Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL GIZI OLAHRAGA

Dosen pembimbing
Dr. Qorry Armen Gemael, S.Or., M.Pd AIFO
Dr. Habibi Hadi Wijaya, S.Or., M.Pd

Disusun oleh :
Salsabilla Adzani Rosma
2010631240021

Program Studi Ilmu Keolahragaan


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Singaperbangsa Karawang

2022
PERAN SPORT SCIENCE DALAM BIDANG GIZI DI OLAHRAGA

Oleh : Salsabilla Adzani Rosma (08 November 2022)


adznsalsabil@gmail.com

A. ABSTRAK Menurut WHO, Ilmu gizi adalah sebagai


ilmu yang mempelajari proses-proses yang
Olahraga merupakan aktivitas yang
terjadi pada hidup organisme hidup. Proses
dilakukan manusia dengan tujuan untuk
tersebut dapat mencakup pengambilan dan
menyehatkan tubuh. Selain menyehatkan
pengolahan antar zat padat dan cair yang
tubuh, olahraga juga dapat menyehatkan
berasal dari makanan yang diperlukan
pikiran dan membuat mood seseorang
untuk memelihara kehidupan,
menjadi baik, karena ketika berolahraga
pertumbuhan, serta berfungsinya organ-
tubuh mengeluarkan hormon endorfin yang
organ tubuh dan menghasilkan energi.
berfungsi sebagai pereda stress dan
membuat seseorang merasa senang. Oleh Menurut Sunita Almatsier (2017:33), ilmu
karena itu, selain tubuh yang digunakan gizi adalah ilmu yang mempelajari segala
untuk berolahraga, asupan nutrisi agar sesuatu tentang makanan dalam
tubuh tetap fit setelah menjalankan aktivitas hubungannya dengan kesehatan optimal.
olahraga harus seimbang. Kebutuhan
Pada dasarnya, kebutuhan makanan bagi
karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan
mereka yang olahragawan dan mereka yang
aspek lainnya perlu diperhatikan, karena
bukan olahragawan tidaklah berberda,
ketika kita melakukan aktivitas olahraga
intensitas latihan dan kondisi fisik dengan
kebutuhan tersebut tentu saja meningkat
kategori tertentulah yang membedakannya
dan berbeda dati kebutuhan harian biasa.
(ringan sekali, ringan, sedang, berat, dan
Makanan yang dikonsumsi untuk orang
berat sekali) yang membedakan besar
yang rutin berolahraga dan orang yang
kecilnya kebutuhan akan zat-zat gizi.
jarang berolahraga tentu berbeda.
Kebutuhan karbohidrat, protein, mineral, Gizi yang baik dapat diperoleh melalui
lemak, dan sebagainya dapat dihitung menu 4 sehat 5 sempurna dan makanan
melalui Bassal Metabolic Rate (BMR), yang seimbang sesuai kebutuhan tubuh
dengan metode ini seseorang dapat (Waluyo, 1981:69)
mengetahui kalori yang dibutuhkan
perharinya. Ilmu gizi olahraga adalah terapan gizi
kepada atlet agar mampu mencapai prestasi
yang optimal. Ilmu gizi olahraga adalah
ilmu yang mempelajari hubungan antara
B. PENDAHULUAN
pengelolaan makanan dengan kinerja fisik
yang bermanfaat untuk kesehatan, dibutuhkan tubuh dengan kualitas dan
kebugaran, pertumbuhan anak serta kuantitas yang memadai untuk
pembinaan prestasi olahraga. Pengaturan mempertahankan kesehatan, termasuk
gizi untuk atlet tidaklah jauh berbeda perbaikan sel-sel tubuh setelah berolahraga.
dengan pengaturan gizi bagi orang yang
Kebutuhan energi dapat dihitung melalui
bukan atlet. Fokus utama pengaturan gizi
BMR.
untuk keduanya adalah keseimbangan
energi yang diperoleh melalui makanan dan Laki-laki Perempuan
minuman dengan energi yang dibutuhkan
tubuh untuk menjaga keseimbangan 66,5 + (13,7 × 65,5 + (9,6 × berat
metabolisme, kerja tubuh dan penyedian berat badan) + (5 badan) + (1,8 ×
energi pada waktu istirahat, latihan, dan × tinggi badan) – tinggi badan) – (4,7
sewaktu pertandingan. Kelebihan dan (6,8 × usia) × usia)
kekurangan zat-zat gizi akan memberikan
• Hampir tidak pernah berolahraga:
dampak yang sama baik bagi atlet atau pun
kalikan 1,2
bukan, yaitu tubuh akan mengalami
• Jarang berolahraga: kalikan 1,3
gangguan keseimbangan dan
karbohidratnya akan mempengaruhi • Sering berolahraga atau beraktivitas
prestasi atlet. Tujuan mempelajari ilmu gizi fisik berat: kalikan 1,4
olahraga adalah memahami hubungan zat Contoh : salsa adalah seseorang yang
gizi, gaya hidup, self image, dan kinerja sering berolahraga, intensitasnya 4x dalam
fisik. Hal tersebut perlu dipahami oleh 1 minggu. Berapa BMR nya?
masyarakat terutama orang tua dan guru 65,5+(9,6 x 48) + (1,8 x 151) – (4,7 x 20)
untuk membantu proses p[ertumbuhan
65,5 + (460,8) + 271,8 – 94
anak-anak, pembina, pelatih olahraga
masyarakat. Agar masyarakat dapat 704,1 x 1,4 (sering berolahraga) = 985,74
mencapai derajat kesehatan dan kebugaran kkal/hari
serta pelatih olahraga prestasi mampu
mengoptimalkan pengembangan prestasi Metode Piring Intensitas Latihan
atlet binaannya.

Gambar 1 : porsi makanan isi piringku


menurut Kemenkes.
Makanan seimbang adalah makanan yang Gambar 2 : Porsi makanan intensitas
dapat memenuhi semua zat yang latihan ringan
status gizi. Dilaksanakan awal periode
pembinaan yaitu tahap persiapan umum.
Atlet mengalami koreksi status gizi setelah
terlebih dahulu dilakukan penilaian
terhadap status gizi atlet, apakah termasuk
gizi kurang atau gizi lebih atau sudah
tergolong normal. Atlet dengan status gizi
kurang maka dilakukan proses yang
berkaitan dengan langkah-langkah
meningkatkan status gizi mencapai normal,
sebaliknya bagi atlet yang mengalami
kelebihan gizi salah satunya BB lebih atau
gemuk maka dilakukan penurunan BB
mencapai berat normal.
• Pemeliharaan status gizi. Dapat dimulai
dari awal pembinaan bila status gizi sudah
optimal, bila belum dimulai setelah optimal
• Pertandingan. Pengaturan makanan atlet
Gambar 3 : Porsi makanan intensitas sebe- lum, selama, saat pertandingan perlu
latihan sedang dilakukan, terutama untuk atlet yang
bertanding lebih dari 60 menit.
• Transisi. Pengaturan makanan atlet
setelah masa pertandingan berlalu
dimaksudkan untuk memulih- kan kondisi
fisik atlet dan mengisi kembali cadangan
glikogen yang habis setelah dipakai dalam
pertandingan.
1. Perbaikan status gizi
Atlet yang mengalami status gizi yang
belum optimal maka harus dilakukan
perbaikan status gizi. Tujuan pengaturan
makanan pada tahap ini adalah:
• Meningkatkan status gizi untuk
menambah BB dan meningkatkan kadar
Hb. Menurunkan BB bagi atlet dengan
olahraga yang perlu klasifikasi BB tertentu
seperti cabang olahraga tinju, karate,
pencak silat, gulat.
Gambar 4 : Porsi makanan intensitas
Perbaikan status gizi dengan mengatur
latihan berat
makanan yang dikonsumsi sebaiknya perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
C. TAHAPAN PENGATURAN
MAKANAN a. Bagi atlet yang menaikkan Berat Badan:

Pengaturan makanan atlet disesuaikan • Kebutuhan gizi sesuai menurut umur,


dengan periode pembinaan atlet. Sesuai jenis kelamin, BB dan aktifitas.
dengan periode tersebut pengaturan makan
atlet meliputi empat hal pokok : Perbaikan
• Menu seimbang dengan aneka ragam Gunakan waktu ekstra untuk makan agar
bahan makanan lebih santai
• Menu disesuaikan dengan pola makan
• Maksimalkan kemampuan daya tahan
atlet dan pembagian makanan
endurance/dengan meningkatkan
disesuaikan dengan jadwalpertandingan
kapasitas erobik dan meningkatkan
• Untuk meningkatkan kadar Hb,
kadar Hb serta maksimalkan regulator
makanan yang mengandung zat besi
metabolisme dengan konsumsi vit dan
dari hewani lebih banyak diserap
mineral yang cukup
• Menambah makanan yang kaya vitamin
• Banyak makan sayur hijau dan buah
C.
berwarna kuning, serealia, kacang-
b. Bagi atlet yang menurunkan Berat Badan kacangan.
perlu diperhatikan: • Kurangi lemak dan minyak
• Banyak minum air dan jus buah, jangan
• Penurunan BB sebaiknya dilakukan tunggu sampai haus
pada persiapan umum
• Timbang Berat Badan setiap hari untuk
• Mengurangi konsumsi energi 25% dari monitoring status gizi
kebutuhan energi atau 500 kalori untuk (sesudah/sebelum latihan)
penurunan 0.5 kg BB/mgg atau 1000
kalori untuk penurunan/kg/ BB/mgg D. KESIMPULAN
• Menambah aktifitas
• Menu seimbang dan memenuhi Ilmu gizi dalam olahraga tidak terlalu jauh
kebutuhan gizi dengan ilmu gizi orang biasa. Atlet perlu
• Tidak dilakukan penurunan bera badan perhatian gizi karena untuk pencapaian
secara drastis prestasi maksimal. Perbaikan ilmu gizi
olahraga dapat dilihat sesuai kebutuhan
2. Pemeliharaan status gizi para atlet dan intensitas latihan perorang.
• Pemeliharaan status gizi dilakukan pada Cara mengetahui banyaknya kalori yang
atlet dengan status gizi optimal, mulai dibutuhkan seseorang adalah dengan cara
dari persiapn umum atau setelah masuk menggunakan rumus Bassal Metabolic
persiapan khusus Rate (BMR).
• Pemeliharaan status gizi dilakukan
dengan cara pengaturan makan yang
baik, terus memantau status E. DAFTAR PUSTAKA
gizi/komposisi tubuh melalui
pengukuran BB pagi hari, tinggi badan Dr. Syafirani, Rini. Fahmi Hasan,
dan persentase lemak secara teratur Muhammad, S.Or., M.Or. Harum,
M.Or. Olahraga dan Nutrisi. PT Nakara
Hal yang perlu diperhatikan: Aksara Dunia. Kab Bandung Barat,
Jawa Barat, 2010
• Konsumsi energi harus cukup, terutama
karbo- hidrat kompleks
Pekik, Irianto Joko. Gizi Untuk
• Mengatur diri sendiri, bahan bakar otot
Aktivitas dan Olahraga. Jakarta, 2018
harus diisi kembali setelah latihan.
• Porsi makan kecil tapi sering Dr. Rr. Dhian Probhoyekti. Buku Pintar
• Gunakan waktu istirahat sebaik Gizi Bagi Atlet. Gramedia. 2021
mungkin.
Drs. Syafrizar. M.Pd, Wilda Welis, SP,
M.Kes. Gizi Olahraga. Wineka Media.
2009

Fitriani, Anna. Purwangnityas, Rizky


Desiani. Gizi Olahraga. Gramedia.
2021

Anda mungkin juga menyukai