Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu olahraga yang tengah berkembang di Indonesia yaitu olahraga
sepatu roda atau inline skating. Olahraga sepatu roda termasuk dalam olahraga
endurance. Saat melakukan olahraga endurance atlet harus memakai oksigen pada
tingkat tinggi dalam jangka waktu lama karena tipe olahraga ini merupakan tipe
olahraga yang memiliki tingkat stres oksidatif tinggi, meningkatkan kerusakan otot
dan jaringan, serta memicu terjadinya inflamasi yang berdampak pada penurunan
imunitas tubuh.1
Selain itu ketika melakukan latihan endurance akan terjadi peningkatan
aktivitas radikal bebas. Radikal bebas yang terbentuk oleh tubuh akan menyerang
asam lemak tidak jenuh ganda pada membran sel yang disebut sebagai reaksi
peroksidasi lemak. Aktivitas radikal bebas juga dapat menyebabkan kerusakan sel
darah merah yang berpengaruh juga pada penurunan hemoglobin. Hal tersebut dapat
mengakibatkan terhambatnya fungsi sistem kardiovaskuler dan berdampak negative
pada ketahanan aerobik atlet sehingga mengganggu performa atlet secara
keseluruhan.2
Membentuk atlet sepatu roda yang mumpuni, diperlukan peningkatan kondisi
fisik atlet tersebut agar diperoleh kemampuan maksimal saat bertanding dalam cabang
olahraga sepatu roda. Untuk menunjang kemampuan fisik diperlukan komponen dasar
kondisi fisik meliputi kekuatan, daya tahan, kekuatan otot, kecepatan, kelenturan,
kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan dan reaksi karena hampir semua
aktivitas gerak dalam olahraga selalu mengandung unsur -unsur kekuatan, durasi,
kecepatan, dan gerak kompleks yang memerlukan keluasan gerak persendian.
Sedangkan salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi fisik atlet adalah asupan
makanan yang dikonsumsi dan gaya hidup atlet tersebut.
Peranan gizi dalam olahraga terutama olahraga seperti sepatu roda menuntut
tenaga ahli yang terampil untuk menjaga secara khusus dan intensif kebutuhan zat gizi
dari para atlet. Kebutuhan gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, serat, cairan dan
asupan zat gizi mikro penting dalam rangka menjaga kesehatan, adaptasi latihan, dan
meningkatkan stamina selama sesi latihan dan perlombaan. Diharapkan modul ini
mampu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya mengontrol gaya
hidup, status gizi dan stamina bagi atlet, pelatih dan dunia ilmu gizi untuk
mengembangkan keilmuwan dibidang gizi dan olahraga.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pedoman gizi seimbang pada atlet sepatu roda ?
2. Bagaimana peran zat gizi makro pada atlet sepatu roda ?
3. Bagaimana peran zat gizi mikro pada atlet sepatu roda ?
4. Bagaimana peran zat gizi mikro pada atlet sepatu roda ?
5. Bagaimana pemantauan status gizi dan kesehatan pada atlet sepatu roda ?
6. Apa saja masalah gizi yang dialami oleh atlet sepatu roda?
C. Tujuan Pengamatan dan Edukasi
1. Mengetahui peran zat gizi baik fungsi, sumber, maupun kebutuhan pada atlet
sepatu roda.
2. Mengetahui Pengaturan Makan dan cairan sebelum dan setelah latihan pada atlet
sepatu roda.
3. Mengetahui cara pemantauan status gizi dan kesehatan beserta indikatornya pada
atlet sepatu roda.
4. Mengetahui berbagai permasalahan gizi yang terjadi pada atlet sepatu roda
BAB III

PENDUTUP

A. Kesimpulan
Pemenuhan kebutuhan zat gizi baik makro dan mikro pada atlet sepatu roda
sama seperti olahraga jenis edurance yaitu menyeimbangkan energy yang diasup
dengan energy yang dibutuhkan salah satunya frekuensi dan jarak tempuh latihan.
Zat gizi mikro yang perlu diperhatikan yaitu magnesium,zat besi,zink, dan
kalsium.Dalam pengaturan makan dibagi menjadi 3 tahap yaitu tahap
persiapan,tahap kompetisi/pertandingan dan tahap transisi/pemulihan. Pada
olahraga tipe endurance,proses pembakaran energy cukup tinggi sehingga
kebutuhan air juga meningkat. Konsumsi cairan disesuaikan dengan kebutuhan
atlet. Pemantauan status gizi bagi atlet sepatu roda yaitu : IMT (Indeks Massa
Tubuh),Somatotype,Persen Lemak Tubuh dan Massa otot. Masalah gizi yang
sering dialami oleh atlet sepatu roda terutama pada wanita yaitu gangguan makan
dan ketidakteratiran menstruasi atau sindrom triad atlet. Sedangkan masalah
lainnya yaitu dehidrasi, ketidaknyamanan gastrointestinal, penipisan karbohidrat,
dan hipertermia, terutama diantara pesaing yang lebih lambat.
B. Saran
Karena keterbatasan teori mengenai gizi dan olahraga sepatu roda,diharapkan
bagi pembaca modul ini dapat lebih memperbanyak teori-teori yang mengenai
sepatu roda atau olahraga jenis endurance sehingga dapat mengembangkan isi dari
modul ini.

Anda mungkin juga menyukai