Dosen Pengampu:
Oleh Kelompok 3 :
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karenakasih
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah gizi olahraga dengan
judul “ASUPAN MAKAN ATLET (PENYELENGGARAAN MAKANAN PADA
ATLET)”.
Makalah ini kami susun agar dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dan
menambah pengetahuan pembaca. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
kalimat atau kata yang kurang berkenan, kami sebagai pebulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar mampu
membuat tulisan yang jauh lebih baik lagi kedepannya.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Kebutuhan Asupan Karbohidrat Pada Atlet........................................................3
2.2 Kebutuhan Asupan Lemak Pada Atlet................................................................4
2.3 Kebutuhan Asupan Protein Pada Atlet................................................................4
2.4 Kebutuhan Asupan Vitamin Pada Atlet...............................................................6
2.5 Kebutuhan Asupan Mineral Pada Atlet...............................................................6
2.6 Kebutuhan Asupan Air Pada Atlet......................................................................7
2.7 Kebutuhan Asupan Gizi Makro Atlet pada saat Persiapan Pertandingan/Pre-
Season, Saat Pertandingan/In-Season, dan Setelah Pertandingan/Off-Season................7
BAB III PENUTUP...........................................................................................................8
3.1 Kesimpulan........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................9
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kebutuhan Protein bagi Atlet.............................................................................6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan,
serta mengatur proses-proses kehidupan. Sedangkan supan zat gizi
merupakan jumlah zat gizi yang masuk melalui konsumsi makanan sehari –
hari untuk memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik sehari – hari.
Gizi mempunyai peran besar dalam setiap kehidupan karena setiap orang
membutuhkan zat gizi yang sama, namun dalam jumlah yang berbeda,
termasuk zat gizi yang diperlukan oleh atlet olahraga.
Setiap atlet harus memerhatikan pemenuhan asupan gizinya terutama pada
keseimbangan antara asupan dan pengeluaran energi, baik pada fase sebelum,
saat, dan setelah latihan atau bertanding. Atlet yang mendapatkan asupan gizi
sesuai dengan karakteristik individu dan cabang olahraga akan memiliki
kecukupan gizi untuk berlatih dan meningkatkan performa. Performa yang
baik dari atlet akan mendukung atlet memperoleh prestasi terbaiknya.
Banyaknya masalah yang kerap kali ditemukan pada atlet terkait
pengetahuan gizi olahraga yang rendah atau sudah out of date, menu makanan
yang kurang bervariasi serta masih banyak atlet yang lebih mengutamakan
penggunaan suplemen dibandingkan faktor lainnya. Selain itu, peningkatan
performa dan prestasi tidak hanya berasal dari latihan yang dilakukan secara
rutin, tetapi perlu didukung dengan asupan zat gizi yang seimbang dan
teratur. Karena itu makalah ini dibuat untuk mengetahui asupan zat gizi yang
baik bagi atlet.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kebutuhan asupan karbohidrat pada atlet ?
2. Bagaimana kebutuhan asupan lemak pada atlet ?
3. Bagaimana kebutuhan asupan protein pada atlet ?
4. Bagaimana kebutuhan asupan vitamin pada atlet ?
5. Bagaimana kebutuhan mineral pada atlet ?
6. Bagaiman kebutuhan asupan Air pada Atlet ?
7. Bagaimana kebutuhan asupan gizi makro atlet pada saat persiapan
pertandingan/pre-season, saat pertandingan/in-season, dan setelah
pertandingan/off-season ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kebutuhan asupan karbohidrat pada atlet ?
2. Untuk mengatahui kebutuhan asupan lemak pada atlet ?
3. Untuk mengetahui kebutuhan asupan protein pada atlet ?
4. Untuk mengetahui kebutuhan asupan vitamin pada atlet ?
5. Untuk mengetahui kebutuhan mineral pada atlet ?
6. Untuk mengetahu kebutuhan asupan Air pada Atlet ?
1
7. Untuk mengetahui kebutuhan asupan gizi makro atlet pada saat persiapan
pertandingan/pre-season, saat pertandingan/in-season, dan setelah
pertandingan/off-season ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Kebutuhan Asupan Lemak Pada Atlet
Lemak adalah sumber penyimpanan tenaga (kalori), terutama yang
terbakar selama aktivitas ringan, antara lain pada saat membaca dan tidur.
Lemak juga dapat didefenisikan sebagai zat garam yang terbentuk dari
penyatuan asam lemak dengan alkohol organik yang disebut gliserol dan
gliserin. Lemak merupakan zat makanan yang paling banyak
menghasilkan energi, dimana tiap gram lemak menghasilkan 9 Kcal. Asam
lemak yang diperlukan tubuh serta tubuh tidak dapat mensintesisnya
disebut asam lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam linolenat.
Lemak makanan telah diakui sebagai zat makanan yang benar-
benar sangat dibutuhkan bagi kesehatan. Seorang atlet, seperti populasi
arus utama, sekarang mendapatkan pesan yang menawarkan pilihan lemak
makanan (triasilgliserol) yang bijak seperti asam lemak esensial,
manajemen lipid darah, mempertahankan fungsi endokrin dan kekebalan
tubuh, peradangan kontrol, efek metabolik dan bahkan komposisi tubuh
potensial dan manfaat kinerja.
Kekurangan asam lemak dapat menyebabkan gangguan syaraf dan
penglihatan. Lemak yang berbentuk padat umumnya terdiri dari lemak
jenuh, dan berasal dari hewani. Lemak jenuh dikenal dapat meninggikan
kolesterol di dalam badan. Lemak tak jenuh ada 2 macam, yaitu :
a. Lemak tunggal tak jenuh yang hanya mempunyai satu ikatan
rangkap. Lemak ini tidak meyebabkan peningkatan atau penurunan
kolesterol didalam tubuh.
b. Lemak majemuk tak jenuh yang mempunyai dua atau lebih ikatan
rangkap, lemak ini lebih banyak terdapat didalam minyak tumbuh-
tumbuhan dan minyak ikan dan berfungsi menurunkan kolesterol.
Fungsi penting lainnya yaitu sebagai pelumas diantara persendian,
membantu mengeluarkan sisa makanan, sebagai Prekussor
prostaglandin yang mengatur tekanan darah, denyut jantung dan
lipolisis.
Lemak merupakan sumber energi yang ideal untuk sel tubuh sebab setiap
molekul mengandung energi yang besar, mudah diangkut dan diubah bila
diperlukan. Satu gram lemak mengandung 9 kkal, 2kali dari jumlah energi
yang dikandung oleh karbohidrat dan protein. Jumlah energi yang
disimpan di dalam molekul lemak pada berat badanrata- rata 70 kg, adalah
94,500 kkal (10.500 g lemak tubuh x 9 kkal). Secara umum kebutuhan
asupan lemak pada atlet yaitu 20-35% dari kebutuhan energi sehari.
4
peranan kunci dalam pembentukan enzim, antibodi, dan hormon untuk
metabolisme dan fungsi tubuh lain.
Tidak seperti lemak dan karbohidrat, protein bukanlah sumber
energi utama saat berolahraga. Protein menjadi sumber energi terakhir saat
cadangan karbohidrat dan lemak sudah menipis (Lemon, 1991), yakni
dengan dipecahnya asam amino rantai bercabang/branched chain amino
acids (BCAA) seperti leusin, isoleusin dan valin (Wagenmakers, 1991).
Protein utamanya lebih dibutuhkan untuk membantu adaptasi tubuh
terhadap stimulus olahraga yakni: mendorong sintesis jaringan otot;
memperbaiki sel otot yang rusak; meningkatkan massa dan kekuatan otot.
Sebagai contoh: pada olahraga dengan intensitas yang berat seperti sprint,
mendaki atau angkat besi, protein otot terkuras dan menyebabkan
kerusakan serabut otot. Pada binaraga, peningkatan massa otot setelah
latihan yang teratur merupakan hal yang mutlak dicapai. Pada olahraga
yang mengandalkan kekuatan tangan seperti dayung, bulutangkis, tolak
peluru, dan lempar cakram maka kekuatan otot tangan harus ditingkatkan.
Penyesuaian-penyesuaian ini tentunya memerlukan asam amino yang
adekuat yang hasilnya akan dicapai setelah latihan teratur dan
berkesinambungan. Oleh karena itu, tujuan pemberian protein bagi atlet
merupakan tujuan jangka panjang yang membantu adaptasi olahraga
(Brouns, 2002; Campbell, 2014).
Pemenuhan protein yang adekuat bagi atlit lebih kepada upaya
jangka panjang yang dampaknya baru dapat dilihat setelah melalui latihan
yang teratur. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa protein yang
adekuat meningkatkan adaptasi tubuh terhadap latihan (misal:
membesarnya otot), tentunya setelah latihan yang teratur. Oleh karena itu,
diet protein atlet bertujuan mendorong terjadinya NMPB positif untuk:
a. Mengganti protein yang dimetabolisme selama olahraga (1 – 5%
total energi)
b. Menyediakan substrat untuk penambahan lean body mass
c. Memperbaiki jaringan otot yang rusak akibat olahraga
5
Gambar 1 Kebutuhan Protein bagi Atlet.
Atlet olahraga resistan/strength/power adalah yang paling perlu mendapat
perhatian asupan protein. National strength and Conditioning Association
menganjurkan asupan protein sebesar 1,5 – 2,0 gr/kg BB/hari cukup untuk
mempertahankan NMPB positif. Jumlah ini setara dengan 112 – 150 gram
protein untuk atlet BB 75 kg atau 450 – 600 kkal energi protein/hari
(Volek, 2001).
6
kalsium fosfat di dalam tulang atau dalam bentuk kalsium bebas di dalam
cairan intraseluler.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mengonsumsi karbohidrat berupa cairan atau berupa padat, selama
menjalani latihan lebih dari 60 menit dapat membuat seorang atlet lebih
kuat. Secara umum kebutuhan asupan karbohidrat pada atlet yaitu 2-5 g/kg
BB untuk latihan dengan intensitas ringan, 5-7 g/kg BB untuk latihan
dengan intensitas sedang (±1 jam), 6-10 g/kg BB untuk latihan daya tahan
dengan intensitas sedang hingga tinggi (1-3 jam), 8-12 g/kg BB untuk
latihan dengan intensitas tinggi (>4 jam) atau untuk persiapan
pertandingan daya tahan.
Kebutuhan asupan lemak pada atlet yaitu 20-35% dari kebutuhan energi
sehari.
Kebutuhan asupan protein yaitu 1,2-2 g/kg BB,0,25 g/kg BB setiap kali
makan, 0,25 g/kg BB setelah latihan. Kebutuhan akan vitamin bagi
olahragawan atau atlet akan bertambah dengan tingkat aktivitas latihan
yang dilakukan.
Olahraga yang lebih berat akan lebih banyak memerlukan kebutuhan
vitamin dari pada olahraga yang ringan. Untuk memenuhi kebutuhan
vitamin tidak hanya saja dari sayuran dan buah-buahan, pelatih atau atlet
juga harus memenuhinya dengan mengonsumsi suplemen vitamin.
Kurang lebih 60-70% berat badan orang dewasa berupa air. Komposisi
tubuh laki-laki lebih banyak air dari pada perempuan, anak muda lebih
banyak dari orang tua dan pada sel otot lebih banyak dari sel jaringan
tulang dan gigi. Oleh karena itu, air sangat diperlukan oleh tubuh terutama
bagi mereka yang memerlukan olahraga atau kegiatan berat.
Untuk persiapan (tanpa penurunan berat badan) diperlukan karbohidrat 4-7
g/kg, Protein 1,2–2,0g/kg dan lemak sebanyak 0,9–1,3 g/kg. Dan untuk
persiapan (dengan penurunan berat badan) diperlukan Karbohidrat 3–4
g/kg, Protein 2,0–2,5 g/kg, dan lemak 0,8–1,0 g/kg.
Pada tahap pertandingan ini diperlukan Karbohidrat 5–12g/kg, Protein
1,4–2 g/kg, dan lemak sebanyak 1,0–1,5 g/kg
Setelah Pertandingan memerlukan asupan karbohidrat sebanyak 3–4 g/kg,
Protein 1,5–2,3 g/kg dan Lemak sebanyak 1–1,2g/k
8
DAFTAR PUSTAKA