah
dimakan. Pembatasan makan dengan ketat menyebabkan seseorang
mengalami defisit energi. Kejadian DE tidak sebanding dengan lemak tubuh
remaja.
Penelitian Ferreira et al tahun 2012, menunjukkan bahwa lemak tubuh
remaja usia 11–14 tahun lebih tinggi pada remaja yang positif mengalami DE
dan remaja usia 15–19 tahun juga memiliki lemak tubuh yang lebih tinggi
pada remaja yang positif DE. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
dipastikan bahwa lemak tubuh remaja justru lebih banyak pada remaja yang
positif mengalami DE. Banyaknya lemak tubuh dapat memengaruhi kinerja
seseorang. Timbunan lemak di dalam tubuh dapat dibakar dengan melakukan
aktivitas yang diperuntukkan untuk mengurangi massa lemak seperti olahraga
berat secara teratur. Dalam kesehariannya atlet renang mempunyai tantangan
berbeda daripada cabang olahraga lainnya. Tantangan tersebut adalah atlet
renang harus selalu menjaga koordinasi dari batang tubuh dan anggota gerak
baik atas maupun bawah agar bisa terkoordinasi dengan baik untuk
memaksimalkan gerakan tubuh di dalam air. Selain itu atlet renang harus
membentuk pondasi tubuh yang kuat agar tetap stabil ketika bergerak di
dalam air. Untuk memaksimalkan performa, diperlukan latihan khusus dan
teratur baik latihan di air untuk melatih kecepatan renang maupun latihan di
darat untuk memaksimalkan komponen tubuh. Dalam melakukan latihan,
cadangan energi dipasok dari glikogen otot, namun pada olahraga daya tahan
penggunaan glikogen juga menuntut dari glikogen hati akibat penggunaan
glukosa darah oleh otot.
B. Kebutuhan kalori pada atlit renang dan non altet
Atlet renang memang harus memenuhi kecukupan energinya karena
tingginya aktivitas pada saat latihan. Menurut hasil penelitian, menunjukkan
bahwa atlet renang umumnya berlatih sebanyak 4–5 kali setiap minggunya
dengan durasi 120 menit. Menurut Antonio, kebutuhan energi atlet renang
remaja sebesar 2277 kkal untuk atlet laki-laki dan 2071 kkal untuk atlet
perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi energi
sebesar 2394,8 ± 780 kkal pada atlet laki-laki dan 2125,9 ± 336,6 kkal pada
atlet perempuan. Tingginya aktivitas apabila tidak diimbangi kecukupan
energi dapat memperburuk penampilan atlet dikarenakan pada olahraga daya
tahan pasokan energi tidak hanya dari glikogen otot tetapi juga dari glikogen
hati sehingga atlet membutuhkan cadangan energi yang banyak. Kecukupan
energi bukan merupakan faktor tunggal penentu performa atlet. Menurut
Williams, untuk dapat mencapai performa olahraga yang maksimal, atlet juga
harus memperhatikan pola latihan yang disiplin selain mencukupi kebutuhan
energinya. Menurut Kemenkes RI, selain dari kecukupan gizi, faktor teknis
yang memengaruhi prestasi atlet meliputi kondisi kesehatan, kebugaran
jasmani, kondisi psikologis, kesejahteraan dan penghargaan.
Menurut Antonio, kebutuhan gizi terutama protein pada atlet biasanya
lebih tinggi daripada non atlet disesuaikan dengan tinggi rendahnya intensitas
latihan. Protein yang dikonsumsi secara berlebihan kurang menguntungkan
bagi tubuh karena makanan yang tinggi protein biasanya mengandung lemak
yang tinggi sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Menurut
Almatsier, tingginya konsumsi protein akan menyebabkan ginjal dan hati
bekerja lebih keras untuk mengeluarkan kelebihan nitrogen dan dapat
menimbulkan demam, dehidrasi dan diare. Kelebihan protein akan diuraikan
menjadi urea yang dibuang melalui urin. Apabila mengonsumsi banyak
protein akan meningkatkan frekuensi buang air kecil yang dapat mengganggu
proses latihan. Sebenarnya masih belum ada standar khusus untuk olahraga
renang berapa lemak tubuh yang ideal bagi atlet renang. Lemak tubuh yang
banyak dapat memengaruhi performa atlet baik dalam latihan maupun
pertandingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak laki-laki yang
mempunyai lemak tubuh lebih sedikit mempunyai Aerobic power yang lebih
baik daripada anak lakilaki yang mempunyai lemak tubuh lebih banyak
dengan usia yang sama.atlet renang mempunyai lemak tubuh yang lebih tinggi
daripada olahraga atletik lainnya. Hal ini sejalan dengan penelitian Indrawati,
menyebutkan bahwa lemak tubuh atlet senam di Pusat Latihan Daerah
Persatuan Senam Indonesia Jawa Timur sebesar 8,6% pada atlet laki-laki dan
16,2% pada atlet perempuan.
Konsumsi makanan dalam tubuh yang mengandung zat-zat gizi yang
dibutuhkan tubuh sangat penting untuk menunjang aktivitas harian khususnya
aktivitas olahraga, sehingga daya tahan atau kebugaran fisik seseorang akan
selalu terjaga.9 Semakin baik status gizi seseorang, bila diberikan latihan fisik
atau olahraga yang teratur maka semakin tinggi tingkat kebugaran
jasmaninya. Sumber energi tubuh yang diperlukan oleh atlet untuk
meningkatkan kebugaran jasmani salah satunya berasal dari lemak, dimana
dianjurkan konsumsi lemak yang baik bagi atlet tidak boleh lebih dari 30%
total energi perhari.10 Asupan zat gizi yang dikonsumsi oleh atlet akan
menghasilkan energi serta lemak yang berguna sebagai bahan pembangun dan
pengatur pada tubuh. Zat gizi ini dibutuhkan atlet dalam pemenuhan
kebutuhan gizi harian yang akan dipergunakan dalam melaksanakan tugas
sehari-hari, latihan, serta aktivitas fisik yang akan menunjang kebugaran
jasmani atlet. Seorang atlet untuk mencapai prestasi yang maksimal pada
suatu cabang olahraga yang digeluti, membutuhkan sistem pelatihan yang
optimal, termasuk ketersediaan dan kecukupan gizi yang sesuai dengan jenis
olahraganya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kecukupan nutrisi
yang tepat bagi atlet sesuai aktivitas yang dilakukan, latihan, serta jenis
olahraganya.
C. Asupan zat gizi dalam makanan bagi atlet renang
1. Kebutuhan Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa sumber energi utama bagi tubuh.
Kira-kira 80% kalori yang didapat tubuh berasal dari karbohidrat. Para
pekerja berat termasuk olahragawan yang melakukan latihan berat,
kebutuhan karbohidrat bisa mencapai 9-10 gr/KgBB/hari, atau kira-kira
70% dari kebutuhan energi keseluruhan setiap hari dan sebaiknya
mengandung karbohidrat kompleks (polisakarida), sebab selain
mengandung energi tinggi, juga mengandung zat gizi lainnya, misalnya
setiap 100 gram beras giling selain mengandung karbohidrat sebanyak
78,9 gram, juga mengandung protein 6.8 gram, 0.7 gram lemak, 140 mg
fosfor, 0.8 mg zat besi. Jenis makanan yang menjadi sumber karbohidrat
ada dua macam, yaitu :
a) Jenis padi-padian misalnya : beras, gandum, jagung dan centel, dll
b) Jenis umbi-umbian, misalnya : kentang, singkong, ubi dll
2. Kebutuhan Lemak
Lemak adalah garam yang terbentuk dari penyatuan asam lemak
dengan alcohol organic yang disebut gliserol atau gliserin. Lemak yang
dapat mencair dalam temperature biasa disebut minyak, sedangkan dalam
bentuk padat disebut lemak. Lemak bukan hanya bisa kita peroleh dari
makanan hewani, melainkan juga tumbuhan.
a) Makanan sumber lemak dari tumbuh-tumbuhan (nabati) yaitu : buah,
biji, lembaga biji, kemiri, jaitun, kelapa dan jagung.
b) Makanan sumber lemak dari hewan (hewani), yaitu : mentega, susu,
keju, kuning telur.
3. Kebutuhan Protein
Secara tradisional, atlet diharuskan makan lebih banyak daging,
telur, ikan, ayam, dan bahan makanan sumber protein lainnya, karena
menurut teori, protein akan membentuk otot yang dibutuhkan atlet. Hasil
penelitian mutakhir membuktikan bahwa bukan ekstra protein yang
membentuk otot, melainkan latihan. Latihan yang intensif yang
membentuk otot. Makanan yang terbaik untuk atlet harus mensuplai cukup
protein tetapi tidak berlebihan untuk keperluan perkembangan dan
perbaikan jaringan otot yang aus, produksi hormon, dan mengganti sel-sel
darah merah yang mati dengan yang baru.
4. Vitamin
Kebutuhan vitamin akan meningkat sejalan dengan tingkat
aktivitas. Atlet yang melakukan olahraga berat akan memerlukan vitamin
lebih banyak. Kecukupan vitamin dari bahan makanan alami sering sulit
dipenuhi pada anak-anak dan atlet karena pada umumnya tidak mudah
mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang dapat
memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, diperlukan suplemen vitamin.
Kebutuhan vitamin beraneka ragam tergantung pada fungsinya, misalnya
kebutuhan vitamin E atau setara dengan 10 mg/orang/hari, sedangkan
kecukupan vitamin Bl dikaitkan dengan kecukupan energi yakni 0.4 mg
setiap 1.000 kalori.
5. Kebutuhan Mineral
Mineral adalah zat organik yang diperlukan oleh tubuh dalam
jumlah kecil untuk membantu reaksi fungsional tubuh, misalnya untuk
memelihara keteraturan metabolisme. Kurang lebih 4% berat tubuh
manusia terdiri atas mineral. Mineral dikelompokkan menjadi 2 bagian,
yaitu mineral makro dan mineral mikro.
D. Manfaat renang bagi kesehatan

Selain meningkatkan metabolisme, renang diketahui dapat membantu


memperbaiki masalah postur tubuh sekaligus melatih ketahanan otot. Namun,
tidak hanya sampai disitu, manfaat berenang adalah hal yang tak boleh
terlewatkan, karena bukan hanya untuk kesehatan tubuh saja, tetapi juga
mental.
1. Membangun Massa Otot
Manfaat renang yang pertama adalah membangun massa otot, hal
ini karena dalam gerakan renang, hampir seluruh otot tubuh bergerak
melawan tekanan air dari situlah, kekuatan dan kelenturan massa otot
tubuh terlatih.
2. Menurunkan Berat Badan
Selanjutnya, manfaat berenang adalah menurunkan berat badan.
Diketahui bahwa berenang selama satu jam mampu membakar sekitar
400-700 kalori, tergantung pada intensitas renang yang dilakukan.
3. Kesehatan Jantung dan Paru-paru
Meski tidak seberat ketika Anda berlari atau senam aerobik,
namun manfaat berenang adalah setara dengan olahraga kardio
lainnya. Jenis olahraga ini akan membantu melancarkan aliran oksigen
dan darah sehingga baik untuk kesehatan jantung dan paru-paru.
4. Mengendalikan Stres
Tidak hanya untuk kebugaran jasmani saja, tetapi yang dapat Anda
peroleh dari manfaat berenang adalah kesehatan mental. Pasalnya,
berenang terbukti mampu memperbaiki suasana hati serta menurunkan
risiko stres dan depresi. Selain itu, manfaat renang juga dapat
memperlambat demensia hingga penurunan fungsi berpikir. Bagi pengidap
gangguan kecemasan dan depresi, renang diketahui dapat membantu
mengurangi gejala stres dan membuat pikiran lebih tenang jika dilakukan
secara rutin.
5. Mengatasi Saraf Kejepit
Saraf kejepit merupakan kondisi yang cukup mengganggu dan
dapat menghambat aktivitas Anda sehari-hari.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan isi pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Asupan gizi yang baik bagi atlet akan menghasilkan energi yang cukup
dengan metabolisme yang baik pula sehingga memperbesar kemungkinan
untuk meraih prestasi dibidangnya.
2. Seorang atlet memiliki kebutuhan kalori dan asupan zat yang lebih
banyak terutama yang mengandung karbohidrat,protein,lemak,vitamin dan
mineral agar kebutuhan gizinya terpenuhi untuk meningkatkan stamina
atlet.
3. Atlet renang membutuhkan asupan zat gizi yang lebih banyak daripada
non atlet dengan usia yang sama dikarenakan tingginya aktivitas yang
dilakukan, terutama pada saat latihan agar proses pertumbuhan tidak
terganggu. Selain itu, seorang atlet dituntut untuk mempunyai komposisi
tubuh yang baik agar mendapatkan performa yang maksimal.
B. Saran
Sebaiknya konsumsi asupan zat gizi pada atlit harus lebih diperhatikan
agar performa atlet semakin bertambah dan semakin berprestasi dimasa
mendatang. Sebab asupan gizi yang baik sedini mungkin akan menghasilkan
badan yang yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai