Anda di halaman 1dari 34

GIZI UNTUK ATLET

LAPORAN PENGUKURAN BIA ATLET TAEKWONDO

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Gizi Olahraga

Disusun oleh:

RIRIN KRISTIANI 101611223002


DINI GINANJAR MUKTI 101611223020

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI (ALIH JENIS)


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA

2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Makanan sangat penting bagi makluk hidup, termasuk bagi manusia. Makanan merupakan
bidang interaksi antara manusia dan lingkungannya, dari lingkunganlah makanan diperoleh.
Lingkungan mempengaruhi gizi, ciri-ciri ragawi dan kesehatan. Gangguan dalam gizi
mencerminkan gangguan keseimbangan dengan lingkungan. Gizi memang merupakan masalah
biokultural pada manusia. Manusia memang polifag, mempunyai spektrum makanan yang luas,
dan pemakan segala (omnivor), tetapi tidak segala-galanya dimakan manusia. Makanan yang kita
makan sehari-hari dipecah menjadi partikel-partikel kecil di dalam saluran pencernaan untuk
diabsorpsi dan ditransport ke berbagai sel-sel di dalam tubuh. Sel-sel tubuh menstranformasi ke
dalam energi kimia dalam bentuk sederhana yang dapat dipergunakan segera atau bentuk lain
sebagai cadangan. Tubuh manusia terdapat sejumlah sistem metabolisme energi yang dapat
menyediakan energi sesuai kebutuhan ketika beristirahat atau exercise.
Makanan merupakan sumber energi yang utama bagi manusia. Sumber energi bagi tubuh
manusia sangat diperlukan dalam melakukan aktivitas khususnya olahraga. Cepat lambatnya
proses pembentukan energi dalam tubuh sangat berpengaruh terhadap prestasi seseorang. Jumlah
energi yang terbentuk tergantung berbagai faktor, antara lain: konsentrasi substrat yang menjadi
bahan baku energi dan intensitas olahraga yang dilakukan. Menurut Wolinsky (1994) dengan
makanan yang optimal maka energi dapat tersedia dengan cukup, sehingga menghasilkan
kemampuan kerja dan waktu pemulihan yang lebih baik, kelelahan dapat diatasi secara lebih
efektif karena zat gizi cadangan dapat digunakan untuk kembali pada keadaan homeostasis.
Oksigen, air dan zat gizi dibutuhkan untuk proses kehidupan. Makanan seorang atlet harus
memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan untuk mengganti zat-zat gizi dalam tubuh yang
berkurang akibat aktivitas sehari-hari dan olahraga. Menu seorang atlet harus mengandung semua
zat gizi yang diperlukan yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Menu atlet
disusun berdasarkan jumlah kebutuhan energi dan komposisi gizi penghasil energi yang seimbang
Peranan energi dan gizi dalam olahraga penting diperhatikan, misalnya kelelahan dapat terjadi
akibat tidak cukupnya ketersediaan nutrient energi yang diperlukan dari glikogen otot atau glukosa
darah. Mungkin juga akibat tidak berfungsi sistem energi secara optimal akibat defisiensi nutrient
lain seperti vitamin dan mineral. Kelebihan lemak tubuh (obese) atau berkurangnya berat badan
akibat hilangnya jaringan otot akan mempengaruhi performance atlet. Semua aktivitas fisik
memerlukan energi. Kebutuhan energi yang diperlukan bervariasi sesuai dengan derajat kegiatan/
aktivitas yang dilakukan, sebagai contoh dengan jalan kaki 18 menit/km ( santai), 10 menit/km, 8
menit/km dan 5 menit/km untuk berat badan 50 kg memerlukan energi masingmasing 2
kal/menit, 5 kal/menit, 6 kal/menit dan 10 kal/menit (Direktorat, 1993).
Undang - Undang No. 36 tahun 2009 mengamanatkan bahwa untuk peningkatan gizi
perseorangan dan masyarakat dapat dilakukan melalui program peningkatan gizi dengan upaya
perbaikan pola konsumsi makanan dan perilaku sadar gizi yang disesuaikan dengan kemajuan ilmu
dan teknologi.
Olahraga adalah aktifitas fisik atau jasmani yang memilki peranan penting dalam
meningkatkan kebugaran dan stamina tubuh. Seseorang yang memiliki kebugaran dan stamina
tubuh yang baik terutama pada atlet olahraga akan menghasilkan suatu prestasi yang baik pula.
Pencapaian prestasi yang diraih oleh atlet-atlet perwakilan suatu bangsa di suatu kompetisi
olahraga ikut berperan dalam membangun kejayaan bangsa.
Atlet berprestasi didukung oleh banyak faktor diantaranya latihan dan pembinaan
terprogram secara berkesinambungan serta gizi yang memadai. Pengaturan gizi olahraga bertujuan
untuk memperoleh latihan dan performa yang baik. Dalam pengaturan gizi atlet, kebutuhan zat gizi
akan berbeda dibandingkan dengan kelompok bukan atlet. Zat gizi yang dibutuhkan pada dasarnya
tidak berlebihan namun disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, aktifitas
serta jenis olahraga yang ditekuninya (Depkes 1993). Konsumsi pangan yang dapat memenuhi
tingkat kecukupan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dapat mempengaruhi status gizi atlet.
Konsumsi dan status gizi pada atlet memiliki peran penting selain mempertahankan kebugaran,
juga untuk meningkatkan prestasi pada cabang olahraga yang ditekuninya.
Sebagaimana kita maklumi bahwa prestasi atlet olahraga tidak mungkin dapat dicapai
secara instan. Perlu perencanaan, pentahapan dan metode yang tepat, juga butuh sarana, prasarana,
dan pendanaan yang memadai. Disamping itu agar setiap atlet dapat mencapai prestasi yang tinggi,
kepada mereka juga harus diberikan gizi yang tepat dan memadai pada setiap menu makanan yang
disajikan. Dengan menu makanan yang disajikan dengan gizi yang tepat dan memadai, diharapkan
akan menghasilkan jumlah kalori yang diperlukan sesuai dengan tuntutan dalam mempertahankan
dan menigkatkan stamina yang dipersyaratkan.
Pemenuhan asupan gizi merupakan kebutuhan dasar bagi atlet. Berdasarkan teori olahraga
dijelaskan bahwa gizi dan latihan fisik menghasilkan prestasi. Bahkan federasi sepak bola dunia
telah mengeluarkan pernyataan bahwasanya gizi berperan dalam keberhasilan satu tim. Namun
demikian sebagian besar asupan gizi atlet tidak tepat karena kurangnya pengetahuan dan
pemahaman atlet dalam memilih makanan, kurangnya edukasi tentang pentingnya gizi olahraga
prestasi bagi atlet. pelatih, pengurus serta kurangnya ketersediaan tenaga gizi dan kesehatan yang
memahami dan memiliki kompetensi dalam ilmu gizi olahraga prestasi. Peranan gizi dalam
olahraga prestasi menuntut tenaga gizi dan kesehatan yang terampil untuk menjaga secara khusus
dan intensif kebutuhan zat gizi atlet.
Pada dasarnya Tata Gizi Atlet dan Non-Atlet adalah sama, bedanya hanya pada jumlah
kalori yang dibutuhkan. Atlet oleh karena aktivitas fisiknya yang lebih banyak daripada non-atlet
dan dengan intensitas yang biasa lebih berat, membutuhkan jumlah kalori yang lebih banyak.
Hal yang perlu dipahami adalah kelebihan gizi tidak meningkatkan prestasi olahraga,
bahkan lebih banyak merugikan, misalnya pada obesitas. Sebaliknya kekurangan atau tata gizi
yang tidak seimbang menurunkan prestasi olahraga.

B. TUJUAN
1. Mengetahui pentingnya gizi bagi atlet
2. Mengetahui gambaran umum cabang olahraga tekwondo
3. Menganalisis hasil pengukuran BIA pada atlet tekwondo
4. Mengetahui kebutuhan zat gizi makro dan mikro pada atlet taekwondo

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM CABANG OLAHRAGA (TAEKWONDO)
1. Jenis Cabang Olahraga
Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olah ragabela diriKorea
yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri
yang paling banyak dimainkan di duniadan juga dipertandingkan di Olimpiade. Dalam
bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon
berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan
dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan".
Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk.
Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian,
bela diri, olah raga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat. Olahraga ini dapat berfungsi sebagai
alat pelindung diri dari serangan dari luar. Taekwondo adalah seni bela diri yang
menggunakan teknik kaki dan tangan kosong .
2. Sejarah Taekwondo
Menurut sejarah Tae kwon-do berkembang sejak tahun 37M. Pada masa dinasti
Kogooryo di Korea. Masyarakat menyebutnya dengan nama berbeda, yaitu Subak,
Taekkyon, taeyon. Tae kwon-do kerap dijadikan pertunjukan acara ritual yang dilakukan
oleh bangsa Korea, bela diri Tae kwon-do menjadi senjata bela diri andalan para ksatria.
Sejarah panjang Korea pada dinasti Chosun kuno, kerajaan Shila, dan dinasti Koryo pada
masa kejayaannya.
Latar belakang sejarah perkembangan taekwondo dibagi dalam empat kurun waktu
yaitu zaman kuno, masa pertengahan, masa modern dan zaman sekarang.
a. Zaman Kuno
Pada dasarnya manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan
hidupnya. Hal ini sengaja atau tidak akan memacu aktivitas fisiknya sepanjang waktu.
Pada zaman kuno, manusia tidak memiliki cara lain untuk mempertahankan diri kecuali
dengan tangan kosong. Hal itu scara alamiah mangembangkan teknik-teknik bertarung
dengan tangan kosong. Kemampuan bertarung dengan tangan kosong berkembang sebagai
cara untuk menyerang dan bertahan. Kemudian digunakan untuk membangun kekuatan
fisik seseorang bahka dijadikan pertunjukkan publik dalam acara-acara ritual. Manusia
mempelajari teknik-teknik bertarung dari pengalaman melawan musuhmusuhnya. Inilah
yang diyakini menjadi dasar seni bela diri taekwondo yang kita kenal sekarang. Pada masa
lampau seni beladiri ini dikenal dengan nama Subak, Taekkyon, Takkyon. Di
Korea ada tiga suku bangsa yang mempertunjukkan seni bela diri taekwondo. Di awal
sejarah semenanjung Korea, terdapat tiga suku bangsa yang mempertunjukkan kontes seni
bela diri pada acara ritual mereka. Ketiga kerajaan itu adalah Koguryo, Paekje, dan Silla.
Dengan bela diri tersebut para kesatria dilatih untuk dijadikan kekuatan negara, bahkan
para kesatria yang tergabung dalam kekuatan militer, saat itu menjadi warga negara yang
terpandang. Oleh sebab itu taekwondo merupakan beladiri yang perlu dipelajari, seperti
dalam buku tentang seni bela diri yang disebut Muye Dobo Tongji menyebutkan, Seni
pertarungan 8 tangan kosong (taekwondo) adalah dasar seni bela diri, kekuatan dengan
melatih tangan dan kaki hingga menyatu dengan tubuh agar dapat bergerak bebas leluasa,
sehingga dapat digunakan saat menghadapi situasi kritis.

Gambar 1. Lukisan Dinding yang Ditemukan Pada Langit-Langit Kuburan


Kerajaan Muyong-Chong Zaman Dinasti Koguryo, Menggambarkan Dua Orang
yang Sedang Mempraktekkan Bela Diri (Taekwondo Kuno).
b. Masa Pertengahan
Pada masa Dinasti Koryo (918 sampai 1392 masehi), padapermulaan dinasti ini
kemampuan bela diri menjadi kualifikasi untukmerekrut personel ketentaraan, dan juga
menentukan pangkat seseorangdalam ketentaraan. Raja-raja Dinasti Koryo sangat tertarik
pada kontestaekyon. namun pada akhir pemerintahan dinasti trsebut, ketikapenggunaan
senjata api mulai dikenal, dukungan terhadap kemajuan bela diri berkurang jauh.
c. Masa Modern
Pada masa Korea moderen, saat Dinasti Chosun (Yi) berkuasapada tahun 1392
sampai 1910 dan pada zaman penjajahan Jepangsampai tahun 1945, subakhui dan
taekkyon (sebutan taekwondo padasaat itu) mengalami kemunduran dan tidak dapat
dukungan daripemerintah yang memodernisasi tentaranya dengan senjata api.
Saatpenjajahan Jepang, semua seni bela diri dilarang, termasuk taekkyon.Seni bela diri
taekkyon hanya diajarkan secara sembunyi-sembunyi olehpara master bela diri sampai
masa kemerdekaan pada tahun 1945.
d. Waktu Sekarang
Seni bela diri dan olahraga taekwondo mengalami berbagaiperkembangan. Dalam
buku yang berjudul Tae Kwon Do Poomse TaeGeuk karangan V. Yoyok Suryadi
dikatakan bahwa pada tanggal 16 September 1961 taekwondo sempat berubah menjadi
taesoodo, namunkembali menjadi taekwondo dengan organisasi nasionalnya yangbernama
Korea Taekwondo Association (KTA) pada tanggal 5 aAgustus1965. Taekwondo adalah
olahraga beladiri yang fleksibel, maksudnyadapat dipelajari siapa saja tanpa bergantung
pada jenis kelamin, umurdan status sosial. Terbukti bahwa pada tahun 1972, Kukkiwon
didirikansebagai markas besar taekwondo, hal ini menjadi penting bagipengembangan
taekwondo keseluruh dunia. Kejuaraan taekwondo yangpertama diadakan pada tahun 1973
di Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan.Sampai saat ini kejuaraan dunia rutin dilaksanakan
setiap dua tahunsekali. Taekwondo terbagi menjadi dua aliran yaitu
InternationalTaekwondo Federation (ITF) markas besarnya bertempat di Toronto,Kanada,
dengan Chang Ung yang menjabat sebagai Presiden ITF.
Aliran yang kedua disebut The World Taekwondo Federation(WTF), bermarkas besar
di Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan. Yangmana pada saat ini Chungwon Choue menjabat
sebagai presiden WTF.Pada 28 Mei 1973, The World Taekwondo Federation (WTF)
didirikandan sekarang telah mempunyai lebih dari 160 negara anggota.
Di tahun 2002 taekwondo telah tersebar dan dipraktekkan lebihdari 40 juta orang
diseluruh penjuru dunia, angka ini masih terus bertambah seiring perkembangan
taekwondoyang makin maju dan populer. Taekwondo telah dipertandingkandiberbagai
pertandingan multi event di seluruh dunia. Pada olimpicgames 1988 di Seoul, taekwondo
telah dipertandingkan sebagaipertandingan eksibisi. Hingga di Olimpiade Sidney tahun
2000,olahraga bela diri taekwondo mencapai puncaknya dengandipertandingkan sebagai
cabang olahraga resmi, dan terusdipertandingkan hingga sekarang.Dalam sejarah singkat
taekwondo Indonesia. Cabang olahragataekwondo di Indonesia semakin populer sejak
dipromosikan secara besarbesaranoleh Saseong Nim Daxon Joetandi (Dan VII Kukkiwon),
seorangbankir profesional yang terkenal sebagai pemegang sabuk hitam termudadi
Indonesia sejak berumur 7 tahun. Taekwondo Indonesia mulai berkembang pada tahun
1970-an. Dimulai oleh aliran taekwondo yangberafiliasi ke ITF (International Taekwondo
Federation) yang pada saatitu bermarkas di Toronto, Kanada. Aliran ini dipelopori oleh
Gen. ChoiHong Hi. Kemudian berkembang juga aliran taekwondo yangberafiliasi ke WTF
(The World Taekwondo Federation) yang berpusatdi Kuk Ki Won, Seoul, Korea Selatan
dengan Presiden Dr. Un YongKim. Masing-masing aliran mempunyai organisasi tingkat
nasional,yaitu Persatuan Taekwondo Indonesia (PTI) untuk ITF, dan FederasiTaekwondo
Indonesia (FTI) untuk WTF. Atas musyawarah keduaaliran tersebut, pada tanggal 28
Maret 1981 akhirnya kedua aliran itusepakat bersatu menjadi organisasi baru dengan nama
TaekwondoIndonesia yang berafiliasi ke WTF. Pada saat itu organisasi tersebutdiketuai
oleh Leo Lopolisa sebagai ketua umum. Struktur organisasi ditingkat nasional disebut
PBTI (Pengurus Besar Taekwondo Indonesia)yang berpusat di Jakarta. Munas taekwondo
Indonesia pertama padatangal 17 s.d. 18 September 1984 menetapkan Letjen Sarwo
EdhieWibowo (almarhum) sebagai ketua umum taekwondo Indonesiaperiode 1984 s.d.
1988. Disinilah era baru taekwondo Indonesia yangbersatu dan kuat dimulai. Kini
taekwondo Indonesia telah berkembangdiseluruh provinsi di Indonesia. Pada tahun 2002
terdapat lebih dari200.000 anggota taekwondo aktif, angka ini belum termasuk
anggotataekwondo yang tidak aktif berlatih. Taekwondo telah dipertandingkansebagai
cabang olahraga resmi di arena PON. Pada Olympic Games bulan November tahun 2000 di
Sidney, seorang atlet yang bernama IkaDian Fitria telah berhasil mengharumkan nama
Bangsa Indonesiadengan berhasil meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Yunior.
Pada April 2011 telah diadakan Musyawarah Nasional VIITaekwondo Indonesia,
diselenggarakan dalam rangka pemilihan KetuaUmum yang baru. Mayor Jenderal TNI
Marciano Norman yang terpilihsebagai Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo
Indonesiamenggantikan Letnan Jenderal TNI (Purn) Erwin Sudjono,SH.Musyawarah
Nasional ini diikuti oleh 33 pengurus Taekwondo tingkatprovinsi seluruh Indonesia dan
berlangsung selama 2 (dua) hari. DalamMunas ini dari tiap-tiap pengurus daerah telah
menyepakati 2 (dua)kandidat yaitu Letnan Jenderal TNI (Purn) Erwin Sudjono,SH
danMayor Jenderal TNI Marciano Norman sebagai calon Ketua Umum.Saat pimpinan
sidang pemilihan Ketua Umum akan dimulai, LetnanJenderal TNI (Purn) Erwin Sudjono
mengundurkan diri untukmengikuti pemilihan jabatan Ketua Umum dengan demikian
dalamsidang pemilihan Ketua Umum tersebut Mayor Jenderal TNI MarcianoNorman
secara aklamasi oleh 33 pengurus tingkat provinsi terpilihuntuk menduduki jabatan
sebagai Ketua Umum Pengurus BesarTaekwondo Indonesia (PBTI) periode tahun 2011 -
2015.PBTI merupakan suatu organisasi cabang olahraga taekwondo diIndonesia pada
tingkat provinsi. Di tingkat provinsi disebut PengurusProvinsi Taekwondo Indonesia
(Pengprov TI), sedangkan ditingkat kota atau kabupaten disebut Pengurus Cabang
Taekwondo Indonesia(Pengcab TI) atau Pengurus Kota Taekwondo Indonesia (Pengkot
TI),atau Pengurus Kabupaten Taekwondo Indonesia (Pengkot TI).Berkaitan dengan
kepengurusan pada tingkat provinsi, khususnyaProvinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ketua Umum Pengprov TI /Pengda TI DIY saat ini dijabat oleh Ir. H. Krisniantara,
W.P.Baru-baru ini juga oleh Grand Masters Lioe Nam Khiongdidirikan Yayasan Universal
Taekwondo Indonesia (YUTI) yangdibentuk guna memajukan Taekwondo Indonesia.
YUTI selama iniaktif membina taekwondoin-taekwondoin andalan Indonesia
danmenggelar kejuaraan di seluruh Indonesia serta aktif mengikutikegiatan internasional.
Selain YUTI dibentuk juga UTI Pro (UniversalTaekwondo Indonesia Profesional). Badan
Olahraga ProfesionalIndonesia (BOPI) mengukuhkan eksistensi UTI Pro sebagai
satusatunyawadah olahraga taekwondo profesional di Indonesia. BOPIjuga melantik
kepengurusan UTI Pro Pusat yang dipimpin KetuaUmum Ngatino, di Jakarta. UTI Pro
merupakan kelanjutan dari YUTI.Pendiri YUTI, Grand Master Lioe Nam Khiong menjadi
pendiri dariUTI Pro duduk sebagai pembina. UTI Pro didirikan untuk
mengelola,mengembangkan dan membina taekwondo di Tanah Air untuk jalurprofesional
bersama dengan TI (taekwondo Indonesia) di ranahamatir.
3. Karakteristik Taekwondo
Taekwondo merupakan cabang olahraga yang menyajikan kategori berat badan yang
dapat disebut juga weight cycling misalnya terjadi kehilangan berat badan secara cepat akibat
beberapa metode yaitu mengkonsumsi makanan secara terbatas atau keadaan dehidrasi yang
ekstrim Pada cabang olahraga ini terdapat pengklasifikasian / pengelompokan jenis
pertandingan menurut berat badan atlet. Taekwondo berkaitan langsung dengan kemampuan
untuk bergerak secara licah, cepat dan kuat. Dalam suatu pertandingan, seorang atlet harus
menguasai teknik menyerang dan bertahan. Kemampuan tersebut dapat menjadi
pertimbangan dalam perolehan nilai selama pertandingan. Dalam taekwondo, nilai dapat
diperoleh dengan menggunakan teknik kaki yaitu dengan menggunakan beberapa bagian
kaki seperti bagian bawah pergelangan kaki atau teknik meninju ke bagian tubuh lawan. Pada
tahun 2003, peraturan berubah untuk memperkenalkan peningkatan perolehan nilai.
Penambahan 2 poin untuk setiap teknik yang mengarah ke bagian kepala, dan 1 poin untuk
teknik yang mengarah bagian badan.
Taekwondo adalah seni bela diri Korea yang membutuhkan tingkat kebugaran dan
koordinasi yang tinggi.Kompetisi Taekwondo terdiri dari 3 x 3 menit putaran yang
melibatkan serangkaian pukulan cepat dan tendangan dengan istirahat 1 menit di antara
setiap putaran.Selama sebuah turnamen atlet mungkin diwajibkan berkompetisi dari 5-8 kali
dalam sehari untuk mencapai final.
Oleh karena itu, kompetetisi membutuhkan tingkat kebugaran anerobik namun
tingkat kebugaran aerobik yang tinggi juga diperlukan atlet dapat pulih dan mempertahankan
kinerjanya sepanjang beberapa putaran diatas sebuah turnamen.
Taekwondo adalah olahraga kategori berat (lihat tabel di bawah untuk pembagian
berat badan).Atlet diminta untuk 'menimbang-timbang' pada hari sebelum kompetisi.Seperti
banyak olahraga kategori berat, atlet sering bertujuan untuk bersaing di ujung yang lebih
tinggi dari kisaran berat divisi untuk mendapatkan keuntungan dari lawan yang lebih ringan.
Untuk mencapai hal ini, atlet sering berlatih di atas bobot hari kompetisi mereka.Ini
berarti bahwa sebelum atlet kompetisi perlu menurunkan berat badan mereka dalam waktu
singkat untuk 'membuat berat badan'.Beberapa metode yang digunakan oleh atlet untuk
menurunkan berat badan dengan cepat tidak sesuai dan mengganggu kinerja.
Penting agar atlet memilih kategori berat berdasarkan berat badan / skinfolds
sebelumnya, pertumbuhan, sasaran persaingan dan bobot minimum yang tidak akan
membahayakan kesehatan.Mempertahankan berat badan yang benar-benar terhidrasi tidak
lebih dari 3-5% dari berat kompetitif mereka adalah tujuan yang baik bagi kebanyakan atlet
dan akan mencegah kebutuhan akan praktik penurunan berat badan yang ekstrem.

Tabel 1. Divisi/Pengelempokkoan Bobot(Berat Badan untuk Takewondo)

Divisi berat Wanita Pria


Berat terbang <49 kg <58 kg
Berat bulu 49 - 57 kg 58 - 68 kg
Welter berat 57 - 67 kg 68 - 80 kg
Berat berat 67 kg + 80 kg +

Yoyok Suryadi (2002:1) mengemukakan tiga materi terpenting dalamberlatih


taekwondo adalah poomse, kyukpa, dan kyoruki.
1) Poomse atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan
pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti
diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur
yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea.
2) Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai
sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek
sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain.
Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari
tangan.
3) Kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau
poomse, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan
teknik pertahanan diri.
Dalam taekondo yang harus diperhatikan adalah :Syafrudin (1996) mengemukakan
bahwa faktor yang mempengarui otot tungkai adalah:
1) Kekuatan otot
Kekuatan otot adalah tenaga, gaya atau ketegangan yang dapat dihasilkan olehotot atau
sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Jadi semakin besar
gaya/tenaga yang dihasilkan otot saat kontraksi maka semakinbesar daya ledak otot
tersebut seperti halnya daya ledak otot tungkai.
2) Kecepatan kontraksi otot.
Proses terjadinya kontrayang menyebabkan aktif nya filamen aktin dan filamen myosin.
Semakincepat rangsangan yang diterima dan semakin cepat reaksi yang diberikkedua
filamen tersebut maka kontradaya ledak yang ditersebut menjadi lebih besar.
3) Panjangnya otot pada waktu kontraksi
Panjangnya otot akan sangat berpengarujauhnya jarak antara tendon dengan insersio otot,
maka semakin banyak1 kontraksi pada ototkontraksi pada otot dikarenakan adanya
rangsangan darisangan kontraksi otot menjadi lebih cepat, sehinggadihasilkan karena
penggabungan kecepatan dan kekuatan lebih berpengaruh terhadap kekuatan otot,
dengan16sangan diberikan oleh serabut otot yang berkontraksi sehingga kekuatan dan
kecepatan otot menjadilebih baik dibanding dengan orang yang memiliki otot yang
pendek.
Kegunaan Power OtotKeberadaan kondisi fisik yang prima mempunyai arti penting
dalamaktivitas olahraga. Demikian halnya jika seseorang memiliki power yang baikakan
bermanfaat terutama untuk gerakan-gerakan yang bersifat eksplosif.
Menurut Suharno HP (1993: 59) kegunaan eksplosif power adalah:
1) Untuk mencapai prestasi maksimal.
2) Dapat mengembangkan taktik bertanding dengan tempo cepat dan gerakmendadak.
3) Memantapkan mental bertanding atlit.
4) Simpanan tenaga anaerobik cukup besar.
Ditinjau dari kegunaan eksplosif power tersebut di atas menunjukkan, denganmemiliki
power yang baik akan membantu seseorang dalam pencapaian prestasiyang optimal,
mental bertanding lebih baik serta cadangan tenaga anaerobik cukup besar.
4. Kebutuhan Zat Gizi Khusus Bagi Taekwondo
Tingkat Kecukupan Energi dan Zat Gizi Atlet
Menurut Almatsier (2005) aktifitas fisik memerlukan energi di luar kebutuhan untuk
metabolisme basal. Pada saat melakukan aktifitas fisik, otot memerlukan tambahan energi di
luar metabolisme untuk bergerak, sedangkan jantung dan paru-paru memerlukan tambahan
energi untuk mengantarkan zat-zat gizi dan oksigen ke seluruh tubuh dan untuk
mengeluarkan sisa-sisa dari tubuh. Banyaknya energi yang dibutuhkan selama aktifitas fisik
bergantung pada banyaknya otot yang bergerak, berapa lama, dan berapa berat pekerjaan
yang dilakukan. Oleh sebab itu, kecukupan gizi seseorang yang melakukan aktifitas fisik
seperti atlet lebih besar dibandingkan orang biasa. Karena taekwondo adalah merupakan
olahraga kelas berat, status gizi merupakan aspek penting dari kinerjanya.
1) Energi
Energi dibutuhkan antara lain untuk metabolism basal (BMR = Basal Metabolism Rate)
dan aktifitas fisik. Kebutuhan gizi menggambarkan jumlah zat gizi minimal yang
diperlukan oleh masing-masing individu. Konsumsi energi berada di atas atau di bawah
kebutuhan secara terus menerus, maka berat badan atau komposisi badan akan mengalami
perubahan Menurut Hardinsyah dan Tambunan (2004), angka kecukupan energi adalah
rata-rata tingkat konsumsi energi dari pangan yang seimbang dengan pengeluaran energi
pada kelompok umur, jenis kelamin, ukuran tubuh (berat), dan tingkat kegiatan fisik agar
hidup sehat. Pada olahragawan yang sedang melakukan latihan, dibutuhkan kurang lebih
3000-3500 kkal per hari (Sumosardjuno 1990). Menurut rekomendasi ADA (2001) dalam
Kazemi et al. (2010), asupan energi untuk individu yang memiliki aktifitas fisik tinggi
dapat bervariasi antara 2000-6000 kkal/hari.
2) Karbohidrat
Hidrat arang merupakan sumber energi utama bagi manusia sehingga dapat disebut
juga dengan zat tenaga. Hidrat arang yang terdapat dalam makanan adalah pati, sukrosa,
laktosa, dan fruktosa. Pada atlet, kecukupan zat gizi berbeda dari rata-rata masyarakat
karena aktifitas atlet tidak sama dengan masyarakat umum serta terdapat kondisi-kondisi
tertentu pada atlet yang harus ditunjang oleh nutrisi yang tepat. Energi diperlukan antara
lain untuk metabolisme basal dan aktifitas fisik. Energi pada manusia sebagian besar
berasal dari makanan sumber hidrat arang (Depkes 1993).
Para pekerja berat termasuk olahragawan yang melakukan aktifitas berat, kebutuhan
karbohidratnya dapat mencapai 9-10 gr/kg BB/hari atau kurang lebih 70% dari kebutuhan
energi keseluruhan setiap hari dan sebaiknya mengandung karbohidrat kompleks. Sekitar
80% atau lebih karbohidrat yang diberikan sebaiknya berupa karbohidrat kompleks dan
gula sederhana sebaiknya kurang dari 20% . Meskipun konsumsi ideal untuk taekwondo
belum ditetapkan, asupan rendah dapat mencegah resintesis glikogen dan kurang dari 500
g/hari adalah jumlah yang cukup untuk menggantikan kehilangan setelah latihan.
Glukosa adalah bahan bakar yang disukai dari sel-sel tubuh.Sistem saraf sepenuhnya
bergantung pada glukosa sebagai sumber energi;Jenis sel lainnya mungkin menggunakan
sumber energi lain (lipid dan protein).Karbohidrat adalah bahan bakar dengan nilai oktan
tinggi, bahan bakar berkualitas tinggi yang menyediakan energi dalam jumlah besar dalam
waktu yang lebih singkat daripada dua jenis molekul energi lainnya (lipid dan
protein).Dengan demikian energi usaha fisik yang didukung oleh metabolisme karbohidrat
memungkinkan intensitas usaha terbesar dibandingkan dengan penggunaan lipid atau
protein.
Tubuh memiliki kemampuan untuk menyimpan glukosa sebagai glikogen, yang akan
diubah saat dibutuhkan glukosa.Ini disimpan dalam jumlah terbatas di hati (110g, 451
kkal) dan otot (250 g, 1025 kkal).Ini cukup untuk memastikan pengeluaran energi selama
30 menit usaha keras.Karena pertandingan taekwondo berlangsung jauh di bawah nilai ini,
dalam acara olahraga ini tidak ada pertanyaan tentang penipisan cadangan
glikogen.Namun, latihan durasi yang lama dapat mengandalkan energi lipolisis juga saat
glikogen habis.Asupan karbohidrat rendah menyebabkan penipisan cadangan glikogen otot
yang berkepanjangan, menghasilkan kelelahan dan gangguan kronis pada proses pelatihan.
Sumber utama karbohidrat meliputi sereal (gandum, jagung, beras, gandum hitam, dll.),
Biji, buah, sayuran (kentang, bit, labu), gula, madu, produk roti (roti, semolina, remah roti,
pasta).
Peningkatan glukosa darah yang dihasilkan oleh penyerapan usus dan metabolisme
karbohidrat memicu sekresi pankreas insulin yang membawa kelebihan glukosa beredar ke
jaringan.Jika tangki glikogen dalam hati dan otot tidak penuh, sebagian darinya akan
diubah menjadi glikogen dan disimpan di hati dan otot.Glukosa yang tersisa setelah
mengisi endapan glikogen akan disimpan sebagai lemak pada sel adiposa.Setiap asupan
karbohidrat yang melebihi kapasitas tubuh "tangki karbohidrat" dengan cepat berubah
menjadi lemak.Penting untuk dicatat di sini bahwa tingkat penyerapan glukosa pada otot
dan hati lebih rendah daripada tingkat penyerapan lemak;Dengan demikian, peningkatan
glukosa darah mendadak menjadi faktor yang menjadi predisposisi akumulasi energi kimia
glukosa di bawah bentuk lipid yang merugikan glikogen.Untuk alasan ini, Indeks
Glikemik (GI) adalah parameter yang sangat penting dalam menetapkan rejimen
diet.Setiap jenis makanan yang mengandung karbohidrat dicirikan oleh GI tertentu.Indeks
ini didefinisikan sebagai gradien glukosa darah yang meningkat setelah konsumsi atau,
dengan kata lain, tingkat penyerapan komponen karbohidrat.Semakin tinggi GI makanan,
semakin banyak kekerasan gula darah meningkat dan secara implisit semakin tinggi akan
menjadi sekresi insulin.Setelah tumpahan insulin berlebihan ke dalam darah, hipoglikemia
dapat terjadi dan menyebabkan sensasi kelaparan dan kelelahan, sakit dan
mual.Peningkatan proporsi glukosa yang berasal dari makanan dengan GI tinggi akan
disimpan sebagai lipid meskipun waduk glikogen belum dipulihkan sepenuhnya.GI di atas
70, antara 55 dan 70 dan kurang dari 55 dianggap tinggi, - menengah dan
kecil.Memelihara gula darah yang mantap penting untuk energi tubuh dan oleh karena itu
pada makanan para atlet disarankan agar sebagian besar makanan mengandung karbohidrat
dengan GI medium dan kecil.Tapi makanan dengan GI tinggi segera diantisipasi sebelum,
selama dan di setengah jam pertama setelah sesi latihan dan kompetisi karena mereka
menyajikan sumber energi cepat menggantikan glikogen yang dikonsumsi selama
latihan.Selama usaha, pelepasan insulin tidak bervariasi meski atlet mengkonsumsi
makanan dengan kadar GI tinggi.Rekomendasi konsumsi karbohidrat dengan GI
menengah atau tinggi setelah usaha didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa
konsumsi mereka dalam setengah jam pertama setelah latihan menyebabkan pemulihan
cadangan glikogen yang meningkat dengan cepat dibandingkan dengan karbohidrat
dengan GI rendah.Bahkan selama upaya kekuatan, atlet mengkonsumsi glikogen otot yang
pemulihannya dicapai berdasarkan protein otot saat usaha berhenti.Tambahan asupan
karbohidrat cepat mencegah otot katabolisme pasca latihan.Oleh karena itu, asupan segelas
jus buah yang dipermanis dengan madu setelah latihan berhenti merupakan cara untuk
meningkatkan proses pemulihan setelah usaha.Beberapa penulis telah menunjukkan bahwa
setiap karbohidrat yang tertelan selama enam jam berikutnya setelah usaha membantu
menyusun kembali cadangan glikogen.
Contoh makanan GI tinggi adalah permen, gula, coklat, jus, roti putih dan beberapa
buah (buah anggur, pisang).Makanan dengan kadar GI rendah mengandung karbohidrat
dalam bentuk yang lebih kompleks dan berhubungan dengan serat tumbuhan (roti hitam,
tepung rye, sayuran,buah- buahan,).Selain itu, mengandung unsur penting lainnya seperti
vitamin dan mineral.Pengambilan serat nabati dari buah dengan meremas memicu
transformasi makanan dengan GI rendah (buah) menjadi satu dengan GI tinggi (jus
buah).Untuk alasan yang sama, roti putih memiliki GI yang lebih tinggi daripada roti tak
terpisahkan.Asupan karbohidrat harian yang disarankan adalah 55-60% dari total kalori
yang berarti sekitar 10 g / kg berat badan / hari.
3) Protein
Protein tersusun dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Protein dalam
makanan merupakan satu-satunya sumber nitrogen bagi tubuh. Protein dalam makanan
mampu menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal serta
dapat digunakan sebagai sumber energi. Olahragawan yang sedang dalam masa
pertumbuhan akan berkembang dengan baik apabila diberikan protein yang cukup untuk
perkembangan tubuhnya, termasuk otot-ototnya. Protein sebanyak kurang lebih 20%
dalam makanan adalah sangat baik.
Atlet dari cabang olahraga yang memerlukan kekuatan dan kecepatan perlu
mengonsumsi 1,2-1,7 gr/kg BB/hari dan atlet endurance memerlukan protein 1,2-1,4 gr/kg
BB/hari. Proporsi protein berubah sesuai dengan jumlah energi total perhari yang
meningkat dan sebaiknya separuhnya berasal dari protein hewani. Atlet juga sebaiknya
mengkonsumsi pangan yang bervariasi untuk meningkatkan kualitas protein. Akan tetapi,
atlet tidak dianjurkan mengkonsumsi pangan sumber protein dalam jumlah berlebih.
Asupan protein yang berlebih akan diubah menjadi lemak tubuh dan menyebabkan
diuresis sehingga dapat menyebabkan dehidrasi (Depkes 1993).
Protein adalah molekul kompleks yang mencakup asam amino terkait.Asam amino
adalah senyawa sederhana yang mengandung karbon, hidrogen oksigen, nitrogen dan
sulfur.Protein dipecah menjadi asam amino selama pencernaan.Asam amino ini kemudian
diserap ke dalam tubuh untuk menghasilkan protein baru. Peran utama protein bukanlah
energi satu sama seperti pada karbohidrat atau lipid.Protein adalah bahan bangunan utama
dari semua sel dan jaringan.Dengan demikian, tubuh menghindari penggunaannya sebagai
sumber kalori, ia "memakainya" dan menggunakannya sebagai bahan bak. Hormon, enzim
dan protein darah disintesis dari asam amino juga
Diet hiper protein dipraktekkan dalam olahraga yang memiliki kekuatan otot
tinggi, mengingat fakta bahwa asam amino adalah batu bata yang membentuk massa
otot.Oleh karena itu, jika dalam diet, kebutuhan protein adalah 10-15% dari kebutuhan
kalori (0,8-1,gr / kg berat badan / hari), dalam olahraga yang membutuhkan massa otot dan
kekuatan yang besar, persentase protein meningkat. Secara signifikan (1,8-2,5gr / kg berat
badan / hari).Studi terbaru menunjukkan bahwa pemberian konsentrat protein di dekat sesi
pelatihan (setelah atau bahkan sebelumnya) memiliki pengaruh positif pada pemasangan
hipertrofi otot.Bahkan sejumlah kecil asam amino memiliki efek stimulasi ini pada sintesis
protein bila diberikan dalam kaitannya dengan pelatihan ketahanan (3-6 g asam amino
esensial atau ~ 20 g protein).Kombinasi asam amino dan karbohidrat memiliki manfaat
lebih besar pada sintesis protein.Tetapi harus berhati-hati,Jika asupan protein ekstra tidak
terkait dengan latihan untuk menciptakan kebutuhan peningkatan penggunaan "bahan
mentah" ini untuk mencapai hipertrofi otot, kelebihan asam amino menyebabkan
hiperproteinemia darah. Ini akan memulai deaminasi hati mereka, dengan dampak negatif:
kejadian Ammonemia dan peningkatan urea darah, stres hati dan ginjal, dehidrasi, dan
lain-lain. Asupan protein yang besar memerlukan sejumlah tambahan pemberian cairan
dan terutama melalui beberapa sesi latihan kekuatan serius.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa "anemia olahraga" mungkin muncul pada
tahap awal latihan dengan konsumsi protein berkualitas tinggi kurang dari 1 g / kg per
hari.Untuk menghitung kebutuhan protein , bagi berat badan ideal sebesar 2,2 pon untuk
mendapatkan berat badan dalam kg.Kemudian kalikan kg dengan g protein yang
direkomendasikan.
Banyak asam amino digunakan sebagai obat energogenik dan pemulihan untuk
atlet performa karena memiliki efek khusus pada tubuh selama usaha
berlangsung.Misalnya, suplementasi makanan atlet dengan glutamin terbukti bermanfaat
dalam tes ketahanan.Creatine adalah komponen utama phosphocreatine ("tangki ATP"),
sebuah molekul yang bergantung pada kualitas bio-motor penting seperti kecepatan di
bawah kondisi kekuatan.Asupan asam amino yang tidak mencukupi ini mungkin memiliki
konsekuensi negatif pada aspek usaha fisik ini.Carnitine tampaknya terlibat dalam
pengangkutan asam lemak ke mitokondria di mana mereka digunakan sebagai sumber
energi.Beberapa ahli merekomendasikan dosis harian 2g satu jam sebelum memulai sesi
latihan untuk mendukung penggunaan lipid dalam dukungan energi latihan.
4) Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak memiliki nilai energi
yang paling tinggi jika dibandingkan dengan hidrat arang atau karbohidrat., protein,
ataupun alcohol.Kebutuhan lemak sangat baik apabila komposisi lemak yang terdiri dari
lemak jenuh dan tak jenuh seimbang. Latihan olahraga dapat meningkatkan kapasitas otot
dalam menggunakan lemak pada waktu melakukan kegiatan olahraga yang lama yang
mampu melindungi pemakaian glikogen dan memperbaiki kapasitas ketahanan fisik.
Kebutuhan lemak tidak dinyatakan secara mutlak, akan tetapi seseorang yang
berprofesi bukan sebagai atlet sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung
lemak 15-30%, sedangkan kebutuhan lemak atlet berkisar antara 20-25% dari total energi
yang dibutuhkan . Konsumsi energi dari lemak dianjurkan tidak lebih dari 30% total energi
per hari. Secara umum, asupan lemak pada atlet dan praktisi dengan aktifitas fisik tinggi
tidak boleh melebihi 30% dari total energi atau 1 g/kg/hari, proporsi tersebut terdiri dari
asam lemak esensial (10 % dari asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh rantai
panjang).
Dari segi jenis lemak makanan, lipid diklasifikasikan sebagai berikut: lemak jenuh
(mengandung kolesterol) dan tidak jenuh (tidak ada kolesterol).Lemak jenuh umumnya
berasal dari hewan sedangkan lipida tanaman umumnya termasuk dalam jenis lemak tak
jenuh.Persentase lipid yang direkomendasikan untuk diet seimbang adalah 20-25% dari
total kebutuhan kalori harian.Dalam kasus atlet, kebutuhan lipid bergantung pada cabang
olahraga yang dipraktikkan.Sebanyak 1.5g / kg berat badan / 24 jam umumnya
dianjurkan.Asupan lemak tinggi meningkatkan kemampuan tubuh untuk memobilisasi dan
menggunakan lemak sebagai sumber energi dengan mengorbankan glikogen otot.Tapi
jenis diet ini memiliki konsekuensi negatif pada penampilan fisik dengan intensitas yang
sangat tinggi seperti putaran taekwondo.
5) Vitamin
Vitamin adaah zat-zat rganik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah yang
sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus
diperoleh dari bahan makanan. Vitamin bersifat organik sehingga vitamin dapat rusak
karena penyimpanan dan pengolahan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur
pertumbuhan dan pemelihara kehidupan. Menurut Fatmah dan Ruhayati (2011) pada
aktifitas olahraga, kegiatan metabolisme zat gizi akan terjadi peningkatan seiiring dengan
meningkatnya kebutuhan akan zat-zat gizi termasuk vitamin. Vitamin berperan dalam
mengatur fungsi tubuh, misalnya memacu dan memelihara : pertumbuhan, reproduksi,
kesehatan dan kekuatan tubuh, stabilitas sistem syaraf, selera makan, pencernaan, dan
penggunaan zat-zat makanan lainnya. Selain itu vitamin berperan sebagai antioksidan
yakni zat untuk menghindarkan terjadinya radikal bebas. Jenis vitamin yang termasuk zat
antioksidan diantaranya vitamin A, dan vitamin C (Irianto 2007).
Vitamin dan mineral termasuk dalam kelas "trofi esensial" karena tubuh tidak
dapat memproduksinya dan sepenuhnya bergantung pada masukan eksternal
mereka.Selain mikronutrien yang diwakili oleh vitamin dan mineral, kategori ini termasuk
juga 10 asam amino dari 23-25 yang diketahui (lisin, triptofan, fenilalanin, metionin,
sistin, leusin, isoleusin, treonin, tirosin dan valin) serta beberapa asam lemak (Oleat,
linoleat, linolenik dan arakidonik) dari 16-20 asam lemak yang diketahui.Untuk alasan ini,
vitamin dan mineral merupakan elemen penting bagi tubuh manusia.

Meskipun ada penulis yang mengklaim bahwa vitamin dan mineral yang
diperlukan dari seorang atlet dapat dipenuhi melalui diet seimbang, kebanyakan ahli
percaya bahwa, terutama untuk atlet kinerja, asupan molekul ini harus dilengkapi. Alasan
logisnya adalah bahwa usaha fisik melibatkan peningkatan konsumsi yang satu ini dan
kerugian yang berlebihan melalui cairan keringat. Selain itu, karena pengolahan intensif
dan pengolahan yang berlebihan, semakin banyak nutrisi penting dalam makanan
membuat sangat sulit untuk memastikan asupan yang memadai untuk orang-orang dengan
kebutuhan yang meningkat seperti olahragawan.

Vitamin A. Vitamin A merupakan vitamin larut lemak yang pertama ditemukan


dan merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid dan prekursor / provitamin
A / karotenoid yang mempunyai aktifitas biologik seperti retinol. Fungsi utama dari
vitamin A adalah sebagai bagian yang vital pada sistem penglihatan. Vitamin A selain
berperan dalam proses penglihatan juga berperan dalam kekebalan tubuh, pertumbuhan
dan perkembangan, reproduksi, dan pencegahan penyakit kanker dan penyakit degeneratif
seperti penyakit jantung.Bagi atlet, vitamin A sangat berperan penting dalam diferensiasi
sel, oleh sebab itu asupan vitamin A yang cukup sangat diperlukan dalam peningkatan
performa atlet dan pemulihan latihan. Menurut Wolinsky dan Driskell (2006) asupan
vitamin A yang dianjurkan bagi atlet yang berumur diantara 14-19 tahun sebaiknya lebih
dari 900 gRE dan tidak melebihi 2800 gRE.

Vitamin C. Vitamin C atau yang biasa dikenal dengan nama asam askorbat
merupakan salah satu vitamin larut air yang berfungsi dalam sintesis kolagen,
katekolamin, serotonin dan karnitin di dalam tubuh. Vitamin C atau asam askorbat
merupakan antioksidan yang sangat kuat dalam menangkal radikal bebas. Vitamin C juga
berguna dalam absorbsi, peredaran, dan juga cadangan zat besi, serta dibutuhkan untuk
pembentukan jaringan ikat (Beck 2011). Dalam aktifitas, vitamin C berguna dalam
stimulasi sistem imun, mengurangi kelelahan dan kelemahan otot, meningkatkan performa,
dan melindungi sel dari ancaman radikal bebas. Olahragawan perlu mengonsumsi vitamin
yang lebih besar, karena konsumsi vitamin C yang cukup dapat menghambat terbentuknya
asam laktat dalam otot yang dapat menyebabkan kelelahan.Kecukupan vitamin C yang
dianjurkan WKNPG 2004 untuk pria remaja adalah sebanyak 50-90 mg per hari,
sedangkan untuk wanita remaja adalah sebanyak 50-75 mg per hari. Namun jumlah
tersebut dapat melebihi anjuran, hal ini dikarenakan terdapat beberapa aktifitas fisik yang
terkadang menurunkan kadar vitamin C di dalam tubuh. Menurut Wolinsky dan Driskell
(2006), asupan vitamin C bagi atlet dapat bervariasi dari 100 mg hingga 1000 mg per hari
bergantung kepada aktifitas yang dilakukan.

Peran katalitik vitamin sangat kompleks: seluruh fungsi tubuh bergantung pada
intervensi molekul-molekul ini.Metabolisme karbohidrat, protein dan lemak sangat di
pengaruhi pleh kekurangan B kompleks.Jaringan ikat ligamen dan tendon dihancurkan
oleh hipovitaminosis C (kudis).Kemampuan visual diubah oleh kekurangan vitamin
A.Transmisi neuro-motor dan metabolisme neuron melibatkan vitamin B6, B12.Imunitas
tubuh itu sendiri tergantung pada kehadiran mikronutrien ini.Kekurangan vitamin tidak
sesuai dengan status kesehatan tubuh.Mereka mempengaruhi kinerja fisik yang negatif dan
jika mereka parah, mereka dapat menyebabkan penyakit yang berpotensi mematikan
(misalnya pellagra, scurvy, beri-beri).

Ada bahaya menciptakan ketidakseimbangan dalam tubuh jika suplemen


dikonsumsi dengan cara yang serampangan.Asupan vitamin yang berlebihan dapat
menyebabkan hipervitaminosis, terutama untuk vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E,
K) yang cenderung tersimpan di tubuh.Vitamin yang larut dalam air (C, kelompok B)
memerlukan administrasi yang sering karena tubuh tidak menumpuknya.

6) Mineral
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh
secara keseluruhan. Mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama
kofaktor dalam aktifitas enzim-enzim.Secara umum fungsi mineral bagi tubuh adalah
sebagai berikut : menyediakan bahan sebagai komponen penyusun tulang dan gigi,
membantu fungsi organ, kontraksi otot, konduksi syaraf, keseimbangan asam basa, serta
memelihara keteraturan metabolisme seluler. Khusus bagi olahragawan, perhatian utama
harus diberikan pada status zat besi dan kalsium. Zat besi sangat penting dalam
pembentukan hemoglobin dan sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan
tubuh, sedangkan kalsium dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler memegang peranan
penting dalam mengatur fungsi sel seperti untuk transmisi syaraf, kontraksi otot,
penggumpalan darah dan menjaga permeabilitas membran sel.
Kalsium merupakan salah satu mineral makro yaitu mineral yang diperlukan oleh
tubuh lebih dari 100 mg/hari. Kalsium adalah mineral yang paling banyak terdapat dalam
tubuh, lebih dari 99% kalsium terdapat dalam tulang. Kalsium tambahan diperlukan dalam
keadaan tertentu, seperti masa pertumbuhan mulai dari anak-anak hingga usia remaja, pada
saat hamil, dan selama laktasi. Anak yang masih tumbuh dan kembang seperti remaja
memerlukan pembentukan tulang yang lebih banyak daripada orang tua. Oleh sebab itu
atlet remaja masih sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalsium dalam
mencapai pertumbuhan yang optimal. Atlet yang masih remaja memerlukan kalsium yang
jumlahnya relatif lebih tinggi untuk pertumbuhan tulangnya. Kecukupan kalsium yang
dianjurkan oleh AKG 2013 untuk pria golongan usia 19- 29 tahun adalah 1100 mg setiap
harinya.
Zat Besi (Fe) merupakan salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh kurang dari
100 mg/hari atau dapat disebut juga dengan mineral mikro. Zat besi merupakan mineral
mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5
gram di dalam tubuh manusia dewasa. Zat besi sangat penting dalam pembentukan
hemoglobin dan sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Menurut
Sumosardjuno (1990) pada olahragawan, konsumsi Fe dalam jumlah yang cukup sangat
dianjurkan karena diketahui bahwa zat besi mudah hilang melalui keringat. Kebanyakan
atlet wanita dan sebagian atlet pria mengalami kekurangan zat besi sehingga sukar untuk
memperbaiki penampilannya. Apabila seorang olahragawan kekurangan zat besi secara
terus menerus, maka akan cepat lelah dan lambat masa pemulihannya. Kandungan total zat
besi dalam tubuh sangat sedikit dan pada seseorang dengan ukuran badan rata-rata,
diperkirakan kandungan zat besinya sekitar 4 mg. Zat besi diperlukan untuk pembentukan
hemoglobin yang memegang peranan penting dalam pengangkutan oksigen serta karbon
dioksida antara paru-paru dan jaringan. Kecukupan zat besi yang dianjurkan oleh WKNPG
tahun 2004 untuk remaja pria berumur 13-15 tahun adalah sebanyak 19 mg, sedangkan
untuk remaja pria berumur 16-18 tahun sebanyak 15 mg. Kecukupan besi untuk remaja
wanita berumur 13-15 dan 16-18 tahun sebanyak 26 mg
7) Cairan
Air merupakan nutrisi penting bagi atlet dan manusia pada umumnya.Bukan hanya
itu komponen penting dalam proses biologis yang tak terhitung jumlahnya, tetapi juga
hidrasi sangat penting untuk mempertahankan pikiran yang tajam, membuang limbah
metabolik dan menyeimbangkan konsentrasi elektrolit.
Menurut International Olympic Commette (IOC), cairan yang dikonsumsi saat
berolahraga bisa memainkan beberapa peran.Misalnya: membuat atlet merasa lebih
nyaman, mengganti defisit cairan tubuh, dan memberi sarana untuk mengkonsumsi bahan
lainnya.Berkeringat menyebabkan kehilangan air dan garam dari tubuh, namun air juga
terus hilang dalam nafas dan melalui kulit meski kerugian ini mungkin tidak
jelas.Kerugian air kecil tidak berpengaruh pada kinerja, namun dehidrasi parah berbahaya
bagi kinerja .Selama latihan intensitas tinggi, sejumlah panas yang dihasilkan oleh
kontraksi otot dapat menyebabkan dehidrasi hingga ~ 2-3% berat badan (~ 2-3 l h-
1).Dehidrasi tubuh hanya 2% mungkin tidak dirasakan sebagai haus dan menyebabkan
turunnya kapasitas usaha sebesar 15%.
Atlet harus memulai aktivitas apapun terhidrasi dan mengganti sebanyak mungkin
cairan yang hilang dengan meminum cairan dingin pada interval yang sering selama acara
berlangsung.Cairan dingin diserap lebih cepat dan membantu menurunkan suhu tubuh.
Mengenai jumlah cairan yang direkomendasikan untuk digunakan dalam sesi latihan,
mereka berbeda tergantung pada cairan keringat yang hilang oleh masing-masing atlet
secara terpisah.Jumlah cairan yang tertelan untuk menciptakan keseimbangan cairan
adalah pada rasio 1.5 / 1 (yaitu, 1,5 liter asupan cairan untuk setiap 1 liter limbah cair).
Hal ini menunjukkan bahwa sesi tersebut mengandung beberapa istirahat rehidrasi
setiap 15-20 menit latihan, saat atlet akan diberi asupan cairan 150-200 ml.Pemberian
cairan dalam jumlah lebih banyak pada interval waktu yang jarang tidak dianjurkan karena
melebihintingkat penyerapan cairan usus.
Atlet terhadap fakta bahwa haus TIDAK merupakan indikator sejati dari keadaan
hidrasi tubuh.Dengan kehilangan keringat, tubuh juga kehilangan garam dan
mineral.Asupan air hanya menyebabkan penurunan konsentrasi natrium darah yang
menghambat pusat saraf yang bertanggung jawab atas timbulnya rasa haus.Akibatnya,
haus dipadamkan oleh penurunan sodium darah sebelum cairan yang hilang dipulihkan
pada tingkat optimal.Mekanisme fisiologis ini adalah alasan mengapa air bukanlah sarana
rehidrasi ideal dalam olahraga.
Larutan rehidrasi ideal mengandung 6% glukosa (peran energogenik dalam stres)
dalam komposisi dan memiliki sejumlah kecil natrium klorida (garam).Larutan glukosa
lebih terkonsentrasi dari pada persentase ini menurunkan laju penyerapan cairan dari usus,
dan juga larutan osmotik yang terlalu banyak terkonsentrasi.Rekomendasi terbaru terkait
dengan memasukkan mineral cair rehidrasi juga (kalsium, magnesium, dll.) Dalam
komposisi dan bahkan sejumlah kecil asam amino, terutama selama tes daya tahan
tinggi.Pemberian cairan rehidrasi selama sesi latihan bermanfaat bagi kinerja atletik dan
mencegah kelelahan.Minuman rehidrasi (250-300 ml) harus diberikan segera setelah
berolahraga.Sebagai kesimpulan, atlet harus terhidrasi dengan baik, sebelum dan selama
latihan.

B. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Profil Atlet
a. Nama Atlet : Mr. DT
b. Umur : 19 thn
c. Jenis Kelamin : Laki -laki
d. Cabor : Taekwondo
e. Peringkat : 6 Pra PON
f. Berat Badan (BB) : 62 kg
g. Tinggi Badan (TB) : 170 cm
2. Pola Hidup
a. Kebiasaan Makan
Kebiasaan makan atlet 1 bulan terakhir yaitu 3x makan dalam satu hari (sarapan,
makan siang, dan makan malam). Atlet memiliki kebiasaan minum air putih 4,5 L dalam
sehari pada saat setelah makan, sebelum tidur, bangun tidur, dan saat latihan. Selain air
putih, jus buah merupakan minuman yang sering dikonsumsi atlet (dua kali seminggu)
sebanyak 500 ml.
b. Makanan yang Disukai dan Tidak Disukai
Makanan yang Disukai:
Nasi Ikan Air Tawar Kubis
Roti Bebek Buncis
Kentang Tahu Pisang
Singkong Kangkung Pepaya
Telur Sawi Mangga
Daging Sapi Kacang Panjang Jeruk
Daging Ayam Kecambah Coklat
Ikan Laut Wortel
Makanan yang Tidak Disukai:
Mie danTempe
3. Antropometri dan Komposisi Tubuh
Tabel 2. Hasil Pengukuran BIA (BIOELECTRICAL IMPEDANCE ANALYSIS)
Pengukuran Hasil Pengukuran Hasil
Tinggi Badan (TB) 170 cm FFM (Fat Free Mass) 56 kg
Berat Badan (BB) 61,9 kg SMM (Skeletel Mass) 28,4 kg
(BMI) 20,7 kg/m RL 9,2
HYD/ TBW 70 % LL 9
Fat Mass (%) 9,5% RA 3
Fat Mass (kg) 5,9 kg LA 2,9
REE 1658,8 K
TEE 3317,8 K
Dari hasil pengukuran diatas dapat diketahui komposisi tubuh atlet yaitu berupa :
a. Body Mass Index (BMI)
Rasio antar berat badan dan tinggi badan, yang digunakan sebagai indikator
kesehatan secara umum. BMI diperoleh dari perhitungan berat badan dibagi tinggi badan
dalam meter kuadrat. Berikut merupakan klasifikasi BMI menurut Asia Pasific :
Tabel. 3 Klasifikasi BMI menurut Asia Pasific
Hasil Pengukuran Klasifikasi
< 18,5 BB Kurang
18,5 22,9 BB Normal
23,0 BB lebih
23,0-24,9 Dengan resiko
25,0-29,9 Obes I
>30 Obes II
Dari hasi pengukuran menunjukan bahwa BMI altet (Mr. DT) yaitu 20,7. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa status gizi atlet berdasarkan BMI berada dalam
kategori normal
b. Total Body Water
Adalah jumlah total cairan dalam tubuh yang ditampilkan sebagai persentase berat
badan. Air memegang peranan penting dalam proses pengaturan tubuh dan ditemukan
dalam setiap sel, jaringan dan organ. Dengan menjaga kesehatan TBW% memastikan
fungsi tubuh dapar berjalan efisien dan mengurangi resiko perkembangan masalah
kesehatan. Pengukuran bervariasi pada siang dan malam hari. Dipengaruhi banyak faktor
seperti: sakit, pola makan, aktivitas fisik dapat menjadi indikator perubahan berat badan
atlet. Berikut cut off point dari Total Body Water(%):
Tabel 4. Cut Off Point Persentase Total Body Water
Jenis Kelamin Persentase (%)
Wanita: 45 60
Laki 50 65
Untuk atlet angka tersebut sekitar 5% diatas rata-rata. Karena atlet memiliki massa otot
yang lebih besar. Otot rangka mengandung air lebih banyak dari pada lemak (adiposa)
jaringan.
Bila dibandingkan dengan hasil pengukuran pada Mr. DT yaitu 70%, atlet memiliki
persentasi body water yang lebih tinggi. Dengan demikian dapat diketahui bahwa Mr. DT
tidak mengalami dehidrasi.
c. Persentase Lemak Tubuh / Body Fat (%)
Adalah jumlah lemak tubuh sebagi proporsi dari berat badan. Lemak dibutuhkan
untuk pengaturan suhu tubuh, penyimpanan vitamin dan pelumas sendi. Terlalu banyak
lemak dapat membahayakan kesehatan. Mengurangi kelebihan lemak dalam tubuh mampu
menurunka resiko dari penyakit darah tinggi, jantung dan kanker. Berikut adalah cut off
point pengukuran body fat % :
Tabel 5. Cut Off Point Pengukuran Body Fat (%)
Kategori Wanita Laki-laki
Atlet 15-20% 6-15%
Semi olahragawan 20-25% 15-20%
Biasa 25-30% 20-25%
Dari hasil pengukuran BIA pada Mr. DT didapatkan hasil bahwa atlet memiliki body fat
sebesar 9,5% atau sebesar 5,9 kg. hasil body fat pada Mr.DT ini menunjukan bahwa
komposisi persentase lemak tubuh berada dalam range normal bagi kategori Mr. DT
sebagai seorang atlet.
d. REE
REE (Rate Energy Expenditure) atau BMR (Bassal Metabolic Rate) kebutuhan energi
minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang vital.
Kebutuhan energi metabolisme basal termasuk jumlah energi yang diperlukan
untuk pernapasan, peredaran darah, pekerjaan ginjal, pancreas serta untuk proses
metabolisme di dalam sel. Kurang lebih dua pertiga energi yang dikeluarkan
seseorang sehari digunakan untuk kebutuhan aktivitas metabolism basal tubuh.
Dari pengukuran BIA didapatkan hasil yaitu sebesar 1658,8 kkal. Apabila
dibandingkan dengan perhitungan, TEE Mr. TD lebih rendah dibandingkan dengan
yan tertera pada BIA. Pada perhitungan didapatkan hasinya yaitu sebesar 1626
kkal.
e. TEE
TEE (Total Energy Expenditure)total dari kebutuhan gizi yang sudah memperhitungkan
SDA, aktifitas fisik dan penambahan energi untuk atlret. Dari pengukuran BIA didapatkan
hasil TEE Mr. DT aalah sebesar 3317,8 kkal. Apabila dibandingkan dengan TEE
perhitungan, TEE pada BIA lebih rendah. Pada perhitungan didapatkan hasil yaitu sebesar
3429,7 kkal. Apabila dilihat dari hasil selisih persentase antara hasil yang ditunjukan oleh
BIA dan perhitungan, dapat diketahui bahwa selisih antara kedua nya tidak jauh berbeda.
Kedua hasil pengukuran ini tidak selisihnya tidak lebih besar dari 10%. Sehingga
keduanya dapat digunakan untuk menentukan menu sehari Mr. DT
f. FFM ( Fat Free Mass)
Massa tubuh tanpa lemak adalah semua jaringan tubuh kecuali lemak. Lemak tubuh
disimpan dalam berbagai organ tubuh seperti jantung, hati, paru-paru dan otak. Selain itu
lemak tubuh disimpan dalam jaringan adiposa, termasuk lemak yang berbagai organ serta
lapisan subkutan lemak tepat dibawah kulit. Pada individu normal 65-70% dari jaringan
adiposa berupa lemak dan sekitar 10-20% dari berat badan adalah normal. Sedangkan pada
atlet massa lemak tubuh lebih rendah. Yaitu sebesar 6-15%. Diketahui bahwa fat free mass
Mr.DT adalah sebesar 56 kg dari berat badan Mr. DT yaitu 61,9 kg dapat diketahui bahwa
masa lemak Mr. DT adalah sebesar 9,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Fat
Free Mass Mr.DT adalah normal
g. SMM (Skeletal Muscle Mass)
SMM adalah massa otot skeletal tubuh . Otot dalam tubuh terbagi dua yakni otot yang
menempel pada organ tubuh dan otot yang menempel pada tulang yang digunakan untuk
menggerakan tubuh. Pengukuran massa otot tubuh dapat meningkat seiring dengan makin
seringnya berolahraga.
Skeletal Muscle rasio adalah jumlah massa skeletal muscle dalam hal total berat badan dan
dinyatakan sebagai persentase Skeletal Muscle rasio (%) = {massa skeletal muscle (kg) /
berat badan (kg)} x 100. Dengan demikian dapat diketahui bahwa skeletal Muscle ratio
Mr. DT adalah sebesar 45,8%. Untuk usia 18-38 tahu dengan hasil 45,8%, skeletal Muscle
Ratio Mr. Dr tergolong sangan tinggi.
Tabel 6. Kategori Skeletel Muscle

Distribusi muscle mass (kaki kanan, kai kiri, tangan kanan, tangan kiri):
Kaki kanan : 9,2 Kaki kiri :9
Tangan Kanan :3 Tangan Kiri : 2,9
Disribusi muscle mass antara kaki kanan, kaki kiri, tangan kanan dan tangan kiri Mr. DT
seimbang.
4. Food Recall
a. Data Food Recall
Berdasarkan data riwayat makan recall 24 jam, asupan makan Mr.DT yaitu:
Tabel. 7 Data Riwayat Recall 24 jam
Zat Gizi Hasil Recall Kebutuhan % Kecukupan
Energi (K) 2418,5 3317,6 72,9
Protein (g) 70,6 129,99 54,3
Lemak (g) 71,7 92,15 77,8
Karbohidrat (g) 369,9 492,08 75,2
Vit. A (g) 2160,7 600 360,1
Tiamin (mg) 0,5 1,5 33,3
Riboflavin (B2) mg 1 3,3 30,3
Niasin (B3) mg 10,4 20 52
Piridoksin (B6) mg 1,1 2 55
Vit B12 (g) 1 2,5 40
Vit C (mg) 26,4 200 13,2
Vit D (g) 0,6 15 4
Vit E (mg) 3,7 15 24,7
Ca (mg) 580,6 1300 44,7
K (mg) 1273,2 4700 27
Fe (mg) 9,3 18 51,7
Zn (mg) 11,3 15 75,3
Water 3785,3 3500 108,1

Dari hasil recall 24 jam diatas dapat diketahui bahwa asupan makan Mr. DT deficit. Hal
ini terlihat dari asupan makan Mr. DT yang kurang dari 90%.
b. Kebutuhan Gizi Sehari
BMR = ( 15,3 x 61,9 ) + 679 = 1626 kkal
SDA = 10% x 1626 = 162,6 kkal
BMR + SDA = 1626 + 162,2 = 1788,6 kkal
(BMR+SDA) x AF = 1788,6 x 1,4 = 2504 kkal

Hitung keluaran energy untuk taekwondo :


Rata-rata atlet berlatih adalah 1,5 jam dengan frekuensi 3 kali perminggu
= 6 hari x 90 x 12 kkal = 6480 kkal
Rata-rata penambahan energi latihan perhari
= 6480 : 7 = 925,7 kkal
Energi Perhari untuk Mr. DT adalah
= 2504 kkal + 925,7 kkal = 3429,7 kkal
Pembagian Zat Gizi Makro

15
15% = 100 x 3429,7 kkal = 514,445 : 4 = 128,6 gram
25
25% = x 3429,7 kkal = 8574,425 : 9 = 95,3 gram
100
60
60% = 100 x 3429,7 kkal = 2057,82 : 4 = 514,5 gram

Tabel. 8 Kebutuhan Zat Gizi Makro dan Mikro Mr. DT


Zat Gizi Kebutuhan
Energi (Kkal) 3429,7
Protein (g) 128,6
Lemak (g) 95,3
Karbohidrat (g) 514,5
Vit. A (g) 600
Tiamin (mg) 1,5
Riboflavin (B2) mg 3,3
Niasin (B3) mg 20
Piridoksin (B6) mg 2
Vit B12 (g) 2,5
Vit C (mg) 200
Vit D (g) 15
Vit E (mg) 15
Ca (mg) 1300
K (mg) 4700
Fe (mg) 18
Zn (mg) 15
Kalsium (mg) 1100
Water 3500

Untuk menentukan kebutuhan gizi Mr. DR berdasarkan pada Pedoman Gizi


Olahraga Prestasi. Untuk menentukan besar BMR yang digunakan menurut usia
dan jenis kelamin. Specific Dynamic Action (SDA) SDA adalah energi yang
dibutuhkan untuk mencerna zat zat gizi makro. Untuk mencerna karbohidrat
dibutuhkan sebesar 6-7% dari BMR, untuk mencerna protein 20-30% dari
BMR dan untuk mencerna lemak dibutuhkan sebesar 4-14% dari BMR.
Untuk bahan makanan campuran yang terdiri dari karbohidrat, protein dan
lemak SDAnya adalah 10% dari BMR.Untuk menentukan aktifitas fisik
digunakan kategori aktif ringan yaitu sebesar 1,4. Dan untuk penentuan pengeluaran
energi (energy expenditure)kalori/ menit yaitu menggunakan acuan pada olah raga
beladiri yudo, sebesar 12 kkal untuk berat badan 60 kg. Untuk lebih jelasnya
ditampilkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 9. Perhitungan Basal Metabolisme Rate (BMR) menurut usia dan jenis
kelamin

Tabel 10. Tabel Tingkat Aktifitas Fisik


Tabel. 11Kebutuhan Energi (kalori/menit) Pada Beberapa Jenis Olahraga

Terdapat perbedaan dalam peritungan kebutuhan gizi dengan data dari BIA.
Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 12. Perbandingan Kebutuhan Zat Gizi Makro antara BIA dan Perhitungan
Zat Gizi Hasil BIA Perhitungan Perbandingan Selisih
Perhitungan Perbandingan
:BIA (%) Perhitungan
:BIA (%)
Energi (K) 3317,6 3429,7 103,37 3,37
Protein (g) 129,99 128,6 98,9 1,1
Lemak (g) 92,15 95,3 103,42 3,42
Karbohidrat 492,08 514,5 104.45 4,45
(g)
Apabila dilihat dari hasil selisih persentase antara hasil yang ditunjukan oleh BIA
dan perhitungan, dapat diketahui bahwa selisih antara kedua nya tidak jauh berbeda.
Kedua hasil pengukuran ini tidak selisihnya tidak lebih besar dari 10%. Sehingga
keduanya dapat digunakan untuk menentukan menu sehari Mr. DT
c. Perencanaan Menu 1 Hari

Food Amount energy protein fat KH Vit. A Vit. B1 Vit. B2 Vit. B6 Vit. C potassium calcium iron zinc
g kcal g g g g mg mg mg mg mg mg mg mg
Makan Pagi
Sandwich komplit , buah
mangga
dan susu
Wholemeal bread 70 131,5 4,5 0,7 26,3 0,7 0,1 0,1 0,1 0 203 14,7 1,9 1,7
daging sapi 35 94,1 8,7 6,3 0 0 0 0,1 0,1 0 119 1,4 0,6 1,4
tomat masak 25 5,3 0,2 0,1 1,1 21,8 0 0 0 4,8 55,5 1,3 0,1 0
selada mentah 10 1,3 0,1 0 0,2 3,3 0 0 0 0,4 15,8 1,9 0,1 0
Mayonaise 10 20,5 0,7 1,4 1,2 7 0 0 0 0,9 9,5 8,2 0,1 0,1
Margarine 5 35,5 0 4 0 30,4 0 0 0 0 0,3 0,5 0 0
Olive oil 3 26,5 0 3 0 4,7 0 0 0 0 0 0 0 0
telur ayam 50 77,6 6,3 5,3 0,6 95 0 0,3 0,1 0 63 25 0,6 0,6
susu sapi 200 131,9 6,4 7,8 9,6 110 0,1 0,3 0,1 2 280 230 0,2 0,8
mangga masak 100 65 0,5 0,3 17 400 0,1 0,1 0,1 36 156 10 0,1 0
Sum for this meal: 589,1 27,5 28,9 56 672,9 0,3 0,8 0,6 44,1 902,2 293 3,6 4,6
17,70% 21,20% 27,70% 11,80% 28,60% 18,40% 32,60% 18,70% 24,90% 20,60% 23,00% 17,70% 30,60%
Snack Pagi
Dadar gulung + jus jeruk
kue dadar gulung 100 289 5,7 8,4 48,3 25 0,1 0,1 0 1 124 15 1,1 0,6
jeruk manis 100 47,1 0,9 0,1 11,8 8 0,1 0 0,1 53 181 40 0,1 0,1
gula pasir 20 77,4 0 0 20 0 0 0 0 0 0,4 0,2 0 0
Sum for this meal: 413,4 6,6 8,5 80,1 33 0,2 0,1 0,1 54 305,4 55,2 1,2 0,7
12,40% 5,10% 8,10% 16,90% 1,40% 9,00% 5,50% 3,30% 30,50% 7,00% 4,30% 6,00% 4,60%
Food Amount energy protein fat KH Vit. A Vit. B1 Vit. B2 Vit. B6 Vit. C potassium calcium iron zinc
g kcal g g g g mg mg mg mg mg mg mg mg
Makan Siang
Nasi Putih, Ayam Panggang,
perkedel tahu, cap cay, pisang
nasi putih 300 390,1 7,2 0,6 85,8 0 0,1 0,1 0,2 0 87 9 0,6 1,2
daging ayam 80 227,9 21,5 15,1 0 31,2 0,1 0,2 0,2 0 145,6 10,4 1,1 1,4
Carrot fresh 25 6,5 0,2 0,1 1,2 393,5 0 0 0 1,8 72,5 10,3 0,5 0,2
buncis mentah 25 8,7 0,5 0,1 2 16,8 0 0 0 2,5 74,8 11,5 0,3 0,1
sawi hijau 25 3,8 0,6 0,1 0,5 75,8 0 0 0 6,3 50,5 18,5 0,3 0,1
Broccoli fresh cooked 25 5,8 0,8 0 0,5 34,3 0 0 0 15,3 74,5 28 0,3 0,2
minyak kelapa sawit 3 25,9 0 3 0 150 0 0 0 0 0 0,2 0 0
Tahu 100 76 8,1 4,8 1,9 0 0,1 0,1 0,1 0 121 105 5,4 0,8
minyak kelapa sawit 5 43,1 0 5 0 250 0 0 0 0 0 0,3 0 0
pisang ambon 100 92 1 0,5 23,4 8 0,1 0,1 0,6 9 396 6 0,3 0,2
Sum for this meal: 879,7 39,9 29,2 115,3 959,5 0,3 0,5 1,1 34,8 1021,8 199,1 8,8 4,1
26,50% 30,70% 28,00% 24,30% 40,70% 19,40% 19,90% 35,50% 19,70% 23,30% 15,60% 43,60% 27,20%
snack sore
milk shake alpukat,
kroket ikan
susu skim / tak berlemak
cair 200 69,8 6,8 0,4 9,8 2 0,1 0,3 0,1 2 332 246 0 0,8
Avocado fresh 30 65,2 0,6 7,1 0,1 3,6 0 0 0,2 3,9 150,9 3 0,2 0,1
gula pasir 20 77,4 0 0 20 0 0 0 0 0 0,4 0,2 0 0
Kentang 100 93 2 0,1 21,6 0 0,1 0 0,3 13 391 5 0,4 0,3
ikan kakap 20 16,8 3,6 0,1 0 2,2 0 0 0 0,2 39 2,2 0,1 0,1
minyak kelapa sawit 3 25,9 0 3 0 150 0 0 0 0 0 0,2 0 0
Sum for this meal: 348 13 10,7 51,5 157,8 0,2 0,4 0,6 19,1 913,3 256,6 0,7 1,3
10,50% 10,00% 10,20% 10,90% 6,70% 13,70% 14,70% 19,30% 10,80% 20,80% 20,10% 3,40% 8,80%
Food Amount energy protein fat KH Vit. A Vit. B1 Vit. B2 Vit. B6 Vit. C potassium calcium iron zinc
g kcal g g g g mg mg mg mg mg mg mg mg
Malam
Nasi putih, fillet asam manis
tofu teriyaki, cah sayur, jus melon
nasi putih 300 390,1 7,2 0,6 85,8 0 0,1 0,1 0,2 0 87 9 0,6 1,2
ikan mas segar 80 104 14,6 4,6 0 5,6 0,3 0 0,1 1,6 273,6 33,6 1 1,2
tepung terigu 20 72,8 2,1 0,2 15,3 0 0 0 0 0 21,4 3 0,2 0,1
minyak kelapa sawit 3 25,9 0 3 0 150 0 0 0 0 0 0,2 0 0
saos tomat 20 6,4 0,3 0,1 1,4 26,2 0 0 0 5,8 66,6 1,6 0,2 0
Tofu fresh 100 77,2 8,1 4,8 0,5 4 0,1 0 0,1 0,1 42 130 1,9 0,3
toge kacang hijau mentah 25 15,2 1,6 0,9 1,2 0,3 0 0 0 2 60,5 8,5 0,3 0,2
kacang panjang mentah 75 26,2 1,4 0,2 5,9 50,3 0,1 0,1 0 7,5 224,3 34,5 1 0,3
minyak kelapa sawit 3 25,9 0 3 0 150 0 0 0 0 0 0,2 0 0
Melon fresh 100 38,2 0,6 0,2 8,3 33 0 0,1 0,1 6 158 11 0,4 0,1
gula pasir 20 77,4 0 0 20 0 0 0 0 0 0,4 0,2 0 0
Sum for this meal: 859,2 35,9 17,6 138,3 419,3 0,6 0,3 0,6 23 933,8 231,8 5,6 3,4
25,80% 27,70% 16,90% 29,20% 17,80% 34,30% 12,50% 19,10% 13,00% 21,30% 18,20% 27,70% 22,80%
Snack malam
Hot Milk Chocolate
susu segar 200 131,9 6,4 7,8 9,6 110 0,1 0,3 0,1 2 280 230 0,2 0,8
Chocolate 5 26,8 0,5 1,6 2,7 3 0 0 0 0 23,5 10,7 0,1 0,1
gula pasir 20 77,4 0 0 20 0 0 0 0 0 0,4 0,2 0 0
Sum for this meal: 236,1 6,9 9,4 32,3 112,9 0,1 0,4 0,1 2 303,9 240,9 0,3 0,9
7,10% 5,30% 9,00% 6,80% 4,80% 5,10% 14,80% 4,10% 1,10% 6,90% 18,90% 1,70% 6,00%
Sum: 3325,6 129,8 104,3 473,5 2355,4 1,7 2,5 3 177 4380,4 1276,5 20,3 15,1
Kebutuhan 3429,7 128,6 95,3 514,5 600 1,5 3,3 2 200 4700 1100 18 15
% 97,0 100,9 109,4 92,0 392,6 113,3 75,8 150,0 88,5 93,2 116,0 112,8 100,7
d. Monitoring dan Evaluasi
Parameter Waktu Metode Target
Asupan makan Saat kunjungan Pemberian jadwal Memenuhi asupan
berikutnya makan, hingga 100%
wawancara food
recall
Berat Badan 1 minggu/ saat Pengukuran BIA IMT tetap dalam
kunjungan kategori Normal
berikutnya
Total Body Water 1 minggu/ saat Pengukuran BIA Total Body Water tetap
kunjungan dalam keadaan Normal
berikutnya
Fat Mass 1 minggu/ saat Pengukuran BIA Fat Mass tetap dalam
kunjungan keadaan normal
berikutnya
FFM 1 minggu/ saat Pengukuran BIA FFM tatap
kunjungan dalamkeadaan Normal
berikutnya
SMM 1 minggu/ saat Pengukuran BIA SSM tidak mengalami
kunjungan penurunan
berikutnya
Sikap dan perilaku Setelah atlet Konseling Perilaku pasien tentang
atlet diberikan makanan dan pola
konseling hidup menjadi lebih
baik (asupan makan
baik)
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Pemenuhan asupan gizi merupakan kebutuhan dasar bagi atlet. Pengaturan gizi olahraga
bertujuan untuk memperoleh latihan dan performa yang baikagar setiap atlet dapat mencapai
prestasi yang tinggi, kepada mereka juga harus diberikan gizi yang tepat dan memadai pada
setiap menu makanan yang disajikan. Dengan menu makanan yang disajikan dengan gizi
yang tepat dan memadai, diharapkan akan menghasilkan jumlah kalori yang diperlukan
sesuai dengan tuntutan dalam mempertahankan dan menigkatkan stamina yang
dipersyaratkan.
2. Taekwondo adalah seni bela diri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong
.Taekwondo adalah seni bela diri Korea yang membutuhkan tingkat kebugaran dan
koordinasi yang tinggi.Kompetisi Taekwondo terdiri dari 3 x 3 menit putaran yang
melibatkan serangkaian pukulan cepat dan tendangan dengan istirahat 1 menit di antara
setiap putaran.Selama sebuah turnamen atlet mungkin diwajibkan berkompetisi dari 5-8 kali
dalam sehari untuk mencapai final
3. Berdasarkan pengukuran BIA dapat diketahui Mr. DT memiliki BMI = normal, Total Body
Water = normal, Body Fat = normal, FFM=normal, SMM= tinggi, distribusi muscle mass
(kaki kanan, kaki kiri, tangan kanan, tangan kiri) seimbang.
4. Kebutuhan zat gizi makro dan mikro pada Mr. DT adalah:
Zat Gizi Kebutuhan Zat Gizi Kebutuhan
Energi (Kkal) 3429,7 Vit C (mg) 200
Protein (g) 128,6 Vit D (g) 15
Lemak (g) 95,3 Vit E (mg) 15
Karbohidrat (g) 514,5 Ca (mg) 1300
Vit. A (g) 600 K (mg) 4700
Tiamin (mg) 1,5 Fe (mg) 18
Riboflavin (B2) mg 3,3 Zn (mg) 15
Niasin (B3) mg 20 Kalsium (mg) 1100
Piridoksin (B6) mg 2 Water 3500
Vit B12 (g) 2,5

B. SARAN
Disarankan kepada Mr. DT untuk selalu memperhatikan asupan makan. Karena
berdasarkan recall asupan makan Mr. DT tergolong defisit. Selain itu juga disarankan agar
Mr. DT tetap menjaga status gizi, total body water, body fat, dan muscle mass agar tetap
dalam keadaan normal.
Daftar Pustaka

Citra, Anisyah. Ongko, Jansen. 2015. Cek Komposisi Tubuh Dengan Bioimpedance Analysis
(BIA). [Online]. Tersedia : http://www.apki.or.id/cek-komposisi-tubuh-dengan-
bioimpedance-analysis-bia/ [tanggal akses 1 April 2017]
Goulding, A., Taylor, RW., Jones, IE., Barned, N.L., & Williams, SM. (2003). Body
composition of 4- and 5-year-old New Zealand girls: a DXA study of initial adiposity
and subsequent 4-year fat change International Journal of Obesity (2003) 27, 410415.
http://media.tanita.com/data/Charts/bodyfatwallchart-REV3.pdf, diakses tanggal 19 April
2017
http://suhaeri.weebly.com/sejarah-taekwondo.html. Sejarah Taekwondo diakses pada tanggal 03 Juni
2017
https://www.sportsdietitians.com.au/factsheets/food-for-your-sport/food-for-your-sport-taekwondo/
Taekwondo-Sports Dietitians Australia (SDA), diakses tanggal 03 Juni 2014
wulansari, Dwi Hayuning, 2013. Tingkat Kebugaran Jasmani Atlet Taekwondo Pra Yunior Kota
Yogyakarta (skripsi), program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Kedokteran
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Aprilia, Pitriani, 2012. Hubungan Konsumsi Pangan dan Status Gizi Dengan Tingkat Kebugaran Atlet
Taekwondo Remaja di Pemusatan Latihan Nasional Cipayung, Bogor (skripsi). Departemen
Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institusi Pertanian Bogor. Bogor.
Zildanti, Cut. 2016. Hubungan Asupan Energi dan Aktifitas Fisik dengan Status Gizi Atlet
Taekwondo Koguryo Manahan Surakarta (naskah publikasi). Program Studi S1 Ilmu Gizi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Pedoman Gizi Olahraga Prestasi, 2014. Kementrian Kesehatan RI
Santosa, Giriwijoyo. Dikdik Zafar Sidik. 2013. Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). PT Remaja
Rosdakarya Offset, Bandung.
Nutrition For Taekwondo Written by AIS Sports Nutrition, last updated December 2013. Australian
Sports Commission.
Haddad, Monoem. 2014. Nutrition and Dietetic Recommendations in TaekwondoPublished by
OMICS Group eBooks 731 Gull Ave, Foster City. CA 94404, USAat:
https://www.researchgate.net/publication/261835340 diakses tanggal 02 Juni 2017

Anda mungkin juga menyukai