“Jenis dan Fungsi Supelemen Gizi untuk Atlet dan Mitos tentang
Suplemen Gizi”
Dosen Pengampu :
Dr. Wildawilis, SP, M.Kes
Dr. Masrun, M.Kes.,AIFO
Disusun oleh :
April Yesaya Sipayung
Iqlal
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Pengertian Suplemen.....................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prestasi olahraga adalah akumulasi dari kinerja fisik, tehnik, taktik dan
kematangan psikologis yang dapat di tampilkan oleh atlet secara utuh dalam suatu
pertandingan atau perlombaan. Usaha untuk memperbaiki kualitas fisik adalah
dengan cara meningkatkan efesiensi kerja muscle fitnes dan energi fitness. Energi
yang diperlukan untuk kinerja fisik diperoleh melalui hasil metabolisme bahan
makanan, yang dikonsumsi setiap hari. Makanan untuk seorang atlet harus
mengandung zat gizi sesuai dengan yang dibutuhkan untuk aktifitas sehari-hari
dan olahraga. Gizi ibarat bahan bakar pada suatu mesin. Jika bahan bakar yang
digunakan merupakan sumber terbaik, perfoma mesin akan menjadi baik pula.
Pemilihan bahan bakar yang tidak tepat membuat kinerja mesin tidak maksimal.
Asupan gizi yang baik akan memberikan energi sebagai sumber bahan bakar
dalam melakukan berbagai gerakan olahraga sehingga performa atlet menjadi
normal.
Pencapaian prestasi yang maksimal memerlukan sistem pelatihan yang
optimal, termasuk ketersediaan dan cakupan gizi yang sesuai dengan jenis
olahraganya. Asupan gizi yang tidak seimbang akan berdampak pada performa
yang tidak diharapkan karena pasokan energi yang kurang dapat menyebabkan
kelelahan dan sakit, sehingga pertumbuhan otot tidak maksimal dan pada akhirnya
berdampak pada prestasi (Sasmarianto, S., & Nazirun, N, 2022:2). Dalam dunia
olahraga yang sangat kompetitif saat ini, beberapa atlet beralih ke suplemen
sebagai cara untuk mendapatkan keunggulan dalam kompetisi. Atlet dari segala
usia dan kemampuan menggunakan suplemen makanan untuk meningkatkan
kinerja mereka.
Suplemen merupakan produk kesehatan yang mengandung satu atau lebih
zat yang bersifat nutrisi atau obat. Suplemen dipercaya dapat meningkatkan daya
tahan, mempercepat pemulihan, mengurangi massa lemak, meningkatkan masa
otot atau pencapaian lain yang bertujuan meningkatkan performa atlet (Kemenkes
3
2014). Asupan zat gizi merupakan salah satu faktor penentu pada kebugaran.
Asupan gizi yang baik akan menghasilkan energi yang cukup pula, karena energi
dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari (Putri 2015).
Kebugaran jasmani adalah suatu kemampuan tubuh yang berfungsi secara
efisien dan efektif (Corbin 2010). Kebugaran jasmani dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor, diantaranya sistem respirasi, kadar hemoglobin, sistem otot, sistem
metabolisme, dan status gizi, serta tergantung pada umur, jenis kelamin, program
aktivitas jasmani, dan latihan olahraga (Sarwono 2008). Selain itu, terdapat
makanan dan minuman yang dikonsumsi akan meningkatkan performa selama
aktivitas fisik seperti konsumsi vitamin, mineral ataupun berupa suplementasi
(Magfirah et al. 2013).
Suplementasi vitamin dan mineral merupakan hal umum yang dilakukan
oleh praktisi olahraga. Pada kenyataanya, tidak ada bukti yang menunjukkan
bahwa performa olahraga dapat meningkat jika menerapkan pola makan yang baik
dan ditambah dengan mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral dalam jangka
waktu tertentu (Greg Melatchie et al dalam Burke, 2006). Para ahli gizi olahraga
profesional merekomendasikan multivitamin dan mineral dengan kualitas baik
sebagai jaminan bahwa asupan asupa zat gizi atlet dalam sehari telah terpenuhi.
Namun yang perlu diperhatikan adalah vitamin dan mineral apapun jika
dikonsumsi dalam dosis tinggi diharapakan dapat meningkatkan performa tetapi
kenyataanya justru menimbulkan efek sebaliknya (Heather H.Fink et al dalam
Burke, 2006).
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini antara
lain sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan suplemen gizi ?
2. Apa saja jenis-jenis suplemen gizi ?
3. Apa manfaat dari penggunaan suplemen gizi?
4. Apa saja mitos-mitos yang berkembang terkait dengan penggunaan suplemen ?
4
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian dari suplemen gizi
2. Mengetahui tujuan dan manfaat dari pembinaan mental
3. Mengetahui strategi dalam pembinaan mental
4. Mengetahui cara melatih mental
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Suplemen
Menurut BPOM (2006) Suplemen makanan adalah produk yang
digunakan untuk melengkapi makanan, mengandung satu atau lebih bahan sebagai
berikut, yaitu vitamin, mineral, tumbuhan atau bahan yang berasal dari tumbuhan,
asam amino, bahan yang digunakan untuk meningkatkan Angka Kecukupan Gizi
(AKG) atau konsentrat, metabolit, konstituen, ekstrak atau kombinasi dari
beberapa bahan di atas.
Zat Ergogenik secara umum dapat didefinisikan yaitu suatu alat, prosedur
atau bahan yang dapat meningkatkan energi, kontrol energi atau efisiensi energi
selama suatu kinerja olahraga yang memberikan tambahan kemampuan yang lebih
besar dari biasa bila latihan normal. Ergogenik ini dapat meliputi mekanik,
farmakologi, fisiologi, psikologi dan gizi. Sedangkan zat ergogenik gizi
didefinisikan sebagai manipulasi makanan (diet) untuk meningkatkan kemampuan
fisik dan olahraga. Zat ergogenik gizi bersinonim dengan sport nutrion, sport
supplement, sport nutrition, sport drink, performence enhacers, anabolic, weight
loss aids, hydration drinks. Manipulasi makanan dapat dilakukan dengan tiga cara
yaitu :
1. Merubah pilihan makanan, lebih diutamakan kebiasaan makan dan
pemilihan makanan, apa yang dimakan oleh seseorang.
2. Menambahkan makronutrien untuk penggunaan khusus dalam latihan dan
olahraga meliputi minuman berkarbohidrat/elektrolit, karbohidrat loading,
lemak loading, peningkatan konsumsi protein, dan hiperhidrasi.
3. Menambahkan mikromineral untuk penggunaan khusus dalam latihan dan
olahraga seperti makanan yang telah ditambahkan vitamin dan mineral
tertentu.
6
Berikut beberapa pendapat ahli tentang definisi suplemen yang penulis
rangkum :
1. Menurut Karyadi (1997) Suplemen makanan merupakan makanan yang
mengandung zat-zat gizi dan non-gizi, bisa dalam bentuk kapsul, kapsul
lunak, tablet, bubuk, atau cairan yang fungsinya sebagai pelengkap
kekurangan zat gizi yang dibutuhkan untuk menjaga agar vitalitas tubuh
tetap prima.
2. Menurut Ahmad (1999) Menambahkan bahwa suplemen makanan adalah
segala bentuk makanan berkhasiat atau tidak, biasanya didapati dalam
bentuk kapsul, tablet, serbuk, atau sirup yang diambil sebagai makanan
tambahan untuk memenuhi kekurangan zat dalam makanan harian.
3. Menurut Gunawan (1999) Suplemen makanan merupakan segala bentuk
makanan yang dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu (1) suplemen
makanan natural dan (2) suplemen makanan sintetis. Suplemen makanan
natural adalah hasil ekstraksi langsung dari bahan pangan yang
mengandung keunggulan zat gizi atau senyawa tertentu. Sedangkan
suplemen makanan sintetis adalah senyawa kimiawi yang dibuat sama
dengan struktur kimiawi bahan alami (Gunawan, 1999).
4. Pendapat lain dikemukakan oleh Mason (1995) yang menyatakan bahwa
suplemen makanan adalah produk yang mengandung vitamin atau
multivitamin, mineral, multimineral, dan atau bahan lainnya, seperti
minyak ikan dan ginseng, yang dipercaya konsumen dapat bermanfaat
untuk kesehatannya.
8
1. Turunan protein seperti arginin, aspartat, asam amino rantai bercabang,
karnitin, kreatin, gelatin, glukosamin dan condroitin sulfat, glutamin, B-
hidroksi-B-metilbutirat (HMB), lisin dan ornitin.
2. Turunan lemak seperti conjugated linoic acid (CLA), asam lemak rantai
sedang (MCT).
3. Other substances: buffer, caffeine, karoten, coenzyme Q10, ginseng, alpha
lipoid acid, myoinositol, pirufat dan tanin.
KELOMPOK A
Mendukung penggunaan Mengandung manfaat Antioksidan, bikabonat,
untuk atlet dan sumber energi kafein, kalsium, kreatin,
serta zat gizi elektrolit, glukosamin,
Telah ada percobaan gliserol, zat besi,
secara scientifik multivitamin/mineral,
terhadap penampilan sick pack, sport drink,
atlet sport bar, sport gel
KELOMPOK B
Dipertimbangkan untuk Masih baru, Kolostrum, glutamin,
untuk atlet dengan kemungkinan HMB, melatonin,
ketentuan badan menguntungkan probiotik, ribosa
pengawas Khusus untuk atlet dan
pelatih
KELOMPOK C
Belum ada bukti Suplemen ini belum Asam amino rantai
memberikan terbukti dapat cabang, karnitin, koenzim
manfaat/efek meningkatkan Q10, kromium pikolinat,
menguntungkan penampilan olahraga citokrom C, ginseng,
Inosin, piruvat, ZMA,
9
Oksigen booster
KELOMPOK D
Tidak disarankan untuk Beresiko tinggi Androstenedion, DHEA,
digunakan atlet terkontaminasi dengan Epedra, Strichin, Tribulus
zat yang berperan terestris dan suplemen
dalam test obat positif herbal testoteron.
Selain jenis zat ergogenik gizi yang telah disebutkan terdahulu, ada
beberapa jenis makanan dan minuman serta zat gizi yang dipercaya dapat
meningkatkan kinerja fisik (prestasi atlet). Jenis makanan dan minuman serta zat
gizi itu seperti kafein, gula, ginseng, protein, multivitamin, dan madu.
Kafein banyak terdapat pada kopi, teh, coklat dan koka yang berpengaruh
terhadap perangsangan otot jantung, sehingga meningkatkan frekuensi kontraksi,
merangsang susunan syaraf yang menjadikan orang lebih siaga dan mempunyai
efek vasodilatasi pada pembuluh darah perifer. Selain itu, kafein mampu
meransang mobilisasi lemak sehingga dapat meningkatkan prestasi aerobik,
melindungi lever serta mengembangkan memori. Pemakaian kafein bagi atlet
sebaiknya dihindarkan sebab akan merugikan kinerja saat bertanding seperti
denyut jantung berlebihan, memacu produk urin dan bagi atlet yang sensitif
menyebabkan depresi yang membuat atlet gelisah serta menderita insomnia.
Konsumsi kafein berlebihan pada atlet dianggap doping apabila konsentrasi dalam
urin lebih dari 12 ug/ml (minum 15 cangkir kopi sehari, sudah dianggap doping).
10
Ginseng merupakan bahan berupa akar-akaran dari Korea yang
mengandung dametrene triol glikosida, yang mempunyai efek merangsang sekresi
adrenalin dalam tubuh sehingga membuat orang lebih aktif. Ginseng biasanya
dikonsumsi dalam bentuk cairan, kapsul, obat-obatan maupun jamu. Sampai saat
ini belum ada larangan penggunaan ginseng bagi olahragawan.
Akan tetapi, tidak ada larangan minum suplemen tertentu untuk membantu
meningkatkan performa dan fungsi organ tubuh. Jadi dapat disimpulkan bahwa
atlet boleh saja menggunakan suplemen, dengan catatan sudah berkonsultasi
dengan dokter, pelatih, tenaga kesehatan, atau ahli herbal yang terpercaya
sehingga hal-hal yang tidak di inginkan dapat dihindari sebelum atlet terdampak
dari konsumsi dan penggunaan suplemen yang ditidak sesuai dengan adaptasi
fisiologis tubuh atlet.
12
B. Mitos Makanan Dan Minuman Untuk Atlet
Salah satu dasar untuk mempertahankan kondisi tertinggi efisiensi fisik
dan prestasi olahraga adalah gizi yang optimal. Kondisi ini didefinisikan tidak
dengan meningkatkan makan yang banyak tetapi intake gizi yang cukup untuk
mempertahankan seseorang dalam kondisi fisik maksimal. Namun dalam praktek
sehari-hari banyak para atlet dan pelatih kurang memahami tentang makanan atlet,
sehingga meyakini tentang berbagai mitos makanan dan minuman yang kalau
dikonsumsi akan memberikan kekuatan luar biasa.
Di bawah ini akan dibahas tentang mitos dari suplemen yang melanda
berbagai atlet berprestasi baik yang dikonsumsi di dalam maupun di luar
pemusatan pelatihan. Umumnya atlet yang biasa menggunakan suplemen
beranggapan bahwa sedikit sudah baik, kalau banyak tentu akan lebih baik lagi.
Dalam hal ini mereka tidak cukup mengetahui tentang bagaimana vitamin bekerja
dan bereaksi di dalam tubuh. Vitamin kalau dikonsumsi terlalu banyak dapat
menyebabkan toksis. Misalnya, vitamin B6 yang dikonsumsi lebih dari 1,0 g per
hari dalam jangka berbulan-bulan dapat berakibat hilang koordinasi otot dan
paralysis. Terlalu banyak vitamin C (lebih dari 1 g per hari) dapat menyebabkan
masalah pada pencernaan, batu ginjal, dan diare.
Pada umumnya, bila dosis lebih besar dari 10 kali lipat RDA (kebutuhan)
dianggap sebagai megadosis, dan hanya diminum di bawah pengawasan dokter.
Apa efek sampingan yang tidak dikehendaki dari suplemen gizi megodosis ?.
Semua vitamin atau zat gizi lainnya tersusun dari zat kimia. Pada megadosis,
dalam sistem enzim di dalam tubuh kita berfungsi sebagai katalisator, tetapi
karena terlalu banyak sebagian lagi berfungsi sebagai suatu zat kimia atau tidak
lagi sebagai zat gizi. Sebagai contoh vitamin C, pada dosis rendah vitamin C
berfungsi sebagai pengikat jaringan dan pencegahan skurvi, tetapi dalam jumlah
besar vitamin C berfungsi sebagai pengikat jaringan dan pencegahan skurvi, tetapi
dalam jumlah besar vitamin C dapat berfungsi macam-macam misalnya sebagai
agen reduksi yang dalam beberapa hal berbahaya untuk kesehatan, misalnya
meninggikan kadar asam uric, dan meningkatkan resiko terhadap penyakit gout.
13
Terlalu berlebihan vitamin C dapat pula berakibat kurang baikterhadap penyakit
diabetis, misalnya tes urine menjadi negatid padahal seharusnya positif.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa suplemen makanan adalah
produk yang digunakan untuk melengkapi makanan, mengandung satu atau lebih
bahan sebagai berikut, yaitu vitamin, mineral, tumbuhan atau bahan yang berasal
dari tumbuhan, asam amino, bahan yang digunakan untuk meningkatkan Angka
Kecukupan Gizi (AKG) atau konsentrat, metabolit, konstituen, ekstrak atau
kombinasi dari beberapa bahan di atas. Zat Ergogenik secara umum dapat
didefinisikan yaitu suatu alat, prosedur atau bahan yang dapat meningkatkan
energi, kontrol energi atau efisiensi energi selama suatu kinerja olahraga yang
memberikan tambahan kemampuan yang lebih besar dari biasa bila latihan
normal. Sedangkan zat ergogenik gizi didefinisikan sebagai manipulasi makanan
(diet) untuk meningkatkan kemampuan fisik dan olahraga. Sehingga secara
keseluruhan definisi yang dipaparkan mengungkapkan esensi bahwa suplemen
digunakan untuk melengkapi dan menambah kebutuhan zat gizi oleh tubuh yang
dibutuhkan atlet untuk menunjang performanya.
B. Saran
Meskipun suplemen diyakini mengandung zat gizi yang dibutuhkan dan
mampu meningkatkan kemampuan fisik dalam beraktivitas. Tetap saja pola
konsumsi yang baik dan makan-makanan yang kaya akan nutrisi menjadi
prioritas. Karena saat ini, suplemen untuk atlet sudah sangat menjamur di pasaran.
Dengan berbagai merek dan keunggulannya masing-masing, berbagai macam
produk ini membuat para olahragawan bingung memilih suplemen yang tepat.
Untuk mempermudah pilihan, seseorang harus jeli dalam melihat kandungan
suplemen untuk atlet. Baca dengan baik komposisi yang tertulis dalam kemasan,
dan tentunya sesuai dengan kebutuhan dan rekomendasi dari dokter, ahli gizi, dan
praktisi gizi olahraga.
15
DAFTAR PUSTAKA
16