Anda di halaman 1dari 7

Makalah

“Kebutuhan Gizi Dalam Olahraga”

Dosen Pembimbing :
Dr. Drs. Jaka Sunardi, M.Kes.
Disusun Oleh :
Adiyatma Ramadani
20601241063
PJKR B

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi


Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Yogyakarta
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah penugasan Fisiologi Olahraga yang berjudul
“Kebutuhan Gizi Dalam Olahraga”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Dosen
Bapak Dr. Drs. Jaka Sunardi, M.Kes. Pada bidang mata kuliah Kesehatan Olahraga,
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta.
Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr.
Drs. Jaka Sunardi, M.Kes. selaku dosen mata kuliah Kesehatan Olahraga. Sehingga
menjadikan tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bagi para pembaca dan juga penulis.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, Saya menerima kritik dan saran yang bersifat membangun guna
memperbaiki penugasan makalah berikutnya. Akhir kata semoga makalah ini mampu
berguna bagi semua orang.

Yogyakarta, 23 November 2021

Adiyatma Ramadani
BAB I
Pendahuluan

Latar Belakang

Olahraga merupakan kebutuhan yang penting untuk tubuh agar dapat mencapai
kesehatan yang optimal dan terhindar dari penyakit. Dalam berolahraga, kita pasti
membutuhkan energi, sehingga di sinilah asupan nutrisi berperan penting untuk memberikan
energi yang cukup.

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gizi?
2. Bagaimana gizi yang dibutuhkan dalam olahraga?

Tujuan Masalah
1. Mengerti apa itu gizi
2. Mengetahui kebutuhan gizi dalam olahraga
BAB II
Isi

A. Pengertian Gizi

WHO mengartikan ilmu gizi adalah sebagai ilmu yang mempelajari proses-proses
yang terjadi pada hidup organisme hidup. Proses tersebut dapat mencakup pengambilan dan
pengolahan antara zat padat dan cair yang berasal dari makanan yang diperlukan untuk
memelihara kehidupan, pertumbuhan, serta berfungsinya organ-organ tubuh dan
menghasilkan energi. Sedangkan arti gizi/nutrisi sendiri yaitu adalah suatu proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energi.

B. Kebutuhan Gizi Olahraga

Gizi terbagi menjadi dua golongan, yaitu makro dan mikro, asupan gizi yang
menghasilkan banyak energi tergantung dari zat gizi makro sedangkan zat gizi mikro
dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan dengan zat gizi makro dan biasanya didapatkan dari
hasil pemecahan dari system pencernaan. Dalam hal ini ilmu yang mempelajari gizi dan
olahraga adalah gizi olahraga (Sport Nutrition, 2014). Zat gizi makro adalah zat gizi yang
dibutuhkan dalam jumlah besar, yakni karbohidrat protein, dan lemak. Ketiganya merupakan
sumber energi bagi tubuh Anda. Sedangkan, zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan
dalam jumlah kecil, seperti vitamin dan mineral. Meskipun kebutuhannya kecil, zat gizi
mikro tetap memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi normal tubuh.
Secara umum, kebutuhan energi dan zat gizi bagi pegiat olahraga lebih besar daripada
orang biasa. Berdasarkan Acceptable Macronutrient Distribution Ranges (AMDR) yang
harus dipenuhi oleh setiap orang setiap harinya untuk menjadikannya energy untuk
melakukan kegiatan sehari-hari, yaitu : karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin.
Karbohidrat dibutuhkan oleh tubuh sekitar 50-60% dari energy output, lemak dibutuhkan
oleh tubuh sekitar 10-20 % dari energi output, sedangkan lemak dibutuhkan oleh tubuh
sekitar 20-25 % dari energi output. Para ahli setuju untuk menghitung asupan energi
makronutrisi ini dalam g/kg /hari agar tidak terjadi salah penghitungan , terutama pada atlet
yang memerlukan asupan nutrisi yang tinggi dan rendah (Lenka et al, 2013). Rekomendasi
minimum untuk asupan nutrisi karbohidrat untuk atlet adalah 5 g/ kg untuk memenuhi
penyimpanan glikogen dan membantu dalam melakukan latihan intensif. Rekomendasi
minimum asupan protein untuk atlet sekitar 1,2 g/ kg untuk atlet yang berlatih ketahanan, dan
kurang dari 2 g/ kg untuk atlet yang berlatih kekuatan . Untuk semua jenis atlet
direkomendasikan 1,2 g/kg untuk penyembuhan serta perbaikan jaringan. Sedangkan untuk
lemak tidak ada rekomendasi berdasarkan berat badan, namun berdasarkan AMDR asupan
protein yang terpenting terpenuhi sekitar 25 sampai 30 % dari energi yang dibutuhkan.
(Lenka et al, 2013)
BAB III
Penutup

Kesimpulan

Gizi/nutrisi merupakan suatu proses organisme menggunakan makanan yang


dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Gizi
terbagi menjadi dua golongan, yaitu makro dan mikro, asupan gizi yang menghasilkan
banyak energi tergantung dari zat gizi makro sedangkan zat gizi mikro dibutuhkan lebih
sedikit dibandingkan dengan zat gizi makro dan biasanya didapatkan dari hasil pemecahan
dari system pencernaan.
Daftar Pustaka

Desbrow, B., McCormack, J., Burke, L. M., Cox, G. R., Fallon, K., Hislop, M., ... & Leveritt,
M. (2014). Sports Dietitians Australia position statement: sports nutrition for the
adolescent athlete. International journal of sport nutrition and exercise metabolism,
24(5), 570-584.
Harahap, N. S. (2014). Protein dalam nutrisi olahraga. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 13(02),
45-54.
Dass, A., Sudhishri, S., & Lenka, N. K. (2013). Integrated nutrient management to improve
finger millet productivity and soil conditions in hilly region of Eastern India. Journal
of crop improvement, 27(5), 528-546.

Anda mungkin juga menyukai